Disusun oleh :
2023
1
PRAKTIKUM MESIN BUBUT
Praktikum mesin bubut adalah praktikum teknik dasar yang harus dikuasi
dalam mengerjakan produk yang di buat dengan menggunakan mesin bubut pada
dunia teknik industri. Pekerjaan membubut yaitu membuat konstruksi dengan
menggunakan mesin bubut.
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja
yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan.
2
Gambar 2.1. Komponen Hasil Pembubutan
3
Gambar 2.2. Operasi Mesin Bubut
Perputaran mesin bubut berasal dari sebuah motor listrik yang dipasang
dibawah atau disamping mesin, kemudian motor tersebut dihubungkan dengan motor
utama (spindel) dengan sabuk (belt), karena bila motor berputar poros tersebut juga
berputar dan membawa benda kerja ikut berputar, Untuk mengontrol kecepatan gerak
putaran benda kerja, digunakan belt atau susunan roda gigi.
Ukuran dari mesin bubut diukur dari jarak tegak lurus dari garis senter
(center) dari kepala tetap sampai alas disebut tinggi senter yakni sebagai ½ diameter
benda kerja yang bisa dikerjakan sedangkan panjang senter adalah jarak antara kepala
tetap sampai kepala lepas (tail stock) yang merupakan jarak terpanjang dari benda
kerja yang bisa dibubut. Sehingga yang menentukan besarnya sebuah mesin bubut
adalah tinggi senter dan panjang senter.
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan di
sampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut di
4
ubah menjadi gerak translasi pada eratan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Untuk mesin bubut dengan putaran motor variable, ataupun dengan system
transmisi variable kecepatan putaran poros utama tidak lagi bertingkat melainkan
kontinyu. Pahat dipasangkan pada kedudukan pahat (tool post) dan kedalaman potong
(a) diatur dengan menggeserkan peluncur silang melalui roda pemutar (skala pada
pemutar menunjukan selisih harga diameter) dengan demikian kedalaman gerak
transmisi bersama-sama dengan kereta dan gerak makannya diatur dengan lengan
pengatur pada rumah roda gigi. Gerak makan (f) yang tersedia pada mesin bubut
bermacam-macam dan menurut tingkatan yang telah distandarkan, misalnya : ...; 0,1;
0,112; 0,125; 0,14; 0,16; ...[mm/(r)].
5
Gambar 2.4. Putaran Spindel
fn : pemakanan (mm)
1. Kecepatan pemotongan
Dihitung dari putaran per menit terhadap diameter benda kerjanya, sering juga
disebut dengan kecepatan pada permukaan.
2.
n = putaran benda kerja (rpm)
D = Diameter benda kerja (mm)
Vc = kecepatan pemotongan (m/menit)
2. kecepatan putaran benda kerja (rpm)
6
3. Kebutuhan Daya (Net Power)
7
4. Lama Waktu Pemotongan
dengan lm adalah panjang benda kerja yang dipotong, untuk benda berbentuk
lurus tentunya mudah bukan, namun untuk benda berbentuk tirus, panjang
benda kerja dihitung dengan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-
benda kerja yang berukuran kecil.
8
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan
peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang
lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk
menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam
pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.
9
Gambar 2.7. Operasi pembubutan : (a). Pahat mata tunggal dalam
operasi pembubutan (b). Memotong tepi.
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang
sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge).
10
Gambar 2.8. Proses Penguliran
6. Pembubutan Drilling
7. Pembubutan Boring
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada
pegangan tang,obeng agar tidak licin.
9. Pembubutan Reaming
Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil
pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan
11
tertentu dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan tersebut
dipergunakan alat Reamer.
4. Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan
pada benda kerja dengan cara menggerakkan kekiri dan kekanan
sepanjang meja.
G. Mekanik Percepatan
Poros pembuat ulir (leadscrew) hanya dipakai untuk membuat ulir, dari kepala
tetap, leadscrew ini digerakkan melalui kotak roda gigi (gear box) apabila mur
12
setegah (half nut)yang mencekam poros itu dihubungkan oleh tuas penghubung maka
poros berulir menggerakkan eretan dengan arah memanjang.
13
h. Lathe Dog
i. Turning Tool Holder
j. Boring Bar
k. Cut of Tool
l. Knurling Tool
m. Support
n. Taper Attachement
1. Tail Stock; untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian
ujung yang berseberangan dengan penceka (chuck) pada proses pemesinan
di mesin bubut.
2. Lead Crew; poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar
dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.
Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa
dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir
pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
14
3. Feedrod; terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk
menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk
menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang.
6. Head Stock; yaitu tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut
yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
15
d. Pengerjaan Bentuk-bentuk Khusus
Untuk pengerjaan bentuk-bentuk tertentu yang sudah distandarkan,
dapat dipakai pahat dengan bentuk tepi potong yang sesuai dengan
hasil yang diinginkan misalnya pahat potong, pahat ulir, pahat bor, dan
lain-lain.
2. Senter
Senter adalah alat yang terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan
untuk memikul benda kerja yang akan di bubut.
16
Gambar 2.11. Senter pada Mesin Bubut
17
tengah sehingga titik tengahnya segaris dengan garis senter mesin.
Sedangkan cekam berahang 3 yang memutar sendiri secara otomatis. Alat
ini berbentuk bundar dan mempunyai rahang untuk penjepit benda kerja.
Pada jenis cekam 3 rahang dapat bergerak otomatis atau memusat sendiri
jika salah satu kuncinya di putar. Cekam ini khusus untuk membubut atau
menjepit benda bulat atau bersegi 3; 6; 9 yang sama sisi.
18
panjang. Penyangga jalan berfungsi sama, hanya tetapi perbedaannnya
bahwa penyangga jalan pemasanggannya pada eratan dan ikut bergerak
sepanjang jalannya pahat pada alas mesin. Kerja penyangga jalan adalah
menahan benda kerja agar tidak melengkung dan tidak bergetar karena
adanya tekanan pahat yang menyayat.
8. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur atau
gerigian kecil pada benda kerja, benda yang dibuat alur-alur ini
dimaksudkan agar tidak licin dan terdapat pada batang penarik atau
pemutar yang dipegang oleh tangan. Alat ini terdiri dari tangkai dan
sepanjang gigi, gigi tersebut terpasang pada bagian muka tangkai, dan
dibuat dari baja yang dikeraskan, hasil pengkartelan ini ada yang lurus
19
atau serong (belah ketupat), ukuran kehalusan alurnya atau giginya
didalam banyak alut tiap inci adalah kartel kasar.
9. Pendingin Pahat
Cairan khusus digunakan untuk mengurangi panas dan pahat pada waktu
operasi. Gunanya adalah untuk menaikkan umur dari pahat. Pendingin
yang digunakan ada kalanya air dicampur dengan sabun ditambah sedikit
soda ada baiknya digunakan cairan yang dinamakan soluble oil (minyak
yang dilarut dalam air), yaitu campuran antara emulsol (semacam pelumas
yang larut dalam air ± 10 % dengan air.
Ketentuan-ketentuan didalam pendingianan:
a. Banyak zat cair yang digunakan dalam pembubutan. Misal 10 1/mm
b. Cairan itu harus mengenai dahulu geram yang keluar dari benda,
karena pada geram terjadi panas yang lebih besar.
c. Mulai pendinginan begitu mulai membubut, jangan ditunggu dulu
karena dapat menyebabkan keretakan pada pahat.
20
J. PEMBUBUTAN DAN LANGKAH KERJA
Dihitung dari putaran per menit terhadap diameter benda kerjanya, sering juga
disebut dengan kecepatan pada permukaan.
21
3. Jenis-jenis mata pahat
Pahat Rata Kanan Pahat; bubut rata kanan memiliki sudut baji 80 derajat dan
sudut-sudut bebas lainnya.
Pahat Rata Kiri; Pahat bubut rata kiri memiliki sudut baji 55 derajat.
Pahat Muka; Pahat bubut muka memiliki sudut baji 550, pada umumnya
digunakan utk pembubutan rata permukaan benda kerja yg pemekanannya
dapat dimulai dari luar benda kerja ke arah mendekati titik senter ke arah luar
benda kerja tergantung arah putaran mesinnya.
22
Pahat Bubut Ulir; Pahat bubut ulir memiliki sudut puncak tergantung dari
jenis ulir yg akan dibuat. Sudut puncak 55 derajat utk membuat ulir jenis
whitwort. Sedangkan utk pembubutan ulir jenis metrik, sudut puncak pahat
ulirnya dibuat 60 derajat.
Pahat Luar; Prosesnya adalah benda kerja yg akan dibubut akan bergerak
berputar. Sedangkan, pahatnya bergerak memanjang, melintang, atau
menyudut tergantung pada hsil pembubutan yg diinginkan.
Pahat Dalam; Pada jenis ini digunakan utk membuat bagian dalam atau
memperbesar lubang yg sebelunya telah dikerjakan dengan mata bor.
Bentuknya juga bermacam-macam, dapat berupa pahat potong, pahat ulir dan
ada yg diikat pada tangkai pahat.
Tirus adalah adanya perbedaan diameter pada benda kerja yang membentuk
garis lurus dan segaris.
Rumus : tg α = D − d
2l
Dimana :
23
k. KESIMPULAN
Praktikum mesin bubut adalah praktikum teknik dasar yang harus dikuasi
dalam mengerjakan produk yang di buat dengan menggunakan mesin bubut pada
dunia teknik industri. Pekerjaan membubut yaitu membuat konstruksi dengan
menggunakan mesin bubut.
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja
yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Perputaran mesin bubut berasal dari sebuah motor listrik yang dipasang
dibawah atau disamping mesin, kemudian motor tersebut dihubungkan dengan motor
utama (spindel) dengan sabuk (belt), karena bila motor berputar poros tersebut juga
berputar dan membawa benda kerja ikut berputar, Untuk mengontrol kecepatan gerak
putaran benda kerja, digunakan belt atau susunan roda gigi. Tenaga dari motor selain
untuk menggerakkan poros utama dari kepala tetap (head stock) juga digunakan
untuk mengontrol gerak feed dari alat perkakas.
Ukuran dari mesin bubut diukur dari jarak tegak lurus dari garis senter
(center) dari kepala tetap sampai alas disebut tinggi senter yakni sebagai ½ diameter
24
benda kerja yang bisa dikerjakan sedangkan panjang senter adalah jarak antara kepala
tetap sampai kepala lepas (tail stock) yang merupakan jarak terpanjang dari benda
kerja yang bisa dibubut.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut
http://pemesinan-bubut.blogspot.com/
http://sholikhin.staff.uii.ac.id/?p=6
http://mansurspk.blogspot.com/2013/10/jenis-dan-bentuk-pahat-mesin-bubut-
cnc.html
26