Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN IDENTIFIKASI MESIN PERKAKAS

DI BENGKEL BUBUT DAN LAS SARANA AGUNG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teori pemesinan


Dosen Pengampu:
Danar Susilo Wijayanto S.T.,M.Eng.

Disusun Oleh:

1. Aulia Faturrohman (K25150


2. Miftah Hijriawan (K2515046)
3. Navira Alya Astadini (K2515055)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

DESEMBER 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Identifikasi Mesin Perkakas di Bengkel Bubut ini.
Laporan ini kami susun dalam rangka untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah teori pemesinan
untuk memenuhi kewajiban di semester tiga ini.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah


membantu demi terselesaikannya laporan ini. Laporan ini tidak akan selesai tanpa dukungan
tenaga, pikiran, serta bimbingan dari dosen, anggota kelompok, teman-teman, pemilik bengkel
bubut Sarana Agung serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dan
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Surakarta, 20 Desember 2016

Penulis

BAB II
HASIL IDENTIFIKASI

A. Identifikasi Mesin Perkakas


1. Mesin Bubut
a. Merek Mesin: TAKISAWA tipe TSL 550 DELUXE
b. Jenis Mesin: Mesin Bubut Lantai/Horisontal
c. Gambar Nyata (Foto) Mesin Beserta Keterangan Bagian-bagiannya

Tailstock (Kepala lepas)


Headstock (Kepala tetap)
Chuck (Pencekam)
Gearbox
Tuas pengatur kecepatan
Carriage (Eretan)
Rumah pahat
Landasan mesin
Rem
2. Mesin Bor dan Milling
a. Merek Mesin: BELLMEX
b. Jenis Mesin: Drilling dan Milling Mesin Jenis vertikal dengan pemakan horisontal
c. Gambar Nyata (Foto) Mesin Beserta Keterangan Bagian-bagiannya
Tuas mata bor/milling
Eretan meja kerja
Mekanisme Penggerak
Motor penggerak
Tabel putaran mesin
Meja Kerja
Ragum
Arbor
Mata Bor/Pisau Frais
3. Mesin Las Listrik
a. Merek Mesin: AC ARC WELDER WT-250
b. Jenis Mesin: Las Listrik
c. Gambar Nyata (Foto) Mesin Beserta Keterangan Bagian-bagiannya

Kabel Las
Klem Masa
Pemegang elektroda
Tuas Pengatur Arus
4. Mesin Gerinda
a. Merek mesin: 1. MAKTEC tipe MT 240
2. -
3. -
b. Jenis mesin: 1. Gerinda Potong
2. Gerinda Meja
3. Gerinda Tangan
c. Gambar Nyata (Foto) Beserta Keterangan Bagiam-bagiannya
1.

Cover mata gerinda


Kabel daya
Motor penggerak
Pencekam benda kerja
Dudukan pengerjaan benda kerja
Mata Gerinda
2.
Mata gerinda
Motor penggerak
Dudukan mesin

3.

Mata gerinda
Motor penggerak
Handle
Kabel daya
B. Bagian-bagian Mesin Perkakas
1. Mesin Bubut
a. Tailstock (Kepala lepas)
Kepala lepas terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bawah yang dapat bergeser
sepanjang bed dan bagian atas yang dapat digeser melintang terhadap bagian
bawah. Kepala lepas berfungsi untuk mengatur center / titik tengah, dan juga
sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor, dan pekerjaan reamer.
Tailstock dilengkapi dengan kerucut morse yang digunakan untuk memasang
alat-alat seperti bor, reamer, senter jalan, dll. Pada bagian ini dapat dipasangkan
center sebagai pendukung benda kerja yang panjang, juga dapat dipasangkan
tangkai pemegang mata drill untuk proses pelubangan benda kerja dengan
menggunakan mesin bubut.

b. Head stock (Kepala tetap)


Kepala tetap dibuat dari besi tuang. Kepala tetap merupakan bagian mesin bubut
tempat transmisi penggerak berada, yaitu roda gigi dan spindel. Spindel
merupakan bagian yang berputar (terpasang pada headstock) untuk memutar
chuck.

c. Chuck (Pencekam)
Berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan dikerjakan. Perlu
Pengencangan yang merata untuk memastikan bahwa benda kerja benar-benar
dicekam dengan baik. Chuck diputar oleh spindle, chuck biasanya memiliki
beberapa jenis mulai dari jenis dua jari, tiga jari, dan empat jari

d. Gearbox
Merupakan tempat kedudukan roda-roda gigi penggerak, dalam mekanisme roda
gigi tersebut dapat diatur kecepatan yang diinginkan sesuai kebutuhan. Perlu
adanya perawatan dengan rutin mengecek dan menambahkan oli pelumas secara
berkala

e. Tuas Pengatur Kecepatan

Tuas-tuas yang digunakan untuk mengatur perbandingan roda gigi penggerak


sehingga mendapatkan kecepatan yang sesuai

f. Carriage (Eretan)
Eretan pembawa merupakan tempat meletakkan toolpost dan sebagai pengatur
gerakan pemotongan. Toolpost merupakan bagian mesin bubut tempat cutting tool
dicekam bersama toolholder-nya. Eretan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
Pelana (saddle) berbentuk H yang bergerak sepanjang lintasan.
Eretan melintang, terpasang pada pelana, arah gerak melintang.
Eretan atas, terletak di atas eretan melintang, arah gerak sejajar,
dapat diputar 3600. Pada permukaan atasnya merupakan tempat
untuk mengikat dudukan pahat.

g. Rumah pahat
Merupakan bagian yang berfungsi untuk memegang pahat. Bisa mencekam
hingga 4 pahat sekaligus, setiap pahatnya akan dikencangkan dengan 3 buah baut.
Terletak diatas eretan atas yang berbentuk seperti huruf H

h. Landasan mesin
Landasan mesin merupakan tempat kedudukan headstock, tailstock, dan carriage.
Landasan dibuat dari besi tuang dengan konstruksi padat. Umumnya permukaan
landasan berbentuk V terbalik sebagai pengarah pergeseran tailstock dan carriage.
Landasan berfungsi sebagai tempat meluncurnya (bergeser di atasnya) eretan
(carriage), dan kepala lepas.
i. Rem
Berfungsi untuk menghentikan putaran mesin ketika pengerjaan benda kerja telah
selesai

2. Mesin Bor dan Milling


a. Tuas mata bor/milling

Digunakan untuk menggerakkan mata bor/milling naik atau turun dengan cara
diputar
b. Eretan meja kerja
Merupakan eretan yang berguna untuk menggerakkan meja kerja maju atau
mundur
c. Mekanisme Penggerak

Terdiri dari beberapa pulley yang bisa dipindahkan hubungannya menggunakan


belt atau sabuk untuk mendapatkan kecepatan yang dibutuhkan. Biaasanya telah
disediakan tabel untuk berbagai perbandingan kecepatan

d. Motor penggerak
Motor utama yang berfungsi untuk menghasilkan gerak berputar mesin
e. Tabel putaran mesin

Tabel perbandingan kecepatan mesin dengan pulley


f. Meja Kerja
Berguna sebagai landasan benda kerja pada saat proses produksi/pengerjaan
3. Mesin Las Listrik
a. Kabel Las
Kabel yang menghubungkan antara pemegang elektroda, klem masa dan sumber
daya
b. Klem Masa
Berfungsi untuk menghubungkan masa pada las dengan benda kerja, biasanya
dijepitkan pada landasan konduktor dan benda kerja diletakkan diatasnya agar
proses pengelasan dapat terjadi
c. Pemegang elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda dilengkapi dengan isolator agar pekerja tidak
tersetrum
d. Tuas Pengatur Arus
Tuas pengatur arus berfungsi sebagai seberapa besar arus yang dibutuhkan
4. Mesin Gerinda
a. Cover Mata Gerinda
Berfungsi Melindungi pekerja dari percikan bunga api yang dihasilkan oleh
gerinda
b. Motor Penggerak
Sebagai penghasil gerak utama berputar pada gerinda
c. Kabel Daya
Kabel yang menghubungkan gerinda dengan sumber daya
d. Dudukan Pengerjaan Benda Kerja
Tempat kedudukan pada saat pengerjaan benda kerja
e. Pencekam Benda Kerja
Pencekam yang digunakan dalam pengerjaan benda kerja agar lebih mudah
f. Handle
Sebagai pemegang mesin gerinda dalam pengerjaan benda kerja
g. Dudukan Mesin Gerinda
Sebagai tempat kedudukan mesin gerinda

C. Perlengkapan-Perlengkapan Mesin Perkakas


1. Perlengkapan Mesin Bubut
a. Dial Indikator
Dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa
penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau
permukaan bulat dan kesejajaran. Biasanya digunakan untuk memeriksa ketidak
rataan atau keolengan benda kerja
b. Kacamata
Berfungsi sebagai alat pembantu dalam membubut benda kerja yang dimensinya
terlalu panjang sehingga bisa mengakibatkan keolengan. Dengan adanya
kacamata ini benda kerja akan ditumpu sehingga lebih seimbang dan mencegah
terjadinya oleng pada benda kerja
c. Jangka sorong
Fungsi Jangka Sorong adalah untuk mengukur suatu benda dengan tingkat
ketelitian mencapai satu per seratus millimeter. Peranan jangka sorong sangat
vital karena dalam setiap pengukuran pada benda kerja tidak akan lepas dari
jangka sorong
d. Micrometer
Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang. Mikrometer sekrup
adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat
ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,001 mm.
e. Pahat kartel
Pahat kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada
benda kerja dengan maksud supaya tidak licin jika dipegang dengan tangan
seperti pembuatan suatu pegangan.
f. Pahat potong
pahat ini digunakan untuk memotong benda kerja, biasanya untuk hasil akhir dari
pembubutan dan diteruskan dengan pemotongan benda kerja.
g. Pahat rata kanan
pahat bubut rata kanan memiliki sudut 80, dan sistem pemakanannya dari kiri ke
arah kanan mendekati cekam
h. Pahat ulir

pahat ini biasanya digunakan untuk proses penguliran dimana kalau pahat ulir
untuk metrik memiliki sudut 60 derajat
i. Mal Ulir
Digunakan sebagai paatokan untuk mengecek kualitas ulir yang dikerjakan pada
mesin bubut
j. Pemegang pahat
Digunakan dalam membantu memegang pahat dan pencekaman pada pemegang
pahat. Pemegang pahat ini juga berfungsi agar pahat tidak mudah patah
2. Perlengkapan Mesin Bor dan Milling
a. Ragum
Digunakan untuk mencekam benda kerja agar proses pengerjaan menjadi lebih
mudah
b. Arbor

Merupakan pencekam mata bor/pisau milling


c. Mata Bor/Pisau milling
Digunakan untuk pengerjaan/ pemakanan benda kerja dengan berbagai ukuran
dan jenis yang sesuai dengan bahan benda kerja yang dikerjakan
d. Jangka sorong
Fungsi Jangka Sorong adalah untuk mengukur suatu benda dengan tingkat
ketelitian mencapai satu per seratus millimeter. Peranan jangka sorong sangat
vital karena dalam setiap pengukuran pada benda kerja tidak akan lepas dari
jangka sorong
3. Perlengkapan Mesin Las Listrik
a. Elektroda

Sebagai bahan kerja yang digunakan dalam proses pengelasan. Terdapat berbagai
macam jenis elektroda yang digunakan untuk masing-masing benda kerja dari
bahan yang berbeda seperti khusus untuk besi cord an untuk stainless steel
b. Kacamata las
Merupakan kacamata khusus untuk proses pengelasan
4. Perlengkapan Mesin Gerinda
a. Mata Gerinda
Merupakan alat potong yang digunakan untuk memotong ataupun hanya
mengasah atau menghaluskan benda kerja. Mata gerinda ini memiliki beberapa
spesifikasi khusus sesuai dengan benda kerja yang dikerjakan
b. Kunci mata gerinda
Digunakan untuk melepas mata gerinda untuk penggantian karena sudah habis
atau aus

D. Cara Kerja Masing-masing Mesin Perkakas


1. Mesin Bubut
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagianbagian mesin
berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut. Prinsip
dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda
silindris atau bubut rata :
a. Dengan benda kerja yang berputar
b. Dengan satu pahat bermata potong tunggal (with a single-point
cutting tool)
c. Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada
jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda
kerja.
Proses bubut permukaan adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata,
tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Proses bubut
tirus sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas, hanya jalannya pahat
membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja. Demikian juga proses bubut
kontur, dilakukan dengan cara memvariasi kedalaman potong, sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Walaupun proses bubut secara khusus menggunakan pahat
bermata potong tunggal, tetapi proses bubut bermata potong jamak tetap termasuk
proses bubut juga, karena pada dasarnya setiap pahat bekerja sendiri-sendiri. Selain
itu proses pengaturan (setting) pahatnya tetap dilakukan satu persatu.
Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar spindel
(speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth of cut). Faktor yang lain
seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki pengaruh yang
cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian yang bisa diatur oleh operator
langsung pada Mesin Bubut. Kecepatan putar, n (speed), selalu dihubungkan dengan
sumbu utama (spindel) dan benda kerja. Kecepatan putar dinotasikan sebagai putaran
per menit (rotations per minute, rpm). Akan tetapi yang diutamakan dalam proses
bubut adalah kecepatan potong (cutting speed atau v) atau kecepatan benda kerja
dilalui oleh pahat/keliling benda kerja.
Dengan demikian kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda kerja. Selain
kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda kerja faktor bahan benda kerja dan
bahan pahat sangat menentukan harga kecepatan potong. Pada dasarnya pada waktu
proses bubut kecepatan potong ditentukan berdasarkan bahan benda kerja dan pahat.
Harga kecepatan potong sudah tertentu, misalnya untuk benda kerja Mild Steel
dengan pahat dari HSS, kecepatan potongnya antara 20 sampai 30 m/menit. Gerak
makan, f (feed), adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerja berputar
satu kali, sehingga satuan f adalah mm/putaran. Gerak makan ditentukan berdasarkan
kekuatan mesin, material benda kerja, material pahat, bentuk pahat, dan terutama
kehalusan permukaan yang diinginkan. Gerak makan biasanya ditentukan dalam
hubungannya dengan kedalaman potong atau sesuai dengan kehalusan permukaan
yang dikehendaki.
Kedalaman potong a (depth of cut), adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari
benda kerja, atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap permukaan yang
belum terpotong. Ketika pahat memotong sedalam a, maka diameter benda kerja akan
berkurang 2a, karena bagian permukaan benda kerja yang dipotong ada di dua sisi,
akibat dari benda kerja yang berputar. Pada Mesin Bubut dapat juga dilakukan proses
pemesinan yang lain, yaitu bubut dalam (internal turning), proses pembuatan lubang
dengan mata bor (drilling), proses memperbesar lubang (boring), pembuatan ulir
(thread cutting), dan pembuatan alur (grooving/partingoff). Proses tersebut dilakukan
di Mesin Bubut dengan bantuan/tambahan peralatan lain agar proses pemesinan bisa
dilakukan
2. Mesin Bor dan Milling
Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakan
alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi
potong yang banyak yang mengitari pisau ini bisa menghasilkan proses pemesinan
lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau
melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa
bentuk. Mesin yang digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pisau, dan
penyayatannya disebut Mesin Frais (Milling Machine).
Mesin Frais ada yang dikendalikan secara mekanis (konvensional manual) dan ada
yang dengan bantuan CNC. Mesin konvensional manual posisi spindelnya ada dua
macam yaitu horizontal dan vertical. Sedangkan Mesin Frais dengan kendali CNC
hamper semuanya adalah Mesin Frais vertical.
Maksud dari parameter yang dapat diatur adalah parameter yang dapat langsung
diatur oleh operator mesin ketika sedang mengoperasikan Mesin Frais. Seperti pada
Mesin Bubut, maka parameter yang dimaksud adalah putaran spindel (n), gerak
makan (f), dan kedalaman potong (a). Putaran spindel bisa langsung diatur dengan
cara mengubah posisi handle pengatur putaran mesin. Gerak makan bisa diatur
dengan cara mengatur handle gerak makan sesuai dengan tabel yang ada di mesin.
Gerak makan ini pada proses frais ada dua macam yaitu gerak makan per gigi
(mm/gigi), dan gerak makan per putaran (mm/putaran). Kedalaman potong diatur
dengan cara menaikkan benda kerja, atau dengan cara menurunkan pisau. Putaran
spindel (n) ditentukan berdasarkan kecepatan potong. Kecepatan potong ditentukan
oleh kombinasi material pisau dan material benda kerja. Kecepatan potong adalah
jarak yang ditempuh oleh satu titik (dalam satuan meter) pada selubung pisau dalam
waktu satu menit.
Gerak makan (f) adalah jarak lurus yang ditempuh pisau dengan laju konstan relatif
terhadap benda kerja dalam satuan waktu, biasanya satuan gerak makan yang
digunakan adalah mm/menit. Kedalaman potong (a) ditentukan berdasarkan selisih
tebal benda kerja awal terhadap tebal benda kerja akhir. Untuk kedalaman potong
yang relatif besar diperlukan perhitungan daya potong yang diperlukan untuk proses
penyayatan. Apabila daya potong yang diperlukan masih lebih rendah dari daya yang
disediakan oleh mesin (terutama motor listrik), maka kedalaman potong yang telah
ditentukan bisa digunakan.
3. Mesin Las Listrik
Mesin las arus bolak balik memperoleh busur nyala dari transformator, dimana dalam
pesawat las ini arus dari jaringjaring listrik dirubah menjadi arus bolakbalik oleh
transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan untuk mengelas, sehingga
mesin las ini disebut juga mesin las transformator. Karena langsung menggunakan
arus listrik AC dari PLN yang memiliki tegangan yang cukup tinggi dibandingkan
kebutuhan pengelasan yang hanya membutuhkan tegangan berkisar 55 Volt sampai
dengan 85 Volt maka mesin las ini menggunakan transformator (Trafo) step-down,
yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan.
Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar.
Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar,
karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk
menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan
las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai
dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar
pula, dan sebaliknya. Arus pada transformator dapat disetel sesuai kebutuhan dengan
memutar ulir penyetel arus. Pada transformator las AC, terdapat dua kabel yaitu kabel
busur dan kabel masa, dimana jika kedua kabel tersebut tertukar, tidak akan
mempengaruhi perubahan temperature yang timbul.
4. Mesin Gerinda
a. Gerinda Potong
Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan
untuk memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda gerinda yang
digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.
Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan
baja dengan cepat.
b. Gerinda Meja
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga
digunakan untuk mengasah pisau lainnya. Mata gerinda yang digunakan ada dua
dan masing-masing memiliki fungsinya tersendiri. Biasanya batu gerinda terbuat
dari batu khusus untuk pengasahan. Prinsip kerja mesin gerenda ini hamper sama
seperti gerinda potong
c. Gerinda Tangan
Pada gerinda tangan kita akan memegang langsung mesin gerinda dimana akan
sangat terasa getaran dari putaran mesin yang sangat kencang. Putaran yang
dihasilkan ini arahnya sedikit berbeda dari gerinda potong dimana arah putaran
yang dihasilkan adalah horizontal

E. Benda Kerja yang Dihasilkan di Bengkel


1. Barang-barang Pesanan
Dalam proses pengerjaan sehari-hari, karena bengkel bubut dan las ini merupakan
bengkel jasa jadi hanya mengerjakan pesanan-pesanan sesuai dengan kemauan oleh
pelanggan/pemesan. Biasanyapun pengerjanan barang-barang pesanan meliputi
pembubutan rata, pembubutan muka, pembubutan dalam, pembubutan alur,
pembubutan ulir, dan pembuutan tirus. Selain itu juga terdapat pengerjaan
pengeboran dan milling untuk membuat alur. Didalam bengkel ini juga dilengkapi
mesin las untuk menunjang dalam proses produksi. Berikut hasil-hasil pengerjaan
yang dihasilkan sesuai pesanan:
a. Pembuatan Pemegang amplas pada mesin ampril
b. Pembubutan Gear pada Velg Sepeda Motor

c. Pembuatan Tromol Depan Sepeda Motor


d. Pembuatan Alur pada Benda Silindris

e. Pembuatan Pencekam Bahan Untuk Alat Cetakan Toples


2. Proses Produksi
Berikut adalah berbagai proses produksi dalam pengerjaan berbagai benda kerja
diatas :
a. Pemasangan Benda Kerja
Pada pemasangan benda kerja pada mesin bubut harus diperhatikan agar benda
terpasang dengan baik pada chuck atau pencekam dan pengencangan dilakukan
ssecara merata agar pencekaman cukup kuat. Pada mesin miling dan bor benda
dicekam pada ragum
b. Pembubutan Rata
Dalam proses pembubutan ini menggunakan pahat sisi kanan. Pada proses
pembubutan ini memerlukan penyetingan ketinggian pahat dengan senter benda
kerja dengan benar agar proses pembubutan berjalan dengan bai. Gerak
pemakanan pada proses pembubutan ini yaitu searah dengan sumbu benda kerja
c. Pembubutan Muka
Pada proses pembubutan muka masih menggunakan pahat sisi kanan, namun
gerak pemakanan yang berlawanan dengan sumbu utama benda kerja
d. Pembubutan Dalam
Pada Proses Pembubutan ini menggunakan jenis pahat dalam. Biasanya berfungsi
untuk memperbesar diameter dalam benda kerja.
e. Pembubutan Alur
Menggunakan jenis Pahat Alur, bisa pahat alur dalam ataupun alur luar sesuai
dengan kebutuhan pengerjaan.
f. Pembubutan Ulir
Pada proses pembubutan ulir ini memanfaatkan gerak otomatis pada mesin bubut
agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembuatan ulir dengan
menggunakan pahat ulir
g. Pembubutan Tirus
Untuk proses pembubutan tirus yakni dengan menggeser eretan atas sesuai
dengan sudut ketirusan yang diinginkan
h. Drill and Milling
Pada proses pengeboran cukup dengan mencekamkan benda kerja pada ragum
dan melakukan proses pengeboran dengan mata bor yang sesuai. Namun untuk
proses milling menggunakan pisau frais dan dengan menggeser meja kerja agar
diperoleh hasil pengerjaan yang diinginkan
i. Pengelasan
Proses penyambungan benda kerja dengan difusi elektrik. Las yang digunakan
disini adalah las listrik ac yang dilengkapi dengan berbagai jenis elektroda untuk
berbagai bahan benda kerja
j. Penggerindaan
Proses penggerindaan yang dilakukan meliputi pemotongan, penghalusan benda
kerja dan pengasahan pahat bubut.

F. Penutup
1. Kesimpulan
Mesin perkakas merupakan suatu mesin yang digunakan untuk melakukan pengerjaan
benda kerja seperti memotong atau mendeformasi benda kerja dimana didalam setiap
prosesnya mesin perkakas memerlukan suatu alat pemotong yang biasa disebut pahat
atau pisau potong. Dalam kegiatan observasi yang kami lakukan ini, kami
menemukan beberapa mesin perkakas berbagai jenis yang memiliki cara kerja
masing-masing yang berbeda. Kebanyakan mesin perkakas yang kami temui
merupakan mesin perkakas yang menggunakan prinsip kerja pemotongan dalam
pembuatan benda kerja. Mesin perkakas tersebut diantara lain adalah mesin bubut,
mesin bor dan milling, gerinda potong, gerinda tangan, dan gerinda duduk. Berbagai
jenis mesin perkakas tersebut memiliki kelebihannya masing-masing dalam setiap
pengerjaan benda kerja
2. Saran
Setelah kami melakukan observasi ini dan melakukan pengamatan, kami menemukan
penataan ruang bengkel yang kurang memenuhi standar dimana penempatan posisi-
posisi mesin yang dapat membahayakan pekerja, alangkah baikknya jika penempatan
mesin dapat diatur ulang sediemikian rupa sehingga factor keselamatan dapat lebih
ditingkatkan, serta pengerjaan benda kerja yang tanpa menggunakan sistem
pendinginan yang dapat beresiko baik untuk keselamatan benda kerja, alat, ataupun
pekerjanya. Sebaiknya dilakukan peremajaan mesin atau penambahan sistem
pendingin pada mesin sehingga lebih aman.

DAFTAR PUSTAKA

Widarto. 2008. Teknik Pemesinan Untuk SMK. Jakarta:Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan
Nasional
G. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai