Anda di halaman 1dari 17

PROSES MANUFAKTUR

“LAPORAN PRAKTEK BENGKEL”

DISUSUN OLEH :

Muhamad Ghofur (202172073)

Agnesia Indasari Ipaenin (202172059)

Siti Aisa Hupeka (202172075)

Tonias Loiwi Beay (202172069)

Feronika Geralni Loppies (202172017)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-nya
sehingga saya dapat menyusun Laporan Praktikum Pengenalan Dan Cara menggunakan Jangka
Sorong Mesin Bor,Mesin Bubut Dan Mesin Scrap” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manufaktur.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak N.E. Maitimu ST,MT,
selaku Dosen Manufaktur yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang study yang kami tekuni ini. kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak Lab Produksi Fakultas Teknik Industri yang telah
membantu kami dalam pengenalan jangka sorong mesin bor mesin bubut dan mesin scrap,
diantaranya:

1. Bapak Yani Luanapesi (Kepala Lab)

2. Bapak Wilton Ririhena ( PLP)

3. Bapak Jepri Palijama ( PLP)

4. Bapak Kaleb Wattimena (PLP)

5. Bapak Ogi Patiselame ( PLP)

6. Bapak Soni Pesolima (PLP)

Terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
praktium ini.

Ambon, Mei 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3

BAB II PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4

1.1 Tujuan Praktikum ....................................................................................................... 4

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan Pelaksanaan Praktikum ................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

2.1 Bagian-Bagian Jangka Sorong ................................................................................... 5

2.2 Mesin Bubut ............................................................................................................. 5

2.3 Prinsip Kerja Mesin Skrap ....................................................................................... 10

2.4 Prinsip Kerja Mesin Bor........................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 16

3.2 Saran ........................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………….17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

Dengan laporan ini kami Mempunyai banyak berbagai tujuan diantaranya

1. Meningkatkan, memperluas, memantapkan keterampilan yang membentuk kemampuan


mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan study yang
dipilihnya.
2. Menumbuhkan dan memantapkan sikap Profesional yang diperlukan mahasiswa untuk
memasuki lapangan kerja sesuai dengan kemampuan
3. Meningkatkan dan memberanikan diri kepadan mahasiswa tentang pengenalan jangka
sorong dan mesin-mesin yang ada dibengkel

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan Pelaksanaan Praktikum

Tujuan Pembuatan Laporan Praktikum adalah :

1. Mampu menjadi alternatif pemecahan masalah tujuan kejuruan sesuai dengan program
study yang dipilihnya secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari laporan
praktikum yang disusun.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan jangka sorong serta mesin-mesin yang
ada dibengkel
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bagian-Bagian Jangka Sorong

B. Hal-Hal yang Harus diperhatikan Saat Menggunakan Jangka Sorong

Agar hasil pengukuran bisa presisi, berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan

1. Pastikan benda yang akan diukur benar-benar terjepit oleh rahang. Jangan
sampai hanya di permukaannya saja agar skala yang ditunjukkan oleh hasil
pengukurannya tepat.
2. Pastikan posisi angka nol dari skala ukur dan sejajar dengan muka rahang.
3. Hindari pembacaan hasil pengukuran saat alat belum dikunci. Hal itu bisa
mengakibatkan ketidaktepatan hasil pengukuran karena skala akan
bergerak.
4. Saat kamu mengukur benda yang mudah berubah bentuk oleh tekanan,
misalnya ketebalan kayu, jangan tekan terlalu kuat menekan rahang
ukurnya agar kayu tidak sampai rusak.

2.2 Mesin Bubut

1. Prinsip Kerja Mesin Bubut


Membentuk benda benda yang bersilindris seperti berlubang,berulir, dan bertangga.
2. Bagian-Bagian yang ada di Mesin Bubut

A. Kepala Tetap
Pada kepala tetap ini terdapat poros spindle mesin yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan cekam (chuck). Sehingga ketika poros spindle berputar maka cekam akan
berputar. Di dalam kepala tetap terdapat juga puli (pulley) dan belt (sabuk) dihubungkan
dengan motor penggerak. Untuk mengubah kecepatan dan arah putaran mesin, puli ini
dihubungkan dengan poros spindle mesin melalui susunan roda gigi transmisi di dalam
gearbox (kotak roda gigi).

B. Eretan

Ada 3 jenis eretan yang ada pada mesin bubut, yaitu :

a. Eretan Alas
Ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan dapat bergerak ke kiri atau
ke kanan sepanjang alas. Di dalamnya terdapat perlengkapan mekanik yang
menggerakkan eretan tersebut secara otomatis atau digerakkan dengan tangan.

b. Eretan Lintang
Berada diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas. Gerakan
melintang, yaitu menjauhi atau mendekati operator, baik diputar dengan tangan
maupun secara otomatis. Kegunaan eretan ini antara lain untuk memberikan tebal
pemakanan pahat atau menggerakan pemakanan pahat. Pada bagian yang dekat
dengan pemutarnya terdapat skala ukuran. Dengan skala ini kita dapat mengatur tebal
penyayatan pahat.
c. Eretan Atas
terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut. Pada eretan ini terpasang
rumah pahat. Kedudukan eretan dapat diubah-ubah atau diputar 360° sesuai dengan
kebutuhan.

C. Standar Tools Post

Tool post yang dalam pengaturan ketinggian mata pahat menggunakan ganjal.
Cara pengencangan pahat dengan cara mengencangkan baut-baut yang terdapat di bagian
atas tool post. Menurut jumlah rumah pahatnya tool post standar ada dua macam, yaitu
memiliki rumah pahat satu dan rumah pahat empat. Tool post dengan satu rumah pahat,
menyebabkan jumlah pahat yang dapat dipasang hanya satu.

Ketika harus mengganti pahat, operator harus mengatur ketinggian lagi untuk
pahat selanjutnya. Sedangkan untuk tool post dengan empat rumah pahat, operator bisa
memasang maksimal 4 jenis pahat berbeda. Sehingga hanya perlu mengatur ketinggian
pahat sekali saja untuk setiap pahat dan bisa mengganti pahat tanpa harus menyetel pahat
lagi.
D. Lampu Penerangan

Lampu ini digunakan untuk membantu operator melihat benda kerja saat dibubut.
Berguna juga untuk membantu operator melihat hasil pengukuran benda kerja. Namun
tidak semua mesin bubut dilengkapi dengan lampu.

E. Kepala lepas

Kepala lepas adalah bagian mesin bubut yang letaknya disebelah kanan mesin dan
dipasang diatas alas mesin. Guna bagian ini adalah sebagai tempat penahan ujung benda
kerja yang dibubut, tempat kedudukan bor waktu mengebor, dan lain-lain. Kepala lepas
atau tail stock dapat digeser dan dikunci oleh operator di sepanjang alas mesin.
Kedudukannya berada pada alas tersebut diikat dengan baut dan mur.
Porosnya berlubang tirus sehingga dapat dipasang mata bor yang bertangkai
tirus. Kepala lepas terdiri dari 2 bagian, yaitu alas dan badan. Kedua bagian ini diikat
oleh 2 atau 3 baut dan dapat digeserkan. Pergeseran ini diperlukan apabila kita akan
membubut tirus dengan benda kerja terpasang di antara 2 senter.
Mesin Bubut
Bagian-bagian mesinn bubut
1. Kepala tetap
2. Alat Pencekam  Cekam rahang tiga  Cekam rahang empat  Cekam
Kolet (Collet Chuck) 3. Motor Penggerak
4. Tombol Emergency Stop
5. Handle atau tuas
6. Eretan  Eretan alas  Eretan lintang  Eretan atas
7. Tool post atau dudukan pahat  Standar Tools Post  Adjustable tool post
8. Lampu penerangan
9. Selang coolant atau pendingin
10. Kepala lepas
11. Alas mesin (Bed machine)
12. Poros transportir dan poros pembawa
13. Rem kak
2.3 Prinsip Kerja Mesin Skrap

Bagian-Bagian Yang Ada Pada mesin Skrap

A. Badan mesin
Berfungsi sebagai tempat seluruh bagian mesin, mekanik penggerak dan tuas
pengatur.

B. Meja mesin
Berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja
mesin dapat digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Gerakan eretan
lintang dapat diatur otomatis.

C. Lengan atau Ram


Berfungsi untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat pada engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan berada di atas badan dan dijepit
pelindung lengan agar gerakannya tetap lurus
D. Eretan pahat
Berfungsi untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda
pemutar maka pahat dinaikkan atau diturunkan. Ketebalan pemakanan dapat dibaca
menggunakan dial indikator. Eretan pahat terpasang pada bagian ujung lengan. Dan
ditumpu oleh dua pasang mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk
penyekrapan bidang sudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada
pengukur sudut eretan.

E. Pengatur kecepatan
Berfungsi untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit.
Untuk pemakanan yang tipis dapat dipercepat. Pengaturan hanya dapat dilakukan
pada saat mesin berhenti.

F. Tuas panjang langkah


Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan. Disesuaikan
dengan panjang benda yang disekrap. Pengaturan ini dilakukan dengan cara
memutar tap ke arah kanan atau kiri.

G. Tuas posisi pahat


Tuas ini terletak pada lengan mesin. Berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat
terhadap benda kerja. Pengaturan posisi pahat dapat dilakukan setelah
mengendorkan pengikat lengan.

H. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang


Untuk menyekrap secara otomatis dibutuhkan pengaturan panjang engkol.
Pengaturan ini dapat mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi
gerakan lurus meja. Dengan demikian meja dapat melakukan gerak ingsutan
(feeding).
2.4 Prinsip Kerja Mesin Bor

Mesin bor dapat berfungsi untuk membuat lobang silindris dan bertingkat,
membesarkan lobang, memcemper lobang dan mengetap.

A. Bagian-Bagian Pada Mesin Bor

B. Base (Dudukan)

Dudukan ini menjadi penopang dari semua bagian mesin bor. Dudukan
ini terletak pada bagian paling bawah yang menempel di lantai, biasanya
dibaut. Pemasangan dudukan ini harus kuat karena akan mempengaruhi
keakuratan pengeboran akibat dari getaran.

C. Columb (Tiang)

Bagian dari mesin bor yang berfungsi untuk menyangga bagian-bagian


lainnya. Ditempatkan di satu sisi alas, dapat menopang beban kepala
bor dan lengan. Berbentuk silinder yang mempunyai alur untuk jalur gerak
vertikal dari meja kerja.
D. Table (Meja)
Meja berfungsi untuk meletakkan benda kerja yang akan dibor. Meja
kerja dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan benda kerja dan dapat
berputar ke kiri maupun ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang
melekat pada tiang.

E. Drill (Mata Bor)


Mata bor adalah benda yang digunakan untuk membuat lubang atau alur
yang efisien. Jenis mata bor yang sering digunakan adalah mata bor spiral,
karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih yang baik karena
alurnya berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan juga
bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor.

F. Spindle (Pencengkram Mata Bor)

Bagian ini merupakan poros kerucut melingkar yang membantu


menahan chuck. Spindle ini terbuat dari baja kromium karbon tinggi atau
baja tahan karat atau juga paduan baja. Memberikan gerakan putar kepala
bor ke tempat bor, dan juga ada lubang kunci yang disediakan pada spindle
untuk mengganti chuck.
Dalam proses pengerjaan pembubutan dibagi menjadi beberapa yaitu :

1. Membubut turning atau Silindris


Pembubutan ini dilakaukan dengan menggerakkan pahat sesuai sumbunya yaitu meja alas,
posisi pahat harus disetting sesuai center terhadap garis sumbu.

2. Membubut facing atau Tepi


Proses membubut benda kerja pada penampang tepi dan tegak lurus terhadap sumbu poros.

3. Membubut tirus atau Chamfering


Membubut dengan hasil benda kerja menjadi mengerucut atau menirus ,caranya yaitu
dengan memutar compound rest ,menggesesr sumbu tail stock, dan menggunakan taper
attachment.

4. Membubut Grooving atau Alur


Membubut benda kerja pada posisi diantara dua permukaan biasa nya menggunakan pahat
yang lebar matanya kecil.

5. Membubut Drilling
Membubut dengan membuat lubang center diawah pekerjaan dimulai sebagai titik untuk
peletakan kepala lepas.

6. Membubut Ulir
Pembubut ulir biasanya memerlukan setingan khusus ukuran ulirnya yang kita bisa rubah
pada engkel kepala tetap,untuk pahat biasanya kita rubah bentuknya dengan cara asah
gerinda kelancipannya sesuaikanMembubur besaran derajat yang standar,atau bisa juga
menggunakan mal.

7. Membubut Booring
Hal iini mirip dengan proses drilling diatas tadi,namun ukurannya yang berbeda,booring
ini bisa berdiameter besar dan sebelum proses booring ini hendaknya lakukan drilling
dahulu.Pembesaran bisa dilakukan secara bertahap dengan mengganti mata bor dari kecil
ke yang lebih besar.
8. Membubut Reaming
Proses ini yaitu menghaluskan lubang yang telah dilakukan booring diatas mesin
bubut dengan alat reamer,biasanya proses penghalusan diperlukan dalam standar
pengerjaan tertentu, maka proses reamer harus dilakukan. Cara reamering ini yaitu benda
kerja dijepit dengan cekam kepala tetap,
kemudian reamer kita pasang posisi center pada hower kepala lepas. Ketika mesin
dinyalakan benda kerja berputar maka kepala lepas kita dekatkan menggunakan eretan
utama sehingga reamer bisa menjangkau lubang benda kerja dan kita masukkan reamer ke
benda kerja dengan memutar eretan dan lakukan pemakanan sehingga reamer menggesek
benda kerja pada bagian dinding lubang,lakukan berulang sampai tingkat kehalusan
yang dikehendaki tercapai.

9. Membubut Kartel
Membubut jenis ini bertujuan untuk membuat grif atau mengasarkan permukaan benda
kerja yang biasanya pembuatan pegangan agar tidak licin.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jangkar Sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian lebih tinggi
dibandingkan dengan penggaris maupun meteran kelos. mikrometer sekrup adalah alat
ukur panjang yang memiliki ketelitian paling tinggi Mesin bor merupakan sebuah mesin
dengan gerakan memutarkan alat pemotong dengan arah pemakaiannya mata bor hanya
pada sumbu mesin tersebut. Mesin ini dapat digunakan untuk mengebor atau membuat
lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja.

Mesin bubut adalah mesin yang memiliki prinsip kerja memutar benda kerja
kemudian disayat menggunakan alat potong seperti pahat bubut. Mesin yang sangat
berguna di dunia industri.

Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakanutama lurus bolak-balik
secara vertikal maupun horizontal. Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda
yang disayat atau dipotong dalamkeadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat
bergerak lurus bolak-balik atau majumundur melakukan penyayatan.

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa laporan praktikum yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini
DAFTAR PUSTAKA

Efira,2021. Jangka Sorong : Pengertian, Bagian, Cara Menggunakan dan Menghitung.Jakarta :


Ruang Guru

Anendya Aorinka,2021 . Pengertian Mesin Bubut : Fungsi, Jenis, Bagian, Cara Kerja, dan
Harga.Jakarta : MesinCNC.id

Achmadi,2020. Mesin Sekrap : Pengertian, Jenis, Fungsi dan Bagian Bagian.Bandung :


Pengelasan.net

Reza Muhammad,2022.Mesin Bor.Purwokerto:TekniKece

Anda mungkin juga menyukai