Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh:
Puji dan syukur dipanjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang tiada ternilai sehingga dengan
semangat yang ada penyusun dapat menyelesaikan laporan makalah Teknik
Produksi “Pembuatan Sadel Mesin Bor”. Sholawat beserta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan dan doa. Kritik dan saran dari para pembaca
Makalah ini, penyusun harapkan demi penyempurnaan Makalah ini, karena
penyusun menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Semoga dengan
selesainya Makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita dalam
pelajaran Teknik Produksi.
Irvan ramadhan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1...............................................................................................................Latar
Belakang...............................................................................................1
1.2...............................................................................................................Tujua
n Pratek.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
2.1 Pengsekrapan........................................................................................2
2.2 Pengelasan............................................................................................4
2.3 Pengerindaan.........................................................................................9
BAB III PROSES PENGERJAAN...................................................................16
3.1...............................................................................................................Alat
dan Bahan.............................................................................................16
3.2...............................................................................................................Lang
kah pengerjaan......................................................................................16
BAB IV PENUTUP..........................................................................................18
5.1...............................................................................................................Kesi
mpulan..................................................................................................18
5.2...............................................................................................................Saran
..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
TEORI DASAR
2
2. Meja mesin Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja
atau penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh
eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis.
3. Lengan Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur Lengan
diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan
lengan diatas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya
lurus.
4. Eretan Pahat Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat.
Dengan memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik
Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan dapat
dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau Kemiringan
eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan.
5. Pengatur kecepatan Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah
langkah llengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat
dipercepatat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.
6. Tuas panjang langkah Berfungsi mengatur panjang pendeknya
langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap.
Pengaturann dengandengan memutar tap ke arah kanan atau kiri.
7. Tuas posisi pahat. Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi
untuk mengatur kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan
dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan
8. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang, Untuk menyekrap
secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol
yangyang mengubah gerakan putar mesin pada rodaoda gigi menjadi
gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan
(Feeding) .
3
8. Pahat sekrap profil
4
Las listrik elektron
Las busur plasma
Elektroda terumpan
Las busur gas
Las m16
Las busur CO2
5
SAW (Submerged Arch Welding) adalah las busur terbenam atau
pengelasan dengan busur nyala api listrik.
ESW (Electro Slag Welding) adalah pengelasan busur terhenti,
pengelasan sejenis SAW namun bedanya pada jenis ESW
busurnya nyala mencairkan fluks, busur terhenti dan proses
pencairan fluk berjalan terus dam menjadi bahan pengantar arus
listrik (konduktif).
SW (Stud Welding) adalah las baut pondasi, gunanya untuk
menyambung bagian satu konstruksi baja dengan bagian yang
terdapat di dalam beton (baut angker) atau “ Shear Connector “
ERW (Electric Resistant Welding) adalah las tahanan listrik yaitu
dengan tahanan yang besar panas yang dihasilkan oleh aliran
listrik menjadi semakin tinggi sehingga mencairkan logam yang
akan dilas. Contohnya adalah pada pembuatan pipa ERW,
pengelasan plat–plat dinding pesawat, atau pada pagar kawat
EBW (Electron Beam Welding) adalah las dengan proses
pemboman elektron, suatu pengelasan uang pencairannya
disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari suatu berkas loncatan
elektron yang dimamapatkan dan diarahkan pada benda yang
akan dilas. Penelasan ini dilaksanakan di dalam ruang hampa,
sehingga menghapus kemungkinan terjadinya oksidasi atau
kontaminasi
6
sama menggunakan Karbon dioxida CO2. Biasanya, pada mesin
las FCAW ditambah robot yang bertugas untuk menjalankan
pengelasan biasa disebut dengan super anemo
PAW (Plasma Arch Welding) adalah las listrik dengan plasma
yang sejenis dengan GTAW hanya pada proses ini gas pelindung
menggunakan bahan campuran antara Argon (Ar), Nitrogen (N)
dan Hidrogen (H) yang lazim disebut dengan plasma. Plasma
adalah gas yang luminous dengan derajat pengantar arus dan
kapasitas termis / panas yang tinggi dapat menampung tempratur
diatas 5000°C
7
Arus Las Listrik
1. Mesin Las listrik arah searah (DC)
Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC) yang masuk,
menjadi arus listrik searah (DC) yang keluar. Keuntungan dari mesil las
DC adalah sebagai berikut :
a. Busur nyala stabil
b. Dapat menggunakan elektroda berselaput dan tidak berselaput
c. Dapat mengelas pelat tipis
d. Dapat dipakai untuk mengelas pada tempat lembab
8
b. Membersihkan terak las yang sudah dilepas dari jalur las oleh
pukulan palu las
5. Klem massa
alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat
dari bahan yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem masa
dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja
dengan baik. Tempat yang dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat,
minyak dan sebagainya).
6. Tang penjepit
Digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang
masih panas sehabis pengelasan.
9
Mesin Gerinda tersebut memiliki kedudukan batu gerinda yang tegak lurus
dengan meja kerja atau vertical.
Gerinda Silindris
C. Macam – Macam Mesin Gerinda Silindris
Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris
dibedakan mejadi menjadi empat macam.
1. Mesin Gerinda silindris luar
Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar
benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
2. Mesin Gerinda silindris dalam
Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda
dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.
3. Mesin Gerinda silindris luar tanpa center (centreless)
4. Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter
luar dalam jumlah yang banyak baik panjang maupun pendek.
5. Mesin Gerinda silindris universal
6. Mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda kerja dengan
diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.
10
(2) Plunge grinding: Dalam terjun penggilingan, roda dimasukkan ke dalam
benda kerja berputar tapi ada-ada gerakan reciprocating. Metode ini
digunakan untuk benda kerja yang relatif singkat dan terutama dalam
bentuk grinding mana beberapa profil pada benda kerja adalah menjadi
tanah.
Bentuk ini biasa digunakan untuk menggerinda bagian luar dan bagian
dalam, baik pada mesin gerinda silindris, permukaan ataupun mesin
gerinda meja.
Fungsinya adalah untuk menggerinda bagian sisi benda kerja baik yang
dipakai pada mesin gerinda sumbu tegak ataupun sumbu mendatar
11
Fungsi utamanya untuk menggerinda/mengasah alat potong, misalnya
pisau frais, pahat bubut, pisau-pisau bentuk, dan lain-lain.
12
i. Batu Gerinda Piring
13
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu
butiran tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan
dengan benda kerja, akan memotong beram-beram. Beram-beram menjadi
merah dan panas karena gesekan yang keras.
4. Bahan Asah/Pengasah
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide,
boron nitride, dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang
digunakan sampai sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam
kekerasan dan kerapuhan ,mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda.
- Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan
persentase campuran yang bermacam-macam.
- Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat
kemurniannya. Amril dan corundum adalah sebagian besar digunakan dalam
pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.
- Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang
dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada
temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal
yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
- Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam
dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan
dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
- Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang
tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras sepertisilicon carbide,
suhunya stabil hingga 1400°C.
- Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni, sekarang ini
dibuat untuk pembuatan proses industri.
14
d) Banyaknya bahan yang digerinda.
e) Permukaan/hasil akhir yang diinginkan.
f) Busur singgungan Kecepatan roda gerinda.
h) Kecepatan benda kerja.i)Kondisi mesin.
j) Struktur bahan pengasah dan ukuran butiran
15
BAB III
PROSES PENGERJAAN
16
Bila proses sudah selesai kerja pahat dibebasakan terlebih dahulu
kemudian mesin dimatikan. dan lanjutkan dengan mesin frais untuk
membuat alur tesload nya.
B. Langkah proses Pengerindaan
Adapun langkah pembuatan benda kerja ini pada proses pengerindaan
yaitu :
Siapkan peralatan dan mesin yang akan digunakan.
Bersihkan benda kerja dan meja magnet.
Setelah itu pasang benda kerja diatas mesin gerinda.
Setelah itu hidupkan mesin gerinda dan lakukan penyetelan nol
diatas permukaan benda kerja , setelah timbul percikan api, akibat
gesekan maka benda udah siap untuk digerinda.
Lakukan pengerindaan ini kesemua sisi benda kerja . mala selesai
lah proses pengerindaan.
Metikan mesin serta bersihkan mesin dan peralatan yang
digunakan. lalu laku proses ansembling selanjutnya.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang penulis dapat dari proses pembuatan
makalah produksi ini adalah sebagi berikut :
1. Dalam proses pembuatan produk kita tidak hanya menggunakan
salah satu mesin saja melainkan beberapa mesin dan peralatan
dalam proses pengerjaan
2. Mahasiswa mampu dalam proses pengerjaan produksi dan paham
tentang langkah pengerjaan dimesin maupun peralatan.
5.3. Saran
Adapu saran dari penulis yaitu : Disaat mahasiswa disuruh merancang atau
membuat produk kita harus mampu menguasai peralatan yang akan
digunakan serta paham tentang langkah langkah untuk kita sebagai
mahasiswa teknik harus bisa menguasai ilmu bidang teknik itu sendiri.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://id..wikipedia.org/wiki/las_listrik
ebook teknik produksi. teknik mesin politeknik negeri padang
19