Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
diberikan, sehingga Laporan Kerja Praktek Mesin MIlling ini bisa terselesaikan dengan baik.
Adapun laporan ini kami susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Teknik Pemesinan 1.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimaksih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini belumlah dikatakan sempurna.
Untuk itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian.
Semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi dari setiap komponen mesin
sekrap.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami teknik dasar pengoprasian mesin
sekrap dengan benar.
Gambar Kerja
Alat :
1. Mesin sekrap dan pahatnya. 6. Kikir.
2. Jangka sorong. 7. Kelengkapan kunci mesin sekrap.
3. Mistar siku. 8. Gambar kerja
4. Kuas.
5. Palu karet.
A. PENGERTIAN
Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik bertingkat, menyudut, dan alur.
Sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki.
Dalam hal ini benda kerja dalam keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada mesin
sekrap kita bisa mengatur mesin untuk bekerja secara otomatis atau manual dalam pemakananya.
Dalam pemakanan otomatis, benda kerja yang dijepit pada meja mesin sekrap akan bergeser secara
otomatis memberi umpan kepada pahat potong yang bergerak bolak-balik secara horizontal.
Namun demikian ada juga mesin sekrap yang bergerak secara vertical, tetapi disini yang kita
gunakan adalah yang bergerak secara horizontal. Sedangkan dalam pemakanan manual,
pergeseran meja digerakkan secara manual untuk memberi umpan pada pahat potong. Dengan
mesin sekrap kita dapat membuat alur (terutama alur V), meratakan permukaan, membuat lubang
(segitiga, segiempat, segilima, dan lain-lain), dan sebagainya dengan cara menggerakkan pahat
maju mundur.
Langkah pengeretan dapat diukur panjang pendeknya, gerakan maju dapat juga dapat
juga diatur naik turunnya untuk penyetelan benda kerja, sedangkan untuk memakankan untuk
pahat dilakukan dengan memutar eretan kebawah. Hasil kerja dari mesin sekrap adalah
pembuatan alur pada komponen –komponen mesin.
Sekrap datar
Menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya kearah mendatar dari kiri ke kanan
atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung pada posisi pahat atau dari
bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka
penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya.
Sekrap Tegak
Menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari atas ke arah
bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat dilakukan dengan
memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja ± 0,5 mm
Sekrap Sudut
Jika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak penyayatannya di lakukan dengan
memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut yang
di sekrap.
Sekrap Alur
Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu dan alur
tembus.
h1
= (langkah)
d1
h2
= (langkah)
d2
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian penting yang harus dipahami
dan diterapkan dalam dunia kerja, utamanya didunia industri modern. Di dalam industri modern
terdapat berbagai mesin,peralatan, dan proses produksi yang menuntut prosedur tertentu supaya
terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secanggih apapun mesin yang digunakan atau
sebesar apapun produksi yang dihasilkan,semua itu tidak ada artinya apabila merugikan manusia
atau pekerja. Hal ini didasari pertimbangan bahwa apabila terjadi kecelakaan kerja,terdapat dua
kerugian, yaitu kerugian materi dan non materi. Kerugian yang bersifat materi dapat dicari
gantinya serta dapat dinilai dengan uang, tetapi kerugian non materi, misalnya cacat, sakit, atau
bahkan meninggal dunia, tidak dapat dinilai dengan uang.Dengan menyadari arti penting
keselamatan dan kesehatan kerja tersebut, maka sebelum terjun langsung di dunia kerja, seorang
pekerja harus mengetahui rambu-rambu, peraturan-perundangan (regulasi),prosedur penerapan
K3, serta teknis penerapan K3 di lapangan.Pada prinsipnya, tujuan utama penerapan K3 adalah
agar kita dapat bekerja dengan aman, nyaman, terhindar dari kecelakaan, termasuk
ledakan,kebakaran, penyakit akibat kerja, serta pencemaran lingkungan kerja.
Dengan menyadari arti penting keselamatan dan kesehatan kerja tersebut, maka sebelum
terjun langsung di dunia kerja, seorang pekerja harus mengetahui rambu-rambu, peraturan-
perundangan (regulasi),prosedur penerapan K3, serta teknis penerapan K3 di lapangan. Pada
prinsipnya, tujuan utama penerapan K3 adalah agar kita dapat bekerja dengan aman, nyaman,
terhindar dari kecelakaan, termasuk ledakan,kebakaran, penyakit akibat kerja, serta pencemaran
lingkungan kerja
a. Mengidentifikasi bahaya dan resiko pada mesin sekrap beserta cara mengatasinya.
Untuk menghindari mata kemasukan chip maka setiap melakukan pekerjaan harus memakai kaca
mata.
Untuk menghindari tangan anda terkena pahat mesin sekrap, maka jika ingin mengambil bagian,
melihat, dan membersihkan chip yang dekat dengan pahat maka lebih baik mesin dimatikan
terlebih dahulu.
Biasanya bahaya seperti ini terjadi pada waktu kita membersihkan chip seusai kerja pada mesin .
Untuk mengatasi resiko ini maka gunakanlah kuas untuk membersihkannya.
1) Pakaian Kerja
Pakaian kerja yang dipakai operator harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
2) Sepatu kerja
Sepatu harus benar-benar dapat memberikan perlindungan terhadap kaki kita. Berdasarkan
standart yang telah ditentukan, sepatu kerja terbuat dari bahan kulit, sedangkan alas terbuat dari
karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan minyak pelumas (oli).
Untuk bagian ujung sepatu masih dilapisi dengan pelat besi yang digunakan untuk melindungi
kaki.
Kaca mata digunakan untuk melindungi mata dari chip-chip yang berterbangan pada saat kerja di
mesin sekrap. Oleh karena itu kaca mata yang dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-
syarat berikut :
VI. PRAKTIKUM
A. Langkah Kerja
2. Nyalakan mesin sekrap, kemudian atur posisi dan panjang langkah sampai didapat langkah
10 mm kedepan dan 20mm kebelakang benda kerja
3. Ukur dan dan beri tanda pada benda kerja dengan panjang 41mm, lebar 41mm dan tebal
51mm.
4. Lakukan pemakanan pada sisi panjang, sisi lebar dan tebal di masing - masing kedua bagian
sisinya sampai didapatkan permukaan yang rata pada benda kerja
5. Lakukan pemakanan sampai didapat panjang, lebar dan tebal yang sesuai dengan perintah
job.
6. Setelah sesuai dengan ukurannya, pola pada benda kerja yaitu membuat coakan di sisi kanan
kiri dengan ukuran panjang 5mm dan kedalaman 5mm, kemudian membuat coakan atas dan
bawah dengan panjang 5mm dan kedalaman 17mm dan 12mm dan tidak lupa untuk membuat
bentuk V pada sisi atas dan bawah dengan diameter 27mm dan 19mm.
7. Buat lah coakan pada sisi kanan dan kiri dengan ukuran panajang 5mm dan kedalaman 5mm
dan coakan pada atas bawah dengan panjang 5mm dan kedalaman 17mm dan 12mm.
8. Buatlah bentuk V dengan cara menyekrap dengan bentuk tangga dari kanan dan kiri.
Kemudian posisikan pahat dengan kemiringan 45º lakukan penyekrapan dengan cara
menurun.
9. Setelah itu kikir lah sisi demi sisi dan coakan demi coakan agar hasilnya mulus dan bersih
dari gram-gram tajam.
B. Hasil
Perhitungan
Panjang Langkah
Putaran:
L = P + 10 mm
𝑉𝑐
𝑛= 2𝐿
L = 45 + 10
25
𝑛= = 227,27
2 𝑥 55 L = 55 mm
L
tc = (menit)
Vc
55
tc = 25
= 2,2
VII. KESIMPULAN
Mesin sekrap dioperasikan dengan cara mengatur langkah, kecepatan pemakanan, dan
kedalaman pemakanan. Pengoperasian mesin sekrap juga harus memerhatikan segi K3. Jangan
sampai menyebabkan kerugian terutama pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://sharingkali.com/contoh-kata-pengantar/
https://fariedpradhana.wordpress.com/2012/04/20/mesin-sekrap/
http://gantz-b.blogspot.co.id/2015/01/mesin-sekrap.html
http://pusat-lingkaran.blogspot.co.id/2016/09/pengertia-mesin-sekrap-bagian-utama-dan.html
Amstead, B,H. Phillip F. Ostwald. Myron L. Begeman. Bambang Priambodo. 1981. Indonesia:
Penerbit Erlangga