PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan
mempraktikan tata cara pembuatan v-block dengan menggunakan mesin
sekrap.
1.4. Kegunaan Praktikum
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.2 Jenis jenis mesin Sekrap
Berikut merupakan jenis-jenis dari mesin sekrap:
3. Mesin Planner
4
benda ditentukan oleh jarak antar tiang mesin. Panjang langkah mesin
jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.
5
Gambar 2.1. Mesin Sekrap (shaping) dan komponen utamanya
2.1.3. Lengan
6
Tuas ini berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah
pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan
dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri.
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan
setelah mengendorkan pengikat lengan.
7
Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam,
alur buntu dan alur tembus.
2.3.1 Rumus-Rumus yang Digunakan dalam Pengerjaan Mesin
Sekrap (Shaping)
2.3.1. Waktu Langkah Potong (tc)
L
tc = (menit)
Vc
ttot = tc + tr (menit)
2.3.4. Banyaknya Waktu Yang Diperlukan (S)
8
h1
X1 = (langkah)
d1
9
Gambar 2.3. Penggunaan dua V-Block untuk benda kerja silinder yang
panjang
Alat bantu (V blok) ini dapat digunakan sebagai tempat kedudukan benda
kerja yang bulat, sehingga pelaksanaan pekerjaan melukis dan menandai
dapat dilangsungkan dengan baik. Gambar di atas menunjukkan pemakaian
V blok untuk mencari titik pusat benda kerja yang bulat.
10
11
IV. Langkah Awal ( Pra Pengerjaan Benda Kerja )
Langkah awal pada proses penyekrapan berupa pemasangan
benda kerja pada ragum dan pemasangan alat pelengkap seperi
ragum dan pahat, yang selanjutnya dilakukan pengesetan atau
penyetelan beberapa bagian mesin sesuai kebutuhan.
Pemasangan benda kerja pada ragum.
a. Longgarkan rahang ragum
dengan memutar baud penyetelnya
dengan menggunakan engkol.
12
e. Setel sudut ragum ke
sudut yang diperlukan
dengan cara melonggarkan
dahulu mur - mur pengunci
ragum kemudian putar
ragum kesudut yang
diperlukan lalu kencangkan
kembali mur – murnya.
13
dilonggarkan terlebih dahulu, kemudian kencangkan kembali baut
penjepit tersebut.
14
Kacamata Kuas
Koin (untuk Jangka
meminjam sorong
alat) Palu karet
Benda kerja Kunci L
Gambar Kunci 24-22
kerja V- Kunci 17-19
Block Penitik
Pahat Alur Palu penitik
dan Pahat High
Netral surgauge
Kikir Pendingin
Paralel path Majun
15
Gambar 3.2. Proyeksi Ortogonal dari V-
Block Beserta Ukurannya (Proyeksi
Amerika)
16
3.3.1. Penyekrapan Datar (Facing)
Pasang pahat netral pada tool post.
Kencangkan pahat dengan
menggunakan kunci L.
Buka ragum pada mesin sekrap
kemudian tempatkan paralel path
dan benda kerja berada di atas
paralel path, lalu tutup kembali.
Pastikan benda kerja tercapit
dengan kuat pada ragum. Gunakan
palu untuk mengencangkan
pencekaman dan memastikan
benda kerja tegak lurus dengan
meja kerja.
Nyalakan mesin sekrap, kemudian
atur posisi dan panjang langkah
sampai didapat langkah 10 mm
kedepan dan 20mm kebelakang
benda kerja.
Atur kecepatan pemakanan pada
interval 40-60 (gunakan switch 1
agar tidak terlalu cepat).
Lakukan pemakanan pada sisi
panjang, sisi lebar, dan sisi tinggi
di masing - masing kedua bagian
sisinya sampai didapatkan
permukaan yang rata pada benda
kerja.
Ukur dan dan beri tanda pada
benda kerja dengan ukuran 46 mm
x 46 mm x 46 mm.
17
Lakukan pemakanan sampai
didapat ukuran yang sesuai dengan
tanda. Tuangkan pendingin sedikit
demi sedikit agar pahat tidak cepat
aus.
3.3.2. Penandaan Benda Kerja
Pastikan benda kerja sudah
berbentuk kubus dengan ukuran
46 mm x 46 mm x 46 mm.
Beri tanda berupa goresan pada
benda kerja (sesuai dengan bentuk
dan ukuran yang tertera pada
gambar kerja) dengan
menggunakan high surgauge.
Lakukan penitikan pada tiap-tiap
goresan dengan menggunakan
penitik dan palu penitik.
18
ABF
E =
Sisi
A
DC
GH
=
Sisi
B
AD
HE
=
Sisi
C
BC
GF
=
Sisi
D
AB
CD
=
Sisi
E
EFG
H =
Sisi
F
19
Pasang pahat alur pada tool post. Kencangkan pahat dengan
menggunakan kunci L.
Cekam benda kerja dengan ragum (pencekaman dilakukan pada
sisi A dan B) dan posisikan sisi C ke arah atas.
Atur posisi pahat di tengah tengah sisi C (sesuai dengan ukuran
pada gambar kerja)
Nyalakan mesin sekrap dan lakukan pemakanan alur pada sisi C
hingga kedalaman 5 mm. Tuangkan pendingin sedikit demi
sedikit agar pahat tidak cepat aus.
Lakukan hal yang sama pada sisi D, E, dan F. Khusus untuk sisi E
dan F, pemakanan dilakukan sampai batas maksimum pemakanan
oleh pahat alur.
5
Gambar 3.3. Ukuran kedalaman alur dari sisi miring kasar
bagian bawah
3.3.5. Penyekrapan Bentuk V (Finishing)
Pasang pahat netral pada tool post. Kencangkan pahat dengan
menggunakan kunci L.
Cekam benda kerja dengan ragum (pencekaman dilakukan pada
sisi A dan B) dan posisikan sisi E ke arah atas.
Miringkan eretan pahat sebesar 450 ke arah kanan dengan cara
mengendorkan kunci yang melekat pada eretan pahat, kencangkan
kembali jika sudah dimiringkan.
Atur langkah pahat untuk memposisikan pahat bersentuhan
dengan benda kerja dan set nol (0) pada skala nonius eretan pahat
jika sudah bersentuhan.
Jika sudah pada posisi nol (0) jauhkan kembali pahat pada benda
kerja tetap pada posisi nol (0).
Lakukan proses penyayatan benda kerja pada sisi miring kanan
dengan memutar eretan pahat sebesar 1—2 mm. Tuangkan
pendingin sedikit demi sedikit agar pahat tidak cepat aus.
Penyayatan dibatasi oleh garis yang sudah tergores atau
tergambar pada benda kerja sehingga akan memudahkan proses
penyayatan.
Jika sudah selesai gunakan cara yang sama untuk melakukan
penyayatan sisi miring kiri.
Lakukan langkah yang sama pada sisi F (ukuran pemakanan
sesuai dengan garis titik yang telah ditentukan pada benda kerja).
Apabila proses penyekrapan sudah selesai, haluskan sisi-sisi v-
block dengan menggunakan kikir untuk menghilangkan geram
yang masih menempel pada v-block (tidak tersayat oleh pahat).
BAB IV
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
4.1. Panjang Langkah
L = P + 30 mm
L = 46 + 30 = 76 mm
4.2. Putaran :
76mm
`
tc = 8000mm / menit = 0,0095 menit
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Mesin sekrap dioperasikan dengan cara mengatur langkah, kecepatan
pemakanan, dan kedalaman pemakanan. Mesin sekrap dapat membuat
berbagai peralatan yang salah satunya adalah V-Block. Ada berbagai macam
proses penyekrapan dalam pembuatan V-Block. Yang pertama adalah
penyekrapan datar (menggunakan pahat netral) untuk menghaluskan
permukaan dan membentuk benda kerja menjadi kubus berukuran 46 mm x
46 mm x 46mm. Yang kedua adalah penyekrapan alur (menggunakan pahat
alur) untuk membuat alur dengan kedalaman 5 mm yang nantinya berfungsi
sebagai penyangga untuk penjepit benda kerja silinder. Lalu proses yang
ketiga adalah penyekrapan miring secara kasar (menggunakan pahat alur)
sebagai langkah awal dalam pembuatan bentuk V, dan di tengah-tengahnya
disekrap alur lagi hingga kedalaman 5 mm. Dan proses yang terakhir adalah
penyekrapan bentuk V (menggunakan pahat netral) dengan cara
memiringkan eretan pahat sebesar 45° lalu menyekrap sisi yang telah
disekrap kasar sebelumnya hingga permukaan miringnya halus. Setelah
disekrap, V-Block harus dikikir untuk menghilangkan geram yang masih
menempel atau menghaluskan permukaan yang tidak rata (tidak disekrap
secara sempurna).
5.1. Saran
Dalam proses penyekrapan V-Block, sebaiknya dilakukan secara hati-
hati dan pemakananan harus dilakukan sedikit demi sedikit agar diperoleh
hasil penyekrapan yang sempurna (permukaannya halus dan hasilnya sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan oleh gambar kerja). Selain itu,
pendingin harus selalu dituangkan sedikit demi sedikit selama proses
penyekrapan agar pahat yang digunakan tidak cepat aus.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. PENGERTIAN MESIN SEKRAP BAGIAN UTAMA DAN
FUNGSINYA|Pusat Lingkaran. Tersedia [Online] : http://pusat-
lingkaran.blogspot.com/2016/09/pengertia-mesin-sekrap-bagian-utama-
dan.html [Diakses 27 Oktober 2018]