Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mesin sekrap (shapper machine) atau mesin ketam merupakan mesin
perkakas yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara
penyayatan oleh pahat yang bergerak lurus bolak-balik. Pahat yang
digunakan pada mesin sekrap mirip dengan pahat yang dipakai pada mesin
bubut, di mana kedua pahat tersebut memiliki satu mata pemotong yang
menyayat benda kerja selapis demi selapis.
Pahat sekrap menyayat benda kerja dalam satu arah, yaitu pada waktu
bergerak ke depan yang disebut sebagai gerak kerja. Setelah melakukan
penyayatan pahat akan bergerak ke belakang kembali ke posisinya semula
hal ini sering disebut sebagai gerak bebas.
Pada pengoperasiannya benda kerja ditempatkan pada meja mesin
sekrap dan dijepit dengan menggunakan ragum atau klem. Benda kerja
bersama-sama meja dapat digerakkan atau digeserkan ke samping melintang
gerakan pahat yang bergerak lurus bolak-balik (maju-mundur). Dengan
gerakan benda kerja dan pahat seperti itu, maka akan terjadi penyayatan
benda kerja oleh pahat sekrap.
Berbagai operasi dapat dilaksanakan pada mesin sekrap, seperti
menyekrap datar, menyekrap bidang siku, menyekrap bidang miring,
menyekrap bentuk cembung, menyekrap bentuk cekung, membuat alur
pasak, menyekrap bertingkat, menyekrap bentuk v (membuat v-block) dan
lain-lain.
1.2. Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, kami dapat mengambil satu rumusan
masalah sebagai berikut :
“Bagaimana proses pembuatan v – block dengan menggunakan mesin
sekrap?”

1
1.3. Tujuan praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan
mempraktikan tata cara pembuatan v-block dengan menggunakan mesin
sekrap.
1.4. Kegunaan Praktikum

Mahasiswa dapat membuat benda kerja sesuai dengan gambar benda


kerja yang diinginkan, dapat menggunakan mesin sekrap dengan baik dan
benar, dan bisa mengaplikasikan ilmu praktikum kedalam dunia kerja
industri nanti.
1.5. Aplikasi
1.5.1 Bagi Praktikan
 Mahasiswa terampil menggunakan mesin sekrap dengan efektif
dan efisien.
 Mahasiswa manpu merencanakan dan menghasilkan suatu produk
dengan menggunakan mesin sekrap.
 Mahasiswa mampu mengetahui alat-alat apa saja yang harus
digunakan untuk mengoperasikan mesin sekrap.
1.5.2. Bagi Industri
 Digunakan untuk membuat beberapa suku cadang (produk).
 Digunakan sebagai mesin pendukung dari mesin lain dalam
proses produksi.
 Dibidang perbengkelan, mesin ini sangat mendukung dalam
pembuatan alur.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar


Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan sistem langkah bolak
balik dalam proses kerjanya. Dalam pemotongan pahatnya melakukan
pemakanan dengan maju saja dan berupa garis lurus pada permukaan benda
kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari mesin sekrap adalah
benda kerja dijepitkan pada catok yang dipasangkan pada meja yang dapat
digeser dengan arah melintang terhadap sumbu mesin, sedangkan pahatnya
dipasang pada eretan yang bergerak sepanjang sumbu mesin secara bolak –
balik.

Langkah pengeretan dapat diukur panjang pendeknya, gerakan maju


dapat juga dapat juga diatur naik turunnya untuk penyetelan benda kerja,
sedangkan untuk memakankan untuk pahat dilakukan dengan memutar
eretan kebawah. Hasil kerja dari mesin sekrap adalah pembuatan alur pada
komponen –komponen mesin.

Panjang langkah saat pemakanan dapat diatur dengan dengan


menggerakkan poros roda gigi, gerak langkah mundur membutuhkan waktu
lebih cepat daripada langkah maju. Untuk langkah maksimum, poros harus
ditempatkan pada jarak maksimum dari titik pusat roda gigi. Pada waktu
langkah maju, mekaanisme penggerak pemakanan bekerja, gerak
pemakanan ini dapat dilakukan secara manual, hanya saja hal tersebut
mengakibatkan kerugian yang berupa kasarnya permukaan benda kerja dan
permukaan benda tersebut tidak konstan. Kerugian tersebut dapat dihindari
dengan cara menggerakkan gerak pemakanan secara otomatis.

3
2.2 Jenis jenis mesin Sekrap
Berikut merupakan jenis-jenis dari mesin sekrap:

1. Mesin Sekrap Datar atau Horizontal

Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan


serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan
horizontal. Benda kerja didukung pada rel silang sehingga
memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau
vertikal dengan tangan atau penggerak daya. Pada mesin ini pahat
melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan
gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok
untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.
2. Mesin Sekrap Vertikal

Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam,


menyerut dan bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan
yang sukar dijangkau. Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk
operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari
mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser
ke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga dilengkapi
dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan
pembagian bidang yang sama besar.

3. Mesin Planner

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar.


Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik,
sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar

4
benda ditentukan oleh jarak antar tiang mesin. Panjang langkah mesin
jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.

2.4 Jenis mesin sekrap berdasarkan fungsinya


a. Mesin sekrub horizontal
Umumnya digunakan pada pekerjaan produksi dan
pekerjaan serba guna. Mesin ini terdiri atas dasar dan rangka dan
mendukung ram horozontal
b. Mesin ketam
Digunakan untuk penyelesain benda kerja yang
memerlukan kecepatan potong dan tekanan dalam pergerakan ram
konstan dari awal sampai dengan akhir pemotongan
c. Mesin ketam potong tarik
Diginakan untuk pemotongan blok cetakan besar pada produksi
massal
d. Mesin ketam vertikal
Digunakan untuk pemotontongan dalam dan penyerutan
bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan
vertikal. Biasanya pada pembuatan cetakan untuk logam dan non
logam.
2.1. Komponen Utama Mesin Sekrap dan Fungsinya

5
Gambar 2.1. Mesin Sekrap (shaping) dan komponen utamanya

2.1.1. Badan Mesin

Badan mesin merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik


penggerak dan tuas pengatur.

2.1.2. Meja Mesin

Meja mesin berfungsi sebagai tempat kedudukan benda kerja atau


penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh
eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis.

2.1.3. Lengan

Lengan berfungsi untuk menggerakan pahat maju mundur.


Lengan diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan.
Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar
gerakannya lurus.

2.1.4. Eretan Pahat

Eretan pahat berfungsi sebagai pengatur ketebalan pemakanan


pahat. Dengan memutar roda pemutar, pahat akan turun atau naik.
Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang
di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut
pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang
bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur
sudut eretan.

2.1.5. Pengatur Kecepatan

Bagian ini berfungsi untuk mengatur atau memilih jumlah


langkah lengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat
dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.

2.1.6. Tuas Panjang Langkah

6
Tuas ini berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah
pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan
dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri.

2.1.7. Tuas Posisi Pahat

Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan
setelah mengendorkan pengikat lengan.

2.1.8. Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang

Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-


pengaturan panjang engkol yang mengubah gerakan putar mesin
pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja
melakukan gerak ingsutan (feeding).

Pengerjaan Mesin Sekrap

2.2.1. Sekrap Datar


Menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya kearah
mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan
pahat tersebut tergantung pada posisi pahat atau dari bentuk sudut-
sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka
penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya.
2.2.2. Sekrap Tegak
Menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung
dari atas ke arah bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan
sayatan pahat dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan
tangan. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja ± 0,5 mm
2.2.3. Sekrap Sudut
Jika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak
penyayatannya di lakukan dengan memutar eretan pahat yang
kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut yang di
sekrap.
2.2.4. Sekrap Alur

7
Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam,
alur buntu dan alur tembus.
2.3.1 Rumus-Rumus yang Digunakan dalam Pengerjaan Mesin
Sekrap (Shaping)
2.3.1. Waktu Langkah Potong (tc)
L
tc = (menit)
Vc

Dimana : L = Panjang langkah potong (mm)


Vc = 8000 mm/menit (jenis pahat cor kelabu)
2.3.2. Waktu Langkah Balik (tr)
L
tr = Vr (menit)
Dimana : Vr = Kecepatan balik = (3.Vc / 2) (mm/menit)
2.3.3. Waktu Langkah Total (ttot)

ttot = tc + tr (menit)
2.3.4. Banyaknya Waktu Yang Diperlukan (S)

 Langkah pemakanan lebar awal :


W
S1 = F (langkah)
1

Dimana : F1 = Hantaran awal (mm)

 Langkah pemakanan lebar akhir :


W
S2 = F (langkah)
2

Dimana : F2 = Hantaran akhir (mm)


W = Lebar pemakanan benda kerja (mm)
2.3.5. Banyaknya Langkah Total (Stot)

Stot = ( X1 . S1 ) + (X2 . S2 ) (langkah)


Dimana : X1 = Banyaknya langkah pemakanan turun awal

8
h1
X1 = (langkah)
d1

X2 = Banyaknya langkah pemakanan turun akhir


h2
X2 = (langkah)
d2

h1 = Kedalaman pemakanan awal benda kerja (mm)


d1 = Besarnya kedalaman pemakanan awal = 0,5 mm
h2 = Kedalaman pemakanan akhir benda kerja (mm)
d2 = Besarnya kedalaman pemakanan akhir = 0,25 mm
2.3.6. Waktu Pengerjaan Total (T)

T = Stot . ttot (menit)

1.4. Definisi V-Block

Gambar 2.2. Bentuk V-Block dan kegunaannya


Bentuk V blok seperti namanya adalah berupa balok baja dengan alur V
untuk tempat kedudukan benda kerja terutama benda kerja dengan
penampang bulat, sedangkan alur lurus adalah untuk tempat kedudukan
penjepit. Fungsi penjepit ini adalah untuk mengikat benda kerja yang
dikerjakan agar ia tidak dapat bergerak. Dalam pelaksanaan pengikatan
benda kerja sering digunakan dua atau tiga buah V blok secara bersamaan,
karena benda kerja yang akan dikerjakan panjang.

9
Gambar 2.3. Penggunaan dua V-Block untuk benda kerja silinder yang
panjang
Alat bantu (V blok) ini dapat digunakan sebagai tempat kedudukan benda
kerja yang bulat, sehingga pelaksanaan pekerjaan melukis dan menandai
dapat dilangsungkan dengan baik. Gambar di atas menunjukkan pemakaian
V blok untuk mencari titik pusat benda kerja yang bulat.

10
11
IV. Langkah Awal ( Pra Pengerjaan Benda Kerja )
Langkah awal pada proses penyekrapan berupa pemasangan
benda kerja pada ragum dan pemasangan alat pelengkap seperi
ragum dan pahat, yang selanjutnya dilakukan pengesetan atau
penyetelan beberapa bagian mesin sesuai kebutuhan.
Pemasangan benda kerja pada ragum.
a. Longgarkan rahang ragum
dengan memutar baud penyetelnya
dengan menggunakan engkol.

b.Pasang balok penyangga


yang tingginya sama dan
cukup untuk menyangga
benda kerja agar dapat
dilakukan penatalan.

c.Tempatkan benda kerja pada atas


balok jajar yang sudah dipasang pada
pertengahan rahang ragum.

d.Kencangkan kembali baut penjepit


hingga benda kerja terjepit rapat dan
sempurna oleh rahang ragum.

12
e. Setel sudut ragum ke
sudut yang diperlukan
dengan cara melonggarkan
dahulu mur - mur pengunci
ragum kemudian putar
ragum kesudut yang
diperlukan lalu kencangkan
kembali mur – murnya.

- Pemasangan pahat dan


penyetelanya.
a.Masukan pahat yang telah
disiapkan pada lubang
pemegang pahat yang
baut penjepitnya telah

13
dilonggarkan terlebih dahulu, kemudian kencangkan kembali baut
penjepit tersebut.

b.Seting kedudukan pahat agar posisinya tegak lurus terhadap benda


kerja dengan cara melonggarkan baut penjepit pemegang pahat pada
toolpos kemudian seting pemegang pahat agar tegak lurus dengan
benda kerja, lalu kencangkan kembali baut penjepit.

- Menyetel langkah pahat.


Langkah pahat dapat
disetel dengan memutar poros
penyetel langkah dengan
engkol yang sudah tersedia
dan mengendorkan terlebih
dahulu mur pengunci
porosnya. Adapun
perbandingan panjang langkah pada benda kerja adalah 10 : 20
setelah langkah telah disetel dengan tepat maka mur pengunci
dikencangkan kembali dan lepaskan engkolnya.

PRAKTIKUM DAN PEMESINAN


(PEMBUATAN V-BLOCK)
3.1. Peralatan dan Bahan yang Digunakan

14
 Kacamata  Kuas
 Koin (untuk  Jangka
meminjam sorong
alat)  Palu karet
 Benda kerja  Kunci L
 Gambar  Kunci 24-22
kerja V-  Kunci 17-19
Block  Penitik
 Pahat Alur  Palu penitik
dan Pahat  High
Netral surgauge
 Kikir  Pendingin
 Paralel path  Majun

Gambar 3.1. Peralatan dan Pendingin untuk


Menyekrap Bentuk V - Block

3.2. Gambar Kerja V-Block

15
Gambar 3.2. Proyeksi Ortogonal dari V-
Block Beserta Ukurannya (Proyeksi
Amerika)

3.3. Langkah Kerja

16
3.3.1. Penyekrapan Datar (Facing)
 Pasang pahat netral pada tool post.
Kencangkan pahat dengan
menggunakan kunci L.
 Buka ragum pada mesin sekrap
kemudian tempatkan paralel path
dan benda kerja berada di atas
paralel path, lalu tutup kembali.
Pastikan benda kerja tercapit
dengan kuat pada ragum. Gunakan
palu untuk mengencangkan
pencekaman dan memastikan
benda kerja tegak lurus dengan
meja kerja.
 Nyalakan mesin sekrap, kemudian
atur posisi dan panjang langkah
sampai didapat langkah 10 mm
kedepan dan 20mm kebelakang
benda kerja.
 Atur kecepatan pemakanan pada
interval 40-60 (gunakan switch 1
agar tidak terlalu cepat).
 Lakukan pemakanan pada sisi
panjang, sisi lebar, dan sisi tinggi
di masing - masing kedua bagian
sisinya sampai didapatkan
permukaan yang rata pada benda
kerja.
 Ukur dan dan beri tanda pada
benda kerja dengan ukuran 46 mm
x 46 mm x 46 mm.

17
 Lakukan pemakanan sampai
didapat ukuran yang sesuai dengan
tanda. Tuangkan pendingin sedikit
demi sedikit agar pahat tidak cepat
aus.
3.3.2. Penandaan Benda Kerja
 Pastikan benda kerja sudah
berbentuk kubus dengan ukuran
46 mm x 46 mm x 46 mm.
 Beri tanda berupa goresan pada
benda kerja (sesuai dengan bentuk
dan ukuran yang tertera pada
gambar kerja) dengan
menggunakan high surgauge.
 Lakukan penitikan pada tiap-tiap
goresan dengan menggunakan
penitik dan palu penitik.

3.3.3. Penyekrapan Alur (Kedalaman 5


mm)

Gambar 3.3. Gambaran benda


kerja berukuran 46 mm x 46 mm x
46 mm
Keterangan :

18
 ABF
E =
Sisi
A
 DC
GH
=
Sisi
B
 AD
HE
=
Sisi
C
 BC
GF
=
Sisi
D
 AB
CD
=
Sisi
E
 EFG
H =
Sisi
F

19
 Pasang pahat alur pada tool post. Kencangkan pahat dengan
menggunakan kunci L.
 Cekam benda kerja dengan ragum (pencekaman dilakukan pada
sisi A dan B) dan posisikan sisi C ke arah atas.
 Atur posisi pahat di tengah tengah sisi C (sesuai dengan ukuran
pada gambar kerja)
 Nyalakan mesin sekrap dan lakukan pemakanan alur pada sisi C
hingga kedalaman 5 mm. Tuangkan pendingin sedikit demi
sedikit agar pahat tidak cepat aus.
 Lakukan hal yang sama pada sisi D, E, dan F. Khusus untuk sisi E
dan F, pemakanan dilakukan sampai batas maksimum pemakanan
oleh pahat alur.

3.3.4. Penyekrapan Alur untuk Bentuk V

Gambar 3.4. Hasil penyekrapan kasar oleh pahat alur (dilakukan


pada sisi E dan F)
 Proses penyekrapan masih menggunakan pahat alur.
 Lakukan pemakanan kasar alur (seperti gambar diatas) pada sisi E

(sepanjang 7 mm pada bagian sisi miring kiri dan kanan) dan

sisi F (sepanjang 11,5 mm pada bagian sisi miring kiri dan

kanan) yang masing masing telah dibatasi garis titik-titik.


Tuangkan pendingin sedikit demi sedikit agar pahat tidak cepat
aus.
 Lakukan pemakanan alur di tengah-tengah sisi E dan F hingga
kedalam 5 mm dari batas ujung sisi miring kasar bagian bawah.

5
Gambar 3.3. Ukuran kedalaman alur dari sisi miring kasar
bagian bawah
3.3.5. Penyekrapan Bentuk V (Finishing)
 Pasang pahat netral pada tool post. Kencangkan pahat dengan
menggunakan kunci L.
 Cekam benda kerja dengan ragum (pencekaman dilakukan pada
sisi A dan B) dan posisikan sisi E ke arah atas.
 Miringkan eretan pahat sebesar 450 ke arah kanan dengan cara
mengendorkan kunci yang melekat pada eretan pahat, kencangkan
kembali jika sudah dimiringkan.
 Atur langkah pahat untuk memposisikan pahat bersentuhan
dengan benda kerja dan set nol (0) pada skala nonius eretan pahat
jika sudah bersentuhan.
 Jika sudah pada posisi nol (0) jauhkan kembali pahat pada benda
kerja tetap pada posisi nol (0).
 Lakukan proses penyayatan benda kerja pada sisi miring kanan
dengan memutar eretan pahat  sebesar 1—2 mm. Tuangkan
pendingin sedikit demi sedikit agar pahat tidak cepat aus.
 Penyayatan dibatasi oleh garis yang sudah tergores atau
tergambar pada benda kerja sehingga akan memudahkan proses
penyayatan.
 Jika sudah selesai gunakan cara yang sama untuk melakukan
penyayatan sisi miring kiri.
 Lakukan langkah yang sama pada sisi F (ukuran pemakanan
sesuai dengan garis titik yang telah ditentukan pada benda kerja).
 Apabila proses penyekrapan sudah selesai, haluskan sisi-sisi v-
block dengan menggunakan kikir untuk menghilangkan geram
yang masih menempel pada v-block (tidak tersayat oleh pahat).

Gambar 3.4. Kemiringn Eretan (450)

BAB IV
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
4.1. Panjang Langkah
L = P + 30 mm
L = 46 + 30 = 76 mm
4.2. Putaran :

4.3. Waktu Langkah Potong :


L
tc = (menit)
Vc

76mm
`
tc = 8000mm / menit = 0,0095 menit
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Mesin sekrap dioperasikan dengan cara mengatur langkah, kecepatan
pemakanan, dan kedalaman pemakanan. Mesin sekrap dapat membuat
berbagai peralatan yang salah satunya adalah V-Block. Ada berbagai macam
proses penyekrapan dalam pembuatan V-Block. Yang pertama adalah
penyekrapan datar (menggunakan pahat netral) untuk menghaluskan
permukaan dan membentuk benda kerja menjadi kubus berukuran 46 mm x
46 mm x 46mm. Yang kedua adalah penyekrapan alur (menggunakan pahat
alur) untuk membuat alur dengan kedalaman 5 mm yang nantinya berfungsi
sebagai penyangga untuk penjepit benda kerja silinder. Lalu proses yang
ketiga adalah penyekrapan miring secara kasar (menggunakan pahat alur)
sebagai langkah awal dalam pembuatan bentuk V, dan di tengah-tengahnya
disekrap alur lagi hingga kedalaman 5 mm. Dan proses yang terakhir adalah
penyekrapan bentuk V (menggunakan pahat netral) dengan cara
memiringkan eretan pahat sebesar 45° lalu menyekrap sisi yang telah
disekrap kasar sebelumnya hingga permukaan miringnya halus. Setelah
disekrap, V-Block harus dikikir untuk menghilangkan geram yang masih
menempel atau menghaluskan permukaan yang tidak rata (tidak disekrap
secara sempurna).
5.1. Saran
Dalam proses penyekrapan V-Block, sebaiknya dilakukan secara hati-
hati dan pemakananan harus dilakukan sedikit demi sedikit agar diperoleh
hasil penyekrapan yang sempurna (permukaannya halus dan hasilnya sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan oleh gambar kerja). Selain itu,
pendingin harus selalu dituangkan sedikit demi sedikit selama proses
penyekrapan agar pahat yang digunakan tidak cepat aus.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. PENGERTIAN MESIN SEKRAP BAGIAN UTAMA DAN
FUNGSINYA|Pusat Lingkaran. Tersedia [Online] : http://pusat-
lingkaran.blogspot.com/2016/09/pengertia-mesin-sekrap-bagian-utama-
dan.html [Diakses 27 Oktober 2018]

Bayuwiro. 2016. SEKRAP (SHAPING) PROCESS & TOOLING. Tersedia


[Online] : http://desainmanufaktur.bayuwiro.net/index.php/2016/01/06/sekrap-
shaping-processes-tooling/ [Diakses 27 Oktober 2018]
Dionsius. 2016. V BLOK. Tersedia [Online] :
http://teknikmesinpedia.blogspot.com/2016/04/v-blok.html [Diakses 27
Oktober 2018]
Syafi’i, Ahmad. 2016. PROSES PEMBUATAN BLOK-V DENGAN
MENGGUNAKAN MESIN SKRAP SEBAGAI AKSESORIS MESIN FRAIS.
Tersedia [Online] :
http://langgengcaddmechanical.blogspot.com/2016/05/proses-pembuatan-blok-
v-dengan.html [Diakses 27 Oktober 2018]

Triyono, MA. 2014. BAGIAN-BAGIAN MESIN SEKRAP. Tersedia [Online] :


http://mohamadandy16.blogspot.com/2014/03/bagian-bagian-mesin-
sekrap.html [Diakses 27 Oktober 2018]

Anda mungkin juga menyukai