KELOMPOK : 04 (EMPAT)
ANGGOTA : 1. M. ALGIFARI S. (12-2017-051)
2. DHIYA ROMIZ A. (12-2017-130)
3. ANDHIKA M. K. (12-2018-035)
4. FAJAR MUBAROQ (12-2018-069)
5. M. DENNIS R. (12-2018-090)
6. HENDRY B. (12-2018-116)
ASISTEN : PRASKA HARUKA
TGL. PRAKTIKUM : 29 APRIL 2021
TGL. PENYERAHAN : 05 MEI 2021
LABORATORIUM KONSTRUKSI
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN
FDM-05
PENYEIMBANGAN POROS ROTOR AKIBAT MASSA
BERPUTAR YANG TIDAK SEIMBANG
Kelompok : 04 (EMPAT)
Anggota :
Praska Haruka
12-2015-113
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Rotor Akibat Massa Berputar Yang Tidak Seimbang” dapat selesai tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Laboratorium Fenomena Dasar Mesin. Dalam penyusunan laporan akhir ini banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih kepada :
3. Orang tua yang telah memberikan do’a, dukungan serta moril kepada saya.
4. Rekan – rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna, maka
saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan laporan
Kelompok 04
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 13
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Instalasi Pengujian (TQ TM 102 Static dan Dynamic) ...................... 9
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3 Data Sekunder Penyeimbangan Statik Secara Praktek Konfigurasi .... 14
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Menerapkan metode penyeimbangan pada fenomena unbalance poros
rotor akibat massa berputar serta melakukan pengambilan data yang
dibutuhkan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
keadaan berputar. Besarnya kekuatan ini meningkat pesat sesuai dengan
kecepatan rotasi dan meningkatkan tingkat getaran selama beroperasi dan
menyebabkan masalah serius pada struktur mesin sebagai contoh adalah
bantalan yang mengalami kelonggaran.
4
jarak yang sama pula tapi dipasangkan pada arah yang berlawanan.
Dalam koreksi satu sisi rotor untuk menyesuaikan keseimbangan,
koreksi ketidakseimbangan yang tersisa adalah memastikan bahwa
rotor statis dalam ketidakseimbangan yang diizinkan dalam kisaran
yang ditentukan.
Keseimbangan statik tercapai apabila gaya ΣF inersia yang bekerja
pada bidang adalah sama dengan nol (ΣF = 0), dimana dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
ΣF = 0
Dimana arah gaya yang bekerja dalam dua arah, yatu arah
horizontal dan arah vertikal, sehingga persamaanya sebagai berikut :
Arah Horizontal
ΣFx = 0
Arah Vertikal
ΣFy = 0
5
belum tentu seimbang secara dinamik. Agar lebih sederhana,
keseimbangan dinamika dilakukan dengan bagian yang bergerak
diputar dan menggunakan lampu stroboskopik sedikit yang berat
disorot dan kemudian menambah atau menghilangkan beban berat
sampai berhenti bergetar.
Keseimbangan dinamik tercapai apabila jumlah momen gaya
inersia yang terjadi akibat kopel adalah sama dengan nol. Seperti
dijelaskan pada persamaan sebagai berikut :
ΣM = 0
Dimana arah momen gaya inersia yang bekerja dalam dua arah,
yaitu arah horizontal dan arah vertikal, sehingga persamaannya adalah
sebagai berikut :
ΣMx = 0
ΣMx = 0
6
dinyatakan pada sebuah spirit level benda kerja di ikatkan
dalam penyeimbangan, pemakaian bola dimaksudkan untuk
memperkecil efek gesekan.
7
Gambar 2.1 Gaya Sentrifugal
(Sumber : aprilpanjaitanwordpress. 2011)
Untuk contoh kecilnya yaitu sewaktu kita memutarkan tali yang kita
ikatkan batu atau benda dan kemudian bandul tersebut kita ayunkan berputar
membentuk lingkaran maka gaya yang ditimbulkan oleh batu adalah gaya
sentrifugal atau saat kita menari dengan pasangan kita dan kemudian kita
melakukan gerakan berputar, maka kita telah melakukan gaya gerak
sentrifugal.
Besar gaya sentrifugal pada umumnya adalah Fs = m as dimana as= v2 / r
atau = ω4 r3 maka Fs = m v2 / r. dimana m adalah massa dan v adalah
kecepatan sentrifugal dan r adalah jari-jari. Untuk dapat memahami gaya
sentrifugal kita harus mampu menentukan segitiga kecepatannya. Seperti
pada gambar segitiga kecepatan ini.
8
Gambar 2.2 Balancing Machine
(Sumber : Alatuji. 2016)
1. Neraca Penyeimbangan
9
2. Katrol penyeimbang statik
3. Motor DC
4. Busur Derajat
5. Balok Massa
9. Mistar ukur
2. Mikrometer sekrup
4. Balok massa
5. Motor DC
6. Busur derajat
8. Mistar ukur
10.Stroboskop
10
12. Power Supply
15. Tachometer
11
7. Ulangi langkah (1-6) untuk tiap massa unbalance.
B. Penyeimbang Dinamik
3. Atur jarak posisi balok massa dengan menentukan besar sudut dan
jarak balok 3 massa unbalance sesuai data yang ditentukan (sebelum
penyeimbang dan sesuai arahan asisten).
12
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Konfigurasi 1
Tabel 3.1 Data Sekunder Penyeimbangan Statik Metode Analisis
Konfigurasi 1
2 170,404 15,829 79
3 198,172 18,151
Konfigurasi 2
No M (gr) r (mm) θ (°) Mr sin θ Mr cos θ
1 183,29 17,649 90
2 170,404 16,521 79
3 198,172 18,34
13
Keterangan : M = Massa Balok (gram)
b. Secara Praktek
Konfigurasi 1
No M (gr) Σ mb r θ (°)
Mr sin θ Mr cos θ
(mm)
1 183,29 90
2 170,4 79
3 198,17
4 192,49 213
Σ=0 Σ=0
Konfigurasi 2
No M (gr) mb r
Mr Mr cos
θ
(mm) sin θ θ
1 183,29 90
2 170,4 79
3 198,17
4 192,49 213
Σ=0 Σ=0
14
Keterangan :
2. Penyeimbangan Dinamik
a. Metode Analisis
Konfigurasi 1
15
Konfigurasi 2
16
PENGOLAHAN DATA
FENOMENA DASAR MESIN ±05
PENYEIMBANGAN POROS ROTOR AKIBAT MASSA
BERPUTAR YANG TIDAK SEIMBANG
LABORATORIUM KONSTRUKSI
BANDUNG
2021
17
3.2 Pengolahan Data M. Algifari Sutisna
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
PENGOLAHAN DATA
FENOMENA DASAR MESIN ±05
PENYEIMBANGAN POROS ROTOR AKIBAT MASSA
BERPUTAR YANG TIDAK SEIMBANG
LABORATORIUM KONSTRUKSI
BANDUNG
2021
37
3.2 Pengolahan Data Dhiya Romiz Albasith
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
PENGOLAHAN DATA
FENOMENA DASAR MESIN ±05
PENYEIMBANGAN POROS ROTOR AKIBAT MASSA
BERPUTAR YANG TIDAK SEIMBANG
LABORATORIUM KONSTRUKSI
BANDUNG
2021
57
3.2 Pengolahan Data Andhika Muhammad Kasyafa
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
PENGOLAHAN DATA
FENOMENA DASAR MESIN ±05
PENYEIMBANGAN POROS ROTOR AKIBAT MASSA
BERPUTAR YANG TIDAK SEIMBANG
LABORATORIUM KONSTRUKSI
BANDUNG
2021
80
3.2 Pengolahan Data Fajar Mubaroq
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
PENGOLAHAN DATA
FENOMENA DASAR MESIN ±05
PENYEIMBANGAN POROS ROTOR AKIBAT MASSA
BERPUTAR YANG TIDAK SEIMBANG
LABORATORIUM KONSTRUKSI
BANDUNG
2021
102
3.2 Pengolahan Data M. Dennis Ramarullah
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
PENGOLAHAN DATA
FENOMENA DASAR MESIN ±05
PENYEIMBANGAN POROS ROTOR AKIBAT MASSA
BERPUTAR YANG TIDAK SEIMBANG
LABORATORIUM KONSTRUKSI
BANDUNG
2021
122
3.2 Pengolahan Data Hendry Bismarafi
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
BAB IV
ANALISA
1. Titik tengah beban pada percobaan tidak diketahui secara mutlak, hal ini dapat
berpengaruh terhadap proses penyeimbangan, mengingat titik beban
menentukan jarak eksentrisitas beban, sehingga ditemukan beberapa
kejanggalan saat dilakukan proses penyeimbangan.
2. Bola baja berjatuhan sehingga memakan waktu praktikum dan
mengumpulkannya kembali.
3. Massa beban dan massa bola baja bisa saja berbeda dari literatur yang
disebabkan adanya kotoran yang menempel, sudah terkorosi, serta adanya
deformasi dimensi pada beban dan bola baja yang disebabkan benturan. Hal ini
dapat menyebabkan perbedaan massa dari literatur dan massa sebenarnya.
4. Ketika setting beban ke titik nol dengen pemberat bola baja , baut belum
kencang sehingga poros berputar melawan arah.
5. Saat setting pada angka perhitungan beban tidak berada pada posisi semestinya
jadi kami harus membuka baut dan meletakan beban pada posisi semestinya dan
ini sangat memakan waktu.
6. Getaran yang terjadi akibat gerakan poros rotor yang tidak seimbang tidak dapat
dihilangkan tetapi dapat dikurangi dengan cara melakukan penyeimbangan.
139
BAB V
KESIMPULAN
140
DAFTAR PUSTAKA
Tim Asisten. 2021. Buku Panduan Praktikum Fenomena Dasar Mesin. Itenas :
Bandung
Agusups. 2010. Membuat Seimbang Masa-masa Yang. Diakses pada 3 April 2021.
Dari : http://agusups.blogspot.com/2010/11/membuat-seimbang-massa-massa-
yang.html
Alatuji. 2021. Penerapan Balancing Machine Pada Dunia Industri. Diakses pada 3
April 2021. Dari :
https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/554/penerapan-balancing-
machine-pada-dunia-industri
141
LAMPIRAN
• Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal sebenarnya tidak ada. Sentrifugal hanya
merupakan efek semu yang ditimbulkan ketika sebuah benda melakukan
gerak melingkar, tetapi sentrifugal sendiri bukan merupakan gaya.
Sentrifugal berarti menjahui pusat.
Jika ada gaya sentrifugal yang bekerja pada benda yang melakukan
gerak melingkar, maka hukum I Newton dilanggar. Menurut Hukum I
Newton, jika terdapat gaya total pada suatu benda maka benda tersebut
berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis
lurus.
• Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya eksternal yang dibutuhkan agar sebuah
benda dapat bergerak melingkar. Gaya ini bukan merupakan gaya fisis, atau
gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan atau
penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak
melingkar. Bermacam-macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya
sentripetal, antara lain gaya gravitasi, elektrostatik, tegangan tali, gesekan
dan lainnya. Istilah gaya sentripetal berasal dari kata bahasa Latin, yaitu
centrum ("pusat") dan petere ("mengarah ke luar").
• Gaya Inersia
Inersia adalah kecenderungan suatu benda agar tetap mempertahankan
keadaannya atau lembam. Oleh karena itu Hukum pertama Newton disebut
juga sebagai Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman.
142
Jadi Momen inersia berarti besaran yang nilainya tetap pada suatu gerak
rotasi. Besaran ini analog dengan massa pada gerak translasi dan lurus.
Momen Inersia adalah ukuran kelembaman benda dalam gerak melingkar,
maksudnya kelembaman adalah sifat untuk mempertahankan
kedudukannya. Maksudnya kalau benda sedang diam maka ia akan bertahan
untuk diam, sedangkan kalau benda sedang berputar maka dia akan bertahan
untuk berputar.
• Gaya Sentripetal
143
secara horizontal, gaya sentripetal akan membuat bola terus ditarik ke arah
pusat sehingga bergerak secara melingkar. Gaya sentripetal ialah gaya dari
tegangan tali yang diikatkan terhadap bola.
• Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal merupakan gaya yang berlawanan dengan gaya
sentripetal karena gaya sentrifugal menjauhi pusat lingkaran. Gaya
sentrifugal didefinisikan dengan kecenderungan benda untuk mengikuti
jalan melengkung untuk menjauh dari pusat atau sumbu. Gaya ini termasuk
efek semu yang terjadi ketika benda melakukan gerakan melingkar. Gaya
sentrifugal disebut dengan gaya pseudo atau gaya khayal.
Gaya pseudo hanya ada jika kerangka acuan yang kita ambil adalah
kerangka acuan non-inersial. Misalkan, kerangka acuannya adalah bola,
gaya sentrifugal ada ketika kita berada dalam bola yang diputar tersebut.
Gaya sentrifugal merupakan gaya yang secara jelas mendorong atau
menarik objek dari pusat rotasi.
144
Gaya sentrifugal memiliki besar yang sama dengan gaya sentripetal,
hanya saja arahnya berbeda. Kedua gaya ini mengakibatkan adanya
keseimbangan pada benda yang berada pada lintasan melingkar.
• Gaya Inersia
Gaya inersia adalah kecenderungan suatu benda untuk menolak
perubahan dalam gerakannya. Karena inersia, benda yang diam akan tetap
diam, dan benda yang bergerak akan terus bergerak. Gaya inersia adalah
kecenderungan suatu benda untuk menolak perubahan dalam gerakannya.
Karena inersia, benda yang diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak
akan terus bergerak.
• Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal merupakan suatu gerak yang menggambarkan
kecenderungan suatu benda mengikuti jalur melengkung (melingkar) yang
bergerak keluar atau menjauh dari titik pusat suatu kurva (Lohat 2009).
Sebetulnya, gaya sentrifugal bukanlah suatu gaya (karena gaya sentrifugal
merupakan gaya nonnewtonian), tetapi sentrifugal muncul karena adanya
momen inersia pada suatu benda yang bergerak melingkar. Momen inersia
merupakan suatu kecenderungan benda untuk mempertahankan bentuk
awalnya (Barattini 2012).
Sumber : http://digilib.uinsgd.ac.id/35680/4/4_bab1.pdf
• Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya eksternal yang dibutuhkan agar
sebuah benda dapat bergerak melingkar. Gaya ini bukan merupakan gaya
fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan
atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda
bergerak melingkar. Bermacam-macam gaya fisis dapat digunakan sebagai
gaya sentripetal, antara lain gaya gravitasi, elektrostatik, tegangan tali,
gesekan dan lainnya. Istilah gaya sentripetal berasal dari kata bahasa Latin,
yaitu centrum ("pusat") dan petere ("mengarah ke luar").
145
Sumber : http://202.91.10.29/index.php/PROPKO/article/view/922
• Momen Inersia
Momen inersia adalah gaya elementer yang bekerja pada elemen luas
dengan demikian sebanding dengan jarak dikalikan luas diferensial dan
elemen momen sebanding dengan kuadrat jarak dikalikan diferensial.
Dimana :
Izz = Momen Inersia (mm⁴)
b = Panjang Bidang (mm)
h = Lebar Bidang (mm)
Sumber : Mekanika Teknik - E.P. Popov
• Gaya Setrifugal
gaya sentrifugal adalah gaya inersia (juga disebut gaya "fiktif" atau "semu")
yang tampak bekerja pada semua benda jika dilihat dalam kerangka acuan
yang berputar . Itu diarahkan menjauh dari sumbu yang sejajar
dengan sumbu rotasi dan melewati asal sistem koordinat. Jika sumbu rotasi
melewati asal sistem koordinat, gaya sentrifugal diarahkan keluar secara
radial dari sumbu itu.
konsep gaya sentrifugal dapat diterapkan dalam perangkat berputar,
seperti sentrifugal , pompa sentrifugal , pengatur sentrifugal , dan kopling
sentrifugal , dan dalam rel kereta api sentrifugal , orbit planet dan kurva
miring , ketika dianalisis dalam sistem koordinat berputar.
• Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal merupakan gaya yang membuat benda bergerak
melingkar. Benda dapat bergerak melingkar karena benda yang diputar
146
tersebut memiliki percepatan menuju pusat lingkaran. Percepatan itu
disebut dengan percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal disebabkan
oleh gaya yang menuju ke pusat lingkaran atau disebut gaya sentripental.
Gaya sentripetal dapat diamati jika menggunakan kerangka acuan inersial,
yaitu kerangka acuan yang diam ataupun bergerak dengan kecepatan
konstan terhadap bumi. Contohnya adalah ketika kita melihat benda
berputar. Misalnya, bola yang diikatkan ke ujung tali diputarkan secara
horizontal, gaya sentripetal akan membuat bola terus ditarik ke arah pusat
sehingga bergerak secara melingkar. Gaya sentripetal ialah gaya dari
tegangan tali yang diikatkan terhadap bola.
• Gaya Inersia
Gaya inersia merupakan gaya kelembaman pada suatu elemen mesin
yang sangat tergantung pada besanya massa. Semakin besar massa
komponen mesin, maka semakin besar pula gaya inersianya.
• Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak
melingkar. Gaya ini bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti
sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan atau penggolongan jenis-
jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak melingkar. Bermacam-
macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya sentripetal, antara lain
gaya gravitasi, elektrostatik, tegangan tali, gesekan dan lainnya. Istilah
sentripetal berasal dari kata bahasa Latin, yaitu centrum ("pusat")
dan petere ("menuju arah"), yang berarti menuju arah pusat lingkaran. Isaac
Newton mendeskripsikannya gaya sentripetal sebagai "suatu gaya di mana
147
benda ditarik atau didorong, atau dengan cara apa pun cenderung, menuju
suatu titik sebagai pusat". Dalam mekanika Newton, gravitasi memberikan
gaya sentripetal yang menyebabkan orbit astronomis.
Salah satu contoh umum yang melibatkan gaya sentripetal adalah kasus di
mana benda bergerak dengan kecepatan seragam di sepanjang jalur
melingkar. Gaya sentripetal diarahkan pada sudut siku-siku terhadap
gerakan dan juga sepanjang jari-jari menuju pusat jalur
melingkar. Deskripsi matematika diturunkan pada 1659 oleh fisikawan
Belanda Christiaan Huygens.
Gagasan Newton tentang gaya sentripetal sesuai dengan apa yang sekarang
disebut gaya pusat. Ketika satelit berada di orbit sekitar planet, gravitasi
dianggap sebagai gaya sentripetal meskipun dalam kasus orbit eksentrik,
gaya gravitasi diarahkan ke fokus, dan bukan ke pusat kelengkungan sesaat.
(Sumber : ruangguru.com,2017)
• Gaya Inersia
Gaya inersia adalah gaya yang disebabkan oleh percepatan. Analisa
percepatan telah menunjukan bahwa dalam suatu mekanisme yg
penghubung-penghubungnya bergerak, terdapat percepatan-percepatan
tertentu, yg dapat ditentukan. Konsep gaya inersia diberikan setelah
dipelajari gaya-gaya yang menyebabkan gerak tersebut.
148
6. Hendry Bismarafi (122018116)
Gaya Sentrifugal
Gaya sentripugal adalah lawan dari gaya sentripetal merupakan efek semu
yang ditimbulkan ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar, sentrifugal
berarti menjauhi pusat putaran.
Arah gaya sentrifugal selalu menjauhi pusat lingkaran dan gaya ini memiliki fungsi
untuk mengimbangi gaya sentripetal sehingga benda yang bergerak melingkar
dalam keadaan seimbang.
Contoh gaya sentrifugal bisa kita lihat pada wahana permainan ontang anting
atau swing ride.
Link : https://www.ruangguru.com
Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal bisa kita lihat dengan memakai kerangka acuan inersial,
yaitu kerangka acuan yang diam atau bergerak dengan kecepatan konstan kepada
bumi.
Contoh gaya sentripetal lainnya adalah iya bisa membuat Bulan tetap pada
orbitnya pada saat mengelilingi Bumi. Hal yang sama juga terjadi pada saat Bumi
mengelilingi Matahari.
Link :https://www.ruangguru.com
149
Gaya Inersia
Besarnya momen inersia suatu benda bergantung terhadap beberapa faktor, yaitu:
Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik putar pada
sumbu yang diketahui dirumuskan sebagai berikut:
I=mR2
Dimana, adalah massa partikel atau benda (kilogram), dan adalah jarak antara
partikel atau elemen massa benda terhadap sumbu putar (meter). Untuk benda pejal
(padat) dengan geometri yang tidak sederhana, besarnya momen inersia dihitung
sebagai besar distribusi massa benda dikali jarak sumbu putar. Perhatikan gambar
dibawah ini untuk mengetahui lebih jelas gambarannya. Dimensinya dalam Standar
Internasional (SI) adalah .
Link : https://www.ruangguru.com
150
151