PENDAHULUAN
Kebutuhan akan alat dan mesin di berbagai bidang saat ini sangat dibutuhkan, hal ini
tentunya berkaitan dengan peningkatan baik secara kualitas maupun secara kuantitas
dari pekerjaan yang dilakukan. Indonesia sebagai negara yang sedang membangun
mempunyai sumber daya alam yang melimpah serta tenaga kerja yang banyak, akan
tetapi sejarah ekonomi dan industri telah membuktikan bahwa melimpahnya sumber
daya alam yang dimiliki bukanlah merupakan jaminan yang mutlak untuk kemakmuran
suatu bangsa. Tersedianya sumber daya manusia yang ahli dan terampil serta menguasai
teknologi ternyata merupakan faktor dominan yang dapat mengantarkan suatu bangsa
untuk maju dibidang industri dan ekonomi, sehingga bukan suatu kebetulan apabila
negara-negara yang telah maju dibidang ekonominya juga kuat dibidang penguasaan
dan pengembangan teknologinya.
Selain negara yang sedang berkembang Indonesia merupakan ngara agraris, dimana
sebagian besar masyarakatnya bekerja dibidang pertanian, oleh sebab itu untuk
menunjang kegiatan pertanian sangat dibutuhkan alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Seperti yang kita lihat saat ini masih banyak para petani menggunakan alat dan mesin
pertanian berteknologi sederhana untuk kegiatan dibidang pertanian, meskipun
penggunaan alat dan mesin pertanian berteknologi agak maju secara terbatas sudah
dilakukan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan untuk mengangkut bahan-bahan
industri yang berbentuk padat salah satuya adalah conveyor screw. Pada dasarnya
conveyor screw terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Conveyor screw digunakan
dalam banyak industri terutama industri pertanian. Conveyor screw dalam industri
modern sering digunakan secara horizontal atau sedikit miring sebagai cara yang efisien
untuk memindahkan bahan semi-padat, termasuk sisa makanan, serpihan kayu, biji-
bijian, pakan ternak, boiler abu, daging dan banyak lainnya.
Untuk mendapatkan conveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya
conveyor tersebut itu disusun dari conveyor-conveyor pendek. Sepasang conveyor
pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan
pasangan pilinannya. Setiap conveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga
dapat dipasang dengan conveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah
satu poros sebuah conveyor ke lubang yang terdapat pada poros conveyor yang lainnya.
Wadah conveyor biasanya terbuat dari lempeng baja, panjang satu buah wadah antara 8,
10, dan 12 ft tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang berbentuk
setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari
kayu. Conveyor screw ini terdiri dari baja yang memiliki bentuk spiral (pilinan seperti
ulir) yang tertancap pada shaft/poros dan berputar dalam suatu saluran berbentuk U
(through) tanpa menyentuhnya sehingga flight (daun screw) mendorong material ke
dalam trough. Shaf atau poros digerakkan oleh motor gear. Saluran (through) berbentuk
setengah lingkaran dan disangga oleh kayu atau baja.
Conveyor screw memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan mekanik serta
membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat melewati conveyor. Pada
umumnya screw conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara horizontal. Namun
bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai dengan mengalami penurunan
kapasitas 15 - 45% dari kapasitas horizontalnya.
Screw conveyor terdiri dari poros yang terpasang di screw yang berputar dalam casing
(trought) dan penggerak. Screw conveyor berputar secara konstan karena ditopang oleh
gantungan bantalan (hanger bearing) dan bantalan (bearing) yang terdapat pada tiap
ujung screw. Perputaran screw akan mendorong bahan sepanjang trought (casing).
Pada saat screw berputar, material dimasukkan melalui cawan pengisi (feeding hopper)
ke screw yang bergerak maju akibat daya dorong screw. Poros dan screw berputar
sepanjang lintasan yang sudah ada. Material atau bahan yang berada di dalam screw
akan dikeluarkan pada ujung trought atau bukaan bawah trought. Tidak semua jenis
bahan/material dapat dipindahkan dengan baik menggunakan screw conveyor, untuk
memindahkan bahan material yang berbentuk bongkahan besar, mudah hancur, abrasif
dan yang mudah menempel, screw yang akan digunakan harus dirancang terlebih
dahulu menyesuaikan dengan sifat material yang akan dipindahkan.
Kapasitas screw conveyor tergantung pada diameter screw (D meter), standart pitch (P
meter) dan kecepatan putar (n rpm). Persamaan yang digunakan untuk menghitung
kapasitas per menit screw adalah:
Q =AxPxn
dengan: A = Luasan screw
P = Pitch
n = kecepatan putar
A2
A1
dimana: A A1 A2
= πD π𝑑
A -
42 42
π
A D d
4
Jadi :
π
Q
4
D dp rpm
dengan: Q = kapasitas screw (m3/ment)
D = diameter screw (m)
d = diameter poros screw (m)
P = standatr pitch (m)
dengan: Q = Kapasitas,(ft3/hour)
D = Diameter screw,(inch)
d = Diameter batang poros,(inch)
P = Pitch,(inch)
Nilai 1/36,6 merupakan nilai mutlak/konstanta, nilai ini diperoleh dengan cara
menyamakan satuan dari m3/menit menjadi ft3/hour.
ft3 π 1 ft 60 menit ft2
= x inch x x inch2 x
hour 4 12 inch jam 144 inch 2
ft3 π 1 ft 60 ft2
= x x x
hour 4 12 jam 144
ft3 188,4 ft3 1 ft3
= =
hour 6912 jam 36,6 jam
kpd2
a=
4
dengan: T = kapasitas
d = merupakan diameter trough,
k = factor loading
v= kecepatan rata-rata material
Kecepatan rata-rata material adalah sama dengan jarak pitch dari screw per putaran
ulir, untuk jarak pitch conveyor (p) sama dengan garis tengah screw (d). satuan
yang digunakan pada kecepatan putar (n), yaitu: rev/sec atau rev/min. Nilai v
diperoleh:
v=np=nd
Ukuran dari screw conveyor berdiameter antara 150 mm hingga 750 mm, dan nilai
k (loading factor) bervariasi antara 15 – 45 % tergantung dari jenis material yang
akan dipindahkan. Kecepatan putar (n) juga bervariasi antara 50 – 100 rev/min.
Tabel 2 menunjukkan nilai k (loading factor) dan kecepatan yang dibutuhkan untuk
berbagai jenis material.
Austenitic type 300 yaitu 304 pada dasarnya material umum yang digunakan untuk
mengolah bahan makanan adalah plat stainlees steel food grade 304 merupaka standar
18/8 stanslees steel yang mengandung 18% nickel dengan maksimum 0,08% carbon.
18/10 SS yang mengandung 18 chromium dan 10% nickel juga dikenal sebagai grade
304. Grade 304 memiliki karakteristik pembentukan dan pengelasan yang sangat baik
dan daya tahan karat yang baik terhadap berbagai asam di dalam buah, sayuran, susu,
daging, dan sebagainya. SS-304 adalah stainless steel yang paling umum digunakan,
misalnya pada bak cuci piring (sinks), teko kopi, dispenser, termos, panci, alat memasak
dan prabotan rumah tangga. Penomoran sistem seri 300 (mis: grade 304 stainless steel),
400 dan buku pedomon produk stainless steel yang berisi penandaan, analisa kimia,
sifat mekanik dan fisik pada masing-masing grade dilakukan oleh AISI (American Iron
and Steel Institute) dan The Iron and Steel Society.
2.3 Perencanaan Screw Conveyor
2.3.1 Putaran Screw Conveyor
Dimensi screw conveyor direncanakan sebagai berikut
Diameter screw (Ds) = 45 mm = 1,77 in
Diameter poros (Dp) = 20 mm = 0,787 in
Jarak pitch (P) = 300 mm = 11,811 in
Kapasitas (desain) = 80 Kg/jam
Fd = faktor diameter = 12
Ff = faktor flight =1
Fb = faktor bearing = 1 (ball bearing)
F0 = faktor beban lebih = 3, karena Hpf + Hpm < 0,2 Hp
Fm = faktor material = 0,6
Fp = faktor paddle = 1, karena tidak memiliki paddle
Sehingga daya yang dibutuhkan untuk memisahkan kulit dengan biji kopi
dengan kapasitas 80 kg/jam adalah:
E m jam
P= x x
m jam 3600 s
kJ 80 kg jam
= 170 kg x x 3600 s = 3,77 kW
jam
Hp
Hpjc = 3,77 kW x = 4,93 Hp
0,764 kW
Effisiensi penggerak 0,94 untuk masing-masing pasangan reduksi dengan
transmisi sabuk V dan roda gigi lurus.
d. Panjang Sabuk L
Direncanakan jarak sumbu kedua puli (c) adalah 300 mm, maka panjang
sabuk adalah:
π 1
L = 2C+ (dp +Dp )+ (Dp -dp )2
2 4C
π 1
= 2 x 300+ (76,2-228,6)+ (228,6-76,2)2
2 4 x 300
= 600+478,8+19,35=1098,13 mm
g. Perhitungan Tegangan pada Sisi Tarik (F1) dan Sisi Kendor (F2)
γ= eμθ/sinβ
γ= e0,3 x 2,636/ sin 20
γ=10,095
γ T1
F1 = Fc + ( )
γ-1 r1
10,095 23,89
F1 =3,959 N+ ( ) N
10,095-1 0,0381
= 700 N
T1
F2 = F1 -
r1
23,89
= 700 N- (0,0381) N
= 72,96 N
n2 311
i= = = 0,63
n1 490
Jumlah Gigi
Nt2 = d21 x P = 9,52 x 4 = 38,08
t
t
Fr = √(Fr )2 +(Fp )2
Fa = 0