Abstrak
Conveyor belt adalah suatu sistem belt tanpa putus yang
bergerak untuk mengangkut batubara. Belt bergerak oleh 2
buah pulley tetap (fixed position di posisi tail & head), dimana
pada Head Pulley diberi tenaga oleh suatu motor via suatu
gear-box. Belt conveyor ini umumnya mengangkut material
secara horizontal atau secara miring/condong ke atas atau ke
bawah. Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu
interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak
osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak
tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan
elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin dan
struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai
derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan
pertimbangan sifat osilasinya. Definisi getaran umumnya
adalah perubahan waktu periodik dari satu parameter yang
fisik. Dengan alat vibscaanner kita dapat mengetahui
memonitor gejala atau getaran abnormal yang di hasilkan
oleh benda/mesin yang berputar. Tujuan utama dalam
melakukan pengukuran getaran adalah menurunkan
pekerjaan maintenance dan mengetahui penyebab getaran
yang terjadi pada saat beban puncak di lakukan.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Conveyor Belt PLTU ASAM ASAM ke atas atau ke bawah. Dalam kasus
adalah suatu sistem belt tanpa putus PLTU Asam Asam, CB 31 & 32 adalah
yang bergerak untuk mengangkut miring/condong keatas.
batubara. Belt bergerak oleh 2 buah
pulley tetap (fixed position di posisi tail Komponen utama belt conveyor
& head), dimana pada Head Pulley meliputi:
diberi tenaga oleh suatu motor via
1. Belt itu sendiri dimana material
suatu gear-box . Belt conveyor ini
akan diangkut. Belt ini juga
umumnya mengangkut material secara
sebagai elemen traksi
horizontal atau secara miring/condong
(penggerak), sehingga belt harus
dipilih dengan memperhatikan penerima atau conveyor
kesesuaian material yang selanjutnya.
dilalukan. 7. Surge hopper and feeder, untuk
2. Gelindingan idlers, yang mengatur laju catu material yang
menyokong belt laluan dan seragam ke conveyor.
kembalinya belt. 8. Susunan Tripper untuk
3. Pulleys yang menyokong dan mencurahkan material pada titik
menggerakkan belt, dilengkapi yang berbeda atau ke peralatan
dengan pengatur tegangan (belt lain.
tension). Dimana belt conveyor ini mengangkut
4. Penggerak/driver yang bahan berupa bakar batubara. Batu
memberikan daya pada pulley bara ini akan dihantarkan oleh belt
untuk menggerakkan belt dan conveyor 31 dan 32 untuk
muatannya. menghasilkan daya yang maksimal dari
5. Konstruksi atau structure yang pembangkit dari storage batubara
menuju ruang bakar boiler. Tetapi
menyokong dan
dalam kondisi real/beroperasi kedua
mempertahankan
belt conveyor akan terjadi masalah
kesejajaran/alignment dari idlers
berupa getaran yang besar. Dibuktikan
dan pulleys, serta menyokong
ketika peneliti ke lokasi dan unit belt
peralatan Penggerak.
konveyor dioperasikan secara
Komponen pendukung lainnya meliputi bersama-sama terjadi getaran yang
: sangat besar. Sehingga terjadi bucling
di beberapa struktur belt conveyor. Dan
1. Loading chute atau feeder chute hanya satuyang dioperasikan yaitu belt
yang mengatur aliran material conveyor 31untuk memenuhi
dan mengarahkannya ke atas kebutuhan batubara di boiler.
conveyor.
2. Take-up-device untuk menjaga 1.1 Rumusan Masalah
tegangan belt, untuk Berdasarkan latar belakang diatas
memastikan penyaluran daya yg dapat dirumuskan masalah penelitian
efektif. (CB31 & CB32 sebagai berikut:
menggunakan type fixed tail dan
bandul tensioner, sehingga type 1. kondisi belt conveyor saat ini
nya adalah vertical gravity take 2. pengambilan data getaran saat
up) belt conveyor dioperasikan
3. Belt cleaner untuk 3. pengolahan data getaran yang
membersihkan belt dari material didapatkan
yang menempel pada belt. 4. hasil dan kesimpulan sebab
dari getaran yang timbul pada
4. Tramp removal device, untuk saat belt conveyor di
memisahkan benda asing (besi) operasikan
yang terikut pada aliran material. 1.2 Tujuan
5. Continuous weighing device Tujuan dari pengukuran getaran cb pltu
untuk pengukuran beban yang asam asam adalah untuk mengetahui
dibawa oleh belt conveyor. kondisi getaran pada operasi normal
PLTU dewasa ini sehubungan dengan
6. Discharge chutes sebagai telah terjadinya buckling pada braces
pengarah material ke titik dan lendutan (sagging) konstruksi CB,
sebagai bagian dari evaluasi untuk 9. Feeding type: pakai feeding
usaha pengembalian kondisi konstruksi chute.
(rehabilitasi) CB 31&32 PLTU Asam 10. Discharge type: via overhead
Asam. Data getaran ini selain dapat pulley untuk masuk ke chute dan
menunjukkan ‘kesehatan’ sistem head turun ke coal devider sistem.
drive unit saat ini, juga diharapkan 11. General indication of supporting
diperolehnya data karakteristik getaran structure: Rangka baja space
pada bridge CB untuk kepentingan frame/truss & braces.
analisis apakah terjadi getaran tertentu 12. 12. Power available for driving:
pada lokasi dan arah tertentu pada 120 KW, Putaran: 1500 RPM,
bridge yang dapat memicu resonansi Gear-Box ratio: -
pada frequensi pribadi dari konstruksi 13. Kecepatan belt: 4 m/det.
bridge CB. Untuk evaluasi ‘kesehatan’ 14. Lebar belt: 800 cm
sistem head drive unit, dipakai acuan
ISO 10816-3. Sedangkan data getaran
pada bridge akan menjadi 2.1.2 Masalah dan idenrifikasi kondisi
pertimbangan bagi analisis konstruksi operasi :
dan evaluasi frekuensi pribadi CB
1. CB31 & CB 32 telah dirancang
31&32 PLTU Asam Asam.
untuk memenuhi operasi
pengisian coal bins di PLTU
2. PENGUKURAN ASAM ASAM untuk unit 1, 2, 3 &
4.
2.1. Pengukuran Getaran Pada Saat
Belt Conveyor Beroperasi 2. CB31 & 32 dewasa ini
Pengukuran dilakukan dengan objek menunjukkan buckling pada
coal conveyor belt PLTU Asam-asam sejumlah bracing (samping kiri
CB 31 & 32. dan kanan), khususnya pada
bracing dekat lokasi tumpuan
2.1.1 Dimana spesifikasi CB 31&32 konstruksi belt conveyor (lihat
PLTU Asam-asam adalah : lampiran photo).
1. Length of conveyor from centre 3. Dari pengelola PLTU ASAM
to centre of end pulleys: 143 ASAM diperoleh info
meter. sumir/sementara, bahwa
2. Inclination: 16 deg kemungkinan terjadi kejadian
3. Average capacity per hour tersebut adalah setelah
CB31/CB 32: 310-320 ton/jam pembangkit unit 3 & 4 (2 x 65
(bekerja bergantian). MW) dioperasikan.
4. Maximum capacity per hour
4. CB 31 & CB 32 saat ini
CB31/CB32: 460 ton/jam
beroperasi dengan dengan
(bekerja bergantian).
kapasitas 310-320 t/jam, dan
5. Material to be conveyed, and
setelah bin terisi penuh maka
weight per cubic meter: Coal,
berhenti, sekitar 3-6 jam
~800 kg/m3.
kemudian akan bekerja lagi.
6. Average size of material : - mm.
CB31 dan CB 32 tidak ditujukan
7. Size of largest pieces and
untuk operasi bersamaan,
percentage in feed : 50 mm, - %.
melainkan bekerja secara
8. (a) Nature of material : Kering
bergantian.
(MC - %).
(b) Abrasive or corrosive: 5. Penggantian belt telah pernah
Kandungan sulphur - % dilakukan (4 X).
6. CB 31 & CB32 dilengkapi 10. Diharapkan hasil pengukuran
dengan instrument belt weigher getaran pada Head drive unit
dan termasuk item yang (Motor, gear box & head pulley)
dimonitor pada Central Control serta pada konstruksi CB PLTU
Station (CCS). ASAM ASAM dapat melengkapi
data untuk review dan analisis
7. Ukuran lumps/brangkal batu
atas terjadinya buckling di
bara perencanaan adalah +/- 50
braces konstruksi CB PLTU
mm (terbesar, sisi terpanjang)
asam Asam.
8. Pihak PUSHARLIS memberikan
Untuk mengetahui penyebab
info awal bahwa pada CB PLTU
kerusakan/masalah tersebut di atas,
terjadi buckling pada sejumlah
khususnya dari sisi sumber getaran,
braces dan dirasakan adanya
peralatan mana saja yang berkontribusi
getaran yang cukup besar di
pada kerusakan CB tersebut, maka
bagian puncak CB dan dekat
perlu diuraikan secara ringkas tentang
Take Up Device (DTO).
sistem conveyor belt meliputi
9. Atas terjadinya buckling ini dan komponen utama, komponen
dalam rangka persiapan desain pendukung lainnya, dan sistem
(oleh Pusharlis) untuk CB proteksi.
cadangan yang akan melayani
PLTU train 3 & 4 (akan Kesesuaian Belt Conveyor
dilaksanakan pada 2014), Dari data lapangan, inklinasi CB 31&
dimana CB 31 & 32 ini akan 32 adalah 16 deg dan ini sudah sesuai
dijadikan desain referensinya, dengan kelaziman engineering untuk
maka dilakukan peninjauan ke
batu bara.
lapangan untuk pengukuran
getaran dan pengumpulan data
lain yang diperlukan.
Table 1. Kemiringan maksimum aman untuk belt conveyor cekung (maximum safe
inclination for troughed belt conveyors handling various bulk materials).
Hubungan antara material, kecepatan belt, dan lebar belt ditunjukkan pada tabel 2
berikut.
Table 2. Recommended maximum belt speeds
Dari Hasil pengukuran dan berdasar dalam kondisi normal dan level
ISO 10816-3, dapat disimpulkan getaran (overal velocity, rms value)
bahwa Head Pulley Drive Motor ini masih dalam batas yang dibolehkan.
3.1.4 Head Pulley Drive Motor:
Tabulasi
Grafik FFT Vertikal Pulley
Velocity Displacement
Node rms mm/s FFT mm/s (peak) rms um Catatan
(2-400 Hz) (2-400 Hz) (2-400 Hz) kondisi ukur
3 0.16 1.65 Titik
tumpuan
frame