Anda di halaman 1dari 9

Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

UJI TARIK: JURNAL PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK


Laboratorium Rekayasa Material, Institut Teknologi Sumatera

Uji Tarik Baja KSYT TP280 dan PLA (Polyatic Acid)


Fajar Sidik Sadono 1
1Institut Teknologi Sumatera

1fajar.119170069@student.itera.ac.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Naskah Diterima : 06/12/2020 Uji tarik merupakan proses pemberian force atau tegangan tarik pada spesimen. Uji
Naskah Direvisi : 06/12/2020
Naskah Disetujui : 06/12/2020 tarik dapat dilihat pertambahan panjangnya, melalui proses deformasi. Proses
Naskah Online : 06/12/2020 deformasi dilakukan hingga spesimen mengalami fracture, adapun yang digunakan
yaitu polyatic acid (PLA) & baja KSTY TP 8 SNI 280. Membahas perihal hubungan antara
gaya dengan elongasi, serta stress-strain. Adapun langkah-langkah yang diterapkan
dalam praktikum kali ini berdasarkan prosedur yang ada di modul pembelajaran
mengenai pengujian tarik. Dalam pelaksanaanya, praktikum kali ini menggunakan 1
alat utama berupa universal testing machine (UTM), dengan code name Zwick Roell All
Round 250SR yang mana hasil dari alat tersebut nantinya dapat menunjukkan info dan
mengetahui kemampuan dari spesimen yang diuji berupa data kekuatan material force,
stress, strain dan pertambahan panjang (elongasi) jika diberikan force tertentu. Dari
pengujian tarik akan diperoleh benda kerja yang putus karena proses penarikan, juga
dihasilkan sebuah kurva uji tarik antara tegangan dan regangan. Kurva ini merupakan
gambaran dari proses pembebanan pada benda kerja mulai dari awal penarikan hingga
benda kerja itu putus. Kurva ini dibagi menjadi dua yaitu kurva force-elongation dan
kurva stress-Strain.

Kata kunci: uji tarik , stress-strain, elongasi, universal tersting machine, material

1. PENDAHULUAN (Elongation), Elastisitas (Elasticity) dan Pengurangan


Dalam beberapa dekade kebelakang para engineer luas penampang (Reduction of Area). [1]
telah melakukan beragam rangkaian uji coba dalam Logam memiliki berbagai macam sifat, yang
meneliti berbagai macam spesimen material, mulai dari dibedakan atas sifat, mekanik, thermal, fisik dan korosif.
keramik, polimer dan logam. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat
Hal ini didorong dengan semakin majunya teknologi, mekanik.
serta meningkatnya permintaan dari pasar industri yang Sifat mekanik sendiri memiliki beberapa klasifikasi
kian meningkat di berbagai lini kehidupan, terutama diantaranya berupa keuletan, kekerasan, kekuatan, dan
perihal kekuatan dari sebuah material. ketangguhan. Dan acuan pada praktikum kali ini yaitu
Dalam sebuah pengujian kekuatan material, sifat mekanik sebuah spesimen atau material.
karakteristik material tersebut dapat terlihat dan ter- Dan dengan diprolehnya data terkait, dapat menjadi
klasifikasi menjadi berbagai varian data. Diantaranya standar bagi para engineer kedepannya dalam memilih
yang bisa didapat dari pengujian tarik ini adalah suatu spesimen atau material yang tepat untuk tujuan
Kekuatan tarik (Ultimate Tensile Strenght), Kekuatan yang sesuai dengan klasifikasi materialnya.
mulur (Yield Strenght or Yield Point), Elongasi Tujuan dari praktikum kali ini, yaitu untuk
mengetahui, memahami, dan menganalisa kekuatan tarik
1
Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

serta fenomena yang terjadi terhadap suatu spesimen


material.
Hukum hooke dan elastisitas adalah dua istilah yang
saling berkaitan. Untuk mengetahui arti kata elastis,
banyak orang menganalogikan istilah tersebut dengan
benda-benda yang terbuat dari karet, walaupun pada
dasarnya tidak semua benda dengan bahan dasar karet
bersifat elastis. [2] Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa Hukum Hooke mengkaji jumlah gaya maksimal
yang dapat diberikan pada suatu benda yang bersifat
elastis. Ke-elastisitasan sebuah benda dapat dilihat
melalui sebuah tes yang dikenal sebagai tes uji tarik. Tes Gambar 2. Tingkat pertumbuhan microalgae
uji tarik ini, selain mengetahui proses putusnya
spesimen, juga memberikan gambaran visual berupa
Pengujian tarik merupakan salah satu pengujian
kurva uji tarik. Kurva ini merupakan gambaran dari
untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan. Dengan
proses pembebanan pada spesimen hingga mengalami
menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui
fracture.
bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga
tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu
bertambah panjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini
harus memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan
kekakuan yang tinggi (highly stiff) [5].
Komponen utama dari alat uji tarik tersebut terdiri
dari alat pencatat gaya (load cell), alat pencatat
pertammaterial panjang spesimen (extensometer),
batang penarik (moving crosshead), dan spesimen. Load
cell digunakan untuk mencatat besarnya pembebanan (F)
yang dialami oleh spesimen, sedangkan extensometer
digunakan untuk mencatat besarnya pertammaterial
panjang (ΔL) yang terjadi pada spesimen. Hubungan
antara gaya (F) terhadap pertammaterial panjang (ΔL)
Gambar 1. Hubungan Gaya dengan Elongasi inilah yang nantinya akan dikonversikan ke dalam kurva
tegangan (σ) terhadap regangan teknik (e)[6].
Kebanyakan logam, pada tahap awal dari uji tarik, Deformasi plastis dimana kondisi grafik tidak lagi
hubungan antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan regangan sehingga hukum
berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan hooke tidak berlaku. Deformasi di area ini menjadi
tersebut. Ini disebut daerah linear atau linear zone. Di permanen tidakdapat balik dimana saat beban
daerah ini, kurva pertambahan Panjang - beban dilepaskan, benda tersebut tidak Kembali kebentuk
mengikuti aturan Hooke yaitu rasio tegangan (stress) awalnya. Hingga material mencapai Ultimate Strength
dan regangan (strain) adalah konstan. yang mana jika material terus mendapatkan perlakuan
Kekuatan pada material dibagi menjadi dua bagian tarik, material tersebut akan mengalami necking
yaitu kekuatan tarik dan kekuatan mulur. Kekuatan (Leheran) sehingga material akan putus/rusak [7].
material bisa diperoleh dari sebuah pengujian yang Sifat mekanik suatu material mencerminkan hubungan
dikenal dengan nama uji tarik [3]. antara beban atau gaya yang diberikan terhadap respon
Dalam pengujian tarik benda uji mengalami perlakuan atau deformasinya. Berikut adalah bentuk beban:
tertentu yang berkaitan dengan tegangan, dan secara a. Statis : beban yang berubah secara lambat
matematik tegangan tarik dapat di tulis sebagai berikut. terhadap waktu dan diberikan secara seragam di
[4]: seluruh penampang
b. Impak : beban yang diberikan secara
𝐹
σ= (1) mendadak
𝐴
c. Dinamis : beban yang berfluktasi terhadap fungsi
waktu [8].

2
Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

Adalah batas dimana material akan terus mengalami a. Universal Testing Machine Zwick Roell All Round
deformasi tanpa adanya penambahan beban. Tegangan Z250SR
(stress) yang mengakibatkan bahan menunjukkan
mekanisme luluh ini disebut tegangan luluh (yield
stress). Gejala luluh umumnya hanya ditunjukkan oleh
logam-logam ulet dengan struktur kristal BCC dan FCC
yang membentuk interstitial solid solution dari atom-
atom karbon, boron, hidrogen dan oksigen. Interaksi
antar dislokasi dan atom-atom tersebut menyebabkan
baja ulet seperti mild steel menunjukan titik luluh bawah
(lower yield point) dan titik luluh atas (upper yield point)
Uji tarik rekayasa banyak dilakukan untuk Gambar 3. Universal Testing Machine Swick Roell All Round Z250SR
melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu
bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi b. Spesimen Besi KSYT 8 SNI TP 280
bahan [9]. Pada uji tarik, benda uji diberi beban gaya
tarik sesumbu yang bertambah secara kontinyu,
bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan terhadap
perpanjangan yang dialami benda uji [10]. Kurva
tegangan regangan rekayasa diperoleh dari pengukuran
perpanjangan benda uji.
Untuk baja berkekuatan tinggi dan besi tuang yang Gambar 4. Spesimen Uji tarik besi KSYT 8 SNI TP 280
getas pada umumnya tidak memperlihatkan batas luluh
yang jelas. Sehingga digunakan metode offset untuk c. Spesimen polyatic acid (PLA)
menentukan kekuatan luluh material. Dengan metode ini
kekuatan luluh ditentukan sebagai tegangan dimana
bahan memperlihatkan batas penyimpangan/deviasi
tertentu dari keadaan proporsionalitas tegangan dan
regangan yang terjadi selama proses pengujian
berlangsung.
Kekuatan luluh atau titik luluh merupakan suatu
gambaran kemampuan bahan menahan deformasi Gambar 5. Spesimen Uji tarik dengan bahan Polylactic Acid
permanen bila digunakan dalam penggunaan struktural
yang melibatkan pembebanan mekanik seperti tarik,
tekan, bending atau puntiran. Di sisi lain, batas luluh ini Prosedur Praktikum
harus dicapai ataupun dilewati bila bahan dipakai dalam Adapun prosedur yang digunakan dalam praktikum
proses manufaktur produk-produk logam seperti proses uji tarik adalah sebagai berikut:
rolling, drawing, stretching dan sebagainya. Dapat a. Persiapan bahan dan ukuran spesimen uji
dikatakan titik luluh adalah suatu tingkatan tegangan 1. Tentukan jenis bahan dan bentuk spesimen uji
yang tidak boleh dilewati dalam penggunaan struktural tarik statis menurut standar, misalnya JIS, ASTM,
(in service) dan harus dilewati dalam proses. DIN, ISO dll
2. Lakukan heat treatment pada masing-masing
2. METODOLOGI PRAKTIKUM spesimen uji
3. Ukur dimensi dan nilai kekerasan spesimen uji
Alat dan Bahan
b. Siapkan spesimen uji tarik yang standar
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam
c. Tandai pada gage length dengan tinta atau benda yang
praktikum uji tarik adalah sebagai berikut:
tidak mudah terhapus sebanyak 8 bagian yang sama
d. Pasang spesimen uji pada Pencekam (grip) upper
crosshead dan kencangkan, perlu diperhatikan dalam
pemasangan ini posisi spesimen harus tegak lurus
untuk menghindari spesimen lepas atau slip.

3
Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

b. Luas Penampang Akhir (A1)

𝐴1=𝑃 𝑥 𝐿 (4)

c. Force Ultimate

𝐹𝑢=𝑀𝑎𝑥 (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑓𝑜𝑟𝑐𝑒) (5)

d. Force Yield

𝐹𝑦=𝑌∗𝐴0 (6)

e. Force sebelum patah


Gambar 6. Posisi pemasangan benda uji pada pencekam

e. Menghidupkan oil pump dan tekan “page up” untuk Fsp = Fakhir (7)
menaikan silinder ke atas sejauh 30 mm atau lebih,
f. Stress Yield
kemudian tekan “space bar” untuk menghentikan
(stop) 𝜎𝑝
𝜎𝑦= [𝑁/𝑚𝑚2] (8)
f. Menghidupkan tombol kontrol posisi crosshead, 𝜀𝑝

tahan crosshead bawah dalam posisi yang tepat untuk


mencekam bagian bawah spesimen. g. Stress Ultimate
g. Memulai pengujian; tekan menu “zero” tekan “1”
𝑃𝑢
untuk memulai pengujian, kemudian tampilkan 𝜎𝑢= (9)
𝐴0
kordinat X-Y pada layar, tekan “space bar” untuk start
pengujian. Untuk mengeset kecepatan pengujian
gunakan menu (1-6)
h. Perhatikan perubahan besar beban pada saat
pengujian. Besar beban mulai berlangsung secara h. Stress sebelum patah
konstan atau menurun pada saat beban luluh.
Kemudian beban terus meningkat. 𝐿𝑓 −𝐿0
i. Apabila terdengar bunyi suara spesimen putus, baca 𝜀𝑓 = × 100% (10)
𝐿0
beban yang ditunjukkan pada layar, beban ini adalah
beban patah. i. Strain Yield
j. Setelah spesimen putus, stop silinder dan lepaskan
spesimen 𝜀𝑦 =
𝐿𝑓 −𝐿0
× 100% (11)
𝐿0
k. Ulangi langkah a-i untuk pengujian berikutnya
l. Setelah semua pengujian selesai dilakukan, print out
j. Strain Ultimate
data dan hitung hasilnya
m. Turunkan crosshead secara manual dan hati-hati 𝐿𝑓𝑢 −𝐿0
terjadinya impak untuk mengembalikan posisi 𝜀𝑢 = × 100% (12)
𝐿0
crosshead bawah pada posisi semula. Kemudian ukur
nilai kekerasan pada bagian penampang permukaan k. Strain sebelum patah
yang mengalami pengecilan.
𝜀𝑓=𝑙𝑓−𝑙0𝑙0x 100% (13)
Adapun rumus yang digunakan dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut: l. Modulus Elastisitas

𝜎𝑝
a. Luas Penampang Awal(A0) 𝐸= [𝑁/𝑚𝑚2] (14)
𝜀𝑝

𝑃𝐿𝐴∶ 𝐴0=𝑃 𝑥 𝐿 (2)

KSTY TP280: 𝐴0=3,14 (𝑟)2 (3)

4
Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Data Spesifikasi PLA

Hasil Data Praktikum Bentuk: Plat

L0: 115 mm Wc1: 13,3 mm Wrata-rata: 13,2 mm

Tabel 1. Data Spesifikasi Mesin dan Spesimen


D: 85 mm Wc1: 13,2 mm W :13,2 mm

Spesifikasi Mesin L: 35 mm Wc1: 13,1 mm T : 2,9 mm

Mesin : Universal Testing Machine

Merk/Type : Zwick Roell All Round Z250SR


Pembahasan
Serial Number : 734040 Tahun 2019

Beban Skala :250 kN


Penuh a. KSYT 8 SNI TP 280
Test Speed :2 (Plastics) dan 5 mm/menit (Baja TP)
mm/menit

Grip to grip :115 (PLA) dan 200 mm (Baja TP)

Material Uji : 1. Baja TP Bentuk: Plat Spesifikasi: KSTY TP 8 SNI 280


30000
: 2. PLA Bentuk: Round Spesifikasi: Polylactic Acid Plastics
25000

Force (N)
a. KSTY 8 SNI TP 280 20000

15000

10000

5000

0
0 20 40 60
Elongation (mm)

Gambar 9. Grafik hubungan antara Force dan Elongation

Pada grafik diatas dapat kita pahami bahwa spesimen


Gambar 7. Spesimen Baja KSTMY yang mengalami fracture
baja KSYT 8 SNI TP280 memiliki ductility yang bagus
untuk dapat menahan beban gaya di kisaran angka 20000
Tabel 2. Data Spesifikasi Baja N. Spesimen baja juga mengalami deformasi plastis yang
dapat kita lihat, semakin besar gaya yang diberikan maka
Nama Material: KYST 8mm
akan semakin besar elongasi atau pertambahan panjang
Bentuk : Round Gbawah: 60 mm L: 200 mm
yang diterima oleh spesimen
Gatas :60 mm D : 7,9 mm L0: 320 mm
700
600
b. Polylactical Acid Plastics 500
Stress (N)

400
300
200
100
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Strain

Gambar 10. Grafik hubungan antara Stress dan Strain


Gambar 8. Spesimen PLA yang mengalami fracture

Pada Grafik diatas dapat kita lihat bahwa spesimen


mengalami deformasi ketika mencapai yield strength,

5
Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

yang mana spesimen meregang dan bertambah mengetahui sejauh mana material itu bertambah
panjangnya dan tidak dapat kembali ke bentuk semula panjang.
b. Polylatic Acid (PLA) b. Praktikum ini menggunakan mesin Universal
Testing Machine Zwick Roell All Round Z250SR
1400 dengan sampel percobaan, yaitu Polylactic Acid
1200 Plastic yang berbentuk plat yang sudah didesain luas
1000 permukaan bagian tengah lebih kecil daripada luas
permukaan sebagai yang akan menjadi tempat grip to
Force (N)

800
grip itu berfungsi untuk memudahkan juga saat
600 proses grip to grip dan besi KSYT 8 SNI TP 280 yang
400 berbentuk silinder;
200 c. Dari kedua material yang telah di uji coba yaitu
0 baja dan juga PLA didapat grafik stress-strain dan
-1 0 1 2 3 grafik force dan elongation, lalu dari grafik tersebut
Displacement (mm) kita dapat menganalisis kekuatan dari kedua material
tersebut. Setelah di analisis dan mendapatkan hasil
dari perhitungan kita dapat menyimpulkan bahwa
Gambar 11. Grafik hubungan antara Force dan Elongation
sifat dari kedua material tersebut berbeda dimana
material baja memiliki necking dan bersifat ductile.
Pada grafik diatas dapat kita analisa bahwasanya
Akan tetapi material plastic tidak memiliki necking
spesimen PLA memiliki tingkat kegetasan yang tinggi,
dan juga material ini bersifat britile.
sehingga mengalami fracture secara mendadak. Sehingga
Dan Saran agar praktikum kedepannya dapat
pertambahan panjang menjadi tidak signifikan dan
menjadi lebih baik sebagai berikut:
elongasi berlangsung secara singkat.
a. Usahakan praktikan memenuhi standar oprasional
prosedur agar tidak terjadi hal buruk pada praktikan
4500 b. Bacalah modul sebelum kegiatan praktikum dimulai,
4000 agar dapat dengan mudah memahami serta mencerna
3500 ilmu selama praktikum berlangsung.
3000 c. Periksalah jaringan & koneksi internet agar tidak
Stress (N)

2500 adanya misinterpretasi selama praktikum yang


2000 diadakan secara online berlangsung
1500
1000 DAFTAR PUSTAKA
500 [1] Budiman, Haris “Analisis Pengujian Tarik
0 (Tensile Test) Pada Baja ST37 dengan Alat
-0.005 0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03
Bantu Ukur Load Cell” Fakultas Teknik
Strain Universitas Majalengka, vol. 3, pp. 01-11,
2016
Gambar 12. Grafik hubungan antara Stress dan Strain
[2] Husna, J. (2020). Hukum Hooke dan Susunan
Pegas. Jurnal Fisika, 01-02
Pada grafik diatas dapat kita lihat bahwa kurvanya
tidak mengalami pertambahan panjang yang berarti, dan [3] Putra, E. M "Analisis Kekuatan Strain dan
spesimen mengalami putus secara instant, dan hanya Stress pada Baja Paduan dengan
mengalami strain sebesar 0.02% dari panjang awal Menggunakan Tensile Test Machine. Jurnal
Pendidikan Fisika, 31-34.
4. KESIMPULAN & SARAN [4] Gede, I " Analsa Uji Tarik dan Uji Impak
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan Komposit Penguatan Karbon, Campuran
bahwa: Epoxy-Karet Silikon 30%,40%,50%, Rami,
Anyaman Kawat Matrik Epoxy" Skripsi
a. Uji Tarik merupakan salah satu pengujian untuk
Teknik Mesin FTI ISTN Malang. 2020
mengetahui sifat-sifat suatu bahan. Dengan menarik
suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana
bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan
6
Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

[5] Considine, Douglas M. Energy Technology


Handbook. McGraw Hill Inc, New York. 1977.
[6] Holman, J.P. Perpindahan Kalor, Edisi
keenam., Erlangga. Jakarta. 1995
[7] Putra, E. M "Analisis Kekuatan Strain dan
Stress pada Baja Paduan dengan
Menggunakan Tensile Test Machine. Jurnal
Pendidikan Fisika, 31-34.
[8] Prabowo, A.W. 2014. Pengujian Tarik Junral
Analisis 04.
[9] Zairyou, Shiken. Material Testing. Hajime
Shudo. Uchidarokakuho, 1983.

[10] Material Science and Engineering: An


Introduction. William D. Callister Jr. John
Wiley&Sons, 20

7
Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

Perhitungan Spesimen PLA (Polylatic Acid): E = σut/ Ɛu


=890.182,95MPa / 0.021646949
a. Luas Penampang Awal(A0) =41.122.790,56 MPa

A0=P x L Perhitungan Spesimen KSTY TP 280:


=13,2mm x 115 mm
=1518 mm2 a. Luas Penampang Awal(A0)

b. Luas Penampang Akhir (A1) a. A1=P x L A0=3,14 (r)2


=3,14(7,3/2)2
= 13,2mm x 115 mm =41,8325mm2
=1518 mm2
b. Luas Penampang Akhir (A1)
c. Force Ultimate
A1=3,14 ( r )2
Fu=1351.297729N =3,14 (7,24/2 )2
=41,147816mm2
d. Force sebelum patah
c. Force yield
Fsp=11.0641365051269N
Fy = 19124.400390625N
e. Force yield
d. Force Ultimate
Fy=1310.794454N
Fu = 26935.33594N
f. Stress Ultimate
e. Force sebelum patah
σut=Fu/A0
=1351.297729N/1518mm Fs = 21780.953125N
=890.182,95MPa
f. Stress yield
g. Stress sebelum patah
Σy = Fy/A0
σsp =Fsp/A0 = 19124.400390625N/41,8325mm2
=11.0641365051269N/1518mm = 457.164449075662 MPa
=728.862,74 MPa
g. Stress Ultimate
h. Strain Ultimate
σut = Fu/A0
Ɛ =L/ L0 = 26935.33594N/41,8325mm2
= 2,586890936 mm/ 115 mm = 643.88308982338MPa
= 0,0224947
h. Stress sebelum patah
i. Strain sebelum patah
σsp = Fsp/A0
Ɛ = L/ L0 = 21780.953125N/41,8325mm2
= 5,186350822 mm/115 mm = 520.668739011275MPa
= 0,450987028

j. Modulus Elastisits (E )

8
Uji Tarik : Jurnal Praktikum Material Teknik, No. 1, November 2020.

i. Strain pada yield

Ɛy =0.0274402832984924

j. Strain Ultimate

Ɛ = L/ L0 Pengujian Tarik Statis (Static Tension Test) :

Ɛu = 0.170681972503662
k. Strain sebelum patah

Ɛ = L/ L0
Ɛsp= 0.206998634338379
l. Modulus Elastisitas

E= σut / Ɛu
= 643.88308982338MPa/0.1706819725036
=3772.414159MPa

Anda mungkin juga menyukai