LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KINEMATIKA DAN DINAMIKA
PERIODE SEMESTER GASAL 2016/2017
Disusun Oleh :
Telah disetujui
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur ke hadirat Tuhan YME. akhirnya kami
dapat menyelesaikan buku laporan praktikum ini. Buku laporan ini kami susun
berdasarkan data-data yang kami dapatkan selama kami menjalankan praktikum
Kinematika dan Dinamika. Praktikum Kinematika dan Dinamika merupakan suatu syarat
salah satu kurikulum yang harus dipenuhi oleh tiap mahasiswa jurusan mesin Untag
Surabaya dimana mahasiswa diharapkan dapat membandingkan teori yang diperoleh
selama kuliah dengan praktikum yang ada di laboratium Kinematika dan Dinamika.
Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari semua pihak,
praktikum ini tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Ir.Moh.Mufti,MT selaku Kalab. Getaran Mekanis Jurusan Teknik Mesin
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
2. Bapak Ahmad Fauzan ‘Adziimaa,ST.,M.sc yang menyediakan waktu dan
membimbing serta arahan dan menyusun laporan ini
3. Para asisten praktikum Getaran Mekanis, yang telah membantu kami dalam
melaksanakan praktikum.
4. Segenap rekan – rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami sadar bahwa buku laporan ini masih banyak kekurangan-kekurangan,
karena itu bagi para pembaca kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi sempurnanya penulisan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………................ i
KATA PENGANTAR…………………………………………………........ ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………....... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan ..........................................…………………..
1.2 Dasar Teori .................................................................................
1.2.1 Persamaan Gerak-Frekuensi Natural .......................................
1.2.2 Getaran Bebas Teredam Karena Kekentalan ...........................
1.2.3 Penurunan Logaritma .............................................................
1.3 Langkah Percobaan ...................................................................
1.4 Gambar Sederhana Alat Percobaan ...........................................
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar. 1
Sistem pegas massa dan diagram benda bebas
dan frekuensi natural sistem dengan satu derajat kebebasan ditentukan secara unik
oleh penyimpangan statik Δ.
Satuan yang digunakan dalam persamaan diatas harus konsisten. Misalnya
bila g diberikan dalam inch/s², maka Δ harus dalam inch. Dengan menggunakan g
= 9,81 m/ s², Δ harus dalam meter. Namun lebih mudah menggunakan Δ dalam
mm, Δm = Δmm x 10-3, dalam hal ini persamaan ( 9 ) menjadi :
1 9,81 15,76
fn ................................................( 10 )
2 mm 10 3
mm
Gambar. 2
Sistem pegas massa – redaman dan diagram benda bebas
maka suku – suku persamaan ( 19 ) dalam kurung adalah berisolasi. Keadaan ini
disebut kurang teredam ( underdamped ).
Sebagai batas gerak berisolasi dan gerak tanpa berisolasi didefinisikan
redaman kritis sebagai nilai c yang mereduksi nilai dibawah tanda akar (radikal)
menjadi nol.
Nilai suatu redaman biasanya dinyatakan dalam redaman kritis oleh rasio
nondimensional
C
......................................................................................( 21 )
Cc
dan ketiga keadaan redaman yang dibahas diatas sekarang tergantung pada apakah
lebih besar dari, kurang dari, atau sama dengan satu.
Gambar ( 3 ) menunjukkan persamaan ( 22 ) yang digambar pada bidang
kompleks dengan sepanjang sumbu harizontal. Bila = 0, persamaan ( 22 )
menjadi s1, 2 /ωn = ± I sehingga akar pada sumbu khayal menunjukka keadaan
tanpa redaman. Untuk 0 ≤ ξ ≤ 1, persamaan (22) ditulis kembali menjadi :
s1, 2
i 1 2
n
Gambar. 3
Pertambahan nilai
Jadi akar – akar s1 dan s 2 adalah titik – titik yang kompleks konjugasi
pada busur lingkaran yang konvergen dititik s1,2 / ωn = - 1,0 pada gambar 3. Bila
bertambah sebelum satu maka akar – akar terpisah sepanjang sumbu horizontal
dan tetap merupakan bilangan nyata/rill. Dengan mengingat diagram ini, solusi
yang diberikan oleh persamaan ( 2 ) akan diperiksa.
Gerak berisolasi ξ < 1,0 keadaan kurang teredam. Dengan mensubtitusikan
persamaan ( 22 ) keadaaan ( 18 ), solusi umum menjadi :
e n t
i 1 2 n t i 1 2 n t
x = Ae Be .........................................( 23 )
Persamaan diatas juga dapat ditulis menjadi seperti salah satu dari bentuk
berikut :
x = X c t sin 1 2 n t .................................................( 24 )
n
= e t C1 sin 1 2 n t C 2 cos 1 2 n t ....................( 25 )
n
dengan konstanta – konstanta X , φ , atau C1 , C 2 ditentukan dari kondisi awal.
Dengan kondisi awal x ( 0 ) dan x ( 0 ), dapat ditunjukkan bahwa
persamaan ( 25 ) menjadi :
nt x(0) n x (0)
x c sin 1 n t x(0) cos 1 n t ...( 26 )
2
n 1 2
Persamaan ini menunjukkan bahwa frekuensi getaran teredam adalah sama
dengan :
2
d n 1 2 .............................................................( 27 )
d
Gambar 4.
Getaran teredam < 1,0
tunggal
n t
x ( A B )e n t C e ..........................................................( 28 )
yang kurang dalam jumlah konstanta yang dibutuhkan untuk memenuhiu kondisi
awal x ( 0 ) dan x (0) dapat dicari dari persamaan (26) dengan mengambil 1.
Gambar 5.
Gerak teredam kritis = 1,0
1.2.3. Penurunan logaritmik
Salah satu cara untuk menentukan jumlah redaman yang ada dalam system
dengan cara mengukur laju peluruhan osilasi bebas. Makin besar redamannya,
makin besar laju peluruhannya.
Suatu getaran teredam yang dinyatakan oleh persamaan (24) yaitu :
x Xe n t sin 1 2 n t
yang ditunjukkan secara grafik pada gambar ( 6 ) disini dengan menggunakan
istilah pengurangan logaritmik ( logaritmic decrement ) yang didefinisikan
sebagai logaritma natural dan rasio dua amplitudo yang berurutan. Jadi
pengurangan logaritmik menjadi :
e .nt1
ln .n ( t1 .d )
ln e .n .d .n .d ...............................( 26 )
e
Gambar.6
Laju peluruhan osilasi yang diukur dengan pengurangan logaritmik
2
.................................................................................( 27 )
1 2
yang merupakan persamaan yang eksak bila kecil, 1 2 1 , dan diperoleh
persamaan pendekatan :
2
Gambar dibawah ini menunjukkan diagram nilai – nilai yang eksak maupun
pendekatannya sebagai fungsi
Gambar 7.
Pengurangan logaritmik sebagai fungsi
20. Pasang pegas dan redaman dengan fluida minyak tanah pada tempatnya dan
ukur posisi masing – masing dengan lc = 0,6 m dan lk 0,6 m
Pegas
Redaman c k
lc
lk
BAB II
ANALISA DATA HASIL PRAKTIKUM
Gaya F l0 l1 x = l1-l0 F
k
No. x
(N) (m) (m) (m) (N/m)
1. 10 0,147 0,156 0,009 1111,1
2. 12,5 0,147 0,16 0,013 961,5
3. 15 0,147 0,161 0,014 1071,4
4. 17,5 0,147 0,163 0,016 1093,7
5. 20 0,147 0,165 0,018 1111,1
Rata Rata 1069,7
N
K = Σ KI Ki / N = 1069,7 N/m
i=1
s
( I /dt ) N.
m
1069,7
2 MT 0,4 0,6 0,019 0,008
1069,7
3 MT 0,6 0,6 0,021 0,004
2.3. Menghitung harga C ( koefisien peredaman )untuk tiap – tiap fluida redaman
a ) Fluida peredam SAE 40 Lc =0,2 ; Lk = 0,6
Data :
Lc = 0,2 m
Lk = 0,6 m
X 1 = 0,024 m
X 2 = 0,012 m
L =1,02 m 0
m = 0,55 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X1
δ = ln X
2
= ln 0.024
0,012
= 0,6
δ
ξ=
4π 2
0,6
= ( 4).(3,14) 2
= 0,1
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1069,7).(0,6)
= (0,55).(0,147)
= 154,3
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 0,55 ).( 154,3 ).( 0,1 )
= 16,9 N.s/m
K = 1069,7 N/m
0,016
= ln
0,003
= 1,6
δ
ξ=
4π 2
1,6
= ( 4).(3,14) 2
= 0,2
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1069,7).(0,6)
= (0,55).(0,147)
= 154,3
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 0,55 ).( 154,3).( 0,2)
= 33,9 N.s/m
K = 1069,7 N/m
X1
δ = ln X
2
0,022
= ln
0
= tak terhingga
δ
ξ=
4π 2
1,5
= ( 4).(3,14) 2
1,5
= 39,43
= 0,19
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1199 ,3).(0,6)
= (1,25).(1)
2158,7
= 1,25
= 41,6 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 41,6 ).( 0,19 )
= 19,76 N.s/m
K = 1199,3 N/m
X2 =0m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,027
= ln
0
=0
δ
ξ=
4π 2
0
= ( 4).(3,14) 2
0
= 39,43
=0
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1199 ,3).(0,2)
= (1,25).(1)
719,58
= 1,25
= 24 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 24 ).( 0 )
= 0 N.s/m
K = 1199,3 N/m
Lc = 0,6 m
Lk = 0,4 m
X 1 = 0,031 m
X 2 = 0,005 m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,031
= ln
0,005
= 1,82
ξ=
4 2
1,82
= ( 4).(3,14) 2
1,82
= 39,43
= 0,21
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1199,3).(0,4)
= (1,25).(1)
1439,16
= 1,25
= 33,93 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 33,93).( 0,21 )
= 17,81 N.s/m
K = 1199,3 N/m
= 0,05
ξ=
4 2
0,05
= ( 4).(3,14) 2
0,05
= 39,43
= 0,03
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1199 ,3).(0,6)
= (1,25).(1)
2158,7
= 1,25
= 41,6 dt
C = 2m.ωn.ξ
K = 1199,3 N/m
g ) Fluida peredam MT Lc =0,4 ; Lk = 0,6
Data :
Lc = 0,4 m
Lk = 0,6 m
X ı = 0,023 m
X 2 = 0,013 m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,023
= ln
0,013
= 0,57
ξ=
4 2
0,57
= ( 4).(3,14) 2
0,57
= 39,43
= 0,12
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1199 ,3).(0,6)
= (1,25).(1)
2158,7
= 1,25
= 41,6 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 41,6).( 0,12)
= 12,50 N.s/m
K = 1199,3 N/m
h) Fluida peredam MT Lc =0,6 ; Lk = 0,6
Data :
Lc = 0,6 m
Lk = 0,6 m
X ı = 0,020 m
X 2 = 0,007 m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,020
= ln
0,007
= 1,04
ξ=
4 2
1,04
= ( 4).(3,14) 2
1,04
= 39,43
= 0,16
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1199 ,3).(0,6)
= (1,25).(1)
2158,7
= 1,25
= 41,6 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 41,6).( 0,16)
= 16,96 N.s/m
K = 1199,3 N/m
i. Fluida peredam MT Lc =0,6 ; Lk = 0,2
Data :
Lc = 0,6 m
Lk = 0,2 m
X ı = 0,030 m
X2 =0m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,03
= ln
0
=0
δ
ξ=
4π 2
0
= ( 4).(3,14) 2
0
= 39,43
=0
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1199 ,3).(0,2)
= (1,25).(1)
719,58
= 1,25
= 24 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 24 ).( 0 )
= 0 N.s/m
K = 1199,3 N/m
j) Fluida peredam MT Lc =0,6 ; Lk = 0,4
Data :
Lc = 0,6 m
Lk = 0,4 m
X ı = 0,030 m
X 2 = 0,008 m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,030
= ln
0,008
= 1,32
ξ=
4 2
1,32
= ( 4).(3,14) 2
1,32
= 39,43
= 0,18
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(1199,3).(0,4)
= (1,25).(1)
1439,16
= 1,25
= 33,93 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 33,93).( 0,18 )
= 15,53 N.s/m
K = 1199,3 N/m
2.4. Tabel data dan hasil perhitungan pengamatan redaman ( damping ) Pegas 1
n = C = 2m.
= ln =
Fluida
Lc Lk X1 X2 n. K
No peredam 3k .Lk
(m) (m) (m) (m) X1 (N/m)
m.L s
SAE 4 2 N.
X2 m
( I /dt )
0,02
1 SAE 40 0,2 0,6 0,018 0,3 0,1 41,6 10,4 1199,3
5
0.01
2 SAE 40 0,4 0,6 0,009 0,7 0,1 41,6 10,4 1199,3
9
0,02
3 SAE 40 0,6 0,6 0,006 1,5 0,19 41,6 19,76 1199,3
6
0,02
1 SAE 40 0,6 0,2 0 0 0 24 0 1199,3
7
0,03
2 SAE 40 0,6 0,4 0,005 1,82 0,21 33,93 17,81 1199,3
1
0,01
1 MT 0,2 0,6 0,018 0,05 0,03 41,6 3,85 1199,3
9
0,02
2 MT 0,4 0,6 0,013 0,57 0,12 41,6 12,50 1199,3
3
0,02
3 MT 0,6 0,6 0,007 1,04 0,16 41,6 16,96 1199,3
0
0,00
1 MT 0,6 0,2 0 0 0 24 0 1199,3
3
0,03
2 MT 0,6 0,4 0,008 1,32 0,18 33,93 15,53 1199,3
0
2.5. Menghitung harga K ( Konstanta pegas 2 ) D 2 = 2,2 mm, M= 1,25 Kg, L= 1Cm=
1m
No. Gaya F l0 l1 x = l1-l0 F
k
x
(N) (m) (m) (m)
(N/m)
1. 10 0,151 0,159 0,008 1250
2. 12,5 0,151 0,16 0,009 1388,8
3. 15 0,151 0,164 0,013 1153,8
4. 17,5 0,151 0,165 0,014 1250,8
5. 20 0,151 0,167 0,016 1250
Rata - rata 1258,5
/ N = 722,47 N/m
N
K = Σ KI
Ki
i=1
s
( I /dt ) N.
m
2.7. Menghitung harga C ( koefisien peredaman )untuk tiap – tiap fluida redaman
a ) Fluida peredam SAE 40 Lc =0,2 ; Lk = 0,6
Data :
Lc = 0,2 m
Lk = 0,6 m
X 1 = 0,022 m
X 2 = 0,013 m
L = 100 cm = 1m 0
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X1
δ = ln X
2
= ln 0.022
0,013
=0,52
δ
ξ=
4π 2
0,52
= ( 4).(3,14) 2
0,52
= 39,43
= 0,11
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,6)
= (1,25).(1)
1300,45
= 1,25
= 32,25 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 32,25 ).( 0,11 )
= 8,87 N.s/m
K = 722,47 N/m
b ) Fluida peredam SAE 40 Lc =0,4 ; Lk = 0,6
Data :
Lc = 0,4 m
Lk = 0,6 m
X 1 = 0,018 m
X 2 = 0,009 m
L = 100 cm = 1m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X1
δ = ln X
2
0,018
= ln
0,009
= 0,69
δ
ξ=
4π 2
0,69
= ( 4).(3,14) 2
0,69
= 39,43
= 0,13
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,6)
= (1,25).(1)
1300,45
= 1,25
= 32,25 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 32,25 ).( 0,13 )
= 10,68 N.s/m
K = 722,47 N/m
c ) Fluida peredam SAE 40 Lc =0,6 ; Lk = 0,6
Data :
Lc = 0,6 m
Lk = 0,6 m
X 1 = 0,018 m
X 2 = 0,005 m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X1
δ = ln X
2
0,018
= ln
0,005
= 1,28
δ
ξ=
4π 2
1,28
= ( 4).(3,14) 2
1,28
= 39,43
= 0,18
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,6)
= (1,25).(1)
1300,45
= 1,25
= 32,25 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 32,25 ).( 0,18 )
= 14,53 N.s/m
K = 722,47 N/m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,038
= ln
0
=0
δ
ξ=
4π 2
0
= ( 4).(3,14) 2
0
= 39,43
=0
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,2)
= (1,25).(1)
433,48
= 1,25
= 18,62 dt
C = 2m .ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 18,62).( 0 )
= 0 N.s/m
K = 722,47 N/m
Lk = 0,4 m
X 1 = 0,032 m
X 2 = 0,004 m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,032
= ln
0,004
= 2,07
ξ=
4 2
2,07
= ( 4).(3,14) 2
2,07
= 39,43
= 0,22
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,4)
= (1,25).(1)
866,96
= 1,25
= 26,33 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 26,33).( 0,22 )
=14,48 N.s/m
K = 722,47 N/m
= 0,17
ξ=
4 2
0,17
= ( 4).(3,14) 2
0,17
= 39,43
= 0,06
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,6)
= (1,25).(1)
1300,45
= 1,25
= 32,25 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 32,25 ).( 0,06 )
= 5,32 N.s/m
K = 722,47 N/m
g ) Fluida peredam MT Lc =0,4 ; Lk = 0,6
Data :
Lc = 0,4 m
Lk = 0,6 m
X ı = 0,018 m
X 2 = 0,008 m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,018
= ln
0,008
= 0,81
ξ=
4 2
0,81
= ( 4).(3,14) 2
0,81
= 39,43
= 0,14
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,6)
= (1,25).(1)
1300,45
= 1,25
= 32,25 dt
C = 2m.ωn.ξ
Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 37
Laporan Praktikum Kinematika dan Dinamika
= 1,01
ξ=
4 2
1,01
= ( 4).(3,14) 2
1,01
= 39,43
= 0,16
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,6)
= (1,25).(1)
1300,45
= 1,25
= 32,25 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 32,25 ).( 0,16 )
= 12,91 N.s/m
K = 722,47 N/m
i) Fluida peredam MT Lc =0,6 ; Lk = 0,2
Data :
Lc = 0,6 m
Lk = 0,2 m
X ı = 0,03 m
X2 =0m
L = 100 cm = 1 m
m = 1,25 kg ( beban yang diberikan untuk mencari titik ideal getaran yaitu 5
mm dari tepi kertas )
X
δ = ln X 1
2
0,03
= ln
0
=0
ξ=
4 2
0
= ( 4).(3,14) 2
0
= 39,43
=0
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,2)
= (1,25).(1)
433,48
= 1,25
= 18,62 dt
C = 2m .ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 18,62).( 0 )
= 0 N.s/m
K = 722,47 N/m
= 1,29
ξ=
4 2
1,29
= ( 4).(3,14) 2
1,29
= 39,43
= 0,18
3k .Lk
ωn = m.L0
3.(722,47).(0,4)
= (1,25).(1)
866,96
= 1,25
= 26,33 dt
C = 2m.ωn.ξ
= ( 2 ).( 1,25 ).( 26,33).( 0,18 )
=11,94N.s/m
K = 722,47 N/
2.8. Tabel data dan hasil perhitungan pengamatan redaman ( damping ) Pegas 2
n = C = 2m.
= ln =
Fluida
Lc Lk X1 X2 n. K
No peredam 3k .Lk
(m) (m) (m) (m) X1 (N/m)
m.L s
SAE 4 2 N.
X2 m
( I /dt )
1 SAE 40 0,2 0,6 0,022 0,013 0,52 0,11 32,25 8,87 722,47
2 SAE 40 0,4 0,6 0,018 0,009 0,69 0,13 32,25 10,68 722,47
3 SAE 40 0,6 0,6 0,018 0,005 1,28 0,18 32,25 14,53 722,47
1 SAE 40 0,6 0,2 0,038 0 0 0 18,62 0 722,47
2 SAE 40 0,6 0,4 0,032 0,004 2,07 0,22 26,33 14,48 722,47
BAB III
KESIMPULAN