Anda di halaman 1dari 23

UNIVERSITAS

SULTAN AGENG TIRTAYASA

PROGRAM STUDI

JURUSAN TEKNIK MESIN


PENDAHULUAN
MATA KULIAH

TRIBOLOGI DAN
PELUMASAN
DOSEN PENGAMPU

SIDIK SUSILO
PENDAHULUAN
Pokok Bahasan:
• Teori gesekan, Jenis gesekan, Kekasaran permukaan dan
Pengukurannya, keausan, Pencegahan keausan, Teknik finishing
permukaan material.
• Pelumasan, Persamaan Reynold, Faktor yang mempengaruhi pelumasan
komponen mesin, Jenis pelumas, dan Pemilihan jenis pelumas.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN 2


PENDAHULUAN
Tribology is the science and
engineering of interacting surfaces
in relative motion

Mengaplikasikan konsep
Mengetahui berbagai aspek Analisis tribologi dalam perancangan
dalam tribologi Dasar teknik, manufacturing dan
maintenance.

Mahasiswa dapat mengkalkulasi


dan merancang ulir, pegas, rem,
kopling tetap dan tidak tetap

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN 3


PENDAHULUAN
Kompetensi Utama:
• Mahasiswa mampu menerapkan dasar-dasar tribology dalam aplikasi system mekanikal.

Referensi
• ASM Metal Handbook, 1975, Analysis and Prevention, Vol. 10.
• ASM Metals Handbook, Vol 18, Friction, Lubrication, Wear Technology.
• B. Bhushan, 2001, Modern Tribology Handbook, Principles of Tribology, CRC Press
• I.M.Hutchings, 1995, Tribology: Friction and Wear of Engineering Materials, Arnold,
London.
• M.J.Neale, 2001, Lubrication and Reliability Handbook, Butterworth Heinemann
• Moore, Principles and Application of Tribology, Pergamon Perss, 1975.
• T.A. Stolarski, 2000, Tribology in Machine Design, Butterworth-Heinemann.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN 4


PENDAHULUAN
Penilaian:
• Nilai = Kehadiran (15%) +
Tugas (35%) +
UTS (25%) +
UAS (25%)
Jadwal Perkuliahan
• Selasa R3-5 (07:30-selesai)

* Sumber Pedoman Akademik UNTIRTA 2018

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN 5


UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA

PROGRAM STUDI

JURUSAN TEKNIK MESIN


TRIBOLOGI
MATA KULIAH

TRIBOLOGI DAN
PEUMASAN
DOSEN PENGAMPU

SIDIK SUSILO
Tribologi
• Tribologi berasal dari kata tribos (bahasa Yunani yang berarti rubbing,
dan logy atau logia artinya studi.
• Tribologi adalah studi tentang interaksi atau rubbing dari permukaan yang
saling bergerak relative
• Perumusan pertama hukum tribologi baru mengemuka pada abad ke-15,
pada saat itu insyinyur yang bernama Leonardo da Vinci (1452-1519),
menemukan bahwa gaya friksi sebanding dengan gaya normal.
• Terminologi tribologi diperkenalkan baru sekitar tahun 1966 sebagai
ilmu sains tentang friksi (friction), keausan (wear), pelumasan
(lubrication) dan sudah digunakan secara global untuk menggambarkan
aktifitas yang jangkauannya luas.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PELUMASAN 7


Tribologi
• Dengan demikian tribologi adalah ilmu indisipliner dalam semua aspek
dan memberikan dasar sains untttuk memahami fenomena gesekan
dan pelumasan dalam sistim tribologi.
• Efisiensi pelumasan dan aplikasi pelumas selanjutnya tergantung pada
parameter kunci seperti konsistensi, properti aliran atau viskositas
untuk cairan yang selalu muncul pada spesifikasi pelumas.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN 8


Gesekan (Friction)
• Friksi adalah gaya yang menahan gerakan slidding atau rolling satu
benda terhadap benda lainnya. Friksi merupakan faktor yang penting
dalam mekanisme operasi sebagian besar peralatan atau mesin.
• Penyebab utama friksi antara dua logam kelihatannya adalah gaya tarik
(adesi) daerah kontak (contact region) dari permukaan yang secara
mokroskopik tidak beraturan. Jika diperbesar permukaan menyerupai bukit
dan lembah

• Friksi besar (high friction) dibutuhkan untuk bekerjanya mur dan baut, klip kertas,
penjepit (tang catut), sol sepatu, alat pemegang dan lainnya. Gaya friksi dibutuhkan
pada saat kita jalan agar tidak terpeleset.
• Friksi kecil (low friction), dikehendaki untuk benda yang bergerak seperti mesin
tenaga (engine), ski, elemen arloji/jam dll.
• Friksi konstan (constant friction) yaitu untuk rem, dan kopling agar geakkan tidak
tersendat sendat.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN 9


Gesekan (Friction)
Friksi timbul akibat adanya geseran/shearing
• Ada dua jenis friksi
1. Friksi sliding
Terjadi pada suatu benda yang ditarik dan
bergerak terhadap benda yang lain
N

FS   . N
F

fs

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN 10


Gesekan (Friction)
2. Friksi rolling
• Friksi rolling (rolling friction) terjadi jika suatu roda, slinder ataupun
bola menggelinding bebas diatas permukaan, sepertihalnya pada
ball atau roller bearing.

Load

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN 11


Keausan (wear)
• Keausan (wear) adalah hilangnya materi dari permukaan benda
padat sebagai akibat dari gerakan mekanik.
• Keausan umumnya sebagi kehilangan materi yang timbul
sebagai akibat interaksi mekanik dua permukaan yang
bergerak slidding maupun rolling dan dibebani.
• Ini merupakan fenomena normal yang terjadi jika dua
permukaan saling bergesekan, maka akan ada keausan atau
perpindahan materi

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Keausan (wear)
Macam-macam keausan
1. Adhesive wear
2. Keausan abrasi (abrasive wear)
3. Corrosive wear
4. Surface-fatigue wear

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Keausan (wear)
Adhesive wear
• Adhesive wear adalah jenis yang paling umum, timbul
apabila terdapat gaya adesi kuat diantara dua materi
padat.

• Apabila dua permukaan ditekan bersama maka akan


terjadi kontak pada bagian yang menonjol. Apabila digeser
maka akan terjadi penyambungan dan jika geseran
dilanjutkan akan patah. Dan jika patahan tidak terjadi pada
saat penyambungan maka yang timbul adalah keausan.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Keausan (wear)
Keausan adesi tidak diinginkan karena dua alasan :
• Kehilangan materi pada akhirnya membawa pada
menurunnya unjuk kerja suatu mekanisme.
• Pembentukan partikel keausan pada pasangan
permukaan slidding yang sangat rapat dapat
menyebabkan mekanisme terhambat atau bahkan macet

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Keausan (wear)
Keausan abrasi (abrasive wear)
• Keausan abrasi (abrasive wear) terjadi apabila
permukaan yang keras bergesekan dengan permukaan
yang lebih lunak., meninggalkan goresan torehan pada
permukaan lunak.

• Abrasi juga bisa disebabkan oleh patahan partikel keras


yang bergeser diantara dua permukaan lunak.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Keausan (wear)

Corrosive wear
Corrosive wear bersifat menghancurkan dan terjadi kapan
saja akibat dari proses kimiawi akibat dari gas maupun
cairan yang menyerang suatu permukaan benda.

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Keausan (wear)
4. Surface-fatigue wear
Surface-fatigue wear diakibatkan oleh suatu tekanan atau
gaya pembebanan yang terjadi terus-menerus pada dua
permukaan yang saling bersinggungan
Seperti pada bantalan roda, journal dll

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Efek dari Pelumasan
• Tujuan utama pelumasan adalah mencegah kontak langsung
dua buah benda ysng bergeser

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Efek dari Pelumasan
• Pada gambar tersebut terlihat akibat minyak pelumas terhadap
sebuah balok yang diluncurkan pada sebuah lantai yang
digenangi minyak pelumas

Oil film

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Efek dari Pelumasan
• Efek pelumasan pada poros yang masih diam

Load

Daerah bertekanan tinggi poros diam

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


Efek dari Pelumasan
• Efek pelumasan pada poros yang mulai bergerak

Load

Daerah bertekanan tinggi poros mulai bergerak

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN
Efek dari Pelumasan
• Efek pelumasan pada poros yang berputar cepat

Load

Daerah bertekanan tinggi poros berputar cepat

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TRIBOLOGI DAN PEUMASAN

Anda mungkin juga menyukai