Anda di halaman 1dari 7

9/7/2018 Teori Permesinan ~ radit supriyanto

BERANDA

radit supriyanto Search

BERANDA TEKNOLOGI » TENTANG TIPSDANTRIK

SOCIAL PROFILES Teori Permesinan


05.26 Mechanical engineering No comments

Mesin Bubut
Popular Tags Blog Archives Kamis, 26 Mei 2011
Laporan Praktek Kerja Industri

TRANSLATE
A. MESIN BUBUT KONVENSIONAL

Select Language Powered by Translate 1. Pengertian Mesin Bubut Konvensional


Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam
proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong
MENGENAI SAYA pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut
merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja
yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck
DIALOG CAR CARE
(pencekam) yang terpasang pada spindel mesin, kemudian spindel dan benda kerja
Follow 0 diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk
LIHAT PROFIL LENGKAPKU membentuk benda kerja akan disayatkan pada benda kerja yang berputar. Umumnya
pahat bubut dalam keadaan diam, pada perkembangannya ada jenis mesin bubut yang
berputar alat potongnynya, sedangkan benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar

Proses Penempaan sesuai perhitungan, alat potong akan mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja
A. PENGERTIAN KERJA TEMPA Istilah “tempa” mudah dibentuk sesuai yang diinginkan.
umumnya menggunakan panas. Jadi Penempaan( Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin-mesin yang dikontrol
forging ) adalah proses pembentukan logam...
dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol numerik (Numerical
Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak diperlukan keterampilan manual dari
Cara menyeting pahat bubut operatornya. Pada kelompok mesin bubut konvensional juga terdapat bagian-bagian
setinggi center
Sebelum melakukan pembubutan otomatis dalam pergerakkannya bahkan juga ada yang dilengkapi dengan layanan sistim
tahap yang mutlak dilalui untuk otomasi baik yang dilayani dengan sistim hidraulik, pneumatik ataupun elektrik. Ukuran
menghasilkan bubutan yang mesinnyapun tidak semata-mata kecil karena tidak sedikit mesin bubut konvensional yang
baik(halus dan Rata) maka pahat
bubut harus di s... dipergunakan untuk mengerjakan pekerjaan besar seperti yang dipergunakan pada industri
perkapalan dalam membuat atau merawat poros baling-baling kapal yang diameternya
mencapai 1000 mm.
Daftar perusahaan manufactur Indonesia
Silahkan berkunjung ke link dibawah ini 2. Fungsi Mesin Bubut Konvensional
http://blogging.co.id/daftar-perusahaan-manufaktur- Fungsi utama mesin bubut konvensional adalah untuk membuat/memproduksi
indonesia Nah setelah melihat daftar tersebut,... benda-benda berpenampang silindris, misalnya poros lurus (Gambar 1), poros
bertingkat (step shaft) (Gambar 2), poros tirus (cone shaft) (Gambar 3), poros beralur
stainless apa monel (groove shaft) dan poros berulir (screw thread) (Gambar 4) dan berbagai bentuk
STAINLESS apa MONEL Bahan Dasar Logam yang bidang permukaan silindris lainnya misalnya anak buah catur (raja, ratu, pion dll)
paling banyak digunakan sebagai bahan dasar dari
keperluan industri atau non indudtri keba...
Gambar 1: Poros Lurus

Tips membersihkan dan merawat reflektor mobil


dan motor Gambar 2: Poros Bertingkat (Step Shaft)
Cara merawat dan membersihkan reflektor mobil
atau motor A. Peralatan : 1. Kain lembut 2. Amplas
Gambar 3: Poros Tirus (Cone Shaft)
1000 3. Kanebo B. Bahan : 1. Compound 2. K...

Gambar 4: Poros Beralur dan Berulir


3. Jenis Jenis Mesin Bubut Konvensional
PENGIKUT Dilihat dari segi dimensinya, mesin bubut konvensional dibagi dalam beberapa kategori,
yaitu : mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut standar, dan mesin bubut
Followers (0) berat. Mesin bubut berat digunakan untuk pembuatan benda kerja yang berdimensi besar,
terbagi atas mesin bubut beralas panjang, mesin bubut lantai, mesin bubut tegak.
Follow
a. Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan (Gambar 5) dapat diletakan di atas meja, dan mudah dipindahkan
sesuai dengan kebutuhan, Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis ini umumnya
digunakan untuk membubut benda-benda kecil dan biasanya dipergunakan untuk industri
rumah tangga (home industri). Panjangnya mesin umumnya tidak lebih dari,1200 mm, dan
karena bebanya ringan dapat diangkat oleh satu orang.
Gambar 5: Mesin bubut ringan
b. Mesin Bubut Sedang

http://raditboyza.blogspot.com/2013/12/teori-permesinan.html 1/7
9/7/2018 Teori Permesinan ~ radit supriyanto
Jenis mesin bubut sedang (Gambar 6 ) dapat membubut diameter benda kerja sampai
dengan 200 mm dan panjang sampai dengan 100 mm cocok untuk industri kecil atau
bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan komponen. Umumnya digunakan pada 230
dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah
dioperasikan.

Gambar 6: Mesin bubut sedang


c. Mesin Bubut Standar
Jenis mesin bubut standar (Gambar 7) disebut sebagai mesin bubut standar karena
disamping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang juga telah dilengkapi
berbagai kelengkapan tambahan yaitu keran pendingin, lampu kerja, bak penampung
beram dan rem untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat.

Gambar 7: Mesin bubut standar


4. Bagian Utama Mesin Bubut Konvensional

Gambar 8: Bagian Utama Mesin Bubut Konvensional


a. Kepala Tetap (Headstock)
Adalah bagian mesin yang letaknya disebelah kiri mesin,bagian inilah yang memutarkan
benda kerja. Di dalamnya terdapat kumparan satu seri roda gigi serta roda tingkat atau
tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga atau empat buah keping dengan garis tengah yang
berbeda,roda tingkat diputar oleh suatu motor yang letaknya dibawah atau disamping roda
tersebut melalui suatu ban.
b. Kepala Lepas (Tailstock)
Adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan mesin dan dipasang diatas
mesin yang berfungsi :
1) Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
2) Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor
3) Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor.
Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin. kepala lepas terdiri atas dua bagian
: yaitu alas dan ban, kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau 3 baut ikat dan dapat
digerakkan atau dipenggeser apabila
1) Kedudukan kedua senter tidak sepusat
2) Kedudukan senter tidak harus sepusat misalnya untuk pembuatan tirus
c. Alas
Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu:
1) Tempat kedudukan kepala lepas
2) Tempat kedudukan eretan (cariage/support)
3) Tempat kedudukan penyangga diam(stendy prest).
Alas yang terbentuk memanjang merupakan tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat
saat membubut. Bentuk alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah
satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Permukaannya halus dan rata
sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak
akan mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan diperoleh hasil
pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.
d. Eretan (cariage/support)
Eretan terdiri dari atas eretan memanjang, eretan lintang, dan eretan atas.
1) Eretan memanjang
Eretan memanjang adalah eretan yang kedudukannya pada alas mesin. Gerakan eretan ini
melalui roda yang dihubungkan dengan roda batang gigi panjang yang dipasang dibawah
alas melalui penghantar.
2) Eretan Lintang
Letaknya diatas eretan memanjang dan kedudukannya melintang terhadap alas. Fungsi
eretan lintang ini adalah untuk menggerakkan pahat melintang alas mesin atau arah ke
depan dan ke belakang posisi operator. Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur
untuk mengetahui berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat.
3) Eretan Atas
Letak eretan atas berada diatas eretan lintang dan di ikat oleh baut dengan mur ikat.
Fungsi eretan atas mesin bubut adalah sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus
berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus,

http://raditboyza.blogspot.com/2013/12/teori-permesinan.html 2/7
9/7/2018 Teori Permesinan ~ radit supriyanto
champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01mm. Eretan ini hanya
dapat dijalankan secara manual, Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai
posisi 360°, biasanya digunakan untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan
pemakanan menggunakan eretan atas.
5. Alat Kelengkapan Mesin Bubut Konvensional
a. Chuck (Cekam)
Cekam adalah sebuah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Jenisnya ada yang
berahang tiga sepusat (Self centering Chuck) yang dapat dilihat pada Gambar 9, dan ada
juga yang berahang tiga dan empat tidak sepusat (Independenc Chuck) yang dapat dilihat
pada Gambar 10.
Cekam rahang tiga sepusat, digunakan untuk benda-benda silindris, dimana gerakan
rahang bersama-sama pada saat dikencangkan atau dibuka. Sedangkan gerakan untuk
rahang tiga dan empat tidak sepusat, setiap rahang dapat bergerak sendiri tanpa diikuti
oleh rahang yang lain, maka jenis ini biasanya untuk mencekam benda-benda yang tidak
silindris atau digunakan pada saat pembubutan eksentrik.
Lubang tangkai pemutar cekam

Rahang penjepit

Gambar 9 : Cekam Rahang Tiga Sepusat


Gambar 10 : Cekam Rahang Tiga dan Empat Tidak Sepusat
Perlu diketahui bahwa cekam rahang tiga maupun rahang empat dapat digunakan untuk
menjepit bagian dalam atau bagian luar benda kerja. Posisi rahang dapat dibalik apabila
dipergunakan untuk menjepit benda silindris atau untuk benda yang bukan silindris,
misalnya flens, benda segi empat dll.
b. Plat Pembawa
Plat pembawa ini berbentuk bulat pipih digunakan untuk memutar pembawa sehingga
benda kerja yang terpasang padanya akan ikut berputar dengan poros mesin (Gambar 11),
permukaannya ada yang beralur (Gambar 11 b) dan ada yang hanya berlubang (Gambar
11 a).
Gambar 11 : Plat pembawa
c. Pembawa
Pembawa ada 2 (dua) jenis, yaitu pembawa berujung lurus (Gambar 12 a) dan pembawa
berujung bengkok (Gambar 12 b). Pembawa berujung lurus digunakan berpasangan
dengan plat pembawa rata (Gambar 12 a) sedangkan pembawa berujung bengkok
dipergunakan dengan plat pembawa beralur (Gambar 12 b). Caranya adalah benda kerja
dimasukkan ke dalam lubang pembawa, terbatas dengan besarnya lubang pembawa
kemudian dijepit dengan baut yang ada pada pembawa tersebut, sehingga akan dapat
berputar bersamasama dengan sumbu utama. Hal ini digunakan bilamana dikehendaki
membubut menggunakan dua buah senter.
Gambar 12 : Pembawa
d. Penyangga
Penyangga ada dua macam yaitu penyangga tetap (steady rest) (Gambar 13 a), dan
penyang jalan (follower rest) (Gambar 13 b). Penyangga ini digunakan untuk membubut
benda-benda yang panjang, karena benda kerja yang panjang apabila tidak dibantu
penyangga maka hasil pembubutan akan menjadi berpenampang elip/oval, tidak silindris
dan tidak rata.

(a) Tetap (b) Jalan


Gambar 13: Penyangga
Apalagi bila membubut bagian dalam maka penyangga ini mutlak diperlukan. Penyangga
tetap diikat dengan alas mesin sehingga dalam keadaan tetap pada kedudukannya sedang
penyangga jalan diikatkan pada meja eretan, sehingga pada saat eretan memanjang
bergerak maka penyangga jalan mengikuti tempat kedudukan eretan tersebut.
Contoh penggunaan penyangga tetap dan penyangga jalan dapat dilihat pada Gambar 14
a dan Gambar 14 b.
(a)
(b)
Gambar 14 : Penggunaan penyangga
e. Kolet (Collet)
Kolet digunakan untuk menjepit benda silindris yang sudah halus dan biasanya
berdiameter kecil. Bentuknya bulat panjang dengan leher tirus dan berlubang (Gambar 15),
ujungnya berulir dan kepalanya dibelah menjadi tiga.
Gamba 15 : Kolet (Collet)
Kolet mempunyai ukuran yang ditunjukkan pada bagian mukanya yang
yang menyatakan besarnya diameter benda yang dapat dicekam. Misalnya kolet berukuran
8 mm, berarti kolet ini dipergunakan untuk menjepit benda kerja berukuran ∅8 mm.
Pemasangan kolet adalah pada kepala tetap dan dibantu dengan kelengkapan untuk

http://raditboyza.blogspot.com/2013/12/teori-permesinan.html 3/7
9/7/2018 Teori Permesinan ~ radit supriyanto
menarik kolet tersebut (Gambar 16). Karena kolet berbentuk tirus, alat penariknya pun
berbentuk lubang tirus, dengan memutar ke kanan uliran batangnya.
Gambar 16 : Kelengkapan kolet
Contoh penggunaan kolet untuk membubut benda kerja dapat dilihat pada Gambar 17.
Kolet

Gambar 17 : Contoh penggunaan kolet


f. Senter
Senter putar

Senter Mati

Senter (Gambar 18) terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan untuk mendukung
benda kerja yang akan dibubut. Ada dua jenis senter yaitu senter mati (tetap) dan senter
putar. Pada umumnya senter putar pemasangannya pada ujung kepala lepas dan senter
tetap pemasangannyapada sumbu utama mesin (main spindle).
Gambar 18 : Senter
Bagian senter yang mendukung benda kerja mempunyai sudut 60°, dan dinamakan senter
putar karena pada saat benda kerjanya berputar senternyapun ikut berputar. Berlainan
dengan senter mati (tetap) untuk penggunaan pembubutan dantara dua senter, benda
tersebut hanya ikut berputar bersama mesin namun ujungnya tidak terjadi gesekan dengan
ujung benda kerja yang sudah diberi lubang senter. Walaupun tidak terjadi gesekan
sebaiknya sebelum digunakan, ujung senter dan lubang senter pada benda kerja diberi
greace/gemuk atau pelumas sejenis lainnya.

g. Taper Attachment (Kelengkapan tirus)


Alat ini digunakan untuk membubut tirus. Selain menggunakan alat ini
membubut tirus juga dapat dilakukan dengan cara menggeser kedudukan kepala lepas
ataupun menggunakan eretan atas.
Taper Attachment

Gambar 19 : Taper attachment


6. Pengerjaan Pada Mesin Bubut Konvensional
a. Membubut Muka
Membubut permukaan (Gambar 20) hendaklah diperhatikan beberapa hal berikut ini :
1) jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekam
2) pahat harus setinggi senter
3) gerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja
searah jarum jam atau gerakan pahat maju menuju sumbu benda kerja dengan putaran
benda kerja berlawanan arah jarum jam (putaran mesin harus berlawanan dengan arah
mata sayat alat potong).
Gambar 20 : Membubut permukaan
b. Membubut Rata
Pekerjaan membubut rata untuk jenis pekerjaan yang panjangnya relatif pendek, dapat
dilakukan dengan pencekaman langsung (Gambar 21)
Gambar 21 : Pembubutan rata benda pendek
Untuk pekerjaan membubut rata yang dituntut hasil kesepusatan yang presisi, maka
pembubutannya harus dilakukan diantara dua senter (Gambar 22)
Gambar 22 : Pembubutan rata benda panjang
c. Membubut Tirus
Membubut tirus serupa dengan membubut rata hanya bedanya gerakan pahat disetel
mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau penggeseran kepala lepas
atau dengan alat bantu taper attachment (perlengakapan tirus). Jenis pahatnyapun serupa
yang digunakan dalam membubut rata. Penyetelan peralatan eretan atas, atau
penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment pada saat membubut
tirus tergantung pada sudut ketirusan benda kerja yang akan dikerjakan.
a) Pembubutan Tirus Dengan Menggeser Eretan Atas
Cara ini digunakan apabila variasi sudut ketirusannya besar yakni antara 0-90 derajat
dengan ketirusannya pendek, maksimum sepanjang gerakan eretan atas. Pembubutan
dengan cara ini tidak dapat dilakukan secara otomatis, tetapi dengan cara memutar spindel
eretan atas, sehingga pahat bergerak maju. Pemutaran eretan atas, sebesar ½ sudut
ketirusan. Artinya jika sudut ketirusan 90 , maka eretan atas diputar sebesar 45 .
b) Pembubutan Tirus Dengan Menggeser Kepala Lepas
Cara ini dilakukan apabila variasi sudut ketirusan berkisar antara 0-30 derajat dengan
ketirusan yang melebihi panjang atau lebih pendek dari pergerakan eretan atas.
Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual maupun secara otomatis. Dalam
operasinya, benda kerja dijepit diantara dua senter. Dengan demikian, cekam diganti
dengan pelat pembawa yang berfungsi untuk memutar benda kerja dengan bantuan

http://raditboyza.blogspot.com/2013/12/teori-permesinan.html 4/7
9/7/2018 Teori Permesinan ~ radit supriyanto
lathdog. Untuk menghasilkan ketirusan yang sesuai, maka besar pergeseran kepala lepas
dapat dihitung dengan persamaan:

- Untuk sebagian panjang benda yang ditirus

- Untuk seluruh panjang benda yang ditirus

Dimana: x = Pergesaran kepala lepas (mm)


D = Diameter besar bagian tirus (mm)
d = Diameter kecil bagian tirus (mm)
L = Panjang seluruh benda kerja (jarak antara dua senter)
(mm)
l = Panjang bagian tirus (mm)
c) Pembubutan Tirus Dengan Menggunakan Perlengkapan Tirus

Pembubutan ini dilakukan jika variasi sudut ketirusan yang akan dibuat berada pada
kisaran 0-60 derajat dengan panjang ketirusan melebihi jarak pergerakan eretan atas.
Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Untuk menghasilkan
ketirusan, sudut perlengkapan tirus harus diatur sebesar ½ sudut tirus sejajar kemiringan
benda kerja. Selanjutnya eretan atas dilepas hubungannya dengan meja mesin dan
dihubungkan dengan kelengkapan tirus yang sudah diatur sudutnya. Dengan demikian,
gerakan eretan atas akan mengikuti kemiringan kelengkapan tirus.
Besar kemiringan/pendakian dapat dihitung dengan rumus:
Dimana: D = diameter besar bagian tirus (mm)
d = diameter kecil bagian tirus (mm)
l = Panjang bagian tirus (mm)
d. Membubut Ulir
Mesin bubut dapat dipergunakan untuk membubut ulir luar/baut dan ulir dalam/mur dan
dari sisi bentuk juga dapat membuat ulir segitiga, segi empat, trapesium dan lain-lain.
Gambar 23 menunjukkan profil dan dimensi ulir segitga luar (baut) dan gambar 24
menunjukkan profil dan dimensi ulir segitiga dalam (mur) dalam satuan metris.

Gambar 23 : Ulir segitiga luar Gambar 24 : Ulir segitiga dalam


Dari sisi arah uliran jenis ulir ada yang arah ulirnya ke kanan (disebut ulir kanan), dan ada
yang arah ulirnya kekiri (disebut ulir kiri). Arah uliran ini dibuat sesuai kebutuhan ulir
tersebut penggunannya untuk apa dan digunakan dimana, serta salah satu pertimbangan
lain yang tidak kalah pentingnya adalah arah gaya yang diterima ulir tersebut. Gambar 25
menunjukkan jenis ulir segitiga kanan dan gambar 26 menunjukan jenis ulir segitiga kiri.

Gambar 25 : Ulir segitiga kanan Gambar 26 : Ulir segitiga kiri


e. Membubut Dalam
Pekerjaan membubut dalam dilakukan biasanya setelah dilakukan pengeboran atau sudah
ada lubang terlebih dahulu (Gambar 27). Jadi pembubutan dalam hanya bersifat perluasan
lubang atau membentuk bagian dalam benda. Untuk mengetahui kedalaman yang dicapai
maka pada saat awal mata pahat hendaknya disetel pada posisi 0 dial ukur kepala lepas
sehingga tidak setiap saat harus mengukur kedalaman atau jarak tempuh pahatnya.

Gambar 27 : Membubut dalam


f. Mengebor
Sebelum dilakukan pengeboran benda kerja dibor senter terlebih dahulu (Gambar 28).
Pada saat pengeboran besarnya putaran mengikuti besar kecilnya diameter mata bor yang
digunakan dan harus diberi pendinginan untuk menjaga mata bor tetap awet dan hasilnya
pengeboran bisa maksimal.
Gambar 28 : Pengeboran lubang (bor senter)
Gambar 29 : Pengeboran lubang (bor)
g. Membubut Alur (Memotong)
Pada pekerjaan memotong benda kerja, harus diperhatikan tinggi mata pahat
pemotongnya harus setinggi senter, bagian yang keluar dari penjepit pahat harus pendek,
kecepatan putaran mesin harus perlahan-lahan (kerja ganda), bagian yang akan dipotong
harus sedikit lebih lebar dibandingkan dengan lebar mata pahatnya agar pahat tidak
terjepit. Benda yang akan dipotong sebaiknya tidak dijepit dengan senter (lihat Gambar
30).
Gambar 30 : Membubut alur
Apabila diperlukan dan bendanya panjang boleh dijepit menggunakan senter tetapi tidak
boleh pemotongan dilakukan sampai putus, dilebihkan sebagian untuk kemudian digergaji,
atau dilanjutkan dengan dengan pahat tersebut tetapi tanpa didukung dengan senter, hal
ini untuk menghindari terjadinya pembengkokan benda kerja dan patahnya pahat.
h. Mengkartel
yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk membuat profil
pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus (kartel).
7. Alat Potong Pada Mesin Bubut Konvensional

http://raditboyza.blogspot.com/2013/12/teori-permesinan.html 5/7
9/7/2018 Teori Permesinan ~ radit supriyanto
Yang dimaksud dengan alat potong adalah alat/pisau yang digunakan untuk menyayat
produk/benda kerja. Dalam pekerjaan pembubutan salah satu alat potong yang sering
digunakan adalah pahat bubut. Jenis bahan pahat bubut yang banyak digunakan di
industri-industri dan bengkel-bengkel antara lain baja karbon, HSS, karbida, diamond dan
ceramik.
a. Pahat Bubut Rata Kanan
Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80º dan sudut-sudut bebas lainnya
sebagaimana gambar 31, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang
yang pemakanannya dimulai dari kanan ke arah kiri mendekati posisi cekam.
Gambar 31 : Pahat bubut rata kanan
b. Pahat Bubut Rata Kiri
Pahat bubut rata kiri memilki sudut baji 55º dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana
Gambar 32, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang
pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi kepala lepas.
Gambar 32 : Pahat bubut rata kiri
c. Pahat Bubut Muka
Pahat bubut muka memilki sudut baji 55º dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana
Gambar 33, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata permukaan benda kerja
(facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja ke arah mendekati titik
senter dan juga dapat dimulai dari titik senter ke arah luar benda kerja tergantung arah
putaran mesinnya.
Gambar 33 : Pahat bubut muka
d. Pahat Bubut Ulir
Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat, sudut
puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir
jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60°. Gambar 34 menunjukkan besarnya
sudut potong pahat ulir metrik.
Gambar 34 : Pahat bubut ulir metrik.
Sudut potong dan sudut baji merupakan sudut yang dipersaratkan untuk memudahkan
pemotongan benda kerja, sudut bebas adalah sudut untuk membebaskan pahat dari
bergesekan terhadap benda kerja dan sudut tatal adalah sudut untuk member jalan tatal
yang terpotong.
e. Pahat Bubut Dalam
Tangkai pahat

pada proses pembubutan juga sering menggunakan pahat bubut dalam. Pahtat jenis ini
digunakan untuk membubut bagian dalam atau memperbesar lubang yang sebelumnya
telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya juga bermacam-macam dapat berupa pahat
potong, pahat alur ataupun pahat ulir, ada yang diikat pada tangkai pahat (Gambar 35).
Bentuknya ada yang khusus sehingga tidak diperlukan tangkai pahat. Contoh pemakaian
pahat bubut dalam ketika memperbesar lubang (Gambar 36 a) dan membubut rata bagian
dalam (Gambar 36 b)
Pahat

Gambar 35 : Pahat bubut dalam

Gambar 36 : Contoh pembubutan dalam


f. Pahat Potong
Pahat potong (Gambar 37) adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai
digunakan untuk memotong benda kerja.
Gambar 37 : Pahat potong
g. Pahat Bentuk
Pahat bentuk digunakan untuk membentuk permukaan benda kerja, bentuknya sangat
banyak dan dapat diasah sesuai bentuk yang dikehendaki operatornya. (Gambar 38 a,b
dan c) adalah jenis-jenis pahat berbentuk radius.
Gambar 38 : Pahat bentuk
h. Bor Senter
Bor senter (Gambar 39) digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja
sebagai tempat kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannnya disesuaikan
dengan kebutuhan yaitu sekitar 1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter
tersebut. Pembuatan lubang senter pada benda kerja diperlukan apabila memilki ukuran
yang relatif panjang atau untuk mengawali pekerjaan pengeboran.
Gambar 39 : Bor senter
i. Bor
Bor adalah alat untuk membuat lubang. Bentuknya bulat mempunyai alur dan ukurannya
berbeda-beda . Alurnya pun bermacam macam, alur lurus dan alur spiral. Bor alur lurus
biasa digunakan untuk membuat lubang pada logan yang lunak seperti kuningan, tembaga
dan sebagainya. Bor alur spiral biasa digunakan untuk keras seperti besi, baja dll.
Gambar 40 : Bor alur spiral
j. Reamer

http://raditboyza.blogspot.com/2013/12/teori-permesinan.html 6/7
9/7/2018 Teori Permesinan ~ radit supriyanto
Gambar 41 : Reamer
Digunakan untuk melakukan proses penghalusan setelah dilakukan proes pengeboran
pada benda kerja. Reamer yang digunakan harus sesuai dengan tinggkat kehalusan
lubang yang diminta.
k. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada permukaan
benda kerja. Hasil pengkartelan ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung
gigi kartelnya. Jenis gigi kartel dapat dilihat pada Gambar 41.
Gambar 41 : Kartel

Reaksi: lucu (0) menarik (0) keren (0) Gokil (0)

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: xydyxarea (Goo Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Langganan: Posting Komentar (Atom)

HUBUNGI KAMI FOLLOW BY EMAIL


Nama
Email address... Submit

Email *

Pesan *

Kirim

Copyright © 2018 radit supriyanto | Powered by Blogger Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Free Blogger Themes
NewBloggerThemes.com

http://raditboyza.blogspot.com/2013/12/teori-permesinan.html 7/7

Anda mungkin juga menyukai