Anda di halaman 1dari 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PERBAIKAN DAN MODIFIKASI INTERIOR


ISUZU PANTHER TAHUN 1996
( DOOR TRIM BAGIAN BELAKANG DAN TRIM DINDING )

PROYEK AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar
Ahli Madya (Amd)

Oleh :

ALDINO GALIH PRAYOGA


NIM : I 8109002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Fakultas Teknik


Universitas Sebelas Maret Surakarta
dengan judul :
PERBAIKAN DAN MODIFIKASI INTERIOR
ISUZU PANTHER TAHUN 1996
(DOOR TRIM BAGIAN BELAKANG DAN TRIM DINDING)

Disusun oleh :
ALDINO GALIH PRAYOGA
NIM. I8109002

Telah dapat disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


gelar Ahli Madya
Surakarta,
Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Triyono, S.T., M.T. Bambang Kusharjanta, S.T.,


M.T.
NIP. 19740625199903 1 002 NIP. 19691116 199702 1 001

Mengetahui,
Ketua Program Diploma III Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Heru Sukanto, S.T., M.T


NIP. 19720731199702 1 001

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugrah dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan Proyek Akhir ini dengan judul “PERBAIKAN DAN
MODIFIKASI INTERIOR ISUZU PANTHER TAHUN 1996 (DOOR TRIM
BAGIAN BELAKANG DAN TRIM DINDING) “. Laporan Proyek Akhir ini
disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) dan
menyelesaikan Program Studi DIII Teknik Mesin Produksi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan semua pihak baik
secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Seluruh keluarga terutama Ayah dan Ibu yang telah memberi dukungan
baik secara moral dan spiritual untuk kelancaran dalam pelaksanaan Tugas
Akhir ini.
2. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Diploma III
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Dr. Triyono, S.T., M.T. selaku pembimbing I Proyek Akhir.
4. Bapak Bambang Kusharjanta, S.T.,M.T. selaku pembimbing II Proyek
Akhir dan sebagai Pembimbing Akademik.
5. Seluruh Laboran Motor Bakar dan Proses Produksi yang senantiasa
meluangkan waktu untuk membantu dalam pelaksanaan Proyek Akhir ini.
6. Didik Prihantoro sebagai teman satu kelompok yang selalu hadir dan
meluangkan waktunya untuk membantu dalam kondisi apapun.
7. Teman – teman jurusan Diploma III Teknik Mesin Produksi dan Diploma
III Teknik Mesin Otomotif yang selalu memberi semangat. Walaupun kita
terlambat wisuda tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk
sukses.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan
laporan Tugas Akhir baik secara langsung maupun tidak.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penulis menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyusunan


laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan masukan dari semua pihak agar
lebih baik dalam penyusunan laporan berikutnya.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Aldino Galih Prayoga, PERBAIKAN DAN MODIFIKASI INTERIOR ISUZU


PANTHER TAHUN 1996 ( DOOR TRIM BAGIAN BELAKANG DAN TRIM
DINDING ). Proyek Akhir, Surakarta : Program Studi D III Teknik Mesin
Produksi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret,
2012.
ABSTRAK
Proyek akhir ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi
penumpang dan memberikan beberapa fasilitas tambahan yang menunjang
kenyamanan pada kendaraan Isuzu Panther tahun 1996 dengan cara melakukan
modifikasi bagian door trim belakang, yaitu dengan menambahkan fasilitas
tempat meletakkan botol minuman. Selain itu juga dilakukan perbaikan trim
dinding yang pada kondisi awalnya sudah rusak pada bagian dasarnya.
Langkah pengerjaan proyek akhir ini adalah dengan memodifikasi door
trim bagian belakang dengan kondisi awal yang masih berbentuk sederhana
menjadi bentuk yang lebih modern dengan tambahan tempat untuk meletakkan
tempat botol minuman. Pada bagian trim dinding dilakukan perbaikan dan bahan
dasarnya yang sudah rusak diganti dengan yang baru.
Hasil dari pelaksanaan proyek akhir ini adalah door trim bagian belakang
mobil Isuzu Panther tahun 1996 sudah memiliki tempat untuk meletakkan tempat
botol minuman dan pada bagian trim dinding sudah dalam kondisi yang lebih
baik. Pelaksanaan kegiatan tersebut akan menunjang kondisi interior dan
kenyamanan bagi penumpang dalam berkendara.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. iii
ABSTRAK …………………………………………………………………….. . iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1
1.2 Perumusan Masalah …………………………………………. 2
1.3 Batasan Masalah ……………………………………………. 2
1.4 Tujuan dan Manfaat Proyek Akhir ………………………….. 2

BAB II DASAR TEORI …………………………………………………. 4


2.1 Pengertian dan Fungsi Door Trim ………………………....... 4
2.2 Kriteria Pembuatan Door Trim …………………………….... 7
2.3 Bahan Pembuatan Door Trim ……………………………...... 7
2.4 Metode Pembatan Door Trim ……………………………… 10
2.5 Komposisi Penyusun Komposit ……………………………. 12
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR ………………………… ... 13

3.1 Langkah Perencanaan ……………………………………… 13


3.2 Hasil Pengamatan Kondisi Awal …………………………... 13
3.3 Menentukan Ide Awal Pengerjaan Tugas Akhir …………… 14
3.4 Langkah Pengerjaan Tugas Akhir …………………………. 17
3.3.1 Perencanaan Proses Pengerjaan Door Trim ………… 17
3.3.2 Perencanaan Proses Pengerjaan Perbaikan Lantai ….. 17

BAB IV PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN ……………………….. 19


4.1 Proses Pembuatan Cetakan Door Trim …………………….. 19
4.1.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ……………………....19

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4.1.2 Tahap-tahap Pembuatan Cetakan Door Trim ………… 21


4.1.3 Proses Pembuatan Door Trim ………………………... 24
4.1.4 Proses Pembuatan Komposit …………………………. 25
4.1.5 Proses Pembuatan Tempat Botol Minuman ………….. 29
4.1.6 Proses Pemasangan Door Trim ………………………. 33
4.2 Proses Pembuatan Trim Dinding ……………………………34
4.2.1 Proses Pemasangan Trim Dinding …………………… 37
4.3 Hasil Pelaksanaan Rancangan ……………………………… 37

BAB V PENUTUP ……………………………………………………… 38


5.1 Kesimpulan ………………………………………………… 38
5.2 Saran ……………………………………………………….. 38
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 39
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 40

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Door trim era dahulu ………………………………………… 5


Gambar 2.2 Plywood …………………………………………………….. 6
Gambar 2.3 Door trim era modern ……………………………………… 6
Gambar 2.4 Serat gelas ………………………………………………….. 8
Gambar 2.5 Fibrous composites …………………………………………. 10
Gambar 2.6 Random Discontinous ………………………………………. 10
Gambar 2.7 Hand Lay-up composites fabrication (Gibson, Ronald F)…. 11
Gambar 3.1 Kondisi awal door trim bagian belakang ………………….. 14
Gambar 3.2 Kondisi awal trim dinding …………………………………. 14
Gambar 3.3 Sketsa tangan desain door trim ……………………………. 15
Gambar 3.4 Gambar 2 dimensi door trim bagian belakang ……………. 16
Gambar 3.5 Gambar 3 dimensi door trim bagian belakang ……………. 16
Gambar 4.1 Resin unsaturated polyester ……………………………….. 19
Gambar 4.2 Katalis Mepoxe …………………………………………….. 20
Gambar 4.3 Filler kalsium karbonat (CaCo 3) ………………………….. 20
Gambar 4.4 Serat gelas jenis Chopped Strands Mats (CSM) ….... ……... 21
Gambar 4.5 Mirror / wax ………………………………………………… 21
Gambar 4.6 Pembuatan pola cetakan …………………………………… 22
Gambar 4.7 Lembaran yang telah direkatkan dengan double tip ……… 22
Gambar 4.8 Pola yang sudah dibuat dan dipotong dengan cutter …….. 23
Gambar 4.9 Desain pola yang telah selesai …………………………….. 23
Gambar 4.10 Proses pelapisan dengan lakban ………………………….. 24
Gambar 4.11 Cetakan yang telh dilapisi lakban ………………………… 24
Gambar 4.12 Melapisi cetakan dengan mirror …………………………. 25
Gambar 4.13 Bahan komposit yang telah dicampur …………………... 26
Gambar 4.14 Adonan yang dituangkan ke permukaan cetakan ………. 26
Gambar 4.15 Proses penampelan serat gelas …………………………… 27
Gambar 4.16 Pelapisan layer 2 ………………………………………….. 27
Gambar 4.17 Pelepasan komposit dari cetakan ………………………… 28
Gambar 4.18 Finishing ………………………………………………….. 28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.19 Door trim yang telah dilapisi dengan spon ……………… 29
Gambar 4.20 Door trim yang telah dilapisi dengan kulit sintetis ……... 29
Gambar 4.21 Membuat pola dengan steyrofoam ……………………….. 30
Gambar 4.22 Proses pembentukan cetakan dengan cutter …………….. 30
Gambar 4.23 Cetakan tempat botol minuman yang sudah jadi ………. 30
Gambar 4.24 Proses pelapisan dengan lakban …………………………. 31
Gambar 4.25 Cetakan yang telah terlapisi lakban …………………….. 31
Gambar 4.26 Melapisi cetakan dengan adonan dan serat gelas……….. 32
Gambar 4.27 Cetakan yang sudah terlapisi ……………………………. 32
Gambar 4.28 Melepas cetakan dari adonan komposit yang mengering .. 33
Gambar 4.29 Cetakan tempat botol minuman ………………………… 33
Gambar 4.30 Proses pengeboran baut untuk door trim belakang ……… 34
Gambar 4.31 Proses pemasangan baut door trim ………………………. 34
Gambar 4.32 Kondisi awal trim dinding ……………………………….. 35
Gambar 4.33 Desain trim dinding dari triplek (plywood) ………………. 35
Gambar 4.34 Pola potongan …………………………………………….. 36
Gambar 4.35 Trim dinding yang dilapisi spon …………………………. 36
Gambar 4.36 Trim dinding yang telah dilapisi dengan kulit sintetis ….. 36
Gambar 4.37 Proses pemasangan trim dinding …………………………. 37
Gambar 4.38 Door trim belakang sebelum rancang ulang ……………… 37
Gambar 4.39 Door trim belakang setelah rancang ulang ………………. 38
Gambar 4.40 Trim dinding sebelum rancang ulang ……………………. 38
Gambar 4.41 Trim dinding setelah rancang ulang ……………………… 38

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan jaman dan berkembangnya teknologi otomotif,
membuat kehidupan dunia otomotif semakin dinamis. Hal ini terlihat pada saat
ini, dimana kendaraan mobil tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi
berkembang menjadi sarana berkreasi dan meraih prestasi, bahkan kendaraan
akhirnya menjadi simbol status seseorang. Jika dilihat dari segi bentuk, kendaraan
dahulu hanya berbentuk kotak dengan tujuan bisa untuk mengangkut penumpang
ataupun barang. Namun sekarang, bentuk kendaraan berkembang sangat
bervariasi, yaitu kendaraan dengan bodi yang aerodinamis, memiliki banyak
asesoris dan kelengkapan, dan kadang kendaraan sengaja didesain memiliki ciri
khas, dari pabrik pembuatnya. Bahan yang digunakan untuk membuat mobil dari
waktu ke waktu terus berkembang.

Seorang perancang bodi eksterior bertanggung jawab mendesain bodi


secara keseluruhan yang terlihat dari luar, baik depan, belakang samping kanan
dan kiri, atas maupun bawah dari kendaraan. Perancang bodi interior bertanggung
jawab mengembangkan bagian dalam kendaraan seperti kursi, ruangan,
dashboard, trim dan sebagainya. Rancangan tersebut harus memenuhi aspek
ergonomi, estetika dan kenyamanan penumpang.
Desain interior menyangkut seluruh bagian yang ada di dalam mobil
yang mempengaruhi aspek kenyamanan, keindahan dan kelengkapan. Contoh
aspek kenyamanan antara lain tempat duduk yang memiliki pegas dan dapat diatur
posisinya, steering wheel yang nyaman, dan AC pada interior kendaraan. Aspek
keindahan interior meliputi bentuk door trim, letak panel-panel, desain dashboard
yang ergonomi bahkan lantai karpet yang mudah dibersihkan, sedangkan aspek
kelengkapan interior antara lain meliputi panel-panel, audio, power windows dan
central lock.

Pada proyek akhir ini mobil Isuzu Panther tahun 1996 memiliki
kondisi interior yang kurang mendukung beberapa faktor kenyamanan dalam
berkendara maupun bagi penumpang, antara lain bagian door trim yang sudah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tidak rapat sehingga menimbulkan suara bising yang disebabkan getaran


mesin pada saat mesin dihidupkan. Bagian door trim pintu belakang dan trim
dinding juga membutuhkan sedikit modifikasi supaya lebih nyaman dalam
bagi penumpang.
Dengan mempertimbangkan kondisi di atas maka dalam proyek akhir
ini bertujuan untuk melakukan beberapa modifikasi serta perbaikan door trim
belakang dan trim dinding pada mobil Isuzu Panther tahun 1996 supaya
kondisinya lebih baik dan nyaman dari sebelum dilakukan perbaikan.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah pada pelaksanaan tugas akhir ini adalah
bagaimana merancang ulang serta membuat door trim belakang dengan
fasilitas tambahan seperti tempat botol minuman.
1.3 Batasan Masalah
a. Pada proyek akhir ini dilakukan perbaikan door trim bagian
belakang dan trim dinding Isuzu Panther tahun 1996.
b. Bahan yang digunakan dalam dalam pembuatan door trim
belakang Isuzu Panther tahun 1996 adalah komposit fiberglass
(fiberglass Reinforcement Plastic).
c. Pembuatan door trim Isuzu Panther tahun 1996 tidak dilakukan uji
kekuatan tarik.
d. Berat door trim tidak diperhitungkan (baut door trim dianggap
mampu menahan berat door trim)
1.4 Tujuan dan Manfaat Proyek Akhir
Tujuan Tugas akhir ini adalah :
- Meremajakan interior mobil Isuzu Panther 1996 dengan memperbaiki
bagian interior mobil, yaitu pada bagian door trim belakang dan trim
dinding.
- Menambahkan asesoris-asesoris yang belum ada, seperti tempat
minuman sehingga lebih lengkap seperti mobil pada era sekarang.

Manfaat yang diperoleh setelah melakukan perancangan


pelaksanaan Proyek Akhir ini adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

- Mendapatkan pengetahuan dalam bidang desain interior mobil


- Memperoleh keterampilan banyak hal tentang bagaimana
memodifikasi interior mobil.
- Manfaat utamanya adalah pengalaman yang didapat setelah
melaksanakan tugas akhir berupa kedisiplinan, kreatifitas dan
kemandirian yang akan menjadi bekal ketika bekerja nantinya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
DASAR TEORI

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman jenis transportasi


terutama mobil semakin banyak dan bervariasi. Mobil di era sekarang jauh
berbeda dengan mobil di era dahulu dalam berbagai segi visual dan teknologi.
Banyak insinyur yang berlomba untuk memberikan gagasan desain dan teknologi
pada mobil yang akan dibuat berikutnya. Hal tersebut akan mengakibatkan
persaingan antara pabrikan-pabrikan pembuat mobil sangat ketat. Pabrikan mobil
dituntut untuk membuat mobil-mobil dengan model yang bagus, canggih, serta
harga yang bersaing dalam dunia otomotif.
Pada dasarnya, mobil di era sekarang menuntut model yang bagus dalam
segi visual dan canggih dalam segi teknologi. Aspek teknologi yang dinilai adalah
kecanggihan mesin, sistem bahan bakar, sistem transmisi, sistem pengereman,
serta pelengkapan keamanan lainnya. Aspek visual yang dinilai yaitu desain
eksterior dan interior yang menunjang kenyamanan dalam berkendara.
Desain interior adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ruangan
dalam atau kabin yang mengacu pada aspek visual, bentuk, dimensi, warna,
bahan, dan peletakan segala sesuata dalam tata ruang. Desain interior merupakan
perpaduan antara benda, rasa dan penglihatan. Dalam memilih mobil, desain
interior sangat penting, ketika seseorang ingin membeli mobil, salah satu bahan
pertimbangannya adalah desain interior. Semakin bagus interiornya, maka
semakin besar peluang mobil tersebut untuk diminati. Tapi pada faktanya selera
masing-masing orang berbeda, mempunyai pandangan dan penilaian sendiri.
2.1 Door Trim
Pintu adalah perangkat yang penting diperhatikan dalam aspek
keamanan dan kelengkapannya. Pintu kendaraan memiliki berbagai macam tipe
atau bentuk, namun pada dasarnya, pintu dibuat dari dua panel utama, panel luar
dan panel dalam, yang terbuat dari plat baja. Pintu kendaraan memiliki kekuatan
yang berasal dari panel dalam yang memiliki profil tekukan dan lekukan (dengan
metode pengepresan) sehingga ketika tepinya disatukan dengan panel luar dan
menjadi satu kesatuan, maka konstruksi ini akan menjadi kuat. Aspek
kelengkapan, yang sering diperhatikan adalah power windows dan central lock.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Power windows merupakan komponen elektronik yang akan membantu


pengendara dalam menggeser posisi kaca jendela pintu mobil naik-turun.
Sedangkan central lock adalah komponen elektronik yang akan membantu
pengendara ketika ingin mengunci semua pintu dengan cara menekan tombol
sekali.

Doortrim berfungsi sebagai penutup mekanisme kaca power window.


Untuk melihat perbedaan antara mobil dahulu dengan mobil saat ini dapat dilihat
pada paparan berikut ini :

2.1.1 Mobil era dahulu


Door trim mobil era dahulu kebanyakan masih terbuat dari plywood yang
disesuaikan ukuran pada pintu dan dibungkus dengan kulit. Beberapa
komponen yang ada pada door trim mobil era dahulu yaitu handle pemutar
kaca naik dan dan turun, handle untuk membuka pintu dari dalam mobil
dan pegangan untuk membuka dan menutup pintu mobil. Contoh door
trim mobil era dahulu bisa dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. Door trim era dahulu


Plywood atau triplek adalah sejenis papan yang terdiri dari lapisan kayu
yang direkatkan bersama-sama. Plywood bersifat fleksibel, murah dan
mudah dibentuk. Contoh triplek ( plywood ) bisa dilihat pada gambar 2.3.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.3. Plywood

2.1.2 Mobil era modern


Door trim mobil era modern sekarang ini sudah menggunakan
bahan komposit plastik atau fiber. Keuntungan penggunaan
komposit adalah bobotnya ringan, tidak bisa berkarat, dan mudah
dibentuk secara variatif. Door trim mobil era modern bisa dilihat
pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Door trim era modern


Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 10 macam bahan, 5
macam sebagai bahan utama yaitu : powder, pigmen, resin, katalis, mat
dan 5 macam sebagai bahan finishing yaitu : aseton, PVA, mirror, cobalt,
dan dempul.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.2. Kriteria Pembuatan Door Trim


Dalam pembuatan door trim sebuah kendaraan perlu memperhatikan
beberapa faktor antara lain :
a. Faktor penampilan
Desain door trim harus dapat menyatu dengan interior kendaraan,
sehingga mampu menunjang penampilan kendaraan.
b. Faktor kekuatan
Bahan door trim harus dibuat dari bahan yang tidak korosif, ringan serta
kokoh. Hal tersebut bertujuan agar door trim dapat bertahan lama dan
mudah dalam proses perawatan.

Dalam pembuatan door trim sebuah kendaraan perlu memperhatikan


beberapa faktor antara lain :
c. Faktor penampilan
Desain door trim harus dapat menyatu dengan interior kendaraan,
sehingga mampu menunjang penampilan kendaraan
d. Faktor kekuatan
Bahan door trim harus dibuat dari bahan yang tidak korosif, ringan serta
kokoh. Hal tersebut bertujuan agar door trim dapat bertahan lama dan
mudah dalam proses perawatan.
e. Faktor kebutuhan
Sebuah door trim akan lebih maksimal apabila memiliki beberapa fungsi
yang dapat digunakan pada sebuah door trim. Beberapa fungsi tambahan
pada sebuah door trim antara lain memiliki bagian yang dapat digunakan
untuk meletakkan botol atau gelas minuman seperti pada desain kendaraan
terbaru saat ini.

2.3 Bahan Pembuatan Door Trim


Material yang digunakan dalam pembuatan door trim Isuzu Panther
pada tugas akhir ini adalah komposit. Material komposit adalah gabungan dua
atau lebih material untuk memperoleh sifat yang lebih baik. Sebuah material
komposit terdiri dari beberapa unsur penyusun dimana setiap unsur tersebut

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan sifat komposit yang


akan dihasilkan. Unsur penyusun tersebut adalah sebagai berikut :
a. Serat
Fungsi dari serat adalah sebagai bagian utama material komposit yang
menanggung struktur komposit. Serat yang digunakan dalam tugas akhir
ini adalah serat gelas (fiberglass). Serat gelas adalah jenis serat yang
terbuat dari serat kaca yang halus. Keunggulan serat gelas antara lain
harga yang murah, tahan terhadap bahan kimia dan memiliki sifat isolasi
yang baik. Bentuk dari serat gelas tersebut dapat dilihat pada gambar 2.5 .

Gambar 2.5. Gambar Serat Gelas


b. Matrik
Unsur matrik menempati sebagian besar volume pada sebuah komposit.
Syarat utama sebuah matrik untuk dapat digunakan pada sebuah komposit
harus mampu mengikat penguat (serat) secara optimal agar beban dapat
diteruskan oleh penguat tersebut. Matrik memiliki fungsi antara lain
sebagai berikut :
1. Memegang dan mempertahankan serat tetap pada posisinya.
2. Meneruskan tegangan dari luar komposit ke bagian serat saat
dikenai beban.
3. Memberikan sifat tertentu bagi komposit, misalkan keuletan,
ketangguhan, dan ketahanan panas
4. Melindungi serat dari gesekan lingkungan yang merugikan.
Matrik yang digunakan pada tugas akhir ini adalah matrik organik dengan
jenis polyester. Penggunaan bahan matrik jenis polyester karena proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dalam pembentukan komposit sangat cepat dan sederhana dengan harga


yang murah jika dibandingkan dengan matrik anorganik seperti matrik
logam dan keramik.
Komposit dengan matrik polyester termasuk dalam jenis komposit matrik
polimer (composite matrik polimer – PMC) yang bersifat thermosetting.
Sifat thermosetting tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversible).
Apabila matrik tersebut telah mengalami proses pengerasan maka tidak
dapat dilunakkan kembali. Berbeda dengan matrik polimer yang bersifat
thermoplastic yang dapat dilunakkan kembali melalui proses pemanasan,
misalkan plastik daur ulang (recycle).
c. Filler
Filler adalah bahan campuran yang dapat digunakan dalam pembuatan
komposit. Jenis filler yang digunakan adalah kalsium karbonat (CaCO3)
yang berbentuk bubuk. Dalam penggunaanya, bahan tersebut memiliki
beberapa fungsi antara lain :
1. Mengurangi biaya
Apabila sebuah komposit memiliki volume yang relatif besar maka
tidak semua bagian tersebut hanya terdiri dari serat dan matrik saja.
Penambahan filler perlu dilakukan karena harganya lebih murah
daripada matrik.
2. Menambah kekakuan komposit.
3. Mengurangi perubahan bentuk
Bahan komposit khususnya yang terdiri dari matrik polimer akan
mudah untuk berubah bentuk (deformation) karena beberapa faktor.
Untuk itu penambahan filler perlu dilakukan.
4. Mengatur viskositas.
5. Menghasilkan permukaan komposit yang halus.

Apabila ditinjau dari bentuk unsur penyusun material komposit maka


komposit yang akan dibuat pada tugas akhir ini termasuk dalam jenis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

komposit serat (fibrous composite). Karena serat yang digunakan tersusun


dalam sebuah matrik. Ilustrasi dari komposit serat tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.6.

Gambar 2.6. Fibrous Composite


Sumber :
http://www.efunda.com/formulae/solid_mechanics/composites/comp_
intro.cfm
Jika dilihat dari distribusi material penyusun komposit maka jenis
komposit yang akan dibuat termasuk dalam random discontinous. Karena
bentuk material penyusun komposit tersebut memiliki pola acak dan
cenderung berukuran pendek. Ilustrasi dari komposit serat tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7. Random Discontinous


2.4. Metode Pembuatan Door Trim
Meterial komposit merupakan material non logam yang saat ini
semakin banyak digunakan dalam berbagai bidang industri. Hal tersebut
karena sifat-sifat unggul yang dimiliki komposit seperti ringan, tahan korosi,
dan ramah lingkungan. Salah satu faktor yang menentukan sifat sebuah
komposit adalah cara pembuatannya.
Metode pembuatan yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah proses
cetakan terbuka (open-mold process) dengan jenis contact molding (hand lay-

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

up). Metode tersebut merupakan metode paling sederhana dalam pembuatan


komposit. Proses tersebut dilakukan dengan cara menuangkan langsung
adonan resin ke permukaan serat pada cetakan yang terbuka dan meratakan
lapisan dengan kuas atau rol. Proses tersebut dilakukan secara berulang-ulang
hingga ketebalan yang diinginkan. Permukaan resin berkontak langsung
dengan udara pada saat proses pengerasan dengan temperatur kamar.
Penggunaan proses hand lay-up memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a. Mudah dikerjakan
Proses hand lay-up hanya membutuhkan peralatan yang sederhana dan
metode yang tidak terlalu rumit.
b. Cocok digunakan untuk membuat komponen yang besar
Apabila sebuah komposit memiliki bentuk yang relatif besar maka
pembuatan dengan metode hand lay-up cocok untuk digunakan karena
metode tersebut dapat dilakukan dengan beberapa tahap (tidak langsung
membuat satu bentuk yang utuh).
c. Biaya produksi lebih ekonomis
Proses hand lay-up hanya membutuhkan peralatan yang sederhana maka
akan secara langsung menekan biaya produksi.

Ilustrasi mengenai metode cetakan terbuka dengan jenis hand lay-up


dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8. Hand lay-up composite fabrication


Sumber : Gibson, Ronald F (2012 , p. 30)

2.5. Komposisi Penyusun Komposit

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Salah satu hal yang menentukan kualitas sebuah komposit adalah


komposisi bahan penyusunya. Dengan perbandingan yang sesuai maka dapat
diperoleh sebuah produk dengan kualitas baik. Perhitungan komposisi
penyusun dalam sebuah komposit adalah sebagai berikut :
a. Resin
Untuk menentukan jumlah resin digunakan rumus :
3,6 Kg Resin x Luas Permukaan Cetakan (m²) ( 2.1 )
b. Katalis
Untuk menentukan jumlah katalis digunakan rumus :
1 % x Berat Resin ( Kg ) ( 2.2 )
c. Serat
Untuk menentukan jumlah katalis digunakan rumus :
0,3 Kg Serat x Luas Permukaan Cetakan ( m² ) ( 2.3 )
d. Filler
Untuk menentukan jumlah filler digunakan rumus :
20 % x Berat Resin ( Kg ) ( 2.4 )

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III
PERENCANAAN DAN GAMBAR

3.1 Langkah Perencanaan


Pada langkah perencanaan pembuatan door trim bagian belakang dan trim
dinding Isuzu Panther 1996 ini terdapat beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Mengamati dan mengumpulkan data kondisi awal door trim bagian
belakang dan trim dinding Isuzu Panther 1996
b. Mengkonsultasikan hasil pendataan kondisi awal kepada Dosen
Pembimbing
c. Menentukan ide awal untuk diterapkan pada tugas akhir perbaikan dan
modifikasi door trim bagian belakang dan trim dinding Isuzu Panther 1996
d. Mengkonsultasikan ide perencanaan kepada Dosen Pembimbing untuk
menentukan langkah yang akan diambil dalam melaksanakan tugas akhir
e. Membuat perencanaan proses pengerjaan tugas akhir perbaikan dan
modifikasi door trim bagian belakang dan trim dinding Panther 1996
f. Melakukan finishing pada door trim belakang dan trim dinding.

3.2 Hasil Pengamatan Kondisi Awal


Pengamatan kondisi awal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi door
trim bagian belakang dan trim dinding untuk kemudian dilakukan proses
perbaikan serta modifikasi.
Berikut ini merupakan hasil pendataan awal pada door trim bagian
beakang dan trim dinding Isuzu Panther 1996 yang telah diperoleh :
a. Door trim bagian belakang belum terdapat tempat minuman (Gambar 3.1).
Pada desain door trim kendaraan terbaru umumnya terdapat tempat
minuman untuk bagian depan dan belakang. Untuk perancangan door trim
yang dilakukan pada tugas akhir ini akan diberi penambahan fungsi door
trim yaitu tempat untuk meletakkan botol minuman.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3.1 Gambar kondisi awal door trim bagian belakang

b. Trim dinding dalam kondisi awal rusak pada bagian dasarnya yang terbuat
dari triplek (plywood). Desain untuk trim dinding tidak banyak mengalami
perubahan, hanya mengganti kulitan yang sudah kusam. Gambar dari trim
dinding dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Kondisi awal trim dinding

3.2 Menentukan Ide Awal Pengerjaan Tugas Akhir


Data yang telah diperoleh dari pengamatan digunakan untuk menentukan
ide dari perancangan yang akan dilakukan. Beberapa ide perancangan mulai
dimasukkan dan diterapkan pada sebuah sketsa tangan. Sketsa tersebut dapat
dilihat pada gambar 3.3 .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3.3. Sketsa tangan desain door trim


Pembuatan desain door trim disesuaikan dengan kondisi ruangan mobil
Isuzu Panther 1996. Desain dibuat dengan konsep baru yang dapat menyatu pada
kondisi ruangan baik dari segi warna, ukuran dan bentuknya. Sketsa tangan
selanjutnya digambar dalam bentuk gambar kerja serta gambar tiga dimensi
dengan ukuran dan bentuk yang lebih jelas. Gambar kerja dari desain door trim
tersebut dapat dilihat pada gambar 3.4 dan 3.5 .

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3.4. Gambar dua dimensi door trim bagian belakang

Gambar 3.5. Gambar tiga dimensi door trim bagian belakang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.3 Langkah Pengerjaan Tugas Akhir


Sebelum melakukan proses pengerjaan tugas akhir ini maka terlebih
dahulu ditentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Hal tersebut
dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang kemungkinan terjadi.

3.3.1 Perencanaan Proses Pengerjaan Door Trim


a. Melepas door trim dari pintu mobil, hal ini dilakukan untuk
memudahkan proses pembuatan desain dan pengukuran dimensi
door trim.
b. Melakukan pengukuran dimensi door trim, dimensi door trim
dibutuhkan untuk membuat cetakan komposit.
c. Membuat master cetakan komposit menggunakan bahan steyrofoam
yang dibentuk sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
d. Melapisi cetakan dengan bahan komposit, bahan komposit yang
digunakan adalah adukan dari resin dan kalsium karbonat serta
katalis dengan perbandingan yang sesuai.
e. Merapikan hasil cetakan dengan gerinda.
f. Melakukan perbaikan pada beberapa bagian komposit yang kurang
rata dengan dempul.
g. Menghaluskan permukaan produk cetakan dengan amplas.
h. Melapisi permukaan door trim menggunakan kulit sintetis.
i. Memasang door trim pada masing – masing pintu mobil.

3.3.2 Perencanaan Proses Pengerjaan Trim Dinding


a. Melepas trim dinding dari mobil, hal ini dibutuhkan untuk mengukur
dimensi trim dinding yang akan dibuat.
b. Melakukan pengukuran trim dinding sesuai desain yang sudah
dibuat, bahan dasar untuk membuat trim dinding yaitu triplek
(plywood ).
c. Memotong triplek (plywood) sesuai dengan dimensi yang sudah
dibuat.
d. Melubangi kancing trim dengan bor tangan.
e. Menghaluskan permukaan trim dengan amplas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

f. Melapisi permukaan trim dengan menggunakan kulit sintetis.


g. Memasang trim pada masing-masing dinding dan pintu belakang.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV
PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses Pembuatan Cetakan Door Trim


Dalam proses pengerjaan door trim mobil terdapat langkah-langkah
pengerjaan yang tersusun secara terperinci dan sistematis. Hal tersebut
berguna untuk kelancaran pembuatan dan keberhasilan hasil akhir yang
diperoleh. Bagian-bagian pengerjaan tersebut akan dijabarkan dalam proses
berurutan dibawah ini.

4.1.1. Alat dan bahan yang akan digunakan


a. Resin
Fungsi resin adalah untuk mengikat seluruh bahan penyusun komposit.
Jenis resin yang digunakan yaitu resin unsaturated polyester, terlihat
pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Gambar resin unsaturated polyester


b. Katalis
Katalis adalah cairan yang fungsinya untuk mengikat resin supaya
melekat kemudian mengeras. Jenis katalis yang digunakan yaitu katalis
MEPOXE, terlihat pada gambar 4.2.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.2. Gambar katalis MEPOXE


c. Filler
Filler adalah bahan campuran resin, berfungsi menambah kekakuan
hasil cetakan. Bahan yang dugunakan kalsium karbonat (CaCO3)
berbentuk bubuk, seperti terlihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Gambar filler kalsium karbonat (CaCO3)

d. Serat gelas
Berfungsi sebagai inti dari komposit untuk penguat saat mengalami
pembebanan. Serat yang digunakan serat gelas (fiberglass) jenis
Chopped Strand Mats (CSM) 300 gram. Bentuk dari serat gelas dapat
dilihat pada gambar 4.4.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.4. Gambar serat gelas jenis Chopped Strand Mats (CSM)
300 gram.

e. Mirror (Wax)
Mirror (wax) berfungsi untuk memudahkan pelepasan produk dari
cetakan, sehingga perlu diolesi mirror terlebih dahulu. Mirror (wax)
berbentuk gel yang bisa dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5. Gambar mirror / Wax

Alat-alat tambahan dalam proses pembuatan komposit yaitu kuas, sarung


tangan, cutter, penggaris dan meteran.

4.1.2. Tahap-tahap pembuatan cetakan door trim


a. Proses pembuatan pola dengan menggunakan steyrofoam. Setelah
mendapatkan dimensi untuk ukuran door trim maka langkah
selanjutnya membuat pola sesuai desain yang sudah ditentukan. Proses
pembuatan pola bisa dilihat pada gambar 4.6.
commit to user

Anda mungkin juga menyukai