PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tiap perusahaan
pasti
berusaha
untuk
meningkatkan
semakin
pesat.
Kemajuan
teknologi
telah
banyak
juga
Berbeda
Waktu
September Oktober
2014
5 Januari - 17 Januari
2015
19 Januari 28
Februari 2015
1 Maret 2015 Selesai
BAB II
ISI
A. Tinjauan Umum
1. Sejarah singkat PT. Karya Paduyasa Tegal
PT.Karya Paduyasa berdiri tanggal 8 April 1964 dengan nama
Karya Yasa. Awal berdiri usaha yang dipimpin oleh Bpk. Sueb ini
membuat mesin tekstil, mesin tenun dan sparepart-nya dan rice huller,
rekayasa mesin pengolah makanan (mesin soun, mesin bihun, mesin
mie), mesin pertanian dan mesin pabrik.
Mulai tahun 1980 pimpinan perusahaan dipercayakan kepada
Angwari (Anak Bpk.Sueb) dengan didukung 65 karyawan (awal berdiri 6
pekerja) dan 12 pengrajin/subcon dengan menempati lahan seluas 3.900
m2 (awal berdiri 100m2).
Tahun 1987, Karya Yasa membuat Hydrant Air yang dipasarkan ke
Jakarta, Surabaya dan Semarang. Tahun 1995 status badan hukum
CV.Karya Yasa
dirubah
menjadi
PT. Karya
Paduyasa.
Dengan
Management Representative
HARNANTO, S.T.
Direktur Keuangan
HERI NURHIDAYAT, S.E.
Manager Umum/Keuangan
HARNANTO, S.T.
Keuangan
Manager Marketing
ManagerManagement
Produksi Representative
Manager Engineering
ZUMARN
HARYONO TASLIHIN ALI SOPAN
HARNANTO, S.T.
I
:
MUDIYONO
2.Maintenance:
Akunting
ZUMARN
I
Umum
HARNANTO, S.T.
1.Designer
Quality Control
SAPII
NURAHMAD
PEMBAGIAN
WAKTU
KERJA
SHIFT PAGI 08.00
(8 jam kerja)
08.00 08.05
08.05 12.05
12.05 13.00
13.00 15.15
15.15 15.30
15.30 16.55
16.55 17.00
17.00
KEGIATAN
Bel Masuk
Briefing/Pengarahan Karyawan
Kerja
Istirahat
Kerja
Istirahat
Kerja
Melaksanakan K3
Pulang
KEGIATAN
Bel Masuk
Briefing/Pengarahan Karyawan
Kerja
Istirahat
Kerja
Istirahat
Kerja
Melaksanakan K3
Pulang
KEGIATAN
Bel Masuk
Briefing/Pengarahan Karyawan
Kerja
Melaksanakan K3
Pulang
karyawan.
Jadi,
keselamatan
kerja
benar-benar
Pada hari kerja biasa dimulai pukul 08.00 17.00 WIB. Pada
hari Sabtu dimulai pukul 08.00 12.00 WIB. Dimana untuk
hari sabtu dilaksanakan hanya pada akhir bulan saja.
2. Setiap karyawan wajib mengisi buku hadir manual atau kartu
absensi dengan pencatat waktu pada saat tiba di tempat kerja
dan pada waktu meninggalkan tempat kerja.
3. Ketidakhadiran karyawan karena suatu alasan harus diperkuat
dengan bukti-bukti yang sah dan harus diketahui langsung oleh
atasan.
4. Selama jam kerja karyawan diwajibkan untuk menjaga
keamanan dan kebersihan serta bertanggung jawab atas mesin
dan pekerjaan yang sedang dilakukan.
5. Karyawan menjaga kebersihan tempat kerja dan peralatan yang
ada dalam area industri.
B. Kajian Teori
1. Pengertian Hydrant
Hydrant adalah sebuah alat perlindungan api pasif yang
disediakan di sebagian wilayah perkotaan, pinggiran kota, dan
perdesaan yang memiliki ketersediaan (pasokan) air cukup
yang
memungkinkan
menggunakan
petugas
pasokan
air
pemadam
tersebut
kebakaran
untuk
untuk
membantu
memadamkan kebakaran.
Hydrant merupakan koneksi yang berupa alat yang
terdapat di atas tanah yang menyediakan akses pasokan air
untuk tujuan pemadaman kebakaran. Air yang digunakan
untuk hydrant ini dapat bertekanan, seperti dalam kasus
dimana
hydrant
tersambung
dengan
pompa
dalam
10
bright,
red,
lime-yellow,
tetapi
11
Hijau
Jingga
Merah
12
1. Hydrant system
Pada sistem ini hydrant dapat dibagi menjadi tiga bagian :
a. Hydrant Box
Hydrant Box ini dapat dibagi menjadi dua yaitu berupa
Indoor Hydrant (terletak di dalam gedung) atau Outdoor
Hydrant (terletak di luar gedung). Untuk pemasangan Hydrant
Box di dalam ruangan pada bagian atasnya (menempel pada
dinding) harus disertai pemasangan alarm bell. Pada Hydrant
Box terdapat gulungan selang atau lebih dikenal dengan istilah
Hose Reel.
b. Hydrant Pillar
Alat ini memiliki fungsi untuk menyuplai air dari PAM
dan GWR gedung disalurkan ke mobil Pemadam Kebakaran
agar Pemadam Kebakaran dapat menyiram air ke gedung yang
sedang terbakar. Alat ini diletakkan di bagian luar gedung yang
jumlahnya serta peletakannya disesuaikan dengan luas gedung.
13
1) Pasokan air untuk hydrant halaman harus sekurangkurangnya 2400 liter/menit, serta mampu mengalirkan
air minimal selama 45 menit.
2) Jumlah pasokan air untuk hydrant halaman yang
dibutuhkan ditunjukkan pada RUMUS berikut :
Sumber: (SNI 03-1735-2000)
Rumus yang digunakan
Dimana :
V
Q
t
V=Qxt
= Volume air yang dibutuhkan hydrant (liter)
= Debit aliran untuk hydrant pilar (liter/menit)
= Waktu pasokan air simpanan (menit)
c. Siamese Connection
Alat ini memiliki fungsi untuk menyuplai air dari mobil
Pemadam Kebakaran untuk disalurkan ke dalam sistem
instalasi pipa pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang
terpasang di dalam gedung selanjutnya dipancarkan melalui
sprinklersprinkler dan hydrant box di dalam gedung. Alat ini
diletakan pada bagian luar gedung yang jumlahnya serta
peletakannya disesuaikan dengan luas dan kebutuhan gedung
itu sendiri.
Gambar 9. Sprinkler
14
3. Pengertian Machining
Proses machining
merupakan
proses
yang
banyak
pembentukan
lainnya
deformation) yaitu:
a. Keragaman material kerja yang dapat diproses
1) Hampir semua logam dapat dipotong
2) Plastik dan plastik komposit juga dapat dipotong
3) Ceramic sulit untuk dipotong (keras & getas)
b. Keragaman geometri potong
1) Fitur standar: lubang, slot, step dll
2) Fitur non-standar: tap hole, T slot
c. Keakuratan dimensi
Toleransi hingga 0.025mm
Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana
objek dibentuk dengan cara membuang atau menghilangkan
sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses
permesinan
ialah
untuk
mendapatkan
akurasi
dibandingkan
15
adalah:
proses
menyekrap
(milling),
proses
menggerinda
(grinding),
proses
16
BAB III
ANALISIS HASIL PEKERJAAN
Analisa Kerja
Dalam suatu pabrik, proses produksi akan melewati beberapa
tahapan proses. Seperti proses produksi yang ada di PT. Karya
Paduyasa. Dimana proses produksi diawali dari pemesanan barang
oleh
konsumen,
pembuatan
sampel
oleh
PT. Karya
Paduyasa,
Pemesana Barang
konsumen
Proses
Assembling
Pembuatan Sampel
Ya
Pengecoran
(di Klaten)
Ya
Packing
Bahan Baku
Coran
Pengiriman
Barang
Pengecekan
Bahan Baku
Selesai
17
Bahan Baku
Pengecekan
Bahan Baku
Pengecoran
(di Klaten)
Tidak
Bor + Tap Dudukan Baut Nap ( 2 Hole)
Ya
Perapian Awal
(Penggerindaan)
Bubut Drat
Pillar
Tes Awal
Lolos
Bubut Pendes Atas
+
Bor Dudukan Nap
Bubut Pendes
Bawah
Gagal
Perbaikan
Perapian Kedua
Selesai
18
Sampel
dalam
proses
dari
Klaten.
pengecekan,
tentang
sesuai
dengan
19
3. Perapian Awal
Sebelum proses pembubutan, dilakukan perapian
pada badan hydrant pillar satu. Perapian ini dilakukkan
dengan menggunakan gerinda tangan. Perapian berfungsi
untuk meratakan dan membersihkan permukaan luar badan
hydrant dari sisa-sisa pengecoran.
Proses perapian tahap awal ini rata-rata dilakukan
sekitar 15-20 menit untuk satu hydrant.
bibir
pillar
dan
bagian
dalam
pillar. Proses
perataan
sudah
sesuai
ukuran,
20
dengan
tutup
atas
Pengerjaan
pendes
atas
dimulai
penempatan
badan
hydrant
pada
yang
hydrant
pilar
dengan
cekam
nantinya
satu.
mengatur
mesin,
lalu
21
mengalami
proses
tengah
pendes
bawah
yang
nantinya
bertemu
22
lubang
empat
adalah
sebagai tempat
dimana
lubang
tersebut
23
Gambar 19. Proses bor dan tap dudukan baut nap (2 hole)
9. Bor dan Tap Dudukan Baut Tutup Atas (2 Hole)
Proses ini sebenarnya sejalan dan sama seperti
proses pengeboran dan pengetapan dudukan baut nap.
Hanya saja, untuk ukuran diameter lubang dan mata tap
berbeda.
Ukuran diameter pada dudukan baut tutup atas
adalah 5 milimeter. Sedangkan tap yang dipakai adalah M5
X 0.8.
pengetesan
bukan
ini
yang
terakhir
untuk
dilakukan.
24
Pengetesan ini
machining.
Pengetesan
dilakukan
ketika selesai
komponen
badan
dalam proses
hydrant
dilakukan
gerinda
tangan.
Perapian
ini
bertujuan
untuk
25
dalam
pengerjaan
tidak
selalu
sesuai
urutan
produksi.
26
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. PT. Karya Paduyasa merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur. PT. Karya Paduyasa memproduksi Hydrant,
komponen
alat
berat,
komponen
automotive, membuat
dan