( RPP )
Disusun oleh :
Heru Saputro
5201412068
PENGGALAN SILABUS
Satuan Pendidikan
: SMK
Mata Pelajaran
Kelas /Semester
: XI
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Kompetensi
Materi Pokok
Indikator
Materi
Media
Alokasi
Dasar
Waktu
Menggunakan
Macam-macam 1. Siswa
dapat Macam-macam
1. Alat
peraga
2x45
alat potong mesin
menyebutkan
dan fungsi alat
alat
potong
(Nmill)
macam-macam alat
frais
untuk
potong
pisau
mesin frais [1]
2. Power point
potong mesin frais
berbagai
jenis
frais
Sumber Belajar
pekerjaan
2. Siswa
dapat Fungsi
alat 3. White board
Geometris pisau
menjelaskan fungsi
potong
mesin 4. Boardmarker
alat
potong
5. LCD
frais
frais [1]
3. Siswa
dapat
6. Laptop
menerapkan
Geometris pahat
geometris
pada
frais [2]
pahat frais saat
praktikum
4. Dapat
menumbuhkan sifat
terampil
saat
mengasah pahat
Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah
Kejuruan.[hal:253-260]
[2] Wirawan Sumbodo
dkk, (2008).Teknik
Produksi Mesin
Industrii jilid 2.
Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah
Kejuruan.[hal:253-255]
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
: XI Teknik Pemesinan/3
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Alokasi waktu
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif, dan proaktif) dan
menunjakan sikap sebagaian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradabana
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator
1. Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat potong mesin frais
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi alat potong mesin frais
3. Siswa dapat menerapkan geometris pada Nmill saat praktikum
4. Dapat menumbuhkan sifat terampil saat mengasah pahat frais
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa memahami macam-macam alat potong mesin frais.
2. Siswa memahami fungsi dari alat potong mesin frais.
3. Siswa mampu mengasah pahat sesuai geometris mesin frais.
4. Siswa mempunyai sifat terampil dalam pengasahan Nmill frais.
D. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam alat potong mesin frais (1)
2. Fungsi alat potong mesin frais (1)
3. Geometris Nmill (2)
tentang
menguatkan,
bagaimana
metode
dan
melatari
pembelajaran
3. Metode
diri sendiri
: Diskusi , Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan.
F. Kegiatan Pembelajaran
N
Kegiatan pembelajaran
Metode
Alokas
Media
Pembelajaran
Pembelajaran
Waktu
1
Pendahuluan
Salam pembuka
- Ceramah
- Tanya jawab
10
menit
- Papan tulis
- Spidol
siswa
Apersepsi
Membangkitkan motivasi
- Ceramah
Mengamati
Siswa mendengarkan dan mengamati
- Demonstrasi
- Tanya jawab
70
menit
- Papan tulis
- Penghapus
- Spidol
- Power point
Menjelaskan
alat potong.
Penutup
Menutup
10
Pelajaran
menit
- Papan tulis
- Spidol
kurang dipahami
Menyimpulkan pembelajaran
Tindak lanjut
Salam Penutup
G. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat
Media
Sumber belajar: Teknik Produksi Mesin Industri jilid 2, Wirawan Sumbodo dkk
Teknik Penilaian
Pengamatan
Waktu Penilaian
Selama pembelajaran dan
berdiskusi
pembelajaran
b. Dapat bekerjasama saat
pembelajaran berlangsung
c. Kreatif dalam pemecahan
2
masalah
Pengetahuan
Dapat menjelaskan tentang
Pengamatan
tes
pertemuan ini.
Keterampilan
Terampil mengasah pahat
bubut rata kanan.
dan Penyelesaian
individu
tugas
maupun
kelompok.
Pengamatan
Penyelesaian
individu
kelompok.
tugas
maupun
I. LEMBAR PENILAIAN
Pada akhir kegiatan guru guru memberikan lembaran soal dan penilaian yang diselesaikan
oleh siswa.
Nama : ..
Kelas : .
NO
1
2
3
4
5
Soal
Jelaskan fungsi dari macam-macam pisau frais roda gigi?
Jelaskan perbedaan pisau gigi tipe plain dan pisau gigi tipe stocking?
Ada berapa jenis pisau frais dan gunanya?
Apa yang anda ketahui tentang Nmill dan sudut pengasahan?
Dari beberapa pisau frais yang paling cocok untuk pemakanan yang besar
Nilai Siswa =
Skor
40
15
20
15
10
100
Heru Saputro
Nip. -
alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan
dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pahat ini bisa menghasilkan
proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar,
menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk
kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin (Gambar 3.1) yang digunakan untuk
memegang benda kerja, memutar pahat, dan penyayatannya disebut mesin frais
(Milling Machine).
Gambar 3.1. Gambar skematik dari gerakan-gerakan dan komponen-komponen dari (a) mesin frais vertika
A.
Gambar 3.3. Tiga Klasifikasi proses frais : (a) frais periperal/ slab milling, (b) frais muka/ face milling, (c) fra
Pahat pada proses frais ujung biasanya berputar pada sumbu yang tegak
lurus permukaan benda kerja.. Pahat dapat digerakkan menyudut untuk
menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada pahat terletak pada
selubung pahat dan ujung badan pahat.
Gambar 3.4. (a) frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling)
1. Frais naik (Up Milling )
Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conven-tional milling).
Gerak dari putaran pahat berlawanan arah terhadap gerak makan meja mesin
frais. Sebagai contoh, pada proses frais naik apabila pahat berputar searah
jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang bentuk
beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan
ketebalan minimal kemudian menebal. Proses frais ini sesuai untuk mesin frais
konvensional/ manual, karena pada mesin konvensional backlash ulir
transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi backlash compensation.
beberapa buah pahat bubut (Gambar 3.5). Pahat frais dapat melakukan
penyayatan berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan pahat yang digunakan.
Proses meratakan bidang, membuat alur lebar sampai dengan membentuk alur
tipis bisa dilakukan dengan mesin frais ( Gambar 3.6).
Gambar 3.6. Berbagai jenis bentuk pahat frais untuk mesin frais horisontal dan vertikal
Mesin frais yang digunakan dalam proses pemesinan ada tiga jenis ,
yaitu :
1. Column and knee milling machines
2. Bed type milling machines
3. Special purposes
Mesin jenis column and knee dibuat dalam bentuk mesin frais vertikal dan
horisontal (lihat Gambar 3.7). Kemampuan melakukan berbagai jenis pemesinan
adalah keuntungan utama pada mesin jenis ini. Pada dasarnya pada mesin jenis
ini meja (bed), sadel, dan lutut (knee) dapat digerakkan. Beberapa asesoris
seperti cekam, meja putar, kepala pembagi menambah kemampuan dari mesin
frais jenis ini. Walaupun demikian mesin ini memiliki kekurangan dalam hal
kekakuan dan kekuatan penyayatannya. Mesin frais tipe bed (bed type) memiliki
produktivitas yang lebih tinggi dari pada jenis mesin frais yang pertama.
Kekakuan mesin yang baik, serta tenaga mesin yang biasanya relatif besar,
menjadikan mesin ini banyak digunakan pada perusahaan manufaktur. Mesin
frais pada saat ini telah banyak yang dilengkapi dengan pengendali CNC untuk
meningkatkan produktivitas dan fleksibilitasnya ( Gambar 3.10). Dengan
menggunakan kendali CNC maka waktu produksi bisa dipersingkat, bentuk
benda kerja sangat bervariasi.
Gambar 3.8. Mesin frais tipe Column and knee dan mesin frais tipe bed
Gambar 3.9.Mesin frais tipe khusus (special purposes). Mesin frais dengan dua buah spindel
D. Parameter yang dapat diatur pada mesin frais
Gambar 3.10. Mesin frais CNC tipe bed (Bed type CNC miling machine)
Maksud dari parameter yang dapat diatur adalah parameter yang dapat
langsung diatur oleh operator mesin ketika sedang mengoperasikan mesin frais.
Seperti pada mesin bubut, maka parameter yang dimaksud adalah putaran
spindel (n), gerak makan (f), dan kedalaman potong (a). Putaran spindel bisa
langsung diatur dengan cara mengubah posisi handel pengatur putaran mesin.
Gerak makan bisa diatur dengan cara mengatur handel gerak makan sesuai
dengan tabel f yang ada di mesin. Gerak makan ini pada proses frais ada dua
macam yaitu gerak makan per gigi (mm/gigi), dan gerak makan per putaran
(mm/putaran). Kedalaman potong diatur dengan cara menaikkan benda kerja,
atau dengan cara menurunkan pahat.
Putaran spindel (n) ditentukan berdasarkan kecepatan potong. Kecepatan
potong ditentukan oleh kombinasi material pahat dan material benda kerja.
Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh satu titik (dalam satuan
meter) pada selubung pahat dalam waktu satu menit. Rumus kecepatan potong
identik dengan rumus kecepatan potong pada mesin bubut. Pada proses frais
besarnya diameter yang digunakan adalah diameter pahat. Rumus kecepatan
potong :
dn
.........................(3.1)
1000
Dimana :
V = kecepatan potong; m/menit
d = diameter pahat ;mm
n = putaran benda kerja; putaran/menit
yang disediakan oleh mesin (terutama motor listrik), maka kedalaman potong
yang telah ditentukan bisa digunakan.
fr= .024
ft= .006
fr=ft=0.006
Gambar 3.11. Gambar jalur pahat dari pahat frais menunjukkan perbedaan antara gerak makan per gigi (ft
E. Geometri pahat frais
Pada dasarnya bentuk pahat frais adalah identik dengan pahat bubut.
Dengan demikian nama sudut atau istilah yang digunakan juga sama dengan
pahat bubut. Nama-nama bagian pahat frais rata dan geometri gigi pahat frais
rata ditunjukkan pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12. Konfigurasi pahat frais : (a) nama-nama bagian pahat frais rata , (b) geometri gigi pahat fra
Pahat frais memiliki bentuk yang rumit karena terdiri dari banyak gigi potong,
sehingga proses pemotongannya adalah proses pemotongan dengan mata
potong majemuk (Gambar 3.12). Jumlah gigi minimal adalah dua buah pada
pahat frais ujung (end mill).
Potongan A-A
kolet dibuat alur tipis beberapa buah, sehingga ketika kolet dimasuki pahat bisa
dengan mudah memegang pahat. Sesudah pahat dimasukkan ke kolet kemudian
kolet tersebut dimasukkan ke dalam pemegang pahat (tool holder). Karena
bentuk luar kolet tirus maka pemegang pahat akan menekan kolet dan benda
kerja dengan sangat kencang, sehingga tidak akan terjadi selip ketika pahat
menerima gaya potong.
Gambar 3.17. (a) Kolet yang memiliki variasi ukuran diamater, (b) Beberapa pemegang pahat dengan kole
Gambar 3.18. (a) Pemegang pahat frais ujung (end mill) , (b) pemegang pahat shell end mill.
Alat pemegang benda kerja pada mesin frais berfungsi untuk memegang
benda kerja yang sedang disayat oleh pahat frais. Pemegang benda kerja ini
biasanya dinamakan ragum. Ragum tersebut diikat pada meja mesin frais
dengan menggunakan baut T. Jenis ragum cukup banyak, disesuaikan dengan
bentuk benda kerja yang dikerjakan di mesin. Untuk benda kerja berbentuk balok
atau kubus ragum yang digunakan adalah ragum sederhana atau ragum
universal (Gambar 3.20). Ragum ini digunakan bila benda kerja yang dibuat
Gambar 3.20. (a) Ragum sederhana (plain vise), (b) Ragum universal yang biasa digunakan pada ruang ala
bidang-bidangnya saling tegak lurus dan paralel satu sama lain ( kubus, balok,
balok bertingkat). Apabila digunakan untuk membuat bentuk sudut, maka pahat
yang dipakai menyesuaikan bentuk sudut yang dibuat.
Apabila bentuk benda kerja silindris, maka untuk memegang benda kerja
digunakan kepala pembagi (Dividing Head). Kepala pembagi ( Gambar 3.21) ini
biasanya digunakan untuk memegang benda kerja silindris , terutama untuk
keperluan :
Membuat
Membuat
Membuat
Membuat
segi banyak
alur pasak
roda gigi (lurus, helik, payung)
roda gigi cacing.
Gambar 3.21. Kepala pembagi (Dividing Head) untu membuat segi banyak
Ragum yang dipasang langsung pada meja mesin frais hanya dapat
digunakan untuk mengerjakan benda kerja lurus atau bertingkat dengan bidang
datar atau tegak lurus. Apabila benda kerja yang dibuat ada bentuk sudutnya,
maka ragum diletakan pada meja yang dapat diatur sudutnya (identik dengan
meja sinus). Meja tersebut (Gambar 3.22) diikat pada meja mesin frais .
Gambar 3.22.
Meja yang dapat diatur sudutnya dalam beberapa arah, digunakan untuk alat bantu peng
Alat bantu pemegang benda kerja di mesin frais yang lain yaitu meja putar
(Rotary Table). Meja putar (Gambar 3.23) ini diletakkan diatas meja mesin frais,
kemudian ragum atau cekam rahang tiga bisa diletakkan di atasnya. Dengan
bantuan meja putar ini proses penyayatan bidang- bidang benda kerja bisa lebih
cepat, karena untuk menyayat sisi-sisi benda kerja tidak usah melepas benda
kerja, cukup memutar handel meja putar dengan sudut yang dikekendaki. Selain
itu dengan meja putar ini bisa dibuat bentuk melingkar , baik satu lingkaran
penuh (360o) atau kurang dari 360o.
Gambar 3.23. (a) Meja putar (Rotary Table) yang bisa digunakan untuk mesin frais vertikal maupun horiso
Benda kerja yang dikerjakan di mesin frais tidak hanya benda kerja yang
bentuknya teratur. Benda kerja yang berbentuk plat lebar, piringan dengan
diameter besar dan tipis, dan benda hasil tuangan sulit dicekam dengan ragum.
Untuk keperluan pemegangan benda kerja seperti itu, maka benda kerja bisa
langsung diletakkan di meja mesin frais kemudian diikat dengan menggunakan
bantuan klem. Berbagai bentuk klem (Gambar 3.24) dan baut pengikatnya
biasanya digunakan untuk satu benda kerja yang relatif besar.
Gambar 3.24. Berbagai bentuk klem untuk memegang benda kerja pada meja mesin frais
lv
Vf
lw
ln
n
lv
Vf
lw
w
ln
Gambar 3.25. Gambar skematis proses frais vertikal dan frais horisontal
Keterangan :
Benda kerja :
w
= lebar pemotongan; mm
lw
= panjang pemotongan ; mm
lt
= lv+lw+ln ; mm
= kedalaman potong, mm
Pahat Frais :
d
= diameter luar ; mm
Mesin frais :
n
vf
1) Kecepatan potong :
V
dn
; m / menit .........................(3.2)
1000
f z v f / z.n; mm / menit..........................................................(3.3)
2)
lt
; menit.....................................................................(3.4)
vf
3)
Waktu pemotongan
Z v f .a.w / 1000; cm 3 / menit...........................................................(3.5)
4)
Kecepatan penghasilan
beram
SOAL EVALUASI
1. Jelaskan fungsi dari macam-macam pisau fris roda gigi?
2. Jelaskan perbedaan pisau gigi tipe plain dan pisau gigi tipe stocking?
3. Ada berapa jenis pisau frais dan gunanya?
4. Apa yang anda ketahui tentang Nmill dan sudut pengasahan?
5. Dari beberapa pisau frais yang paling cocok untuk pemakanan yang besar yaitu.sebut
dan jelaskan
KUNCI JAWABAN
1.
gigi dengan profil besar (modul = 2,5 12). Untuk penyelesaian (finishing) digunakan
cutter tipe plain.
3.
-Pisau mantel fungsinya permukaan kasar
-Pisau alur fungsinya untuk pembuatan alur
-Pisau frais gigi berfungsi untuk membuat roda gigi
-Pisau frais radius berfungsi untuk membuat benda kerja yg memiliki radius dalam
-Pisau radius cembung untuk pembuatan radius cekung
-Pisau frais alur T digun akan untuk membuat alur bentuk T
-Pisau frais dudut untuk pembuatan sudut sesuai pisau
-Pisau Nmill untuk bidang datar atau pasak
-Pisau muka dan sisi untuk mengefrais benda rata dan tegak
-Pisau frais pengasah untuk penyayatan yang besar
-Pisau frais gergaji untuk pemotongan benda kerja
4. Pisau Jari
(Endmill
Cutter)
Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai
ukuran besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pada
bidng datar atau pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang
pada posisi tegak (mesin frais vertical), namun pada kondisi tertentu
dapat juga dipasang posisi horizontal yaitu langsung dipasang pada
spindle mesin frais.
5. Pisau frais Pengasaran (Heavy Duty Endmill Cutter)
Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter yang lain. Pada
sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk menyayat benda kerja
dari sisi potong cutter, Sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan yang cukup
besar