BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup termasuk
di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainya (Undang-undang No. 23 Tahun 1997). Tercemarnya lingkungan dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi
akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai
terjadi pencemaran lingkungan.
Kita sudah sering mendengar pencemaran air, tanah dan udara yang ada disekitar lingkungan kita yang
disebabkan oleh faktor alam dan perilaku manusia yang tidak dapat memanfaatkan kekayaan alam secara efektif
dan efisien, serta kurangnya kesadaran manusia dengan dampak yang akan ditimbulkannya. Karena ulah
manusia itulah kualitas lingkungan dapat menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya di masa
yang akan datang.
Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi pelanggaran etika lingkungan seperti membuang puntung rokok
sembarangan, membuat coretan pada dinding bangunan, menyemburkan asap rokok sembarangan, dan
sebagainya. Untuk menjaga kelangsungan hidup manusia dengan menjaga lingkungan tetap seimbang,
digunakan etika yang menggunakan penalaran ekologi yaitu etika lingkungan.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Rumusan Masalah
Apa pengertian pencemaran lingkungan?
Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?
Apa yang dimaksud dengan pencemaran tanah?
Bagaimana penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan?
Apa pengertian etika lingkungan?
Apa saja macam-macam etika lingkungan?
Bagaimana strategi menerapkan etika lingkungan?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengertian pencemaran lingkungan.
2. Pencemaran udara.
3. Pencemaran air.
4. Pencemaran tanah.
5. Penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
6. Pengertian etika lingkungan.
7. Macam-macam etika lingkungan.
8. Strategi
menerapkan
etika
lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau proses alami, sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam konteks lain
pencemaran lingkungan dapat diartikan sebagai masuknya bahan pencemar atau polutan ke
dalam lingkungan tertentu yang keberadaannya mengganggu kestabilan lingkungan.
Polusi adalah masuknya zat energi, makhluk hidup, atau komponen lain ke dalam
lingkungan sehingga tatanan lingkungan menjadi berubah. Perubahan lingkungan atau
penurunan kualitas lingkungan dapat terjadi akibat ulah manusia atau proses alam. Zat atau
bahan yang menyebabkan terjadinya polusi disebut polutan.
Suatu zat disebut polutan apabila keberadaannya di suatu lingkungan dapat menimbulkan
kerugian terhadap makhluk hidup lain. Misalnya, CO2 yang kadarnya 0,092% dapat merusak
karena secara alami kadar CO2 di udara adalah 0,032 (Sumarwan, dkk, 79: 2004). Dengan
demikian, suatu zat dapat disebut polutan bila jumlahnya melebihi batas normal, berada pada
tempat yang tidak tepat, dan berada pada waktu yang tidak tepat.
Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran
tanah. Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat
cepat dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan
kimia termasuk logam berat.
A. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori
udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang
berbentuk partikel cair atau padat.
Semua makhluk hidup menghasilkan limbah yang dapat didaur ulang oleh proses alam.
Akan tetapi, bila limbah yang dihasilkan lebih banyak dan tak sebanding dengan laju proses
daur ulang akan terjadi pencemaran lingkungan (polusi).
Komposisi udara bersih dan kering adalah sebagi berikut (Sumarwan, dkk, 79: 2004):
nitrogen (N2) = 78%, oksigen (O2) = 21,94%, karbon dioksida (CO2) = 0,032%, argon (Ar) =
0,93%, dan zat-zat lain, yaitu metana, belerang dioksida, amonia, dan lain-lain yang terdapat
dalam jumlah sangat kecil.
Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan normal seperti di atas,
berarti udara tersebut sudah tercemar. Udara yang tercemar dapat mengganggu kehidupan
manusia.
Udara sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Udara adalah atmosfer
yang berada di sekitar bumi. Dalam udara terdapat O2 untuk respirasi, CO2 untuk fotosintesis
oleh klorofil, dan O3 (ozon) untuk menahan sinar ultraviolet.
1. Komponen Polutan Udara
a. Karbon monoksida (CO)
CO berasal dari bahan bakar fosil (minyak atau batu bara) yang dikeluarkan oleh
mesin-mesin penggerak transportasi. Kadar CO di udara tergantung pada keadaan
lingkungan. Di daerah perkotaan yang kegiatan industrinya dan lalu lintasnya padat, maka
kadar pencemaran CO lebih tinggi. Pada daerah pinggiran atau desa, banyak tanah
kosong/tanah terbuka yang dapat membantu penyerapan CO sehingga kadar CO rendah.
Penyerapan CO oleh tanah dapat disebabkan oleh mikroorganisme di dalam tanah.
b. Oksida nitrogen (NOx)
NOx di udara berasal dari gas buangan hasil pembakaran yang keluar dari knalpot
kendaraan bermotor, generator pembangkit listrik, atau bahan bakar gas alam.
c. Partikel
Partikel adalah bahan-bahan polutan udara yang berbentuk padat.
Macam-macam partikel:
1) Aerosol, partikel yang terhambur dan melayang di udara.
2) Fog atau kabut, adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di
udara.
3) Smoke (asap), adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair
yang melayang berhamburan di udara.
4) Dust (udara), adalah aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di
udara.
Sumber polutan partikel dapat berasal dari peristiwa alami atau hasil kegiatan manusia.
Pencemaran partikel yang berasal dari alam, misalnya debu tanah, pasir yang terbawa angin,
serta abu dan bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan gunung berapi. Sumber
pencemaran partikel akibat ulah manusia adalah dari pembakaran batu bara, proses industri,
kebakaran hutan, gas buangan alat transportasi, dan pembakaran sampah rumah tangga.
d. CFC (Clorofluorocarbon)
CFC dilepaskan dari lemari es, busa plastik (styrofoam), serta alat penyemprot
seperti hair spray dan parfum. CFC ini akan bereaksi dengan ozon (O3) yang ada di atmosfer
sehingga jumlah ozon berkurang. Lapisan ozon berfungsi menyaring radiasi ultraviolet sinar
matahari.
e. Timbal
Untuk meningkatkan kerja mesin kendaraan, bensin dicampur dengan senyawa timbal.
Setelah reaksi, timbal dikeluarkan bersama gas buangan kendaraan ke atmosfer. Selain dari
gas buangan kendaraan, polusi timbal dapat berasal dari makanan kaleng dan pipa timbal.
Bila mencapai tingkat berbahaya timbal dapat merusak otak.
1. Akibat Pencemaran Udara
Berikut ini akibat dari pencemaran udara:
a. Hujan asam
Pembakaran batu bara dan minyak bumi akan mengeluarkan zat sisa (emisi) dalam
jumlah besar berupa zat oksida sulfur (SOx), partikel halus, dan oksida nitrogen (NOx). Zat
buangan ini terbang ke udara dan terbawa angin sehingga menyebar ke segala arah. Oksida
sulfur dan oksida nitrogen bila larut dalam air hujan akan menimbulkan hujan asam. Hujan
asam dapat mematikan hewan dan tumbuhan yang tidak tahan terhadap asam. Hujan asam
juga dapat merusak bangunan yang mengandung kapur atau besi serta mengganggu aktivitas
manusia. Dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam ini akan mengganggu berbagai sektor
kehidupan.
Efek hujan asam antara lain:
1) Melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien lain yang berada di dalam tanah.
Nutrien-nutrien inilah yang mengurangi kesuburan tanah. Akibatnya pohon akan mati.
2) Menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
3) Hujan asam menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air
terganggu.
4) Dapat merusak bangunan.
b. Kerusakan lapisan ozon
Ozon (O3) adalah bentuk oksigen (O2) yang tidak stabil. Ozon menyebabkan polusi
jika ada di dekat permukaan bumi. Tetapi bila berada sekitar 20-40 km di atas permukaan
bumi, ozon sangat berguna sebagai filter. Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung yang
menyaring radiasi ultraviolet sinar matahari.
Bahan kimia yang dapat merusak lapisan ozon adalah:
1) Zat kimia penyemprot ruangan di rumah yang digunakan secara berlebih,
misalnya hairspray dan parfum.
2) Zat pendingin ruangan yang mengandung CFC (freon).
3) Busa plastik (styrofoam).
Dengan berkurangnya lapisan ozon dalam stratosfer maka radiasi sinar ultraviolet
lebih banyak sampai ke permukaan bumi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada
makhluk hidup, di antaranya:
1) Menimbulkan kanker kulit.
2) Menaikkan kasus katarak mata dan menimbulkan kanker mata pada sapi.
3) Mengurangi daya kekebalan pada manusia.
4) Menurunnya produksi bahan makanan (beras, jagung, kedelai).
c. Efek rumah kaca dan pemanasan global
Rumah kaca membuat suhu di dalamnya lebih hangat daripada di luar. Hal ini karena
rumah kaca memerangkap energi radiasi matahari dan mencegahnya keluar. Dalam cara yang
sama, atmosfer membuat bumi tetap hangat. Hal ini disebut efek rumah kaca. Secara alami,
efek rumah kaca sangat penting dan diperlukan makhluk hidup. Jika tidak ada atmosfer, suhu
permukaan bumi menjadi sekitar -18oC. Tetapi sebaliknya, bila berlebihan pun rumah kaca
bisa membahayakan.
Gas yang paling efektif menahan pantulan panas dari bumi adalah karbon dioksida
(CO2). Karbon dioksida terutama dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, misalnya
batubara dan minyak bumi. Pada saat pembakaran, CO2 dilepas ke atmosfer. Karbon dioksida
secara alami digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Tetapi bila jumlah CO2terlalu
banyak, tumbuhan tidak sanggup menyerap semua kelebihan CO2 tersebut. Apalagi saat ini
banyak terjadi perusakan hutan.
Bila gas CO2 terlalu banyak, panas yang dipantulkan permukaan bumi terhalang
CO2 yang berlebihan itu dan memantul kembali ke bumi. Akibatnya suhu permukaan bumi
meningkat, hal ini disebut pemanasan global.
Meningkatnya suhu bumi dan atmosfer bumi dapat mengubah iklim. Misalnya daerah
yang jarang hujan akan mendapar curah hujan yang tinggi, sedangkan daerah lainnya
mengalami kekeringan yang hebat. Pemanasan global juga dapat mencairkan es di daerah
kutub sehingga permukaan air laut naik.
Cara terbaik untuk mengurangi CO2 adalah dengan mengurangi penggunaan bahan
bakar fosil. Tetapi cara ini pun memerlukan waktu. Walaupun penggunaan bahan akar fosil
dikurangi tetapi pemanasan global terus akan berlangsung selama beberapa tahun karena
jumlah CO2 yang ada di atmosfer sudah sangat banyak.
1. Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Tubuh Manusia
Pencemaran udara dapat membahayakan kesehatan manusia. Contohnya sebagai
berikut:
a. Mata
Senyawa dalam asap menyebabkan mata berair dan pedih. Bila senyawa tersebut
terdapat dalam jumlah banyak, penglihatan menjadi kabur.
b. Hidung, tenggorokan, dan paru-paru
Ozon (O3) menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan terasa terbakar. Ozon
juga dapat memperkecil paru-paru.
c. Jantung
CO yang dihirup akan berikatan dengan sel darah merah dan menyebabkan sel darah
merah terhambat dalam menyalurkan O2 ke seluruh tubuh. Sakit pada dada disebabkan oleh
rendahnya kadar O2.
d. Otak
Fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah karena kadar O2 di dalam otak menurun
pada saat CO terhirup.
A. Pencemaran Air
Air tawar merupakan sumber air bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, dan organisme
lain. Polutan yang dapat terbawa air dan masuk ke sungai berupa bahan anorganik, misalnya
pupuk untuk tanaman dan partikel kecil.
Pada umumnya air yang ada di bumi tidak berada dalam keadaan murni dan bersih,
namun ada senyawa (unsur) lain yang terlarut di dalamnya. Sebagai contoh air hujan
mengandung SO4, Cl, NH3, CO2, N2, C, O2, dan debu. Air dari mata air mengandung Na, Mg,
Ca, Fe, dan O2. Tanpa disadari air sering juga mengandung bakteri atau mikroorganisme lain.
1. Penyebab Pencemaran Air
Kegiatan manusia kadang mencemari sumber air, sungai, danau, dan pantai.
Pencemaran ini mempengaruhi makhluk hidup di air. Bahkan dapat mencemari manusia atau
menyebabkan penyakit. Pencemaran air dapat merugikan semua makhluk hidup, hal ini
dikarenakan semua makhluk hidup membutuhkan air.
Hasil kegiatan manusia yang mencemari air adalah:
a. Limbah industri yang mengandung zat-zat kimia berbahaya dan beracun.
b. Limbah rumah tangga yang terdiri dari sisa-sisa makanan, air kotor bekas cucian,
air mandi, dan WC.
c. Zat kimia hasil penggunaan pertisida, insektisida, pupuk tanaman, dan tumpahan
minyak dari kapal tanker.
2. Akibat Pencemaran Air
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh
organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang
lebih besar.
Akibat pencemaran air di antaranya yaitu:
a. Pencemaran air oleh bahan kimia anorganik yang berasal dari pupuk tanaman
Petani biasa menggunakan pupuk yang mengandung unsur nitrogen dan fosfat.
Nitrogen dan fosfat dapat menyuburkan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman
pangan. Akan tetapi bila penggunaanya berlebih dan pembuangannya tidak tepat dapat
mencemari sungai, danau, waduk, dan laut serta sumber air lainnya. Kandungan nitrogen dan
nitrat (NO3) yang tinggi dalam air minum dapat menyebabkan gangguan sistem peredaran
darah.
b. Pencemaran air oleh bahan anorganik yang berupa asam, garam, dan logam
Pencemaran air oleh bahan kimia anorganik dapat mengakibatkan hal berikut:
1) Air tidak layak untuk diminum.
1. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca,
dan kaleng.
2. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan).
3. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
C. Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1. Penanggulangan pencemaran udara
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara,
khususnya kerusakan lapisan ozon adalah sebagai berikut:
a. Pembatasan penggunaan CFC (freon) dalam kehidupan sehari-hari (terutama
untuk AC).
b. Pengurangan dan penghentian penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan
ruangan.
c. Penghentian penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
d. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
e. Bila mungkin menghentikan semua penggunaan CFC, metil klarofare, dan karbon
tetraklorid.
Selain itu, untuk mengurangi kadar CO2 di udara, dilakukan dengan mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil. Knalpot kendaraan bermotor juga harus diperiksa agar
pembakarannya berlangsung dengan baik, sebab jika hal itu tidak dilakukan dapat
menghasilkan asap tebal yang berwarna hitam. Penanaman tanaman di taman kota, halaman
rumah, dan halaman sekolah juga perlu dilakukan untuk membantu menyegarkan udara.
2. Penanggulangan pencemaran air
Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air adalah
sebagai berikut:
a. Membuat bak-bak penampungan di kawasan industri/pabrik. Selanjutnya semua
limbah ditampung dalam bak penampungan, kemudian diolah (didaur ulang) agar tidak
mencemari lingkungan melalui tiga tahap, yaitu:
1) Pengolahan primer
Pengolahan primer merupakan pengolahan secara mekanik dengan cara menyaring
kotoran kasar, misalnya dengan menggunakan batu, potongan-potongan kayu atau pasir.
Kemudian hasil penyaringan diendapkan.
2) Pengolahan sekunder
Pengolahan sekunder merupakan pengolahan limbah secara biologi, yaitu dengan
menambah bakteri aerobik untuk mengurangi kadar limbah organik sampai 90%.
3) Pengolahan lanjutan
Pengolahan lanjutan adalah pengolahan untuk menghilangkan sisa-sisa zat kimia dan
fisik yang tertinggal setelah pengolahan primer dan sekunder. Pengolahan lanjutan dilakukan
dengan cara memberi desinfektan (zat pembunuh penyebab penyakit).
b. Menentukan batas minimal kandungan fosfat yang terdapat dalam kandungan
detergen dan bahan pencuci lainnya yang digunakan dalam rumah tangga.
c. Pengawasan penggunaan lahan dan pembersih jalan secara teratur untuk
mengurangi larutan tanah yang mengandung pupuk dan kotoran hewan agar tidak terbawa
arus dan mengalir ke danau.
d. Menanam pohon di perbatasan antara tanah dengan danau atau antara tanah
dengan waduk agar larutan tanah dari lahan tidak masuk ke danau atau waduk.
e. Melindungi lahan sekitar pantai dan danau dengan menambah pohon bakau atau
tanaman keras lain untuk menyaring bahan pencemar agar tidak masuk ke danau atau laut.