Anda di halaman 1dari 9

ANALISA GAS BUANG MESIN BERTEKNOLOGI EFI DENGAN

BAHAN BAKAR PERTALITE DAN PERTAMAX PADA HONDA BEAT


PGM-FI

Hafiz Al Farisi1, Kasir2, Ali Alfatah3


Email: alfarizihafiz100@gmai.com
D3 Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Tegal, jl. Dewi Sartika no. 71 Kota Tegal

ABSTRAK

Mesin dengan sistem injeksi mensyaratkan penggunaan bahan bakar tanpa timbal (pertamax),
namun kebanyakan masyarakat masih menggunakan bahan bakar bensin (premium), penggunaan
bahan bakar premium ini menghasilkan gas buang yang berbahaya yaitu karbonmonoksida (CO)
dan hidrokarbon (HC) yang dihasilkan dari proses pembakaran. Metode pengujian menggunakan
sepeda motor sistem EFI empat langkah 110cc dengan menggunakan komposisi campuran bahan
bakar pertalite dan pertamax pada putaran 1000 rpm dan putaran 2000 rpm, dilakukan 3 kali uji
masing-masing 2 menit kemudian dicatat berapa kadar CO dan HC yang dihasilkan, penggunaan
jenis bahan bakar harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin, hal ini bertujuan untuk mencapai
performa mesin yang lebih baik serta emisi gas buang yang ramah lingkungan.

Kata kunci: bahan bakar, emisi, putaran.

A. Pendahuluan pembuangan mesin. Emisi gas buang terjadi


jika pembakaran yang berlangsung diruang
Penggunaan sistem Electronic Fuel bakar tidak sempurna (kondisi oksigen dan
Injection (EFI), sistem Catalic Converters campuran udara tidak sesuai), bila bensin
ataupun dengan perbandingan kompresi terbakar maka akan terjadi reaksi dengan
yang tinggi (9:1) dimaksudkan untuk oksigen membentuk karbon dioksida (CO²)
menghasilkan performa mesin yang lebih dan air (H²O) menghasilkan gas tidak
baik serta emisi gas buang yang lebih ramah beracun seperti N² (Nitrogen), dan H²O (uap
lingkungan. Mesin yang menerapkan air) serta gas beracun seperti gas CO² (Gas
teknologi EFI serta memiliki perbandingan Carbon), CO, HC, dan Noₓ (Oksida
kompresi yang tinggi mengharuskan mesin Nitrogen)[1].
menggunakan bensin tanpa timbal (pertamax
RON 92 atau pertamax plus RON 95) agar a. Hidrokarbon (HC)
bahan bakar tahan terhadap kemungkinan setiap HC yang didapat digas buang
terjadinya detonasi mesin yang diakibatkan kendaraan menunjukkan adanya bensin yang
perbandingan kompresi yang tinggi. ketika tidak terbakar dan terbuang bersama sisa
bahan bakar sudah bebas timbal (Unleaded pembakaran. Apabila suatu senyawa
Gasoline), maka kendaraan bermotor dapat hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi
dipasang Catalytic Converters (suatu dengan oksigen) maka hasil reaksi
peralatan yang berfungsi sebagai pengubah pembakaran tersebut adalah karbon dioksida
katalis sehingga dapat menurunkan (CO) dan air (H2O)[2].
parameter emisi CO, HC, dan Noₓ antara 70-
90%)[6]. b. Karbonmonoksida (CO)
Saat mesin bekerja dengan AFR yang
B. Landasan Teori tepat, emisi CO pada ujung knalpot berkisar
0.5 % sampai 1 % untuk mesin yang
1. Emisi Gas Buang dilengkapi dengan sistem injeksi, Dengan
bantuan air injection system atau CC, maka
Emisi gas buang adalah sisa hasil CO dapat dibuat serendah mungkin
pembakaran bahan bakar di dalam ruang mendekati 0 %[2].
bakar dan dikeluarkan melalui sistem
2. Pembakaran Motor Bakar Komponen-komponen sistem bahan bakar
pada mesin EFI antara lain:
Pembakaran motor bakar dipengaruhi
oleh keseluruhan proses dimana atom - atom a. Tangki bahan bakar (fuel tank)
dari bahan bakar dapat bereaksi dengan Tangki bahan bakar atau fuel tank
oksigen dan membentuk gas. Perbandingan berfungsi untuk menyimpan/ menyediakan
campuran kira-kira 12 sampai 15 berbading bahan bakar di dalam kendaraan.
1, artinya 12 - 15 kg udara dalam 1 kg
bahan bakar. Campuran udara dan bensin b. Saringan bahan bakar (fuel filter)
yang masuk kedalam silinder dan Saringan bahan bakar atau fuel filter
dikompresikan oleh torak pada tekanan 8 - berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran
15 bar atau 8 - 15 kg/cm2 dinyalakan oleh yang ada di dalam bahan bakar agar
loncatan bunga api listrik (busi). Kecepatan nantinya kotoran-kotoran ini tidak
pembakaran 10 - 25 m/det, suhu udara naik mengganggu kinerja (menyumbat)
hingga 2000 - 2500ᵒC, tekanan pembakaran komponen-komponen lainnya.
berkisar 30 - 40 bar[5].
c. Pompa bahan bakar (fuel pump)
Pompa bahan bakar atau fuel pump
a. Pembakaran sempurna berfungsi untuk memompa bahan bakar agar
Pembakaran sempurna dalam motor dapat bersirkulasi pada sistem bahan bakar.
bensin dimulai pada saat terjadinya percikan
bunga api pada busi, selanjutnya api d. Selang bahan bakar (fuel line)
membakar gas bakar yang berada di Selang bahan bakar berfungsi sebagai
sekelilingnya dan terus menjalar ke seluruh tempat untuk menyalurkan bahan bakar dari
bagian sampai semua partikel gas bakar komponen-komponen sistem bahan bakar.
terbakar habis[6].
e. Pipa pembagi / penyalur (fuel delivery
b. Pembakaran tidak sempurna pipe)
Pembakaran tidak sempurna Pipa pembagi atau fuel delivery pipe
merupakan proses pembakaran dimana merupakan komponen pada sistem bahan
sebagian bahan bakar tidak ikut terbakar, bakar yang berhubungan dengan injektor.
atau tidak terbakar bersama pada saat Pipa pembagi bahan bakar berfungsi untuk
keadaan yang dikehendaki. Bila oksigen dan menyalurkan bahan bakar ke injektor.
hidrokarbon tidak bercampur dengan baik
maka akan terjadi proses pembakaran tidak f. Pressure regulator
sempurna (timbul asap)[6]. Pressure regulator pada sistem bahan
bakar EFI berfungsi untuk menjaga tekanan
3. Reaksi Kimia Pembakaran pada pipa pembagi agar tekanannya tetap
stabil. Besar tekanan bahan bakarnya pada
Reaksi kimia pembakaran terbagi pipa pembagi ini diatur sebesar 2,55-2,9
menjadi 2 yaitu reaksi kimia pembakaran kg/cm2.
sempurna (2 C8H18 + 25 O2 → 16 CO2 +
18H2O) dan reaksi kimia pembakaran tidak g. Pultation damper
sempurna (C8H18 + O2 + N2 → CO + CO2 + Pultation damper berfungsi untuk
HC + NOₓ + SO2 + Pb + O2)[7]. mencegah terjadinya fluktuasi (menyerap
kejutan dari variasi tekanan bahan bakar
4. Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor yang terjadi) tekanan dari bahan bakar di
pipa pembagi.
Prinsip kerja sistem bahan bakar
h. Injektor
injeksi (EFI) dapat digambarkan sebagai
Injektor untuk menyemprotkan atau
suatu sistem yang menyalurkan bahan
menginjeksikan bahan bakar dalam intake
bakarnya dengan menggunakan pompa pada
manifold (tipe MPI) atau ke ruang bakar
tekanan tertentu untuk mencampurnya
(tipe GDI).
dengan udara yang masuk ke ruang bakar[10].
i. Cold Start Injector Gambar.1 Diagram Alur Penelitian
Cold start injector atau injektor
tambahan ketika start dingin merupakan 2. Alat dan Bahan
komponen pada sistem bahan bakar yang
berfungsi untuk membantu penginjeksian a. Alat
bahan bakar ketika kondisi mesin masih Pada saat melakukan pengujian,
dalam keadaan dingin. dibutuhkan alat untuk membantu melakukan
pengujian ini diantaranya adalah: kendaraan
j. Pipa pengembali bahan bakar (return bermotor 4 langkah Honda Beat PGM-FI,
pipe) stopwatch untuk menentukan waktu yang
Pipa pengembali bahan bakar dibutuhkan mesin uji dalam penelitian, gelas
sebagai tempat menyalurkan kelebihan takar ukuran 2 liter untuk mencampuran
tekanan bakan bakar pada pipa pembagi komposisi bahan bakar, automotive emission
untuk kembali ke dalam tangki bahan analyzer untuk menguji emisi gas buang,
bakar[10]. tachometer untuk menentukan rpm yang
diinginkan, selang bensin untuk menguras
bahan bakar didalam tangki, kunci pas
C. Metodologi ukuran 12mm untuk menentukan rpm yang
diinginkan pada throttle gas.
1. Diagram Alur Penelitian b. Bahan

Mulai Pada saat melakukan pengujian ini,


dibutuhkan bahan untuk diujikan agar
mendapatkan data yang diinginkan, yaitu
Studi Pustaka mesin dengan sistem EFI 1 silinder, bensin
Pertalite dan Pertamax.

D. Hasil dan Pembahasan


Persiapan Alat dan Bahan
1. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang
Karbon monoksida
Bahan Bakar Bahan Bakar
Tabel.1 uji emisi gas buang karbon
Pertalite Pertamax
monoksida (CO)
CO / %
Bahan
Rpm
bakar Uji Uji Uji Rata-
1 2 3 rata
Pengaruh
1000 0,03 0,03 0,03 0,03
campuran Pertalite
murni
bahan bakar 2000 0,68 1,04 1,07 0,93
terhadap emisi
1000 0,03 0,03 0,07 0,04
Pertamax
murni
2000 0,07 0,07 0,17 0,10

Hasil dan Pembahasan 1000 0,03 0,04 0,06 0,04


A
(20%:80%)
2000 0,02 0,18 1,31 0,56

Kesimpulan dan Saran 1000 0,02 0,02 0,02 0,02


B
(30%:70%)
2000 0,10 0,63 0,92 0,55

Selesai C
1000 0,01 0,01 0,01 0,01
(40%:60%)
variasi pengujian. Semua variasi pengujian
2000 0,07 0,07 0,09 0,06
telah lulus uji emisi berdasarkan ambang
Berdasarkan tabel hasil pengujian di batas emisi gas buang CO yang diizinkan
atas, emisi gas buang CO yang dihasilkan yaitu 4,5 %.
adalah sebagai berikut:
1. Pada rpm 1000 emisi gas buang CO 3. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang
tertinggi dengan bahan bakar pertamax Hidrokarbon
murni dan komposisi campuran bahan bakar
A (20%:80%) menghasilkan emisi yang Tabel.2 uji emisi gas buang Hidrokarbon
sama yaitu 0,04 % dan pada rpm 2000 emisi (HC)
gas buang CO tertinggi dihasilkan oleh HC / ppm
bahan bakar pertalite murni yaitu 0,93 %. Bahan bakar Rpm
2. Emisi gas buang CO terendah dihasilkan Uji Uji Uji Rata-
oleh komposisi campuran bahan bakar C 1 2 3 rata
(40%:60%) yaitu 0,01 % pada rpm 1000 dan 1000 4 5 8 5,6
0,06 % pada rpm 2000. Pertalite
murni
2000 102 117 148 122,3

2. Pembahasan Hasil Pengujian Emisi


1000 2 2 3 2,3
Pertamax
Gas Buang Karbon monoksida murni
2000 43 44 72 53

Untuk mengetahui besarnya emisi gas 1000 44 48 51 47


A
buang Karboonmonoksida (CO) yang (20%:80%)
dihasilkan ketika menggunakan bahan bakar 2000 90 91 158 113
pertalite murni (ptm) 1 liter, pertamax murni
(pxm) 1 liter, komposisi campuran pertalite 1000 10 10 11 10,3
dan pertamax kode A (20%:80%) dari 1 B (30%:70%)
liter, kode B (30%:70%) dari 1 liter dan 2000 36 115 116 89
kode C (40%:60%) dari 1 liter, sehingga
dibuat grafik seperti dibawah ini. 1000 67 81 88 78
C (40%:60%)
2000 71 72 100 81
1 ptm
0.8
0.6 pxm Berdasarkan tabel hasil pengujian di
0.4 atas, emisi gas buang HC yang dihasilkan
adalah sebagai berikut:
0.2 A
1. Pada rpm 1000 emisi gas buang HC
(20%:80%)
0 tertinggi dihasilkan oleh komposisi
rpm rpm B campuran bahan bakar C (40%:60%) yaitu
1000 2000 (30%:70%) 78 ppm dan pada rpm 2000 emisi gas buang
HC tertinggi dihasilkan oleh bahan bakar
Gambar.2 Grafik Perbandingan emisi gas pertalite murni yaitu 122,3 ppm.
buang CO 2. Emisi gas buang HC terendah dihasilkan
oleh bahan bakar pertamax murni yaitu 2,3
ppm pada rpm 1000 dan 53 ppm pada rpm
Berdasarkan grafik pengujian diatas 2000.
menunjukan bahwa adanya perbedaan antara
emisi gas buang CO pada rpm 1000 dan rpm 4. Pembahasan Hasil Pengujian Emisi
2000, pada rpm 1000 dihasilkan emisi gas Gas Buang Hidrokarbon
buang CO terendah yaitu 0,01 % dan rpm
2000 yaitu 0,06 % pada komposisi campuran Untuk mengetahui besarnya emisi gas
bahan bakar C (40%:60%) dari keseluruhan buang Hidrokarbon (HC) yang dihasilkan
ketika menggunakan bahan bakar pertalite komposisi pertamax yang lebih besar dari
murni (ptm) 1 liter, pertamax murni (pxm) 1 pertalite yaitu 20%:80% menghasilkan emisi
liter, komposisi campuran pertalite dan maksimum terendah 47 ppm pada putaran
pertamax kode A (20%:80%) dari 1 liter, 1000 rpm.
kode B (30%:70%) dari 1 liter dan kode C
(40%:60%) dari 1 liter, sehingga dibuat
grafik seperti dibawah ini. Daftar Pustaka
140 [1] Baharudin, 2015. Jenis - Jenis Bahan
120 ptm Bakar Minyak. PT. Biro Migas.
100 Surabaya.
80 pxm [2] Gunandi, 2010. Pengaruh Gas Buang
60 Terhadap Performa Mesin Yamaha
40 A Mio GT. Prodi Teknik Mesin.
(20%:80%) Politeknik Negeri Semarang.
20 Semarang.
0 B
rpm rpm (30%:70%) [3] Ibrohim Jamal, 2015. Standar Emisi
1000 2000 Gas Buang Pada Kendaraan. CV.
Graha Media Indo. Tangerang.
Gambar.3 Grafik perbandingan emisi gas [4] Motor123, 2013. Motor Honda Beat
buang HC PGM-FI tahun 2013.
http://motor123.com. 3 Juni 2013.
Berdasarkan grafik pengujian diatas [5] Mustafa, 2012. Perbandingan Bahan
menunjukan bahwa adanya perbedaan antara Bakar Pada Mesin Sistem EFI dan
emisi gas buang HC pada rpm 1000 dan rpm Konvensional. Fakultas Teknik.
2000, pada rpm 1000 dihasilkan emisi gas Universitas Negeri Yogyakarta.
buang HC terendah yaitu 2,3 ppm dan rpm Yogyakarta.
2000 yaitu 53 ppm pada bahan bakar
pertamax murni dari keseluruhan variasi [6] Rohidin, 2017. Pengujian Standar
pengujian. Semua variasi pengujian telah Emisi Gas Buang Pada Sepeda
lulus uji emisi berdasarkan ambang batas Motor. http://autobild.co.id. 11 Maret
emisi gas buang HC yang diizinkan yaitu 2017.
200 ppm.
[7] Sukhaemi Akhmad, 2016. Variasi
Komposisi Campuran Bahan Bakar
E. Kesimpulan terhadap Daya. Fakultas Teknik.
Universitas Negeri Malang. Malang.
Berdasarkan analisis data hasil
pengujian yang telah diuraikan, didapatkan [8] Sumarli, 2013. Siatem EFI terhadap
data untuk pengaruh variasi komposisi Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
campuran bahan bakar pertalite dengan http://mulaibelajarmesin.com. 1 April
pertamax terhadap emisi gas buang 2013.
karbonmonoksida (CO) honda beat FI. Emisi
gas buang CO yang dihasilkan pada jumlah [9] Syarief Ahmad, 2012. Penggantian
komposisi pertamax yang lebih besar dari Bahan Bakar Konvensional Kesistem
pertalite yaitu 40%:60% menghasilkan emisi Injeksi. http://mekanikmuda.co.id. 30
maksimum terendah 0,1% pada putaran Agustus 2012.
1000 rpm. Pengaruh variasi komposisi
campuran bahan bakar pertalite dengan [10] Zakaria, 2016. Sistem Bahan Bakar
pertamax terhadap emisi gas buang Injeksi. http://totalotomotif.com. 3
hidrokarbon (HC) honda beat FI. Emisi gas Mei 2016.
buang HC yang dihasilkan pada jumlah
1. Pada rpm 1000 emisi gas
buang CO tertinggi dengan
D. Hasil dan Pembahasan bahan bakar pertamax murni
dan komposisi campuran bahan
4.1 Hasil Pengujian Emisi Gas
bakar A (20%:80%)
Buang Karbonmonoksida
menghasilkan emisi yang sama
Tabel.1 uji emisi gas buang yaitu 0,04 % dan pada rpm
karbonmonoksida (CO) 2000 emisi gas buang CO
tertinggi dihasilkan oleh bahan
CO / %
Bahan bakar pertalite murni yaitu 0,93
Rpm Uji Uji Uji
Rata-
bakar %.
1 2 3
rata
2. Emisi gas buang CO terendah
1000 0,03 0,03 0,03 0,03 dihasilkan oleh komposisi
Pertalite campuran bahan bakar C
murni 2000 0,68 1,04 1,07 0,93 (40%:60%) yaitu 0,01 % pada
rpm 1000 dan 0,06 % pada rpm
Pertamax 1000 0,03 0,03 0,07 0,04 2000.
murni 2000 0,07 0,07 0,17 0,10

A 1000 0,03 0,04 0,06 0,04


(20%:80%) 2000 0,02 0,18 1,31 0,56

B 1000 0,02 0,02 0,02 0,02


(30%:70%) 2000 0,10 0,63 0,92 0,55

C 1000 0,01 0,01 0,01 0,01


(40%:60%) 2000 0,07 0,07 0,09 0,06

Berdasarkan tabel hasil


pengujian di atas, emisi gas buang
CO yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai