DISUSUN OLEH :
i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
MEKANISME SISTEM PENDINGINAN BAGIAN DIESEL
PADA LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK CC 201
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI IV
DIPO LOKOMOTIF SEMARANG PONCOL
DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan Praktek Kerja Lapangan yang penyusun laksanakan di “ PT. KAI DIPO
LOKOMOTIF SEMARANG PONCOL” selama 2 bulan dari tgl 1 Juli s/d 31 Agustus
2019.
Laporan penulisan yang berjudul ” MEKANISME SISTEM PENDINGINAN
BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK CC 201 PT. KERETA
API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI IV DIPO LOKOMOTIF
SEMARANG PONCOL”. Penulis menyadari bahwa terlaksananya kegiatan PKL dan
penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena intu saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya sehingga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................................... 17
PENUTUP ................................................................................................................................ 30
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
Proses alih teknologi dewasa ini terjadi disebagian besar perusahaan swasta maupun
perusahaan milik pemerintah, dalam hal ini terjadi di dalam industry perkeretaapian
Indonesia. Sejauh ini, industri kereta api terus berinovasi dalam usaha memberikan pelayanan
kepada masyaratak pada umumnya, dengan cara menambah fasilitas-fasilitas yang lebih
modern ataupun memberikan pelayanan yang lebih baik.
Tantangan dalam bidang perbaikan dan perawatan kereta api inilah yang menjadi
bahan pertimbangan penulis dalam menambah ilmu pengetahuan dan teknologi, baik
dibangku kuliah maupun kenyataan di lapangan. Sehingga dalam hal ini, penulis memilih PT.
KERETA API INDONESIA (PERSERO) Unit Dipo Lokomotif Semarang Poncol yang
bergerak dibidang pemeliharaan dan perbaikan lokomotif, sebagai tempat Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
Praktek industry yang dilakukan mahasiswa jurusan Teknik Mesin STT Ronggolawe
Cepu diharapkan memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan
adalah :
1. Untuk memenuhi syarat pembuatan proyek akhir dari instansi tepat studi
mahasiswa.
2. Menjalin hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia industri.
5
3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada di industri.
4. Memperoleh gambaran tentang kondisi dunia kerja di suatu perusahaan.
5. Mendapatkan pengalaman sebagai bekal sebelum memasuki dunia kerja.
6
Gambar 1 Denah Dipo Lokomotif Semarang Poncol Tahun 2019
7
Sebelum melakukan Praktek Kerja Lapangan ini ada beberapa prosedur yang harus dilakukan,
yaitu :
1. Mencari perusahaan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dan menyerahkan proposal kegiatan.
2. Melakukan konfirmasi ke pihak jurusan dan penunjukan dosen pembimbing oleh
jurusan.
3. Membuat surat penerjunan dari universitas untuk perusahaan mitra.
4. Menyerahkan surat ijin dari universitas kepada pihak perusahaan.
5. Mendapatkan surat balsan resmi dari perusahaan kepada pihak universitas.
6. Melakukan PKL pada tanggal 1 Juli s/d 31 Agustus 2019.
7. Menyusun laporan PKL kepada jurusan dan pihak perusahaan.
8. Mendapatkan surat keterangan PKL dari pihak yang bersangkutan.
10
1.5.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
A. VISI PERUSAHAAN
Menjadi penyedia jasa perkeretapian terbaik yang fokus pada
pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
B. MISI PERUSAHAAN
C. TUJUAN PERUSAHAAN
11
Makna Karakter Logo Kereta Api
BENTUK
WARNA
12
Makna Karakter Budaya Perusahaan
INTEGRITAS
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai
kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk
menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten
walaupun sulit untuk melakukannya.
PROFESIONAL
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam
bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan,
mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.
KESELAMATAN
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten
dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi
resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari
kemungkinan terjadinya kerugian.
INOVASI
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru,
melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif
untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.
PELAYANAN PRIMA
Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memberikan pelayanan yang terbaik
yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan
pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap),
13
Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability
(Tanggung jawab).
Pada laporan ini, hanya akan dituliskan Struktur Organisasi Tingkat Unit Perbaikan
Teknik ( UPT ), karena pada organisasi inilah yang berhubungan langsung dengan
penanganan Lokomotif-Lokomotif. Berikut ini Bagan Struktur UPT Dipo Loko :
15
a. Pengawas Keuangan, yang bertugas mengawasi dan melaksanakan penyusunan
rencana anggaran, melaksanakan pengendalian administrasi keuangan, akuntansi,
dan pengesahannya.
b. Pengawas Kepegawaian, yang mempunyai tugas melaksanakan mutasi, tata usaha
personalia, dan pendidikan.
c. Pengawa Administrasi Umum, yang bertugas melakukan pengelolaan administrasi
perkantoran, kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban, kantor, mess, dan
sebagainya.
5. Kepala Ruas Koordinasi (KR KOR)
Bertugas melaksanakan perencanaan pemeliharaan dan administrasi teknik.
Bagian ini membawahi :
a. Pengawas Rencana Pemeliharaan, yang bertugas membuat jadwal rencana
pemeliharaan, melaksanakan pengolahan data lokomotif tentang hal-hal yang
dilaporkan masinis setelah selesai dinas KA, dan membuat data tentang riwayat
lokomotif.
b. Melaksanakan dan mengawasi penggunaan Suku Cadang, BBM, dan Bahan
Pelumas, serta membuat laporan teknik tentang pemakaian Suku Cadang, BBM,
dan Bahan Pelumas.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Sebelumnya menyusun laporan penulis melakukan kegiatan pengumpulan data guna
memperlancar dalam menyusun laporan. Adapun metode yang digunakan penulis
dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan praktek
langsung dan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang
dikehendaki.
2. Metode Interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan
Tanya jawab secara responden dengan pembimbing praktek dan sumber lain yang
bersangkutan.
3. Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan data hal-hal yang berhubungan dengan inventer dan dapat
memberikan masukan wawasan bagi penulis.
4. Metode Literatur
16
Metode Literatur adalah metode pengumpulan dsata dengan cara membaca buku-buku yang
terkait dengan inverter sehingga dapat mendukung penyusunan laporan.
BAB II
MEKANISME SISTEM PENDINGINAN BAGIAN DIESEL
PADA LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK CC 201
1. Lokomotif uap merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang
dihasilkan dari pemanasan air yang ada di ketel uap digunakkan untuk
menggerakkan mesin dan selanjutnya menggerakkan roda. Bahan bakarnya
dari kayu atau batu bara.
3. Lokomotif diesel elektrik pada lokomotif ini mesin diesel digunakan untuk
memutar generator agar dapat menghasilkan listrik, listrik digunakan untuk
menggerakkan motor listrik besar yang langsung digunakan untuk
menggerakan roda.
a. CC 201
Lokomotif tipe ini dibuat pada tahun 1977-1992. Lokomotif ini
memiliki dimensi panjang 14.135mm, lebar 2.642mm, tinggi 3.636mm, dan
berat 88ton. Engine yang digunakan GE-7FDL-8 dengan jumlah silinder 8
menghasilkan 1950 horse power (HP) sehingga mampu melaju hingga
kecepatan 120km/h. Lokomotif ini digunakan untuk mengangkut penumpang
dan petikemas.
d. CC 204
Lokomotif tipe ini dibuat pada tahun 2006. Lokomotif ini memiliki
dimensi panjang 14.135mm, lebar 2.642mm, tinggi 3.636mm, dan berat
88ton. Engine yang digunakan GE-7FDL-8 dengan jumlah silinder 8
menghasilkan 2000 horse power (HP) sehingga mampu melaju hingga
kecepatan 120km/h. Lokomotif ini digunakan untuk mengangkut penumpang
dan petikemas.
19
Gambar 8 Lokomotif CC 204
e. CC 205
Lokomotif tipe ini dibuat pada tahun 2011. Lokomotif ini memiliki
dimensi panjang 17.678mm, lebar 2.740mm, tinggi 3.765mm, dan berat
108ton. Engine 2 langkah dengan seri EMD8-710G menghasilkan 2200 horse
power (HP) mampu melaju hingga kecepatan 100km/h. Lokomotif ini sama
dengan CC202 yang digunakan khusus untuk mengangkut batubara di Pulau
Sumatera.
20
2.1.3 Pengertian Perpindahan Panas
Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal yang
mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan
menukarkan panas di antara sistem fisik. Perpindahan panas diklasifikasikan menjadi
konduktivitas termal, konveksi termal, radiasi termal, dan perpindahan panas melalui
perubahan fasa.
2. Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan kalor suatu zat yang disertai dengan
perpindahan bagian-bagian zat tresebut. Pada umumnya perpindahan kalor
dengan cara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor terjadi
karena adanya zat yang dipanaskan sehingga menimbulkan aliran yang
diakibatkan oleh perbedaan massa jenis (berat jenis) zat tersebut. Massa jenis
dari bagian zat yang dipanaskan akan lebih kecil dari pada massa jenis bagian
zat yang lain.
3. Radiasi
Radiasi merupakan perpindahan kalor suatu zat tanpa memerlukan media
perantara. Yakni perpindahannya hanya melalui pancaran cahaya. Pada
umumnya perpindahan kalor dengan cara radiasi terjadi pada zat gas atau
dalam ruang hampa.
Disini air digunakan untuk pendingin pada mesin diesel lokomotif. Sistem air
pendingin bertujuan mejaga agar suhu kerja mesin diesel selalu pada tingkat aman
berkisar antara 72°C sampai 80°C. Penjagaan suhu kerja mesin diesel lokomotif ini
21
dilakukan melalui penyerapan panas dari komponen-komponen mesin diesel atau yang
lainnya oleh air.
Suhu mesin diesel dibatasi pada tingkat maksimal dan minimum maka suhu air
pendingin diusahakan agar tidak melampaui tingkat yang diinginkan. Dengan
demikian sistem pengingin mempunyai peranan yang penting dalam menjaga suhu
kerja mesin diesel (dampaknya pada tenaga dan usia pakai komponennya).
Setelah tangki air pendingin terisi, maka air akan mengisi kebagian- bagian
yang lebih rendah dari permukaan tangki. Kemudian setelah air mengisi kecelah-celah
pendinginan tersebut akan disirkulasikan secara ditekan (ditekan oleh water pump).
Air dari water pump ditekan melalui pipa utama ke dalam water coller
kemudian masuk ke dalam turbo supercharger. Selain mendinginkan udara pada water
coller kemudian air ditekan ke masing-masing cylinder dari sisi kanan dan sisi kiri,
setelah selesai mendinginkan cylinder maka air tersebut ditekan terus keluar melalui
(menjadi satu pipa) untuk bersama- sama menuju elemen radiator.
Setelah air di dinginkan, air akan menuju ke oil coller dan sebagian lagi
mendinginkan kompresor. Pada oil coller ini air akan masuk ke elemen coller dan
minyak pelumas berada di luar pipa elemennya.
22
Gambar 11 Siklus Air Pendingin
23
Lube Oil Coller adalah suatu alat untuk mendinginkan minyak
pelumas. Oleh sebab itu minyak pelumas yang telah habis beredarnya
sebelum dipakai terlebih dahulu didinginkan didalam Lube Oil Coller ini
selalu memenuhi standard yang diijinkan. Lube Oil Coller terdiri dari
tabung yang berbentuk cylinder yang didalamnya terdapat elemen kecil
yang terbuat dari pipa tembaga sebagai tempat saluran air pendingin untuk
mendinginkan minyak pelumas. Lube Oil Coller ini setiap pemeliharaan di
Balai Yasa dibuka dan dibersihkan, dan diperiksa kalau ada saluran yang
buntu atau pecah. Air yang digunakan adalah air pendingin dari elemen
Radiator. Apabila elemen-elemen tersebut ada yang bocor, maka akan
terlihat bahwa air pendingin bercampur minyak pelumas pada pada gelas
duga air pendingin, karena tekanan minyak pelumnas lebih besar dari
tekanan air pendingin. Jadi posisi dalam Lube Oil Coller adalah minyak
pelumas berada diluar dan air pendingin berada didalam pipa elemen.
3. Water Pump
Pompa ini adalah pompa yang digerakan oleh roda, gigi- roda, gigi
yang dihubungkan langsung ke Crankshaft Mesin Diesel berputar, maka
pompa juga berputar. Gigi penggerak pompa tersebut langsung
dihubungkan dengan sudu-sudu pompa clan as. Pada suatu sisi dipasang
bearing terhadap housing shaft-nya. Pada sisi pompa dan sisi gigi
penggerak, dipasang unit carbon seal yang terdiri dari water seal dan oil
seal, yaitu pada sisi pompa dipasang water seal dan pada sisi gigi dipasang
oil seal.
24
Gambar 14 Water Pump
4. Radiator
Gambar 15 Radiator
6. Mesin Diesel
Air yang keluar dari radiator masuk ke lube oil coller kemudian
diarahkan ke sisi masuk pada mesin diesel, pompa sentrifugal. Air yang
keluar dari pompa air, masuk ke cabang yang berada di bagian ujung sisi
26
bebas mesin diesel d`an dibagi ke pipa masuk (water inlet header pipe) ke
turbocharger dan ke intercoller. Air yang masuk ke water inlet header
masuk ke pipa disetiap sisi (kanan dan kiri) sepanjang mesin diesel dibagi
ke cylinder untuk pendinginan.
27
9. Kompresor
Gambar 20 Kompresor
10. Turbosupercharger
Gambar 21 Turbosupercharger
28
11. Water Temperarture Switch
WT1 dan WT2 ini dapat distel melalui baut penyetelnya disamping
rumah kontak tersebut. WT1 bekerja pada temperature 76°C - 80°C, pada
saat ini kipas radiator berputar pelan dan shutter radiator membuka. WT2
bekerja pada temperatur 81°-90°C. Pada saat itu arusnya diberikan pada
ECCR Clan Field ECC, sehingga kipas radiator berputar lebih kencang
lagi. Maka temperatur airnya lebih cepar turun sesuai dengan temperatur
kerjanya.
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
b. Pemeriksaan Bulanan
• Periksa air pendingin lewat gelas duga, dan warna air pada saat
lokomotif mati dan hidup
• Periksa minyak pelumas gear box fan radiator
• Periksa WT1 dan WT 2
• Pemeriksaan kebocoran air pendingin
• Periksa suara asing mesin diesel
30
• Semprot radiator bila kotor, dengan air bertekanan dari atas
• Periksa rubber coupling
• Periksa sambungan pipa-pipa air pendingin
3.2 Saran
Selama menjalani Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia, Dipo
Lokomotif Jatinegara, penulis banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tentang perawatan dan
pemeliharaan lokomotif yang belum pernah penulis peroleh di bangku perkuliahan, karena di
perkuliahan hanya belajar teori umumnya saja. Ada beberapa kekurangan yang penulis
rasakan dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini, agar kejadian tersebut tidak
terulang dan dapat dilakukan perbaikan-perbaikan di masa mendatang maka perlu adanya
saran yang bersifat membangun baik tertuju terhadap lembaga akademik maupun ke pihak
perusahaan. Adapun saran yang dapat penulis paparkan yaitu :
31
DAFTAR PUSTAKA
https://kai.id/corporate/about_kai/
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&tbm=isch&q=cc+201+04+07&chips=q:cc+201+04+07,online_chips:cc2010407&sa=X&v
ed=0ahUKEwiL55iXw6LkAhWZWX0KHedEBskQ4lYILCgB&biw=1366&bih=654&dpr=1
#imgrc=fh3BJfXN33KUhM:
32