Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PROSES PERAWATAN TRAKSI MOTOR PADA LOKOMOTIF


SERI CC 201

DEPO LOKOMOTIF TANAH ABANG


PT. KERETA API INDONESIA (Persero)

Disusun Oleh
Dwi Rici Subagja Andryyani
2013030544

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2016
LAPORAN KERJA PRAKTIK

PROSES PERAWATAN TRAKSI MOTOR PADA LOKOMOTIF


SERI CC 201

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Melaksanakan
Kerja Praktik Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Pamulang

Disusun Oleh
Dwi Rici Subagja Andryyani
2013030544

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2016
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dwi Rici Subagja Andryyani


NIM : 2013030544
Program Studi : Teknik Mesin

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan kerja praktik saya yang


berjudul Proses Perawatan Traksi Motor Pada Lokomotif Seri CC 201 adalah
hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa laporan kerja praktik saya merupakan hasil jiplakan
maka saya bersedia menerima sanksi apapun yang diberikan.

Jakarta, November 2016

Dwi Rici Subagja Andryyani

ii
LEMBAR PENGESAHAN I

DEPO LOKOMOTIF TANAH ABANG


PT. KERETA API INDONESIA (Persero)
JL. TAMAN JATI BARU GAMBIR, JAKARTA PUSAT
DKI JAKARTA 10150

PROSES PERAWATAN TRAKSI MOTOR PADA LOKOMOTIF SERI CC


201

Disusun Oleh :
Dwi Rici Subagja Andryyani
2013030544

Menyetujui,

Pimpinan DEPO Tanah Abang Pembimbing DEPO Tanah Abang

Nana Rukmana Arief Budiyanto

iii
LEMBAR PENGESAHAN II

PROSES PERAWATAN TRAKSI MOTOR PADA LOKOMOTIF SERI CC


201

Disusun Oleh :
Dwi Rici Subagja Andryyani
2013030544

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Kaprodi Teknik Mesin

Nanang Kusbandono, ST Ir. Djuhana, M.Si.

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Dwi Rici Subagja Andryyani
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 28 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Manunggal Jaya RT/RW 008/004 No. 42
Kelurahan Lebak Bulus Kecamatan Cilandak
Kota Jakarta Selatan
Telepon : 081298101560
E-mail : riki.andryyan@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan


2001 2007 : SD Negreri 2 Cikalahang
2007 2010 : SMP Negeri 1 Dukupuntang
2010 2013 : SMK Negeri 1 Cirebon

viii
MOTTO

1. Masa depanmu dibentuk oleh apa yang kau lakukan hari ini bukan esok hari.
2. Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah cintai apa yang
anda lakukan.
3. Kurangnya kemampuan bukan sebuah alasan untuk keberhasilan,
kesungguhan penuh semangat adalah modal keberhasilan.
4. Hidup adalah proses dimana kita terus belajar tanpa ada batas umur, tanpa
mengenal kata tua.
5. Usaha akan membuahkan hasil setelah seseorang tidak menyerah.

ix
ABSTRAK

Lokomotif dapat berjalan dengan baik jika keempat sistemnya, yaitu sistem
angin, sistem diesel, sistem elektrik dan sistem mekanik berfungsi dengan baik.
Penelitian ini melakukan analisis terhadap kegiatan perawawatan lokomotif
khususnya sistem elektrik, mengenai Traksi Motor. Karena Traksi Motor sangat
penting dalam menjalankan roda lokomotif.
Kata kunci : Lokomotif, Sistem Elektrik, Traksi Motor

x
ABSTRACT

Locomotive can run well if the four system, namely wind system, diesel sytem,
electrical system and mechanical system function well. The study conducted an
analyze locomotive maintenance activities especially electrical system. Because
Motor Traction is very important in running a locomotive wheels.

Keywords : Locomotive, Electrical System, Motor Traction

xi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek ini yang berjudul Proses Perawatan Traksi Motor Pada Lokomotif Seri
CC 201. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.

Selama menyelesaikan penulisan laporan praktik ini penulis telah banyak


mendapat bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara moril
maupun materil secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam
kesempatan kali ini penulis mengucapkan puji dan syukur atas kekuatan Allah SWT
yang telah mencurahkan segala anugerahnya dan ingin berterima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, terutama
kepada:
1. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan semangat, doa, dukungan baik
moral maupun materi yang tiada henti hentinya kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
2. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M selaku Rektor Universitas Pamulang.
3. Bapak Ir. Dadang Kurnia, M.M selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Pamulang.
4. Bapak Ir. Djuhana, M.Si selaku Kaprodi Teknik Mesin Universitas Pamulang.
5. Bapak Nanang Kusbandono, ST selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan kritik dan saran maupun arahan yang sangat berguna dalam
penyusunan laporan kerja praktek ini.
6. Bapak Nana Rukmana selaku Pimpanan Perusahaan sekaligus KDT DEPO
Lokomotif Tanah Abang.
7. Bapak Arief Budiyanto selaku Pembimbing Lapangan sekaligus KR LOSD
DEPO Lokomotif Tanah Abang.
8. Bapak Aris Sagita selaku SPV Luar DEPO Lokomotif Tanah Abang.

xii
9. Bapak Hermanto dan Bapak Edi Rezeki selaku Quality Control DEPO Lokomotif
Tanah Abang.
10. Bapak Erick selaku Pengawas MC Divisi Kelistrikan DEPO Lokomotif Tanah
Abang.
11. Serta seluruh pegawai dan staff DEPO Lokomotif Tanah Abang.
Penulis menyadari bahwa laporan praktik ini jauh dari kesempurnaan, dengan
keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, segala saran dan koreksi yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap laporan
kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, November 2016

Dwi Rici Subagja Andryyani

xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN I ....................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN II ...................................................................................... iv
SURAT PERMOHONAN MAGANG ........................................................................ v
SURAT BALASAN MAGANG ................................................................................. vi
LEMBAR PENILAIAN ............................................................................................. vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... viii
MOTTO ....................................................................................................................... ix
ABSTRAK .................................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR ................................................................................................ xii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 2
1.3.1. Tujuan Umum ......................................................................................... 2
1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................................ 2
1.4. Kegunaan ........................................................................................................ 2
1.4.1. Bagi Mahasiswa ...................................................................................... 2
1.4.2. Bagi DEPO Lokomotif Tanah Abang ..................................................... 2
1.4.3. Bagi Universitas Pamulang ..................................................................... 3
1.5. Tempat Kerja Praktik ..................................................................................... 3
1.6. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik .................................................................. 3
BAB II PROFIL TEMPAT KERJA PRAKTIK ........................................................... 4
2.1. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero)................................................... 4
2.2. Profil Umum Perusahaan ................................................................................ 6
2.3. Lokasi Perusahaan .......................................................................................... 7
2.4. Tujuan dan Fungsi Perusahaan ....................................................................... 7
2.5. Tugas Pokok Perusahaan ................................................................................ 7
2.6. Manajemen Perusahaan .................................................................................. 7
2.7. Hari dan Jam Kerja ......................................................................................... 8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 9
3.1. Motor DC ....................................................................................................... 9
3.1.1. Prinsip Dasar Cara Kerja ....................................................................... 10
3.1.2. Prinsip Arah Putaran Motor .................................................................. 13
3.2. Traksi Motor ................................................................................................. 14
3.2.1. Jenis dan Daya....................................................................................... 14
3.2.2. Konstruksi ............................................................................................. 14
3.3. Komponen Traksi Motor .............................................................................. 15
3.3.1. Carbon Brush ........................................................................................ 15
3.3.2. Komutator ............................................................................................. 16
3.2.3. Commutating Pole................................................................................. 16
3.2.4. Brush holder .......................................................................................... 17

xiv
3.2.5. Fungsi Traksi Motor .............................................................................. 17
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK ...................................................................... 18
4.1. Pengertian Perawatan ................................................................................... 18
4.2. Tujuan Perawatan ......................................................................................... 18
4.3. Fungsi Perawatan ......................................................................................... 18
4.4. Jenis - Jenis Perawatan ................................................................................. 19
4.5. Kegiatan Selama Praktik .............................................................................. 19
4.6. Lingkup Pekerjaan ........................................................................................ 22
4.6.1. Perawatan Brush Holder ....................................................................... 23
4.6.2. Perawatan Carbon Brush ...................................................................... 23
4.6.3. Perawatan Komutator ............................................................................ 24
4.6.4. Perawatan Kabel Traksi Motor ............................................................. 24
4.6.5. Perawatan Kabel Ground ...................................................................... 25
4.6.6. Perawatan Harmonika Traksi Motor ..................................................... 25
4.6.7. Perawatan Tutup Traksi Motor ............................................................. 25
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 26
5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 26
5.2. Saran ............................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................27

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Motor DC Sederhana ................................................................................ 9


Gambar 3.2 Medan Magnet yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor ............ 10
Gambar 3.3 Medan Magnet yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor ............ 10
Gambar 3.4 Medan Magnet yang Mengelilingi Konduktor dan di antara Kutub ...... 11
Gambar 3.5 Reaksi Garis Fluks ................................................................................. 11
Gambar 3.6 Prinsip Kerja Motor DC ......................................................................... 12
Gambar 4.1 Brush Holder .......................................................................................... 17
Gambar 4.2 Carbon Brush ......................................................................................... 17
Gambar 4.3 Komutator............................................................................................... 18
Gambar 4.4 Kabel Traksi Motor ................................................................................ 19
Gambar 4.5 Harmonika Traksi Motor ........................................................................ 19

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Catatan Kegiatan Selama Praktik ........................................... 13


Tabel 4.2 Check Sheet Traksi Motor....................................................... 14

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api dimana terdapat mesin
untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari
rangkaian kereta api. Operator dari lokomotif disebut masinis. Masinis
menjalankan kereta api berdasarkan perintah dari pusat pengendali perjalanan
kereta api melalui sinyal yang terletak di pinggir jalur rel.
Lokomotif merupakan bagian penggerak utama pada rangkaian kereta api,
pada lokomotif arus yang keluar dari baterai digunakan untuk menggerakkan
generator bantu. Generator bantu kemudian menggerakkan generator utama.
Generator utama memiliki satu poros engkol dengan poros engkol motor diesel
sehingga otomatis arus dari baterai terputus oleh suatu peralatan kontrol yang
disebut governour motor diesel. Generator utama yang diputar oleh poros engkol
motor diesel akan menghasilkan arus AC yang kemudian akan dialirkan
keperalatan penyearah arus sehingga arus diubah dari AC ke DC. Selanjutnya
arus DC ini yang digunakan untuk menggerakkan traksi motor yang akan
memutar roda.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan perawatan pada traksi
motor. Perawatan tersebut meliputi pengecekan brush holder, komutator, carbon
brush, kabel traksi motor, kabel ground, dan harmonika traksi motor. Perawatan
ini dilakukan agar cara kerja traksi motor tetap baik.

1
2

1.3. Maksud dan Tujuan


1.3.1. Tujuan Umum
1. Mengetahui proses perawatan traksi motor pada lokomotif.
2. Meningkatkan keterampilan ilmu maintance dan penerapannya dalam
kehidupan.
3. Meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai perawatan lokomotif di
bidang perkeretaapian.
4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dan instansi
pemerintah, perusahaan swasta dan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi.
5. Mengenalkan mahasiswa akan pengalaman di dunia kerja yang
berkaitan dengan ilmu perkeretaapian.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah melakukan
perawatan traksi motor pada lokomotif sesuai cheek sheet.

1.4. Kegunaan
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dalam pelaksanaan kerja
praktik ini yaitu :
1.4.1. Bagi Mahasiswa
1. Memperoleh tambahan ilmu pengetahuan khususnya dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh selama dibangku perkuliahan.
2. Menambah wawasan dan pengalaman di dunia kerja pada umumnya,
khususnya di bidang perkeretaapian.
1.4.2. Bagi DEPO Lokomotif Tanah Abang
1. Menjalin hubungan kemitraan dengan perguruan tinggi, sehingga
tercipta suatu hubungan sinergis yang bermanfaat demi kemajuan
bersama.
2. Sebagai perwujudan pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam
dunia pendidikan untuk menciptakan manusia-manusia pembangunan
yang potensial dan berwawasan kebangsaan.
3

1.4.3. Bagi Universitas Pamulang


1. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan instansi atau lembaga
yang bersangkutan dalam bidang penelitian maupun ketenagakerjaan.
2. Sebagai evaluasi dibidang akademik untuk pengembangan mutu
pendidikan seiring dengan perkembangan ilmu khususnya di bidang
industri.

1.5. Tempat Kerja Praktik


Kerja praktik ini dilaksanakan di DEPO Lokomotif Tanah Abang PT.
Kereta Api Indonesia (Persero).Jl. Taman Jati Baru, Gambir, Jakarta Pusat.

1.6. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik


Kerja Praktik dilaksanakan selama satu bulan, dimulai dari tanggal 3
Oktober 2016 sampai dengan 29 Oktober 2016.
BAB II
PROFIL TEMPAT KERJA PRAKTIK

2.1. Sejarah PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)


Pada hari Jumat tanggal 17 Juni 1864, kereta Api pertama lahir di
Indonesia. Pembangunan diprakasai oleh Nederlands-Indische Spoorweg
Maatschappji (NIS) dengan rute Kemijen-Tanggung. Pengcangkulan tanah
pertama dilakukan di Desa Kemijen dan diresmikan oleh Mr. L. A. J. W. Baron
Sloet van de Beele. Namun jalur ini dibuka 3 tahun berikutnya, yaitu pada
tanggal 10 Agustus 1867. Hingga tahun 1873, 3 kota di Jawa Tengah berhasil
dihubungkan yaitu Semarang, Solo dan Yogyakarta.
Masa politik kolonial liberial rupanya mengakbitkan Pemerintah Belanda
enggan mendirikan perusahaannya dan justru memberikan kesempatan luas bagi
perusahaan-perusahaan (KA) swasta. Namun perusahaan swasta itu tidak
memberikan keuntungan berarti (apalagi NIS masih membutuhkan bantuan
keuangan dari Pemerintah Kolonial). Maka Departemen Urusan Koloni
mendirikan operator KA lain yaitu Staatsspoorwegen yang membentang dari
Buitenzorg hingga Surabaya. Pertama dibangun di kedua ujungnya, jalur pertama
di Surabaya dibuka pada tanggal 16 Mei 1878 dan terhubung pada tahun 1894.
Selain itu, muncul juga 15 operator KA swasta di Jawa yang menamakan
dirinya sebagai perusahaan Trem Uap. Namun meskipun namanya demikian
perusahaan itu sudah dapat dianggap sebagai operator KA regional.
Sebagai perusahaan kolonial, sebagian besar jalur KA di Indonesia
mempunyai 2 tujuan yaitu ekonomi dan strategis. Nyatanya syarat bantuan
keuangan NIS antara lain membangun rel KA ke Ambarawa yang memiliki
benteng bernama Willem I (yang diambil dari nama Raja Belanda). Jalur KA
negara pertama dibangun melalui pegunungan selatan Jawa. Selain daerah datar
di wilayah utara Jawa juga dibangun untuk alas an strategis yang sama. Jalur KA
negara di Jawa menghubungkan Anyer (lintas barat) menuju Banyuwangi (lintas
timur).

4
5

Selaim di pulau Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh. Jalur


tersebut menghubungkan Banda Aceh dan Pelabuhan Uleelhe dengan lebar sepur
1067 mm yang digunakan untuk keperluan militer. Kemudian lebar sepur diganti
dari yang sebelumnya 1067 mm menjadi 750 mm membentang ke selatan. Jalur
ini kemudian berpindah kepemilikan dari Departemen Urusan Perang kepada
Departemen Urusan Koloni pada tanggal 1 Januari 1916 menyusul perdamaian
relative di Aceh.
Ada pula jalur KA di Ranah Minangkabau dibangun pada tahun 1891-
1894 dan di pulai Sumatera Selatan dibangun pada tahun 1914-1932. Kedua jalur
ini digunakan untuk melintas layanan KA batu bara dari pertambangan bawah
tanah menuju pelabuhan. Di pulai Sumatera Utara ada perusahaan KA bernama
Deli Spoorweg Maatschappij yang banyak mengangkut karet dan tembakau di
daerah Deli.
Pembangunan jalur KA juga dilangsungkan di pulai Sulawesi Selatan
pada tahun 1922 hingga 1930 sebagai bagian dari proyek besar-besaran
pembangunan jalur rel di pulai Kalimantan dan Sulawesi, menggabungkan sistem
rel KA di pulai Sumatera serta elektrifikasi jalur KA utama di pulai Jawa. Namun
depresi besar telah membatalkan upaya ini. Meskipun tidak sempat dibangun,
studi pembangunan jalur KA di Kalimantan, Bali dan Lombok telah selesai
dilakukan.
Semasa pendudukan Jepang, seluruh KA (bahkan yang terpisah
sekalipun) dikelola sebagai satu kesatuan. Sementara itu, di Sumatera juga
dikelola oleh cabang-cabang Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang secara
terpisah.
Pendudukan Jepang akhirnya mengubah lebar sepur 1435 mm di Jawa
menjadi 1067 mm, sebagai penyelesaian masalah lebar sepur ganda. Ini bukanlah
permasalahan nyata karena tidak banyak perubahan material di kedua sistem
tersebut.
Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada
tanggal 17 Agustus 1945, karyawan perusahaan KA yang tergabung dalam
Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengabil alih kekuasaan dari Jepang.
6

Pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh


Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa mulai hari itu
kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia sehingga Jepang
sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan tersebut. Inilah yang melandasi
ditetapkannya tanggal 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api serta
dibentuknya Djawatan Kereta Repoeblik Indonesia (DKARI).
Ada operator KA lain selain DKA, yaitu Kereta Api Soematra Oetara
Negara Repoeblik Indonesia dan Kereta Api Negara Repoeblik Indonesia (1953-
1960) yang semuanya beroperasi di Sumatera.
Nama DKA pun berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA)
semasa Orde Lama. Lalu pada tanggal 15 September 1971 berubah menjadi
Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, Perjanka). Kemudian pada tanggal 2
Januari 1991, PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka)
dan semenjak tanggal 1 Juni 1999 Perumka mulai menunjukan keterbukaannya
dan berubah menjadi PT. Kereta Api (Persero)/PT. KA. Pada tanggal 20 Mei
2010 nama PT. KA berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) hingga
saat ini.

2.2. Profil Umum Perusahaan


DEPO Lokomotif merupakan tempat menyimpan, menyiapkan,
pemeriksaan, pemeliharaan dan perawatan ringan agar Lokomotif siap untuk
melakukan tugasnya yaitu menarik kereta atau gerbong. Untuk melakukan semua
kegiatan itu DEPO dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk
pemeliharaan, pencucian, gudang persediaan suku cadang, fasilitas pendukung
dan pegawai pengelola DEPO.
DEPO Lokomotif Tanah Abang merupakan bagian dari sarana PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta. DEPO Lokomotif Tanah
Abang melakukan perawatan rutin untuk Lokomotif jarak jauh untuk daerah
sekitar Jakarta dan sekitarnya. DEPO ini hanya melayani jenis Lokomotif seri
CC 201 dengan jumlah total 9 Lokomotif untuk perawatan rutin.
7

2.3. Lokasi Perusahaan


Alamat : Jl. Taman Jati Baru Kec. Gambir Jakarta Pusat
Website : dipolok.thb.keretaapi.co.id
No. Telp. : -

2.4. Tujuan dan Fungsi Perusahaan


Tujuan dari DEPO Lokomotif Tanah Abang (THB) adalah :
1. Menjamin keamanan dalam perjalanan kereta api.
2. Menjamin berfungsinya semua peralatan lokomotif.
3. Meningkatkan produktivitas sarana.
4. Melakukan perawatan lokomotif secara berkala.
5. Menjaga kenyamanan penumpang dalam perjalanan.
Sedangkan fungsi dari DEPO Lokomotif Tanah Abang (THB) itu sendiri
adalah membina, melatih dan mengembangkan ide-ide setiap pegawai DEPO
agar menjadi manusia yang mandiri dalam hal perkeretaapian.

2.5. Tugas Pokok Perusahaan


1. Merawat serta memperbaiki komponen Lokomotif.
2. Melakukan perawatan secara periodik maupun pengecekan pada Lokomotif.
3. Melakukan modifikasi, renovasi dan rehabilitas Lokomotif.

2.6. Manajemen Perusahaan


DEPO Lokomotif Tanah Abang dipimpin oleh seorang Kepala DEPO dan
Kepala Traksi (KDT). Kepala DEPO dan Kepala Traksi tersebut membawahi
seorang masinis dan beberapa orang Kepala Ruas (KR) atau kepala bagian.
8

2.7. Hari dan Jam Kerja


Hari kerja yang diberlakukan di DEPO Lokomotif Tanah Abang adalah 5
hari kerja dalam seminggu untuk divisi Daily Check (DC) dan 6 hari dalam
seminggu untuk divisi Monthly Check (MC).
Adapun waktunya adalah sebagai berikut :
Jam Kerja : Pukul 08.00 15.00 wib
Istirahat : Pukul 12.00 13.00 wib (kecuali Jumat pukul 11.30 13.30 wib)
Hari : Senin Sabtu (untuk mahasiswa praktik).
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik,
fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya
industri sebab diperkirakan bahwa motormotor menggunakan sekitar 70% beban
listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc
disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor
(bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada
medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada
setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja
dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang
mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus
yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan
magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa
berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.

Gambar 3.1. Motor DC Sederhana

9
10

Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang


menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker
dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.
3.1.1. Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di
sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus
pada konduktor.

Gambar 3.2. Medan Magnet yang Membawa Arus Mengelilingi


Konduktor
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan
arah garis fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan
kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda
akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3 menunjukkan medan
magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk
U.

Gambar 3.3. Medan Magnet yang Membawa Arus Mengelilingi


Konduktor
11

Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo.

Gambar 3.4. Medan Magnet Mengelilingi Konduktor dan di antara


Kutub
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara
kutub uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan
berinteraksi dengan medan magnet kutub. Lihat gambar 5.

Gambar 3.5. Reaksi Garis Fluks


Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang
dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A
dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan
pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor.
Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat
ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.
Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan
yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo
berputar searah jarum jam.
12

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :


1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan
medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk
memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik
akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar
dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik
(motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses
perubahan energi. Daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Gambar 3.6. Prinsip Kerja Motor DC


13

Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara


sempurna, maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan
gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada
kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan
perputaran pada motor.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada
keluaran tenaga putar/torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok :
1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah
corveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel
torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai
kuadrat kecepatan). Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.
3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
3.1.2. Prinsip Arah Putaran Motor
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming
tangan kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet
dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet
memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan
empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya
Lorentz, yang besarnya sama dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di
dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya
gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui
penghantar bertambah besar.
14

3.2. Traksi Motor


Traksi Motor merupakan motor listrik yang berfungsi untuk
membangkitkan momen putar yang akan diteruskan melalui roda gigi untuk
memutar roda. Traksi Motor hanya digunakan pada lokomotif diesel elektrik.
Traksi Motor berjenis motor DC (direct current) dengan belitan seri, 4 kutub
ditambah kutub komutasi. Kecepatan maksimum motor adalah 2100 rpm dengan
data tahanan sebagai berikut :
Tahanan armature : 0,0188 0,0195
Tahanan penguat magnet exiter : 0,01095 0,01151
Tahanan medan komutasi : 0,00754 0,00724
3.2.1. Jenis dan Daya
Sampai sekarang motor traksi yang digunakan pada lokomotif
diesel di Indonesia adalah motor listrik arus searah (DC traction motor)
berpenguat medan seri.Besar, ukuran, dan berat motor traksi disesuaikan
oleh tingkat daya yang diterima sebagai energi listrik untuk diubah
menjadi energi gerak.
Sebagai contoh lokomotif BB201 yang mempunyai daya keluaran
1425 HP atau daya bersih yang diterima 4 motor traksi sekitar 1000 HP.
Dengan demikian setiap motor traksi akan menerima daya sebesar 250
HP. Dalam hal ini digunakan motor traksi tipe D29.
3.2.2. Konstruksi
Motor traksi terdiri dari rotor, stator, poros, roda gigi pinion serta
casing yang mempunyai bobot sekitar 1,5 ton. Putaran dari roda gigi
pinion akan memutar roda gigi pada poros dan sebagai penutup dipasang
kotak roda gigi atau casing. Bobot motor traksi ini ditumpu langsung
pada gandar melalui 2 bantalan luncur yang bisa dipasang atau dilepas.
Sedangkan disisi lain motor traksi didukung oleh rangka bogi melalui
pegas karet yang disebut nose suspension.
15

Konstruksi penumpuam motor traksi yang demikian menyebabkan


beban interaksi berupa gaya kejut antara roda dan rel yang cukup besar
dibanding dengan kereta atau gerbong terutama pada sambungan rel dan
wesel. Hal ini tentu akan berakibat kerusakan pada komponen motor
traksi maupun pada sambungan rel.
Selain pemasangan motor traksi tipe Noise Suspension ada
konstruksi pemasangan motor traksi pada bogi dengan prinsip Fully
Suspended. Yaitu motor traksi dipasang langsung pada rangka bogie
sehingga motor traksi merupakan bagian yang dipegas bersama dengan
rangka bogie. Contoh pemasangan motor traksi seperti ini adalah pada
lokomotif BB204 yang dapat mendaki rel yang bergerigi.

3.3. Komponen Traksi Motor


3.3.1. Carbon Brush
Carbon brush adalah media yang menyalurkan arus listrik dari
sirkit diluar rotor ke sirkit dalam rotor dan sebaliknya. Untuk itu carbon
brush harus memenuhi persyaratan kekerasan (grade) tertentu dan
panjang minimum yang diijinkan dengan nilai tertentu pula. Apabila
persyaratan ini tidak dipenuhi maka akan ada akibat yang tidak
menguntungkan, misalnya menimbulkan bunga api elektrik (electric
spark) yang cukup besar yang dapat menjadi pemicu terjadinya akibat
yang lebih parah yaitu flashover.
Carbon brush yang terlalu keras akan dapat menggerus permukaan
komutator, sehingga permukaan komutator tidak rata. Ini memicu
terjadinya bunga api elektrik. Sedangkan apabila carbon brush terlalu
lunak akan cepat habis dan mengotori alur-alur komutator dengan debu
carbon. Apabila debu ini tidak segera dibersihkan, ditambah dengan
adanya kelembaban yang tinggi dapat lengket pada alur komutator. Bila
demikian adanya, akan menjadi penghantar antar segmen tembaga
komutator dan membuat adanya arus bocor.
16

3.3.2. Komutator
Komutator dikontruksikan dari banyak segemen tembaga dan
segmen sekat maka menjadi berbentuk silinder dengan kontruksi ikatan
arch bound. Ia bukan sebuah benda pejal atau massif. Karena itu ia
mudah mengalami deformasi. Bila ia mengalami deformasi maka sebagai
sebuah bidang kontak geser, ia tidak sempurna mengalirkan arus dari
sirkit didalam dengan sirkit diluar rotor.
Beberapa kelemahan yang berasal dari kontruksi ini antara lain
adalah komutator menjadi berbentuk oval, komutator berputar eksentris,
segmen komutator menonjol (high bar), segmen komutator melesak
kedalam (depressed bar) dan mica insulator menonjol. Semua ketidak
sempurnaan ini akan memicu terjadinya bunga api listrik yang cukup
besar yang pada gilirannya akan dapat menimbulkan terjadinya gangguan
yang fatal bagi motor DC yaitu terjadinya flash over.
3.2.3. Commutating Pole
Permukaan komutator adalah sebuah bidang kontak geser antara
sirkit rotor dengan sirkit diluarnya. Untuk itu komutator harus selalu
bersih dan bidang kontak gesernya lamak. Persyaratan ini sering tidak
dipenuhi, misalnya karena permukaan komutator kotor. Permukaan
komutator khususnya pada alur-alur antar segmen tembaga mudah
dikotori oleh debu. Kotoran debu ini dapat berasal dari debu carbon
brush, dapat berasal dari debu dan kelembaban dari luar. Tekanan pegas
carbon brush yang lembek juga merupakan salah satu penyebab tidak
lamaknya budang kontak geser. Hal lain yang juga merupakan
peneyebabnya adalah bila carbon brush sudah lebih pendek dari ukuran
minimum. Kekerasan carbon brush juga harus sesuai dengan persyaratan
yang direkomendasi pabrik.
17

3.2.4. Brush holder


Brush holder sebagai pemegang karbon brush juga merupakan titik
lemah. Apabila lubang untuk tempat carbon brush terlalu longgar atau
terlalu sempit maka hal ini akan mengganggu gerakan carbon brush
menjadi tidak dapat mengikuti gerak permukaan komutator. Ini juga dapat
memicu terjadinya gangguan ground pada traksi motor.
Oleh karena itu komutator dan perlengkapannya merupakan daerah
lemah pada mesin DC pada umumnya.Maka perlu perhatian serius
pemeliharaan komutator dan perlengkapannya.

3.2.5. Fungsi Traksi Motor


Fungsi traksi motor adalah menggerakan atau memutar poros roda
lokomotif supaya roda dapat bergerak dan berfungsi juga untuk
melakukan pengereman secara elektrik yang disebut dynamic breaking.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK

4.1. Pengertian Perawatan


Kegiatan perawatan (Maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyusaian penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang efektif (Sofyan, 1987:88). Dalam hal ini, kegiatan perawatan
Lokomotif adalah bentuk usaha menjaga kualitas Lokomotif agar dapat
beroperasi dengan baik, memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan dan
memperpanjang usia pakai.

4.2. Tujuan Perawatan


Perawatan Lokomotif pada DEPO Lokomotif bertujuan untuk :
1. Menjaga agar lokomotif selalu dalam keadaan Siap Operasi (SO).
2. Menjaga agar lokomotif mempunyai masa usia pakai yang lebih panjang
(Life Time).
3. Menjaga kehandalan lokomotif agar tidak terjadi gangguan saat beroperasi.
4. Menekan biaya operasional.

4.3. Fungsi Perawatan


Perawatan pada DEPO Lokomotif berfungsi untuk :
1. Melakukan pengecekan dan pembenahan apabila terjadi ketidaksesuaian
standar pada Lokomotif.
2. Mengetahui dan memperbaiki gangguan fungsi komponen lokomotif yang
akan rusak maupun yang akan mengakibatkan kerusakan pada komponen
yang lain.
3. Perbaikan atau penggantian suku cadang yang rusak.
4. Improvement sehingga gangguan/kerusakan komponen/sistem lokomotif tidak
terulang di kemudian hari.

18
19

4.4. Jenis - Jenis Perawatan


Perawatan yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk
merawat lokomotif di DEPO Lokomotif Tanah Abang dikelompokan menjadi 4
jenis perawatan, yaitu :
1. Perawatan 1 Bulanan (P1) : Pada pemeliharaan ini dilaksanakan setiap satu
bulan sekali pada setiap Lokomotif.
2. Perawatan 3 Bulanan (P3) : Pada pemeliharaan ini dilaksanakan setiap tiga
bulan sekali pada setiap lokomotif.
3. Perawatan 6 Bulanan (P6) : Pada pemeliharaan ini dilaksanakan setiap enam
bulan sekali pada setiap Lokomotif.
4. Perawatan 1 Tahunan (P12) : Pada pemeliharaan ini dilaksanakan setiap satu
tahun sekali pada setiap lokomotif.

4.5. Kegiatan Selama Praktik


Dalam bahasan ini penulis melakukan kegiatan selama satu bulan pada
DEPO Lokomotif Tanah Abang. Berikut ini adalah tabel kegiatan selama
kegiatan Praktikyang dilakukan :

Tabel 4.1 Catatan Kegiatan Selama Praktik

No Tanggal Kegiatan
Pengenalan diri dan lingkungan kerja di DEPO
1 Senin, 03 Oktober 2016 Lokomotif Tanah Abang serta mendapat pengarahan
singkat dari Kepala Ruas.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi. PB Pompa Air
2 Selasa, 04 Oktober 2016
belakang.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, Membongkar,
3 Rabu, 05 Oktober 2016 membersihkan dan mengecek bagian Bogie dalam
kegiatan periodik 1 bulanan Lokomotif CC 201 89 06.
4 Kamis, 06 Oktober 2016 Stand By Monitor.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, PB Bocoran
5 Jumat, 07 Oktober 2016
Intercooler sisi R C1738901.
20

6 Sabtu, 08 Oktober 2016 PB lanjutan Tumbeng elemen Intercooler C1 738901.


7 Minggu, 09 Oktober 2016 Libur.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, Membongkar,
8 Senin, 10 Oktober 2016 membersihkan, dan mengecek bagian Motor Diesel
dalam periodik 1 bulanan Lokomotif CC 201 78 06.
Mengikuti Kegiatan Apel pagi, Mengecek dan
9 Selasa, 11 Oktober 2016 membongkar PB Notch 7 Lampu Indikator Wheel Slip
nyala, Finger S21 Nempel (OK).
Mengikuti Kegiatan Apel pagi, Melakukan
Pengecekan dan membongkar PB MV P32 Bocor
10 Rabu, 12 Oktober 2016 (Ganti MV) pada Lokomotif CC 201 92 15 (JNG) dan
PB Ground Potong TM5 pada Lokomotif CC 201 83
01.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, Mengecek,
membongkar dan membersihkan bagian Mekanik dan
11 Kamis, 13 Oktober 2016
Motor Diesel dalam Periodik 1 Bulanan pada
Lokomotif CC 201 75 89 03.
Tidak ada Lokomotif yang masuk untuk melakukan
perawatan periodik maupun perbaikan. Diberikan
12 Jumat, 14 Oktober 2016
penjelasan dan materi Oleh bapak Ragil Membahas
tentang Motor Diesel.
Melakukan pengecekan dan membongkar Modifikasi
13 Sabtu, 15 Oktober 2016
lampu indikator TCRP.
14 Minggu, 16 Oktober 2016 Libur.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, Melakukan perbaikan
15 Senin, 17 Oktober 2016 Tambah M.Pel MD 20 liter dan ganti kabel serian
Battery.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, mengecek,
16 Selasa, 18 Oktober 2016 membongkar, dan membersihkan bagian Eletrik dan
Mekanik.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, Mengecek,
17 Rabu, 19 Oktober 2016
membongkar dan membersihkan Motor Diesel dan
21

Mekanikdalam Periodik 1 Bulanan C1 79 89 07


Tidak ada Lokomotif yang masuk untuk melakukan
18 Kamis, 20 Oktober 2016
perawatan periodik. Instalasi listrik Ruang Gudang.
Membongkar dan pengecekan PB Lampu Kabin Mati
19 Jumat, 21 Oktober 2016 (Ganti lampu 2 Buah) CS1 dan CS2 dan ganti tutup
atas Intercooler Sisi L
Melakukan perbaikan dan membongkar PB C1 73
19 Sabtu, 22 Oktober 2016
yang mengalami Hot Engine.
20 Minggu, 23 Oktober 2016 Libur.
Tidak ada Lokomotif yang masuk untuk melakukan
21 Senin, 24 Oktober 2016
perawatan periodik maupun perbaikan. Stand By.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, mengecek dan
membongkar PB Piston Unloader STR Compressor +
22 Selasa, 25 Oktober 2016
Ganti packing (Sisi L) dan Ganti Ring Tembaga STT
(in) + Packing.
Mengikuti Kegiatan Apel Pagi, mengecek dan
23 Rabu, 26 Oktober 2016 membongkar dan membersihkan Bagian Bogie dalam
Periodik 6 Bulanan pada Lokomotif CC 201 89 08
Melanjutkan mengecek, membongkar, membersihkan
24 Kamis, 27 Oktober 2016 bagian Bogie dalam Periodik 6 Bulanan pada
Lokomotif CC 201 89 08
Tidak ada Lokomotif yang masuk untuk melakukan
25 Jumat, 28 Oktober 2016 Perawatan periodik maupun perbaikan, Membersihkan
dan Merapihkan Gudang
Tidak ada Lokomotif yang masuk untuk melakukan
26 Sabtu, 29 Oktober
perawatan periodik maupun perbaikan, Stand By
22

4.6. Lingkup Pekerjaan


Dalam bahasan ini penulis melakukan perawatan satu bulanan (P1) pada
DEPO Lokomotif Tanah Abang. Berikut ini adalah tabel Check Sheet sebagai
prosedur perawatan yang akan dilakukan :

Tabel 4.2 Check Sheet Traksi Motor

ITEM/ STANDART/ HASIL NOT


NO OK
COMPONEN PARAMETER PEMERIKSAAN OK

1
Lamel
(Comutator)
Rata, Bersih dan
Kering
Rata, Bersih
2
Jarak Brush
Holder
1,6 2,3 mm 1,6 mm
3 Carbon Brush Minimal 27 mm 27 mm
Sambungan baik,
4
Kabel Traksi
Motor
tidak lecet klem
penahan
Baik, terpasang
terpasang

5 Kabel Ground Terpasang Terpasang


6
Harmonika
Traksi Motor
Tidak sobek Tidak sobek
7
Tutup Traksi
Motor
Baut lengkap dan
kencang
Baik, kencang
23

4.6.1. Perawatan Brush Holder


1. Periksa jarak brush holder ke lamel rotor (standar 1,6 sampai 2,3 mm)
2. Pastikan brush holder tidak menempel ke komutator.
3. Pastikan pegangan brush holder kuat. Kencangkan baut pemegang
brush holder bila perlu.
4. Periksa per brush hoder (2buah)
5. Periksa kabel skunt brush holder
6. Pastikan keadaan fisik brush hoder baik.
7. Bersihkan brush holder dengan cairan kimia aseton (pembersih
kotoran).

Gambar 4.1 Brush Holder

4.6.2. Perawatan Carbon Brush


1. Periksa standar minimal carbon brush (27 mm).
2. Perkisa ketebalan carbon brush (min. 10 mm).
3. Pastikan kondisi fisik carbon brush baik.
4. Bersihkan carbon brush dengan cairan kimia aseton (pembersih
kotoran).

Gambar 4.2 Carbon Brush


24

4.6.3. Perawatan Komutator


1. Periksa permukaan komutator, pastikan tidak ada permukaan yang
kasar.
2. Jika ada permukaan komutator yang kasar lakukan pengapelasan agar
halus.
3. Pastikan kondisi fisik komutator baik, bersih dan bebas dari debu.

Gambar 4.3 Komutator

4.6.4. Perawatan Kabel Traksi Motor


1. Pastikan kondisi 4 buah kabel traksi motor tidak terbakar atau putus.
2. Pastikan pegangan kabel traksi motor kuat.
3. Pastikan sambungan kabel traksi motor kencang.
4. Bersihkan kabel traksi motor dengan cairan kimia aseton (pembersih
kotoran).
25

Gambar 4.4 Kabel Traksi Motor

4.6.5. Perawatan Kabel Ground


1. Pastikan kondisi kabel ground tidak terbakar atau putus.
2. Bersihkan kabel ground dengan cairan kimia aseton (pembersih
kotoran).

4.6.6. Perawatan Harmonika Traksi Motor


1. Periksa baut pengikat harmonika (4 buah), pastikan kuat dan kencang.
2. Periksa kebersihan harmonika traksi motor.
3. Pastikan harmonika traksi motor tidak sobek.

Gambar 4.5 Harmonika Traksi Motor

4.6.7. Perawatan Tutup Traksi Motor


1. Bersihkan tutup traksi motor dengan mencucinya menggunakan
deterjen.
2. Bersihkan baut tutup traksi motor (4 buah).
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan laporan yang ada penulis telah
mengemukakan kesimpulan tentang perawatan Traksi Motor pada DEPO
Lokomotif Tanah Abang diantaranya :

1. Traksi Motor merupakan elemen penting dalam sistem kelistrikan khususnya


dalam menjalankan roda lokomotif.
2. Perawatan Traksi Motor dilakukan sesuai standar operasional prosedur.
3. Satu lokomotif terdiri dari enam buah traksi motor.

5.2. Saran
Selama masa kerja praktik ini, banyak ilmu dan wawasan yang didapat
penulis. Walaupun waktu yang ditempuh singkat yaitu selama Satu Bulan, tetapi
penulis merasakan banyak hal - hal baru yang sangat bermanfaat selama
melakukan kegiatan ini. Untuk itu penulis akan memberikan beberapa saran
terkait Kerja praktek pada DEPO Lokomotif Tanah Abang ini :
1. Kerja praktek merupakan suatu kegiatan untuk para mahasiswa agar
mahasiswa tersebut mendapat pengalaman tentang bagaimana dunia kerja
yang sesungguhnya serta agar para mahasiswa dapat memahami aplikasi dari
ilmu yang diterimanya pada bangku kuliah di dunia kerja. Oleh karena itu
para mahasiswa harus aktif dalam kegiatan ini karena jika tidak, maka akan
rugi, baik dalam hal waktu, tenaga maupun ilmu.
2. Ketelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pekerjaan ini. Karena
jika ceroboh sedikit saja maka akan membahayakan ribuan penumpang yang
akan menaiki kereta.
3. Selalu menggunakan standar K3 ketika melakukan perawatan dan pergantian
Spare Part karena sangat berbahaya dan beresiko pada saat melakukan
perawatan.

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Balai Pelatihan Teknik Traksi. 2003. DIKLAP CALON MASINIS KAI. PT. KAI
2. Sumanto, Mesin Arus Searah. Yogyakarta :Penerbit ANDI OFSET. 1994
3. http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/motor-listrik.html
4. http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/09/animasi-motor-dc.html
5. http://konversi.wodpress.com/2008/09/01/motor-arus-searah-dc-bagaimana-
bekerjanya.html

27

Anda mungkin juga menyukai