Wb
PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT &
ANGKUT
TM336304 / 2SKS, 4JAM
Konsentrasi Perancangan / Semester VI
Muhammad Razi, ST, MT
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
Ketentuan Perkuliahan :
2/26/2014
Pesawat Pengangkat
Pesawat Pengangkut
Alat-alat Pengangkat
Ban-ban Pengangkut
Mesin-mesin Pengangkat
Lori-lori Pengangkut
2/26/2014
Pesawat Pengangkat
Alat-alat Pengangkat
2/26/2014
Mesin-mesin Pengangkat
Pesawat Pengangkat :
Kelompok mesin dengan peralatan pengangkat
yang bertujuan untuk memindahkan muatan
dengan besar dan jarak yang terbatas.
Transport Equipment. Peralatan yang digunakan untuk
memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi yang lain
(contoh, antara tempat kerja, antara tempat pemuatan dan tempat
penyimpanan,dll) . Katagori utama dari alat transport adalah
conveyors, cranes, and industrial trucks.
2/26/2014
PESAWAT PENGANGKAT
Alat-alat Pengangkat :
Alat pengangkat adalah semua alat
(yang tidak berpesawat) yang
berfungsi sebagai alat pengangkat
beban (memindahkan dalam jarak
yang relatif dekat) dan digerakkan
dengan tangan (manual).
2/26/2014
Contoh:
Dongkrak (Roda gigi,
sekrup,
hidrolik,
pneumatik, tuas dan
lain-lain)
Sistem puli tangan
Lir
tangan
(Hand
Winch)
PESAWAT PENGANGKAT
Mesin-mesin Pengangkat :
Mesin-mesin pengangkat adalah alat
pengangkat yang diberi berpesawat
(Mekanisme) dan yang digerakkan
dengan mesin (Listrik, motor bakar,
turbin uap dan sebagainya).
Escalator
Contoh:
Dongkrak (Hidrolik,
pneumatik dan listrik)
Lir Bermesin
Crane
Elevator (lift)
Eskalator
Elevator
Lir mesin
2/26/2014
Grafity roller
Conveyor
Industrial Trucks
2/26/2014
Crane
2/26/2014
2/26/2014
Pesawat Pengangkut :
Kelompok mesin yang mungkin tidak mempunyai
peralatan
pengangkat
yang
dapat
memindahkan muatan secara berkesinambungan
dan jarak yang relatif jauh.
2/26/2014
Ban-ban Pengangkut :
Ada lima macam ban pengangkut, yaitu:
1. Konveyor Ban (Belt Conveyor)
2. Konveyor Ban berpasak metal (Conveyor with
metal cleat belt)
3. Konveyor Keranjang (Bucket Conveyor)
4. Konveyor Goyang (Vibration Conveyor)
5. Konveyor Sekrup (Screw Conveyor)
2/26/2014
Lori-lori Pengangkut
Ada lima macam lori pengangkut, yaitu:
1. Truk, Traktor dan Trailer
2. Lori Spur
3. Lori Lir dan Kapstan
4. Lori Kabel (Cable Car)
5. Kereta Kabel (Sky Van)
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
PERLENGKAPAN PENGANGKAT
Kelompok perlengkapan pengangkat berikut ini
mempunyai cirri khas yang berbeda, antara lain:
Mesin pengangkat adalah kelompok mesin yang
bekerja secara periodic yang didesain sebagai peralatan
swa-angkat, atau untuk mengangkat dan memindahkan
muatan atau sebagai mekanisme tersendiri bagi crane
atau elevator.
Crane adalah gabungan mekanisme pengangkat secara
terpisah dengan rangka untuk mangangkat atau sekaligus
mengangkat dan memindahkan muatan yang dapat
dugantungkan secara bebas atau diikatkan pada crane.
Elevator adalah kelompok mesin yang bekerja secara
periodic untuk mengangkat muatan pada jalur pandu
tertentu.
2/26/2014
ALAT PENGANGKAT
Mesin pengangkat
2/26/2014
Crane
Elevator
2/26/2014
dengan:
n jumlah siklus mesin per jam
Q berat muatan, dalam ton
2/26/2014
Q = V
Dengan :
V kapasitas ember, alat pencengkeram dan
sebagainya dalam meter kubik
faktor pengisian
berat jenis dalam ton/m3
2/26/2014
Q = (Q + G )
ton
Dengan:
Q berat muatan, dalam ton
G berat ember atau penahan, dalm ton
n=
3600
t1
Dengan:
ti total waktu yang dibutuhkan
2/26/2014
2/26/2014
KARAKTERISTIK KERJA
Penggunaan mesin rata-rata (mean)
KONDISI
OPERASI
Ringan (L)
Sedang (M)
Berat (H)
Sangat Berat
(VH)
2/26/2014
Waktu
Beban
K beban
0.5
0.5
0.5
0.5
K
tahun
0.25
0.
0.75
1.0
K hari
0.33 (shift
satu0
0.67 (shift dua)
0.67 (shift dua)
1.0 (shift tiga)
Faktor
kerja
DF%
TemPeratur
Sekitar C
15
25
40
40
25
25
25
45
2/26/2014
Ringan
Sedang
Berat
Sangat
Berat
60
120
240
300720
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
BAB 3
2/26/2014
1. Rantai Lasan
rantai lasan (welded) terbuat dari
jalinan baja oval yang berurutan.
Ukuran utama rantai (gambar 7)
adalah : kisar (t), sama dengan
panjang bagian dalam mata rantai
lebar luar (B), dan diameter batang
rantai (d). tergantung pada
perbandingan kisar dan diameter
batang rantai, rantai lasan
diklasifikasikan menjadi rantai mata
pendek (t 3d) dan rantai mata
panjang (t > 3d).
2/26/2014
Gambar 7. ukuran
utama mata rantai
beban
Gambar 8.mata
rantai
menghubungkan
rantai beban..
Rantai lasan terbuat dari baja CT. 2 dan CT. 3. Mata rantai untuk rantai lasan
dibentuk dengan berbagai macam metode,yaitu pengelasan tempa dan
pengelasan tahanan listrik. Dengan pengelasan tempa mata rantai dibuat dari
satu batang baja, sedangkan bila menggunakan las tahanan listrik mata rantai
terbuat dari dua potong baja lengkung yang dilas temu.
Rantai lasan digunakan untuk mesin pengangkat kapasitas kecil (katrol,
Derek, dan crane yang digerakan tangan), & sebagai perabot pengangkat
utama
Rantai lasan mempunyai kelemahan yaknik berat, rentan terhadap sentuhan
dan beban lebih, kerusaan yang tiba-tiba, keausan yang berlebihan pada
sambungan antar mata rantai , dan hanya digunakan untuk kecepatan
rendah
Keunggulannya ialah flexible untuk semua arah, dapat menggunakan puli
dan drum dengan diameter yang kecil serta desain dan pembuatan yang
sederhana
2/26/2014
Sbr
K
Dengan
Ss
= beban aman yang diterima rantai, dalam
kg
Sbr
= beban putus dalam kg
K
= Faktor keamanan
Intensitas keausan yang terjadi pada rantai tegantung pada factor
berikut : perbandingan kisaran rantai dengan drum atau puli rantai,
tegangan kecepatan puli rantai, sudut belok relative bila rantai
tersebut melewati pulinya, keadaan lingkungan kerja dan
sebagainya.
Rantai las tempa selalu putus pada bagian lasnya. Pada rantai las tahanan
listrik yang bermutu tinggi, biasanya mata rantai putus berbentuk putus
miring dengan penampang yang bersudut kecil terhadap sumbu memanjang
rantai, yang bermula pada bagian bagian tepi batas permukaan kontak mata
rantai yang dihubungkan.
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
2.
Rantai Rol
rantai rol terdiri atas pelat
yang dihubungengsel pana pena
(gambar 9). Rantai untuk
Gambar 9 rantai rol
beban ringan terbuat dari
dua keping plat saja,
sedangkan untuk beban berat
dapat
menggunakan
sampai lebih
dari 2
Rantai
rol mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan
keping
pelat
rantai lasan. Karena rantai rol padat maka keandalan operasinya
jauh lebih tinggi dibandingkan rantai lasan. Rantai rol mempunyai
flexisibelan yang baik sehingga dapat dipakai pada sprocket
dengan diameter lebih kecil dan jumlah gigi yang lebih sedikit. Hal
ini akan mengurangi ukuran mekanisme dan sekaligus mengurangi
harganya. Juga, gesekan pada rantai rol jauh lebih kecil
dibandingkan dengan rantai lasan dengan kapasitas angkat yang
Teknik Mesin PNL 2/26/2014
sama.
Kecepatan maximum rantai rol ditentukan oleh standar Negara dan tidak
boleh melebihi 0.25 mm/detik.
Nilai factor keamanan K, rasioD
dan jumlah gigi sprocket untuk rantai las
dan rol diberikan pada table 4.d
Table 4
Data rantai yang terseleksi
RANTAI
Digeraka
n
Factor K
keamana
n
Rasi
oD
d
Tangan
Daya
Tangan
Daya
3
6
4.5
8
6
5
5
20
30
20
30
.
.
.
2/26/2014
Jumlah
minimu
m gigi
pada
sprocke
t
5
5
..
..
..
..
8
3. Tali Rami
Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin
pengangkat
yang
digerakan tangan (puli tali) karena sifat mekanisnya yang
lemah (cepat aus, kekuatan yang rendah, mudah rusak oleh
benda tajam, pengaruh lingkungan dan sebagainya)
Tali rami harus memenuhi standar Negara dan terbentuk dari tiga untai
rami dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda. Arah lilitan
untaian harus berlawanan dengan serabut.
Berdasarkan metode pembuatan pembuatan dan jumlah untaian tali rami
dikelompokan menadi tali polos dan tali kabel. Yang terakhir terbuat dari
lilitan 3 buah lilitan yang berbeda. Tali sering dicelupkan pada aspal untuk
mengurangi pelapukan. Walaupun tali rami yang dicelupkan pada aspal
lebih tahan terhadap pengaruh cuaca, namun jauh lebih berat dan lebih
kurang flexible dan kekuatannya berkurang 20% dibanding tali biasa.
Kekuatan putusnya membagi tali rami menjadi dua kelas : kelas 1 dan kelas
2.
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Pemilihan tali rami. Tali rami dipilih hanya berdasarkan kekuatan tariknya
berdasarkan rumus :
2
d
br
S=
4
dengan :
d
= Diameter keliling dari untai, dalam cm
S
= Beban pada tali, dalam kg
4. TALI BAJA
Tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut :
1. Lebih ringan;
2. Lebih tahan terhadap sentakan;
3. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yang tinggi;
4. Keandalan operasi yang tinggi.
Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan = 130 sampai 200
kg/mm2. Didalam proses pembuatannya kawat baja diberi perlakuan panas
tertentu dan digabung dengan penarikan dingin, sehingga menghasilkan sifat
mekanis kawat baja yang tinggi.
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
2/26/2014
Tali Baja Dengan Untaian Yang Dipipihkan. Tali ini (Gambar 16) dipakai pada
crane yang bekerja pada tempat yang mengalami banyak gesekan dan abrasi.
Biasanya tali ini tebuat dari lima buah untaian yang dipipihkan dengan inti kawat
yang juga dipipihkan; untaian ini dipintal pada inti yang terbuat dari rami
Gambar 16. Tali dengan untaian yang dipipihkan.
Tali dengan Anyaman Terkunci. Tali ini banyak digunakan pada crane kabel dan
kereta gantung. Tali ini mempunyai keunggulan dalam hal permukaan yang halus,
susunan kawat yang padat dan tahan terhadap keausan, kelemahannya adalah
tidak fleksibel.
Gambar 17. Lilitan tali yang dikunci.
Cara mengukur diameter luar tali dapat dilihat pada Gambar 19, yaitu dengan
mengukur dua untaian yang berlawanan letaknya.
Gambar 19. Cara mengukur diameter
tali
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Tabel 5
Tali Rami untuk Pengangkat
KONSTRUKSI TALI
Faktor mulamula
dari
keama
nan
tali terhadap
tegangan
kurang
Tabel 6
Tali Untuk Crane dan Pengangkat
KONSTRUKSI TALI
6 x 9 = 114 + 1c*
Posisi
berpoto
ngan
6 x 37 = 222 + 1c*
Posisi
sej
aj
ar
Posisi
berpoto
ngan
Posisi
sej
aj
ar
23
12
16
26
13
'10 12
18
29
14
'12 14
20
10
32
16
'9 - 10
Faktor
mula-mula
dari
keamanan
tali
terhadap
tegangan
6 x 19 = 114
+ 1c
Posis
i
berp
otongan
Posis
i
sejaj
ar
6 x 37 = 222
+ 1c
Posis
i
berp
otongan
Posis
i
sejaj
ar
6 x 61 = 366
+ 1c
Posis
i
berp
otongan
Posis
i
sejaj
ar
18 x 17 = 342
+ 1c
Posis
i
berp
otongan
Posis
i
sejaj
ar
Jumlah serat yang patah pada panjang tertentu setelah tali dibuang
Kurang 6
6-7
Diatas 7
12
22
11
36
18
36
18
14
26
13
38
19
38
19
16
30
15
40
20
40
20
Percobaan-percobaan
menunjukkan
bahwa umur tali sangat
diatas 16
24
12
38
19
D
dipengaruhi oleh kelelahan. Umur tali dapat ditentukan dengan
d
memakai perbandingan (Dmin adalah diameter minimum puli atau drum
dan d ialah diameter tali) dan ( -diameter kawat pada tali).
min
Dmin
Jumlah lengkungan dapat ditentukan dengan cukup akurat bila kita membuat suatu
diagram seperti jenis yang ditentukan dalam Gambar 21.
Teknik Mesin
2/26/2014
Gambar 21. Menentukan jumlah lengkungan
taliPNL
dengan
satu puli penggerak.
Sistem puli yang banyak digunakan dan jumlah lengkungannya dapat dilihat pada
Gambar 23
Gambar 23. menentukan lengkungan untuk berbagai sistem puli
pengangkat
Tabel 7 menunjukkan nilaiDmin
d
Jumlah
lengk
unga
n
Tabel 7
Jumlah
leng
kun
gan
Jumlah
lengk
ungan
16
26,5
32
13
36
20
28
10
33
14
37
23
30
11
34
15
37,5
25
31
12
35
16
38
Puli Tunggal
Tabel 8
EFISIENSI PULI
Jumlah
lengk
ungan
Puli Ganda
Efisiensi
Gesekan pada
permukaan
puli (faktor
resisten
satu puli)
Jumlah alur
Jumlah alur
Jumlah puli
yang
berput
ar
0,951
0,971
0,906
0,945
0,861
0,918
10
0,823
0,892
12
10
0,784
0,873
2/26/2014
Tabel 9
Harga Minimum Faktor k dan e1 yang diizinkan
Digerakkan oleh:
Kondisi pengoperasian
Faktor
K
Faktor e1
Tangan
Daya
Daya
Daya
Tangan
Daya
Daya
-
Ringan
Ringan
Medium
Berat dan sangat berat
Ringan
Ringan
Medium
Berat dan sangat berat
-
4
5
5,5
6
4,5
5
5,5
6
4
5,5
5
5
16
16
18
20
18
20
25
30
12
20
20
30
2.
3.
4.
5.
6.
Faktor e2
Tabel 10
Harga faktor e 2 yang
tergantung pada
konstruksi tali
Konstrusi Tali
Biasanya 6 x 19 = 114 + 1 poros
Posisi berpotongan
Posisi sejajar.
Compound 6 x 19 = 114 + 1 poros
a). Warrington
Posisi berpotongan..
Posisi sejajar
b). Seale
Posisi berpotongan..
Posisi sejajar
Biasanya 6 x 37 = 222 + 1 poros
Posisi berpotongan
Teknik Mesin PNL 2/26/2014
Posisi sejajar.
1,00
0,90
0,90
0,85
0,95
0,85
1,00
0,90
Pada tahap pertama, karakteristik umur tali dikumpulkan dari semua pengujian dalam
bentuk grafik yang menghasilkan hubungan
z = 1() dan z = 2(
D
)
d
Data ini kemudian dipakai untuk menggambarkan suatu diagram yang menunjukkan
D
hubungan = 3 ( ) dengan berbagai
jumlah lengkungan tali (gambar 24) dan untuk
d
mendapatkan secara matematis rumus desain:
D
A = d = mCC1C2
Gambar.24 Diagram untuk menentukan jumlah lengkungan tali
2/26/2014
Bila kita mengetahui kondisi operasi mekanisme pengangkat, dan telah menentukan
umur tali, kita dapat menentukan jumlah lengkungan yang diperbolehkan z1 dengan
rumus :
z1 = a z2 N
dengan :
N = umur tali dalam bulan
a = jumlah siklus kerja rata-rata per bulan
z2= jumlah lengkungan berulang per siklus kerja (mengangkat dan menurunkan)
pada tinggi pengangkatan penuh dan lengkungan satu sisi.
= faktor perubahan daya tahan tali akibat mengangkut muatan lebih rendah dari
tinggi total dan lebih ringan dari muatan penu
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
Soket Baji. Tali dilewatkan mengitari baji-baja beralur (Gambar 34a) dan diikat
bersama dengan baji kedalam soket rata yang sesuai yang terbuat dari baja tuang.
Beban akan menarik tali kedalam soket dan akan menambah daya ikatnya.
Mata Pengikat. Tali dililitkan mengelilingi mata pengikat (Gambar 34b) dan ujung
bebasnya dililitkan dengan bagian utama tali. Panjang lilitan 1 > 15d dan minimum
sepanjang 500 mm. Gambar 34c menunjukan kait yang diikat pada tali dengan mata
pengikat.
Disamping dililitkan, mata pengikat dapat dikencangkan dengan memakai klip khusus
bulldog (bull-dog clip) atau pengapit pada tali kawat (Gambar 35). Jumlah pengapit
minimum adalah tiga buah. Gambar 36 menunjukan tali kawat yang diikat pada mata
pengikat dengan plat dan baut.
Gambar 34 Baji soket tali (a) dan pengikatan dengan alat berlubang (b,c)
Gambar 35 Klem bull dog
Gambar 36 Tali alat berlubang dengan plat dan sekrup
2/26/2014
Anduh Rantai. Anduh (sling) ini terbuat dari rantai lasan tak terkalibrasi biasa
dengan mata dan kait untuk penggantungan atau cengkeram berbentuk capit untuk
mengangkat obyek. Juga digunakan rantai tanpa ujung dan rantai lepas dengan
cincin tanpa ujungnya
Gambar 38a menunjukan rantai tanpa ujung, Gambar 38b rantai lepas dengan
cincin , Gambar 38c - rantai dengan kait dan cincin, Gambar 38d anduh utas
dua, Gambar 38e cengkeram berbentuk cakar untuk membentuk lingkaran pada
rantai. Gambar 38f menunjukan tong yang diangkat dengan cengkeram rantai
berbentuk capit yang memegang bagian ujung tong
Anduh rantai terutama digunakan untuk pelayanan kerja berat dan selalu pada
temperatur tinggi. Kecuali dipakai pelindung khusus yang terbuat dari logam lunak
(Gambar 38g), Anduh rantai biasanya akan merusak sudut (ujung) benda yang
dingkat
2/26/2014
Anduh Tali Rami. Tali rami polos yang disimpul mati banyak sekali digunakan untuk
menhan muatan pada kait crane. Kekuatannya jauh lebih rendah dibandingkan
dengan tali baja, tetapi memiliki keluwesan yang lebih tinggi dan mudah diikat
menjadi simpul. Tali rami mudah sekali dirusak oleh ujung tajam benda yang
diangkat dan harus dilindungi dengan bantal linak (Gambar 38g) atau alat
pelindung khusus lainnya (plat sudut). Metode mengikat dengan tali rami dapat
dilihat pada Gambar 39.
Anduh Tali Kawat Baja. Umumnya beban yang berat umumnya dingkat dengan
anduh tali baja. Dibandingkan dengan rantai, tali baja lebih ringan tetapi terlalu
kaku dan cenderung untuk terpuntir. Di samping itu apabila digunakan untuk
mengangkat benda yang berujung tajam, tali baja akan melengkung terlalu tajam
dan akan cepat aus. Tali baja ini rentan terhadap temperatur yang tinggi. Muatan
yang diangkat oleh anduh tali dan rantai harus diikat dengan aman sehingga tidak
berpindah posisinya sewaktu bergerak.
Gambar 40a menunjukkan anduh tali baja dengan utas tunggal dan gambar
40b menunjukan tali dengan dua dan empat utas.
Gambar 40 anduh
serat
tali
baja2/26/2014
Teknik
Mesin
PNL
ALAT TAMBAHAN
PENANGANAN MUATAN
2/26/2014
1. URAIAN UMUM
Pada crane serbaguna yang mengangkat
berbagai bentuk muatan ditangani dengan
memakai anduh (sling) rantai yang dikatkan
pada kait. Kait tunggal (standar) dan kait
tanduk adalah jenis kait yang paling sering
dipakai untuk keperluan ini. Kadang-kadang
digunakan kait segitiga. Kait standar dan
tanduk dibuat dengan ditempa pada cetakan
rata atau cetakan tertutup atau dapat juga
dibuat dari beberapa plat dengan bentuk kait
yang dijadikan satu.
Teknik Mesin PNL 2/26/2014
Kemampuan Angkat
1.
Kait tempa :
2.
2/26/2014
t =
Q
d12
4
4Qt
d 0 d1 p
Tinggi
minimum
:
2
2
e2
y
e1 y + r dF
b1 b2
2r
(e2 + r )1n r + e2 (b1 b2 )
b2 +
(b1 + b2 )h
h
r + e1
h
=1
a
b1
=n
b2
2/26/2014
3(n + 1)
e1
n +1 3
Fr
Q
F
Fr
x y+r
0,5a + e1
1
e
1
1
r
x r e1
1
F
Q 1 2e1
= F x a
1 =
1 + x y + r =
Q 1 2e1
< aman
F x a
Q 1 e2
< aman
a
F
x
terdalam
+h
2
Teknik Mesin PNL
1 =
xc =
yxdx
0
h
ydx
Dengan ;
0
f : luas daerah yang dibatasi oleh kurva
F : luas penampang kait
Luas penampang daerah f dan F
ditentukan dengan memaki planimeter.
2/26/2014
2( f1 f 2 )
y
=
dF
F
e1 y + r
e2
Dengan :
: jari-jari kelengkungan titik pusat
2/26/2014
Tegangan aman
Tegangan aman satuan yang didapatkan
dengan rumus (64) dan (65) tidak boleh
melebihi 1500 kg/cm2 untuk baja 20.
Penampang III dan IV diperiksa
kekuatannya pada sudut maksimum yang
diizinkan 2 = 120 dengan cara yang
sama seperti Penampang I dan II. Dengan
mengabaikan gaya geser
perhitungan
Q
untuk gaya Q tan dilakuakn2 dengan
2
memakai cara yang sama dengan
sebelumnya, tetap memakai nilai rdan
bukan a hubungkan dimensi yang
2
bersangkutan
dari penampang tersebut.
Bagian silindris tangkai kait yang masuk
ke lubang pada bintang-lintang akan
mengalami tegangan tarik. Akan tetapi
tegangan lentur akan timbul akibat salah
stel sebab itu tegangan yang diizinkan
dalam hal ini akan jauh berkembang
2/26/2014
Beban digantung pada satu tanduk. Tangkai utama akan dibebani lebih
dari yang diizinkan, tegangan satuan maksimumnya dapat ditentukan
melalui pertimbangan berikut (penampang kritis V-VI)
Q
p1 = cos
2
pt
Q
p sh = sin , t =
2
F
2/26/2014
DAN
sh
Psh
=
F
M lentur
a+d
= P1 (
)
2
= ( 1 + lentur ) 2 + 3 2
f
789
xc =
=
= 6,8 cm
F Teknik Mesin
115
,8
PNL
2( f 1 f 2 )
2(5,71 11,7)
x =
=
= 0,104
f
115,8
13,8 0,104
=
=
= 1,29 cm
1+ x
1 + 0,104
= 900 kg / cm 2
.
F x a
115,8 0,104
14
II
p1 1
e2
13.750
1
10,45
=
=
= 520 kg / cm 2
F x a
115,5 0,104 14
+ e1 + e2
+ 16
2
2
2/26/2014
4.
2/26/2014
2/26/2014
13
Dengan:
Q1
a
2 cos
2
2/26/2014
M lentur P1
=
+
W
F
Q
a
P1 = tan
2
2
M lentur
Q1
+ P1 x
6
5.
1 =
a
4 cos F
2
1 = 1.200 kg / cm
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
P1 M
e1
M
= +
+
F FR xFR R e
Dengan
Q1
M = + P1 x
4
Q
a
P1 = tan
2
2
Dengan:
F luas penampang
1 a 1 a
5 a
x= + +
4 R 8 R 64 R
Dengan:
a luas penampang
2/26/2014
P D +d
1 =
2
2
D d
Dengan:
P=
Q
a
4 cos
bd
2
(tekanan satuan)
b lebar lubang
2/26/2014
6. PERABOT UNTUK
MENGGANTUNGKAN KAIT
2/26/2014
Batang lintang kait dapat berputar pada pelat sisi rumahnya yang
diperkuat dengan setrap atau sekal yang terbuat dari pelat baja. Hal ini
akan memungkinkan kait berputar pada dua arah yang saling tegak lurus.
Batang lintang ini ditempa dari baja dan diberi trunion (batang gerak)
pada ujungnya. Diameter lubang untuk tangkai kait harus sedikit lebih
besar dari tangkainya sendiri.
2/26/2014
2/26/2014
BATANG
UNTUK
KAIT
Batang lintang LINTANG
kait dapat berputar
pada pelat
sisi rumahnya
2/26/2014
kapasitas
2/26/2014
pengangkat Q
ton
5
7,5
10
15
20
25
30
40
50
60
75
d1
d4
d5
D1
50
60
70
80
90
100
115
125
130
150
170
52
62
72
82
93
103
120
130
135
155
175
75
85
95
110
125
140
160
175
185
205
230
92
106
120
136
155
172
200
220
240
260
285
100
115
130
145
165
185
215
220
250
270
300
36
41
44
50
57
64
74
79
101
106
111
75 1,5
85
2
95
2
110 2
125 2
140 2
160 3
175 3
185 3,5
205 4
230 4
Limit beban
kerja, ton.
7.5
9,0
11,6
15,8
20,6
26,0
35,5
41,5
58,0
67,4
77,5
MOMEN
ADALAH
LENTUR
MAKSIMUMNYA
Dengan :
maks
D1= diameter
luar cincin dudukan bantalan.
1
Momen perlawanannya
adalah
2/26/2014
Q 1 Q d1 Q
= x x
= (1 0,5d1 )
2 2 2 4
4
1
2
w=
(b d1 ) h
6
P=
Q
2d (s + s1 )
s + s1
l=
2
M1
maks
l0 D
Q
= + s0 + s +
22
2 2
M2 =
+
s
+
s
0
22
Q
1 =
2bs
Q
1 =
Pada penampang A2B2
2(b d )s
Q satuannya ialah:
Pada penampang A2B2 dipakai rumus lame, tekanan
P=
2/26/2014
2ds
P (2 R ) + d 2
=
(2 R )2 d 2
2
p 2d 2
B3 =
Tegangan satuan pada permukaan luar:(2 R )2 d 2
A3
Q 4R 2 + d 2
=
2ds 4 R 2 d 2
Maka
Q
4R 2 + d 2
s=
x
2d 1 4 R 2 d 2
2/26/2014
2/26/2014
P
p=
x Kg / cm
R
1
1
P
1 + 2
R
4
1
M 1 = 0,12 + 0,034
PR
R
N1 =
2/26/2014
RUMAH KAIT
Rumah kait merupakan keseluruhan takel gantung yang
mencakup :alat pengangkat (kait), batang lintang, roda puli
bawah, dan pelat rumah sekal tempat gandar roda puli
dan pemutar batang lintang diikat
Gambar 77 menunjukkan rumah dengan satu buah roda puli
dan perabot untuk mencegah tali terlepas
Gambar 78 - 79
2/26/2014
1.
2.
3.
4.
5.
Muatan satuan yang biasanya berukuran besar misalnya ; ketel, rakitan mesin, struktur logam, dan lainnya.
Muatan satuan massal ; biled baja coran berukuran besar, hasil, komponen mesin, baja canai, lembaran dan
pelat, kotak, tong dan sebagainya.
Muatan satuan massal berukuran kecil ; coran, tempa, dan kom[onen mesin berukuran kecil, biji logam, baut,
paku keling dan sebagainya.
Bahan lepasan ; batu bara, pasir, kokas, gas, abu, tatal, dan sebagainya.
Bahan cair ; besi cor cair, baja, dan logam cair lainnya
2/26/2014
7.
PENCENGKERAM CRANE UNTUK MUATAN SATUAN
Faktor penggunaan dan kapasitas penanganan yang lebih tinggi dan
Teknik Mesin PNL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2/26/2014
2/26/2014
diputar pada trunion horizontal. Bak ini mempunyai kapasitas antara 0,25
3 M3.
Sifat bahan curah berikut mempengaruhi parameter alat cengkeram: ukuran dan bentuk
bongkahan, kandungan air, viskositas gaya, gesek dalam, berat jenis (bulk weight), derajat
ketahanan bahan terhadap penembusan benda asing, dan sebagainya. Metode mendesain
cengkeram berdasarkan sifat fisik bahan curah dikatakan ideal.
Ketergantungan antara bobot dan kapasitas cengkeram dapat diungkapkan dengan
perbandingan sebagai berikut:
(a) untuk cengkeram pelayanan ringan
(b) Untuk cengkeram pelayanan medium
(c) Untuk cengkeram pelayanan berat
G gr = 0,8V + 0,5
Ggr = 1,5V + 0,5
2/26/2014
G1 = 0,2G gr
G2 = 0,5G gr
G3 = 0,3G gr
dengan:
G1
G2
G3
Dengan gaya yang ditentukan ini diperiksa kekuatan komponen cengkeram, sehingga
kita menentukan gaya yang diperlukan untuk menutup sekop tersebut.
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
2/26/2014
PERALATAN PENAHAN
DAN REM
PERALATAN PENAHAN
Alat penahan digunakan untuk menahan beban yang sedang
diangkat oleh Derek.
Peralatan Racet. Jenis peralatan ini terdiri atas roda racet
dan sebuah pengunci. Gigi racet dapat diletakkan pada
bagian dalam atau luar pada sisi ataupun roda racet. Gigi
tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga racet dapat
bergerak bebas ketika beban diangkat.
Gambar 109 a menunjukkan desain peralatan racet yang
paling sering digunakan dengan gigi pada bagian luar roda
racet.
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
Tabel 22
Konstruksi untuk Profil Gigi dan Roda Racet
2/26/2014
Dari
sembarang
titik
bagi
tersebut
kita
menggambarkan tali busur AB = a. Pada tali busur BC
kita membuat sudur 30 dari titik C.
Kemudian garis tegak lurus LM ditarik pada
bagian tengah tali busur BC sampai berpotongan
dengan sisi CK pada titik O. Dari titik O kemudian
kita gambarkan lingkaran dengan jari-jari OC.
Titik E, yang merupakan perpotongan lingkaran
ini dengan lingkaran SS, merupakan salah satu titik
sudut titik sudut sisi (vertex) dengan sudut 60.
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
N=
2M
(98)
zD tan a
2
Panjang rol l = N dengan p = 450 kg/cm bila
p
elemen yang beroperasi dibuat
dari baja yang bermutu tinggi dan diperkeras
dengan baik.
Tabel 23 menyenaraikan dimensi utama racet rol
dengan kekerasan Rockwell pada permukaan operasi
Rc = 58 sampai 61.
Bahan yang dipakai adalah Baja 15 dengan
perkerasan kulit (case hardered).
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
2/26/2014
REM SEPATU
Pada mesin pengangkat, rem digunakan untuk
mengatur kecepatan penurunan muatan ataupun
untuk menahan muatan agar diam. Rem digunakan
juga untuk menyerap inersia massa yang bergerak
(truk, crane, muatan, dan sebagainya). Tergantung
pada kegunaannya rem dapat diklasifikasikan
sebagai jenis penahan (parkir), jenis penurunan
atau gabungan keduanya. Rem jenis gabungan
melayani kedua fungsi penghentian muatan dan
mengatur kecepatan penurunan.
Rem dapat dibedakan menjadi rem automatis dan
rem yang dieprasikan manual.
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
BABVIII
PERALATAN PENGANGKAT
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
tabel 8.1
Kerja Maksimum Setiap Orang, Dalam kg
PERIODE
OPERASI
Pada
gagang
kemudi
Pada
rantai
penarik
Pada
pedal
katrol
Pada
batang
katrol
Operasi
12
terusmenerus
(continue)
20
25
18
Operasi tidak 25
lebih dari 5
menit
40
35
20
2/26/2014
puli
drum
= efisiensi puli
= efisiensi drum
I=
roda gigi
QR
momen _ beban
MQ
momen _ gaya. = Mk = Ka
Q
s=
2
v=
ks
Q
2/26/2014
dengan:
M =
N =
Qv
75
hp
N
kg cm
nm
kec.motor motor
=
kec.drum drum
2/26/2014
= Vi puli
Dengan Ipuli
vdrum
rpm
D
Dengan:
vdrum
2/26/2014
Mekanisma ini didesain untuk crane yang dipasang pad truk atau traktor,
kereta berel dan crane rantai (crawler crane) juga untuk crane Derek(derrick
crane) dan Derek cengkram (grap wince).
Mesin uap atau motor baker adalah pengerak utam ayang dipakai untuk
semua pengangkat ini kecuali pada Derek cekram.
Diagram crane yang dipasang pada mobil yang dibuat oleh Odessa Works yang
ditunjukan pada Gambar 8.2. dari mesin gerakan ditramisikan pada mekanisme
crane pengangkat, dan pemutar.dari kotak pengatur daya 12 gerakan
ditramisikan melalui kotak pembalik 1 keporos 3 melalui poros garden 2.
melalui gigi reduksi 4. poros 3menggerakan poros transmisi utama 7 yang dari
sini digerakan ditranmiosikan melalui kopling dan pengerak cacing 5 dan 6
kedrum 8 (untuyk mendongkrak tiang crane) atau drum 9 (untuk
pengangkatan). Disamping itu kopling dapat 10 dapat mentranmisikan gerakan
kepenggerak cacing 11 untuk penggerakan pengangkat. Daya poros pengerakan
f untuk
2/26/2014
Nf =
Qv
75
Nf
nf
nf
ni
2/26/2014
BAB VII
PENGGERAK PERALATAN PENGANGKAT
2/26/2014
Usaha yang dapat diberi pada gagang engkol dapat dilihat pada table 7.2
2/26/2014
Table 7.1
Dimensi utama gagang engkol pengerak tangan
Jumlah
Operator
Ukuran, mm
Diameter
gagang
busing
Panjang Panjang
busing l Penjepit l
(1,8-2,0)
d
(1-1,5) d
250-350
300- 400
(1,8-2,0)
d
(1-1,5) d
400-500
300-400
Panjang
lengan
gagang l
2/26/2014
Tabel 7.2
Kerja maksimum setiap orang, dalam kg
Periode
operasi
Pada
gagang
kemudi
Pada
rantai
penarik
Pada
pedal
katrol
Pada
batang
katrol
Operasi terus
menerus
(continue)
12
20
25
18
Operasi tidak
lebih dari 5
menit
25
40
35
20
2/26/2014
7.1.1.2 Racet
Racet berfungsi seperti penggerak tangan dongkrak ulir. Racet lebih
ringan dari gagang engkol dan sangat mudah mengoperasikannya.
Gambar 7.2 menunjukan sebuah Racet
2/26/2014
2/26/2014
GEAR PENGGERAK
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
Troli Tangan
Prinsip kerja dari troli ini adalah gerakan
ditransmisikan dari roda penggerak melalui dua
pasang roda gigi ke roda penggerak.
Dalam menentukan beban pada roda untuk troli
dengan empat buah roda dibebani beban secara
simetris dan distribusi bebannya merata pada
keempat rodanya, yang dikenakan pada rodanya
ialah dengan
Q bobot-beban
G0 bobot troli
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
Perbandingan transmisi :
kecepatan motor
i =
kecepatan roda penggerak
nmot
=
nt-w
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
Crane Kantilever
Gaya maksimum yang bekerja pada roda penggerak
vertical adalah
maks.
V
Q + G0 + G
P vert
=
2
Dengan :
V - dorongan vertical
Q bobot muatan
G bobot crane tanpa troli
G0 bobot troli
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Rel Gerak
Menurut kegunaannya rel untuk crane dapat
diklasifikasikan :
Rel untuk untuk troli crane jalan overhead dan rel untuk
mekanisme pejalan crane yang digerakkan oleh tangan
(batang bentang). Rel tersebut terbuat dari baja reta dengan
sudut yang dibulatkan.
Rel khusus untuk crane jalan overhead yang dibuat dengan
dasar yang lebar dan pendek. Rel ini mempunyai momen
inersia yang relative lebih besar.
Rel untuk crane monorel, crane kereta rel, gantri dan crane
jenis lainnya.
Monorel untuk troli dan katrol jalan.
2/26/2014
Roda penggerak
2/26/2014
Mekanisme Rantai
2/26/2014
2/26/2014
BAB 10
PERALATAN PEMUTAR LENGAN, DAN PENDONGAK
1. MEKANISME PEMUTAR
Tergantung pada desain komponen pendukung mekanisme pemutar, crane
dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok utama berikut.
Suprastruktur crane berputar bersama dengan pilar tiang pada bantalannya,
biasanya terpasang pada pondasi ataupun dipasang pada kolom bangunan.
Suprastruktur crane berputar pada pilar yang dipasang mati pada pondasi
atau pada truk crane.
Crane berputar pada poros pemutar pusat yang dipasang mati pada
komponen tak berputar; meja putar crane ditumpu oleh sejumlah rol yang
berputar pada rel yang berbentuk lingkaran dan dipasang pada pondasi
ataupun pada truk crane.
2/26/2014
h
H1 =
(Qa + Ge);
V=Q+G
2/26/2014
H 1 y1
= lentur - com =
d
(240)
32
2
1
[ com ]
2
1
Pelat bawah harus diperiksa terhadap tekanan satuan antara bantalan dengan
pelat (tekanan pada dinding lubang akibat gaya H1 dan tekanan vertikal
antara bahu bantalan dengan pelatakibat gaya V)
Resistensi terhadap putaran. Momen resistensi akibat gaya gesek relatif pada
sumbu putar ialah
2
M = Wa = V1
r + H12r + H13r1
(241)
d akibat
M1 = V 1
2
2
d
2
d0
2
(242)
2/26/2014
2/26/2014
Dengan :
- kemiringan tali penarik dari bidabg vertikal dalam memutar ( biasanya diambil
sampai 450)
W - resistensi terhadap pemutaran yang bekerja pada ujung tiang lengan crane.
Dengan penggerak daya danpada kecepatan tunak, daya yang dihasilkan motor ialah
Wv
hp
75
N=
Dengan:
i =
transmisi
dengan:
2/26/2014
nmot
60v
;
=
ncr
antara
ncr motor dengan
2astruktur
Mmaks
qa + G1L1 GgLg
d 3
=
=
cm3
lentur
lentur
32
(244)
2/26/2014
Dengan :
q-bobotmuatan
a-jangkauan crane
G1-bobot struktur putar crane
L1-lengan resultante bobot G1
Gg-pengimbang
Ls-lengan pengimbang relatif terhadap sumbu putar.
Resultante tegangan pada bus bantalan atas (gambar 201) ialah
= lentur com =
d 3
32
q + G1 + g g
d 2
< [ com
dengan d =2r
Dari bentuk pilar secara titik kerja gaya horizontal atas dan gaya
horizontal bawah Hf akan serupa grafik pangkat tiga, yang harus digambarkan
sebelum mulai mendesain pilar.
Gambar202 menunjukan diagram momen dan tegangan untuk
memeriksa perhitungan penampang pilar. Metode berikut ini dilakukan untuk
menentukan defleksi maksimum pilar secara grafis pada titik kerja gaya
horizontal atas Hf . dalam menentukan defleksiakibat penampang pilar yang
berbeda-beda, pertama-tama M/I diagram harus dibuat, dengan beban khayal
M/I ini diberikan pada batang diikat mati. Daerah diagram
dibagi
menjadibeberapa bagian F1-F13 dengan beban yang dipusatkan pda titik
beratnya. Setiap daerah diagram dianggap
sebagai
gaya2/26/2014
khayal dan gariselastis
Teknik
Mesin PNL
digambarkan sebagai kurva yang mulus. Defleksi maksimum akan terjadi pada
Tegangan
tekan
mempunyai
nilai
yang
lebih
besar.
Gambar 203c menunjukan distribusi tegangan resultante
relatif terhadap sumbu NN yang digambarkan melalui titik potong arah
tegangan
v
dan
kmasing
masing.
Trunion batang lintang diperiksa terhadap defleksi akibat
setengah dari resultan tekanan P = Hf + V dan tekanan satuannya.
Gambar204 menunjukan batang lintang pilar tetap yang terpasang pada
bantalan
rol.
Bantalan radial bawah. Crane kecil menggunakan bantalan rol
dengan sebuah rol yang dipasang pada sisi tiang lengan. Crane besar
diberi dua buah bantalan rol di bagian depan.Bila memakai pengimbang
diberi dua pasang rol di depan dan dibelakang (gambar 205 ) yang
dipasang pada kotak khusus pada ujung bawah tiang lengan crane. Bila
kita menandai Hf untuk tekanan bantalan horizontal [rumus ( 206 )] dan 2
sudut antara dua buah rol bantalan (biasanya sama dengan 600) maka
H f pilar adalah :
gaya yang dikerahkan setiap
rol pada
N =
2 cos
2/26/2014
Tergantung pada beban yang ditumpunya, rol terbuat dari baja ataupun besi cor
dengan ukuran yang sekecil mungkin dan harus mempunyai permukaan yang
cembung. Rol harus dapat berputar dengan bebas pada pena yang diikat pada
kotak oleh pemegang. Diameter rol yang diperoleh secara percobaan ialah D2 =
( 2,5 sampai 3 ) d2, dengan d2 dengan d2 diameter pena rol. Pada crane putar
untuk pelayanan berat dengan pilar kisi pendukung bagian bawah didesaian
dengan enam buah rol. Tahanan terhadap perputaran. Momen resistensi akibat
gaya gesek relatif pada sumbu perputaran dapat ditentukan dengan rumus
sebagai
berikut
;
M = Wa = V1
2 r 3 r0
+ H
3 r 2 r02
2 r + 2 N 3 xR1
r2
R1 + R2
+ 2 Nk
R2
R2
Dengan :
1, 2 dan 3: Masing masing koefisien gesek bantalan dorong,bantlan
bus atas dan pada pena bantalan rol bawah
k: Koefisien gesek gelinding padabantalan rol bawah
W: Tahanan terhadap putar yang bekerja pada ujung tiang lengan
a: Jangkauan tiang lengan.
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Peralatan
Pemutar
Crane
Dengan
Meja
Putar
Diagram crane dengan meja putar ditunjukkan pada gambar 208.
Pada crane ini berat muatan ditransmisikan pada struktur putar crane
melalui bantalan rol ( perputaran ) pada jalur lingkar yang dipasang
padapondasi atau truk crane. Pada sumbu putar terdapat pilar pusat atau
titik pusat yang dipasang pada bagian crane yang diam. Apabila crane
yang bekerja titik putar pusat ini akan mernahan kedua gaya horizontal
dan
vertikal.
Tahanan terhadap perputaran. Kasus pertama. Titik pusat grafitasi
struktur putar crane (termasuk muatan),berada diluar lingkaran bantalan
(jalur lingkar). Di sini beban bekerja pada rol depan dan titik putar pusat
(titik
putar
tersebut
mngalami
penarikan).
Momen tahanan akibat gaya gesek relatif pada suhu perputaran ialah
M = Wa = Pp 1
Rs
2 r 3 r03
d
(
P
P
)
k
'
+
+
+ M0
2
3
3 r 2 r02
2
R
2/26/2014
dengan :
W
= tahanan terhadap putaran ujung lengan tiang
a
= jangkauan tiang lengan
Pp
= gaya reaksi vertikal pada pusat putaran
1
= koefisien gesek pada bantalan dorong pusat puteran
r dan r0 = diameter luar dan dalam bantuan dorong pusat putaran
P2 dan P1= gaya-gaya yang bekerja pada rol perputaran depan
2/26/2014
PERPUTRAN
Teknik Mesin PNL
R
= JARI-JARI ROL PERPUTARAN
RS
= JARI-JARI JALUR LINGKAR
= FAKTOR YANG MEMPERHITUNGKAN TAMBAHAN
AKIBAT GESEKAN PADA NAP (UNTUK ROL)
ATAU
AKIBAT LUNCURAN LATERAL ROL PADA JALUR (UNTUK
ROL SILINDRIS), DIAMBIL SAMA DENGAN 1,2-1,3.
M0
= MOMEN GESEK TAMBAHAN YANG DIDAPAT
DENGAN
RUMUS
Reaksi pada
pusat(206).
putaran Pp dan gaya yang dikerahkan pada rol
Pp =
R2
1
(Qa + G1l1 G8 i8 ) (Q + G1 + G8
cos
P2 = P3 =
2/26/2014
1
(Qa + G1l1 G8 i8 )
2 R s cos
Di sini :
Q
G1
G8
Dalam kasus ini pusat putaran akan mengalami tarikan. Penampang kritis
terdapat pada diameter teras ulir pada pusat putaran. Mur atas dan
bawah pada pusat putaran harus dilengkapi dengan alat pengunci
untuk mencegah terlepasnya mur tersebut. Biasanya jenis ulir ialah jenis
ulir gergaji.
Kasus kedua. Titik pusat gravitasi keseluruhan sistem yang berputar berada
di dalam lingkaran bantalan. Di sini beban diteruskan ke semua rol.
Pusat putar tidak mengalami gaya vertikal. Momen tahanan terhadap
perputaran akibat gaya gesek adalah
d
Rs
+ M0
+ k
M = (Q + G1 + G8 )
2
R
2/26/2014
Kasus ketiga. Titik pusat gravitasi sistem secara keseluruhan berada di dalam
lingkaran bantalan. Beban ditahan oleh rol di dalam sangkar (gambar 209) yang
disusun diantara dua cincin, yang satu diam dan yang lain dipasang pada struktur
putar crane. Pusat putar titik mengalami gaya vertikal dam momen tahanan
terhadap perputaran akibat gaya gesek adalah
M = (Q + G1
Rs
+ G8 ) k
R
'+ M 0
2/26/2014
Penggerak planet dapat didesain dengan cincin gigi luar maupun dalam.
(Gambar
210a).
Pada cincin gigi dalam, gaya horisontal pada bantalan roda gigi penggerak dan
pada pusat putar adalah
Ppt =
M
(275)
Rr
Ppt =
M
( 258)
R+r
Dengan:
M total tahanan momen terhadap perputaran( untuk gerakan yang
dimaksudkan )
2/26/2014
Tekanan angin hanya dapat diperhitungkan untuk dua rol pada desain dengan
empat buah rol (pada kasus yang paling buruk akibatnya untukl gaya yang
bekerja pada rol) komponen horizontal H dan H kedua rol lainya ditentukan
dengan mengabaikan tekanan angin. Maka, gaya horizontal yang bekerja
pada pusat putar akibat ketirusan rol, akan sama dengan selisih antara
resultan gaya yang bekerja pada pasangan rol yang berlawanan letaknya:
Ptap = [( H1 + H ) ( H2 + H )] cos
Atau
Ptap = [( Pmaks +P ) - ( Pmin + P )] tan
(259)
2/26/2014
Dengan:
Pmaks dan Pmin beban maksimum pada rol bagian depan dan beban minimum
pada rol
bagianbelakangdengan memperhitungkan tekanan
angin
yang
ditentukan
oleh
rumus
(236)
dan
(264)
P dan P beban pada rol depan dan belakan dengan mengabaikan tekanan
angin
sudut
ketirusan
roler
Pw
= tekanan angin, dalam kg/m2
Smuatan Scr,,Scw = luas bidang yang mengalami tekanan angin pada muatan, pada
struktur putar crane dan pada pengimbangTeknik
dalam
M2 PNL 2/26/2014
Mesin
2/26/2014
W = W1 + W2
(272)
Dengan
W1 dan W2 tahanan pada roda gerak dan pada roda puli tali pengangkat
Dengan :
Q
= bobot muatan
q
= bobot takel pendukung muatan
Go = bobot troli ( tidak termasuk bobot takel pendukung muatan )
= koefisien untuk memperhitungkan gesekan pada flens roda gerak = 1,2
sampai 1,3 untuk bantalan luncur dan = 1,8 untuk bantalan rol
=koefisien gesekpada bantalan roda
d
=diameter garda roda
k
= koefisien gesek pada gelinding roda
D
= diameter roda
Teknik Mesin PNL 2/26/2014
Tahanan pada roda puli tali pengangkat (ketika troli yang dibebani bergerak,
roda puli berputar) adalah W2 = Son - Soff
(274)
2/26/2014
Sf
Maka
= qr x
x
2
qr x 2
S =
2f
dengan:
qr
x
= setengah panjang atau rantai yang terdefleksi (nilai maksimum xmaks
akan terjadi ketika troli berada pada salh satu kedudukan ujung.
f
1
1
f =
sampai
x maks
200
100
2/26/2014
d
dt
si
+ I
d
dt
dyn
Istilah momen girasi akan sangat mempermudah pembahasan. Bila m dan G ialah massa dan bobot benda yang berputar
dan adalah jari-jari dan D diameter girasi,
maka :
GD 2
2
I=
mp =
kg m / s 2
4g
Rumus ini hanya dapat digunakan hanya untuk menganalisis sistem putar tunggal.
Gambar 217 Diagram Mekanisme
Dengan membuat gambar 217 hanta batang penghubung putar saja, kita dapat menyatakan keadaannya dengan
persamaan berikut
I n 2 n
I rr
I 1 2 2
I 2
2
2
+ ...... +
Semua persamaan sebelumnya hanya berlaku untuk percepatan dan perlambatan yang konstan, yakni dengan
momen gaya motor yang konstan dan momen gaya rem yang konstan.
Gambar 218 menunjukan momen inersia berbagai komponen putar dan tabel 39 memberikan nilai perkiraan momen inersia kopling.
Momen girasi motor listrik dapat di temukan pada katalognya.
Tabel 39 Nilai Perkiraan Momen Inersia Kopling
2/26/2014
Diameter poros,
mm
Panjang nap, mm
Lebar pelek, mm
Berat
kg
150
30
120
30
10
0,003
200
40
160
80
20
0,01
250
50
200
100
40
0,03
300
60
240
120
70
0,08
Mekanisme
memiliki lintasan
perlambataan lebih140
dan koefisien pengereman
kurang dari nilai yang
400 pengangkattidak boleh
70
280
140
0,28di tunjukan
dari tabel 40.
500 Pada mekanisme
80penjalanan lintasan320
250
pengereman yang di160
tempuh oleh truk atau
crane setelah motor di 0,78
matikan tidak
boleh kurang dari nilaiyang di tunjukan pada tabel 41 (tanpa gelincir pada roda).
Tabel 40 Lintasan Dan Koefisien Pengereman
Jenis
Lintasan pengereman, mm
Koefisien pengereman,
Ringan ...............................
s/120
1,75
Medium .............................
s/100
2,00
2,5
0,15
502 %
25 %
v2
100.000
v
5.000
v2
2.500
v2
8.000
v2
4.000
v2
2.000
0,12
2/26/2014
2. Pemilihan Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Rem Untuk Mekanisme Pengangkat
Momen gaya penuh yang di hasilkan motor ketikan percepatan dapat di cari dengan rumus :
Mmot = Mst + Mdyn
Dua faktor yang harus dipakai sebagai petunjuk untuk penentuan daya motor yang di perlukan secara tepat. Pemanasan dan
beban lebih yang di izinkan. Beban-lebih yang aman dalam jangka waktu singkat pada motor DC tergantung pada percikan bunga
api yang di izinkan pada komutator dan di pilih kira-kira sebesar 200-300% dari momen gaya ternilai, yaitu :
M max
Mrated =
2 ke3
Dengan :
Mrated momen gaya motor
Mmax gaya maksimum ketika percepatan = Mmot
Lebih-lebih yang aman untuk jangka waktu singkat motor AC dikondisikan oleh momen gaya stal yang akan melebihi
momen gaya maksimum, dapat di pilih kira-kira 1,75 sampai 2 kali momen gaya, yaitu :
Mmaks = (1,75 ke 2) Mrated
Beban lebih yang aman lebih tepat ketika percepatan dapat di lihat pada katalog motor yang bersangkutan.
Pemanasan motor di akibatkan oleh perubahan energi motor yang hilang ketika motor di operasikan. Pemanasan
yang berlebihan dapat merusak isolasi dan mengurangi umur motor atau langsung dapat merusak motor itu. Oleh karena itu, daya
motor di pilih sedemikian rupa sehingga temperatur gulungan dengan insulasi khusus yang tahan terhadap pemanasan yang tidak
boleh melampoui batas aman pada segala kondisi pengoperasian.
3. Efisiensi Penggerak
Data efisiensi mekanisme atau elemennya yang di tunjukan pada buku acuan memberikan nilai maksimum yang sesuai
dengan beban aktualnya. Efisiensinya menurun ketika beban berada di bawah beban aktualnya.
Ada dua jenis kerugian akibat gesekan pada mekanisme dan penggeraknya : konstan (tidak berbeban) tidak tergantung
pada beban, dan variabel yang tergantung pada beban. Kerugian variabel berbanding lurus dengan beban.
Maka salah satu sifat bawaan setiap mesin adalah tuntutan bahwa crane selalu beroperasi pada beban penuh, kalau
tidak ada yang merugikan akan meningkat dengan persentase yang besar terhadap kerja crane yang berguna
4. Memilih Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Pengereman Untuk Mekanisme Penjalan
Momen gaya motor yang di perlukan selama percepatan dan momen gaya rem selama perlambatan pada mekanisme
penjalan truk, troli pengangkut, crane jalan, kantilever, monorel, dan crane lainnya yang bergerak pada rel dapat di tentukan dengan
rumus :
Mbr = Mdyn Mst
akan tetapi untuk mencegah tergelincir pada roda jarak pengereman ini harus di batasi tidak kurang dari nilai yang di tunjukan
Teknik
PNL 2/26/2014
pada Tabel 41. dalam nenentukan momen gaya rem terhadap gerak
dapat Mesin
di perhitungkan
dengan mengabaikan gesekan pada flens
roda penjalan.
5. pemilihan Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Rem Untuk Mekanisme Pemutar
Momen gaya yang di perlukan motor selama percepatan dan momen gaya pengereman selama perlambatan untuk
mekanisme pemutar crane di tentukan dengan rumus sama seperti pembahasan yang telah dibahas diatas.
Mst = Mst =
M
i
di dapatkan dari rumus sebelumnya dan rarus di acu pada poros motor. Daya motor yang
di perlukan pada mekanisme pada pemutar crane dipilih dengan cara yang sama seperti pada mekanisme pengangkat.
6. Pemilihan Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Pengereman Untuk Mekanisme Perentang Dan Pendongkrak
Bila jangkouan crane di ubah dengan troli yang di gerakan tali, momen gaya motor yang diperlukan selama percepatan
dan momen gaya pengereman selama perlambatan dapat di lihat pada persamaan sebelumnya.
Lintasan pengereman untuk menghentikan troli biasanya di ambil sebesar s 0,25 s/d 0,5 m.
Pada mekanisme pendongkrak momen gaya motor yang diperlukan sewaktu percepatan dan momen gaya
pengereman selama perlambatan ditentukan oleh persamaan yang telah di bahas diatas.
Dalam rumus ini G adalah bobot tiang lengan yang dibebani penuh dan v- kecepatan titik bobot tiang lengan yang
dibebani tersebut pada gerakan tunak.
Motor dan rem mekanisme pendongkrak harus di periksa terhadap kapasitas angkat maksimum pada berbagai
kedudukan tiang lengan.
Daya motor yang diperlukanuntuk mekanisme perentang dan pendongkrak dipilih dengan cara yang sama seperti pada
mekanisme pengangkat.
Bila rem tidak di pasang pada poros motor , momen gaya dinamik Mdyn
2/26/2014
Dengan troli yang tak dibebani pada jari-jari minimum tetapi dengan arah
Teknik Mesin PNL
yang berlawanan, yaitu
Gc
(
Q + Go )a + 2G1e1 + G0 ao
=
2eg
Bila troli yang dibebani penuh berada pada ujung luar tiang lengan, kita
akan mendapatkan reaksi bantalan padaujung tiang lengan sebagai
berikut:
Reaksi vertikal
V = Q + G0 + G1 + GC
Reakisi horizontal
H =H =
,
1
,,
1
(Q + G0 )a G1e1 GC eg
h1
Untuk menentukan gaya yang bekerja pada bagian kerangka secara grafis
akibat bobot muatan dan troli (Q + G0), troli yang terbebani penuh harus
diletakkan pada jangkauan maksimum dan beban yang sebenarnya digantikan
dengan bobot Q, yang dipindahkan kesambungan yang terdekat, kemudian
kita dapatkan:
Q , = (Q + G0 )
a
a a,
Diagram untuk menentukan gaya akibat bobot mati tiang lengan ditentukan
dengan cara yang sama (gambar 222c). Karena pada crane ini momen akibat
pengimbang G1e1 > GC eg maka tidak ada tekanan horizontal pada
bantalan akibat bobot tiang lengan.
CRANE DENGAN TIANG LENGAN-PENDONGAK. Marilah kita bahas
dengan memakai contoh, bagian yang berputar dan pendukung crane derek
(gambar 223).
Gaya yan bekerja pada tiang lengan dan tiang vertikal crane ini dapat
ditentukan dengan mudah dengan mamakai metode grafis untuk jari-jari
maksimum (gambar 223a). Bobot tiang lengan horizontal G1 dan tiang
vertikal G2 dipindahkan pada sambungan yang berdekatanp. Bobot Q,
gaya G1 dan tarikan S1 dan S2 digabungkan pada ujung tiang lengan
2
horizontal menjadi gaya resultante R. gaya resultante R1 dan R2 akibat
tarikan tali S1 dan S2 didistribusikan diantara sambungan bawah dan atas
tiang vertikal sebagai komponen
2/26/2014
sin
(kaki 12 tidak dibebani). Bila tiang lengan berputar kekiri kedudukan I gaya
yang bekerja pada kaki 11 akan berkurang, sebagian diambil alih oleh kaki
12 yang disini mengalami tegangan tekan.
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
1
sin
Pada kedudukan III, bila = 90 o , kaki II bebas dari bebannya karena kaki 12
akan menahan seluruh gaya horizontal H1. bila > 90 o kaki II mengalami
tekanan yang akan mencapai nilai maksimum pada kedudukan IV ( = 180 o )
S
maks
13
H1
1
= H 1 sin 90
1,0
sin
sin
o
2/26/2014
H1
2 cos 30 O sin
2/26/2014
3. Struktur Kantilever
Bagian pendukung crane kantilever terdiri atasa dua buah roda penjalan vertikal
yang akan menahan beban akibat bobot crane, troli dan beban hidup dan dua pasang
bantalan nol masing-masing pada bagian atas dan bawah yang akan menahan gaya
reaksi horizontal akibat momen yang akan menyingkirkan crane (gambar 224)
Gambar 224 menunjukkan kerangka crane kantilever dengan troli dalam
dan gambar 225 menunjukkan crane dengan troli luar.
Beban penuh pada penumpu kerangka akan sama dengan (lihat gambar
225) beban bantalan vertikal
V = Q + G0 + G1
Dengan :
Q --- bobot muatan yang diangkat
G0 --- bobot troli
G1 --- bobot crane tanpa troli
2/26/2014
(Q + G0 )a + G1e1
h
Kerangka krane kantilever dirancang dengan dua buah modifikasi. Dengan troli
dalam atau troli luar (yang bergerak pada batang tepi atas atau bawah).
Beban kontstan pada girder utama rangka (bobot beban mati) terdiri atas
bobotnya sendiri, setengah bobot penopang silang dan setengah bobot struktur
platform dengan lantainya. Setengah bobot batangbobot penopang silang dan lantai
ditahan oleh gireder tambahan (samping)
Gambar 224 Rangka crane kantilever
2/26/2014
Pada awalnya bobot girder utama, batang penopang silang, dan lantai
ditentukan dengan metode coba-coba dengan perbandingan desain yang tersedia
Bila beban akibat bobot girder utama adalah G1dan jarak ketitik bobotnya
dengan e1 maka reaksi pada pendukung kerangka adalah:
V = G1 dan
H = G1
e1
h
2/26/2014
12
2/26/2014
STRUKTUR
RANGKA
CRANE
Pada gambar 220b resultante R1 komponen gaya S dan Q pada ujung luar tiang lengan
ditentukan dengan metode sebelumnya. Tarikan S dan S tali pada roda puli bagian
kerangka tengah 4 akan menghasilkan resultante R2 yang bekerja pada ujung bagian
rangka 4 sebagai R2 dan R2 sebanding dengan bagian lengan tersebut.Gaya S
pada drum diuraikan menjadi gaya yang bekerja padsa bagian pilar (S dan S).
Gaya R1, R2, dan R3 digunakan untuk menggambarkan diagram Cremona dan untuk
menentukan tegangan pada bagian kerangka akibat beban muatan dan tarikan tali.
2/26/2014
Pada crane yang berat dengan mekanisme pemutar yang digerakkan oleh penggerak
daya, efek gaya inersia diperhitungkan dengan mengasumsikan gaya horisontal
sebesar yang bekerja pada ujung tiang lengan. Gaya inersia ini didukung oleh
rangka batang horisontal (Gambar 220d) yang setengahnya mengalami tekanan
tambahan dan bagian lainnya mengalami tarikan.
CRANE DENGAN TIANG TETAP
Gambar 221 adalah contoh suprastruktur pejal yang sering digunakan untuk crane
pilar putar tanpa pengimbang.
2/26/2014
atas
yang miring dianggap terpasang mati (gambar 221b)
pada penampang II-II (gambar 221a)
Bobot muatan Q diuraikan menjadi gaya tekan N1 dan
gaya lentur P1. Biasanya momen yang berlawanan dari
tarikan tali S diabaikan.
Pada kedua nilai tersebut ditambah gaya tekan N2 dan
gaya lentur P2 akibat bobot suprastruktur G2
2/26/2014
(309)
dengan:
W2 dan F2 momen resistensi dan luas penampang pada bidang II-II (diagram
tegangan, gambar 211c)
Tegangan geser satuan
(310)
Gambar 221 diagram untuk menyelesaikan suprastruktur pejal untuk crane
putar
Tegangan satuan dengan memperhitungkan tegangan geser
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
(311)
2/26/2014
2/26/2014
Momen Lentur dan gaya lateral akibat beban konstan. Bila L adalah
bentangan girder memanjang utama, dalam meter; G-bobot girder
tersebut, yakni beban konstan, dalam ton, yang terdistribusi seragam
sepanjang bentangan; q- bobot mati, dalam ton per meter panjang,
momen lentur pada jarak x dari penumpu sebelah kiri akibat bobot
mati adalah
Mq =
ton m
(322)
Mqmaks =
(321)
adalah
ton m
2/26/2014
Kurva momen lentur akan merupakan suatu parabola yang digambarkan sepanjang L
dengan ordinat maksimum Mqmaks (Gambar 228b).
Gaya lateral pada jarak x dari penumpu kiri adalah
ton
Gaya lateral maksimum pada sebelah kanan atau kiri penumpu x = 0 akan sama
dengan
ton
Kurva gaya lateral ditunjukan pada gambar 228e.
2/26/2014
Momen lentur dan gaya lateral akbat beban gerak (troli dan muatan). Bila
bobot troli berbeban didistribusikan seragam pada rodanya, maka beban
pada satu roda adalah
dengan Q-bobot muatan yang diangkat
dan Go-bobot troli.
Dapat diasumsikan dalam hal ini bahwa girder pelat menahan dua buah beban
P yang identik yang terpisah sejauh b (Gambar 228a). Maka momen lentur
pada penumpu di bawah roda sebelah kiri, yang ditempatkan pada jarak x
dari penumpu kiri ialah
ton-m
(325)
dari
(326)
2/26/2014
Momen lentur didistribusikan dengan bentuk parabola dengan ordinat terbesar pada
panjang
(Gambar 228c). Kurva momen untuk kedudukan beban yang paling
tidak menguntungkan adalah 0-1-2-3; yang didapat dengan menggambarkan dua
kurva momen akibat gerak beban dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri.
Momen lentur maksimum berkurang bila jarak antara roda bertambah. Bila jarak antar
roda (misalnya, pada troli tangan) kecil dibandingkan bentangan, kita dapat
mengasumsikan dengan cukup akurat untuk penggunaan praktis bahwa b = 0 dan
2/26/2014
Dalam hal ini momen lentur pada daerah dibawah roda, pada jarak x dari
penumpu kiri adalah
ton-m
Momen lentur maksimum akibatbeban P1 pada jarak
ialah
(327)
dari titik tengah girder
ton-m
(328)
(329)
dan
Teknik Mesin PNL
ton-m
2/26/2014
(330)
dengan ordinat
Untuk beban yang sama P dan P gaya lateral pada jarak x dari penumpu kiri ialah
(Gambar 228f)
ton
(331)
(332)
(333)
Dengan beban P1 dan P2 gaya lateral pada jarak x akan sama dengan
ton Mesin PNL
Teknik
2/26/2014
(334)
Bila x = 0
ton
Gaya lateral pada jarak
(335)
Bila kita menambahkan kedua kurva momen akibat aksi beban mati (Gambar 228b)
dan beban gerak (Gambar 228c) kita akan mendapatkan momen resultan
(Gambar 228a) daerah yang diarsir. Dengan mengalikan momen perlawanan
pada berbagai penampang girder utama dengan tegangan amannya kita akan
mendapatkan kurva yang menggambarkan kekuatan girder (kurva momen aman)
garis kontur pada gambar 228d. Diagram resultante gaya lateral ditunjukkan
pada gambar 228g.
Gambar 229 menunjukkan diagram momen
dan
untuk girder memanjang
utama crane jalan dengan kapasitas angkat mulai 5 sampai 50 ton dan
bentangan mulai 10 sampai 30 meter.
Tegangan Satuan akibat Momen Lentur
(a)
Akibat beban utama
(336)
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Gambar 229 kuva untuk memperkirakan momen maksimum akibat beban konstan
Tabel 4.2 Koefisiensi dinamik untuk gaya akibat beban diam
Tabel 4.3 Koefisiensi dinamik untuk gaya pada beban berjalan
Deformasi Defleksi Girder.Defleksi girder utama yang berlebihan akan menyebabkan seluruh
jembatan bergetar dan berpengaruh besar pada operasi crane.
Untuk menjaga defleksi dalam batas aman, girder memanjang utama harus cukup tinggi dan
emiliki momen inersia yang memadai.
Pada girder dengan momen inersia yang konstan 1 cm4, defleksi maksimum akibat bobotnya
sendiri (gambar 230) ialah:
Gambar 230 Diagram untuk menghitung defleksi girder utama crane jalan
dengan:
G = bobot girder, dalam kg
E2.200.200 kg/cm2 Modulus elastisitas.
Defleksi akibat beban gerak dapat ditentukan berdasarkan asumsi bahwa dua beban P dan P
(beban pada roda troli berbeban) ditempatkan secara simetris pada bagian tengah
crane(gambar 230). Maka kita akan mendapatkan defleksi dengan ketelitian yang memadai
Defleksi total adalah
memeriksa kekuatan flens bawah pada jalur monorel. Pada crane jalan girder tunggal, pengangkat
yang digerakkan tangan ataupun daya sering didesain untuk pada batang canai-I.
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
2/26/2014
(344)
dan beban yang dcitahan oleh tiap-tiap sambungan atau titik panel rangka ialah
G
K=
(345)
n -1
2/26/2014
Untuk menentukan tegangan pada anggota rangka susun akibat beban konstan
digunakan diagram Cremona ( gambar 234 )
Tegangan pada bagian rangka batang a.kibat beban gerak.
Beban gerak menyebabkan batang tepi atas girder utama mengalami tekanan dan
batang tepi baewah mengalami tarikan. Tergantung pada kedudukan troli batang
diagonal dapat mengalami tarikan maupun tekanan.
Gambar 235 ditujukan untuk menentukan tegangan maksimum pada bagian girder
utama akibat beban gerak .
Momen maksimum , M = P y1 + P2y2
(346)
Tegangan pada batang tepi ditentukan dengan membagi momen pada sambungan
yang berlawanan dengan segitiga rangka batang pada jarak terpendek antara
batang ke sambungan
Miv
S4 =
(347)
h
T = P y1 + P2y2
2/26/2014
(348)
Metode yang sama digunakan untuk mencari gaya lateral pada sambungan lainya.
Tegangan pada penopang yang miring ditentukan dengan bantuan diagram Cremona yang
digambarkan untuk rangka batang bila reaksi tumpukan kiri A = 1 ton
Untuk ini sambungan yang tepat disebelahkanannya juga dibebani yang sesuai. Tegangan
pada penopang tulang miring adalah
(248)
Dengan :
F Tegangan pada penopang tulang miring yang didapatkan dari diagram cremona untuk A=1
T gaya lateral pada titik sambungan (yang paling buruk pengaruhnya).
Beban roda troli hanya menghasilkan tegangan tekan pada batang vertikal. Jika b = atau b>
(lihat gambar 232a), maka tegangan pada batang vertikal adalah S = P1 ; Jika b <
maka
(350)
Nilai tegangan pada bagian akibat beban gerak kemudian dituliskan pada suatu kolom dalam
tabel ringkasan perhitungan masing-masing. Teknik Mesin PNL 2/26/2014
Tegangan Tambahan Pada Bagian Rangka Akibat Pengereman Crane. Batang tepi atas
mengalami juga gaya lentur pada batang horizontal akibat gaya pengereman bagian gerak
crane bermuatan. Gaya akibat inersia komponen crane akan mencapai maksimum bila roda
perjalan crane secara tiba-tiba.
Jika bobot muatan yang diangkat adalah Q, bobot troli adalah G0, bobot crane (tanpa troli)
dengan G, dalam kg, percepatan gravitasi adalah g (g=9.81 m/s2) dan koifisien gesek antara
roda perjalan dan rel adalah ( 0,2) dan jika setengah dari roda crane direm kita akan
mendapatkan
2/26/2014
2/26/2014
2/26/2014
(361)
Tabel 44 Koefisien yang mengurangi tegangan aman dalam lenturan akibat tekanan
aksial bagian rangka batang yang terbebani terpusat
2/26/2014
Dengan
Igr = momen inersia total penampang bagian
Fgr = luas penampang bagian
L
= luas bagian
b)
120 untuk bagian yang merupakan batang tepi dan penopang ujung rangka
batang yang mengalami tekanan;
150 untuk bagian lain rangka batang utama yang mengalami tekanan dan
untuk batang tepi yang mengalami tekanan;
c)
200 untuk batang lain rangka batang utama dalam yang mengalami tarikan;
d)
200 untuk batang dari rangka batang tambahan yang mengalami tekanan;
e)
Gambar 237 Diagram momen akibat lenturan setempat pada batang tepi atas yang
dihasilkan oleh oda troli yang bermuatan
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Tanda-tanda yang diguanakan rumus (253) sampai (360) ialah sebagai berikut :
= koefisien dinamik untuk gaya akibat beban konstan (lihat Tabel 42)
2/26/2014
Beban tambahan akibat pengereman crane ditahan oleh penampang (Gambar238) atau
rangka batang horisontal yang terletak diantara ranga batang utamadan rangka
batang sisi (Gambar 239). Jika (tanpa rangka batang horisontal) lantai plat baja
dianggap menahan gaya ini maka tegangan pada bidang horisontal pada bagian
terluar dapat ditentukan dengan persamaan momen (352).
Gambar 238 Diagram untuk menyelesaikan batang tepi atas dari rangka batang
berlantai
Gambar 239 Menentukan tegangan pada bagian rangka batang horisontal akibat
pereman crane
Momen perlawanan (Gambar 238) adalah
Karena lantai plat baja tersebut dilubangi maka penampang yang berguna hanya
dianggap 50 persen saja.
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Tergantung pada arah gerak crane tegangan pada bidang horisontal berubah-ubah
dari tegangan tarik menjadi tegangan tekan dan sebaliknya. Jika gaya inersia
komponen ditahan oleh rangka batng horisontal (Gambar 239) kita harus
mendistribusikan beban pada rodatroli Pdalamketitik sambungan yang berdekatan,
tentukan gaya reaksi horisontal H1 dan H2 dan menggambarkan diagram Cremona
(Gambar 239). Diagram Cremona ini dipergunakan untuk mencari tegangan
tambahan pada bagian-bagian batang tepi atas yangmerupakan tegangan sekat
untuk arah gerak crane diatas tersebut. Tegangan tambahan
ditambah Fnet
maksimum akibat gaya tekan vertikal untuk mendapatkan [lihat rumus (354) sampai
(360)] tegangan maksimum pada batang tepi atas (batang tepi bawah hanya
mengalami tarikan).
Defleksi Batang dan Lengkungannya. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya,
defleksi rangka batang akibat muatan maksimum yang diangkat dan bobot troli tidak
boleh melebihi <
L dengan L-panjang bentangan rangka batang.
Defleksi kisi rangka batang jembatan jalan dapat ditentukan sampai ketelitian 10 persen
dengan rumus
(363)
Dengan :
M = momen desain akibat beban gerak, dalam kg-cm
L = panjang betangan dalam cm
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Tergantung pada arah gerak crane tegangan pada bidang horisontal berubah-ubah
dari tegangan tarik menjadi tegangan tekan dan sebaliknya. Jika gaya inersia
komponen ditahan oleh rangka batng horisontal (Gambar 239) kita harus
mendistribusikan beban pada rodatroli Pdalamketitik sambungan yang berdekatan,
tentukan gaya reaksi horisontal H1 dan H2 dan menggambarkan diagram Cremona
(Gambar 239). Diagram Cremona ini dipergunakan untuk mencari tegangan
tambahan pada bagian-bagian batang tepi atas yangmerupakan tegangan sekat
untuk arah gerak crane diatas tersebut. Tegangan tambahan
ditambah Fnet
maksimum akibat gaya tekan vertikal untuk mendapatkan [lihat rumus (354) sampai
(360)] tegangan maksimum pada batang tepi atas (batang tepi bawah hanya
mengalami tarikan).
Defleksi Batang dan Lengkungannya. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya,
defleksi rangka batang akibat muatan maksimum yang diangkat dan bobot troli tidak
boleh melebihi <
L dengan L-panjang bentangan rangka batang.
Defleksi kisi rangka batang jembatan jalan dapat ditentukan sampai ketelitian 10 persen
dengan rumus
(363)
Dengan :
M = momen desain akibat beban gerak, dalam kg-cm
L = panjang betangan dalam cm
Teknik Mesin PNL
2/26/2014
Dengan :
h
Fatas
Fbawah
= modulus elastisitas
1,2
2/26/2014
2/26/2014
Dengan :
Fnet = 0,85 Fgr = 0,85 x 9,03 x 2 = 15,35 (dengan
memperhitungkan
berkurangnya kekuatan akibat lubang paku keling).
Penampang miring (batang 6-dua batang siku 50 x 50 x
6 mm).
Tegangan satuan pada penopang miring adalah :
=
1.180 kg / cm2
Dengan : = 0,45
=
=
= 120
2/26/2014
4. Defleksi pada rangka batang utama akibat beban gerak [rumus (363)]
adalah
=
= 0,9 cm
= 1.265.000 kg-cm
2/26/2014
= 2,14 cm
= 2,14
2/26/2014
ELEVATOR
1. ELEVATOR SANGKAR
Elevator sangkar juga disebut lift ditujukan untuk mengangkat barang dan penumpang secara vertikal
didalam sangkar yang bergerak pada rel penuntun tetap. Lift banyak digunakan pada industri, toserba dan rumah
tinggal.
Lift diklasifikasikan menjadi lift untuk penumpang dan lift untuk barang. Kemudian lift barang terbagi lagi
menjadi elevator barang, elevator barangdan penumpang (memakai operator) dan elevator barang pelayanan
ringan(untuk perusahaan makanan dan komersial). Jenis penggerak yang digunakan membagi elevator menjadi elevator
elektrik (lihat gambar 249 dan 250), hidrolik dan yang dioperasikan tangan (gambar 251). Elevator yang digerakkan
elektriklah yang paling banyak digunakan.
Kecepatan tempuh lift barang berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. Lift penumpang biasa bergerak
dengan kecepatan 0,5 sampai 3,5 m/detik.
Biasanya lift penumpang tersedia mulai kapasitas 0,25 sampai 1 ton; lift barang menangani 0,25 sampai 15 ton,
sedangkan lift barang pelayanan ringan mulai 50 sampai 100 kg.
Lift sangkar elektrik mempunyai bagian-bagian utama sebagai berikut (gambar 249): sangkar atau kerata,
rel penuntun swatumpu, lorong lift, penyeimbang, peralatan penggantung, mesin pengangkat, alat pengamanan dan
kendali elektrik.
Sangkar atau kereta berfungsi untuk barang atau penumpang. Elevator penumpang dapat mempunyai
bobot kira-kira sebagai berikut:
2/26/2014
Kapasitas
penumpang)
Bobot sangkar, kg
(jumlah
250
275
300
350
400
Gambar 249
Bobot sangkar elevator barang dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:
= 300 + 100F untuk Q = 500 kg
Gsangkar
Gsangkar
= 300 + 125F untuk Q = 1000 kg
Gsangkar
= 300 + 150F untuk Q = 1500 kg
Dengan :
F : luas lantai, dalam m dan
Q : kapasitas, dalam kg
Rangka sangkar barang dibuat dari kanal dan besi siku sedangkan dinding dan lantai dari kayu atau
pelat besi anti gelincir. Sangkar tersebut cukup kokoh untuk menahan deformasi akibat beban kejut yang mungkin
timbul ketika pemuatan. Salah satu desain sangkar tanpa daun pintu ditunjukkan oleh gambar 252.
2/26/2014
Gambar 252
Ukuran sangkar lift dipilih berdasarkan tekanan satuan yang dikerjakan pada lantai.
q =
Q
F
Untuk muatan berukuran kecil q diambil mulai 200 sampai 300 kg/cm, dalam hal ini luas lantai tidak boleh kurang
dari 1 meter persegi.
Alat penuntun. Sangkar atau kereta, bergerak didalam lorong pada rel penuntun yang terpasang tetap.
Gambar 253 menunjukkan berbagai desain rel penuntun:
(a)penuntun konvr\ensional untukelevator barang yang terdiri atas dua buah besi siku yang bergeser sepanjang rel kayu
persegi.
(b)Penuntun untuk lift penumpang dengan pegas ulir yang menekan ujung batang penuntun pada rel.
(c)penuntun berengsel untuk rel T- khusus.
2/26/2014
Rel atau batang penuntun terbuat dari batang baja canai profil (siku, T, T-ganda) atau batang kayu dan diikat pada
kedua sisi lorong lift yang berlawanan.
Rel harus diberi pelumas gemuk secara teratur. Kerugian akibat gesekan pada rel penuntun diambil sebesar 5
sampai 10% dari bobot komponen gerak. Gambar 254a sampai menunjukkan cara pemasangan rel penuntun rangka
lorong lift atau dinding gedung.
Dalam mendesain rel penuntun dan cara pemasanganya harus diingat bahwa selama lift bertaut dengan penahan
pengaman, bila tali terputus, disamping bobot sangkat yang bermuatan, rel juga harus menahan benturan yang
diakibatkan penyerapan energi kinetik sangkar yang jatuh. Semakin kecil l;intasan pengereman sangkar ketika
perlambatan, akan semakin besar gaya yang timbul dari benturan. Energi kinetik akibat bobot sangkar G dengan muatan
Q adalah :
mv 2 Q + Gsangkar 2
v
=
Dengan :
2
2g
V = kecepatan tempuh, dakam m/detik
G = percepatan gravitasi sebesar g = 9,81 m/detik
Lintasan pengereman dianggap sebesar 5 10 cm. Perhitungan didasarkan pada anggapan bahwa pertautan
antara penahan pengaman dengan rel mengakibatkan gaya pada setiap rel sepanjang liantasan s yang meningkat
mulai 0 sampai Rmaks (dengan dua rel) sepanjang lintasan s adalah x 2Rmaks s.
Persamaan umum kerja dapat ditrulis sebagai berikut :
Q + Gsangkar
2g
1
v 2 + (Q + Gsangkar ) s = 2 Rmaks 2
2
2/26/2014
v2
(Q + Gsangkar )
Rmaks = 1 +
2 gs
Lorong elevator. Lorong adalah ruangan tempat sangkat lift bergerak. Disamping sangkar lorong tersebut berisi rel
penuntun, pengimbang, roda puli tali dan mesin pengangkat.
Rangka lorong baik untuk elevator penumpang maupun barang dapat didesain dalam bentuk yang beragam demikian
juga bahanyang digunakannya. Akan tetapi pada dasarnya, lorong harus memiliki kekuatan yang memadai, pencegahan
terhadap bahaya kebakaran dan mempunyai keamanan yang umum. Gambar 255 menunjukkan rangka lorong elevator
barang yang terbuat dari logam.
Gambar 255
Pengimbang elevator. Untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat, bobot sangkar diimbangi dengan
bebantambahan pengimbang yang dihubungkan dengan tali padaswangkar (gambar 256a), dengan drum mesin
pengangkat (gambar 256b) atau pada kedua secara bersamaan (gambar 256d).
Gambar 256
2/26/2014
Biasanya bobot pengibang yang ditunjukkan pada diagram gambar 256a, b, c dan d dianggap sama dengan
bobot sangkar ditambah 0,4 sdsampai 0,4 dari muatan maksimum, yaitu :
Gsangkar = Gsangkar + 0,5Q
Bila kita menandai kerja yang haruas dilakukan dalam menaikan dan menurunkan sangkar bermuatan
ataupun kosong (dengan mengabaikan kerugian-kerugian) dengan P dan dengan mempertimbangkam pengimbang sesuai
rumus (377), maka usaha ini akan sama dengan
Untuk menaikan sangkar bermuatan
P = +0.5Q
Untuk menurunkan sangkar bermuatan P = +0.5Q
Untuk menaikan sangkar kosong
P = +0.5Q
Untuk menurunkan sangkar kosong
P = +0.5Q
Gambar 257
Peralatan penggantung. Tali kawat pintalan sejajar atau silang
merupakan perabot pengangkat fleksibel
yang menggantung sangkar.
Untuk mengefektifkan penggunaan tali yang berdiameter lebih kecil, sangkar dan pengimbang digantungkan dengan dua,
empat atau enam tuas tali. Distribusi beban yang seragam pada semua tali didapat dengan menggunakan batang silang
penggantung jenis tuas, seperti ditunjukkan pada gambar 258a.
2/26/2014
Mesin pengangkat dengan roda puli penggerak sering menggunakan penggantung tali terpisah berpegas
(gambar 258b) akan tetapi, sulit untuk mendapatkan beban pada seluruh tali dengan menggunakan metode ini.
Gambar 258
Mesin pengangkat elevator. Elevator sangkar menggunakan mesin pengangkat jenis drum dan roda puli
penggerak. Mesin ini lebih luas penggunaanya karena dapat digunakan untuk mengangkat pada segala macam
ketinggian dan ukuran yang lebih kompak.
Penggunaan mesin pengangkat jenis penggerakpada puli ini telah mengurangi kecepatan secara drastis
akibat tali putus.
Mesin pengangkat jenis drum yang ditunjukan untuk elevator sangkar berada dengan mesin pengangkat
serba guna terutama yang ukurannya jauh lebih kecil dan adanya alat pengaman khusus.
Mesin pengangkat roda puli untuk lift penumpang ditunjukkan pada gambar 259. Mesin ini menggunakan
rem sepatu ganda yang dikendalikan oleh elektromegnet gambar260.
Gambar 259
Gambar 260
Gambar 261
2/26/2014
Sifat spesifik desain mesin pengangkat penggerak roda puli. Umur roda puli yang diinginkan merupakan dasar untuk
mendapatkan nilai aman tekanan satuan antara tali dan alur roda puli. Alur roda puli akan hilang fungsinya karena
pengikisan pada dinding alur yang tergantung pada gelincir dan gerak elastis tali. Semakin besar kecepatan gerak tali dan
semakin besar jumlah siklus kerja elevator per satuan waktu,dan semakin besar keausan yang terjadi.
Pada elevator yang mesin penggeraknya diletakan pada lantai atas (mesin dengan penggerak roda puli) nilai numerik
percepatan dan perlambatan yang diizinkan (a) ditentukan dan ditetapkan dengan percobaan. Nilai berikut dapat dipakai
sebagai nilai rata-rata :
V, m/detik.
A, m/detik.
Perbandingan
0,75
0,65
1,0
0,85
1,5
1,15
2,0
1,4
2,5
1,65
3,0
1,88
3,5
2,1
S on
S off
ketika periode dan perlambatan dapat dinyatakan secara perkiraan dengan rumus berikut :
S on
S
off
g + a S on
=
g a S
off
Dengan :
Son
G = percepatan gravitasi
= tegangan pada bagian tali yang masuk
Soff = tegangan pada bagian tali yang keluar
Alat pengaman elevator. Sangkar semua elevator harus dilengkapi dengan alat pengaman khusus yaitu penahan yang
akan menghentikan sangkar secara otomatis bila tali putus atau kendur.
2/26/2014
Penahan akan menghentikan sangkar bila satu buah tali atau semuanya putus secara bersamaan, bila satu tali
dibebani lebih dari tali lainnya, bila tali kendudr pada saat bersamaan, dan bila kecepatan penurunan menjadi terlalu besar.
Biasanya penahan beroprasi dengan day yang diberikan oleh pegas, bobot sangkar itu sendiri atau bobot pengimbang atau
gaya udara bertekanan.
Gambar 263
2. PENGANGKAT PENGGERAK UDARA MAMPU JINJING
Pengangkat penggerak udara mampu jinjing mempunyai penggunaan yang sam seperti jenis pengangkat lainnya.
Gambar 264 menunjukkan desain pengangkat penggerak udara yang dibuat oleh pabrik Uralmash dengan kapasitas 500 kg
dan tinggi angkat 1150 mm.
Gambar 264
Alat yang mencegah muatan jatuh bila selang rusak. Kedua katup udara bertekanan akan melewati katup
pengaman 11 yang dipasang pada lubang berulir pada katup start. Selongsong dan kepala khusus dengan pegas yang
akan menahannya pada lubang didalam selongsong dimasukan kedalam katup pengaman antara ujung pipa pemasuk dan
badan masuk penstart.
Alat untuk mengukur kecepatan penurunan. Alat ini terdiri atas baut 14 dengan mur pengunci yang terletak pada
dasar badan katup start. Baut dapat diputar untuk mendapatkan kecepatan pengeluaran udara yang diinginkan dari bagian
bawah piston, sehingga diperoleh kecepatan penurunan muatan yang diinginkan.
2/26/2014
3. PENUMPUK
Penumpuk sangat benyak dipakai digudang-gudang untuk meletakkan muatan satuan kedalan suatu
tumpukan. Penumpuk dapat juga dipakai untuk operasi pemuatan tertentu.
Penahan pengamanan akan mencegah muatan jatuh bila tali putus. Ketika dipindahkan rangka dilipat
dengan menggunakan sekrup dengan roda tangan (gambar 265) (untuk melewatkan mesin dibawah ambang pintu).
Penumpuk ini dipasang pada roda karet dan digerakkan secara manual.
Disamping mekanisme penumpuk yang digerakkan listrik dapat juga dipakai desain dengan penggerak
hidrolik atau udara bertekanan dan untuk pelayanan ringan bahkan dapat dipakai mekanisme pengangkat yang digerakkan
tangan.
Biasanya kapasitas penumpuk berkisar antara 250 sampai 1000 kg dengan tinggi angkat sampai 5 meter.
Perkembangan terakhir ialah penumpuk swagerak yang terpasang pada truk daya universal (disebut juga truk elektrik atau
truk motor) atau pada kendaraan beroda khusus yang menggunakan sejumlah komponen dan suku cadang otomotive
standar. Kapasitasnya jarang melebihi 5 ton dengan angkat sampai 5 meter.
2/26/2014