Anda di halaman 1dari 243

Assalamualaikum Wr.

Wb
PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT &
ANGKUT
TM336304 / 2SKS, 4JAM
Konsentrasi Perancangan / Semester VI
Muhammad Razi, ST, MT

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT

Tujuan : Membekali mahasiswa tentang


wawasan dan pengetahuan Pesawat Pemindah
Bahan dan Penerapannya dalam pemecahan
masalah Mengangkat dan Mengangkut Beban.

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


Materi :

Pesawat Pemindah Behan


Komponen-komponen Sistem Pengangkat
Alat Pengantung Beban
Alat-alat Pengangkat dan Pemindah Bahan
Crane
Crane Tetap
Crane Jalan
Crane Menara
Crane Jembatan
Crane Khusus
Lengan

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


Referensi :
A. Muin Syamsir, Pesawat-pesawat Pengangkat, PT. Pradnya Paramita, Jakarta,
1995.
Baslim Abbas, Pesawat-pesawat Bahan, Naskah Ir. Je De Vier, Buku Teknik M
Stam, Jakarta, 1986.
Daryanto, Alat Pesawat Pengangkat, PT. Rineka Cipta, Jakarta,1992.
M. J. Djoko Setyardjo, Mesin Pengangkat I, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1993.
N. Rodenko, Mesin Pemindah Bahan, Erlangga, Jakarta, 1992.
Suarpradja Tedja, Alat Pengangkat I, Jakarta, 1978.
Spivakovsky, Conveyor and Related Equipment.

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT

Ketentuan Perkuliahan :

Jumlah Tatap Muka di kelas : 16 X


Kewajiban hadir kuliah minimal 80 %
Keterlambatan kuliah maksimum 20 menit (5X)
Bobot nilai : Tugas = 15 %, Quiz = 20%, UTS =
25 % dan UAS = 40 %

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN


Pesawat Pemindah Bahan

Pesawat Pengangkat

Pesawat Pengangkut

Alat-alat Pengangkat

Ban-ban Pengangkut

Mesin-mesin Pengangkat

Lori-lori Pengangkut

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Pesawat Pengangkat

Alat-alat Pengangkat

2/26/2014

Mesin-mesin Pengangkat

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Pesawat Pengangkat :
Kelompok mesin dengan peralatan pengangkat
yang bertujuan untuk memindahkan muatan
dengan besar dan jarak yang terbatas.
Transport Equipment. Peralatan yang digunakan untuk
memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi yang lain
(contoh, antara tempat kerja, antara tempat pemuatan dan tempat
penyimpanan,dll) . Katagori utama dari alat transport adalah
conveyors, cranes, and industrial trucks.
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

PESAWAT PENGANGKAT
Alat-alat Pengangkat :
Alat pengangkat adalah semua alat
(yang tidak berpesawat) yang
berfungsi sebagai alat pengangkat
beban (memindahkan dalam jarak
yang relatif dekat) dan digerakkan
dengan tangan (manual).

2/26/2014

Contoh:
Dongkrak (Roda gigi,
sekrup,
hidrolik,
pneumatik, tuas dan
lain-lain)
Sistem puli tangan
Lir
tangan
(Hand
Winch)

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

PESAWAT PENGANGKAT
Mesin-mesin Pengangkat :
Mesin-mesin pengangkat adalah alat
pengangkat yang diberi berpesawat
(Mekanisme) dan yang digerakkan
dengan mesin (Listrik, motor bakar,
turbin uap dan sebagainya).
Escalator

Contoh:
Dongkrak (Hidrolik,
pneumatik dan listrik)
Lir Bermesin
Crane
Elevator (lift)
Eskalator

Elevator
Lir mesin

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Grafity roller
Conveyor
Industrial Trucks

2/26/2014

Crane

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Pesawat Pengangkut :
Kelompok mesin yang mungkin tidak mempunyai
peralatan
pengangkat
yang
dapat
memindahkan muatan secara berkesinambungan
dan jarak yang relatif jauh.

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Ban-ban Pengangkut :
Ada lima macam ban pengangkut, yaitu:
1. Konveyor Ban (Belt Conveyor)
2. Konveyor Ban berpasak metal (Conveyor with
metal cleat belt)
3. Konveyor Keranjang (Bucket Conveyor)
4. Konveyor Goyang (Vibration Conveyor)
5. Konveyor Sekrup (Screw Conveyor)

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Lori-lori Pengangkut
Ada lima macam lori pengangkut, yaitu:
1. Truk, Traktor dan Trailer
2. Lori Spur
3. Lori Lir dan Kapstan
4. Lori Kabel (Cable Car)
5. Kereta Kabel (Sky Van)

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Dasar Pemilihan Pesawat Pengangkat dan Pesawat Pengangkut


Faktor-faktor teknis ini digunakan dalam menentukan pilihan jenis alatalat yang dapat dipakai pada proses penanganan bahan adalah :
1. Jenis dan sifat muatan yang akan ditangani
2.
3.
4.
5.

Kapasitas per jam yang dibutuhkan


Arah dan jarak perpindahan
Cara menyusun muatan pada tempat asal, akhir dan antara
Karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan
muatan
6. Kondisi lokal yang spesifik
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Pemilihan peralatan pengangkat/pengangkut juga


ditentukan oleh:
1. Pertimbangan kemungkinan pengembangan perusahaan
2. Jangka waktu penggunaan alat tersebut (permanen atau
temporer)
3. Jenis sumber energi yang tersedia
4. Masalah sanitasi
5. Keselamatan dan kenyamanan kerja
6. Ekonomi / Investasi awal (Capital Outlay) dan biaya
operasional (Operational Cost)
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Biaya investasi awal meliputi:


1. Biaya peralatan (The cost of equipment)
2. Biaya pemasangan (eraction)
3. Biaya pengangkutan (Transportation)
4. Biaya konstruksi (termasuk instalasi dan operasi)

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Biaya operasional mencakup :


1. Upah dan gaji (Wage and salary) dari pekerja,
ditambah dengan tunjangan lain (Tunjangan
sosial/social service).
2. Biaya untuk listrik yang dipakai
3. Biaya untuk pelumasan, pembersihan (Wiping),
pemboran (Rigging), peralatan khusus lainnya,
bahan, dan sebagainya.
4. Biaya perbaikan dan pemeliharaan
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Pesawat pengangkat diklasifikasikan berdasarkan


beberapa karakteristik :
1. Rancangan
2. Tujuan Penggunaan
3. Tipe
4. Pergerakan / Karakteristik Kinematik
5. Cara Beraksi

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERANCANGAN PESAWAT ANGKAT & ANGKUT


BAB I.

PESAWAT PEMINDAH BAHAN

Kharakteristik (Parameter Teknik) yang utama dari


sebuah pesawat pengangkat adalah:
1. Kapasitas angkat (Lifting Capacity)
2. Berat mati dari pesawat ( Dead Weight)
3. Kecepatan dari berbagai gerakan
4. Tinggi pengangkatan (Lifting Height)
5. Ukuran-ukuran geometris (Geometrical Dimention)
dari pesawat seperti rentangan (Span),
jangkauan dan sebagainya
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Teknik Mesin PNL

PERLENGKAPAN PENGANGKAT
Kelompok perlengkapan pengangkat berikut ini
mempunyai cirri khas yang berbeda, antara lain:
Mesin pengangkat adalah kelompok mesin yang
bekerja secara periodic yang didesain sebagai peralatan
swa-angkat, atau untuk mengangkat dan memindahkan
muatan atau sebagai mekanisme tersendiri bagi crane
atau elevator.
Crane adalah gabungan mekanisme pengangkat secara
terpisah dengan rangka untuk mangangkat atau sekaligus
mengangkat dan memindahkan muatan yang dapat
dugantungkan secara bebas atau diikatkan pada crane.
Elevator adalah kelompok mesin yang bekerja secara
periodic untuk mengangkat muatan pada jalur pandu
tertentu.
2/26/2014

TIPE UTAMA ALAT PENGANGKAT

ALAT PENGANGKAT

Mesin pengangkat

2/26/2014

Crane

Teknik Mesin PNL

Elevator

Teknik Mesin PNL

JENIS UTAMA CRANE


CRANE
Crane putar yang diam
Crane yang bergerak pada rel
Crane tanpa lintasan
Crane yang dipasang di atas traktor rantai
Crane tipe jembatan

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

KARAKTERISTIK UMUM MESIN PENGANGKAT


Parameter teknis mesin pngangkat adalah:
kapasitas angkat, berat mati mesin tersebut,
kcepatan berbagai gerakan mesin, tinggi
angkat dan ukuran geometris mesin tersebut,
bentangan, panjang dan lebar, dan
sebagainya.
Q = nQ ton / jam
hr

dengan:
n jumlah siklus mesin per jam
Q berat muatan, dalam ton
2/26/2014

Q = V
Dengan :
V kapasitas ember, alat pencengkeram dan
sebagainya dalam meter kubik
faktor pengisian
berat jenis dalam ton/m3

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Q = (Q + G )

ton

Dengan:
Q berat muatan, dalam ton
G berat ember atau penahan, dalm ton
n=

3600
t1

Dengan:
ti total waktu yang dibutuhkan

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Semua jenis crane dan mesin penangkat dapat dibagi lagi


menjadi empat kelompok sesuai dngan kondisi operasi dan
gabungan faktor berikut:
- beban pada mesin
- penggunaan mesin harian dan tahunan
- faktor kerja relatif (jangka waktu mesin dihidupkan DF%)
- temperatur sekitar

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

KARAKTERISTIK KERJA
Penggunaan mesin rata-rata (mean)
KONDISI
OPERASI
Ringan (L)
Sedang (M)
Berat (H)
Sangat Berat
(VH)

2/26/2014

Waktu
Beban
K beban
0.5
0.5
0.5
0.5

K
tahun
0.25
0.
0.75
1.0

K hari
0.33 (shift
satu0
0.67 (shift dua)
0.67 (shift dua)
1.0 (shift tiga)

Teknik Mesin PNL

Faktor
kerja
DF%

TemPeratur
Sekitar C

15
25
40
40

25
25
25
45

Nilai-nilai ini ditentukan dari operasi rata-rata atau data


desain.
Kerja Nominal
Jumlah perubahan
operasi
per jam ..

2/26/2014

Ringan

Sedang

Berat

Sangat
Berat

60

120

240

300720

Teknik Mesin PNL

PERLENGKAPAN KHUSUS PERMUKAAN DAN OVERHEAD


Truk tanpa rel adalah fasilitas transportasi permukaan
yang bergerak diatas jalur rel yang sempit
Kendaraan yang berbadan sempit adalah fasilitas
transportasi permukaan yang bergerak di atas jalur rel
yang sempit
Peralatan penanganan silang adalah fasilitas transportasi
permukaan yang memindahkan kereta rel di dalam ruang
lingkup suatu perusahaan
Sistem lintasan overhead adalah struktur jalur
pembawa/pemindah tau kabel tempat truk yang
bermuatan tersebut bergerak
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

KARAKTERISTIK UMUM FASILITAS TRANSPORTASI


PERMUKAN DAN OVERHEAD
Peralatan permukaan dan overhead

Truk tanpa rel


Kendaraan yang berbadan sempit
Peralatan untuk penanganan silang
Sistem lintasan overhead
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

PENGGUNAAN PERLENGKAPAN PENANGANAN


BAHAN

Fasilitas transpor dipilih sedemikian rupa agar sesauai


dengan laju aliran bahan yang menggambarkan sistem
umum dari gerak bahan, barang setengah jadi dan produk
pada departemen atau pabrik tersebut.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

BAB 3

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

1. Rantai Lasan
rantai lasan (welded) terbuat dari
jalinan baja oval yang berurutan.
Ukuran utama rantai (gambar 7)
adalah : kisar (t), sama dengan
panjang bagian dalam mata rantai
lebar luar (B), dan diameter batang
rantai (d). tergantung pada
perbandingan kisar dan diameter
batang rantai, rantai lasan
diklasifikasikan menjadi rantai mata
pendek (t 3d) dan rantai mata
panjang (t > 3d).

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Gambar 7. ukuran
utama mata rantai
beban

Gambar 8.mata
rantai
menghubungkan
rantai beban..

Rantai lasan terbuat dari baja CT. 2 dan CT. 3. Mata rantai untuk rantai lasan
dibentuk dengan berbagai macam metode,yaitu pengelasan tempa dan
pengelasan tahanan listrik. Dengan pengelasan tempa mata rantai dibuat dari
satu batang baja, sedangkan bila menggunakan las tahanan listrik mata rantai
terbuat dari dua potong baja lengkung yang dilas temu.
Rantai lasan digunakan untuk mesin pengangkat kapasitas kecil (katrol,
Derek, dan crane yang digerakan tangan), & sebagai perabot pengangkat
utama
Rantai lasan mempunyai kelemahan yaknik berat, rentan terhadap sentuhan
dan beban lebih, kerusaan yang tiba-tiba, keausan yang berlebihan pada
sambungan antar mata rantai , dan hanya digunakan untuk kecepatan
rendah
Keunggulannya ialah flexible untuk semua arah, dapat menggunakan puli
dan drum dengan diameter yang kecil serta desain dan pembuatan yang
sederhana

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Rumus umum untuk memilih


tegangan tarik rantai adalah :
Ss =

Sbr
K

Dengan
Ss
= beban aman yang diterima rantai, dalam
kg
Sbr
= beban putus dalam kg
K
= Faktor keamanan
Intensitas keausan yang terjadi pada rantai tegantung pada factor
berikut : perbandingan kisaran rantai dengan drum atau puli rantai,
tegangan kecepatan puli rantai, sudut belok relative bila rantai
tersebut melewati pulinya, keadaan lingkungan kerja dan
sebagainya.
Rantai las tempa selalu putus pada bagian lasnya. Pada rantai las tahanan
listrik yang bermutu tinggi, biasanya mata rantai putus berbentuk putus
miring dengan penampang yang bersudut kecil terhadap sumbu memanjang
rantai, yang bermula pada bagian bagian tepi batas permukaan kontak mata
rantai yang dihubungkan.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

2.

Rantai Rol
rantai rol terdiri atas pelat
yang dihubungengsel pana pena
(gambar 9). Rantai untuk
Gambar 9 rantai rol
beban ringan terbuat dari
dua keping plat saja,
sedangkan untuk beban berat
dapat
menggunakan
sampai lebih
dari 2
Rantai
rol mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan
keping
pelat
rantai lasan. Karena rantai rol padat maka keandalan operasinya
jauh lebih tinggi dibandingkan rantai lasan. Rantai rol mempunyai
flexisibelan yang baik sehingga dapat dipakai pada sprocket
dengan diameter lebih kecil dan jumlah gigi yang lebih sedikit. Hal
ini akan mengurangi ukuran mekanisme dan sekaligus mengurangi
harganya. Juga, gesekan pada rantai rol jauh lebih kecil
dibandingkan dengan rantai lasan dengan kapasitas angkat yang
Teknik Mesin PNL 2/26/2014
sama.

Kecepatan maximum rantai rol ditentukan oleh standar Negara dan tidak
boleh melebihi 0.25 mm/detik.
Nilai factor keamanan K, rasioD
dan jumlah gigi sprocket untuk rantai las
dan rol diberikan pada table 4.d
Table 4
Data rantai yang terseleksi
RANTAI
Digeraka
n

Factor K
keamana
n

Rasi
oD
d

Dilas dikalibrasi dan tidak dikalibrasi


............
dilas dikalibrasi pada katrol
..............................
dilas tidak dikalibrasi tidak mengikat
beban
Dilas tidak dikalibrasi tidak mengikat
beban
Roller

Tangan
Daya
Tangan
Daya

3
6
4.5
8
6
5
5

Teknik Mesin PNL

20
30
20
30
.
.
.

2/26/2014

Jumlah
minimu
m gigi
pada
sprocke
t
5
5
..
..
..
..
8

3. Tali Rami
Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin
pengangkat
yang
digerakan tangan (puli tali) karena sifat mekanisnya yang
lemah (cepat aus, kekuatan yang rendah, mudah rusak oleh
benda tajam, pengaruh lingkungan dan sebagainya)
Tali rami harus memenuhi standar Negara dan terbentuk dari tiga untai
rami dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda. Arah lilitan
untaian harus berlawanan dengan serabut.
Berdasarkan metode pembuatan pembuatan dan jumlah untaian tali rami
dikelompokan menadi tali polos dan tali kabel. Yang terakhir terbuat dari
lilitan 3 buah lilitan yang berbeda. Tali sering dicelupkan pada aspal untuk
mengurangi pelapukan. Walaupun tali rami yang dicelupkan pada aspal
lebih tahan terhadap pengaruh cuaca, namun jauh lebih berat dan lebih
kurang flexible dan kekuatannya berkurang 20% dibanding tali biasa.
Kekuatan putusnya membagi tali rami menjadi dua kelas : kelas 1 dan kelas
2.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Pemilihan tali rami. Tali rami dipilih hanya berdasarkan kekuatan tariknya
berdasarkan rumus :
2
d
br
S=
4
dengan :
d
= Diameter keliling dari untai, dalam cm
S
= Beban pada tali, dalam kg

4. TALI BAJA
Tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut :
1. Lebih ringan;
2. Lebih tahan terhadap sentakan;
3. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yang tinggi;
4. Keandalan operasi yang tinggi.
Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan = 130 sampai 200
kg/mm2. Didalam proses pembuatannya kawat baja diberi perlakuan panas
tertentu dan digabung dengan penarikan dingin, sehingga menghasilkan sifat
mekanis kawat baja yang tinggi.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Jenis Tali Baja Puntir mempunyai


Lapisan dalam tali mengelompokan menjadi :
keunggulan sebagai berikut :
1) Tali pintal silang atau tali biasa;
1. Distribusi beban yang merata
2) Tali pintal parallel atau jenis lang;
pada setiap kawat sehingga
3) Tali komposit atau pintal balik.
tegangan internal yang terjadi
minimal.
Tali Baja Serba Guna. Tali yang terdapat
2. Lebih fleksibel.
pada Gambar 13 adalah tali baja konstruksi
3. Keausan tali lebih kecil bila
biasa (kawat seragam) yang berupa kawat
melewati puli dan digulung pada
anyaman kawat yang sama diameternya
drum, karena tidak ada untaian
atau kawat yang menonjol pada
kontur tali, dan keausan kawat
Gambar 13. Lapisan serat tali baja.
terluar seragam; juga kawat yang
putus tidak akan mencuat keluar
Tali Baja Anti-Puntir.
dari tali.
Pada tali ini sebelum dipintal setiap kawat
4. Keselamatan operasi yang lebih
dan untaian dibentuk sesuai dgn
baik.
kedudukannya didalam tali. Akibatnya tali
yang tidak dibebani tidak akan mengalami
Gambar 15. Tali anti-puntir dan tali biasa
tegangan internal. Tali ini tidak mempunyai
kecenderungan untuk terurai walaupun ujung
tali ini tidak disimpul
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tali Baja Dengan Untaian Yang Dipipihkan. Tali ini (Gambar 16) dipakai pada
crane yang bekerja pada tempat yang mengalami banyak gesekan dan abrasi.
Biasanya tali ini tebuat dari lima buah untaian yang dipipihkan dengan inti kawat
yang juga dipipihkan; untaian ini dipintal pada inti yang terbuat dari rami
Gambar 16. Tali dengan untaian yang dipipihkan.
Tali dengan Anyaman Terkunci. Tali ini banyak digunakan pada crane kabel dan
kereta gantung. Tali ini mempunyai keunggulan dalam hal permukaan yang halus,
susunan kawat yang padat dan tahan terhadap keausan, kelemahannya adalah
tidak fleksibel.
Gambar 17. Lilitan tali yang dikunci.
Cara mengukur diameter luar tali dapat dilihat pada Gambar 19, yaitu dengan
mengukur dua untaian yang berlawanan letaknya.
Gambar 19. Cara mengukur diameter
tali
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tabel 5
Tali Rami untuk Pengangkat

KONSTRUKSI TALI

Faktor mulamula
dari
keama
nan

tali terhadap
tegangan
kurang

Tabel 6
Tali Untuk Crane dan Pengangkat

KONSTRUKSI TALI

6 x 9 = 114 + 1c*
Posisi
berpoto
ngan

6 x 37 = 222 + 1c*

Posisi
sej
aj
ar

Posisi
berpoto
ngan

Posisi
sej
aj
ar

Jumlah serat patah sepanjang satu tingkatan setelah tali


tertentu dibuang
14

23

12

16

26

13

'10 12

18

29

14

'12 14

20

10

32

16

'9 - 10

Faktor
mula-mula
dari
keamanan
tali
terhadap
tegangan

6 x 19 = 114
+ 1c
Posis
i
berp
otongan

Posis
i
sejaj
ar

6 x 37 = 222
+ 1c
Posis
i
berp
otongan

Posis
i
sejaj
ar

6 x 61 = 366
+ 1c
Posis
i
berp
otongan

Posis
i
sejaj
ar

18 x 17 = 342
+ 1c
Posis
i
berp
otongan

Posis
i
sejaj
ar

Jumlah serat yang patah pada panjang tertentu setelah tali dibuang
Kurang 6
6-7
Diatas 7

12

22

11

36

18

36

18

14

26

13

38

19

38

19

16

30

15

40

20

40

20

Percobaan-percobaan
menunjukkan
bahwa umur tali sangat
diatas 16
24
12
38
19
D
dipengaruhi oleh kelelahan. Umur tali dapat ditentukan dengan
d
memakai perbandingan (Dmin adalah diameter minimum puli atau drum
dan d ialah diameter tali) dan ( -diameter kawat pada tali).

min

Dmin

Jumlah lengkungan dapat ditentukan dengan cukup akurat bila kita membuat suatu
diagram seperti jenis yang ditentukan dalam Gambar 21.
Teknik Mesin
2/26/2014
Gambar 21. Menentukan jumlah lengkungan
taliPNL
dengan
satu puli penggerak.

Sistem puli yang banyak digunakan dan jumlah lengkungannya dapat dilihat pada
Gambar 23
Gambar 23. menentukan lengkungan untuk berbagai sistem puli
pengangkat
Tabel 7 menunjukkan nilaiDmin

sebagai fungsi jumlah lengkungan.

d
Jumlah
lengk
unga
n

Tabel 7

Jumlah
leng
kun
gan

Jumlah
lengk
ungan

16

26,5

32

13

36

20

28

10

33

14

37

23

30

11

34

15

37,5

25

31

12

35

16

38

Puli Tunggal

Tabel 8
EFISIENSI PULI

Jumlah
lengk
ungan

Puli Ganda

Efisiensi
Gesekan pada
permukaan
puli (faktor
resisten
satu puli)

Gesekan anguler pada


permukaan
puli (faktor
resisten satu
puli

Jumlah alur

Jumlah puli yang


berputar

Jumlah alur

Jumlah puli
yang
berput
ar

0,951

0,971

0,906

0,945

0,861

0,918

10

0,823

0,892

12

10

0,784

0,873

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tabel 9
Harga Minimum Faktor k dan e1 yang diizinkan
Digerakkan oleh:

Kondisi pengoperasian

Faktor
K

Faktor e1

Tangan
Daya
Daya
Daya
Tangan
Daya
Daya
-

Ringan
Ringan
Medium
Berat dan sangat berat
Ringan
Ringan
Medium
Berat dan sangat berat
-

4
5
5,5
6
4,5
5
5,5
6
4
5,5
5
5

16
16
18
20
18
20
25
30
12
20
20
30

TIPE ALAT PENGANGKAT


1.

2.
3.

4.
5.
6.

Lokomotif,caterpilar-mounted, traktor dan truk


yang mempunyai crane pilar (termasuk excavator
yang dioperasikan sebagai crane dan
pengangkat mekanik pada daerah konstruksi dan
pekerjaan berkala.
Semua tipelain dari crane dan pengangkat
mekanis
Derek yang dioperasikan dengan tangan, dengan
kapasitas beban terangkat diatas 1 ton yang
digandeng pada berbagai peralatan otomotif
(mobil, truk, dan sebagainya).
Pengangkat dengan troli
Penjepit mekanis (kecuali untuk puli pada grabs)
untuk pengangkat mekanis pada no.1
Idem untuk pengangkat mekanik pada no.2

Faktor e2

Tabel 10
Harga faktor e 2 yang
tergantung pada
konstruksi tali

Konstrusi Tali
Biasanya 6 x 19 = 114 + 1 poros
Posisi berpotongan
Posisi sejajar.
Compound 6 x 19 = 114 + 1 poros
a). Warrington
Posisi berpotongan..
Posisi sejajar
b). Seale
Posisi berpotongan..
Posisi sejajar
Biasanya 6 x 37 = 222 + 1 poros
Posisi berpotongan
Teknik Mesin PNL 2/26/2014
Posisi sejajar.

1,00
0,90

0,90
0,85
0,95
0,85
1,00
0,90

5. PERHITUNGAN DAYA TAHAN (KEKUATAN BATAS KELELAHAN)


TALI KAWAT BAJA DENGAN METODE PROFESOR ZHITKOV
Metode perhitungan daya tahan tali kawat yang dijelaskan berikut dihasilkan oleh
penelitian bertahun-tahun yang dilakukan di hammer dan sickle works. berbagai
konstruksi tali yang berdiameter dari 3 mm sampai 28 mm diuji dengan tiga unit mesin
khusus untuk menentukan metalurgi, produksi, desain dan operasi yang mempengaruhi
kekuatan tali.

Pada tahap pertama, karakteristik umur tali dikumpulkan dari semua pengujian dalam
bentuk grafik yang menghasilkan hubungan

z = 1() dan z = 2(

D
)
d

Data ini kemudian dipakai untuk menggambarkan suatu diagram yang menunjukkan
D
hubungan = 3 ( ) dengan berbagai
jumlah lengkungan tali (gambar 24) dan untuk
d
mendapatkan secara matematis rumus desain:
D

A = d = mCC1C2
Gambar.24 Diagram untuk menentukan jumlah lengkungan tali

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Bila kita mengetahui kondisi operasi mekanisme pengangkat, dan telah menentukan
umur tali, kita dapat menentukan jumlah lengkungan yang diperbolehkan z1 dengan
rumus :
z1 = a z2 N
dengan :
N = umur tali dalam bulan
a = jumlah siklus kerja rata-rata per bulan
z2= jumlah lengkungan berulang per siklus kerja (mengangkat dan menurunkan)
pada tinggi pengangkatan penuh dan lengkungan satu sisi.
= faktor perubahan daya tahan tali akibat mengangkut muatan lebih rendah dari
tinggi total dan lebih ringan dari muatan penu

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Gambar 26. Penggantungan pada sistem puli


majemuk

Gambar 28 menunjukan faktor-faktor utama yang mempengaruhi mutu tali kawat ba


Teknik Mesin PNL

2/26/2014

6. PENGIKATAN RANTAI DAN TALI

Pengikatan Rantai Beban Lasan

Pengikatan Rantai Rol

Pengikatan Tali Rami

Pengikatan Tali Baja

Gambar 29 Metode pengikatan rantai beban


lassan

Gambar 30 Pengikatan rantai roller


beban

Gambar 31 Pengikatan tali


rami

Gambar 32 Pengikatan tali kawat dalam soket


tirus

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Soket Baji. Tali dilewatkan mengitari baji-baja beralur (Gambar 34a) dan diikat
bersama dengan baji kedalam soket rata yang sesuai yang terbuat dari baja tuang.
Beban akan menarik tali kedalam soket dan akan menambah daya ikatnya.
Mata Pengikat. Tali dililitkan mengelilingi mata pengikat (Gambar 34b) dan ujung
bebasnya dililitkan dengan bagian utama tali. Panjang lilitan 1 > 15d dan minimum
sepanjang 500 mm. Gambar 34c menunjukan kait yang diikat pada tali dengan mata
pengikat.
Disamping dililitkan, mata pengikat dapat dikencangkan dengan memakai klip khusus
bulldog (bull-dog clip) atau pengapit pada tali kawat (Gambar 35). Jumlah pengapit
minimum adalah tiga buah. Gambar 36 menunjukan tali kawat yang diikat pada mata
pengikat dengan plat dan baut.
Gambar 34 Baji soket tali (a) dan pengikatan dengan alat berlubang (b,c)
Gambar 35 Klem bull dog
Gambar 36 Tali alat berlubang dengan plat dan sekrup

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

7. PERABOT PENGGANTUNG BEBAN

Anduh Rantai. Anduh (sling) ini terbuat dari rantai lasan tak terkalibrasi biasa
dengan mata dan kait untuk penggantungan atau cengkeram berbentuk capit untuk
mengangkat obyek. Juga digunakan rantai tanpa ujung dan rantai lepas dengan
cincin tanpa ujungnya
Gambar 38a menunjukan rantai tanpa ujung, Gambar 38b rantai lepas dengan
cincin , Gambar 38c - rantai dengan kait dan cincin, Gambar 38d anduh utas
dua, Gambar 38e cengkeram berbentuk cakar untuk membentuk lingkaran pada
rantai. Gambar 38f menunjukan tong yang diangkat dengan cengkeram rantai
berbentuk capit yang memegang bagian ujung tong
Anduh rantai terutama digunakan untuk pelayanan kerja berat dan selalu pada
temperatur tinggi. Kecuali dipakai pelindung khusus yang terbuat dari logam lunak
(Gambar 38g), Anduh rantai biasanya akan merusak sudut (ujung) benda yang
dingkat

Gambar 38 Anduh rantai


Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Anduh Tali Rami. Tali rami polos yang disimpul mati banyak sekali digunakan untuk
menhan muatan pada kait crane. Kekuatannya jauh lebih rendah dibandingkan
dengan tali baja, tetapi memiliki keluwesan yang lebih tinggi dan mudah diikat
menjadi simpul. Tali rami mudah sekali dirusak oleh ujung tajam benda yang
diangkat dan harus dilindungi dengan bantal linak (Gambar 38g) atau alat
pelindung khusus lainnya (plat sudut). Metode mengikat dengan tali rami dapat
dilihat pada Gambar 39.
Anduh Tali Kawat Baja. Umumnya beban yang berat umumnya dingkat dengan
anduh tali baja. Dibandingkan dengan rantai, tali baja lebih ringan tetapi terlalu
kaku dan cenderung untuk terpuntir. Di samping itu apabila digunakan untuk
mengangkat benda yang berujung tajam, tali baja akan melengkung terlalu tajam
dan akan cepat aus. Tali baja ini rentan terhadap temperatur yang tinggi. Muatan
yang diangkat oleh anduh tali dan rantai harus diikat dengan aman sehingga tidak
berpindah posisinya sewaktu bergerak.

Gambar 40a menunjukkan anduh tali baja dengan utas tunggal dan gambar
40b menunjukan tali dengan dua dan empat utas.
Gambar 40 anduh
serat
tali
baja2/26/2014
Teknik
Mesin
PNL

Teknik Mesin PNL

ALAT TAMBAHAN
PENANGANAN MUATAN
2/26/2014

1. URAIAN UMUM
Pada crane serbaguna yang mengangkat
berbagai bentuk muatan ditangani dengan
memakai anduh (sling) rantai yang dikatkan
pada kait. Kait tunggal (standar) dan kait
tanduk adalah jenis kait yang paling sering
dipakai untuk keperluan ini. Kadang-kadang
digunakan kait segitiga. Kait standar dan
tanduk dibuat dengan ditempa pada cetakan
rata atau cetakan tertutup atau dapat juga
dibuat dari beberapa plat dengan bentuk kait
yang dijadikan satu.
Teknik Mesin PNL 2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Kemampuan Angkat
1.
Kait tempa :

Kait standar sampai 50 ton


Kait tanduk mulai dari 25 ton ke atas

2.

Kait segitiga dan kait berlapis mempunyai kemampuan


angkat diatas 100 ton

2/26/2014

Pada umumnya, muatan


digantung pada anduh
berutas-empat dengan
dua lilitan tali pada kait
(Gambar 61).
Q
Q
P= 4 =
0,35Q
cos
4 cos 45

Kait sering kali mempunyai


bentuk penampang
tarapesium yang dibuat
lebih lebar di dalam.
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

2. KAIT TEMPA STANDAR


Perhitungan Dimensi Kait
Tegangan tarik :
t : kisar ulir
do : diameter luar ulir
d1 : diameter dalam ulir
H =

t =

Q
d12
4

4Qt
d 0 d1 p

Tinggi
minimum
:
2
2

: tegangan satuan pada jarak y


dari sumbu netral
Q : beban pada kait
F : luas penampang kritis
r : jari-jari kelengkungan pada
daerah kritis
x : faktor bentuk bentuk penampang
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Momen lentur M diasumsikan bernilai positif bila


menyebabkan kelengkungan kait bertambah (jari-jarinya
berkurang) dan bernilai negatif bila kelengkungannya berkurang.
Karena beban cenderung untuk membuka kait, momennya bernilai
negatif (Gambar 62a) :
M = -Qr = -Q (0,5a + e1)
Nilai x didapat dari persamaan :
1
x=
F

e2

y
e1 y + r dF

untuk trapesium dengan sisi b1 dan b2 dan tinggi h akan menjadi


x = 1 +

b1 b2
2r
(e2 + r )1n r + e2 (b1 b2 )
b2 +
(b1 + b2 )h
h
r + e1

h
=1
a

b1
=n
b2

Bila kita mengambil nilai h = a, dan bila


dan
5n + 7 ditransformasikan akan berbentuk
maka rumus diatas setelah
x=

2/26/2014

3(n + 1)

[(1,5n 0,5)1,09861 (n 1)] 1


Teknik Mesin PNL

dengan mengabaikan perpindahan sumbu netral relaif terhadap pusat massa


bagian tersebut diperoleh
n+2 h

e1

n +1 3

Dalam keadaan tersebut rumus diatas dapat digunakan untuk mencari


x untuk semua nilai
b1
b2

Denganmendistribusikan nilai M = -Qr = -Q (0,5a + e1),


r = 0,5a + e1, y = -e1 (untuk bagian terdalam yang tertarik) dan y = e2
(untuk bagian terluar yang tertekan) ke dalam rumus (61) dan kita dapatkan
tegangan satuan pada penampang antara titik I dan II.
Q Q(0,5a + e1 ) Q(0,5a e1 ) 1 y
Q 0,5a + e1 1 y

Fr

Q
F

Fr

x y+r

0,5a + e1
1
e

1
1

r
x r e1

Tegangan maksimum pada bagian terdalam


Tegangan maksimum pada bagian
2/26/2014

1
F

Q 1 2e1

= F x a

1 =

1 + x y + r =

Q 1 2e1
< aman
F x a

Q 1 e2
< aman
a
F
x
terdalam
+h
2
Teknik Mesin PNL

1 =

Metode Grafik untuk menetukan Faktor x


Nilai x adalah jarak dari titik O ke garis
vertikal yang bersangkutan; y adalah
panjang garis vertikal di dalam bagian
penampang. Titik-titik terluar ordinat
kemudian dihubungkan dengan suatu
garis. Absis titik pusat penampang
tersebut ditentukan dengan
h

xc =

yxdx
0
h

ydx

Dengan ;
0
f : luas daerah yang dibatasi oleh kurva
F : luas penampang kait
Luas penampang daerah f dan F
ditentukan dengan memaki planimeter.
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Dengan meneruskan prosedur yang sama untuk semua


garis vertikal akan didapatkan sejumlah titik dan bila titik
tersebut dihubungkan, kita akan adapat mencari luas daerah f1
dan f2 pada titik C. Perbedaan f1-f2 akan selalu bernilai negatif.
Luas daerah f1 dan f2 dapat ditentukan dengan memakai
planimeter.
Faktor x akan sama dengan
1
x=
F

2( f1 f 2 )
y
=

dF

F
e1 y + r

e2

Jarak antara garis nol (netral) adan garis pusat adalah


x
=
1+ x

Dengan :
: jari-jari kelengkungan titik pusat
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Tegangan aman
Tegangan aman satuan yang didapatkan
dengan rumus (64) dan (65) tidak boleh
melebihi 1500 kg/cm2 untuk baja 20.
Penampang III dan IV diperiksa
kekuatannya pada sudut maksimum yang
diizinkan 2 = 120 dengan cara yang
sama seperti Penampang I dan II. Dengan
mengabaikan gaya geser
perhitungan
Q
untuk gaya Q tan dilakuakn2 dengan
2
memakai cara yang sama dengan
sebelumnya, tetap memakai nilai rdan
bukan a hubungkan dimensi yang
2
bersangkutan
dari penampang tersebut.
Bagian silindris tangkai kait yang masuk
ke lubang pada bintang-lintang akan
mengalami tegangan tarik. Akan tetapi
tegangan lentur akan timbul akibat salah
stel sebab itu tegangan yang diizinkan
dalam hal ini akan jauh berkembang
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Beban digantung pada satu tanduk. Tangkai utama akan dibebani lebih
dari yang diizinkan, tegangan satuan maksimumnya dapat ditentukan
melalui pertimbangan berikut (penampang kritis V-VI)

Q
p1 = cos
2
pt
Q
p sh = sin , t =
2
F

2/26/2014

DAN

Teknik Mesin PNL

sh

Psh
=
F

Tegangan lentur yang timbul dari momen Akibatnya

M lentur

a+d
= P1 (
)
2

= ( 1 + lentur ) 2 + 3 2

Contoh soal: Memeriksa tegangan pada bagian


lengkung kait tanduk tempa.
Diketahui: Kapasitas angkat 15 ton; dimensi pada
gambar 66.

1.Beban total Q = 15TON


2/26/2014

Teknik Mesin PNL

2.Gaya normal pada penampung rumus (69)


adalah:
2Q sin( + ) 2 x15.00 x sin 77
P1 =
= 13.750kg.
=
3 cos 45
3 cos
3.factor

Luas penampang F = 115,8 cm2


Luas daerah tambahan f = 789 cm3. Absis titik
pusat ialah
2/26/2014

f
789
xc =
=
= 6,8 cm
F Teknik Mesin
115
,8
PNL

Zambian Luas daerah


Sehingga factor

f 1 = 5,71 cm 2 dan f 2 = 11,7 cm 2

2( f 1 f 2 )
2(5,71 11,7)
x =
=
= 0,104
f
115,8

Jarak antara titik nol dan titik pusat adalah:

13,8 0,104
=
=
= 1,29 cm
1+ x
1 + 0,104

Jarak antara bagian bagian terdalam


dengan garis nol
e1 = xc = 6,8 1,29 = 5,51 cm
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

4.Tegangan satuan adalah


2 x 5,51
P1 1 2e1 13.750
1
1 =
=

= 900 kg / cm 2
.
F x a
115,8 0,104
14

II

p1 1
e2
13.750
1
10,45
=
=

= 520 kg / cm 2
F x a
115,5 0,104 14
+ e1 + e2
+ 16
2
2

Kedua rantai diatas berada dalam batas


yang diizinkan.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

4.

KAIT MATA SEGITIGA PADAT

Kait mata pada segitiga padat dipakai pada


crane dengan kapasitas angkat yang besar (di
atas 10 ton), dan hanya kadang-kadang saja
dipakai juga pada crane dengan kapasitas
sedang. Kelmahan kait ini adalah anduh yang
mengangkat muatan harus dilewatkan kedalam
lubang kait tersebut. Kait segitiga ditempa
langsung dari satu potong baja utuh.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Ditinjau dari segitiga luar (eksternal) kait


segitiga dapat ditentukan secara statis, dan dari
segi tegangan kait ditentukan secara statis tak
tentu. Karena lengkungan bagian bawah dibuat
utuh dengan sisinya dan akan mengalami gaya
lentur maka bagian sisinya akan terpengaruh
gaya lentur tersebut juga.
Dari penyelidikan yang dilakukan, momen
lentur pada lengkunagan bawah adalah:
Q1
M1 =
6
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Momen lentur pada pertemuan kedua sisinya


dengan busur ialah
Q1
M2 =

13

Gaya tarik yang bekerja pada bagian sisi ialah


p=

Dengan:

Q1
a
2 cos
2

a - sudut antara kedua sisi


Q beban
I panjang busur yang diukur
sepanjang garis netral
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Sambungan antara busur, sisi dan


tangkainya tidak boleh membentuk sudut yang
tajam tetapi harus rata dan halus.
Tegangan satuan maksimum pada bagian
sumbu dapat ditentukan dengan rumus
Dengan:

M lentur P1
=
+
W
F

Q
a
P1 = tan
2
2

M lentur

Q1

+ P1 x
6

gaya tekan yang bekerja


pada busur, dalam kg
W momen perlawanan
F luas penampang busur
Tegangan satuan aman untuk baja 3
adalah
PNL 2/26/2014
aman Teknik=Mesin800
kg / cm 2

5.

KAIT SEGITIGA BERSENDI


Pembuatan kait mata segitiga ternyata
mengalami banyak kesulitan dalam proses
produksinya. Sehingga untuk menangani beban
yang besar kait segitiga bersendi rakitan lebih
disukai untuk digunakan.
Tegangan satuan pada sambungan kait
tiga-sendi rakitan adalah
Q

1 =

Nilai yang diizinkan adalah

a
4 cos F
2

1 = 1.200 kg / cm
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tegangan satuan ditentukan sebagai


tegangan pada bentangan lengkung

P1 M
e1
M
= +
+
F FR xFR R e
Dengan

Q1
M = + P1 x
4
Q
a
P1 = tan
2
2

Dengan:
F luas penampang

e1 jarak antara sambungan netral dengan


lapisan yang menerima
beban
terbesar.
Teknik Mesin
PNL 2/26/2014

Factor x untuk ellips didapat dengan rumus


2

1 a 1 a
5 a
x= + +
4 R 8 R 64 R

Dengan:
a luas penampang

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tegangan pada mata tangkai diperiksa


dengan rumus hasil

P D +d
1 =
2
2
D d

Dengan:
P=

Q
a
4 cos
bd
2

(tekanan satuan)

b lebar lubang

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

6. PERABOT UNTUK
MENGGANTUNGKAN KAIT

Pemberat kait. Untuk mengangkat muatan ringan (=sampai 5


ton) biasanya kait langsung diikatkan pada takal pengangkat
fleksibel. Untuk meredam kejut, kadang-kadang pemberat
kait dilengkapi dengan pegas. Penggunaan peredam kejut ini
sangat diperlukan untuk crane yang melayani alu tempa.
Bantalan kait. Bantalan peluru aksial memungkinkan kait
dapat berputar dengan mudah ketika menangani beban
diatas 3 ton. Bantalan ini dipasang pada batang lintang
dipakai menahan mur kait.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

BATANG LINTANG UNTUK KAIT

Batang lintang kait dapat berputar pada pelat sisi rumahnya yang
diperkuat dengan setrap atau sekal yang terbuat dari pelat baja. Hal ini
akan memungkinkan kait berputar pada dua arah yang saling tegak lurus.
Batang lintang ini ditempa dari baja dan diberi trunion (batang gerak)
pada ujungnya. Diameter lubang untuk tangkai kait harus sedikit lebih
besar dari tangkainya sendiri.

Gambar. 70 penampang-lintang untuk kait.

2/26/2014

6. PERABOT UNTUK MENGGANTUNGKAN KAIT

Pemberat kait. Untuk mengangkat muatan ringan (=sampai 5


ton) biasanya kait langsung diikatkan pada takal pengangkat
fleksibel. Untuk meredam kejut, kadang-kadang pemberat kait
dilengkapi dengan pegas. Penggunaan peredam kejut ini sangat
diperlukan untuk crane yang melayani alu tempa.
Bantalan kait. Bantalan peluru aksial memungkinkan kait dapat
berputar dengan mudah ketika menangani beban diatas 3 ton.
Bantalan ini dipasang pada batang lintang dipakai menahan mur
kait.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

BATANG
UNTUK
KAIT
Batang lintang LINTANG
kait dapat berputar
pada pelat
sisi rumahnya

yang diperkuat dengan setrap atau sekal yang terbuat dari


pelat baja. Hal ini akan memungkinkan kait berputar pada dua
arah yang saling tegak lurus. Batang lintang ini ditempa dari
baja dan diberi trunion (batang gerak) pada ujungnya. Diameter
lubang untuk tangkai kait harus sedikit lebih besar dari
tangkainya sendiri.

Gambar. 70 penampang-lintang untuk kait.

2/26/2014

TABEL UKURAN DAN BEBAN UNTUK BANTALAN


Teknik Mesin PNL
SWA-PENYEBARIS UNTUK KAIT YANG
MENGANGKAT BEBAN MULAI 5 SAMPAI 75 TON

kapasitas

2/26/2014

pengangkat Q
ton
5
7,5
10
15
20
25
30
40
50
60
75

d1

d4

d5

D1

50
60
70
80
90
100
115
125
130
150
170

52
62
72
82
93
103
120
130
135
155
175

75
85
95
110
125
140
160
175
185
205
230

92
106
120
136
155
172
200
220
240
260
285

100
115
130
145
165
185
215
220
250
270
300

36
41
44
50
57
64
74
79
101
106
111

75 1,5
85
2
95
2
110 2
125 2
140 2
160 3
175 3
185 3,5
205 4
230 4

Limit beban
kerja, ton.
7.5
9,0
11,6
15,8
20,6
26,0
35,5
41,5
58,0
67,4
77,5

MOMEN
ADALAH

LENTUR

Teknik Mesin PNL

MAKSIMUMNYA

Dengan :
maks
D1= diameter
luar cincin dudukan bantalan.
1
Momen perlawanannya
adalah

2/26/2014

Q 1 Q d1 Q
= x x
= (1 0,5d1 )
2 2 2 4
4

1
2
w=
(b d1 ) h
6

Teknik Mesin PNL

TEGANGAN LENTUR AMAN


lentur = 600 1000 Kg/cm2
Momen lentur pada trunion batang-lintang :
Q
s + s1
M2 =
x
2
2
Tekanan satuan antara trunion dan rumah
Dengan :
s = tabel sakel
s1 = tabel pelat samping
2/26/2014

P=

Q
2d (s + s1 )

s + s1
l=
2

Teknik Mesin PNL

Trunion batang-lintang tidak boleh bergerak secara aksial tetapi harus


dapat berputar. Pengencangannya dapat dilakukan dengan cincin
penyetel yang diikat dengan memakai pena tirus atau cincin belah yang
dimasukan ke dalam alur trunion yang dipasang dengan skrup ke strap
atau sekal.

Momen lentur pada trunion:

M1

maks

l0 D
Q
= + s0 + s +
22
2 2

M2 =

+
s
+
s

0
22

Gambar 71 penampang-lintang untuk pemasangan dua


roda penuntun tali
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Gambar 72 Penampang-lintang sakel dengan rumah empat buah roda


penuntun.
Pada penampang A1B1 (gambar 72)

Q
1 =
2bs
Q
1 =
Pada penampang A2B2
2(b d )s

Q satuannya ialah:
Pada penampang A2B2 dipakai rumus lame, tekanan
P=

2/26/2014

2ds

Teknik Mesin PNL

Tegangan satuan pada permukaan dalam: A3

P (2 R ) + d 2
=
(2 R )2 d 2
2

p 2d 2
B3 =
Tegangan satuan pada permukaan luar:(2 R )2 d 2

Tegangan maksimumnya akan terjadi pada permukaan dalam yakni:

A3

Q 4R 2 + d 2
=
2ds 4 R 2 d 2

Maka

Q
4R 2 + d 2
s=
x
2d 1 4 R 2 d 2
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PERHITUNGAN KEKUATAN BATANG LINTANG


SECARA TEPAT DENGAN METODE YANG
DIKEMBANGKAN OLEH A.A. STAROSELSKY

Bila batang lintang didesain dengan bantalan anti-gesek,


tekanan pada daerah permukaan kontak yang dibebani
dapat diasumsikan terbagi merata pada permukaan
setengah silinder menurut hukum berikut :
Pc= p cos

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Gambar 73 Diagram perhitungan untuk penampang-lintang


Jika P merupakan resultan pada gambar dari persamaan itu kita peroleh :
Dan rumus yang dapat digunakan :

P
p=
x Kg / cm
R

1
1
P
1 + 2
R
4
1

M 1 = 0,12 + 0,034
PR
R

N1 =

2/26/2014

RUMAH KAIT
Rumah kait merupakan keseluruhan takel gantung yang
mencakup :alat pengangkat (kait), batang lintang, roda puli
bawah, dan pelat rumah sekal tempat gandar roda puli
dan pemutar batang lintang diikat
Gambar 77 menunjukkan rumah dengan satu buah roda puli
dan perabot untuk mencegah tali terlepas

Gambar 78 - 79
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

MUATAN YANG DITANGANI DALAM


Teknik Mesin PNL
PERUSAHAAN INDUSTRI DAPAT DIBAGI DALAM
BEBERAPA KELOMPOK SEBAGAI BERIKUT :

1.
2.

3.

4.
5.

Muatan satuan yang biasanya berukuran besar misalnya ; ketel, rakitan mesin, struktur logam, dan lainnya.
Muatan satuan massal ; biled baja coran berukuran besar, hasil, komponen mesin, baja canai, lembaran dan
pelat, kotak, tong dan sebagainya.
Muatan satuan massal berukuran kecil ; coran, tempa, dan kom[onen mesin berukuran kecil, biji logam, baut,
paku keling dan sebagainya.
Bahan lepasan ; batu bara, pasir, kokas, gas, abu, tatal, dan sebagainya.
Bahan cair ; besi cor cair, baja, dan logam cair lainnya

2/26/2014

7.
PENCENGKERAM CRANE UNTUK MUATAN SATUAN
Faktor penggunaan dan kapasitas penanganan yang lebih tinggi dan
Teknik Mesin PNL

perabot pengangkat berbanding langsung dengan waktu yang


diperlukan untuk menggantung dan melepaskan muatan. Waktu ini
dapat dikurangi dengan penggunaan pencengkeram khusus yang
harus :

1.

Sesuai dengan sifat dan bentuk muatan

2.

Mencengkeram dan melepaskan muatan dengan cepat

3.

Mempunyai kekuatan dan keandalan mekanis yang memadai

4.

Memenuhi syarat keamanan

5.

Tidak merusak muatan

6.

Mempunyai bobot yang minimum

7.

Mudah dalam pengoperasiannya


2/26/2014

Teknik Mesin PNL

CENGKERAM DAN PENGAPIT


CRANE
Komponen yang serupa misalnya : pasangan roda,
as, lembaran dan pelat baja roll kertas, gulungan
kawat dan sebagainya ditangani dengan
cengkeram yang sesuai bentuknya dengan muatan
tersebut. Jenis cengkeram untuk pasangan roda,
poros dan gandar tergantung pada panjang dan
jumlah komponen yang ditangani sekaligus.
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

PLATFORM MUATAN DAN EMBER


CURAH SAMPING
Perabot ini dipakai untuk menangani muatan satuan
dalam jumlah besar (kotak bal baja batangan,
komponen mesin dan sebagainya) dan juga muatan
yang berukuran kecil (briket, batu bata, biji logam
dan komponen besi cor berukuran kecil lainnya).
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, muatan yang
berukuran kecil tidak boleh dipindahkan pada
platform dan ember terbuka. Isi platform dan ember
dapat dipindahkan dengan crane ke gerbong rata.
Biasanya platform, dan ember tersebut ialah jenis
yang dapat di lepas atau dicurah.
2/26/2014

TANG BIASA DAN SWA JEPIT


SENDIRI

Teknik Mesin PNL

Kecenderungan untuk mengurangi tenaga kerja untuk menangani muatan


satuan sekecil mungkin telah menyebabkan berkembangnya berbagi jenis
tang dan cengkeram otomatis lainnya. Pada pronsipnya, tang dibuat
bersifat swa jepit, yakni penjepit ini akan menutup sendiri akibat muatan
yang ditangani. Tang dibuka secara manual dengan tuas khusus.

2/26/2014

8. MAGNET PENGANGKAT ELEKTRIS


Magnet pengangkat digunakan sebagai bahan
magnetik dalam berbagai bentuk (ingot, batang, rel, baja
lembaran dan pelat, pipa, tatal, biji, kotak yang berisi benda
benda terbuat dari baja). Magnet pengangkat dapat
digunakan secara luas khususnya pada pekerjaan
rekasanya metalurgi dan mekanis. Keunggulan utamanya
ialah tidak diperlukannya pengikatan muatan secara manual
sehingga mengurangi waktu yang diperlukan untuk operasi
ini secara drastis.
kelemahan magnet peralatan ini yaitu pengurangan
kapasitas angakt akibat bobot magnet ini sendiri, akan
tetapi alat ini dapat mengatasi muatan yang jumlahnya
cukup besar dengan waktu yang minimal dan peningkatan
efisiensi pengangkat yang cukup besar.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

9. CENGKERAM UNTUK BAHAN LEPASAN


Bak. Bak swa curah digantungkan pada kait crane, dan dapat dibalikan /

diputar pada trunion horizontal. Bak ini mempunyai kapasitas antara 0,25
3 M3.

Bak Curah Bawah Dan Curah Samping.


Dipakai untuk menangani kerikil, pasir, tanha dan
sebagianya dengan bantuan crane jenis ini lebih unggul
dibandingkan bak miring, karena tidak mencecerkan bahan
ketika pencurahan.

Bak Dengan Sekop.bak jenis ini berkapasitas 1 3 m3 dan


untuk penggunaan khusus dapat sampai 8 m3. Bak ini mempunyai
dua buah sekop bersendi dengan alas yang dibulatkan.

Ember cengkram .didesain untuk proses pencurahan


otomtis tetapi memerlukan tenaga kerja dan mekanisme manual
untuk pengoperasiannya.
Teknik Mesin PNL 2/26/2014

Teknik Mesin PNL

EMBER CENGKRAM TALI GANDA.

OPERASI PENGANGKATANNYA DILAKUKAN OLEH


SATU KELOMPOK TALI (ATAU SUATU TALI)
Ember Cengkram Tauber Dengan Tali Ganda. Terdiri

atas bentuk lonceng yang dibentuk oleh dua buah dinding


memanjang yang sejajar yang dihubungkan dengan suatu pelat
horizontal,

Ember Cengkeram Tali Tunggal. Ember


cengkeram yang dalam kedua macam operasinya (naik
turun, membuka dan menutup) dilakukan dengan satu
alat penarik, biasanya tali.

Ember Cengkeram yang Digerakkan Motor. Pada


ember cengkeram yang digerakkan motor, sekop dibuka dan
ditutup dengan rantai ataupun tali yang digerakkan motor yang
terpasang pada rangka pemegang itu sendiri.
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

EMBER CENGKERAM YANG DIGERAKKAN MOTOR


DENGAN PENGANGKAT LISTRIK SEKOPNYA DIKENDALIKAN
DENGAN TALI PULI YANG RODA PULINYA DIPASANG PADA . SEBATANGSILANG BAWAH.

Ember Cengkeram Khusus. Mempunyai sekop yang

berbentuk khusus untuk menyesuaikan diri dengan jenis operasi dan


bahan yang akan ditangani.

Ember Cengkeram Tangan Majemuk. Bentuknya


menyerupai tangga, sekop, atau lebih tepat disebut dengan tangan,
alat ini terdiri dari 3 sampai 8 tangan yang dapat mencengkeram
bahan bongkahan dengan mudah tanpa merusakkan bahan.
2/26/2014

10. METODE UNTUK MENDESAIN EMBER CENGKERAM

Sifat bahan curah berikut mempengaruhi parameter alat cengkeram: ukuran dan bentuk
bongkahan, kandungan air, viskositas gaya, gesek dalam, berat jenis (bulk weight), derajat
ketahanan bahan terhadap penembusan benda asing, dan sebagainya. Metode mendesain
cengkeram berdasarkan sifat fisik bahan curah dikatakan ideal.
Ketergantungan antara bobot dan kapasitas cengkeram dapat diungkapkan dengan
perbandingan sebagai berikut:
(a) untuk cengkeram pelayanan ringan
(b) Untuk cengkeram pelayanan medium
(c) Untuk cengkeram pelayanan berat

G gr = 0,8V + 0,5
Ggr = 1,5V + 0,5

(d) Untuk cengkeram pelayanan sangat berat


Dengan:

Ggr = 2,3V + 0,5

berat cengkeram, dalam ton,


Ggr = 3V + 0,5

kapasitas cengkeram, dalam meter kubik


Ggr

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dengan memakai diagram perpindahan dari mekanisme cengkeram dan data


berat komponennya dapat kita tentukan gaya yang bekerja pada komponen tersebut
berdasarkan statika.
Data percobaan menyarankan hubungan berat sebagai berikut:

G1 = 0,2G gr

G2 = 0,5G gr
G3 = 0,3G gr

dengan:

G1
G2
G3

berat batang-silang bawah dengan pengimbangan


berat sekop
berat btang-silang atas dengan batang hubung

Dengan gaya yang ditentukan ini diperiksa kekuatan komponen cengkeram, sehingga
kita menentukan gaya yang diperlukan untuk menutup sekop tersebut.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

11. PERLENGKAPAN CRANE UNTUK MENANGANI BAHAN CAIR

Krusibel (untuk mencairkan paduan baja dan logam lainnya)


dibuat dari bahan tahan panas: dan krusibel ini dapat menampung
muatan mulai 40 sampai 300 kg logam.
Krusibel diangkat dari tanur dan dipindahkan dengan tang
garpu.
Ladel untuk menangani bahan cair dibuat dari plat baja dan
mempunyai lapisan tahan panas.
Keamanan dan pelayanan yang mudah (pekerja lebih terlindung
terhadap radiasi kalor dibandingkan dengan pelayanan ladel biasa)
dan kehilangan kalor yang lebih kecil akibat radiasi (karena drum
tertutup) menyebabkan penggunaan ladel drum sangat efektif

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

PERALATAN PENAHAN
DAN REM

PERALATAN PENAHAN
Alat penahan digunakan untuk menahan beban yang sedang
diangkat oleh Derek.
Peralatan Racet. Jenis peralatan ini terdiri atas roda racet
dan sebuah pengunci. Gigi racet dapat diletakkan pada
bagian dalam atau luar pada sisi ataupun roda racet. Gigi
tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga racet dapat
bergerak bebas ketika beban diangkat.
Gambar 109 a menunjukkan desain peralatan racet yang
paling sering digunakan dengan gigi pada bagian luar roda
racet.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Penahan terbaik diperoleh pada titik kontak antara


garis singgung yang melewati titik putar pengunci dan
diameter luar roda racet. Dalam hal ini tekanan pada
pengunci diarahkan sepanjang gaya keliling roda
racet.
Menurut tujuannya roda racet dapat didesain dengan
jumlah gigi yang berbeda-beda :
z = 6 sampai 8 untuk dongkrak batang dan pinion,
racet dan rem yang digerakkan oleh beban yang
diangkat (pengangkat dengan penggerak roda
cacing).
z = 12 sampai 20, untuk penahan racet yang bebas

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

z = 16 sampai 25 atau selebihnya untuk rem jenis


racet.
Panjang gigi (lebar daerah tumpuan pengunci) dipilih
dengan memperhatikan tekanan satuan linear.
b=P
p
dengan :
P = gaya keliling
p = tekanan satu linear
Biasanya tekanan satuan diambil p = 50 100
kg/cm untuk pengunci baja

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

dan roda racet besi cor dan p = 150 300 kg/cm


untuk pengunci dan roda racet yang terbuat dari
baja.
Gambar 109 Peralatan racet dengan gigi luar
Gigi racet dengan pertemuan pada bagian luar
diperiksa terhadap kelenturan dengan rumus :
m 23
M
z [ lentur ]
Dengan :
m = modul yang setara dengan kisar pada
diameter luar dibagi dengan
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

M = momen gaya yang ditransmisikan dalam kg cm.


z = jumlah gigi
[ lentur ] = tegangan lentur aman
Rumus (95) (lihat gambar 109b) diturunkan
sebagai berikut .
Anggapan ABCD adalah daerah patahan gigi.
Persamaan kekuatan terhadap lentur adalah
Ph = a b [ lentur ]
6

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Biasanya a = m dan h = 0,75 m; b = m;P = 2M


dan D = zm
D
Maka :
2M 0,75 m = m m [ lentur ]
zm
6
dan :
m 23
M
z [ lentur ]
Kecepatan keliling roda racet tersebut berbanding
lurus dengan diameternya. Karena gaya tumbukan
pada pengunci dan gigi meningkat secara
proporsional
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

dengan kuadrat kecepatannya, maka peningkatan


kecepatan harus dibatasi sampai nilai yang dapat
diizinkan.
Tumbukan pada kecepatan tinggi dikurangi
dengan memakai gigi dan kisar yang lebih kecil;
dapat juga sepersekian dipakai dua atau beberapa
pengunci
yang
titik
pertemuannya
digeser
sepersekian bagian kisar, sesuai dengan jumlah
penguncinya. Pada perlengkapan racet bebas atau
rem jenis roda racet selalu terpasang mati pada
poros.
Pengunci racet dapat didesain seperti pada
Gambar 109 a ataupun dengan bentuk seperti
penahan yang ditunjukkan Gambar 109 a.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Pengunci diperiksa terhadap tekanan eksentris


ataupun tarikan eksentris;
= M lentur + P
W
F
Dengan :
M lentur = P e 1
W = bx adalah momen ketahanan minimum
yang diperlukan (Gambar 109 d)
Biasanya pena pengunci (Gambar 110a)
dianggap sebagai batang kantilever yang
mengalami pembebanan.
Persamaan kekuatan ialah :
Pl = 0,1 d [ lentur ]
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Untuk l = b + a dan P = 2 M kita peroleh


2
zm
d = 2,71
M
b +a
zm [ lentur ] 2
Dengan memperhatikan penggunaan beban
tumbukan, biasanya pena racet dibuat dari Baja 45
yang mempunyai tegangan lentur aman yang agak
diperkecil.
[ lentur ] = (300 sampai 500) kg/cm
Kondisi yang terbaik untuk pengunci yang
bergeser pada gigi racet didapatkan bila >
dengan adalah sudut gesek (Gambar 110b).
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Gaya T = P sin cenderung mendorong pengunci kea


rah akar gigi sedangkan gaya gesek N (di mana N
= P cos ) dan daya gesek pada pena pengunci
akan melawan gerakan ini.
Bila MA = 0 didapatkan
(T N) L cos P1 d = 0
2
Dengan mensubstitusikan nilai T dan N
dan
menghilangkan cos tan p > 0 ;
Maka - 0 > 0 atau akan menjadi lebih besar
dari p.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tabel 22
Konstruksi untuk Profil Gigi dan Roda Racet

Tabel 22 memberikan data yang diperlukan untuk


konstruksi profil gigi dan roda racet dengan gigi
dalam dan luar.
Urutan berikut ini dapat dipakai untuk
mengkonstruksikan profil gigi luar (lihat Tabel 22).
Pertama-tama kita gambarkan lingkaran addendum
NN dan dendum atau lingkaran kaki SS. Lingkaran
NN, yang juga merupakan lingkaran kisar, dibagi
dengan kisar t menjadi bagian yang sama besar.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dari
sembarang
titik
bagi
tersebut
kita
menggambarkan tali busur AB = a. Pada tali busur BC
kita membuat sudur 30 dari titik C.
Kemudian garis tegak lurus LM ditarik pada
bagian tengah tali busur BC sampai berpotongan
dengan sisi CK pada titik O. Dari titik O kemudian
kita gambarkan lingkaran dengan jari-jari OC.
Titik E, yang merupakan perpotongan lingkaran
ini dengan lingkaran SS, merupakan salah satu titik
sudut titik sudut sisi (vertex) dengan sudut 60.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Profil gigi-dalam dikonstruksikan sebagai berikut.


Pertama digambarkan lingkaran addendum NN dan
addendum atau lingkaran kaki SS. Lingkaran NN
dibagi dengan kisat t menjadi bagian yang sama
panjang. Dari sembarang titik bagi tersebut
digambarkan tali busur AB = a. Pada tali busur BC
dibuat sudut 20 dari titik C. Kemudian garis tegak
lurus LM ditarik pada bagian tengah tali busur BC
sampai berpotongan dengan sisi CK pada titik E yang
berupa titik perpotongan lingkaran ini dengan
lingkaran SS adalah vertex dengan sudut 70.
Sumbu titik putar pengunci didapat dengan
konstruksi berikut (Gambar 110c).

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Jarak antara pusat ke pusat OA (antara pusat


pengunci dan roda racet) diambil sebagai diameter
setengah lingkaran yang perpotongannya pada titik B
dengan lingkaran addendum roda akan memberikan
kedudukan gigi yang bertemu dengan pengunci dan
potongan BA akan merupakan panjang pengunci.
Garis BA akan tegak lurus dengan jari-jari racet
OB dari persamaan geometris. Biasanya panjang
pengunci BA diambil sama dengan 2t. Pengunci yang
tidak bertemu dengan gigi akibat bobot mereka
sendiri diberi pemberat tambahan atau pegas
(Gambar 111a).

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Bila muatan sedang diangkat gigi roda racet


akan bergeser di bawah pengunci dan menimbulkan
bunyi klik yang tidak diinginkan (terutama bila poros
berputar dengan kecepatan tinggi). Bunyi tersebut
dapat dihilangkan dengan memakai pengunci yang
dikenal sebagai pengunci tanpa bunyi (noiseless),
yang beroperasi dengan menggunakan cincin gesek
(Gambar 111b). Pengunci demikian hanya digunakan
pada rem racet.
Roda racet dengan gigi-dalam dipakai hanya pada
roda rem racet. Giginya dicor pada sisi-dalam drum
rem yang terpasang bebas pada poros.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Satu atau dua buah pengunci dipsang pada tuas


yang diikat pada poros dan dioperasikan oleh cincin
gesek (Gambar 112). Jumlah gigi berkisar dari z =
16 sampai 30.
Gigi pada bagian dalam roda racet jauh lebih j
auh lebih kuat dibandingkan dengan gigi pada
bagian luar. Akibatnya persamaan kekuatan
mempunyai bentuk yang berbeda :
M
z [ lentur ]
Simbol yang dipakai mewakili nilai yang sama
dengan persamaan (95).
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Penahan gesek. Dibandingkan dengan penahan gigi,


penahan gesek mempunyai keunggulan tertentu:
beroperasi tanpa bunyi dan tanpa guncangan. Akan
tetapi pda penahan jenis ini tekanan pada titik putar
pal dan poros lebih tinggi dibandingkan dengan
penahan bergigi. Akibatnya penggunaan terbatas
dan selalu dipakai bersamaan dengan rem.
Gambar 113 menunjukkan penahan gesek
dengan gigi-dalam penahan berbentuk baji. Sudut
bajinya bisanya diambil sebesar 2 45 - 50.
Koefisien gesek 0,1. Sudut adalah 15 pada
nilai rata-rata.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Untuk mencegah aksi dua arah dipakai dua buah


cakar yang ditempatkan pada kedudukan yang
berlawanan pada diameter lingkaran roda
geseknya..
Gambar 112 Roda racet dengan gigi dalam
Tekanan pada titik putar pengunci adalah :`
P0 =
P
Tan
Di mana :
P = gaya keliling
Cakram rem harus diperkuat dengan sirip untuk
menahan beban yang ditimbulkan tekanan pengunci.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Racet Rol. Biasanya penggunaan racet rol secara


meluas dipakai bersamaan dengan rem. Gambar
114a menunjukkan racet rol pada rumah yang
terpisah dengan rem. Peralatan racet semacam ini
beroperasi sebagai berikut.
Poros 1 yang akan ditahan mempunyai bus 2
yang diberi alur sebagai tempat rol 3. Cincin 6
dipasang dengan pasak 5 pada badan 4. Rol 3 tidak
menghalangi putaran yang berlawanan arah dengan
jarum jam bus 2 bersama dengan poros 1. Bila poros
1 mulai berputara searah dengan jarum jam akibat
muatan (poros 1 mendukung drum yang dililiti tali
pengangkat) rol akan tertekan pada alur oleh bus 2
dan ditekan pada cincin tetap 6.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Untuk mencegah rol jatuh ke dalam alur akibat


bobotnya sendiri dipasang pegas penahan seperti
yang ditunjukkan Gambar 114b. Gambar 115
menunjukkan berbagai desain racet rol.
Gambar 113 Penahan gesek
Gambar 114 Racet Rol
Gambar 115 Berbagai desain racet rol
Desain Racet Rol (Gambar 116). Rola yang
ditekan antara penggerak dan pengikut pada pusat
gaya normal N1 dan N2 dan daya gesek tangesial
1 N1 dan 2N2 . Dengan roll yang berada pada
ketidak seimbangan gaya, resultan R1 = R2.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Momem gaya yang ditransmisikan adalah :


M = zN D
2
dengan :
z = jumlah rol (biasanya z = 4). Koefisien gesek
0,06.
Bila = tan p > tan kita dapatkan
N<
2M (N =N1 = N2)
z D tan a
3
Akan tetapi, untuk mendapatkan keandalah yang
lebih baik, gaya yang bekerja pada sebuah rol
diasumsikan sebagai :
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

N=

2M
(98)
zD tan a
2
Panjang rol l = N dengan p = 450 kg/cm bila
p
elemen yang beroperasi dibuat
dari baja yang bermutu tinggi dan diperkeras
dengan baik.
Tabel 23 menyenaraikan dimensi utama racet rol
dengan kekerasan Rockwell pada permukaan operasi
Rc = 58 sampai 61.
Bahan yang dipakai adalah Baja 15 dengan
perkerasan kulit (case hardered).
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Gambar 116 Diagram desain racet rol


Tabel 23
Dimensi Utama Rachet Rol
Rachet rol dipilih dengan memakai rumus berikut :
Naman = 100N 100
nK
dengan:
n = rupa yang sebenarnya
k = factor keamanan, diambil mulai 1,5
sampai 2.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

REM SEPATU
Pada mesin pengangkat, rem digunakan untuk
mengatur kecepatan penurunan muatan ataupun
untuk menahan muatan agar diam. Rem digunakan
juga untuk menyerap inersia massa yang bergerak
(truk, crane, muatan, dan sebagainya). Tergantung
pada kegunaannya rem dapat diklasifikasikan
sebagai jenis penahan (parkir), jenis penurunan
atau gabungan keduanya. Rem jenis gabungan
melayani kedua fungsi penghentian muatan dan
mengatur kecepatan penurunan.
Rem dapat dibedakan menjadi rem automatis dan
rem yang dieprasikan manual.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Jenis rem yang termasuk rem manual ialah : rem


sepatu atau blok, rem pita, rem kerucut, rem cakram
dan rem racet serta rem, dengan gagang pengaman.
Jenis rem yang termasuk rem otomatis adalah rem
sentrifugal (untuk mengatur kecepatan) dan rem yang
digerakkan oleh bobot muatan yang diangkat.
Rem sepatu atau blok dapat didesain dengan sepatu
luar atau dalam. Rem sepatu luar adalah jenis rem
yang umum digunakkan pada mesin pengangkat,
sedangkan rem, sepatu dalam hanya ditujukan untuk
penggunaan crane yang dipasang pada truk.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Prinsip Operasi Rem. Untuk memahami prinsip


operasi rem sepatu marilah kita lihat diagram rem
sepatu tunggal yang ditunjukkan pada Gambar 117.
Karena aksi satu arah sepatu tunggal menimbulkan
lenturan pada poros rem, rem sepatu tunggal hanya
dapat dipakai untuk menahan momen gaya yang kecil
pada penggerak tangan bila diameter poros tidak
melebihi 50 mm. Tekanan yang diberikan oleh sepatu
besi cor pada roda rem haruslah sedemikian rupa
sehingga gaya gesek yang dihasilkan pada
permukaan roda mengimbangi gaya kelilingnya.
Gambar 117 Diagram untuk rem sepatu tunggal

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Gambar 118 Diagram untuk rem sepatu ganda


Rem sepatu ganda (Gambar 118) sering digunakan
pada mekanisme pengangkat, pemindah dan
pemutar crane, yang berbeda dengan rem sepatu
tunggal, rem sepatu ganda tidak menimbulkan
defleksi pada poros rem. Penjepit dan crane yang
digerakkan listrik hampir selalu didesain dengan rem
sepatu ganda. Rem digerakkan oleh pemberat G dan
dilepaskan dengan electromagnet. Akibatnya,
pengereman yang permanent hanya bekerja bila
electromagnet dinyalakan. Biasanya rangkaian
listriknya dibuat saling mengunci antara motor

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

dan magnet secara otomatis menghasilkan aksi


pengereman walaupun motor berhenti secara
mendadak.
Rem sepatu ganda (Gambar 118) beroperasi dengan
prinsip kerja sebagai berikut: pemberat G
menyebabkan tangkai I bergerak kebawah bersama
dengan batang tarik 2. Batang tarik 2 akan memutar
segitiga kaku 3 melalui sendi C. Bila kita asumsikan
titik A diam di tempat, titik C bergerak ke bawah;
dalam kasus ini titik B akan berpindah ke kanan.
Gerakan ini akan ditransimisikan oleh batang tarik 4
dan tuas 6 yang akan mendorong sepatu 8 ke arah
roda rem. Bila sepatu 8 sudah tidak dapat bergerak
lagi,
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

titik C akan diam di tempat dan segitiga 3 akan


berotasi pada titik C tersebut. Akibatnya titik A akan
berpindah ke kiri dan akan menggerakan sepatu 7
melalui tuas 5.
Pada desain sebenarnya dari rem yang ditunjukkan
pada Gambar 118, tuas 1 terdiri atas dua bagian
yang
dihubungkan
menjadi
satu
dengan
menggunakan kopling batang (turnbuckle) untuk
menyetel rem.
Diagram lain rem sepatu ganda ditunjukkan oleh
Gambar 119
Pengoperasian rem (Gambar 119) dengan pemberat
yang dipasang pada tuas rem mempunyai kelemahan
sebagai berikut.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Setelah arus diputuskan dan pemberatnya jatuh,


pemberat ini akan bergetar bersama dengan
tangkainya, menurunkan dan menaikkan tekanan
sepatu pada roda dan akan mengubah besarnya
momen gaya pengereman. Perubahan secara periodic
pada momen gaya pengereman ini merupakan
fenomena yang tidak dikehendaki pada mekanisme
pengangkat maupun pada mekanisme pemindah.
Dalam hal ini pegas dapat lebih diandalkan karena
dapat beroperasi lebih halus dan dapat disetel lebih
tepat dengan jangka penyetelan yang lebih luas.
Gambar 120 merupakan desain rem yang
digerakkan oleh pegas.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

ELEMEN REM SEPATU


Roda Rem. Biasanya mesin pengangkat yang
digerakkan tangan didesain dengan roda dari besi cor
dan digerakkan oleh penggerak daya. Roda yang
dipakai terbuat dari baja cor dengan tingkat diatas 55
j I Group III, atau baja tempa dengan tingkat diatas 45
sesuai dengan standar soviet dengan kekerasan
minimum permukaan gesek 280 Bhn. Mekanisme
penggerak truk dapat digunakan roda rem dari besi
cor. Roda rem harus seimbang secara dinamis. Lebar
roda boleh melebihi lebar sepatu sebesar 5 10 mm.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Roda rem harus diberi sirip untuk pelepasan kalor yang


lebih baik dan dilengkapi dengan lubang diantara
siripnya untuk mendapatkan sirkulasi udara yang lebih
baik dan untuk melepaskan kalor lebih efektif ke
atmosfer. Bila rem dipasang pada kopling fleksibel, rem
harus dipasang pada bagian yang berhubungan dengan
mekanisme penggerak.
Sepatu rem. Sepatu rem dibuat dari kayu mapel atau
poplar dipasang pada tuas dengan baut. Untuk
mekanisme pembuat sepatu dibuat dari besi cor (dengan
cetakan permanen, tingkat CH 12 28) dan diberikan
lapisan rem khusus (Gambar 121 a).
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Lapisan tersebut dapat diikat demgan paku keeling


(Gambar 121 b). Ataupun dengan sekrup yang terbenam.
Lapisan rem. Lapisan rem harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
Mempuyai koefisien yang besar;
Mampu bekerja dengan baik sampai temperatur 300C;
Dapat menahan keausan pada kecepatan; Tekanan
satuan; dan temperature tertinggi;
Mudah dibuat;
Murah.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Saat ini, bahan yang paling banyak dipakai ialah pita


canai.
Pita canai dibuat dengan mesin canai dari asbes non
tekstil yang murah dengan karet dan ditambahkan
belerang untuk proses vulkanisir. Pita canai dibuat dengan
ketebalan sampai 8 mm dan lebar sampai 100 mm. Pita
canai sangat elastis dan dapat dibentuk dengan mudah.
Mempunyai koefisien gesek yang stabil dan tinggi antara
0,42 sampai 0,53 dan dapat menahan temperature
sampai 220C.
Gambar 121 Pengikatan lapisan rem ke sepatu rem
dengan paku keeling
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

BABVIII
PERALATAN PENGANGKAT

Teknik Mesin PNL

Mekanisme pengangkat dibagi menjadi tiga kelompok menurut


penggeraknya:
1. penggerak tangan
2. penggerak daya tersendiri (biasanya elektris)
3. satu motor penggerak sekutu untuk beberapa mekanisme
MEKANISME PENGANGKAT PENGGERAK TANGAN
Gerakan ditranmisikan dari gagang engkol tangan l melalui
tiga pasang roda gigi lurus ke drum yang dipasang pada poros IV
dengan jari-jari R tanpa tali pengangkat digulung pada saat beban q
diangkat. Seperti terlihat pada gambar 7.1

2/26/2014

Gambar 7.1 diagram mekanisme pengangkat a- penggerak


tangan b- penggerak electrik
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Efisiensi mekanisme adalah perbandingan antara kerja pengakat yang digunakan


dengan semua yang dilakukan. Kerja yang digunakan didapat dari persamaan:
Ao = Qh(1)
Dengan :
Q = bobot beban (kg)
H = jarak yang ditempuh oleh beban(m)
A = Ks(2)
Dengan:
K = kerja yang dihasilkan oleh operator pada gagang engkol
s = lintasan gaya K yang bersesuai dengan lintasan h
maka, efisiensi pada mekanisme ini ialah
dengan :
v = kecepatan pengangkat
c = kecepatan pada titik kerja gaya penggerak (c = 30 sampai 45m/menit)
Ko = kerja ideal pada gagang engklol dengan mengabaikan kerugian akibat
gesekan
W = tahanan total akibat gesekan pada mekanisme
Kerja yang dilakukan operator pada saat gagang engkol ketika menaikkan
muatan ialah
kerja ini tidak boleh lebih besar dari nilai yang diberikan pada tabel 8.1

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

tabel 8.1
Kerja Maksimum Setiap Orang, Dalam kg

PERIODE
OPERASI

Pada
gagang
kemudi

Pada
rantai
penarik

Pada
pedal
katrol

Pada
batang
katrol

Operasi
12
terusmenerus
(continue)

20

25

18

Operasi tidak 25
lebih dari 5
menit

40

35

20

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Efisiensi total mekanisme (untuk diagram gambar 8.1a) ialah:


= pul

puli

drum

drum roda gigi

= efisiensi puli
= efisiensi drum

I=

roda gigi

= efisiensi satu pasangan roda gigi


perbandingan transmisi total
mekanisme ditentukan dengan
perbandingan berikut

QR
momen _ beban
MQ
momen _ gaya. = Mk = Ka

Dengan puli yang ada,bobot muatan Q


yang harus dilawan oleh tarikan tali
(Gambar 81a). kecepatan pengangkatan
muatan akan menjadi:

Q
s=
2

v=

Teknik Mesin PNL

ks
Q
2/26/2014

MEKANISME PENGANGKATAN DENGAN


PENGGERAK ELECTRIK INDIVIDU
Daya ditranmisikan dari motor electric (Gambar8.1b) (poros i)
melalaui tiga pasangan roda gigi ke drum (poros IV) tempat tali
penggulung.
Pada kecepatan angkat yang konstan (v= konst) (gerakan yang
seragam dan tunak) daya yang dihasilkan oleh motor electric akan
menjadi

dengan:

M =

N =

Qv
75

hp

v = kecepatan angkat muatan, dalam m/det


motor pada poros motor ialah
71620

N
kg cm
nm

Perbandingan transmisi antara motor dan drum ialah


i=

kec.motor motor
=
kec.drum drum

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

kecepatan tali pada drum adalah


Vdrum

= Vi puli

Dengan Ipuli

= perbandingan transmisi puli (pada system puli


untuk mendapatkan bati gaya ipuli > i).

Kecepatan drum dalam rpm ialah


N drum

vdrum
rpm
D

Dengan:
vdrum

kecepatan tali pada drum, dalam m/men

diameter drum, dalam m

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

MEKANISME PENGANGKAT YANG BEROPERASI DARI SATU MOTOR PENGERAK


SEKUTU UNTUK BEBERAPA MEKANISME

Mekanisma ini didesain untuk crane yang dipasang pad truk atau traktor,
kereta berel dan crane rantai (crawler crane) juga untuk crane Derek(derrick
crane) dan Derek cengkram (grap wince).
Mesin uap atau motor baker adalah pengerak utam ayang dipakai untuk
semua pengangkat ini kecuali pada Derek cekram.
Diagram crane yang dipasang pada mobil yang dibuat oleh Odessa Works yang
ditunjukan pada Gambar 8.2. dari mesin gerakan ditramisikan pada mekanisme
crane pengangkat, dan pemutar.dari kotak pengatur daya 12 gerakan
ditramisikan melalui kotak pembalik 1 keporos 3 melalui poros garden 2.
melalui gigi reduksi 4. poros 3menggerakan poros transmisi utama 7 yang dari
sini digerakan ditranmiosikan melalui kopling dan pengerak cacing 5 dan 6
kedrum 8 (untuyk mendongkrak tiang crane) atau drum 9 (untuk
pengangkatan). Disamping itu kopling dapat 10 dapat mentranmisikan gerakan
kepenggerak cacing 11 untuk penggerakan pengangkat. Daya poros pengerakan
f untuk

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Nf =

Qv
75

Pengangkat ialah dengan:


efisiensi mekanisme antara poros drum I dan poros f

momen gaya pada poros pengerak ialah


Mf = 71.620

Nf
nf

dan pertandingan tranmisinya ialah


i =

nf
ni

Gambar 8.2 diagram mekanisme crane yang dipasang pada crane

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

BAB VII
PENGGERAK PERALATAN PENGANGKAT

7.1 PENGGERAK TANGAN DAN TUAS PENGANGKAT


7.1.1 Komponen utama dari penggerak tangan ialah gagang engkol, dan roda
penggerak dengan rantai penggeraknya.
Kapasitas angkat peralatan pengangkat yang digerakan dengan tangan tidak
dapat melebihi 15000 kg.
7.1.1.1 Gagang engkol
Gagang engkol penggerak tangan dapat pada dongkrak, batang gigi dan pinion
dan lokomotif, penjepit dinding dan ereksi.
Ukuran utama tangan gagang engkol diberikan pada table 7.1

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Usaha yang dapat diberi pada gagang engkol dapat dilihat pada table 7.2

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Table 7.1
Dimensi utama gagang engkol pengerak tangan

Jumlah
Operator

Ukuran, mm
Diameter
gagang
busing

Panjang Panjang
busing l Penjepit l

(1,8-2,0)
d

(1-1,5) d

250-350

300- 400

(1,8-2,0)
d

(1-1,5) d

400-500

300-400

Teknik Mesin PNL

Panjang
lengan
gagang l

2/26/2014

Tabel 7.2
Kerja maksimum setiap orang, dalam kg

Periode
operasi

Pada
gagang
kemudi

Pada
rantai
penarik

Pada
pedal
katrol

Pada
batang
katrol

Operasi terus
menerus
(continue)

12

20

25

18

Operasi tidak
lebih dari 5
menit

25

40

35

20

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

7.1.1.2 Racet
Racet berfungsi seperti penggerak tangan dongkrak ulir. Racet lebih
ringan dari gagang engkol dan sangat mudah mengoperasikannya.
Gambar 7.2 menunjukan sebuah Racet

Gambar 7.2 Racet


l- roda racet, 2-pena pengunci, 3-kepala racet, 4-pegas kembali pengunci
ketempatnya, 5-pengunci, 6-pegas pengencang skrup
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Gagangnya dapat diperpanjang dengan sebatang pipa dapat digerakan


kedepan dan kebelakang pesamaan dengan kunci penahan dengan sudut yang
kecil. Pada gerak kebelakang pengunci tergelincir di atas gigi roda racet yang
dihubungkan ke poros penggeraknya. Untuk gerak baliknya (ke depan)
pengunci bertaut dengan gigi roda racet sehingga poros penggerak berputar
sesuai dengan sudut gerak tuas penggerak. Untuk menggerakan poros
penggerak dengan arah yang berlawanan, racet dapat dengan mudah dibalik
dengan poros rangkaian persegi racet yang dapat bergerak dua arah dengan
pengunci yang berpindah banyak dipakai pada sekarang ini. Panjang tuas
racet (bersama dengan pipa memanjang tersebut) berkisar antara 800
sampai 1000 mm operator dapat menghasilkan daya sampai 30 Kg.

7.2 PENGGERAK DAYA


Penggerak electric merupakan pilihan utama diantara
beberapa jenis penggerak daya pada saat ini. Crane yang digerakan
oleh tenaga electric di desain untuk mengangkat beban sampai 2000
ton.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

7.2.1 PENGGERAK HIDROLIK


Pada umumnya penggerak hidrolic digunakan untuk mengangkat beban
berat 200-600 ton pada jarak angkatan terkecil 100-300 mm.
7.2.2 PENGGERAK PNEUMATIK
Tenaga pneumatic banyak dipakai pada katrol angin gantung kecil dan
blok puli pneumatic yang beroperasi pada daerah rawan dadakan dimana
penggerak listrik tidak dapat digunakan.
7.2.3 PENGGERAK UAP
Penggerak uap dipakai terutama pada crane dalam jalan lokomotif
untuk pelayanan umum pada rel Bantu di station disekitar pabrik dan
galangan kapal.
7.2.4 PENGGERAK ELECTRIK
Arus listrik yang digunakan dapat berupa arus searah 110, 220, 440
dan 50 Volt atau arus 3 fase yang digunakan dengan tegangan 380, 500 dan
550 Volt ( umumnya dengan frekuensi 50 Hz ).

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

GEAR PENGGERAK
2/26/2014

Mekanisme Penggerak Dengan Rel

Gear penggerak dapat didefinisikan ke dalam


mekanisme penggerak untuk troli dan crane yang
bergerak pada rel dan mekanisme untuk crane atau
troli tanpa rel dengan roda karet dan roda rantai.
Mekanisme penggerak troli crane dapat
dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok yaitu
yang dioperasikan dengan tangan, dengan
penggerak daya tersendiri (biasanya penggerak
listrik) dan penggerak daya dengan tali.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Elemen-elemen berikut digunakan pada mekanisme


penggerak troli tanpa tergantung pada desainnya :
Motor atau roda penggerak pada penggerak tangan.
Transmisi antara poros penggerak dan poros yang
digerakkan pada roda troli.
Roda yang berjalan pada rel.
Rangka (badan) troli yang ditempati oleh mekanisme
penggerak dan pengangkat.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Troli Tangan
Prinsip kerja dari troli ini adalah gerakan
ditransmisikan dari roda penggerak melalui dua
pasang roda gigi ke roda penggerak.
Dalam menentukan beban pada roda untuk troli
dengan empat buah roda dibebani beban secara
simetris dan distribusi bebannya merata pada
keempat rodanya, yang dikenakan pada rodanya
ialah dengan
Q bobot-beban
G0 bobot troli
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Bila beban digantung secara asimetris pada troli


dengan dua pengangkat maka gaya yang dikenakan
pada rodanya kira-kira sama dengan
G0
Q
b2
Pmaks. = A
+
4
2
b
G0
Q
b1
Pmin. = B
+
4
2
b

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Troli Crane dengan Penggerak Elektrik Terpisah


Prinsip kerja dari troli ini yaitu gerakan ditransmisikan
dari motor elektrik melalui tiga pasang roda gigi lurus
ke roda gigi penggerak. Pada gerakan yang tunak
daya dihasilkan oleh motor elektrik adalah
Wv
N =
hp
75
Dengan :
v kecepatan jalan, dalam m/detik
efisiensi total mekanisme
W - tahanan gerak, dalam kg

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Perbandingan transmisi :
kecepatan motor
i =
kecepatan roda penggerak

nmot
=
nt-w

Kecepatan roda penggerak adalah


v
nt-w =
D
dengan
v kecepatan, dalam m/det
D diameter roda
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Mekanisme Pejalan Crane Gantri dan


Crane Jalan

Crane Jalan yang digerakkan Tangan


Prinsip kerja dari crane ini yaitu gerakan
ditransmisikan dari roda operasi yang dipasang pada
poros transmisi utama melalui dua pasangan roda gigi
pararel menuju dua buah roda pejalan pada crane.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Gaya maksimum yang bekerja pada roda penggerak


crane beroda empat :
G
Q + G0
Le
+
Pmaks
4
2
L
Crane Gantri (portal)
Mekanisme penggerak crane ini dilengkapi dua poros
vertical dengan pengerak roda gigi kerucut untuk
menggerakkan roda penggerak yang dipasang pada
kaki penyangga crane. Sedangkan crae semigantri
didesain hanya dengan satu batang poros vertical.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Crane Kantilever
Gaya maksimum yang bekerja pada roda penggerak
vertical adalah
maks.
V
Q + G0 + G

P vert

=
2

Dengan :
V - dorongan vertical
Q bobot muatan
G bobot crane tanpa troli
G0 bobot troli
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Rel Gerak
Menurut kegunaannya rel untuk crane dapat
diklasifikasikan :

Rel untuk untuk troli crane jalan overhead dan rel untuk
mekanisme pejalan crane yang digerakkan oleh tangan
(batang bentang). Rel tersebut terbuat dari baja reta dengan
sudut yang dibulatkan.
Rel khusus untuk crane jalan overhead yang dibuat dengan
dasar yang lebar dan pendek. Rel ini mempunyai momen
inersia yang relative lebih besar.
Rel untuk crane monorel, crane kereta rel, gantri dan crane
jenis lainnya.
Monorel untuk troli dan katrol jalan.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Roda penggerak

Roda penggerak dibagi menjadi tiga :

Roda penggerak untuk monorel, yaitu roda yang berjalan pada


flens di atas batang I dipakai hanya untuk troli yang
digerakkan oleh tangan.
Roda pejalan untuk rel baja rata dan untuk rel crane dan rel
kereta, roda untuk crane yang digerakkan penggerak daya
dibuat dari baja cor atau roda baja tempa dengan suaian
paksa.
Roda sorong (roda rel tanpa flens), roda sorong ini digunakan
bila roda tersebut tidak mengalami beban lateral sama sekali.
Roda sorong dipakai pada crane monorel dan kantilever, crane
jalan dengan lengan.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Mekanisme Rantai

Mekanisme rantai digunakan pada crane putar dan


berbagai jenis pemuat.
Crane dengan rantai dibelokkan arahnya dengan
mengerem putaran salah satu rantai-rantai geraknya,
misalnya dengan mengurangi kecepatan atau
menghentikan satu rantainya.
Karena gaya adhesive rantai yang besar, mekanisme
pejalan rantai dapat mengatasi gradient yang lebih
besardibandingkan dengan transportasi melalui rel
Tekanan satuan aman pada tanah tergantung pada sifat
dan kondisinya yang berbeda-beda, untuk crane rantai
mulai 0,8 sampai 15 kg/cm2.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Mekanisme dengan Ban Karet

Desain ban karet yang paling sering digunakan adalah


ban karet mati yang dipasang pada roda.
Tahanan yang ditimbulkan pada sewaktu crane berban
karet berjalan (tanpa memperhitungkan tahanan angin)
dapat menggunakan rumus :
W = G (cos + sin )
Dengan :
G bobot total crane
w koefisien tahanan gerak
gradien permukaan medan, tanda plus untuk
mendaki dan tanda minus untuk menurun

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

BAB 10
PERALATAN PEMUTAR LENGAN, DAN PENDONGAK
1. MEKANISME PEMUTAR
Tergantung pada desain komponen pendukung mekanisme pemutar, crane
dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok utama berikut.
Suprastruktur crane berputar bersama dengan pilar tiang pada bantalannya,
biasanya terpasang pada pondasi ataupun dipasang pada kolom bangunan.
Suprastruktur crane berputar pada pilar yang dipasang mati pada pondasi
atau pada truk crane.
Crane berputar pada poros pemutar pusat yang dipasang mati pada
komponen tak berputar; meja putar crane ditumpu oleh sejumlah rol yang
berputar pada rel yang berbentuk lingkaran dan dipasang pada pondasi
ataupun pada truk crane.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Mekanisme pemutar crane dengan pilar berputar. Gambar 198


menunjukkan crane dengan pilar kolom berputar. Pendukung bagian
atas, yang diikat pada kolom bangunan, diberi bantalan radial dan
pendukung bagian bawah, dengan dipasang pada pondasi, diberi
bantalan radial dan dorong. Crane seperti ini biasanya diputar dengan
tangan, dengan mendorong muatan yang digantungkan pada crane
tersebut. Akan tetapi, muatan mulai dari 5 ton ke atas memerlukan
motor elektrik untuk memutarnya.
Pendukung pilar. Pena putar pilar atas dan bawah biasanya diikat pada
pemegangnya. Salah satu desain pena putar bawahditunjukkan oleh
gambar 199a. bantalan ini mengalami lenturan akibat gaya horisontal
H1 tekanan oleh gaya vertikal V.
Momen lentur pada penampang kritisnya ialah
M1 = H1y1
Momen lentur pada bagian bawah bahu ialah
M1 = H1y
Dengan: 1

h
H1 =

(Qa + Ge);

V=Q+G

(Q-bobot muatan; G-bobot crane)

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Resultan tegangannya ialah

H 1 y1

= lentur - com =

d
(240)
32

2
1

[ com ]

2
1

Pelat bawah harus diperiksa terhadap tekanan satuan antara bantalan dengan
pelat (tekanan pada dinding lubang akibat gaya H1 dan tekanan vertikal
antara bahu bantalan dengan pelatakibat gaya V)
Resistensi terhadap putaran. Momen resistensi akibat gaya gesek relatif pada
sumbu putar ialah
2
M = Wa = V1

r + H12r + H13r1

(241)

Di sini M = M1 + M2 + M3 (M1-momen) resistensi pada bantalan tekan/aksial;


M2dan M3 momen dari resistensi pada bantalan bagian baweah dan atas.
Rumus tersebut mencangkup M1 = V1 r untuk bantalan dorong tak beralur
pada bagian atas. Pada bantalan dorong dengan permukaan tekan cincin
(Gambar 199a) momen resistensi
gesekan
ialah sebesar
d

d akibat

M1 = V 1

2
2
d

2
d0

2

(242)

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

dan pada bantalan bertingkat yang memakai bola sebagai permukaangeseknya


ialah
M1 = V 0
(243)
Dalam rumus rumus tersebut:
W- tahanan putar pada ujung tiang lengan crane
a- jangkauan tiang lengan crane
R = d/2 --- jari-jari titik putar
1- koefisien gesekan pada bantalan dorong
Q=Q+G
- Gaya vertikal akibat bobot muatan pada Crane
d- diameterbantalan bawah
d0 - diameter dalam bantalan dorong berbentuk cincin (atau diameter alur)
1 dan 2- koefisien gesek pada bantalan radial bawah dan atas
r1- jari-jari bantalan bagian atas
0- koefisien gesek pada bantalan jenis bola menurut diamater bantalannya.
Rumus (241) mengabaikan tahanan terhadap putaran Ww akibat tekanan
angin. Tahanan ini harus diperhitungkan untuk crane yang akan beroperasi
diruang terbuka.
Penggerak mekanisme pemutar. Pada pemutar tangan, usaha yang dikerjakan
W
oleh operator untuk memutar
P =crane ialah
sin
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dengan :
- kemiringan tali penarik dari bidabg vertikal dalam memutar ( biasanya diambil
sampai 450)
W - resistensi terhadap pemutaran yang bekerja pada ujung tiang lengan crane.
Dengan penggerak daya danpada kecepatan tunak, daya yang dihasilkan motor ialah
Wv
hp
75

N=

Dengan:

V - kecepatan pada ujung tiang lengan crane, dalam m/dt


- efisiensi penggerak
perbandingan
ialah

i =
transmisi

dengan:
2/26/2014

nmot rpm motor

nmot
60v
;
=
ncr
antara
ncr motor dengan
2astruktur

Teknik Mesin PNL

crane yang berputar

Mekanisme pemutarcrane dengan pilar yang terpasang mati marilah kita


periksa contoh crane monorel (gambar 186). Pada crane jenis ini, pilar
tetap 6 dipasang pada truk; tiang lengan crane jenis bertumpu pada pilar
yang menahan semua gaya vertikal dan horizontal yangakan timbul kitika
pengoperasian crane dan meneruskan gaya-gaya tersebut kerel dan
pondasinya melalui truk bawah
Bus bantalan pilar tas diberi bantalan radial dan pendorong yang dipasang
pada gilder khusus pada rangka crane. Gaya horizontal bagian bawah
ditransmisilkan dari bantalan rol radial ke tonjolan silindris khusus pada pilar
yang dipasangpada truk.
Pilar creane (gambar 201) pilardibuat daribaja tempa, yang berbentuk konis.
Pada bagian atasnya diberikan bus silindris dan pada bagian bawah dengan
ujung tirus yang akan dipasang pada pondasi plat (crane putar diam)
ataupada rangka truk (misalnya pada crane monorel). Pilar akan mengalami
lenturan akibat momen Hfh dan tekanan akibatgaya vertikal v. gayav dan Hf
dapat ditentukan dengan rumus (205) dan (206). Penampang kritis pilar
tersebut terdapat pada ujung yanmg diikat. Panjang pilar antara bus
bantalan atas dan tonjolan silindris bawah untuk lenutran karena gaya tekan
v sangatkecil nilainya, sehingga praktis dapat diabaikan.
W =

Mmaks
qa + G1L1 GgLg
d 3
=
=
cm3
lentur
lentur
32

Teknik Mesin PNL

(244)

2/26/2014

Dengan :
q-bobotmuatan
a-jangkauan crane
G1-bobot struktur putar crane
L1-lengan resultante bobot G1
Gg-pengimbang
Ls-lengan pengimbang relatif terhadap sumbu putar.
Resultante tegangan pada bus bantalan atas (gambar 201) ialah
= lentur com =

d 3
32

q + G1 + g g

d 2

< [ com

dengan d =2r
Dari bentuk pilar secara titik kerja gaya horizontal atas dan gaya
horizontal bawah Hf akan serupa grafik pangkat tiga, yang harus digambarkan
sebelum mulai mendesain pilar.
Gambar202 menunjukan diagram momen dan tegangan untuk
memeriksa perhitungan penampang pilar. Metode berikut ini dilakukan untuk
menentukan defleksi maksimum pilar secara grafis pada titik kerja gaya
horizontal atas Hf . dalam menentukan defleksiakibat penampang pilar yang
berbeda-beda, pertama-tama M/I diagram harus dibuat, dengan beban khayal
M/I ini diberikan pada batang diikat mati. Daerah diagram
dibagi
menjadibeberapa bagian F1-F13 dengan beban yang dipusatkan pda titik
beratnya. Setiap daerah diagram dianggap
sebagai
gaya2/26/2014
khayal dan gariselastis
Teknik
Mesin PNL
digambarkan sebagai kurva yang mulus. Defleksi maksimum akan terjadi pada

Tegangan
tekan
mempunyai
nilai
yang
lebih
besar.
Gambar 203c menunjukan distribusi tegangan resultante
relatif terhadap sumbu NN yang digambarkan melalui titik potong arah
tegangan
v
dan
kmasing
masing.
Trunion batang lintang diperiksa terhadap defleksi akibat
setengah dari resultan tekanan P = Hf + V dan tekanan satuannya.
Gambar204 menunjukan batang lintang pilar tetap yang terpasang pada
bantalan
rol.
Bantalan radial bawah. Crane kecil menggunakan bantalan rol
dengan sebuah rol yang dipasang pada sisi tiang lengan. Crane besar
diberi dua buah bantalan rol di bagian depan.Bila memakai pengimbang
diberi dua pasang rol di depan dan dibelakang (gambar 205 ) yang
dipasang pada kotak khusus pada ujung bawah tiang lengan crane. Bila
kita menandai Hf untuk tekanan bantalan horizontal [rumus ( 206 )] dan 2
sudut antara dua buah rol bantalan (biasanya sama dengan 600) maka
H f pilar adalah :
gaya yang dikerahkan setiap
rol pada
N =
2 cos

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tergantung pada beban yang ditumpunya, rol terbuat dari baja ataupun besi cor
dengan ukuran yang sekecil mungkin dan harus mempunyai permukaan yang
cembung. Rol harus dapat berputar dengan bebas pada pena yang diikat pada
kotak oleh pemegang. Diameter rol yang diperoleh secara percobaan ialah D2 =
( 2,5 sampai 3 ) d2, dengan d2 dengan d2 diameter pena rol. Pada crane putar
untuk pelayanan berat dengan pilar kisi pendukung bagian bawah didesaian
dengan enam buah rol. Tahanan terhadap perputaran. Momen resistensi akibat
gaya gesek relatif pada sumbu perputaran dapat ditentukan dengan rumus
sebagai
berikut
;

M = Wa = V1

2 r 3 r0
+ H
3 r 2 r02

2 r + 2 N 3 xR1

r2
R1 + R2
+ 2 Nk
R2
R2

Dengan :
1, 2 dan 3: Masing masing koefisien gesek bantalan dorong,bantlan
bus atas dan pada pena bantalan rol bawah
k: Koefisien gesek gelinding padabantalan rol bawah
W: Tahanan terhadap putar yang bekerja pada ujung tiang lengan
a: Jangkauan tiang lengan.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Peralatan
Pemutar
Crane
Dengan
Meja
Putar
Diagram crane dengan meja putar ditunjukkan pada gambar 208.
Pada crane ini berat muatan ditransmisikan pada struktur putar crane
melalui bantalan rol ( perputaran ) pada jalur lingkar yang dipasang
padapondasi atau truk crane. Pada sumbu putar terdapat pilar pusat atau
titik pusat yang dipasang pada bagian crane yang diam. Apabila crane
yang bekerja titik putar pusat ini akan mernahan kedua gaya horizontal
dan
vertikal.
Tahanan terhadap perputaran. Kasus pertama. Titik pusat grafitasi
struktur putar crane (termasuk muatan),berada diluar lingkaran bantalan
(jalur lingkar). Di sini beban bekerja pada rol depan dan titik putar pusat
(titik
putar
tersebut
mngalami
penarikan).
Momen tahanan akibat gaya gesek relatif pada suhu perputaran ialah
M = Wa = Pp 1

Rs
2 r 3 r03
d

(
P
P
)
k
'
+
+

+ M0

2
3
3 r 2 r02
2
R

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

dengan :
W
= tahanan terhadap putaran ujung lengan tiang
a
= jangkauan tiang lengan
Pp
= gaya reaksi vertikal pada pusat putaran
1
= koefisien gesek pada bantalan dorong pusat puteran
r dan r0 = diameter luar dan dalam bantuan dorong pusat putaran
P2 dan P1= gaya-gaya yang bekerja pada rol perputaran depan

= koefisien gesek luncur pada bus bantalan rol perputaran


d
= diameter bus bantalan pada rol perputaran

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

PERPUTRAN
Teknik Mesin PNL
R
= JARI-JARI ROL PERPUTARAN
RS
= JARI-JARI JALUR LINGKAR
= FAKTOR YANG MEMPERHITUNGKAN TAMBAHAN
AKIBAT GESEKAN PADA NAP (UNTUK ROL)
ATAU
AKIBAT LUNCURAN LATERAL ROL PADA JALUR (UNTUK
ROL SILINDRIS), DIAMBIL SAMA DENGAN 1,2-1,3.
M0
= MOMEN GESEK TAMBAHAN YANG DIDAPAT
DENGAN
RUMUS
Reaksi pada
pusat(206).
putaran Pp dan gaya yang dikerahkan pada rol

perputaran P2 dan P3 (dengan mengabaikan tekanan angin) dapat


ditentukan dengan rumus :

Pp =

R2

1
(Qa + G1l1 G8 i8 ) (Q + G1 + G8
cos

P2 = P3 =

2/26/2014

1
(Qa + G1l1 G8 i8 )
2 R s cos

Di sini :
Q
G1
G8

= setengah sudut antara dua rol yang berurutan


= bobot muatan
= bobot struktur putar
= bobot pengimbang, yang lainnya seperti pada gambar 208

Dalam kasus ini pusat putaran akan mengalami tarikan. Penampang kritis
terdapat pada diameter teras ulir pada pusat putaran. Mur atas dan
bawah pada pusat putaran harus dilengkapi dengan alat pengunci
untuk mencegah terlepasnya mur tersebut. Biasanya jenis ulir ialah jenis
ulir gergaji.
Kasus kedua. Titik pusat gravitasi keseluruhan sistem yang berputar berada
di dalam lingkaran bantalan. Di sini beban diteruskan ke semua rol.
Pusat putar tidak mengalami gaya vertikal. Momen tahanan terhadap
perputaran akibat gaya gesek adalah
d

Rs
+ M0
+ k
M = (Q + G1 + G8 )
2
R

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Kasus ketiga. Titik pusat gravitasi sistem secara keseluruhan berada di dalam
lingkaran bantalan. Beban ditahan oleh rol di dalam sangkar (gambar 209) yang
disusun diantara dua cincin, yang satu diam dan yang lain dipasang pada struktur
putar crane. Pusat putar titik mengalami gaya vertikal dam momen tahanan
terhadap perputaran akibat gaya gesek adalah

M = (Q + G1

Rs
+ G8 ) k
R

'+ M 0

Menentukan momen gesek tambahan M0 di samping momen gesek di atas,


pada ketiga kasus terlibat juga momen gesek tambahan yang terjadi
pada bantalan radial pusat putar. Momen gesek ini dihasilkan akibat
gaya yang ditimbulkan pada puat putar oleh gigi terakhir penggerak
planet mekanisme pemutar dan akibat yang ditimbulkan bentuk rol
struktur putar crane yang tirus tersebut
Cincin gigi berukuran besar pada penggerak planet ini diikat pada
bagian crane yang diam. Roda gigi planet akan berputar mengelilingi
cincin gigi dan memutar crane melalui bantalan porosnya karena
bantalan ini diikat pada meja putar.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Penggerak planet dapat didesain dengan cincin gigi luar maupun dalam.
(Gambar
210a).
Pada cincin gigi dalam, gaya horisontal pada bantalan roda gigi penggerak dan
pada pusat putar adalah

Ppt =

M
(275)
Rr

pada cincin gigi luar.

Ppt =

M
( 258)
R+r

Dengan:
M total tahanan momen terhadap perputaran( untuk gerakan yang
dimaksudkan )

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

YANG BEKERJA PADA PUSAT PUTAR. MARILAH KITA TANDAI


Teknik Mesin PNL
PMAKS SEBAGAI GAYA MAKSIMUM PADA SATUBUAH ROL
TIRUS PADA SISI MUATAN DAN SEBAGAI SUDUTKE TIRUSAN
ROL
(GAMBAR 210B), MAKA GAYA INI AKAN MENGHASILKAN
KOMPONEN HORIZONTAL AKIBAT KETIRUSAN ROL SEBESAR
H 1 = Pmaks tan

Tekanan angin hanya dapat diperhitungkan untuk dua rol pada desain dengan
empat buah rol (pada kasus yang paling buruk akibatnya untukl gaya yang
bekerja pada rol) komponen horizontal H dan H kedua rol lainya ditentukan
dengan mengabaikan tekanan angin. Maka, gaya horizontal yang bekerja
pada pusat putar akibat ketirusan rol, akan sama dengan selisih antara
resultan gaya yang bekerja pada pasangan rol yang berlawanan letaknya:
Ptap = [( H1 + H ) ( H2 + H )] cos
Atau
Ptap = [( Pmaks +P ) - ( Pmin + P )] tan
(259)
2/26/2014

Dengan:
Pmaks dan Pmin beban maksimum pada rol bagian depan dan beban minimum
pada rol
bagianbelakangdengan memperhitungkan tekanan
angin
yang
ditentukan
oleh
rumus
(236)
dan
(264)
P dan P beban pada rol depan dan belakan dengan mengabaikan tekanan
angin

sudut
ketirusan
roler

setengah sudut antara dua rol yang berdekatan


Maka penambahan momen gesek pada pusat putar akan menjadi
Mo = ( Ppt + Ptap ) 2 r2
.(260)
Dengan

2 koefisien gesek pada bantalan radial pusat putar

r2 jari-jari busbantalan titik putar


Momen resitansi terhadap perputaran total (untuk gerakan tunak) adalh jumlah momen
akibat gaya gesek dan momen resistansi terhadap perputaran akibat angin Mw.
M = M + Mw
(261)
Momen akibat tekanan angin dapat ditentukan dengan rumus
Mw = Pw Smuatan a + Pw Scrl1 -PwScreg
..(262)
Dengan

Pw
= tekanan angin, dalam kg/m2

Smuatan Scr,,Scw = luas bidang yang mengalami tekanan angin pada muatan, pada
struktur putar crane dan pada pengimbangTeknik
dalam
M2 PNL 2/26/2014
Mesin

2. Peralatan perentang dan pendongak

Mekanisme untuk mengubah jangkauan crane dapat dikelompokkan ke


dalam dua kelompok :
mekanisme perentang yang mengubah jangkauna dngan troli yang bergerak
pada girder yang horizontal ataupun miring
mekanisme pendongak yang menaikkan atau menurunkan tianglengan
(boom)
troli dapat digerakkan dengan tenaga daya ataupun dengan tangan
dengan memakai penggerak tali.
Mekanisme perentang. Crane putar rentang dengan jangkauan yang
bervariasi ditunjukan pada gambar 214. troli a membawa tali atau rantai b
yang tidak berujung yang digerakan roda penggerak tali c atau dengan
drum (gaya gesek) ataupun dengan spoket rantai (dengan pertemuan
positif). Roda puli atau spoket diputar oleh roda operasi d melalui roda gigi
dari motor listik terpisah. Tali pengangakat emembelit roda pulu f pada troli
dan roda puli gerak h pada rumah kait. Salah satu ujung tali pengangkat
diikat pada ujung luar (g) tiang lengan dan ujung lainnya dililitkan pada
drum pengangkat.
Pengangkat merupakan unit yang berdiri sendiri dan dapat tetap
mengangkat beban walaupun troli bergerak ataupun diam.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

W = W1 + W2

(272)

Dengan
W1 dan W2 tahanan pada roda gerak dan pada roda puli tali pengangkat

Tahanan akibat roda gerak troli adalah


d + 2 k
W1 = (Q + q + G 0 )
.............................................(273)
D

Dengan :
Q
= bobot muatan
q
= bobot takel pendukung muatan
Go = bobot troli ( tidak termasuk bobot takel pendukung muatan )

= koefisien untuk memperhitungkan gesekan pada flens roda gerak = 1,2
sampai 1,3 untuk bantalan luncur dan = 1,8 untuk bantalan rol

=koefisien gesekpada bantalan roda
d
=diameter garda roda
k
= koefisien gesek pada gelinding roda
D
= diameter roda
Teknik Mesin PNL 2/26/2014

Tahanan pada roda puli tali pengangkat (ketika troli yang dibebani bergerak,
roda puli berputar) adalah W2 = Son - Soff
(274)

Gambar 215a menunjukan diagram roda puli untuk tali pengangkat.


Bila kita menganggap Soff = , maka tarikan pada berbagai titk pada
tali akan menjadi:
S2 = Soff ; S3 = S2 ; = Sg
= koefisien roda puli
Tarikan maksimum tali atau rantai untuk memindahkan toil adalah
jumlah yang diakibatkan gerak troli W, tarikan tali S akibat
terdefleksinya tali tersebut dan tahanan roda puli penggerak dan
penuntun.
Tarikan tali aatau rantai f akibat bobot dan defleksinya sendiri f
dapat ditentukan dari keaedaan kesetimbangan momen (Gambar
215b):

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Sf

Maka

= qr x

x
2

qr x 2
S =
2f

dengan:
qr

= bobbot tali atau rantai permeter panjangnya

x
= setengah panjang atau rantai yang terdefleksi (nilai maksimum xmaks
akan terjadi ketika troli berada pada salh satu kedudukan ujung.
f

= defleksi tali atau rantai yang diizinkan, biasanya diambil sebesar

1
1
f =
sampai
x maks
200
100

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

OPERASI PERALATAN PENGANGKAT SELAMAGERAKAN PERALIHAN


Suatu mekanisme pengangkat mulai beroperasi pada kecepatan tertemtu atau tunak ketika alat operasinya (drum, roda
crane atau rangka) telah mencapai kecepatan yang ditentukan.
Setiap gerakan kerja krane terdiri atas: periode start (percepatan), gerakan yang tunak atau tertentu dan penghentian.
Periode kerja pertama dan terakhir di cirikan oleh gerak peralihan.
1.
BEBAN DINAMIK
Bila suatu benda dengan momen inersia I berputar dengan kecepatan sudut yang bervariasi, momen gaya dinamis yang
menyebabkan perubahan kecepatan pada komponen yang berputar ialah :
M dyn = I

d
dt

Dengan d ialah kecepatan sudut


Menurut prinsip dAlembert, momen gaya motor di nyatakan dengan
M = M u + M dyn = M

si

+ I

d
dt

Dengan Mu momen perlawanan statis di tinjau terhadap poros motor.


d
Jika motor itu meningkatkan kecepatannya
dt
>
0 dan Mdyn > 0
Jika motor
itu diMperlambat
> 0 dan
<dt 0 kecepatannya
d
dt

dyn

Istilah momen girasi akan sangat mempermudah pembahasan. Bila m dan G ialah massa dan bobot benda yang berputar
dan adalah jari-jari dan D diameter girasi,
maka :
GD 2
2
I=
mp =
kg m / s 2
4g

Rumus ini hanya dapat digunakan hanya untuk menganalisis sistem putar tunggal.
Gambar 217 Diagram Mekanisme
Dengan membuat gambar 217 hanta batang penghubung putar saja, kita dapat menyatakan keadaannya dengan
persamaan berikut
I n 2 n
I rr
I 1 2 2
I 2
2
2

+ ...... +

Semua persamaan sebelumnya hanya berlaku untuk percepatan dan perlambatan yang konstan, yakni dengan
momen gaya motor yang konstan dan momen gaya rem yang konstan.
Gambar 218 menunjukan momen inersia berbagai komponen putar dan tabel 39 memberikan nilai perkiraan momen inersia kopling.
Momen girasi motor listrik dapat di temukan pada katalognya.
Tabel 39 Nilai Perkiraan Momen Inersia Kopling

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tabel 39 Nilai Perkiraan Momen Inersia Kopling


Diameter luar, mm

Diameter poros,
mm

Panjang nap, mm

Lebar pelek, mm

Berat
kg

Momen inersia, kg, cm/s2

150

30

120

30

10

0,003

200

40

160

80

20

0,01

250

50

200

100

40

0,03

300

60

240

120

70

0,08

Mekanisme
memiliki lintasan
perlambataan lebih140
dan koefisien pengereman
kurang dari nilai yang
400 pengangkattidak boleh
70
280
140
0,28di tunjukan
dari tabel 40.
500 Pada mekanisme
80penjalanan lintasan320
250
pengereman yang di160
tempuh oleh truk atau
crane setelah motor di 0,78
matikan tidak
boleh kurang dari nilaiyang di tunjukan pada tabel 41 (tanpa gelincir pada roda).
Tabel 40 Lintasan Dan Koefisien Pengereman
Jenis

Lintasan pengereman, mm

Koefisien pengereman,

Ringan ...............................

s/120

1,75

Medium .............................

s/100

2,00

Tabel 41 Lintasan Dan Koefisien s/80


Pengereman
Berat ..................................

2,5

Jumlah Roda Yang Di Rem


Koefisien adhesi
Semua

0,15

502 %

25 %

v2
100.000

v
5.000

v2
2.500

v2
8.000

v2
4.000

v2
2.000

0,12

Catatan: s- lintasandalam m yang di tempuh beban per menit

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

2. Pemilihan Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Rem Untuk Mekanisme Pengangkat
Momen gaya penuh yang di hasilkan motor ketikan percepatan dapat di cari dengan rumus :
Mmot = Mst + Mdyn
Dua faktor yang harus dipakai sebagai petunjuk untuk penentuan daya motor yang di perlukan secara tepat. Pemanasan dan
beban lebih yang di izinkan. Beban-lebih yang aman dalam jangka waktu singkat pada motor DC tergantung pada percikan bunga
api yang di izinkan pada komutator dan di pilih kira-kira sebesar 200-300% dari momen gaya ternilai, yaitu :
M max
Mrated =
2 ke3

Dengan :
Mrated momen gaya motor
Mmax gaya maksimum ketika percepatan = Mmot
Lebih-lebih yang aman untuk jangka waktu singkat motor AC dikondisikan oleh momen gaya stal yang akan melebihi
momen gaya maksimum, dapat di pilih kira-kira 1,75 sampai 2 kali momen gaya, yaitu :
Mmaks = (1,75 ke 2) Mrated
Beban lebih yang aman lebih tepat ketika percepatan dapat di lihat pada katalog motor yang bersangkutan.
Pemanasan motor di akibatkan oleh perubahan energi motor yang hilang ketika motor di operasikan. Pemanasan
yang berlebihan dapat merusak isolasi dan mengurangi umur motor atau langsung dapat merusak motor itu. Oleh karena itu, daya
motor di pilih sedemikian rupa sehingga temperatur gulungan dengan insulasi khusus yang tahan terhadap pemanasan yang tidak
boleh melampoui batas aman pada segala kondisi pengoperasian.
3. Efisiensi Penggerak
Data efisiensi mekanisme atau elemennya yang di tunjukan pada buku acuan memberikan nilai maksimum yang sesuai
dengan beban aktualnya. Efisiensinya menurun ketika beban berada di bawah beban aktualnya.
Ada dua jenis kerugian akibat gesekan pada mekanisme dan penggeraknya : konstan (tidak berbeban) tidak tergantung
pada beban, dan variabel yang tergantung pada beban. Kerugian variabel berbanding lurus dengan beban.
Maka salah satu sifat bawaan setiap mesin adalah tuntutan bahwa crane selalu beroperasi pada beban penuh, kalau
tidak ada yang merugikan akan meningkat dengan persentase yang besar terhadap kerja crane yang berguna
4. Memilih Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Pengereman Untuk Mekanisme Penjalan
Momen gaya motor yang di perlukan selama percepatan dan momen gaya rem selama perlambatan pada mekanisme
penjalan truk, troli pengangkut, crane jalan, kantilever, monorel, dan crane lainnya yang bergerak pada rel dapat di tentukan dengan
rumus :
Mbr = Mdyn Mst
akan tetapi untuk mencegah tergelincir pada roda jarak pengereman ini harus di batasi tidak kurang dari nilai yang di tunjukan
Teknik
PNL 2/26/2014
pada Tabel 41. dalam nenentukan momen gaya rem terhadap gerak
dapat Mesin
di perhitungkan
dengan mengabaikan gesekan pada flens
roda penjalan.

5. pemilihan Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Rem Untuk Mekanisme Pemutar
Momen gaya yang di perlukan motor selama percepatan dan momen gaya pengereman selama perlambatan untuk
mekanisme pemutar crane di tentukan dengan rumus sama seperti pembahasan yang telah dibahas diatas.
Mst = Mst =
M
i

M = momen resistansi perputaran penuh dengan memperhitungkan tekanan angin.


i = perbandingan transmisi
= efisiensi penggerak

di dapatkan dari rumus sebelumnya dan rarus di acu pada poros motor. Daya motor yang
di perlukan pada mekanisme pada pemutar crane dipilih dengan cara yang sama seperti pada mekanisme pengangkat.
6. Pemilihan Daya Motor Dan Menentukan Momen Gaya Pengereman Untuk Mekanisme Perentang Dan Pendongkrak
Bila jangkouan crane di ubah dengan troli yang di gerakan tali, momen gaya motor yang diperlukan selama percepatan
dan momen gaya pengereman selama perlambatan dapat di lihat pada persamaan sebelumnya.
Lintasan pengereman untuk menghentikan troli biasanya di ambil sebesar s 0,25 s/d 0,5 m.
Pada mekanisme pendongkrak momen gaya motor yang diperlukan sewaktu percepatan dan momen gaya
pengereman selama perlambatan ditentukan oleh persamaan yang telah di bahas diatas.
Dalam rumus ini G adalah bobot tiang lengan yang dibebani penuh dan v- kecepatan titik bobot tiang lengan yang
dibebani tersebut pada gerakan tunak.
Motor dan rem mekanisme pendongkrak harus di periksa terhadap kapasitas angkat maksimum pada berbagai
kedudukan tiang lengan.
Daya motor yang diperlukanuntuk mekanisme perentang dan pendongkrak dipilih dengan cara yang sama seperti pada
mekanisme pengangkat.
Bila rem tidak di pasang pada poros motor , momen gaya dinamik Mdyn

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dengan troli yang tak dibebani pada jari-jari minimum tetapi dengan arah
Teknik Mesin PNL
yang berlawanan, yaitu

Gc

(
Q + Go )a + 2G1e1 + G0 ao
=
2eg

Bila troli yang dibebani penuh berada pada ujung luar tiang lengan, kita
akan mendapatkan reaksi bantalan padaujung tiang lengan sebagai
berikut:
Reaksi vertikal

V = Q + G0 + G1 + GC
Reakisi horizontal

H =H =
,
1

,,
1

(Q + G0 )a G1e1 GC eg
h1

Dalam rumus ini


Q ---- bobot muatan yang diangkat
G0 ---- bobot troli
G12/26/2014
---- bobot tiang lengan.

Untuk menentukan gaya yang bekerja pada bagian kerangka secara grafis
akibat bobot muatan dan troli (Q + G0), troli yang terbebani penuh harus
diletakkan pada jangkauan maksimum dan beban yang sebenarnya digantikan
dengan bobot Q, yang dipindahkan kesambungan yang terdekat, kemudian
kita dapatkan:

Q , = (Q + G0 )

a
a a,

Gaya Q dan G digunakan untuk menggambarkan diagram cremona dan


menentukan gaya yang bekerja pada bagian kerangka akibat bobot muatan dan
troli (gambar 222b)
2/26/2014

Teknik Mesin PNL

Diagram untuk menentukan gaya akibat bobot mati tiang lengan ditentukan
dengan cara yang sama (gambar 222c). Karena pada crane ini momen akibat
pengimbang G1e1 > GC eg maka tidak ada tekanan horizontal pada
bantalan akibat bobot tiang lengan.
CRANE DENGAN TIANG LENGAN-PENDONGAK. Marilah kita bahas
dengan memakai contoh, bagian yang berputar dan pendukung crane derek
(gambar 223).
Gaya yan bekerja pada tiang lengan dan tiang vertikal crane ini dapat
ditentukan dengan mudah dengan mamakai metode grafis untuk jari-jari
maksimum (gambar 223a). Bobot tiang lengan horizontal G1 dan tiang
vertikal G2 dipindahkan pada sambungan yang berdekatanp. Bobot Q,
gaya G1 dan tarikan S1 dan S2 digabungkan pada ujung tiang lengan
2
horizontal menjadi gaya resultante R. gaya resultante R1 dan R2 akibat
tarikan tali S1 dan S2 didistribusikan diantara sambungan bawah dan atas
tiang vertikal sebagai komponen

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Diagram Cremona untuk menentukan tegangan pada bagian kerangka digambar


kan dari gaya R, R1, , R1,, , R2, dan R2,, . G1 Dan G2 (pada ujung atas dan bawah).
2
2
Tiang lengan dan vertical mengalami tegangan tekan lentur. Kedua tiang
tersebut dibuat dari kayu ataupun profil baja canai. Bila terbuat dari baja canai
tiang tersebut mempunyai penampang persegi yang terdiri atas empat buah
baja siku yang disambung keempat sisinya dengan penampang kisi.
Biasanya tiang vertical Derek (gambar 223b) diikat dengan dua buah kaki
pendukung miring 11 dan 12 pada ujung atas dan dengan dua bagian horizontal
13 dan 14 pada bagian bawah.
Gambar 223. Penyelesaian tiang lengan, vertikal dan batang tulang crane derek

Bila tiang lengan berada pada kedudukan I


maksimum
H
+ S11maks = +

( = 0) , kaki 11 dibebani gaya

sin

(kaki 12 tidak dibebani). Bila tiang lengan berputar kekiri kedudukan I gaya
yang bekerja pada kaki 11 akan berkurang, sebagian diambil alih oleh kaki
12 yang disini mengalami tegangan tekan.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

S11 = S12 = + H 1 cos 45 o

1
sin

Pada kedudukan III, bila = 90 o , kaki II bebas dari bebannya karena kaki 12
akan menahan seluruh gaya horizontal H1. bila > 90 o kaki II mengalami
tekanan yang akan mencapai nilai maksimum pada kedudukan IV ( = 180 o )
S

maks
13

H1
1
= H 1 sin 90
1,0
sin
sin
o

Diagram polar (gambar 223b) menunjukkan kurva yang menggambarkan


gaya yang bekerja pada kaki II pada kedudukan terujung pada tiang lengan
S
= H1
yang dibatasi sudut . Diagram untuk kaki 12 akan serupa dengan diagram
yang ditunjukkan.
Bagian horizontal 13 dan 14 mengalami tekanan dan tarikan yang
tergantung pada kedudukan tiang lengan . bagian 13 mengalami tegangan
tekan maksimum pada kedudukan I, yaitu
dan tegangan tarik
maksimum pada kedudukan IV, yakni,
maks
11

S13maks = H 1 sin 90 o +1,01


Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Bila pendukung bawah tiang vertical meneruskan reaksi horizontal


bantalan langsung ke pondasi beton, bagian 13 dan 14 dapat ditiadakan.
Dalam hal ini ujung bawah kaki 11 dan 12 (masing-masing terpisah) diikat
dengan baut benam pada pondasi beton. Titik putar atas pada Derek yang
dapat diputar pada satru lingkaran penuh atau kolong bangunan. Bila kita
mengasumsikan keenam buah tali tersebut kukuh dua buah diantaranya
mengalami tegangan maka gaya dikerahkan pada satu buah tali kukuh akan
sama dengan . Tetapi karena tali tersebut miring dengan sudut terhadap
vertical maka tegangan desain yang sebenarnya adalah
S=

H1
2 cos 30 O sin

Batas keamanan tali yang sebenarnya mengharuskan jumlah tali minimal 5


buah.

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

3. Struktur Kantilever
Bagian pendukung crane kantilever terdiri atasa dua buah roda penjalan vertikal
yang akan menahan beban akibat bobot crane, troli dan beban hidup dan dua pasang
bantalan nol masing-masing pada bagian atas dan bawah yang akan menahan gaya
reaksi horizontal akibat momen yang akan menyingkirkan crane (gambar 224)
Gambar 224 menunjukkan kerangka crane kantilever dengan troli dalam
dan gambar 225 menunjukkan crane dengan troli luar.
Beban penuh pada penumpu kerangka akan sama dengan (lihat gambar
225) beban bantalan vertikal
V = Q + G0 + G1

Dengan :
Q --- bobot muatan yang diangkat
G0 --- bobot troli
G1 --- bobot crane tanpa troli

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Beban bantalan horizontal:


H '= H ''=

(Q + G0 )a + G1e1
h

Kerangka krane kantilever dirancang dengan dua buah modifikasi. Dengan troli
dalam atau troli luar (yang bergerak pada batang tepi atas atau bawah).
Beban kontstan pada girder utama rangka (bobot beban mati) terdiri atas
bobotnya sendiri, setengah bobot penopang silang dan setengah bobot struktur
platform dengan lantainya. Setengah bobot batangbobot penopang silang dan lantai
ditahan oleh gireder tambahan (samping)
Gambar 224 Rangka crane kantilever

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Pada awalnya bobot girder utama, batang penopang silang, dan lantai
ditentukan dengan metode coba-coba dengan perbandingan desain yang tersedia
Bila beban akibat bobot girder utama adalah G1dan jarak ketitik bobotnya
dengan e1 maka reaksi pada pendukung kerangka adalah:
V = G1 dan

H = G1

e1
h

Dengan mengasumsikan bahwa beban G1 terdistribusikan seragam


sepanjang girder utama, kita dapat mencari gaya yang bekerja pada sambungan k1
dan k2 (gambar 225a). Bila mengetahui gaya-gaya pada sambungan tersebut kita
dapat mencari tegangan pada bagian kerangka akibat bobot girder utama dengan
menggambarkan diagram Cremona (gambar 225a)

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Teknik Mesin PNL

12

2/26/2014

STRUKTUR
RANGKA
CRANE

Pada gambar 220b resultante R1 komponen gaya S dan Q pada ujung luar tiang lengan
ditentukan dengan metode sebelumnya. Tarikan S dan S tali pada roda puli bagian
kerangka tengah 4 akan menghasilkan resultante R2 yang bekerja pada ujung bagian
rangka 4 sebagai R2 dan R2 sebanding dengan bagian lengan tersebut.Gaya S
pada drum diuraikan menjadi gaya yang bekerja padsa bagian pilar (S dan S).
Gaya R1, R2, dan R3 digunakan untuk menggambarkan diagram Cremona dan untuk
menentukan tegangan pada bagian kerangka akibat beban muatan dan tarikan tali.

Gambar 220c menunjukkan diagram tegangan pada bagian kerangka akibat


bobot tiang lengan, dimana diagram ini harus dibuat dengan skala lebih
besar dibandingkan diagram untuk bobot muatan.

Bobot tiang lengan dan akibatnya pada bagian


suprastruktur ditentukan secara coba-coba.
Tegangan pada bagian kerangka adalah
jumlah beban gaya mati dan beban hidup
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Pada crane yang berat dengan mekanisme pemutar yang digerakkan oleh penggerak
daya, efek gaya inersia diperhitungkan dengan mengasumsikan gaya horisontal
sebesar yang bekerja pada ujung tiang lengan. Gaya inersia ini didukung oleh
rangka batang horisontal (Gambar 220d) yang setengahnya mengalami tekanan
tambahan dan bagian lainnya mengalami tarikan.
CRANE DENGAN TIANG TETAP
Gambar 221 adalah contoh suprastruktur pejal yang sering digunakan untuk crane
pilar putar tanpa pengimbang.

Keunggulan desain ini adalah tersedianya ruangan


yang cukup besar dibawah tiang lengan.
Girder berbentuk kotak diperkuat pada bagian yang
melengkung dengan pelat dan pada bagian yang
lurus memakai penopang.
Dimensi penampang ditentukan secara coba-coba.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tegangan Pada bagian II-II, III-III, IV-IV ditentukan sebagai berikut:Bagian

atas
yang miring dianggap terpasang mati (gambar 221b)
pada penampang II-II (gambar 221a)
Bobot muatan Q diuraikan menjadi gaya tekan N1 dan
gaya lentur P1. Biasanya momen yang berlawanan dari
tarikan tali S diabaikan.
Pada kedua nilai tersebut ditambah gaya tekan N2 dan
gaya lentur P2 akibat bobot suprastruktur G2

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Momen lentur (faktor koreksi dinamik diabaikan)


MII = P1C1 + P2C2
(307)
Gaya normal
(308)
NII = N1 + N2 + S
Resultante tegangan satuan (tanpa gaya geser)

(309)

dengan:
W2 dan F2 momen resistensi dan luas penampang pada bidang II-II (diagram
tegangan, gambar 211c)
Tegangan geser satuan
(310)
Gambar 221 diagram untuk menyelesaikan suprastruktur pejal untuk crane
putar
Tegangan satuan dengan memperhitungkan tegangan geser
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

(311)

Penghitungan tegangan pada bagian tengah yang melengkung pada penampang


III-III (gambar 221a) dibuat seperti batang lengkung. Momen lentur MIII= Qa +
G1 e1. Gaya normal NIII = Q + G1. Resultante tegangan satuan pada bagian
terluar dan terdalam serat penampang tersebut ialah
(312)
dengan :
r = jari-jari kelengkungan batang (Gambar 221d).
Biasanya nilai x ditentukan dengan metode grafis. Tanda + pada persamaan
(312) dipakai untuk serat penampang terluar, dan tanda dipakai pada serat
penampang yang terdalam. Tegangan satuan bervariasi menurut suatu
hiperbola (gambar 221d).
Pada penampang IV-IV pada bagian bawah yang lurus (gambar 221a)
momen MIV = MIII Gaya normal NIV = NIII, Resultante tegangan satuannya
adalah
(313)

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Semua penampang dibawah penampang IV-IV hanya mengalami lenturan.


Diagram momen lentur batang tersebut digambarkan pada gambar 221e dan
diagram tegangan pada gambar 221f.
2. SUPRASTRUKTUR CRANE PUTAR BENTANG DAN CRANE LENGAN-PENDONGAK
Crane Bentang dengan Troli.
Gambar 222a menunjukkan Diagram crane batang yang dapat diputar dalam suatu lingkaran
penuh yang mempunyai troli gerak.
Crane ini diberi pengimbang untuk mengurangi gaya reaksi horisontal pada pendukungnya.
Besarnya pengimbang Gcw harus dibuat sedemikian rupa sehingga gaya reaksi horisontal bantalan
dengan troli yang terbebani penuh pada jarijari maksimum bernilai sama
Gambar 222 penyelesaian secara grafik suprastruktur crane putar batang yang jangkauannya
dapat diubah dengan troli

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Momen Lentur dan gaya lateral akibat beban konstan. Bila L adalah
bentangan girder memanjang utama, dalam meter; G-bobot girder
tersebut, yakni beban konstan, dalam ton, yang terdistribusi seragam
sepanjang bentangan; q- bobot mati, dalam ton per meter panjang,
momen lentur pada jarak x dari penumpu sebelah kiri akibat bobot
mati adalah
Mq =

ton m

Momen lentur maximum bila

(322)

Mqmaks =

(321)

adalah
ton m

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Kurva momen lentur akan merupakan suatu parabola yang digambarkan sepanjang L
dengan ordinat maksimum Mqmaks (Gambar 228b).
Gaya lateral pada jarak x dari penumpu kiri adalah
ton
Gaya lateral maksimum pada sebelah kanan atau kiri penumpu x = 0 akan sama
dengan
ton
Kurva gaya lateral ditunjukan pada gambar 228e.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Momen lentur dan gaya lateral akbat beban gerak (troli dan muatan). Bila
bobot troli berbeban didistribusikan seragam pada rodanya, maka beban
pada satu roda adalah
dengan Q-bobot muatan yang diangkat
dan Go-bobot troli.
Dapat diasumsikan dalam hal ini bahwa girder pelat menahan dua buah beban
P yang identik yang terpisah sejauh b (Gambar 228a). Maka momen lentur
pada penumpu di bawah roda sebelah kiri, yang ditempatkan pada jarak x
dari penumpu kiri ialah
ton-m

(325)

Momen lentur maksimum akan terjadi pada penampang yang berjarak


bagian tengah bentangan gider pelat tersebut
ton-m

Teknik Mesin PNL

dari

(326)

2/26/2014

Momen lentur didistribusikan dengan bentuk parabola dengan ordinat terbesar pada
panjang
(Gambar 228c). Kurva momen untuk kedudukan beban yang paling
tidak menguntungkan adalah 0-1-2-3; yang didapat dengan menggambarkan dua
kurva momen akibat gerak beban dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri.
Momen lentur maksimum berkurang bila jarak antara roda bertambah. Bila jarak antar
roda (misalnya, pada troli tangan) kecil dibandingkan bentangan, kita dapat
mengasumsikan dengan cukup akurat untuk penggunaan praktis bahwa b = 0 dan

Gambar 228 Kurva momen dan gaya lateral girder pelat


Bila roda troli diberi beban berbeda, dapat diasumsikan bahwa dua beban P1 dan P2
yang berlainan akan bergerak sepanjang girder; maka
V = P1 + P2 merupakan resultante kesua gaya yang berkerja pada roda dan
dan

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dalam hal ini momen lentur pada daerah dibawah roda, pada jarak x dari
penumpu kiri adalah
ton-m
Momen lentur maksimum akibatbeban P1 pada jarak
ialah

(327)
dari titik tengah girder

ton-m

(328)

Persamaan ini merupakan persamaan parabola yang digambarkan sepanjang


(L b1) dengan ordinat maksimum
Momen pada daerah dibawah beban P2 pada jarak x dari penumpu kanan
ditentukan dengan cara yang sama sepeti diatas, yakni
ton-m

(329)

dan
Teknik Mesin PNL

ton-m

2/26/2014

(330)

Persamaan (330) merupakan parabola sepanjang

dengan ordinat

Untuk beban yang sama P dan P gaya lateral pada jarak x dari penumpu kiri ialah
(Gambar 228f)
ton

(331)

Bila x = 0gaya lateral maksimum pada penumpu kiri ialah


ton
Gaya lateral pada jarak

(332)

dari penumpu kiri ialah


ton

(333)

Dengan beban P1 dan P2 gaya lateral pada jarak x akan sama dengan
ton Mesin PNL
Teknik

2/26/2014

(334)

Bila x = 0
ton
Gaya lateral pada jarak

(335)

dari penumpu kiri ialah

Bila kita menambahkan kedua kurva momen akibat aksi beban mati (Gambar 228b)
dan beban gerak (Gambar 228c) kita akan mendapatkan momen resultan
(Gambar 228a) daerah yang diarsir. Dengan mengalikan momen perlawanan
pada berbagai penampang girder utama dengan tegangan amannya kita akan
mendapatkan kurva yang menggambarkan kekuatan girder (kurva momen aman)
garis kontur pada gambar 228d. Diagram resultante gaya lateral ditunjukkan
pada gambar 228g.
Gambar 229 menunjukkan diagram momen
dan
untuk girder memanjang
utama crane jalan dengan kapasitas angkat mulai 5 sampai 50 ton dan
bentangan mulai 10 sampai 30 meter.
Tegangan Satuan akibat Momen Lentur
(a)
Akibat beban utama
(336)
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tegangan satuan akibat momen lentur


a) Akibat beban utama
b) Akibat beban utama dan tambahan
Tegangan Satuan akibat gaya lateral
a)
Akibat beban utama
b)
Akibat beban utama dan beban tambahan
Notasi berikut digunakan pada rumus sebelumnya:
= tegangan lentur normal sebenarnya (lentur) dalam kg/cm2
=tegangan satuan tangensial yang sebenarnya (geser) dalam kg/cm2
dan = tegangan satuna aman untuk lentur dan geser dalam kg/cm2
=koefisiensi dinamik untuk gaya akibat beban konstan
=koefisiensi dinamik untuk gaya akibat beban konstan
=momen netto pad setiap penampang (tanpa lubang paku keling)
=jumlah momen lentur pada penampang akibat beban tambahan
=momen statis total pada setiap bagian penampang (tanpa lubang paku
keling)
=tebal dinding pada setiap penampang
Igr
=momen inersia total ditinjau dari sumbu utama
=jumlah gaya lateral pada setiap penampang
akibat beban tambahan.
Teknik Mesin PNL 2/26/2014

Gambar 229 kuva untuk memperkirakan momen maksimum akibat beban konstan
Tabel 4.2 Koefisiensi dinamik untuk gaya akibat beban diam
Tabel 4.3 Koefisiensi dinamik untuk gaya pada beban berjalan
Deformasi Defleksi Girder.Defleksi girder utama yang berlebihan akan menyebabkan seluruh
jembatan bergetar dan berpengaruh besar pada operasi crane.
Untuk menjaga defleksi dalam batas aman, girder memanjang utama harus cukup tinggi dan
emiliki momen inersia yang memadai.
Pada girder dengan momen inersia yang konstan 1 cm4, defleksi maksimum akibat bobotnya
sendiri (gambar 230) ialah:
Gambar 230 Diagram untuk menghitung defleksi girder utama crane jalan
dengan:
G = bobot girder, dalam kg
E2.200.200 kg/cm2 Modulus elastisitas.
Defleksi akibat beban gerak dapat ditentukan berdasarkan asumsi bahwa dua beban P dan P
(beban pada roda troli berbeban) ditempatkan secara simetris pada bagian tengah
crane(gambar 230). Maka kita akan mendapatkan defleksi dengan ketelitian yang memadai
Defleksi total adalah
memeriksa kekuatan flens bawah pada jalur monorel. Pada crane jalan girder tunggal, pengangkat
yang digerakkan tangan ataupun daya sering didesain untuk pada batang canai-I.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dalam hal ini momen lentur persatuan panjang ialah:


M = 0,51 P
Dengan
P = gaya yang ditimbulkan oleh roda yang pada desain dengan empat roda
akan sebesar:
P=
Dengan
Go = bobot pengangkat yang dapat bergerak
Q = kapasitas angkat
Dengan menandai tebal flens dengan t, momen penampang (per satuan
panjang) ialah sebesar
W==
Gambar 231 Flens bawah batang canai-I
Tegangan pada flens akan menjadi

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

K koefisien yang memperhitungkan lubang pada lantai ~ 0,5.


Biasanya lebar lantai dioambil sebesar 800; 1.000; 12.000 .
5) bobot penopang silang G cr-br 1/30 G utama;
6) bobot mekanisme penjalan G mech = 700 sampai 1.300 untuik crane dangan
kapasitas angkat sampai 30 ton;
7) bobot kabin operator dengan peralatan elektriknya dan bobot operator itu sendiri
Gcab 1.000 sampai 1.500 kg
Maka bobot total rangka batang utama akibat beberan konstan ialah :

(344)

G = G utama + G hor + (Gpt + Gft ) + Gcr-br + Gmech + Gcub

dan beban yang dcitahan oleh tiap-tiap sambungan atau titik panel rangka ialah
G
K=

(345)
n -1

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Untuk menentukan tegangan pada anggota rangka susun akibat beban konstan
digunakan diagram Cremona ( gambar 234 )
Tegangan pada bagian rangka batang a.kibat beban gerak.
Beban gerak menyebabkan batang tepi atas girder utama mengalami tekanan dan
batang tepi baewah mengalami tarikan. Tergantung pada kedudukan troli batang
diagonal dapat mengalami tarikan maupun tekanan.
Gambar 235 ditujukan untuk menentukan tegangan maksimum pada bagian girder
utama akibat beban gerak .
Momen maksimum , M = P y1 + P2y2

(346)

Tegangan pada batang tepi ditentukan dengan membagi momen pada sambungan
yang berlawanan dengan segitiga rangka batang pada jarak terpendek antara
batang ke sambungan
Miv
S4 =

(347)
h

Gaya lateral akan sama dengan

T = P y1 + P2y2

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

(348)

Metode yang sama digunakan untuk mencari gaya lateral pada sambungan lainya.
Tegangan pada penopang yang miring ditentukan dengan bantuan diagram Cremona yang
digambarkan untuk rangka batang bila reaksi tumpukan kiri A = 1 ton
Untuk ini sambungan yang tepat disebelahkanannya juga dibebani yang sesuai. Tegangan
pada penopang tulang miring adalah

(248)
Dengan :
F Tegangan pada penopang tulang miring yang didapatkan dari diagram cremona untuk A=1
T gaya lateral pada titik sambungan (yang paling buruk pengaruhnya).
Beban roda troli hanya menghasilkan tegangan tekan pada batang vertikal. Jika b = atau b>
(lihat gambar 232a), maka tegangan pada batang vertikal adalah S = P1 ; Jika b <
maka
(350)
Nilai tegangan pada bagian akibat beban gerak kemudian dituliskan pada suatu kolom dalam
tabel ringkasan perhitungan masing-masing. Teknik Mesin PNL 2/26/2014

Tegangan Tambahan Pada Bagian Rangka Akibat Pengereman Crane. Batang tepi atas
mengalami juga gaya lentur pada batang horizontal akibat gaya pengereman bagian gerak
crane bermuatan. Gaya akibat inersia komponen crane akan mencapai maksimum bila roda
perjalan crane secara tiba-tiba.
Jika bobot muatan yang diangkat adalah Q, bobot troli adalah G0, bobot crane (tanpa troli)
dengan G, dalam kg, percepatan gravitasi adalah g (g=9.81 m/s2) dan koifisien gesek antara
roda perjalan dan rel adalah ( 0,2) dan jika setengah dari roda crane direm kita akan
mendapatkan

Dengan perlambatan adalah


Gaya inersia massa troli yang bekerja pada rangka batang pada bidang horizontal akan sama
dengan
(351)
Karena gaya ini ditransmisikan ke rel pada girder utama, setiap batang-tepi atas dan rangka
pengaku horizontalnya (melalui penipang slang) akan menahan setengah dari gaya inersia
tersebut. Momen letur maksimum akan terjadi pada jarak dari bagian tengah bentangan crane.
Persamaan momen [rumus (326)] harus ditambah dengan nilai gaya horizontal yang bekerja
pada satu roda satu rangka batang.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Maka momen lentur horizontal maksimum adalah


(352)
Tegangan Satuan pada Bagian Rangka Batang
Pemeriksaan terhadap tekanan atau tarikan
a. akibat kerja beban utama
(353)
b. akibat kerja beban utama dan tambahan
(354)
Pemeriksaan terhadap stabilitas (tertekan)
a. akibat kerja beban utama
(355)
b. akibat kerja beban utama dan tambahan
(356)
Pemeriksaan terhadap lenturan dan tekanan lateral :
a. akibat kerja beban utama
(357)
Teknik
Mesin PNL
(357)

2/26/2014

b. akibat kerja beban utama dan tambahan


(358)
Pemeriksaan terhadap stabilitas :
a. Akibat kerja beban utama
(359)
b. akibat kerja beban utama dan tambahan
(360)
Dalam memeriksa stabilitas (lenturan akibat tekanan aksial) nilai koefisien
diambil untuk kefleksibelan bagian yang berada dalam bidang lentur dari
Tabel 44.
Kefleksibelan batang didapat dengan menggunakan rumus

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

(361)

Tabel 44 Koefisien yang mengurangi tegangan aman dalam lenturan akibat tekanan
aksial bagian rangka batang yang terbebani terpusat

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dengan
Igr = momen inersia total penampang bagian
Fgr = luas penampang bagian
L

= luas bagian

Kefleksibelan batang tidak boleh melebihi :


a)

b)

120 untuk bagian yang merupakan batang tepi dan penopang ujung rangka
batang yang mengalami tekanan;
150 untuk bagian lain rangka batang utama yang mengalami tekanan dan
untuk batang tepi yang mengalami tekanan;

c)

200 untuk batang lain rangka batang utama dalam yang mengalami tarikan;

d)

200 untuk batang dari rangka batang tambahan yang mengalami tekanan;

e)

250 untuk batang lain rangka batang tambahan.

Gambar 237 Diagram momen akibat lenturan setempat pada batang tepi atas yang
dihasilkan oleh oda troli yang bermuatan
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tanda-tanda yang diguanakan rumus (253) sampai (360) ialah sebagai berikut :

= koefisien dinamik untuk gaya akibat beban konstan (lihat Tabel 42)

Sq = gaya akibat beban konstan


= koefisien gay dinamik akibat beban gerak (lihat Tabel 43)
Sp = gaya akibat beban gerak
Sp = gaya akibat beban gerak
Mp = momen lentur akibat lenturan setempat pada batang tepi atas yang diakibatkan
oleh roda troli yang bermuatan (Gambar 237)
(362)
Fnet = luas penampang netto bagian (tanpa lubang paku keling)
Fgr = luas daerah gross bagian (dengan lubang paku keling)
Wnet = momen penampang bagian netto
Wgr = momen penampang bagian gross
Sadd = jumlah gaya akibat beban tambahan
Madd = jumlah momen akibat beban tambahan
[] = tegangan aman

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Beban tambahan akibat pengereman crane ditahan oleh penampang (Gambar238) atau
rangka batang horisontal yang terletak diantara ranga batang utamadan rangka
batang sisi (Gambar 239). Jika (tanpa rangka batang horisontal) lantai plat baja
dianggap menahan gaya ini maka tegangan pada bidang horisontal pada bagian
terluar dapat ditentukan dengan persamaan momen (352).

Gambar 238 Diagram untuk menyelesaikan batang tepi atas dari rangka batang
berlantai
Gambar 239 Menentukan tegangan pada bagian rangka batang horisontal akibat
pereman crane
Momen perlawanan (Gambar 238) adalah

Karena lantai plat baja tersebut dilubangi maka penampang yang berguna hanya
dianggap 50 persen saja.
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tergantung pada arah gerak crane tegangan pada bidang horisontal berubah-ubah
dari tegangan tarik menjadi tegangan tekan dan sebaliknya. Jika gaya inersia
komponen ditahan oleh rangka batng horisontal (Gambar 239) kita harus
mendistribusikan beban pada rodatroli Pdalamketitik sambungan yang berdekatan,
tentukan gaya reaksi horisontal H1 dan H2 dan menggambarkan diagram Cremona
(Gambar 239). Diagram Cremona ini dipergunakan untuk mencari tegangan
tambahan pada bagian-bagian batang tepi atas yangmerupakan tegangan sekat
untuk arah gerak crane diatas tersebut. Tegangan tambahan
ditambah Fnet
maksimum akibat gaya tekan vertikal untuk mendapatkan [lihat rumus (354) sampai
(360)] tegangan maksimum pada batang tepi atas (batang tepi bawah hanya
mengalami tarikan).
Defleksi Batang dan Lengkungannya. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya,
defleksi rangka batang akibat muatan maksimum yang diangkat dan bobot troli tidak
boleh melebihi <
L dengan L-panjang bentangan rangka batang.
Defleksi kisi rangka batang jembatan jalan dapat ditentukan sampai ketelitian 10 persen
dengan rumus
(363)
Dengan :
M = momen desain akibat beban gerak, dalam kg-cm
L = panjang betangan dalam cm
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tergantung pada arah gerak crane tegangan pada bidang horisontal berubah-ubah
dari tegangan tarik menjadi tegangan tekan dan sebaliknya. Jika gaya inersia
komponen ditahan oleh rangka batng horisontal (Gambar 239) kita harus
mendistribusikan beban pada rodatroli Pdalamketitik sambungan yang berdekatan,
tentukan gaya reaksi horisontal H1 dan H2 dan menggambarkan diagram Cremona
(Gambar 239). Diagram Cremona ini dipergunakan untuk mencari tegangan
tambahan pada bagian-bagian batang tepi atas yangmerupakan tegangan sekat
untuk arah gerak crane diatas tersebut. Tegangan tambahan
ditambah Fnet
maksimum akibat gaya tekan vertikal untuk mendapatkan [lihat rumus (354) sampai
(360)] tegangan maksimum pada batang tepi atas (batang tepi bawah hanya
mengalami tarikan).
Defleksi Batang dan Lengkungannya. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya,
defleksi rangka batang akibat muatan maksimum yang diangkat dan bobot troli tidak
boleh melebihi <
L dengan L-panjang bentangan rangka batang.
Defleksi kisi rangka batang jembatan jalan dapat ditentukan sampai ketelitian 10 persen
dengan rumus
(363)
Dengan :
M = momen desain akibat beban gerak, dalam kg-cm
L = panjang betangan dalam cm
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dengan :
h

= tinggi rangka batang, dalam cm

Fatas

= luas penampang gross batang tepi atas, dalam cm2

Fbawah

= luas penampang lintang gross batang tepi bawah, dalam cm2

= modulus elastisitas

1,2

= koefisien yang diperhitungkan deformasi batang penopang miring

Kadang-kadang yang disebut dengan kelengkungan (kembar) dipasangkan pada


jaringan rangka batang untuk memberi pratarikan pada bagian batang tersebut.
Biasanya kelengkungan pada titik sambungan tengah diambil sama dengan defleksi
amannya. Biasanya kelengkungan pada sambungan lainnya mengikuti fungsi
parabola.
Marilah kita bahas dengan memakai contohrangka batang crane jalan elektrik (Gambar
240) dengan karakteristik berikut : bentang L = 24.000 mm, jumlah panel n = 10,
panjang panel = 2.400 mm, tinggi rangka h = 2.400 mm, kelengkungan maksimum
fmaks = 24 mm =
Gambar 240 Penentuan kelengkungan rangka batang secara grafis
Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Gambar 242 Penyelesaian Secara Grafis Rangka Batang Kisi


Tabel 45 Momen gaya Lateral akibat Beban Gerak

= 1.800 = 37.500 kg-cm dan = 0,87


=
=
= 55
Perhitungan sebelumnya memperbolehkan penggunaan dua batang kanal No.
12 untuk
batang-tepi atas rangka.
Batang-tepi bawah (batang 13 dan 19 dua batang siku 60 x 60 x 8 mm)
Tegangan satuan batang pada batang-tepi bawah adalah
=
=
= 107 kg / cm2
Dengan Mp = P1 = 1.800 = 37.500 kg-cm dan = 0,87
=
=
= 55
Perhitungan sebelumnya memperbolehkan penggunaan dua batang kanal No.
12 untuk batang-tepi atas rangka.
Batang-tepi bawah (batang 13 dan 19 dua batang siku 60 x 60 x 8 mm)
Tegangan satuan batang pada batang-tepi bawah adalah
=
=
= 107 kg / cm2
Dengan Mp = P1

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dengan :
Fnet = 0,85 Fgr = 0,85 x 9,03 x 2 = 15,35 (dengan
memperhitungkan
berkurangnya kekuatan akibat lubang paku keling).
Penampang miring (batang 6-dua batang siku 50 x 50 x
6 mm).
Tegangan satuan pada penopang miring adalah :
=
1.180 kg / cm2
Dengan : = 0,45
=
=

= 120

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Tabel 46 Tabel Ringkas hasil Perhitungan

Batang penumpu ujung terbuat dari dua batang siku 50 x 50 x 6 mm karena


tegangannya tidak melebihi tegangan pada penopang miring tersebut.
Tegangan satuan pada bagian rangka batang utama cukup aman untuk baja CT 2.
Gambar 424e menunjukkan diagram Cremona untuk menyelesaikan rangka batang sisi
dan Gambar 242d untuk rangka horisontal. Nilai tegangan pada rangka-rangka ini
diringkas pada Tabel 46.

4. Defleksi pada rangka batang utama akibat beban gerak [rumus (363)]
adalah
=

= 0,9 cm

Momen akibat beban gerak akan sama dengan


M=

= 1.265.000 kg-cm

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Dan momen inersia kedua batang-tepi rangka batang adalah


Im =

= 2,14 cm

Menurut kaidah keteknikan, defleksi tidak boleh melebihi


=

= 2,14

Maka, defleksi = 0,9 cm yang kita dapatkan sangat diizinkan.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

ELEVATOR
1. ELEVATOR SANGKAR
Elevator sangkar juga disebut lift ditujukan untuk mengangkat barang dan penumpang secara vertikal
didalam sangkar yang bergerak pada rel penuntun tetap. Lift banyak digunakan pada industri, toserba dan rumah
tinggal.
Lift diklasifikasikan menjadi lift untuk penumpang dan lift untuk barang. Kemudian lift barang terbagi lagi
menjadi elevator barang, elevator barangdan penumpang (memakai operator) dan elevator barang pelayanan
ringan(untuk perusahaan makanan dan komersial). Jenis penggerak yang digunakan membagi elevator menjadi elevator
elektrik (lihat gambar 249 dan 250), hidrolik dan yang dioperasikan tangan (gambar 251). Elevator yang digerakkan
elektriklah yang paling banyak digunakan.
Kecepatan tempuh lift barang berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. Lift penumpang biasa bergerak
dengan kecepatan 0,5 sampai 3,5 m/detik.
Biasanya lift penumpang tersedia mulai kapasitas 0,25 sampai 1 ton; lift barang menangani 0,25 sampai 15 ton,
sedangkan lift barang pelayanan ringan mulai 50 sampai 100 kg.
Lift sangkar elektrik mempunyai bagian-bagian utama sebagai berikut (gambar 249): sangkar atau kerata,
rel penuntun swatumpu, lorong lift, penyeimbang, peralatan penggantung, mesin pengangkat, alat pengamanan dan
kendali elektrik.
Sangkar atau kereta berfungsi untuk barang atau penumpang. Elevator penumpang dapat mempunyai
bobot kira-kira sebagai berikut:

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Kapasitas
penumpang)
Bobot sangkar, kg

(jumlah

250

275

300

350

400

Gambar 249
Bobot sangkar elevator barang dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:
= 300 + 100F untuk Q = 500 kg
Gsangkar
Gsangkar
= 300 + 125F untuk Q = 1000 kg
Gsangkar
= 300 + 150F untuk Q = 1500 kg
Dengan :
F : luas lantai, dalam m dan
Q : kapasitas, dalam kg
Rangka sangkar barang dibuat dari kanal dan besi siku sedangkan dinding dan lantai dari kayu atau
pelat besi anti gelincir. Sangkar tersebut cukup kokoh untuk menahan deformasi akibat beban kejut yang mungkin
timbul ketika pemuatan. Salah satu desain sangkar tanpa daun pintu ditunjukkan oleh gambar 252.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Gambar 252
Ukuran sangkar lift dipilih berdasarkan tekanan satuan yang dikerjakan pada lantai.

q =

Q
F

Untuk muatan berukuran kecil q diambil mulai 200 sampai 300 kg/cm, dalam hal ini luas lantai tidak boleh kurang
dari 1 meter persegi.
Alat penuntun. Sangkar atau kereta, bergerak didalam lorong pada rel penuntun yang terpasang tetap.
Gambar 253 menunjukkan berbagai desain rel penuntun:
(a)penuntun konvr\ensional untukelevator barang yang terdiri atas dua buah besi siku yang bergeser sepanjang rel kayu
persegi.
(b)Penuntun untuk lift penumpang dengan pegas ulir yang menekan ujung batang penuntun pada rel.
(c)penuntun berengsel untuk rel T- khusus.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Rel atau batang penuntun terbuat dari batang baja canai profil (siku, T, T-ganda) atau batang kayu dan diikat pada
kedua sisi lorong lift yang berlawanan.
Rel harus diberi pelumas gemuk secara teratur. Kerugian akibat gesekan pada rel penuntun diambil sebesar 5
sampai 10% dari bobot komponen gerak. Gambar 254a sampai menunjukkan cara pemasangan rel penuntun rangka
lorong lift atau dinding gedung.
Dalam mendesain rel penuntun dan cara pemasanganya harus diingat bahwa selama lift bertaut dengan penahan
pengaman, bila tali terputus, disamping bobot sangkat yang bermuatan, rel juga harus menahan benturan yang
diakibatkan penyerapan energi kinetik sangkar yang jatuh. Semakin kecil l;intasan pengereman sangkar ketika
perlambatan, akan semakin besar gaya yang timbul dari benturan. Energi kinetik akibat bobot sangkar G dengan muatan
Q adalah :
mv 2 Q + Gsangkar 2
v
=
Dengan :
2
2g
V = kecepatan tempuh, dakam m/detik
G = percepatan gravitasi sebesar g = 9,81 m/detik
Lintasan pengereman dianggap sebesar 5 10 cm. Perhitungan didasarkan pada anggapan bahwa pertautan
antara penahan pengaman dengan rel mengakibatkan gaya pada setiap rel sepanjang liantasan s yang meningkat
mulai 0 sampai Rmaks (dengan dua rel) sepanjang lintasan s adalah x 2Rmaks s.
Persamaan umum kerja dapat ditrulis sebagai berikut :

Q + Gsangkar
2g

1
v 2 + (Q + Gsangkar ) s = 2 Rmaks 2
2

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Maka gaya yang bekerja sepanjang satu rel penuntun adalah :

v2
(Q + Gsangkar )
Rmaks = 1 +
2 gs
Lorong elevator. Lorong adalah ruangan tempat sangkat lift bergerak. Disamping sangkar lorong tersebut berisi rel
penuntun, pengimbang, roda puli tali dan mesin pengangkat.
Rangka lorong baik untuk elevator penumpang maupun barang dapat didesain dalam bentuk yang beragam demikian
juga bahanyang digunakannya. Akan tetapi pada dasarnya, lorong harus memiliki kekuatan yang memadai, pencegahan
terhadap bahaya kebakaran dan mempunyai keamanan yang umum. Gambar 255 menunjukkan rangka lorong elevator
barang yang terbuat dari logam.

Gambar 255

Pengimbang elevator. Untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat, bobot sangkar diimbangi dengan
bebantambahan pengimbang yang dihubungkan dengan tali padaswangkar (gambar 256a), dengan drum mesin
pengangkat (gambar 256b) atau pada kedua secara bersamaan (gambar 256d).

Gambar 256

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Biasanya bobot pengibang yang ditunjukkan pada diagram gambar 256a, b, c dan d dianggap sama dengan
bobot sangkar ditambah 0,4 sdsampai 0,4 dari muatan maksimum, yaitu :
Gsangkar = Gsangkar + 0,5Q
Bila kita menandai kerja yang haruas dilakukan dalam menaikan dan menurunkan sangkar bermuatan
ataupun kosong (dengan mengabaikan kerugian-kerugian) dengan P dan dengan mempertimbangkam pengimbang sesuai
rumus (377), maka usaha ini akan sama dengan
Untuk menaikan sangkar bermuatan
P = +0.5Q
Untuk menurunkan sangkar bermuatan P = +0.5Q
Untuk menaikan sangkar kosong
P = +0.5Q
Untuk menurunkan sangkar kosong
P = +0.5Q

Gambar 257
Peralatan penggantung. Tali kawat pintalan sejajar atau silang
merupakan perabot pengangkat fleksibel
yang menggantung sangkar.
Untuk mengefektifkan penggunaan tali yang berdiameter lebih kecil, sangkar dan pengimbang digantungkan dengan dua,
empat atau enam tuas tali. Distribusi beban yang seragam pada semua tali didapat dengan menggunakan batang silang
penggantung jenis tuas, seperti ditunjukkan pada gambar 258a.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Mesin pengangkat dengan roda puli penggerak sering menggunakan penggantung tali terpisah berpegas
(gambar 258b) akan tetapi, sulit untuk mendapatkan beban pada seluruh tali dengan menggunakan metode ini.

Gambar 258
Mesin pengangkat elevator. Elevator sangkar menggunakan mesin pengangkat jenis drum dan roda puli
penggerak. Mesin ini lebih luas penggunaanya karena dapat digunakan untuk mengangkat pada segala macam
ketinggian dan ukuran yang lebih kompak.
Penggunaan mesin pengangkat jenis penggerakpada puli ini telah mengurangi kecepatan secara drastis
akibat tali putus.
Mesin pengangkat jenis drum yang ditunjukan untuk elevator sangkar berada dengan mesin pengangkat
serba guna terutama yang ukurannya jauh lebih kecil dan adanya alat pengaman khusus.
Mesin pengangkat roda puli untuk lift penumpang ditunjukkan pada gambar 259. Mesin ini menggunakan
rem sepatu ganda yang dikendalikan oleh elektromegnet gambar260.
Gambar 259
Gambar 260
Gambar 261

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Sifat spesifik desain mesin pengangkat penggerak roda puli. Umur roda puli yang diinginkan merupakan dasar untuk
mendapatkan nilai aman tekanan satuan antara tali dan alur roda puli. Alur roda puli akan hilang fungsinya karena
pengikisan pada dinding alur yang tergantung pada gelincir dan gerak elastis tali. Semakin besar kecepatan gerak tali dan
semakin besar jumlah siklus kerja elevator per satuan waktu,dan semakin besar keausan yang terjadi.
Pada elevator yang mesin penggeraknya diletakan pada lantai atas (mesin dengan penggerak roda puli) nilai numerik
percepatan dan perlambatan yang diizinkan (a) ditentukan dan ditetapkan dengan percobaan. Nilai berikut dapat dipakai
sebagai nilai rata-rata :
V, m/detik.
A, m/detik.
Perbandingan

0,75
0,65

1,0
0,85

1,5
1,15

2,0
1,4

2,5
1,65

3,0
1,88

3,5
2,1

S on
S off

ketika periode dan perlambatan dapat dinyatakan secara perkiraan dengan rumus berikut :
S on

S
off

g + a S on

=
g a S

off

Dengan :
Son

G = percepatan gravitasi
= tegangan pada bagian tali yang masuk
Soff = tegangan pada bagian tali yang keluar

Alat pengaman elevator. Sangkar semua elevator harus dilengkapi dengan alat pengaman khusus yaitu penahan yang
akan menghentikan sangkar secara otomatis bila tali putus atau kendur.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Penahan akan menghentikan sangkar bila satu buah tali atau semuanya putus secara bersamaan, bila satu tali
dibebani lebih dari tali lainnya, bila tali kendudr pada saat bersamaan, dan bila kecepatan penurunan menjadi terlalu besar.
Biasanya penahan beroprasi dengan day yang diberikan oleh pegas, bobot sangkar itu sendiri atau bobot pengimbang atau
gaya udara bertekanan.
Gambar 263
2. PENGANGKAT PENGGERAK UDARA MAMPU JINJING
Pengangkat penggerak udara mampu jinjing mempunyai penggunaan yang sam seperti jenis pengangkat lainnya.
Gambar 264 menunjukkan desain pengangkat penggerak udara yang dibuat oleh pabrik Uralmash dengan kapasitas 500 kg
dan tinggi angkat 1150 mm.
Gambar 264
Alat yang mencegah muatan jatuh bila selang rusak. Kedua katup udara bertekanan akan melewati katup
pengaman 11 yang dipasang pada lubang berulir pada katup start. Selongsong dan kepala khusus dengan pegas yang
akan menahannya pada lubang didalam selongsong dimasukan kedalam katup pengaman antara ujung pipa pemasuk dan
badan masuk penstart.
Alat untuk mengukur kecepatan penurunan. Alat ini terdiri atas baut 14 dengan mur pengunci yang terletak pada
dasar badan katup start. Baut dapat diputar untuk mendapatkan kecepatan pengeluaran udara yang diinginkan dari bagian
bawah piston, sehingga diperoleh kecepatan penurunan muatan yang diinginkan.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

3. PENUMPUK
Penumpuk sangat benyak dipakai digudang-gudang untuk meletakkan muatan satuan kedalan suatu
tumpukan. Penumpuk dapat juga dipakai untuk operasi pemuatan tertentu.
Penahan pengamanan akan mencegah muatan jatuh bila tali putus. Ketika dipindahkan rangka dilipat
dengan menggunakan sekrup dengan roda tangan (gambar 265) (untuk melewatkan mesin dibawah ambang pintu).
Penumpuk ini dipasang pada roda karet dan digerakkan secara manual.
Disamping mekanisme penumpuk yang digerakkan listrik dapat juga dipakai desain dengan penggerak
hidrolik atau udara bertekanan dan untuk pelayanan ringan bahkan dapat dipakai mekanisme pengangkat yang digerakkan
tangan.
Biasanya kapasitas penumpuk berkisar antara 250 sampai 1000 kg dengan tinggi angkat sampai 5 meter.
Perkembangan terakhir ialah penumpuk swagerak yang terpasang pada truk daya universal (disebut juga truk elektrik atau
truk motor) atau pada kendaraan beroda khusus yang menggunakan sejumlah komponen dan suku cadang otomotive
standar. Kapasitasnya jarang melebihi 5 ton dengan angkat sampai 5 meter.

Teknik Mesin PNL

2/26/2014

Anda mungkin juga menyukai