Proses pertukaran panas antara dua fluida dengan temperatur yang berbeda, baik bertujuan
memanaskan atau mendinginkan fluida banyak diaplikasikan secara teknik dalam berbagai proses
thermal di industri. Terdapat berbagai jenis penukar panas menurut ukuran, efektifitas,
perpindahan panas, aliran , jenis konstruksi.
Berdasar sistem kerja yang digunakan, penukar panas dapat digolongkan menjadi dua system
utama, yaitu :
1.Pertukaran panas secara langsung
Materi yang akan dipanaskan atau didinginkan dikontakkan langsung dengan media
pemanas atau pendingin.
2. Pertukaran panas secara tidak langsung
Pertukaran panas secara tidak langsung memungkinkan terjadinya perpindahan panas dari
suatu fluida ke fluida lain melalui dinding pemisah.
Koefisien perpindahan panas total didefinisikan sebagai koefisien hambatan termal total menuju
perpindahan panas diantara dua fluida. Koefisien perpindahan panas total juga didefinisikan
sebagai hasil gabungan proses konduksi dan konveksi dengan memperhitungkan hambatan
diantara fluida yang dipisahkan oleh lapisan komposit dan dinding silinder.
Gambar 1. Koefisien perpindahan kalor total pada heat exchanger.
1 1 1
= +
Hambatan-hambatan yang terjadi pada permukaan pipa saat proses penukaran panas berlangsung
secara normal disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kotoran fluida, pembentukan
karat dan reaksi lain yang terjadi antara fluida dan dinding material penyusun pipa. Keseluruhan
faktor tersebut masing-masing mempunyai nilai hambatan yang ditunjukan pada tabel berikut.
FLUID (m2.K/W)
Seawater and treated boiler feedwater (below 50oC) 0.0001
Seawater and treated boiler feedwater (above 50oC) 0.0002
River water 0.0002-0.0001
Fuel Oil 0.0009
Refrigerating liquids 0.0002
Steam (nonoil bearing 0.0001
Metode yang sering digunakan untuk merancang atau memprediksi performance penukar kalor
adalah :
a. Metode LMTD
b. Metode Effectiveness () NTU
T1 Thi Tci
T2 Tho Tco
Sedangkan untuk aliran berlawanan persamaannya yaitu :
2 1
Tlm = 2
1
T1 Thi Tco
T2 Tho Tci
Bila Cc << Ch maka L menuju tak hingga, maka Tc2 ~ Th1 yang berarto kalor yang
dipindahkan maksimum.
Ch (Th1 Th2)
= atau
Cmin (Thi Tci)
Cc (Tc1 Tc2)
=
Cmin (Thi Tci)
.
NTU =
Contoh Soal 1
APK pipa ganda jenis aliran searah, digunakan untuk memanaskan air dari 25 oC menjadi 60
oC pada laju aliran massa 0,2 kg/dtk. Air dipanaskan dengan air geothermal dimana
temperatur masuknya 140 oC dengan laju aliran massa 0,3 kg/dtk. Jika diameter dalam pipa
adalah 0,8 cm. kemudian koefisien perpindahan menyeluruhnya adalah 550 W/m2. oC.
tentukan panjang pipa APK yang dibutuhkan.
Contoh Soal 2
Soal 3.6. Alat penukar kalor shell and tube 1 2 (1 aliran pada shell dan 2 aliran pada tube)
(seperti gambar dibawah) dengan jumlah tube 50 buah, dimana air panas mengalir dalam tube
pada laju aliran massa 10 kg/s digunakan untuk memanaskan udara yang mengalir pada sisi
shell. Bahan tube adalah kuningan memiliki panjang 6,7 m, dengan diameter sisi luar dan sisi
dalamnya adalah 2,6 dan 2,3 cm. Koefisien perpindahan panas air dan udara adalah 470 W/
m2. K dan 210 W/ m2. K. Jika temperatur udara masuk 15C dengan laju aliran 1,6 kg/s pada
sisi masuk shell, dan temperatur air masuk pada sisi tube 75C.
Hitunglah (a) efektivitas alat penukar kalor, (b) Laju aliran perpindahan panas pada udara,
dan (c) temperatur keluar udara dan air.
Penyelesaian