KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya dengan baik.
Adapun makalah tentang pengelasan material kuninga ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dan pemanfaatannya ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuningan adalah logam yang merupakan campuran dari tembaga dan seng.
Tembaga merupakan komponen utama dari kuningan, dan kuningan biasanya
diklasifikasikan sebagai paduan tembaga. Warna kuningan bervariasi dari coklat
kemerahan gelap hingga ke cahaya kuning keperakan tergantung pada jumlah kadar seng.
Seng lebih banyak mempengaruhi warna kuningan tersebut. Kuningan lebih kuat dan
lebih keras daripada tembaga, tetapi tidak sekuat atau sekeras seperti baja. Kuningan
sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk, sebuah konduktor panas yang
baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air garam. Karena sifat-sifat tersebut,
kuningan kebanyakan digunakan untuk membuat pipa, tabung, sekrup, radiator, alat
musik, aplikasi kapal laut, dan casing cartridge untuk senjata api.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih detail tentang:
1. Pengertian,jenis,dan sifat bahan kuningan
2. Metode pengelasan apa yang sesuai untuk bahan kuningan.
3. Mengetahui dampak pengelasan terhadap bahan pengelasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian bahan Kuningan
Komponen utama kuningan adalah tembaga. Jumlah kandungan tembaga
bervariasi antara 55% sampai dengan 95% menurut beratnya tergantung pada jenis
kuningan dan tujuan penggunaan kuningan. Kuningan yang mengandung persentase
tinggi tembaga terbuat dari tembaga yang dimurnikan dengan cara elektrik. Yang
setidaknya menghasilkan kuningan murni 99,3% agar jumlah bahan lainnya bisa di
minimalkan.
Kuningan yang mengandung persentase rendah tembaga juga dapat dibuat dari
tembaga yang dimurnikan dengan elektrik, namun lebih sering dibuat dari scrap
tembaga. Ketika proses daur ulang terjadi, persentase tembaga dan bahan lainnya harus
diketahui sehingga produsen dapat menyesuaikan jumlah bahan yang akan ditambahkan
untuk mencapai komposisi kuningan yang diinginkan.
Komponen kedua dari kuningan adalah seng. Jumlah seng bervariasi antara 5%
sampai dengan 40% menurut beratnya tergantung pada jenis kuningan.
Kuningan dengan persentase seng yang lebih tinggi memiliki sifat lebih kuat dan lebih
keras, tetapi juga lebih sulit untuk dibentuk, dan memiliki ketahanan yang kurang
terhadap korosi. Seng yang digunakan untuk membuat kuningan bernilai komersial
dikenal sebagai spelter. Beberapa kuningan juga mengandung persentase kecil dari bahan
lain untuk menghasilkan karakteristik tertentu, Hingga 3,8% menurut beratnya. Timbal
dapat ditambahkan untuk meningkatkan ketahanan. Penambahan timah meningkatkan
ketahanan terhadap korosi, Membuat kuningan lebih keras dan membuat struktur internal
yang lebih kecil sehingga kuningan dapat dibentuk berulang dalam proses yang disebut
penempaan. Arsenik dan antimony kadang-kadang ditambahkan ke dalam kuningan yang
mengandung seng lebih dari 20% untuk menghambat korosi. Bahan lain yang dapat
digunakan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu mangan, silikon, dan fosfor.
Tabel 1: Komposisi kimia dan sifat mekanik umum Kuningan menurut ASM
Tabel 2: Komposisi kimia dan sifat mekanik umum Kuningan menurut DIN
BAB III
Pembahasan
3.1 Pengertian Pengelasan
Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada
prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung.
Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi,
mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama
adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan
sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.Perkembangan teknologi pengelasan
logam memberikan kemudahan umat manusia dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini
kemajuan ilmu pengethuan di bidang elektronik melalui penelitian yang melihat
karakteristik atom, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap penemuan material
baru dan sekaligus bagaimanakah menyambungnya. Jauh sebelumnya, penyambungan
logam dilakukan dengan memanasi dua buah logam dan menyatukannya secara bersama.
Logam yang menyatu tersebut dikenal dengan istilah fusion. Las listrik merupakan salah
satu yang menggunakan prinsip tersebut.
Pada zaman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari
pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang sangat
popular adalah gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit. Selama pengelasan,
gas Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni. Kombinasi campuran gas tersebut
memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran gas lain. Cara lain yang paling
utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas adalah arus listrik. Arus listrik
dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui kabel ke sebuah alat yang menjepit
elektroda diujungnya, yaitu suatu logam batangan yang dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Ketika arus listrik dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda kerja dan
kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui celah sempit
antara ujung elektroda dengan benda kerja. Arus yang mengalir ini dinamakan busur (arc)
yang dapat mencairkan logam. Terkadang dua logam yang disambung dapat menyatu
9
secara langsung, namun terkadang masih diperlukan bahan tambahan lain agar deposit
logam lasan terbentuk dengan baik, bahan tersebut disebut bahan tambah (filler metal).
Filler metal biasanya berbentuk batangan, sehingga biasa dinamakan welding rod
(Elektroda las). Pada proses las, welding rod dibenamkan ke dalam cairan logam yang
tertampung dalam suatu cekungan yang disebut welding pool dan secara bersama-sama
membentuk deposit logam lasan, cara seperti ini dinamakan Las Listrik atau SMAW
(Shielded metal Arch welding),
10
11
12
C. Perlengkapan keselamatan Kerja
Pada perlengkapan keselamatan kerja terdiri dari :
1. Helm las (topeng las),
2. Tarung tangan
3.
4.
Sepatu las
5. Kamar las
D. Memilih Besar Arus Listrik
Besarnya arus listrik untuk pengelasan tergantung pada ukuran diameter dan macammacam elektroda las.
Tabel Besar arus dalam ampere dan diameter (mm)
Keterangan :
a. E menyatakan elektroda
b. Dua angka setelah E (misalnya 60 atau 70) menyatakan kekuatan tarik defosit las
dalam ribuan dengan 1b/inchi
c. Angka ketiga setelah E menyatakan posisi pengelasan, yaitu :
- Angka (1) untuk pengelasan segala posisi,
- Angka (2) untuk pengelasan posisi datar dan bawah tangan.
13
d. Angka ke empat setelah E menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai
untuk pengelasan.
BAB IV
Kesimpulan
1. Kuningan adalah campuran dari logam tembaga dan logam seng, Komponen
utama kuningan adalah logam tembaga, sedangkan logam seng lebih banyak
mempengaruhi warna dan sifat kuningan yang di hasilkan.
2. kuningan kebanyakan digunakan untuk membuat pipa, tabung, sekrup, radiator,
alat musik, aplikasi kapal laut, dan casing cartridge untuk senjata api.
3. Pengelasan yang sesuai untuk bahan kuningan adalah Las listrik TIG (Tungsten
Inert Gas = Tungsten Gas Mulia)
4. Pengelasan yang tepat untuk material kuningan dapat menghasilkan produk yang
baik sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia , Kuningan, 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Kuningan_(logam). Diakses
tanggal 27 April 2016
Wikipedia , Brass, 2009. http://en.wikipedia.org/wiki/Brass. Diakses tanggal 27 April
2016
MadeHow, How Brass Is Made , 2009 . http://www.madehow.com/Volume-6/Brass.html.
Diakses tanggal 27 April 2016
Suprametalcraft, Proses Pembuatan Kerajinan Kuningan, tanggal 27 April 2016
http://www.suprametalcraft.com/c5-Bahan-Baku-Finishing-Proses-Cara Produksi.html.
Diakses tanggal 1 maret 2016.
https://hapli.wordpress.com/non_ferro/paduan-cuzn-kuningan Diakses tanggal 1 maret
2016
Graham E. (1990). Maintenance Welding, Prentice-Hall Inc: New Jersey.
15