Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Hukum Coulomb


Charles Augustin de Coulomb (1736 - 1806) merupakan fisikawan asal
Perancis yang merumuskan gaya tarik menarik antara benda bermuatan listrik
yang dinamai sesuai namanya, yaitu Hukum Coulomb. Ia dilahirkan di
Angouleme, Perancis pada tanggal 14 Juni 1736. Ia berprofesi sebagai insinyur
militer selama tiga tahun di pelabuhan Bourbon, Martinique.
Pada tahun 1780-an, Charles Coulomb menyelidiki gaya listrik dengan
menggunakan pengimbang torsi. Peralatan yang digunakan Coulomb hampir sama
dengan peralatan Cavendish, yaitu peralatan yang digunakan untuk gaya gravitasi.
Ketika bola bermuatan didekatkan ke bola pada batang yang tergantung, batang
tersebut berotasi sedikit. Serat tempat batang bergantung menahan gerak
berputarnya batang tersebut dan sudut putaran sebanding dengan gaya yang
diberikan. Dengan menggunakan peralatan ini, Coulomb menyelidiki bagaimana
gaya listrik bervariasi sebagai fungsi besar muatan dan jarak di antaranya.
Coulomb berpendapat bahwa:
1. Gaya yang diberikan pada satu benda bermuatan dengan benda bermuatan
lainnya berbanding lurus dengan muatan pada masing-masing benda
tersebut. Artinya, jika muatan pada salah satu benda digandakan, gaya
akan naik menjadi empat kali lipat dari nilai awalnya. Hal ini berlaku jika
jarak antara kedua muatan tersebut tetap sama.
2. Jika jarak antara kedua muatan bertambah maka gaya akan berkurang
terhadap kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut. Artinya, jika jarak
digandakan, gaya akan berkurang menjadi seperempat nilai awalnya.
Dengan demikian, Coulomb menyimpulkan bahwa gaya yang diberikan satu
benda kecil bermuatan pada benda bermuatan kedua sebanding dengan hasil kali
besar muatan benda pertama Q1 dengan besar muatan benda kedua Q2, dan
berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak r di antaranya.

1
Pada tahun 1781, ia menetap di Paris. Setelah revolusi berakhir pada tahun
1789, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai intendant des eaux et
fontaines, kemudian pindah dan tinggal di sebuah rumah di Blois. Pada tahun
1802, ia dipanggil ke Paris dan kemudian diangkat menjadi inspektur. Oleh karena
kesehatannya yang semakin memburuk, empat tahun kemudian, tepatnya tanggal
23 Agustus 1806, ia meninggal dunia di Paris, Perancis.
Pada pokok bahasan ini disajikan tentang hukum Coulomb, yaitu hukum
dasar yang mengatur tentang gaya interaksi (gaya Coulomb) antara muatan-
muatan yang terpisah pada suatu jarak tertentu, baik untuk sistem muatan titik
maupun distribusi muatan kontinyu. Akan diperkenalkan juga tentang rapat
muatan volume, rapat muatan luasan, dan rapat muatan garis; dengan demikian
perlu memahami elemen volume, elemen luasan, dan elemen panjang dalam
system-sistem koordinat Cartesian, Silinder, dan Bola.

2
BAB II
TEORI

2.1. Muatan Listrik


Gejala kelistrikan (electricity) awalnya teramati pada beberapa abad yang
lalu, bahwa bila bahan-bahan tertentu digosok maka ia akan memperoleh
kemampuan untuk mengerahkan gaya pada benda lain. Suatu bahan yang
berperilaku seperti ini adalah amber (lektron dalam bahasa Yunani). Prosesnya
disebut pelistrikan (electrification) oleh gesekan, dan kita menyebut keadaan
bahan yang telah berubah ini sebagai bermuatan atau memiliki muatan listrik.
Ternyata, pelistrikan oleh gesekan bukanlah proses penciptaan muatan listrik,
melainkan pemisahan dua jenis muatan yang semula hadir dalam jumlah yang
sama di dalam bahan
tak bermuatan atau netral. Kedua jenis muatan ini secara sembarang disebut
positif dan negative.
Muatan positif didefinisikan sebagai muatan yang tertinggal pada sebuah
batang gelas setelah digosok dengan kain sutera; muatan negatif tertinggal pada
kain sutera dalam jumlah yang sama dengan muatan positif pada batang gelas.
Muatan listrik adalah kekal atau lestari (conserved) dalam arti bahwa muatan
netto tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Gaya antara muatan-muatan
listrik dapat berupa U maupun gaya tarikan. Penyelidikan kuantitatif yang
pertama tentang ketergantungan gaya-gaya ini pada besar muatan-muatan dan
jarak antara muatan-muatan tersebut telah dilakukan oleh Coulomb dalam tahun
1785 dan hasilnya dikenal sebagai hukum Coulomb.
Muatan listrik adalah sifat (muatan dasar) yang dibawa oleh partikel dasar
sehingga menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan
tolak menolak. Muatan listrik ibarat udara yang tidak bisa dilihat, tetapi bisa
dirasakan. Akibatnya, penelitian mengenai muatan listrik hanya bisa dilakukan
berdasarkan efek reaksi yang diberikannya. Muatan listrik dari suatu partikel
dasar bisa berjenis positif dan negatif. Jika dua benda memiliki muatan yang sama
akan tolak menolak dan kedua benda tersebut akan tarik menarik jika muatannya
berbeda jenis. Asal sobat hitung tahu, partikel dasar dan subatomik seperti
elektron dan proton punya muatan listrik. Elektron bermuatan negatif dan proton

3
bermuatan positif. Muatan listrik dari suatau benda ditentukan oleh jumlah proton
dan elektron yang dikandung benda tersebut.
1. Bila sebuah benda kelebihan elektron = kekurangan proton ( elektron >
Proton), maka benda tersebut bermuatan negative
2. Bila benda kekurangan elektron = kelebihan proton ( elektron <
Proton), maka benda tersebut bermuatan positif
3. Jika jumlah elektron = jumlah proton = elektron maka benda tersebut
tidak bermuatan (muatan netral)

2.1.1. Sifat - sifat Muatan Listrik


Ternyata sifat dari muatan listrik mirip dengan sifat pada manusia. Berikut
lengkapnya:
1. Muatan Sejenis akan tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan tarik
menarik. Ini mirip laki-laki sama perempuan. Jika berlawanan jenis akan
punya kecenderungan untuk tarik menarik dan jika sesama jenis akan punya
kecenderungan untuk tolak menolak.
2. Muatan Listrik adalah besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan
coulomb disimbolkan dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6,24 x 1018 e
(e = muatan proton). Sehingga mautan yang dikandung oleh sebuah proton
adalah 1,602 x 10-19 Elektron mempunyai muatan yang sama dengan proton
tapi berbeda jenis (-)1,602 x 10-19 coulomb.
3. Muatan Listrik mirip dengan massa. Ia punya hukum kekekalan muatan
sama seperti hukum kekekalan massa. Gaya yang ditimbulkan oleh dua
muatan itu punya karakter yang sama seperti gaya gravitasi yang
ditumbulkan oleh dua buah benda dengan massa tertentu. Gaya antar muatan
ini juga bersifat konservatif dan terpusat.

4
2.1.2. Jenis-Jenis Muatan Listrik
Benyamin Franklin (1706-1790) adalah seorang ilmuwan dengan
kebangsaan Amerika Serikat, yang menamakan kedua jenis aliran listrik dengan
listrik bermuatan positif serta listrik bermuatan negatif.
1. Muatan Listrik Positif
Beliau menyatakan jika muatan yang terjadi pada kaca adalah muatan positif
sementara pada plastik adalah muatan yang berjenis negatif. Benda yang
memiliki muatan positif, umumnya saling tolak menolak dengan kaca yang
memiliki muatan. Hal ini terjadi karena muatan sejenis, akan bereaksi dengan
tolak menolak.
2. Muatan Listrik Negatif
Benda yang bermuatan listrik dan saling tolak menolak dengan plastik yang
juga memiliki muatan, maka bisa dipastikan jika muatan benda tersebut adalah
negatif. Hal ini dikarenakan muatan listrik yang sejenis akan bereaksi dengan
saling tolak menolak. Sebaliknya benda yang memiliki bermuatan listrik dan tarik
menarik dengan plastik yang juga bermuatan, maka bisa dipastikan jika benda
tersebut bermuatan positif karena muatan yang tidak sejenis tidaklah saling
menarik.
Antara kertas serta sisir yang saling menarik, mempunyai jenis muatan yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Ketika suatu benda saling tolak menolak
dengan kertas, namun tarik menarik dengan sisir, maka benda tersebut bisa
dipastikan jika memiliki muatan yang sama dengan sisir. Namun sebaliknya,
ketika suatu benda saling tolak dengan kaca namun malah tarik menarik dengan
kertas maka bisa dipastikan jika benda tersebut memiliki jenis muatan yang sama
dengan kertas.

2.2. Pemberian Muatan Dengan Cara Induksi


Dua buah benda logam dapat mengalami proses pemuatan dengan induksi
atau dengan kontak yaitu antara benda logam bermuatan didekatkan dengan
benda logam yang tidak bermuatan (netral). Apabila keduanya bersentuhan, maka
elektron-elektron bebas dari benda netral akan berpindah atau tertarik oleh benda
yang bermuatan positif. Sehingga pada kedua benda tersebut akan terbentuk
muatan positif total.

5
Selanjutnya, apabila dua buah benda didekatkan tetapi tidak bersentuhan,
yaitu antara benda yang bermuatan positif dengan benda logam netral. Pada benda
logam netral terjadi proses induksi, dimana elektron-elektron benda logam netral
tidak berpindah pada benda yang bermuatan positif, melainkan bergerak menjauhi
muatan positif yang berada didalam benda logam netral dan bergerak menuju
ujung yang berlawanan. Hal ini mengakibatkan pada kedua benda ini tidak terjadi
muatan total atau berjumlah nol.

Proses penginduksian muatan total pada benda logam, juga dapat dilakukan
dengan cara menghubungkan benda logam ke pipa penghantar yang menuju ke
tanah (di bumikan atau di tanahkan). Benda logam yang bermuatan negatif apabila
didekatkan dengan logam, maka elektron-elektron bebas dari benda logam yang
bermuatn negatif akan berpindah menuju pipa penghantar yang menuju ke tanah.
Hal ini terjadi karena pipa penghantar meupakan penghantar yang baik (mudah
menerima atau melepaskan elektron). Oleh karena itu, benda logam yang tidak
bermuatan negatif bermuatan induksi positif.
Jenis muatan yang terkandung pada suatu benda dapat dideteksi dengan
bantuan elektroskop. Elektroskop disusun oleh dua keping ( biasanya tebuat dari
emas), kaca, logam, dan isolator.
1. Jika benda yang bermuatan positif didekatkan dengan bola elektroskop
yang bermuaan negatif, maka akan terjadi pemisahan muatan dengan
induksi yang mengakibatkan elektron-elektron pada elektroskop akan
tertarik menuju bola dan keping-keping emas menjadi bermuatan positif.
2. Jika benda yang bermuatan positif didekatkan pada bola elektroskop yang
bermuatan positif, maka tidak akan terjadi pemisahan muatan dengan
induksi dan mengakibatkan timbulnya muatan total positif pada keping
emas maupun pada bola elektroskop.
Pada umumnya elektroskop bisa digunakan untuk mendeteksi muatan, apabila
pada elektroskop telah diberi muatan terlebih dahulu, misalnya muatan negatif.
Jika benda bermuatan negatif didekatkan pada benda elektroskop yang bermuatan
negatif, maka akan terjadi penginduksian elektron-elektron yang menuju keping
dan terjadi pemisahan jarak antara dua keping emas lebih besar. Sebaliknya,
apabila benda bermuatan positif didekatkan pada elektroskop yang bermuatan
negatif, maka akan terjadi proses penginduksian elektron yang bergerak menuju
ke atas (bola elektroskop) dan terjadi pemisahan jarak antara dua keping emas
yang lebih kecil.

6
2.3. Hukum Coulumb
Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan
antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu,
dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya.

Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan
timbul gaya di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai
kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya.
Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi
melalui gaya tak-kontak yang bekerja melampaui jarak separasi. Adapun hal lain
yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan
terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut. Gaya
yang timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling
tolak-menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis
(bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan
saling tarik-menarik. Dalam notasi vector hokum coulomb dapat dituliskan
sebagai :

yang dibaca sebagai gaya yang dialami oleh muatan q1 akibat adanya muatan q2.
Untuk gaya yang dialami oleh muatan q2 akibat adanya muatan q1 dituliskan
dengan menukarkan indeks 1 2 , atau melalui hukum ketiga Newton dapat
dituliskan.

Hukum Coulomb ditemukan oleh Charles Coulomb seorang ilmuan Perancis


(1736-1806). Pada tahun 1785, C. Coulomb menyelidiki hubungan antar besar
muatan dan jarak antara muatan dengan besar gaya listrik yang dihasilkan

BAB III
SOAL DAN PEMBAHASAN

7
3.1. Contoh Soal
1. Hitunglah banyaknya elektron di dalam sebuah jarum kecil yang terbuat
dari perak (Ag) dan bermassa 10 G. Perak memiliki nomor atom 47 dan
massa molar 107,9 G/Mol ?
2. Elektron dan proton pada atom hidrogen terpisah oleh jarak rerata sekitar
5,3 x 1011 m. Hitunglah gaya Coulomb dan gaya gravitasi antara
elektron dan proton tersebut ?

3.2. Pembahasan
1. Jumlah mol 10 gram Ag = (massa) / (massa molar)
= (10 g) / (107,9 g/mol) = 0,0927 mol.
Jumlah atom Ag 10 gram = (bil. Avogadro) x (jumlah mol)
= (6,02 x 1023 atom/mol) x (0,0927 mol) =
5,58 x 1022 atom 1 atom Ag memiliki 47 elektron
10 gr Ag memiliki elektron sebanyak = (5,58 x 10 22 atom) x (47 elektron
/ atom) = 2,62 x 1024 elektron

DAFTAR PUSTAKA

1. Andrew Duffy, Electric charge and Coulomb's law, Physics lecture


demonstrations at Boston University,PY106/Charge.html, 7-6-99,
13:49:00 28.06.1999.

2. Tom Henderson, Lesson 3: Electric Force, The Physics Classroom,


estatics/u8l3b.html, 20:11:49 18.11.2004.

8
3. Para pengajar FI-112, Gaya Elektrostatik, Departemen Fisika FMIPA
ITB, courses/fi112/Diktat/Gaya_Elektrostatik, 08:18:14 23.01.2005.

4. R. Nave, Coulomb's Law: Like charges repel, unlike charges attract,


HyperPhysics, electric/elefor.html, 23:10:07 28.06.2005
5. Wangsness, R.K., 1979, Electromagnetic Fields, John Wiley & Sons,
New York

Anda mungkin juga menyukai