Ra2
Whi W2
h a1 d2
Ra1 d1 a W2.a/g
W1
Fhi h2
ha1
h3
Penyusun :
Modul dengan judul Gaya Jejak Kendaraan ini digunakan sebagai panduan
dalam kegiatan kuliah untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu:
“Memahami dan dapat menggunakan konsep persamaan gerak kendaraan dalam
menentukan gaya jejak maksimum kendaraan”. Modul ini dapat digunakan untuk
semua peserta kuliah Mekanika Gerak Kendaraan di semester IV pada Program
Studi Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Pada modul ini disajikan konsep-konsep dasar tentang Persamaan gerak dan
gaya-gaya luar pada kendaraan sampai cara menentukan gaya jejak maksimum
kendaraan yang disertai contoh-contoh soal beserta penyelesaiannya dan latihan-
latihan seperlunya. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1
membahas tentang: Gaya jejak maksimum kendaraan penumpang, Kegiatan
belajar 2 membahas tentang: Gaya jejak maksimum tractor-semitrailler.
Untuk bisa mempelajari modul ini dengan mudah, diharapkam mahasiswa
telah memiliki kompetensi awal yang memenuhi, terutama tentang konsep analisis
matematis tentang pembebanan, konsep momen dan juga teori kesetimbangan
benda.
2
DAFTAR ISI MODUL
Halaman
I . PENDAHULUAN........................................................................................ 6
3
Halaman
A. Pertanyaan ............................................................................................ 28
B. Kunci Jawaban ..................................................................................... 29
C. Kriteria Kelulusan ................................................................................. 29
4
PERISTILAHAN / GLOSSARY
Hambatan Aerodinamis : adalah hambatan angin yang bekerja pada bagian depan
mobil (kendaraan).
Hambatan draw bar : adalah hambatan angin yang bekerja pada bagian belakang
mobil (kendaraan).
Hitch point : adalah titik tempat sambungan antara tractor dengan semitrailer.
Wheel base: adalah jarak antara sumbu roda depan dengan sumbu roda belakang
sebuah mobil pada posisi lurus.
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul yang berjudul Gaya Jejak Kendaraan ini membahas beberapa
konsep dasar yang terkait dengan sistem perencanaan tenaga penggerak
kendaraan. Adapun cakupan materi yang dipelajari dalam modul ini meliputi :
(1) Gaya jejak maksimum kendaraan penumpang, dan (2) Gaya jejak
maksimum tractor-semitrailer,
Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar, yaitu : Kegiatan belajar 1
membahas tentang: Gaya jejak maksimum kendaraan penumpang, dan
Kegiatan belajar 2 membahas tentang: Gaya jejak maksimum tractor-
semitrailler. Pada setiap kegiatan belajar selalu dilengkapi dengan contoh
soal dan pembahasannya beserta latihan-latihan/tugas, tes formatif dan
evaluasi seperlunya untuk membantu mahasiswa dalam mencapai kompetensi
yang diharapkan.
Setelah selesai mempelajari modul ini secara keseluruhan mahasiswa
diharapkan “Memahami dan dapat menggunakan konsep persamaan gerak
kendaraan dalam menentukan gaya jejak maksimum kendaraan”.
B. Prasyarat
6
C. Petunjuk Penggunaan Modul
7
d. Membantu mahasiswa untuk mengakses sumber belajar lain yang
diperlukan.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/dosen pendamping jika diperlukan.
g. Mengadakan evaluasi terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa yang
telah ditentukan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari seluruh materi kegiatan belajar dalam modul ini
mahasiswa diharapkan :
1. Memahami dan dapat menggunakan konsep, sifat dan aturan beban
jalan / gaya jejak maksimum kendaraan penumpang dalam pemecahan
masalah perencanaan sistem penggerak kendaraan penumpang.
2. Memahami dan dapat menggunakan konsep, sifat dan aturan beban jalan /
gaya jejak maksimum tractor-semitrailer dalam pemecahan masalah
perencanaan sistem penggerak kendaraan tractor-semitrailer.
.
E. Kompetensi
8
Sub Kriteria Lingkup Materi Pokok Pembelajaran
Kompetensi Unjuk Kerja Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan
9
F. Cek Kemampuan
10
BAB II
PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar.
11
b. Uraian Materi 1 :
1). Pendahuluan
Untuk mempelajari lebih jauh tentang Mekanika Gerak
Kendaraan, terutama jika ingin mengetahui karakteristik kemampuan
atau daya guna kendaraan, maka yang pertama perlu diketahui
adalah bagaimana kemampuan kendaraan tersebut melakukan
akselerasi (percepatan ) dan kemampuannya mengatasi berbagai
hambatan gerakan di jalan yang bervariasi serta gaya jejaknya.
Sehubungan dengan kepentingan tersebut, maka pada kegiatan
belajar ini akan diuraikan secara jelas bagaimana menghitung
besarnya gaya jejak maksimum pada kendaraan khususnya kendaraan
dua poros (kendaran penumpang ), tentu saja disertai kajian – kajian
yang mendasari perhitungan gaya jejak tersebut.
Ra X
a
ha Wsin T Rd
h W.a/g
F
Rrf B f hd
l1 l2 Rrr A Fr
T
Wcos T
Wf L W Wr
Gambar 1
12
depan (Rrf ), tahanan gelinding roda belakang ( Rrr), beban drawbar
(Rd) , tahanan tanjakan Rg ( atau W sin T), dan gaya-gaya jejak pada
roda depan (Ff) dan roda belakang (Fr).
Untuk kendaraan dengan penggerak roda depan harga Fr adalah nol
sebaliknya untuk penggerak roda belakang Ff berharga nol .
Adapun persamaan gerak yang berlaku pada sumbu memanjang
kendaraan ( X ) adalah :
d2x W.a
m ------ = ------ = Ff + F r – R a – R rf – R rr – R d – R g
dt2 g
d2x
dalam hal ini ------ atau a adalah percepatan linier kendaraan,
dt2
sedangkan g adalah percepatan grafitasi bumi, m dan W masing-
masing adalah massa dan berat kendaraan.
Dengan memasukkan konsep gaya inersia maka persamaan di
atas dapat ditulis menjadi :
Ff + F r – (R a + R rf + R rr + R d + R g + W.a/g ) = 0
Jika Ff + F r = F dan R rf + R rr = Rr maka diperoleh :
F = R a + R r + R d + R g + W.a/g
Sebenarnya untuk menentukan gaya jejak maksimum pada
kendaraan penumpang ada dua faktor yang perlu ditinjau, yaitu
pertama :koefisien adhesi ban dengan jalan, gaya/beban normal pada
poros-poros kendaraan, dan kedua adalah : karakteristik
perencanaan tenaga dan transmisi kendaraan namun faktor kedua
ditangguhkan dulu pembahasannya.
13
dengan memperhatikan momen yang bekerja pada titik kontak kedua
ban dengan jalan ( titik A dan B ).
Momen di titik A ( ∑ MA = 0 )
Wf.L – W.l2.cos T+ Ra. ha + (W.a/g).h + Rd.hd + W.h.sin T = 0
W.l2.cos T– Ra. ha – (W.a/g).h – Rd.hd + W.h.sin T
Wf =----------------------------------------------------------------
L
Tanda (–) diberikan pada W.h sin T ketika kendaraan menanjak,
sebaliknya tanda ( + ) jika menurun.
Selanjutnya dengan cara yang sama untuk momen di titik B
diperoleh persamaan untuk menentukan besarnya Wr :
Momen di titik B ( ∑ MB = 0 )
Wr.L – W.l1.cos T– Ra. ha – (W.a/g).h – Rd.hd + W.h.sin T = 0
W.l1.cos T+ Ra. ha + (W.a/g).h + Rd.hd + W.h.sin T
Wr =----------------------------------------------------------------
L
Pada rumus ini tanda (+) diberikan pada W.h.sin T ketika kendaraan
menanjak, sebaliknya tanda ( – ) jika menurun.
Jika mobil berjalan pada jalan mendatar ( T = 0 ) maka harga
cos T = 1 dan sin T = 0. Untuk kendaraan penumpang biasanya harga
dari ha dan hd mendekati h (ha ≈ hd ≈ h ), maka persamaan di atas
dapat disederhanakan menjadi :
W. l2 h w.a
Wf = ------- – ---- ( Ra + ---- + Rd )
L L g
W. l1 h w.a
Wr = ------ + ---- ( Ra + ---- + Rd )
L L g
14
W. l2 h
Wf = ------- – ---- ( F – Rr )
L L
W. l1 h
Wr = ------ + ---- ( F – Rr )
L L
Akhirnya di peroleh :
15
Contoh soal:
Sebuah kendaraan penumpang (dua poros) mempunyai wheel base =
260 cm, pusat beratnya berada 100 cm di belakang poros depan dan
60 cm diatas permukaan jalan datar. Berat kendaraan =15 kN
dengan koefisien tahanan gelinding = 0,8 dan koefisien adhesi jalan
dengan ban = 0,7. Kendaraan tersebut menggunakan sistem
penggerak roda depan. Tentukanlah:
a). Gaya jejak maksimum kendaraan.
b). Beban normal yang diderita oleh kedua poros kendaraan.
c). Misal kendaraan tersebut dengan sistem penggerak roda
belakang, hitunglah gaya jejak maksimumnya.
Penyelesaian :
Diketahui: Sebuah kendaraan penumpang dengan Penggerak Roda
Depan (PRD) berjalan di atas jalan datar.
L = 260 cm W = 15 kN
l1 = 100 cm l2 = L – l1 = 260 – 100 = 160 cm
h = 60 cm fr = 0,8 dan P = 0,7
Ditanyakan: a). F maks
b). Wf dan Wr
c). Fmaks jika dengan PRB
Jawab :
P W (12 + fr.h ) 0,7.15(160 + 0,8.60 )
a). Fmaks = ------------------- = ------------------------- = 7,232 kN
L + P h 260 + 60
Wr = W – Wf = 15 – 10,331 = 4,669 kN
16
c. Rangkuman 1 :
1). Gaya-gaya luar yang bekerja pada kendaraan penumpang meliputi :
tahanan aerodinamika (Ra), tahanan gelinding roda depan (Rrf ),
tahanan gelinding roda belakang ( Rrr), beban drawbar (Rd),
tahanan tanjakan Rg ( atau W sin T), dan gaya-gaya jejak pada roda
depan (Ff) atau roda belakang (Fr).
2). Beban normal pada poros depan dapat dihitung dengan rumus :
a). Untuk jalan mendaki/menurun :
W.l2.cos T– Ra. ha – (W.a/g).h – Rd.hd + W.h.sin T
Wf =-----------------------------------------------------------------
L
b). Untuk jalan mendatar :
W. l2 h w.a
Wf = ------- – ---- ( Ra + ---- + Rd )
L L g
3). Beban normal pada poros belakang dpat dihitung dengan rumus :
a). Untuk jalan mendaki/menurun :
W.l1.cos T+ Ra. ha + (W.a/g).h + Rd.hd + W.h.sin T
Wr =------------------------------------------------------------------
L
b). Untuk jalan mendatar :
W. l1 h W.a
Wr = ------ + ---- ( Ra + ---- + Rd )
L L g
4). Gaya jejak maksimum dapat dihitung dengan rumus :
F maks = P . W
17
d. Tugas 1 :
Diketahui sebuah mobil penumpang (dua poros) mempunyai wheel
base = 210 cm, pusat beratnya berada 95 cm di depan poros belakang
dan 65 cm diatas permukaan jalan menanjak dengan sudut 150. Berat
kendaraan =16 kN dengan koefisien tahanan gelinding = 0,5 dan
koefisien adhesi jalan dengan ban = 0,6. Kendaraan tersebut
menggunakan sistem penggerak roda Belakang. Tentukanlah:
1). Gaya jejak maksimum kendaraan.
2). Beban normal yang diderita oleh kedua poros kendaraan.
e. Tes formatif 1 :
Sebuah kendaraan penumpang (dua poros) mempunyai wheel base =
190 cm, pusat beratnya berada 110 cm di belakang poros depan dan 60
cm diatas permukaan jalan datar. Berat kendaraan =25 kN dengan
koefisien tahanan gelinding = 0,3 dan koefisien adhesi jalan dengan ban
= 0,7. Kendaraan tersebut menggunakan sistem penggerak roda belakang.
Tentukanlah:
1). Gaya jejak maksimum kendaraan.
2). Beban normal yang diderita oleh kedua poros kendaraan.
3). Bandingkan gaya jejak mobil tersebut jika menggunakan penggerak
roda depan ! Lebih kuat yang mana !
18
2. Kegiatan Belajar 2 : Gaya Jejak Maksimum Tractor-Semitrailer
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 :
1). Mengidentifikasi gaya luar yang bekerja pada tractor-semitrailer.
2). Menentukan beban normal pada poros semitrailer.
3). Menentukan beban/gaya pada hitch point.
4). Menentukan beban normal pada poros belakang tractor.
5). Menentukan gaya jejak maksimum pada tractor-semitrailer.
b. Uraian Materi 2 :
1). Pendahuluan
Kenyataan menunjukan bahwa di lapangan kita tidak hanya
bertemu dengan kendaraan penumpang atau kendaraan dua poros saja,
tetapi banyak juga kita jumpai jenis kendaraan yang lain, misalnya
kendaraan angkutan barang. Termasuk kendaraan angkutan barang
yang paling dominan adalah tractor dan trailer atau kombinasi antara
tractor dan semitrailer. Untuk mempersingkat pembahasan pada
kegiatan belajar ini akan diuraikan gaya jejak yang dibutuhkan untuk
menjalankan kendaraan kombinasi Tractor-Semitrailer.
19
Ra2
Whi W2
d2
h a2 a W2.a/g
Ra1 d1
W1
Fhi h2
ha1
h3
h1
20
W2 .a
Fhi = Ra2 + ----- + fr .Ws
g
Dari rumus Fhi di atas jika disubstitusikan ke rumus Ws diperoleh:
W2 d2
Ws = --------------
L2 + fr h2
d2
Whi = ( 1 – ---------------- ) W2
L2 + fr h2
d2
Jika 1 – ------------ = Chi maka : Whi = Chi W2 Chi< 1
L2 + fr h2
21
Selanjutnya jika harga ha1 # h3 # h1 maka persamaan Wr menjadi :
Contoh Soal:
22
203 cm di belakang poros depan tractor dan 97 cm di atas jalan,
sedang pusat berat semitrailer berada 330 cm di depan poros
semitrailer dan 178 cm diatas permukaan jalan. Ra1 (tahanan
aerodinamik pada tractor) = 1,3 kN bekerja pada titik 150 cm
diatas jalan mendatar, Ra2 = 1,2 kN dan besarnya fr = 0,7 . P = 0,8 ;
a = 2,84 m/det2; g =10 m/det2 . Tentukanlah :
a). Besarnya beban normal pada poros semitrailer dan poros
belakang tractor.
b). Besarnya gaya pada hitch point.
c). Besarnya gaya jejak maksimum pada poros belakang tractor.
Penyelesaian :
Diketahui : Sebuah kendaraan kombinasi tractor-semitriler
W1 = 67 kN l1 = 203 cm
W2 = 267 kN h1 = 97 cm
L1 = 381 cm h2 = 178 cm
L2 – d1 = 711 cm L2 – d2 = 330 cm
Ra1 = 1,3 Ra2 = 1,2
d1 = 61 cm h3 = 162 cm
ha1 = 150 cm fr = 0,7
P = 0,8 a = 2,84 m/det2
g = 10 m/det2
23
a). Menghitung Ws :
W2 d2
Ws = --------------
L2 + fr h2
267 . 442
= --------------------
772 + 0,7 . 178
= 131,62 kN
W2 .a
b). Fhi = Ra2 + ------- + fr Ws
g
267. 2,84
= 1,2 + ------------- + 0,7 . 131,62
10
= 169,16 kN
24
c. Rangkuman 2 :
3). Beban Normal pada Poros Semitrailer dapat dihitung dengan rumus:
W2 d2
Ws = -----------------
L2 + fr h2
W2 .a
Fhi = Ra2 + ------ + fr .Ws
g
d2
Whi = ( 1 – ---------------- ) W2
L2 + fr h2
6). Beban normal pada poros belakang tractor dihitung dengan rumus :
25
d. Tugas 2 :
Sebuah kendaraan kombinasi tractor-semitrailer mempunyai berat
tractor 75 kN yang terpusat pada titik yang berada 125 cm di belakang
poros depan tractor dan 85 cm di atas jalan mendatar. Berat semitrailer
250 kN terpusat pada jarak 120 cm di belakang poros belakang tractor
dan 175 cm di atas jalan. Hitch point berada pada titik 30 cm di depan
poros belakang tractor dan 110 cm di atas jalan. Wheel base tractor =
200 cm, jarak poros belakang tractor dengan poros semitrailer =
270 cm. Jika ditentukan koefisien adhesi ban dengan jalan = 0,8 ;
koefisien tahan gelinding roda = 0,4; percepatan kendaraan = 3 m/det.2
dan percepatan grafitasi = 9,8 m / det. 2 maka hitunglah !:
1). Beban normal pada poros semitrailer.
2). Beban normal pada hitch point.
3). Gaya jejak maksimum tractor.
4). Beban normal pada poros belakang tractor.
.
e. Tes formatif 2 :
Sebuah kendaraan tractor-semitrailer mempunyai : berat tractor 60
kN, berat semitrailer 240 kN, wheelbase tractor = 370 cm, poros
semitariler berada 700 cm di belakang poros belakang tractor, hitch
point berada 55 cm di depan poros belakang tractor dan 120 cm di atas
jalan. Pusat grafitasi tractor berada 190 cm di belakang poros depan
tractor dan 100 cm di atas jalan, sedang pusat grafitasi semitrailer berada
300 cm di depan poros semitrailer dan 165 cm diatas permukaan jalan
datar. Ra1 = 1,6 bekerja pada titik 150 cm diatas jalan , Ra2 = 1,3 ;
besarnya fr = 0,3 . P = 0,7 ; a = 2,56 m/det2, dan g =9,8 m/det2 , hitunglah:
1). Besarnya beban normal pada poros semitrailer.
2). Besarnya beban normal pada hitch point..
3). Besarnya gaya pada hitch point.
4). Besarnya beban normal pada poros belakang tractor
5). Besarnya gaya jejak maksimum pada poros belakang tractor.
26
f. Kunci Jawab Tes Formatif 2 :
1). Ws = 135,74 kN
2). Whi = 104,26 kN
3). Fhi = 159,01 kN
4). Wr = 175,99 kN
5). Fmaks = 76,40 kN
27
BAB III
EVALUASI
A. Pertanyaan
28
B. Kunci Jawaban
1. a. Fmaks = 6,555 kN
b. Wr = 10,085 kN
Wf = 6,915 kN
2. a. Ws = 121,447 kN
b. Whi = 78,553 kN
c. Fhi = 74,369 kN
d. Wr = 131,648 kN
e. Fmaks = 67,889 kN
C. Kriteria Kelulusan
Kriteria Skor
Bobot Nilai Keterangan
(1 – 10)
Kognitif ( soal nomor 1 dan 2 ) 5
Ketelitian menulis notasi 1
Ketepatan prosedur 2 Syarat lulus
nilai minimal
Ketepatan formula jawaban 1 56
Ketepatan waktu 1
NILAI AKHIR
29
BAB IV
PENUTUP
30
DAFTAR PUSTAKA
Arnold & Champion. 1970. Motor Vehicle Calculation and Science. Norwich:
Great Britain by Fletcher and Sons, Ltd.
Martin. 1977. Science and Calculation for Motor Vehicles Technicions. London :
The English University Press Ltd
Wong, J.Y. 1978. Theory of Ground Vehicles. New York: John Wiley & Sons.
31