Y
Ra
ha
Wsin T
W.a/g
h
Rrf B
Wf
l1
Fb
Wcos T
L
Rrr
l2
W
Rd
hd
A
Wr
Penyusun :
Martubi, M.Pd., M.T.
KATA PENGANTAR
kegiatan kuliah untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu: Memahami dan
dapat menggunakan
2004
Penyusun
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
PERISTILAHAN / GLOSSARY ................................................................. 5
I . PENDAHULUAN..................................................................................... 6
A. Deskripsi Judul ...................................................................................... 6
B. Prasyarat .................................................................................................. 6
C. Petunjuk Penggunaan Modul .................................................................. 7
1. Petunjuk bagi mahasiswa ................................................................... 7
2. Petunjuk bagi dosen ............ .............................................................. 7
D. Tujuan Akhir ........................................................................................ 8
E. Kompetensi ............................................................................................ 8
F. Cek Kemampuan .................................................................................... 10
II. PEMBELAJARAN ................................................................................. 11
A. Rencana Belajar Mahasiswa ................................................................ 11
B. Kegiatan Belajar .................................................................................... 12
1. Kegiatan Belajar 1 : Karakteristik Pengereman
Kendaraan Penumpang .................................... 12
a. Tujuan kegiatan belajar 1 ............................................................ 12
b. Uraian materi 1 ............................................................................. 12
c. Rangkuman 1 ................................................................................. 19
d. Tugas 1 .......................................................................................... 21
e. Tes formatif 1 ................................................................................ 21
f. Kunci jawab tes formatif 1 ... ....................................................... 22
3
Halaman
PERISTILAHAN / GLOSSARY
Faktor massa ekuivalen : adalah sebuah sebuah besaran yang dibutuhkan untuk
membuat keseimbangan terhadap suatu massa yang sedang bergerak.
Hambatan Aerodinamis : adalah hambatan angin yang bekerja pada bagian depan
mobil (kendaraan).
Hambatan draw bar : adalah hambatan angin yang bekerja pada bagian belakang
mobil (kendaraan).
Hitch point : adalah titik tempat sambungan antara tractor dengan semitrailer.
Koefisien adhesi : adalah sebuah besaran yang menunjukkan adanya hambatan
akibat gaya tarik menari antatar ban mobil dengan permukaan jalan.
Slope : adalah sudut kemiringan jalan dibandingkan permukaan air laut.
Wheel base: adalah jarak antara sumbu roda depan dengan sumbu roda belakang
sebuah mobil pada posisi lurus.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul yang berjudul Karakteristik Pengereman
Kendaraan
i ni
tractor-semitrailer,
dan
(3) Efisiensi
konsep mekanika
terutama
adalah
matakuliah
Dengan demikian materi-materi yang terkait dengan isi modul ini akan
merupakan pendukung yang sangat penting dalam rangka mencapai
kompetensi yang diharapkan dalam modul ini, meskipun statusnya tidak
secara resmi sebagai prasyaratnya.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari seluruh materi kegiatan belajar dalam modul ini
mahasiswa diharapkan :
1. Menggunakan konsep, sifat dan aturan pengereman kendaraan penumpang
dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan konsep, sifat dan aturan pengereman tractor-semitrailer
dalam pemecahan masalah
3. Menggunakan konsep, sifat dan aturan dari effisiensi dan jarak pengereman
dalam pemecahan masalah.
E. Kompetensi
Modul MGK.OTO 226-03 ini disusun dalam rangka membentuk
kompetensi Memahami dan dapat menggunakan
konsep mekanika
Sub
Kompetensi
Kriteria
Unjuk Kerja
1.Konsep persaMemahami
maan pengedan dapat
reman kendamenggunaraan penumkan konsep
pang difahami
mekanika
dengan benar
pengerem-an
sesuai teori.
dalam
2. Beban normal
menentukan
gaya pengereman,
efisiensi
pengereman
dan jarak
berhentinya
kendaraan.
pada poros
kendaraan
penumpang
selama pengereman dihitung
dengan benar
sesuai teori.
3. Gaya pengereman maksimum kendaraan penumpang dihitung
dengan benar
sesuai teori.
pengereman.
4.Proporsi total
gaya pengereman pada
setiap poros
kendaraan
penumpang
dihitung dengan
benar sesuai
teori.
6.Konsep mekanika pengereman tractorsemi trailer
difahami dengan
benar sesuai
teori.
7. Beban normal
pada setiap
poros tractorsemi trailer
selama penge
reman dihitung
dengan benar
sesuai teori
8. Gaya
pengereman
maksimum
tractor-semi
trailer dihitung
dengan benar
sesuai teori.
Lingkup
Belajar
Sikap
1 .Konsep
persamaan
pengereman
kendaraan
penumpang.
2. Beban normal
pada poros
kendaraan
penumpang
selama
pengereman.
Kritis,
teliti dan
cermat
dalam
menulis
lambang
dan melakukan perhitungan.
Pengetahuan
Ketrampilan
1 .Konsep
persamaan
pengereman
kendaraan
penumpang.
Menghitung
dengan
prosedur dan
hasil yang
benar
2. Beban normal
pada poros
kendaraan
penumpang
selama pengereman.
3. Gaya pengereman
maksimum
kendaraan
penumpang.
3. Gaya pengereman
maksimum
kendaraan
penumpang.
4. Proporsi total
gaya
pengereman
pada setiap
poros
kendaraan
penumpang.
4. Proporsi total
gaya
pengerem-an
pada setiap
poros
kendaraan
penumpang.
6. Konsep
mekanika
pengereman
tractorsemitrailer.
6. Konsep
mekanika
pengerem-an
tractorsemitrailer.
7. Beban normal
pada setiap
poros tractorsemi trailer
selama
pengereman
7. Beban
normal pada
setiap poros
tractor-semi
trailer
selama pengereman
8. Gaya pengereman
maksimum
tractorsemitrailer
8. Gaya
pengereman
maksimum
tractorsemitrailer
Sub
Kompetensi
Memahami
dan dapat
mengguna-kan
konsep
mekanika
pengereman
dalam menen
tukan gaya
pengereman,
dan jarak
berhentinya
kendaraan.
Kriteria
Unjuk Kerja
9. Konsep efisiensi
pengereman
dapat difahami
dengan benar
sesuai teori.
10. Jarak total
berhentinya
kendaraan dapat
dihitung dengan
benar sesuai
teori.
Lingkup
Belajar
9. Konsep
efisiensi
pengereman
10.Jarak total
pengereman
Pengetahuan
Ketrampilan
Menghitung
dengan
prosedur dan
hasil yang
benar
F. Cek Kemampuan
Sebelum mempelajari Modul MGK.OTO 226 ini, isilah dengan tanda cek
( ) pertanyaan yang menunjukkan kompetensi yang telah dimiliki oleh setiap
mahasiswa dengan jujur dan dapat dipertanggungjawabkan :
Sub
Kompetensi
Memahami
dan dapat
menggunakan konsep
mekanika
pengerem-an
dalam
menentukan
gaya pengereman,
efisiensi
pengereman
dan jarak
berhentinya
kendaraan.
Jawaban
Pertanyaan
Ya
Tidak
Bila Jawaban Ya
Kerjakan
Tes Formatif 1
Tes Formatif 1
Tes Formatif 1
Tes Formatif 1
Tes Formatif 1
Tes Formatif 2
Tes Formatif 2
Tes Formatif 2
Tes Formatif 3
Tes Formatif 3
10
BAB II
PEMBELAJARAN
Tanggal
1. Konsep mekanika
pengereman kendaraan
penumpang
2. Beban normal pada
poros kendaraan
penumpang selama
pengereman
3. Gaya pengereman
maksimum kendaraan
penumpang.
4 . Proporsi gaya pengereman pada kendaraan
penumpang dan roda
yang berhenti dulu
5. Konsep mekanika
pengereman tractorsemitrailer
6. Beban normal pada
poros tractor-semitrailer
selama pengereman
7. Menentukan gaya
pengereman maksimum
pada tractor-semitrailer
8. Efisiensi pengereman
9. Jarak pengereman
11
Waktu
Tempat
Belajar
Alasan
Perubahan
Paraf
Dosen
B. Kegiatan Belajar.
1. Kegiatan Belajar 1: Karakteristik Pengereman Kendaraan Penumpang
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 :
1). Menentukan beban normal
pada poros
kendaraan
penumpang
12
Ra
W.a/g
ha
Wsin T
h
Rrf B
Wf
l1
Rd
Fbf
hd
l2 Rrr A
Wcos T
L
Wr
Fbr T
Gambar 1
D an = perlambatan angular
r
W
Fb + fr W = Fbf + Fbr + fr W = --- a Ra r W sin T
g
Dalam persamaan di atas Fbf dan Fbr berturut-turut adalah gaya
pengereman pada poros depan dan belakang.
Dengan mensubstitusikan persamaan tersebut ke dalam Wf dan Wr
akan didapat harga-harga beban normal pada poros-poros selama
proses pengereman :
1
Wf = ---- { W l2 + h ( Fb + fr W ) }
L
1
Beban Normal Poros Belakang: Wr = --- { W l1 h ( Fb + fr W ) }
L
4). Gaya Pengereman Maksimum
Gaya pengereman maksimum pada kendaraan dua poros yang
dapat didukung oleh kontaknya ban dengan jalan ditentukan oleh
beban normal dan koefisien adhesi jalan ( ). Jika gaya pengereman
maksimum untuk poros depan dan belakang masing-masing
dinyatakan dengan Fbf maks dan Fbr maks maka besarnya masing-masing
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Fbf maks = .Wf
dan
P W { l2 + h ( P + fr ) }
= --------------------------L
P W { l1 h ( P + fr ) }
Fbr maks = --------------------------L
15
a
P l1 / L + Kbr . fr
--= -------------------g r
Kbr + P h / L
Roda depan akan mengunci ( berhenti ) lebih dahulu jika :
a
--<
g f
a
---g
r
<
a
---g f
16
Contoh soal:
Sebuah kendaraan penumpang (dua poros) mempunyai wheel base =
200 cm, pusat beratnya berada 90 cm di belakang poros depan dan
60 cm diatas permukaan jalan
W = 12 kN
l1 = 90 cm
l2 = L l1 = 200 90 = 110 cm
h = 60 c m
P W { l2 + h ( P + fr ) }
a). Fbf maks = ----------------------------L
17
P W { l1 h ( P + fr ) }
Fbr maks = ----------------------------L
0,7.12 {90 60 (0,7 + 0,5)}
= ---------------------------------- = 0,756 kN
200
b). Wf = Fbf maks / P = 7,644 / 0,7 = 10,92 kN
Wr = Fbr maks / P = 0,756 / 0,7 =
Kbf
Fbf maks
c). ----- = ---------- =
Kbr
Fbr maks
1,08 kN
7,644 kN
------------ = 10,11
0,756 kN
10,11
= -------- = 0,91 Kbr = 1 0,91 = 0,09
11,11
atau Kbf =
91%
d).
dan Kbf = 9
%
a
P l2 / L + Kbf . fr
--= --------------------g f
Kbf P h / L
0,7. 110 / 200 + 0,91 .0,5
= -------------------------= 1,2
0,91 0,7.60 / 200
.
a
--g
P l1 / L + Kbr . fr
= --------------------r
Kbr + P h / L
0,7. 90 / 200 + 0,09 . 0,5
= ------------------------------ = 1,2
0,09 + 0,7. 60 / 200
Karena
a
a
--= ---g f
g r
18
c. Rangkuman 1:
1). Kendaraan penumpang atau kendaraan dua poros adalah salah satu
jenis kendaraan yang banyak digunakan, maka lajunya harus dapat
dikendalikan sehingga perlu adanya sistem rem yang bekerja baik.
2). Salah satu kriteria untuk mengevaluasi kemampuan kerja rem adalah
karakteristik pengereman, terutama ditinjau dari adanya gaya-gaya
luar yang bekerja pada kendaraan.
3). Resultan gaya hambat pada kendaraan penumpang yang berjalan di
atas jalan dengan slope T dapat dihitung dengan rumus :
Fres = Fb + fr W cos T + Ra + Rt r W sin T
belakang (Wr)
1
Wf = ---- { W l2 + h ( Fb + fr W ) }
L
1
Pada Poros Belakang: Wr = --- { W l1 h ( Fb + fr W ) }
L
5). Gaya pengereman maksimum pada poros depan dan belakang masingmasing dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Fbf maks = .Wf
Atau
dan
P W { l2 + h ( P + fr ) }
Fbf maks = --------------------------L
P W { l1 h ( P + fr ) }
Fbr maks = --------------------------L
19
a
---g
r
<
a
---g f
20
d. Tugas 1 :
Sebuah kendaraan penumpang (dua poros) mempunyai wheel base =
210 cm, pusat beratnya berada 110 cm di depan poros belakang dan
50 cm diatas permukaan jalan datar. Berat kendaraan =15 kN dengan
koefisien tahanan gelinding = 0,2 dan koefisien adhesi jalan dengan ban
= 0,75. Kendaraan tersebut sedang berjalan di atas jalan datar dengan
kecepatan tertentu, tetapi karena sesuatu tiba-tiba dilakukan pengereman
sampai berhenti. Tentukanlah :
1). Gaya pengereman maksimum pada setiap poros kendaraan.
2). Beban yang diderita oleh setiap poros kendaraan selama
proses pengereman.
3). Proporsi gaya pengereman total di setiap poros kendaraan.
4). Roda mana yang mengunci lebih dahulu.
e. Tes formatif 1 :
Sebuah mobil penumpang (dua poros) mempunyai wheel base =
240 cm, pusat beratnya berada 125 cm di depan poros belakang dan
55 cm diatas permukaan jalan datar. Berat kendaraan = 22 kN dengan
koefisien tahanan gelinding = 0,2 dan koefisien adhesi jalan dengan ban
= 0,7. Kendaraan tersebut sedang berjalan di atas jalan datar dengan
kecepatan tertentu, tetapi karena sesuatu tiba-tiba dilakukan pengereman
sampai berhenti. Jika percepatan grafitasi = 9,81 m/det.2, tentukanlah :
1). Gaya pengereman maksimum pada poros depan.
2). Gaya pengereman maksimum pada poros belakang
3). Beban normal pada poros depan selama pengereman.
4). Beban normal pada poros belakang selama pengereman.
5). Proporsi gaya pengereman total pada poros depan.
6). Proporsi gaya pengereman total pada poros belakang.
7). Roda mana yang mengunci lebih dahulu.
21
3). Wf = 16 kN
4). Wr = 6 kN
2. Kegiatan Belajar 2: Karakteristik Pengereman Tractor-semitrailer
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 :
1). Menentukan beban normal pada poros tractor-semitrailler selama
proses pengereman.
2). Menentukan gaya pengereman maksimum pada tractor-semitrailler
b. Uraian Materi 2 :
1). Pendahuluan
Karakteristik
pengereman
pada
tractor-semitrailer
lebih
kompleks dibanding dengan kendaraan penumpang. Untuk tractorsemitrailer pemindahan beban selama pengereman disamping
tergantung kecepatan perlambatan juga tergantung gaya pengereman
dari trailernya.
Ra2
Whi
h a1
Ra1
d1
W1
W2
d2
W2.a/g
Fhi
ha1
h2
h3
l1
Fbf
L1
Wf
Fbr
Wr
L2
Gambar 2.
22
Fbs
Ws
a
W1 + Fhi
g
a
W1h1 + Fhi h3 + W1 (L1 l1 d1 ) + Wr.d1 = Wf ( l1 d1 )
g
a
W2
g
a
W2 d2 + Fhi.h3 =
W2 h2 + Ws.L2
g
Fhi + Cs.Ws =
a = perlambatan kendaraan
23
Cf = Cr = Cs = a e g = P .
W2 { d2 + .( h3 h2 )}
Ws = ----------------------------. h3 + L2
25
Fbmaks = .W
sehingga :
Contoh soal:
Sebuah kendaraan tractor-semitrailer mempunyai : berat tractor 67 kN,
semitrailer 267 kN, wheelbase tractor = 381 cm, poros
berat
97 cm
l1 = 203 cm
W2 = 267 kN
h1 = 97 cm
L1 = 381 cm
h2 = 178 cm
L2 d1 = 711 cm
L2 d2 = 330 cm
d1 = 61 cm
h3
= 162 cm
P = 0,8
Ditanyakan a). Wf , Wr dan Ws
b). Fbf mak, Fbr mak, Fbs maks
Jawab :
.
W1 (L1 l1 + P h1)
W2 (L2 d2 + P h2 ) ( d1 + P h3)
a). Wf = ----------------------- + --------------------------------------L1
L1(L2 + P . h3 )
26
Wf = -------------------------- + -------------------------------------------381
Wr = --------------------- + ----------------------------------------------------381
W2 { d2 + .( h3 h2 )}
Ws = ----------------------------. h3 + L2
267 { 442 + 0,8 (162 178)}
= 127,10 kN
c. Rangkuman 2:
1). Karakteristik pengereman pada tractor-semitrailer lebih kompleks
dibanding dengan kendaraan dua poros karena gaya - gaya utama
yang bekerja pada tractor semitrailer selama pengereman lebih
banyak, namun untuk memudahkan dalam menganalisisnya, maka
tahanan aerodinamik (Ra) dan tahanan gelinding ( Rr ) diabaikan
pengaruhnya karena sangat kecil artinya dibanding tahanan lainnya.
2). Beban normal yang ditahan pada poros-poros tractor semitrailer
selama pengereman dapat dihitung dengan rumus :
27
28
e. Tes formatif 2 :
Sebuah kendaraan tractor-semitrailer mempunyai: berat tractor 50 kN,
berat semitrailer 240 kN, wheelbase tractor = 350 cm, poros semitariler
berada
hitch point
1). Wf = 78,27 kN
Wr = 83,30 kN
Ws = 122,03 kN
2). Fbf maks = 46,96 kN
Fbr maks = 49,98 kN
Fbs maks = 73,22 kN
29
b. Uraian Materi 3 :
1). Efisiensi Pengereman
Mengingat sangat pentingnya efek dan fungsi sistem rem bagi
suatu kendaraan, maka perlu dikaji lebih jauh tentang dinamika
pengereman. Karena dengan mengetahui hal-hal yang mungkin masih
terkait dengan sistem pengereman dengan segala dinamikanya
diharapkan dalam perencanaan kendaraan dapat diperoleh hasil yang
maksimal, artinya dapat memenuhi kenyamanan, kestabilan dan yang
utama dapat menjamin keselamatan pengendara kendaraan tersebut.
Untuk lebih mengetahui tentang karakteristik pengereman suatu
kendaraan, maka perlu juga dipelajari masalah efisiensi pengereman
kendaraan secara rinci, termasuk dalam hal ini adalah faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Efisiensi
pengereman
dapat
didefinisikan
sebagai
suatu
darat.
dalam
Untuk
meninjau
karakteristik
memperhitungkan
pengereman
harga
dari
jarak
V.dV
Fb+R
-------- ds = V.dV
Jb W/g
dalam hal ini : Jb = faktor massa ekuivalen.
( biasanya diambil Jb = 1,04 )
Persamaan tersebut jika diintegralkan dari kecepatan awal V1
sampai kecepatan akhir V2 maka diperoleh harga jarak pengereman S :
V1 Jb W
V dV
S = ------- -V2 g
Fb + 6R
Dengan mensubstitusikan persamaan Fres pada pokok bahasan
terdahulu dan mengabaikan tahanan transmisi didapat :
Jb W
V1
V .dV
31
ini
Sa = td .V1
a ta u
Stot = S + Sa
jika Kb z 100 %
Stot = Smin + Sa
jika Kb = 100 %
Contoh soal:
Sebuah mobil penumpang
l1 = L 100
= 205 100 = 105 cm
L = 2,05 m = 205 cm
V1 = 120 km/jam = 120. 1000/3600 = 33,33 m/det.
V2 = 30 km/jam = 30.1000/3600 = 8,33 m/det.
P = 0,8
Kb = 80 % = 0,8
fr = 0,3
Jb = 1,04
Cae = 0,35
33
= 9 ,8 m/det.2
6,24 + 10 = 16,24 m
b). Jika V2 = 0
Jb W
Cae .V12
S = -------- ln ( 1 + --------------- )
2g Cae
Fb + fr W
1,04. 18
0,35 .33,332
S = ------------ ln ( 1 + ----------------------- ) = 8,67 m
2.9,8.0,35
0,8.0,8.18 + 0,3. 18
Stot = S + Sa = 8,67 + 10 = 18,67 m
c. Rangkuman 3:
1). Efisiensi Pengereman adalah : perbandingan antara angka perlambatan maksimum yang dapat dicapai sebelum kendaraan berhenti
dengan koefisien adhesi jalan. Secara matematis efisiensi pengereman
dapat ditulis sebagai berkut :
a/g
K b = ------P
2). Jarak Pengereman / Jarak Berhenti : adalah jarak tempuh kendaraan
sejak mulai dilakukan pengereman sampai kecepatan tertentu.
34
3). Hubungan antara jarak pengereman, gaya pengereman, berat kendaraan dan kecepatan kendaraan dapat dinyatakan dalam bentuk
deferensial, yaitu :
a.ds =
V.dV
Fb + R
----------- ds = V.dV
Jb W/g
Smin
W
Cae V12
= -------- ln ( 1 + ---------------------------------------- )
2g Cae
P. W + fr W cos T r W sin
6). Karena keterlambatan reaksi sistem rem, maka dikenal ada jarak
pengereman tambahan, yaitu : Sa = td. V1 ( biasanya td = 0,3 det )
7). Jarak pengereman total
Stot = S + Sa
35
a ta u
Stot = Smin + Sa
d. Tugas 3 :
Sebuah mobil penumpang
jika
Stot = 20,49 m
Stot = 19,74 m
36
BAB III
EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Sebuah mobil penumpang (dua poros) mempunyai wheel base = 220 cm,
pusat beratnya berada 115 cm di belakang poros depan dan 45 cm diatas
permukaan jalan datar. Berat kendaraan = 16 kN dengan koefisien tahanan
gelinding = 0,25 dan koefisien adhesi jalan dengan ban = 0,65. Kendaraan
tersebut sedang berjalan di atas jalan datar dengan kecepatan tertentu, tetapi
karena sesuatu tiba-tiba dilakukan pengereman sampai berhenti.
Jika
6,878 kN
b. Fbrmaks = 3,522 kN
c. Wf
= 10,582 kN
d. Wr
= 5,418 kN
e. Kbf
= 0,661
f. Kbr
= 0,339
b. Fbf maks =
36,265 kN
47,099 kN
Wr
= 94,197 kN
Fbr maks =
Ws
= 113,273 kN
3. a. Stot
= 16,05 m
b. Stot
= 15,37 m
38
C. Kriteria Kelulusan
Kriteria
Kognitif ( soal nomor 1 sd. 3)
Skor
(1 10)
Bobot
1
Ketepatan prosedur
Ketepatan waktu
39
Keterangan
NILAI AKHIR
Nilai
Syarat lulus
nilai minimal
56
BAB IV
PENUTUP
40
DAFTAR PUSTAKA
Arnold & Champion. 1970. Motor Vehicle Calculation and Science. Norwich:
Great Britain by Fletcher and Sons, Ltd.
Cole, D.E.. 1971. Elementary Vehicle Dynamics. Departement of Mechanical
Engineering University of Michigan Ann Arbor, M.I.
Martin. 1977. Science and Calculation for Motor Vehicles Technicions. London :
The English University Press Ltd
Sutantra, Njoman. 2001. Teknologi Otomotif Teori dan Aplikasinya. Surabaya :
Penerbit Guna Widya.
Wong, J.Y. 1978. Theory of Ground Vehicles. New York: John Wiley & Sons.
41