Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


Kelas / Semester : XI / II
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Jam Pelajaran :

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menerapkan cara perawatan sistem 3.4.1 Menganalisis sistem pengisian
pengisian 3.4.2 Menjelaskan prosedur
pemeliharaan sistem pengisian
4.4 Merawat secara berkala sistem
pengisian 4.4.1 Mereparasi secara berkala sistem
pengisian

C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan
saintifik peserta didik menerapkan cara perawatan sistem pengisian,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan


saintifik peserta didik merawat secara berkala sistem pengisian, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Sistem Pengisian
dapat diamati dengan indera  Daya baterai
atau alat  Rotor coil
 Stator coil
 Altenator
 Rectifier
 Regulator
 Aki/baterai
 Wiring

Materi Konseptual  Perawatan sistem pengisian


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Pengertian dan Fungsi Sistem Pengisian
Generalisasi hubungan antar  Prinsip Kerja Sistem Pengisian
konsep-konsep yang saling  Konstruksi dan Rangkaian Pengisian
terkait  Komponen Sistem Pengisian
 Perawatan sistem pengisian
1. Merawat Baterai
2. Merawat V Belt
3. Merawat arus dan tegangan
Materi Prosedural  Mereparasi secara berkala sistem pengisian
Sederetan langkah yang
sistematis dalam menerapkan
prinsip

E. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

F. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Pertama
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
 Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
Pendahuluan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti Stimulus  Guru menampilkan
tayangan tentang 
Memahami Sistem
pengisian
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Perawatan
Memahami Sistem
Identifikasi masal pengisian
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Perawatan
Memahami Sistem
Pengumpulan pengisian
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Perawatan
Memahami Sistem
Pembuktian pengisian
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
Menarik
kesimpulan  Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Perawatan
Memahami Sistem
pengisian
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

Pembelajaran Kedua
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Memelihara sistem
Pengisian
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Memelihara sistem
Pengisian
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Memelihara sistem
Inti Identifikasi masal Pengisian
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Memelihara
sistem Pengisian
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Memelihara
Pengumpulan sistem Pengisian
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Memelihara
sistem Pengisian
Pembuktian  Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Memelihara
sistem Pengisian
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Memelihara
sistem Pengisian
Menarik  Siswa lain 
kesimpulan memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai
Memelihara sistem
Pengisian
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Memelihara sistem
Pengisian
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
dst

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Turi Hudayani Abadi, S.Si Hafizd, S.T


NIP. 19810618 200904 2 007 NIP. -
Lampiran
Materi Pembelajaran

PERAWATAN SISTEM PENGISIAN

Sistem pengisian harus dirawat dengan baik supaya arus listrik tidak mengalami gangguan
selama digunakan. jika sistem pengisian tidak dirawat dengan baik akan muncul beberapa
akibat, seperti:
 Pengisian baterai kurang sempurna, energi listrik yang disimpan baterai kurang dan mesin
tidak dapat distarter.
 Baterai tidak dapat menyimpan energi listrik.
 Usai pemakaian baterai lebih pendek.
Perawatan sistem pengisian meliputi beberapa hal, antara lain:
 Perawatan baterai
 Pemeriksaan V belt, Pemeriksaan pada V belt meliputi: pemeriksaan tegangan V belt dan
kondisi fisik V belt, seperti keretakan.
 Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian.

MERAWAT BATERAI
Pada kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, baterai mempunyai peranan yang penting,
baik saat mesin hidup maupun saat mesin distarter. Perawatan baterai yang baik akan
memberikan beberapa manfaat seperti:
 Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai, Kekurangan elektrolit
terjadi karena saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan. Jika elektrolit
pada baterai kurang maka menyebabkan baterai menjadi panas, terjadi kristalisasi pada sel-
sel baterai, dan bahan aktif pada sel baterai lepas. Jika bahan aktif baterai lepas
menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar
kotak atau terselip di antara sel sehingga baterai dapat terjadi pengosongan sendiri (self
discharge).
 Terminal baterai menjadi awet, Kerusakan yang terjadi pada terminal baterai biasanya
adalah korosi. Korosi disebabkan oleh uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendur.

Gangguan yang sering dirasakan adalah fungsi saat mesin distarter, dimana jika bateri kurang
baik maka energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan starter sehingga kendaraan sulit
distarter atau bahkan tidak bisa distarter.
Penyebab energi listrik tidak cukup untuk melakukan starter disebabkan beberapa hal, yaitu:
 Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari energi listrik yang dibutuhkan
untuk starter.
 Baterai sudah lemah sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik atau terjadi
pengosongan sendiri.
 Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat.

Jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang lama maka energi yang tersimpan di baterai
dapat kosong atau habis dengan sendirinya, hal ini disebut dengan self discharger. Besarnya
self discharger ditunjukan dalam persentase kapasitas baterai. Besarnya self disharger
biasanya berkisar 0,3-1,5% per hari pada temperatur 20-30 derajat celcius tiap hari, atau
baterai dapat kosong sendiri dalam waktu 1-3 bulan.
Self discharge atau pengosongan sendiri pada baterai disebabkan beberapa hal, yaitu:
 Adanya bahan aktif yang rusak dan menempel antar sel baterai.
 Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang bercampur dengan elektrolit. Hal
ini merupakan salah satu alasan mengapa menambah elektrolit harus menggunakan air
suling atau air yang tidak mengandung logam.
 Bahan aktif baterai.

Temperatur elektrolit baterai.

Grafik pengaruh temperatur dan bahan aktif terhadap pengosongan sendiri

KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MERAWAT BATERAI


Perawatan baterai meliputi dua hal, yaitu:
 Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain.
 Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit.

Membersihkan terminal baterai


Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila
terminal korosi maka  tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada
beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal.  Untuk mencegah hal tersebut maka
terminal harus dibersihkan. Pembersihan terminal baterai dilakukan dengan cara:
 Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
 Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau
mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal
baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.

Melepas terminal Baterai


 Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.
Membersihkan terminal Baterai

 Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan
kencangkan baut pengikatnya.
 Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter.
Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip
dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus
tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal
baterai.

Memeriksa Tahanan terminal Baterai

Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit


Dalam pemeriksaan elektrolit ada dua hal yang dilakukan yaitu: pemeriksaan jumlah elektrolit
dan berat jenis elektrolit.
Jumlah elektrolit di dalam baterai dapat berkurang karena beberapa hal, seperti:
 Cairan elektrolit menguap, Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada
baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap sehingga jumlah elektrolit
berkurang. Jumlah elektrolit yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan
Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang
jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat
pengisian atau pengosongan berlebihan. Untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang 
cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
 Over Charging, Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging,
oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian.
 Baterai retak, Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain
itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka
bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi.

Elektrolit baterai yang dijual  ada dua macam yaitu  air accu dan air zuur.  Air accu merupakan
air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya
cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi.  Air accu digunakan untu menambah elektrolit
baterai yang berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi
kosong. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi.
Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliru, sebab hasil
pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang
tersimpan  kecil.

Selain jumlah elektrolit pemeriksaan juga perlu dilakukan terhadap berat jenis elektrolit.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat
jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai.
Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100-1,130.  Hubungan berat jenis
dan kapasitas adalah sebagai berikut:

Grafik Hubungan Berat Jenis dan Kapasitas Baterai

Berat jenis elektrolit berubah sebesar:

 
Rumus untuk mengoreksi hasil pengukuran berat jenis elektrolit

Grafik Hubungan Temperatur Dengan Berat Jenis Elektrolit

Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih dari
1,280 maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.280 penyebab terllu tingginya
berat jenis dapat disebabkan kekeliruha waktu menambah elektrolit, saat lektrolit kurang harus
ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur. Lakukan pengisian penuh, bila hasil
pengukuran urang dari 1.210 atau ganti dengan baterai baterai baru.

Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan
pengisian penuh, kemudian ukur kembali beratjenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi
0.030, setel berat jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit
hamper sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru.

Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang menjadi
satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator
berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat
jenis membutuhkan  waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit 
dapat tumpah/menetes pada kendaraan.

Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu:


 Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik
 Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan
diisi
 Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti

Baterai dengan Indikator Berat Jenis Elektrolit

PEMERIKSAAN V BELT
Pada sistem pengisian V belt berfungsi untuk meneruskan putaran mesin ke alternator. Apabila
tegangan V belt kurang maka akan menyebabkan terjadinya slip sehingga kecepatan putaran
alternator kurang dan akibatnya out put alternator kurang.

Penurunan tegangan V belt disebabkan oleh keausan V belt karena faktor usia atau perubahan
penyetelan. Kerusakan yang terjadi pada V belt akibat dimakan usia, diantaranya: V belt aus,
elastisitas menurun dan V belt menjadi pecah. apabila kerusakan pada V belt tidak diperhatikan
maka terdapat kemungkinan V belt putus pada saat kondisi mesin hidup.
Langkah-langkah dalam pemeriksaan V belt, yaitu:
 Lepas V belt dari kemungkinan retak, rip lepas retak atau cacat
 Pasang kembali dan setel tegangan V belt dengan menekan dengan kekuatan 10 kg,
standar defleksi untuk belt lama = 7-10mm dan untuk belt baru = 5-7 mm.

Memeriksa dan menyetel V Belt


Untuk jenis v belt juga harus memeriksa pemasangannya terhadap pully. Pemeriksaan Belt tipe
multi V. Besar difleksi untuk belt lama sebesar 7-8 mm, sedangkan belt baru 5-7 mm dengan
tegangan belt  45-55 kg untuk belt baru dan 20-35 kg untuk belt lama.

Pemeriksaan posisi pemasangan Belt pada puli

PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN TANPA BEBAN


Langkah-langkah pemeriksaan arus dan tegangan pengisian tanpa beban meliputi:
 Hubungkan clem positif volt meter dengan terminal positif baterai dan clem negatif volt meter
dengan terminal negatif baterai.
 Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel positif baterai.

Pemasangan Volt-Amper meter

 Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.
 Periksa penunjukan pada Volt-Amper meter.
Standar penunjukan untuk sistem pengisian regulator mekanik: Arus kurang dari 10 A dan
tegangan: 13,8-14,8 volt.

Standar penunjukan untuk sistem pengisian IC regulator: Arus kurang dari 10 A dan
tegangan untuk regulator tipe A: 13,8-14,1 volt sedangkan tegangan tipe M: 13,9-15,1 volt.

Arus dan Tegangan pengisian tanpa beban


PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN DENGAN BEBAN
 Pasang Volt meter yaitu menghubungkan clem positif pada terminal positif baterai dan clem
negatif pada terminal negatif baterai.
 Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel positif baterai.

Pemasangan Volt-Amper meter

 Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai 2000 rpm, Hidupkan lampu
kepala dan fan AC. Periksa penunjukan pada Amper-Volt meter.
Standar penunjukan untuk regulator mekanik , arus lebih dari 30 A dan tegangan: 13,8-14,8
A.
Standar penunjukan tegangan untuk sistem pengisian IC regulator, IC tipe A: 13,8-14,1 volt
sedangkan regulator tipe M: 13,9-15,1 volt.

Tegangan dan Arus dengan beban

Apabila setelah dilakukan pemeriksaan seperti di atas dan hasil dari pemeriksaan arus serta
tegangan kurang dari spesifikasi, maka lakukan langkah berikut:
 Periksa tegangan antara terminal positif baterai dengan terminal B alternator, tegangan
harus NOL volt, jika ada tegangan berarti ada sambungan yang kurang kuat atau putus.
 Periksa tegangan antara bodi alternator dengan terminal negatif baterai, tegangan harus
NOL volt, bila ada tegangan maka pemasangan alternator kurang baik, terminal kotor atau
kabel massa kendor/berkarat.

Pemeriksaan Kabel atau Konektor kotor atau kendor


Jika hasil pemeriksaan arus dan tegangan menunjukan sistem pengisian tidak berfungsi, yaitu
tidak ada arus pengisian maka:
 Tipe regulator mekanik: Hubungkan terminal F dengan terminal B menggunakan kabel
jumper, dengan langkah ini jika arus pengisian normal maka kemungkinan yang rusak
adalah regulator, fuse atau kabel regulator lepas. Bila tidak ada arus pengisian kemungkinan
alternator yang rusak maka harus  dioverhaul.
 Tipe IC regulator: Pada sistem pengisian dengan IC regulator bila tidak ada arus pengisian,
maka hubungkan terminal F dengan bodi alternator menggunakan kawat atau penghantar.
Bila arus pengisian menjadi normal maka kemungkinan yang rusak adalah IC regulator. Jika
tetap tidak ada pengisian kemungkinan yang rusak adalah alternatornya dan harus
dioverhaul.

Jumper pada Alternator dengan IC Regulator

Trouble Shooting

Alternator berfungsi untuk menghasilkan energi listrik dari putaran mesin. Energi
listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengisi energi dalam aki dan digunakan
untuk peralatan listrik lainnya. Kerusakan pada alternator biasanya tidak terlihat
langsung, tetapi dampaknya lebih terlihat pada kegagalan aki dalam menyediakan
energi listrik bagi peralatan listrik kendaraan. Berikut ini beberapa tanda kerusakan
pada alternator:

Kerusakan Pada Sistem Pengisian :


Aki tidak terisi tetapi mesin dapat distarter. Hal ini karena:
1. Belt alternator kendor atau sudah aus.
2. Kabel alternator terkelupas atau putus.
3. Alternator rusak
4. Regulator tegangan rusak
5. Baterai rusak

Alternator berisik. Hal ini karena:


1. Belt alternator kendor atau sudah aus.
2. Flens puli alternator bengkok
3. Alternator rusak
4. Dudukan alternator kendor

Lampu atau sekering seringkali putus. Hal ini karena:


 Sistem perkabelan ada yang rusak.
 Alternator rusak
 Aki rusak.
Lampu pengisian akan menyala, bila alternator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal.
Ini terjadi kalau tegangan dari terminal N alternator kurang dari jumlah yang diperlukan.

Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup adalah tanda terjadi masalah
pada sistem pengisian. Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge.

Pada prinsipnya pasokan dan kebutuhan listrik harus setara. Energi listrik yang dihasilkan
alternator ini harus sesuai dengan beban listrik yang dipakai. Mobil umumnya mempunyai
tegangan standar alternator 13 volt hingga 15,2 volt.

Pasokan listrik dari alternator tidak boleh di bawah atau di atas angka tersebut. Jika pasokan
listrik di bawah angka standar, maka disebut undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 15,2 volt
disebut overcharge. Bila dibiarkanundercharge , bisa berpotensi aki kekurangan listrik, sehingga
mesin tidak dapat di starter. Pasalnya untuk menstarter mesin dibutuhkan listrik yang besar.
Sebaliknya, kondisi overcharge menyebabkan pasokan listrik dari alternator berlebih. Ini akan
membuat dlam aki terjadi reaksi kimia yang berlebihan sehingga aki menjadi panas dan
bertekanan tinggi. Oleh karena itu kedua kondisi ini harus dihindari.

Pengetesan Komponen Sistem Pengisian


Cara mengetes rectifier/kiprok:
 Set multitester/AVO meter di Volt DC 50 V.
 Tempelkan kabel merah (+) ke kutub Positif dan kabel hitam (-) kekutub Negatif.
 Hidupkan mesin, biarkan pada rpm idle, lihat pembacaan di meter, harusnya menunjukkan
12 Volt
 Naikkan rpm sampe >5000rpm, lihat pembacaan harusnya bergerak naik berkisar 13,5 Volt
s/d 14,5 Volt (CMIIW). Bila menunjukkan nilai diluar kisaran itu berarti kiprok/rectifier rusak.

Cara mengetes alternator/spul :


 Copot kabel yang menghubungkan alternator ke kiprok/rectifier.
 Set multitester/AVO meter di Volt AC 50 V
 Hubungkan ke dua kabel dari multitester/AVO meter ke 2 kabel kuning dan dari alternator.
Hati-hati sekali jangan sampai short/tersambung.
 Nyalakan mesin, biarkan pada rpm idle.
 Lihat pembacaan pada AVO meter, bila menunjuk ke kiri, berarti kabel terbalik. Bila
menunjuk ke kanan dan pada >12Volt, berarti masih baik.

Yang harus diperhatikan pada system pengisian adalah :


 Semua socket dan kutub aki harus dalam keadaan bersih, tidak ada oksidasi
maupun karat.
 Pastikan tidak ada kabel yang menyentuh bagian heatsink rectifier.
 Selalu memeriksa ketingian air aki. Karena ini bisa sebagai indikasi kiprok rusak.
Bila air aki cepat habis, berarti arus listrik pengisian terlalu besar, berarti juga
kiprok mendekati rusak.

Referensi
https://www.scribd.com/doc/231383656/Perawatan-Sistem-Pengisian
Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5

a. Sikap Spiritual Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat)
Indikator sikap spiritual kegiatan tersebut
“mensyukuri”: • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga)
• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan kegiatan tersebut
pembelajaran • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua)
• Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan tersebut
presentasi sesuai agama yang dianut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu)
• Saling menghormati, toleransi kegiatan tersebut.
• Memelihara hubungan baik dengan
sesama teman sekelas. 2. Sikap kerja sama
Indikator sikap sosial “kerja sama”
Rubrik pemberian skor: • Peduli kepada sesama
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 • Saling membantu dalam hal kebaikan
(empat) kegiatan tersebut • Saling menghargai/ toleran
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) • Ramah dengan sesama.
kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) Rubrik pemberian skor
kegiatan tersebut • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat)
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut
kegiatan tersebut. • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga)
kegiatan tersebut
b. Sikap Sosial • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua)
kegiatan tersebut
1. Sikap jujur • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu)
Indikator sikap sosial “jujur” kegiatan tersebut.
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila 3. Sikap Harga diri
menemukan sesuatu Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak nyontek, tidak plagiarism • Tidak suka dengan dominasi asing
• Terus terang. • Bersikap sopan untuk menegur bagi
mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga)
• Menghargai dan menjaga karya-karya kegiatan tersebut
sekolah dan masyarakat sendiri. • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua)
kegiatan tersebut
Rubrik pemberian skor • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu)
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 kegiatantersebut.
(empat) kegiatan tersebut

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi Kisi Soal Uraian

Bahan/
Kompetensi Bentuk
KD Kelas Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal No Soal
Dasar Soal
Semester
3.4 Menerapkan XI / 1  Memahami Pengetahuan  Menganalisis 1,3,4
Uraian
cara perawatan Sistem pengisian (C1) sistem starter
sistem  Menjelaskan
pengisian prosedur
 Memelihara Analisis 2,5
pemeliharaan Uraian
sistem (C4)
sistem starter
Pengisian.

Soal Uraian :
1. Berapa jumlah tegangan arus yang dihasilkan alternator, dan dampak pada alternator bila
tegangan lebih dan kurang?
2. Apa yang dilakukan untuk mengecek regulator rectifier pada massa body agar tidak terjadi
masalah?
3. Apa fungsi dari regulator rectifier selain penyearah arus?
4. Cara kerja masing-masing komponen sistem pengisian dari baterai sampai ke baterai lagi!
5. Apa penyebab baterai mati?

Pedoman Penskoran Soal Uraian :


NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
1. Jawaban :
Tegangan yang dihasilkan alternator adalah 13-14 volt.
dan dampak bila teganganyang dihasilkan rendah pada alternator adalah daya yang
dihasilkan kurang, sehingga pekerjaan sistem pengisian tidak berjalan dengan
sempurna. Sedangkan bila tegangan yang dihasilkan terlalu tinggi maka akan
terjadinya kerusakan pada baterai terutama.
SKOR MAKSIMUM 10
2. Jawaban :
Cara pertama lihat lampu headlamp raja, jika headlamp Raja tidak terang, bisa
jadi salah satu penyebabnya kiprok anda sudah kurang bekerja maksimal ato
lemot. Anda bisa mengakalinya dengan melepas batasan arus di kiprok (kabel
putih=charging ACCU) tetapi bohlam headlamp standar harus diganti dengan
yang lebih besar watt-nya agar tetap kuat pada arus besar pada saat putaran
mesin tinggi. Anda juga bisa memasang saklar di stang ato memodifikasi
fungsi saklar standar King di stang anda agar mudah untuk memutus & dan
menyabung (on/off) fungsi charging ACCU yang sangat banyak memakan
arus, sehingga fungsi instrument, klakson, sign dll tetap bisa bekerja. Kalo
anda butuh untuk menggunakan lampu sign ato klakson tinggal swicth
chargingnya dihidupkan setelah itu bisa dimatikan tergantung kebutuhan anda.
Soalnya bisa pusing kalo diberhentikan polisi lalu instrument seperti lampu
sign, taillamp, klakson kita gak nyala.
SKOR MAKSIMUM 30
3. Jawaban :
Fungsi lain dari rectifier adalah sebagai pengubah arus AC menjadi arus DC.
Diode digunakan karena baterai yang digunakan sebagai penampung
tegangan hanya bisa diisi kembali (charge) dengan arus yang sejenis yaitu
arus DC, sedangkan lilitan stator justru menghasilkan arus AC. Sifat
semikonduktor yang unik mampu merubah arus AC menjadi arus DC sehingga
alternator mampu mengisi kembali tegangan baterai.
SKOR MAKSIMUM 20
4. Jawaban :
Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
Bila KK diputar pada posisi ON, arus dari battry akan mengalir ke rotor dan
merangsang rotor coil. Pada waktu yaang sama, arus battry juga mengalir ke
lampu pengisian (CHG) dan akibaatnya lampu jaadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut:
a. Arus yang ke field coil
Terminal (+) battrey - fusibel link - kunci kontak (IG switch) - sekring
- terminal IG regulator - poin PL1 - poin PL0 - terminal F regulator -
terminal F altenator - brush - slip ring - rotor coil - brush - terminal E
alternator - massa body.
Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagneten yang seharusnya arus
ini disebut arus medan (field corrent).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) bateray - fusibel link - kunci kontak IG (IG sekring) -
lampu CHG - terminal L regulator - titik kontak P0 - titik kontak P1 -
terminal E regulator - massa bodi.
Akibatnya lampu change akan menyala.
SKOR MAKSIMUM 20

5 Jawaban :
Mengemudi dengan jarak pendek
 Suhu yang ekstrim
 Perangkat pada mobil
 Korosi atau karat
 Usia aki
SKOR MAKSIMUM 20

TOTAL SKOR MAKSIMUM 100


Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda

Bahan/
Kompetensi Bentuk
KD Kelas Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal No Soal
Dasar Soal
Semester
3.4 Menerapkan XI / 1  Memahami Pengetahuan  Menganalisis 1,3,4
Uraian
cara perawatan Sistem pengisian (C1) sistem starter
sistem  Menjelaskan
pengisian prosedur
 Memelihara Analisis 2,5
pemeliharaan Uraian
sistem (C4)
sistem starter
Pengisian.

Soal Pilihan Ganda :


Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang
paling tepat !

1. Sistem pada kendaraan yang berfungsi kendaraan yang membutuhkan


melakukan proses pengisian pada tegangan DC, oleh karena itu
baterai dan menyuplai arus listrik ke diperlukan komponen system pengisian
seluruh sistem kelistrikan pada yaitu..
kendaraan ketika mesin sudah bekerja a. Alternator
adalah.... b. Pulley
a. Sistem Pengisian c. Rotor
b. Sistem Pengapian d. Dioda
c. Sistem Starter e. Regulator
d. Sistem Penerangan
e. Sistem Pemindah Tenaga 5. Yang bukan merupakan terminal pada
regulator adalah …..
2. Yang termasuk komponen utama a. N
sistem pengisian adalah........ b. F
a. Generator c. IG
b. Voltage regulator d. L
c. Rectifier e. C
d. Dinamo stater
e. a,b,c benar 6. Kumparan pada alternator yang
berputar disebut dengan…1
3. Komponen system pengisian yang a. Regulator
dapat merubah energy gerak menjadi b. Rotor coil
energy listrik yaitu.... c. Stator coil
a. Dioda d. Diode
b. Alternator e. Rectifier
c. Regulator
d. Rotor 7. Di dalam komponen regulator terdapat
e. Pulley voltage regulator, yang berfungsi…
a. Mengontrol besarnya tegangan
4. Arus yang dihasilkan oleh alternator pengisian
merupakan tegangan AC atau b. Mengontrol tegangan yang masuk
alternating current, tegangan ini tidak ke rotor coil
bisa digunakan untuk mensuplai c. Mengontrol tegangan lampu
tegangan untuk beberapa komponen indicator pengisian
d. Mengontrol arus pengisian a. Stator
e. Mengontrol hambatan kumparan b. Rectifier
alternator c. IC regulator
d. Diode
e. Alternator
8. Dalam system pengisian terdapat dua
jenis yaitu pengisian konvensional dan 10. Nomor 2, 3, dan 8 pada rangkaian
pengisian dengan IC regulator. tersebut adalah terminal...
Kelebihan pengisian dengan ic
regulator yaitu...
a. A, B, C, D benar
b. Dapat dirancang altenator yang
mampu bekerja pada putaran tinggi,
sehingga ukuran altenator lebih
kecil untuk daya sama.
c. Ukuran regulator lebih kecil
sehingga memungkin dijadikan satu
kesatuan dengan unit altenator
d. Stabilitas pengaturan tegangan dan
arus yang dihasilkan lebih tinggi. a. B alternator, F alternator, dan L
e. Rangkaian sistem pengisian lebih regulator
sederhana b. N alternator, F alternator, dan L
regulator
9. Pada gambar diatas terdapat c. B alternator, N alternator, dan IG
komponen yang bernama…. regulator
d. B alternator, F alternator, dan N
regulator
e. F alternator, B alternator, dan IG
regulator

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :


NO SKOR
KUNCI JAWABAN
SOAL Benar Salah
1 Jawaban : A 1 0
2 Jawaban : E 1 0
3 Jawaban : B 1 0
4 Jawaban : D 1 0
5 Jawaban : E 1 0
6 Jawaban : B 1 0
7 Jawaban : A 1 0
8 Jawaban : A 1 0
9 Jawaban : C 1 0
10 Jawaban : D 1 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen Ya

Tidak CK K SK

7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10

1 2 3 4 5 6

I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)


1.1 Penggunaan pakaian kerja

1.2 Persiapan tools and equipment

1.3 Persiapan buku manual


 Periksa berat jenis spesifik baterai
 Periksa terminal baterai, fusible link
dan sekering.

Sikap kerja

a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100

Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84

Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74

b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100

Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84

Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74

c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100

Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84

Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74

d.  ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100

Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84


Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74

RATA-RATA SIKAP KERJA

4 Waktu  

Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu


85 - 100
berakhir

Selesai tepat waktu 75 - 84

Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74

RATA-RATA WAKTU

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)

Proses dan Sikap


Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja

1 2 3 5 6

Rata-rata skor
perolehan

Skor Maksimum

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Turi Hudayani Abadi, S.Si Hafizd, S.T


NIP. 19810618 200904 2 007 NIP. -.

Anda mungkin juga menyukai