(RPP)
Nama Sekolah : SMK GKPI-1 PEMATANGSIANTAR
Kompetensi Keahlian : TEKNIK KENDERAAN RINGAN
Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke :1
Alokasi Waktu : 3 x 45
Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Rem
A. KOMPETENSI INTI :
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI.4. Menolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mendiri, bertindak secara efektif dan
kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR :
3.5. Memahami sistem rem
4.5.Memelihara Sistem Rem
Gambar 2. Pengereman kanvas terhadap tromol dan pengereman roda terhadap jalan
(Sumber: New Step 1 Training).
4. Tipe Rem
Rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat di golongkan menjadi beberapa tipe
tergantung penggunaannya.
a. Rem kaki
Rem kaki (foot break) di gunakan untuk mengontrol kecepatan mobil dan menghentikan kendaraan.
b. Rem parker
Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c. Rem tambahan
Rem tambahan (auxiliary break) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada
truk diesel atau kendaraan berat.
Selanjutnya “engine brake” adakalanya digunakan untuk menurunkan kecepatan kendaraan.
Braking effect ditimbulkan oleh tahanan putaran dari mesin itu sendiri, tidak ada peralatan khusus.
Contohnya seperti dua orang saling berpegangan sambil berlari, walaupun yang depan cepat tapi ia
akan mengimbangi yang belakang dengan larinya lambat.
B. REM KAKI
1. Uraian Rem Kaki
Rem kaki (foot break) dikelompokkan menjadi dua tipe rem : rem hidraulik (hydraulic break)
dan rem pneumatic (pneumatic break). Rem hidraulik lebih merespon dan lebih cepat disbanding tipe
lainnya, dan konstruksinya lebih mudah dan sederhana.
Rem hidraulik juga mempunyai konstruksi khusus yang handal (superior design flexibility). Dengan
adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk
ringan.
Sistem rem pnuematik termasuk kompresor atau sejenisnya yang menghasilkan udara yang
bertakanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Banyak digunakan pada truk dan bus.
Bekerjanya rem hidraulik sebagai berikut.
Rem menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga rem dan mekanisme pengereman akan
menimbulkan gaya pengereman.
Ada dua tipe master silinder yaitu tunggal dan tandem. Untuk master silinder tandem atau ganda
banyak digunakan pada mobil masa kini daripada menggunakan master silinder tunggal. (sumber : new
step training manual)
(Sumber: New Step 1 Training)
Boster rem terutama dari rumah booster, piston booster, membran, reaction mechanism,
mekanisme katup pengontrolan. Bosy booster dibagi menjadi bagian depan dan belakang, dan masing-
masing ruang dibatasi dengan membran dan piston booster.
Mekanisme katup pengotrol mengatur tekanan didalam ruang tekan variasi. Termasuk katup udara,
katup vakum, katp pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang
penggerak katup.
1. Katup Proposi (propostioning valve)
Gambar 7. Katup P
(Sumber: New Step 1 Training)
Kendaraan dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan jalan. Gesekan ini akan bertambah
sesuai dengan adanya pembagian beban ban pada jalan. Biasanya kendaraan yang mesinnya terletak
didepan, bagian depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya. Bila kendaraan direm,
maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya inersia, dan
karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Bila daya cengkram pengeremannya berlaku sama terhadap ke empat rodanya, maka roda belakang
akan terkunci (menyebabkan slip antara ban dan permukaan jalan) ini disebabkan oleh daya
pengereman terlalu besar. Dengan terkuncinya rod belakang seperti ekor ikan.
Dengan alasan tersebut maka diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan
pengereman yang lebih besar untuk roda depan daripada roda belakang.
Alat tersebut disebut “katup pengimbang” atau biasa disebut katup P. Alat ini bekerja secara
otomatis menurunkan tekanan hidraulik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya
pengereman (daya cengkeram) pada roda belakang akan berkurang.
Disamping katup P, efek yang sama juga dapat diperoleh oleh load sensing and proportioning
valve (LSPV) yang merubah tekanan awal split point dari roda-roda belakang sesuai dengan beban,
proportioning and by-pass valve ( P & BV) yang meneruskan tekanan master silinder langsung ke
silinder roda tanpa melalui katup P bila sistem rem depan tidak dapat berfungsi, katup deceleration-
sensing and proportioning valve (DSPV) yang membedakan tekanan awal split point sesuai dengan
deselerasi selama pengereman, dan perlengkapan lainnya.
VII. Penilaian
A, Penugasan:
1. Membuat rangkuman tentang sistem rem ( macam, cara kerja, komponen)
2. Membuat laporan praktek sistem rem.
3. Observasi
Mengamati keaktifan siswa dalam melakukan praktik
4. Portofolio
Laporan praktek dinilai berdasarkan kelengkapan ulasan berdasarkan praktek yang dilakukan.
B, Tes
Essay
Kunci Jawaban.
1. Fungsi rem adalah untuk mengurangi dan menghentikan lajunya kenderaan
2. Prinsip kerja sistem rem.
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin d bebaskan (tidak di hubungkan)
dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetep bergerak. Kelemahan ini harus di kurangi
dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti.
3. Tipe Rem tergantung penggunaannya.
a. Rem kaki
Rem kaki (foot break) di gunakan untuk mengontrol kecepatan mobil dan menghentikan
kendaraan.
b. Rem parker
Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c. Rem tambahan
Rem tambahan (auxiliary break) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan
pada truk diesel atau kendaraan berat.
4. rem hidraulik (hydraulic break) dan rem pneumatic (pneumatic break).
A. KOMPETENSI INTI :
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI.4. Menolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mendiri, bertindak secara efektif dan
kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR :
3.5. Memahami sistem rem
4.5.Memelihara Sistem Rem
REM TROMOL
Pada rem tipe tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan
permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda. Karena “self energizing
action” ditimbulkan oleh teanga putar tromol dan tenaga pengereman yang besar diakibatkan usaha
pedal yang kecil.
Gambar 9. Tromol rem
(Sumber: New Step 1 Training)
Self energizing action:
Ada dua jenis sepatu rem, seperti diperlihatkan pada gambar jenis leading trailing. Bila ujung
bagian atas (atau toe) pada sepatu rem didorong kearah tromol rem yang berputar pada seperti anak
panah (arah maju), sepatu rem cendenrung melengket pad tromol dan berputar. Sepatu rem ini disebut
“leading shoe”. Dilain pihak, ujung atas sepatu bagian belakang terdorong ke dalam tromol yang
cenderung mengembang keluar, ini disebut trailing shoe.
Kerjanya tromol mencoba mendorong leading shoe berputar bersama tromol, dan ini disebut self
energizing atau self servo. Self energizing bekerja menimbulkan gaya pengereman yang cukup besar.
Dilain pihak, daya balik yang berlaku pada trailing shoes mengurangi daya pengereman yang cukup
besar pada sepatu tersebut. Perbandingan tenaga pengereman dilakukan dengan leading shoe dan
trailing shoe diperkirakan 3:1. Leading shoe menghasilkan daya pengereman yang lebih baik, dan
kelemahannya ialah lebih cepat aus daripada trailing shoe.
1. Komponen Roda
1.1. Backing plat
Backing plat di buat dari baja pres yang dibuat pada axle housing atau axle carier bagian
belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plat, maka aksi daya pengereman tertumpu
pada backing plate.
Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar. Sepatu rem harus
diperiksa secara diteliti setiap kali rem dibongkar untuk mencegah problem tersebut.
Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan jenis-
jenis sistem rem.
Mengkomunikasikan
Menerapkan prosedur yang benar cara penganan sistem rem.
Kegiatan Akhir a. Guru membantu menyimpulkan materi pelajaran.
b. Menginformasikan pada siswa untuk mempelajari
materi berikutnya untuk menambah rasa ingin tahu
siswa.
c. Guru mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan
soal-soal pada modul secara tekun dan mandiri.
d. Pemberian tugas rumah untuk dikerjakan secara
mandiri dan jujur.
e. Mengakhiri pelajaran dengan salam untuk menciptakan
suasana yang religius.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat melakukan pemeriksaan tinggi pedal rem.
2. Peserta didik dapat melakukan penyetelan tinggi pedal rem.
3. Peserta didik dapat melakukan penyetelan sepatu rem dengan tromol.
4. Peserta didik dapat menulis laporan langkah-langkah pemeriksaan and penyetelan tinggi pedal rem
dan penyetelan sepatu rem dengan tromol.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru mengarahkan siswa untuk menjelaskan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal
rem.
Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan dalam melakukan pemeriksaan dan penyetelan
tinggi pedal rem.
Secara komunikatif guru mengarahkan siswa untuk melakukan pemeriksaan dan penyetelan tinggi
pedal rem sesuai dengan SOP.
Guru mengarahkan siswa untuk menjelaskan prosedur penyetelan sepatu rem dengan tromol.
Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan dalam melakukan penyetelan sepatu rem dengan
tromol.
Secara komunikatif guru mengarahkan siswa untuk melakukan penyetelan sepatu rem dengan tromol
sesuai dengan SOP
Elaborasi
Siswa menulis prosedur pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal rem.
Siswa dengan cermat dan tepat melakukan identifikasi komponen pedal rem.
Siswa bekerja keras, cermat dan tepat melakukan pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal rem
sesuai dengan SOP. Siswa menulis prosedur penyetelan sepatu rem dengan tromol.
Siswa bekerja keras, cermat dan tepat melakukan penyetelan sepatu rem dengan tromol sesuai
dengan SOP.
Siswa menulis langkah-langkah dan hasil pekerjaan.
Konfirmasi
Guru mengecek pekerjaan siswa.
Siswa melakukan praktek dengan bertanggungjawab dan percaya diri.
Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang telah melakukan praktek.
Guru memberi motivasi terhadap siswa yang belum berhasil melakukan penyetelan dengan tepat.
C. Kegiatan Akhir
Guru membantu menyimpulkan hasil praktek.
Menginformasikan pada siswa pada praktek berikutnya untuk lebih menerapkan prosedur K3 dan
SOP.
Guru memberi tugas pada siswa membuat laporan praktek.
Mengakhiri pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
VI. Penilaian
1. Test praktek
Susukan, 14 Juni 2012
Mengetahui,
Kepala SMK Muh. Susukan Guru Mata Diklat
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat melakukan diagnosis gangguan system rem.
2. Peserta didik dapat melakukan pemeriksa komponen system rem tromol dan cakram.
3. Peserta didik dapat menulis laporan langkah-langkah pemeriksa komponen system rem tromol dan
cakram.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru mengarahkan siswa untuk menjelaskan dan menyebutkan gangguan-gangguan pada system
rem.
Guru mengarahkan siswa untuk dapat memperbaiki gangguan pada system rem.
Secara komunikatif guru mengarahkan siswa untuk melakukan pemeriksa komponen system rem
tromol dan cakram.
Elaborasi
Siswa menulis gangguan-gangguan pada system rem tromol daan rem cakram.
Siswa dengan cermat dan tepat melakukan diagnosis gangguan system rem.
Siswa bekerja keras, cermat dan tepat melakukan pemeriksa komponen system rem tromol dan
cakram sesuai dengan SOP.
Siswa dapat memeriksa ketebalan kanvas rem dengan tepat
Siswa dapat mengukur diameter tromol dengan percaya diri
Siswa dapat mengukur run-out disk brake.
Konfirmasi
Guru mengecek pekerjaan siswa.
Siswa melakukan praktek dengan bertanggungjawab dan percaya diri.
Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang telah melakukan praktek.
Guru memberi motivasi terhadap siswa yang belum berhasil melakukan pemeriksaan dengan tepat.
C. Kegiatan Akhir
Guru membantu menyimpulkan hasil praktek.
Menginformasikan pada siswa pada praktek berikutnya untuk lebih menerapkan prosedur K3 dan
SOP.
Guru memberi tugas pada siswa membuat laporan praktek.
Mengakhiri pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
VI. Penilaian
1. Test praktek
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat melakukan Overhault system rem dan komponennya.
2. Peserta didik dapat Bleding system rem.
3. Peserta didik dapat menulis laporan langkah-langkah Overhault system rem dan komponennya.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan overhault master silinder.
Guru mengarahkan siswa untuk dapat melakukan overhault rem tromol dan komponennya.
Guru mengarahkan siswa untuk dapat melakukan overhault rem cakram dan komponennya.
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan pekerjaan bleding system rem.
Elaborasi
Siswa dengan cermat dan tepat melakukan overhault master silinder.
Siswa bekerja keras, cermat dan tepat melakukan overhault rem tromol dan cakram sesuai dengan
SOP.
Siswa dapat memeriksa piringan rotor dengan tepat
Siswa dapat memeriksa ketebalan kanvas rem dengan tepat
Siswa dapat mengukur diameter tromol dengan percaya diri
Siswa dapat mengukur run-out disk brake.
Siswa dapat melakukan bleding system rem.
Konfirmasi
Guru mengecek pekerjaan siswa.
Siswa melakukan praktek dengan bertanggungjawab dan percaya diri.
Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang telah melakukan praktek.
Guru memberi motivasi terhadap siswa yang belum berhasil melakukan pemeriksaan dengan tepat.
C. Kegiatan Akhir
Guru membantu menyimpulkan hasil praktek.
Menginformasikan pada siswa pada praktek berikutnya untuk lebih menerapkan prosedur K3 dan
SOP.
Guru memberi tugas pada siswa membuat laporan praktek.
Mengakhiri pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
VI. Penilaian
1. Test praktek
Followers
Copyright (c) 2011 TKR_muh.ssk. Designed for Euro 2012 Kits - van leasing, vans for sale, Football
Discussion