Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH ELEMEN MESIN

"MAKALAH SISTEM REM”

Disusun Oleh :

Nama : Yoga artono


NIM : 22743010
Prodi : Teknik Otomotif
Dosen Pengampu : Rahmadani, ST, M.pd

PROGRAM STUDI
TEKNIK OTOMOTIF
FAKUTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang karena Rahmat-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah rem tepat pada waktunya, dan rasa terima
kasih pada semua pihak baik dosen maupun mahasiswa yang telah mendukung dalam pembuatan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa proses penyusunan makalah yang ringkas dan sistematis,
merupakan pekerjaan yang tidak ringan. Demikian pula dalam teknik penulisan dan tata bahasa
tak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dari kesadaran tersebut, saya sangat mengharapkan saran, kritik maupun masukan
dari pembaca dan pemakai makalah rem ini.
. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasaa memberikan limpahan rahmat, petunjuk dan
bimbingan-Nya terhadap setiap niat baik kita.

Sago, 3 Mei 2023

Penulis
A. LATAR BELAKANG
Rem mempunyai peranan yang sangat penting dalam teknik kendaraan dan
teknik transportasi demi keamaan dan keselamatan dalam berkendara. Pada
dasarnya rem mempunyai fungsi untuk memperlambat dan mengatur gerakan
suatu putaran. Adapun rem yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut (dapat bekerja dengan baik dan cepat, dapat dipercaya dan
mempunyai daya tekan yang cukup, mudah diperiksa dan disetel)
Walaupun sistem rem itu sangatlah penting, namun banyak diantara
masyarakat umum yang belum memahami dan mengerti fungsi, cara kerja dan
jenis-jenis dari rem tersebut. Oleh karena itu penulis membuat makalah ini
bertujuan untuk memperkenalkan fungsi, cara kerja, dan jenis-jenis dari rem itu
sendiri. Dengan adanya makalah ini diharapkan kita bisa lebih mengenal fungsi,
cara kerja dan jenis-jenis rem serta bisa menambah dan memperluas wawasan kita
terutama mengenai sistem rem.

B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa permasalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah
1. Apa itu fungsi rem?
2. Apa saja jenis rem dan bagaimana mekanisme kerja rem?
3. Apa saja bahan pembuat pada komponen rem?
4. Apa saja permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui fungsi dari rem.
2. Mengetahui jenis dari rem dan mekanisme kerja rem.
3. Mengetahui bahan apa saja yang digunakan untuk komponen pada rem.
4. Mengetahui permasalahan yang sering terjadi pada rem.
A. SISTEM REM
1. Pengertian Sistem Rem
Rem di rancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan serta untuk memungkinkan parker pada tempat
yang menurun. Peralatan ini sangat penting sebagai alat keselamatan dan
menjamin untuk pengendara yang aman. (Sumber: New Step 1 Training)
Menurut para ahli permobilan rem merupakan kebutuhan sangat penting
untuk keamanan berkendara dan juga dapat berhenti di tempat manapun,
dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

Gambar 1. Sistem rem mobil


2. (Sumber: New Step 1 Training)
3. Prinsip Sistem Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin d bebaskan
(tidak di hubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetep
bergerak. Kelemahan ini harus di kurangi dengan maksud untuk
menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah
energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan
kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetic kembali menjadi
energy panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja di
sebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak
putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan
yang ditimbulkan antara dua objek.

Gambar 2. Pengereman kanvas terhadap tromol dan pengereman roda terhadap


jalan
(Sumber: New Step 1 Training)
4. Tipe Rem
Rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat di golongkan
menjadi beberapa tipe tergantung penggunaannya.
1.3.1. Rem kaki
Rem kaki (foot break) di gunakan untuk mengontrol
kecepatan mobil dan menghentikan kendaraan.
1.3.2. Rem parker
Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk
memarkir kendaraan.
1.3.3. Rem tambahan
Rem tambahan (auxiliary break) digunakan pada kombinasi
rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel atau kendaraan
berat.
Selanjutnya “engine brake” adakalanya digunakan untuk menurunkan
kecepatan kendaraan. Braking effect ditimbulkan oleh tahanan putaran dari mesin
itu sendiri, tidak ada peralatan khusus. Contohnya seperti dua orang saling
berpegangan sambil berlari, walaupun yang depan cepat tapi ia akan mengimbangi
yang belakang dengan larinya lambat.

1. Uraian Rem Kaki


Rem kaki (foot break) dikelompokkan menjadi dua tipe rem : rem hidraulik
(hydraulic break) dan rem pneumatic (pneumatic break). Rem hidraulik lebih
merespon dan lebih cepat disbanding tipe lainnya, dan konstruksinya lebih mudah
dan sederhana.
Rem hidraulik juga mempunyai konstruksi khusus yang handal (superior
design flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak
digunakan pada kendaraan penumpang dan truk ringan.
Sistem rem pnuematik termasuk kompresor atau sejenisnya yang
menghasilkan udara yang bertakanan yang digunakan untuk menambah daya
pengereman. Banyak digunakan pada truk dan bus.
Bekerjanya rem hidraulik sebagai berikut.
Rem menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga rem dan mekanisme
pengereman akan menimbulkan gaya pengereman.
Gambar 3. Mekanisme kerja rem
(Sumber: New Step 1 Training)
2. Master Silinder (master cylinder)
Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan hidraulis.
Master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian
juga piston dan silinder, yang membangkitkan tekanan hidraulik.
Ada dua tipe master silinder yaitu tunggal dan tandem. Untuk master
silinder tandem atau ganda banyak digunakan pada mobil masa kini daripada
menggunakan master silinder tunggal. (sumber : new step training manual)

(Sumber: New Step 1 Training)


(Sumber: New Step 1 Training)

Gambar 4. Tipe-tipe master silinder


(Sumber: New Step 1 Training)
Pada master silinder ganda (tandem) sistem hidraulik dipisahkan menjadi
dua, masing-masing untuk depan dan belakang. Dengan demikian bila salah
satu sistem tidak bekerja maka sistem lainnya masih dapat digunakan.
Gambar 5. Master silinder ganda
(Sumber: New Step 1 Training)
3. Booster Rem (break booster)
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak kuat untuk
segera dapat menghentikan kendaraan. Booster rem melipat gandakan daya
penekanan pada pedal sehingga diperoleh daya pengereman yang lebih besar.
Booster rem dapat di pasang menjadi satu dengan master silinder atau dapat
juga dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri. Tipe integral
banyak digunakan pada penumpang dan truk kecil.
Booster rem mempunyai diaprham (membran) yang bekerja dengan adanya
perbedaan tekanan antara atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari intake
manifold mesin. Master silinder dihubungkan dengan pedal dan membran
untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal minimum.
Bila bosster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan hal lain, booster
dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga boosternya saja yang hilang.
Dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih
besar, tetapi kendaraan dapat direm dengan normal tanpa bantuan booster.
Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, booster remnya diganti
pompa vakum karena kevakumannya yang terjadi pada intake manifold pada
mesin diesel tidak cukup kuat.
Gambar 6. Booster rem
(Sumber: New Step 1 Training)
Boster rem terutama dari rumah booster, piston booster, membran,
reaction mechanism, mekanisme katup pengontrolan. Bosy booster dibagi
menjadi bagian depan dan belakang, dan masing-masing ruang dibatasi
dengan membran dan piston booster.
Mekanisme katup pengotrol mengatur tekanan didalam ruang tekan
variasi. Termasuk katup udara, katup vakum, katp pengontrol dan
sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak
katup.
A. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah:

Rem di rancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan


menghentikan kendaraan serta untuk memungkinkan parker pada tempat
yang menurun. Peralatan ini sangat penting sebagai alat keselamatan dan
menjamin untuk pengendara yang aman. Menurut para ahli permobilan rem
merupakan kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendara dan juga
dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat
berfungsi dengan baik dan aman.
1. Tipe Rem
Rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat di golongkan
menjadi beberapa tipe tergantung penggunaannya :
a. Rem kaki
Rem kaki (foot break) di gunakan untuk mengontrol kecepatan
mobil dan menghentikan kendaraan.
b. Rem parker
Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
c. Rem tambahan
Rem tambahan (auxiliary break) digunakan pada kombinasi rem
biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel atau kendaraan berat.
2. Pinsip kerja rem ketika kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera
apabila mesin dibebaskan (tidak di hubungkan) dengan pemindahan daya,
kendaraan cenderung tetep bergerak. Kelemahan ini harus di kurangi
dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga
berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi
gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi
kinetic kembali menjadi energy panas untuk menghentikan kendaraan.
Umumnya, rem bekerja di sebabkan oleh adanya sistem gabungan
penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect)
diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.
3. Bahan-bahan pembuat pada komponen rem yaitu:
a. Baja pres merupakan bahan pembuat backing plat, yang dibuat pada
axle housing atau axle carier bagian belakang.
b. Pelat baja merupakan bahan pembuat sepatu rem. Umumnya
kanvas(lining) terbuat dari campuran fiber metallic, brass, lead, plastik,
dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.
c. Besi tuang merupakan bahan pembuat Tromol rem, Piringan Rem
Cakram. Besi kasar kelabu yang dicairkan bersama-sama dengan besi
tua dan baja. Bahan tambahan yang dipakai biasanya kapur, silisium
yang memperkuat dan mempertinggi titik cair. Agar bahan menjadi
kulaitas terbaik maka harus ditambahkan nikel atau krom ketika proses
peleburan.
d. Campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi merupakan bahas
pembuat pad rem.
4. Permasalahan yang sering terjadi dalam sistem rem
a. Gejala : Gerakan pedal rem terlaludekat dengan lantai
b. Gejala: Semua rem seret(bhs Jawa)
c. Gejala: Rem membanting kesatu arah
d. Gejala: Injakan pedal rem terlalu kasar
e. Gejala: Roda terkunci
f. Gejala: Rem selip

B. SARAN
a. Dalam sistem rem ini, pengguna kendaraan diharapkan memahami fungsi
rem, jenis-jenis rem, serta permasalahan yang sering terjadi pada sistem
rem.
b. Sebaiknya pemerintah mensosialisasikan pentingnya mengetahui fungsi
dari setiap jenis rem, dan permasalahan yang sering terjadi pada rem.
c. Makalah ini dapat dijadikan bahan referensi penulis selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai