Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ANALISIS DAN MERANCANGAN REM”

Dosen pengampu: Miptakul Arifin, ST.,M.Pd

Disusun oleh:
RIKO PRATAMA (21013024)

ANDRI PRADANA (21013016)

IMAM ARIF RAMADHAN (21013027)

UNIVERSITAS ASAHAN

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK MESIN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya tugas ini dapat kami selesaikan dengan baik tidak lain
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin II.

Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu


peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensinya. karna itu, dalam
kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk
menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan.
Didalam Pendidikan Fisika Dasar di jelaskan bahwa teramat Penting Peranan
Sebuah Pendidikan untuk Memacu Peserta Didik agar mengetahui bagai mana
sesuatu itu bisa terjadi. Oleh karna itu didalam tugas atau rangkuman kami ini
akan dijelaskan tentang Bagaimana Sesuatu itu Bisa dikatakan Bergerak dan
bagaimana pendefinisianya, serta Penyelesaian dari suatu gerak tersebut yang
dapat dikembangkan oleh  peserta didik.

Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan tugas atau


rangkuman ini dengan sebaik – baiknya, akan tetapi mengingat keterbatasan dan
kemampuan yang kami miliki, kamipun menyadari bahwa dalam tugas ini masih
banyak terdapat kekurangan – kekurangannya. Karna itu kami mengharapkan
keritik dan saran yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

ANALISIS DAN MERANCANG REM


KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang......................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1. Pengertian Rem.....................................................................................................5
2.2. Prinsip kerja Rem.................................................................................................6
2.2.1. Cara Perubahan Energi Sistem Rem.................................................................6
2.2.2. Material Benda Gesekan Pada Sistem Rem......................................................6
2.3. Jenis-Jenis Rem Kendaraan.................................................................................7
2.3.1. Rem Mekanik Atau Tromol..............................................................................8
2.3.2. Rem Cakram.....................................................................................................8
2.3.3. Rem Hidrolik....................................................................................................9
2.3.4. Rem Angin.......................................................................................................9
2.3.5. Rem Tangan...................................................................................................10
2.4. Komponen Sistem Rem.......................................................................................11
2.4.1. Komponen Input.............................................................................................11
2.4.2. Komponen Penghubung.................................................................................11
2.4.3. Akuator Rem..................................................................................................11
2.5. Perancangan Rem...............................................................................................11
2.5.1. Pembuatan Pedal Box.....................................................................................11
2.5.2. Pembuatan Rem Depan..................................................................................12
2.5.3. Pembuatan Rem Belakang..............................................................................12
2.5.4. Pembuatan Hand Rem....................................................................................13
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2. Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai
keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya
dan keamanan berkendara jadi terganggu.

Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap
gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada
saat bekerja dalam suhu tinggi.

Ditekankan, sistem pengereman merupakan bagian yang sangat penting


pada kendaraan. Dalam proses kerjanya, sistem ini melibatkan banyak komponen,
contoh kampas rem, rotor cakram, tromol, minyak rem, sampai tuas kontrol yang
berada di sisi pengemudi.

Setiap kendaraan dilengkapi dengan sistem pengereman. Rem yang paling


sering digunakan oleh produsen kendaraan mempunyai dua sistem, yakni sistem
cakram dan sistem tromol. Sesuai dengan energi yang dihasilkan oleh mesin,
keduanya punya sistem kerja yang berbeda. Selain itu, rem cakram dan rem
tromol juga memiliki beberapa kelebihan serta kekurangannya masing-masing. 

1.2. Rumusan Masalah


 Apa itu Rem?
 Apa saja jenis jenis Rem ?
 Apa saja komponen yang terdapat pada Rem ?
 Bagaimana merancang Rem ?

1.3. Tujuan
 Mengetahui arti Rem
 Mengetahui jenis-jenis rem
 Mengetahui komponen yang terdapat pada rem
 Mengetahui cara merancang rem
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Rem


Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan suatu perputaran, misalkan perputaran roda
kendaraan. Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik
menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang
berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju perputaran
roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.

Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai


keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya
dan keamanan berkendara jadi terganggu.

Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap
gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada
saat bekerja dalam suhu tinggi.

Ditekankan, sistem pengereman merupakan bagian yang sangat penting


pada kendaraan. Dalam proses kerjanya, sistem ini melibatkan banyak komponen,
contoh kampas rem, rotor cakram, tromol, minyak rem, sampai tuas kontrol yang
berada di sisi pengemudi.

Setiap kendaraan dilengkapi dengan sistem pengereman. Rem yang paling


sering digunakan oleh produsen kendaraan mempunyai dua sistem, yakni sistem
cakram dan sistem tromol. Sesuai dengan energi yang dihasilkan oleh mesin,
keduanya punya sistem kerja yang berbeda. Selain itu, rem cakram dan rem
tromol juga memiliki beberapa kelebihan serta kekurangannya masing-masing. 

Seiring berkembangnya teknologi, sistem rem juga semakin canggih. Kini


tersedia rem ABS yang mampu mengendalikan mobil walaupun ngerem secara
mendadak.

Fungsi Rem Antara lain:

 Mengurangi kecepatan secara berkala atau drastis.


 Menahan kendaraan agar tidak bergerak maju atau Mundur.
2.2. Prinsip kerja Rem

Sistem rem menggunakan prinsip perubahan energi dari energi gerak ke


energi panas.

Ini adalah kebalikan dari mesin, mesin kendaraan menggunakan


perbubahan energi dari panas pembakaran ke bentuk gerakan. Namun, saat
gerakan itu disalurkan ke roda ada mekanisme lain yang memperlambat putaran
roda dengan mengubahnya kembali ke bentuk energi panas. Ini karena energi
tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, sehingga untuk menghilangkan sebagian
energi pada roda kendaraan, harus diubah ke bentuk lain. Bentuk perubahan
energi yang paling memungkinkan adalah perubahan ke energi panas.

2.2.1. Cara Perubahan Energi Sistem Rem


Untuk mengubah energi gerak ke energi panas, sistem pengereman
menggunakan gesekan dua material.

Kita tahu, kalau gesekan pasti menimbulkan panas. Panas tersebut timbul karena
proses perubahan energi dari energi gerak yang saling bergesekan menjadi energi
panas. Sehingga temperatur permukaan benda yang bergesekan lebih tinggi,
namun gerakan benda tersebut melemah.

2.2.2. Material Benda Gesekan Pada Sistem Rem


Dalam sistem rem, gesekan ini diperoleh antara piringan yang terhubung
dengan roda (berputar) dengan kampas rem yang terhubung dengan chasis
kendaraan (diam).

Namun seperti yang anda ketahui, gesekan ini pasi menghasilkan panas. Dan
panas, bisa melelehkan logam. Sehingga harus ada penyesuaian material pada
piringan dan kampas rem. Kalau dua benda ini berbahan logam, pasti gesekan
akan menimbulkan panas yang cukup besar juga suara yang cukup kasar. Namun
kalau dua benda ini terbuat dari bahan organik (isolator) maka ketahanannya
lemah sehingga akan cepat tergerus.
Dari kondisi ini, maka piringan rem yang berputar dibuat dari bahan besi solid.
Besi ini, juga dibuat dengan permukaan gesek yang halus agar saat bergesekan,
tidak  menimbulkan suara yang berisik.

Sementara kampas rem, umumnya terbuat dari bahan organic (keramik, asbes )
yang memiliki permukaan lebih kasar. Sehingga tetap memiliki gaya gesek yang
besar.

2.3. Jenis-Jenis Rem Kendaraan


Sistem pengereman memiliki jenis yang beragam, di antaranya:

 Rem mekanik atau Tromol


 Rem cakram
 Rem Hidrolik
 Rem Angin
 Rem Tangan
2.3.1. Rem Mekanik Atau Tromol

Rem semacam ini paling sering dijumpai pada kendaraan. Sampai saat ini
masih banyak sepeda motor atau mobil yang menggunakannya. 

Komponen utamanya antara lain tromol itu sendiri, kampas rem, dan
sebuah cam. Cara kerjanya, pada saat pedal rem diinjak maka cam akan
mendorong kampas rem ke arah luar. Kemudian sisi luar kampas rem akan
menekan tromol sehingga terjadi friksi untuk menghentikan laju kendaraan.
Kendaraan bisa berhenti karena tromol ikut berputar bersama roda. Lalu ketika
pedal rem dilepas, kampas rem akan ditarik lagi ke arah dalam oleh per untuk
kembali ke posisi semula.

2.3.2. Rem Cakram

Jenis selanjutnya yang juga cukup banyak dijumpai adalah rem cakram.
Komponen utama yang menjadi ciri khas rem jenis ini adalah rotor atau piringan
cakram yang menempel di roda. Selain itu terdapat kaliper dengan piston di
dalamnya yang bekerja dengan bantuan tekanan pelumas hidrolik.
Pada saat rem dioperasikan — baik melalui pedal atau tuas — maka
pelumas hidrolik akan mendorong piston yang berada di kaliper untuk menjepit
cakram. Gesekan yang terjadi di antaranya otomatis akan memperlambat laju
kendaraan.

Rem cakram memiliki sejumlah keunggulan dibanding rem tromol. Salah


satunya adalah kemampuan menjaga temperatur kerja yang tidak terlalu tinggi.
Dengan begitu pengereman bisa lebih stabil.

2.3.3. Rem Hidrolik

Prinsip kerjanya, rem hidrolik mengacu pada hukum Pascal yang


menyatakan tekanan dari cairian di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah
dengan kekuatan yang sama. 

Sistem pengereman hidrolik memang menggunakan saluran yang harus


selalu rapat bahkan tak boleh terkontaminasi udara. Jika terjadi kebocoran bisa-
bisa rem kehilangan tekanan dan akhirnya blong. Di dalam sistemnya terdapat
bagian yang dinamakan master cylinder yang berisi reservoir dan compression
chamber. Komponen ini terhubung ke kaliper melalui selang.

2.3.4. Rem Angin


Berbeda dengan rem tromol atau cakram yang keberadaannya banyak
ditemui, rem angin justru terbilang jarang. Rem ini digunakan pada kendaraan-
kendaraan besar seperti bus atau truk.

Sesuai namanya, rem jenis ini memanfaatkan angin untuk


mengoperasikannya. Prosesnya terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari angin
masuk lewat filter kemudian menuju kompresor dan ditampung sementara
di reservoir. Reservoir itu terhubung dengan brake chamber di setiap roda. Tapi
sebelumnya angin harus melewati air valve yang punya tugas mengatur seberapa
kuat tingkat pengereman. Bukan tanpa alasan kendaraan-kendaraan besar
menggunakan rem angin. Dibanding rem tromol atau cakram, rem semacam ini
punya daya pengereman yang jauh lebih kuat. Dengan kata lain rem cakram atau
tromol tak akan mampu menghentikan bus atau truk yang bobotnya jauh lebih
berat dibanding mobil biasa.

2.3.5. Rem Tangan

Rem Parkir atau hand brake memiliki fungsi yang berbeda.


Keberadaannya bukan didesain untuk menghentikan atau melambatkan laju
kendaraan, melainkan untuk menahannya dalam posisi diam.

Sesuai namanya, rem parkir digunakan untuk menjaga posisi mobil tidak
bergerak saat parkir. Pada kasus tertentu rem parkir juga dibutuhkan mobil
bertransmisi manual ketika melakukan stop and go di jalanan menanjak.
Mayoritas pengoperasian rem parkir menggunakan sistem mekanis. Ketika tuas
ditarik, terdapat kabel yang mengoperasikan rem belakang. Pada tuasnya terdapat
gerigi yang berguna sebagai mekanisme penguncian.

Rem parkir bukan didesain untuk menghentikan laju kendaraan. Walau


begitu keberadaannya bisa dianggap sebagai rem cadangan ketika pengereman
utama benar-benar tak berfungsi.
2.4. Komponen Sistem Rem

Secara umum komponen sistem rem terbagi menjadi tiga bagian yakni ;

2.4.1. Komponen Input


Komponen input, merupakan bagian sistem rem yang berfungsi sebagai
tempat aktifasi sistem pengereman. Dari komponen inilah, pengemudi
mengaktifkan sistem rem. Biasanya yang termasuk dalam komponen input adalah
pedal rem pada mobil, atau tuas rem pada sepeda motor.

2.4.2. Komponen Penghubung


Komponen penghubung, adalah bagian sistem rem yang menghubungkan
gerakan pada input menuju aktuator rem. Meski bagian ini hanya
menghubungkan, namun konstruksinya juga harus diperhitungkan agar tidak
mengalami kerugian tenaga. Yang masuk dalam bagian ini, adalah kawat rem
pada sistem rem mekanis atau kalau yang lebih maju menggunakan hidrolik dan
pada bus biasanya menggunakan tekanan angin.

2.4.3. Akuator Rem


Aktuator rem, adalah komponen yang bertindak langsung menghentikan
putaran roda. Di bagian inilah proses perubahan energi dari energi putar ke energi
panas terjadi. Kinerja aktuator rem, hanya akan aktif saat pengemudi
mengaktifkannya melalui bagian input. Yang termasuk dalam aktuator rem,
adalah rem cakram, rem tromol dan rem parkir.

2.5. Perancangan Rem


Perancangan sistem rem ini meliputi pembuatan dan pemasangan
komponen-komponen meliputi pedal box, master silinder, selang rem, kaliper, dan
cakram. Proses perancangan sistem rem tersebut adalah sebagai berikut:
2.5.1. Pembuatan Pedal Box
Pembuatan pedal box dimulai dengan pemilihan material, pedal box
menggunakan beberapa material yakni: aluminium hollow dengan dimensi 25mm
x 50mm x 2mm untuk dudukan master silinder, aluminium hollow dengan
dimensi 25mm x 25mm x 2mm untuk dudukam pedal rem dan plat dengan tebal
2mm serta 5mm untuk pedal rem.

Untuk pembuatan spacer pedal rem menggunakan material kuningan pejal


yang dibubut untuk mendapatkan bentuk sesuai dengan desain. Spacer pedal rem
sendiri terbagi menjadi atas dan bawah, spacer bagian atas berfungsi untuk
menempatkan pedal rem tetap berada ditengah dudukan supaya dapat bekerja
optimal.

Gambar Pedal Box

2.5.2. Pembuatan Rem Depan


1) Dudukan kaliper roda Depan

Dudukan kaliper roda depan didesain menyatu dengan upright,


dudukan kaliper ini menggunakan bahan plat aluminium dengan tebal
5mm.

2) Modifikasi Kaliper

Modifikasi kaliper bertujuan untuk mengoptimalkan pengembalian


piston pada kaliper untuk meminimalisir hambatan yang dihasilkan antar
kampas dan cakram saat pedal rem tidak dioperasikan.

3) Pembuatan Spacer Disk Brake

Spacer disk brake berfungsi untuk menempatkan disk brake rem


untuk berada ditengah kedua kampas rem secara tetap. Tebal spacer ini
disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mengoptimalkan
kerja cakram.
2.5.3. Pembuatan Rem Belakang
1) Dudukan kaliper roda Belakang

Pada proses pengerjaan kaliper ini sedikit berbeda dengan dudukan


kaliper roda depan. Proses pertama adalah design bentuk dudukan kaliper,
pembuatan program untuk proses Computer Numerical Control (CNC),
yang terakhir adalah proses CNC. Setelah semua dudukan kaliper selesai
selanjunya lakukan proses assembly.

2) Modifikasi Kaliper

Modifikasi ini meliputi pembuatan return spring serta pengikisan


kampas rem untuk dijadikan dudukan return spring. Proses pengikisan
kampas rem tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin milling agar
mendapatkan hasil yang rata.

3) Pembuatan Spacer disk Brake

Spacer disk brake berfungsi untuk menempatkan disk brake rem


untuk berada ditengah kedua kampas rem secara tetap. Tebal spacer ini
disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mengoptimalkan
kerja cakram.

2.5.4. Pembuatan Hand Rem


Hand rem merupakan salah satu sistem rem yang dioperasikan dengan
menggunakan tangan, sistem rem jenis ini berfungsi untuk mempertahankan
posisi sistem rem tetap beroperasi. Hand rem ini biasanya digunakan untuk
keamanan mobil saat diparkirkan supaya mobil mempertahankan posisi dan tidak
bergerak.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari informasi di atas diketahui rem memiliki banyak model. Mulai dari
rem tromol atau mekanis, rem cakram, rem hidrolik, rem angin, dan rem parkir.
Masing-masing punya cara kerjanya sendiri yang pada intinya berfungsi untuk
menghentikan laju kendaraan. Kecuali rem parkir yang kegunaannya untuk
menahan posisi mobil.

Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai


keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya
dan keamanan berkendara jadi terganggu

3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini
masih belum dapat dikatakan sempurna maka dari itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sutantra,I Nyoman.2001.Teknologi Otomotif Teori dan Aplikasinya.Surabaya:


Guna Widya.

Satyadarma,Dita.2011.Sistem Pengereman Otomotif.Yogyakarta:Pena Hitam.

Kumar,Vallamkondu Arum. 2013.Active Safety Braking


System.Mumbay:Creature Art.

Mujoko,Sutrisno.1990.Sistem Hydraulic pada Pengereman Kendaraan


Bermotor.Jakarta:Pena Emas.

Shimada,Yukio.2007.Motor Car Development/Fabrication Guide.Tokyo:JSAE

Pratya Mada, 2023, “Jenis dan Fungsi Rem Kendaraan, Mobil dan Motor”,
https://www.carmudi.co.id/journal/5-jenis-dan-fungsi-rem-kendaraan-mobil-
maupun-motor/, Diakses pada 9 Mei 2023 pukul 17.41 Wib.

Anda mungkin juga menyukai