Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN REM PADA GEROBAK SAMPAH BERMOTOR


Diajukangunamelengkapisalahsatupersyaratandalammenyelesaikan program strata 1
diuniversitassurakarta
Di tulisoleh :
WISNU ARDI
201319036
KONSENTRASI PROGRAM OTOMOTIF

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS SURAKARTA
2016

A. JUDUL
PERANCANGAN REM PADA MOTOR GEROBAK SAMPAH BERMOTOR
B. LATAR BELAKANG
Sepeda motor atau kendaraan roda dua merupakan alat transportasi yang sangat luas
pemakaiannya, karena harga relatif murah dan mudah pengoperasiannya. Populasinya
berkembang begitu pesat akhir-akhir ini, sejalan dengan bervariasinya pemanfaatan jenis
kendaraan roda dua ini, antara lain sebagai angkutan orang, angkutan barang, kegiatan
sport dan kegiatan promosi atau pemasaran suatu produk yang menjangkau jauh sampai
kepelosok desa (Suratman, 2002). Perkembangan dimaksud juga diikuti dengan adanya
penyempurnaan sistim yang ada pada kendaraan roda dua, salah satunya adalah sistim
pengereman.
Menurut Daryanto (2004) mengatakan bahwa rem merupakan bagian terpenting pada
kendaraan saat kita berada dijalan yang padat, ramai maupun jalan yang kurang kendaraan,
Karena apa bila sistim pengereman mengalami gangguan, maka dapat mengancam jiwa
pengemudi dan pemakai jalan yang lainnya.
Hingga saat ini, rem utama kendaraan yang dikembangkan masih menggunakan
sistem gesek sebagaimana ditemukan pertama kali. Pengembangan dilakukan pada
mekanisme untuk meningkatkan mode penekanan serta sifat material permukaangesek
yang ditahan terhadap tekanan dan temperature tinggi. Pada umumnya bahan material
gesek yang digunakan adalah jenis asbestos atau logam hasil sinter dengan bahan induk
besi atau tembaga. Koefisien gesek asbestos lebih baik tetapi kurang tahan terhadap
tekanan. Sebaliknya logam sinter koefisien geseknya lebih kecil tetapi tahan terhadap
tekanan dan temperature tinggi.
Pengereman pada kendaraan roda dua sering mengalami modifikasi yaitu rem tromol
dirubah menjadi rem cakram baik pada roda depan maupun roda belakang. Terkadang
konsumen membuat perubahan tanpa mempertimbangkan kinerja dari suatu rem. Kinerja

pengereman dari kendaraan adalah waktu pengereman, jarak pengereman, perlambatan dan
efisiensi pengereman. Modifikasi pengereman sangat diharapkan untuk meperhatikan
kinerja pengereman yang dihubungkan dengan kinerja kendaraan. Hubungan yang sangat
nyata ketika beban pengereman yang diberikan dengan kapasitas tertentu harus disesuaikan
dengan kecepatan awal pengereman, sebab kapasitas yang besar dengan kecepatan tinggi
memungkinkan kendaraan skid.
Berdasarkanuraian-uraian yang dikemukan
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan apa yang diuraikan diatas maka masalah yang harus dipecahkan pada
perancangan inidapatdirumuskan sebagaiberikut :
1. Jenis rem apa yang sesuai dengan kebutuhan gerobak sampah bermotor?
2. Bagaimana pemasangan sistem rem pada gerobak sampah bermotor?

Batasan masalah yang dikenakan pada permasalahan diatas adalah sistem


pengereman menggunakan rem cakram hidrolis pada roda depan dan belakang.
D. TUJUAN
Tujuan perancangan ini adalah untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan laju
kendaraan gerobak sampah bermotor.
E. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari perancangan sistem rem pada gerobak sampah
bermotor, maka kendali pengemudi akan menjadi lebih baik dan dapat menghindari
terjadiny akecelakaan.
F. TINJAUAN PUSTAKA
Pada 1902, atau sekitar 17 tahun setelah mobil bermesin pertama dibuat, timbul
kebutuhan akan rem yang lebih memadai. Louis Renault disebut sebagai salah satu pionir
rem tromol. Rem model drum dengan sepatu rem didalamnya, membuat sistem
pengereman ini sangat efektif dizamannya.
Masih ditahun sama, William Lanchester dari Inggris mematenkan jenis rem baruya
yakni cakram. Modelnya lebih sederhana dan mampu membuang panas lebih cepat.

Sayangnya, konsep itu belum bisa diterima dimasanya. Bentuk rem terbuka membuat
debu mudah mengotori sepatu rem, lagi pula ketika belum diperlukan rem yang mampu
melepas panas secara cepat. Alhasil, hamper semua mobil didunia menggunakan rem
tromol. (Nicky Blogger, 2011)
Sistem rem sepeda motor merupakan sistem yang sangat penting karena berkaitan
dengan factor keselamatan berkendara yang berfungsi untuk memperlambat dan atau
menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik atau gerak dari
kendaraan tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari
gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan
suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan (Akhmad Khasan, 2015).
Rem yaitu suatu piranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda,
secara otomatis gerak kendaraan menjadi pelan. Sistem rem pada kendaraan merupakan
suatu peranti penting keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat
menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi terganggu, Adapun fungsi dari sistem
rem itu sendiri adalah :
1. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda kendaraan.
2. Mengatur kecepatan selama berkendara.
3. Untuk menahan kendaraan saat parker dan berhenti pada jalan yang menurun
atau menanjak.
Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan
cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan
melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap
gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat
bekerja dalam suhu tinggi. (Anwar Siddiq, 2014)
Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
1. Rem cakram atau piringan (disc brake).
2. Rem tromol (drum brake).

Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu:


1. Secara mekanik dengan memakai kabel baja,
2. Secara hidrolik dengan menggunakan fluida atau cairan. Cara pengoperasian
sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe cakram secara
hidrolik.
1. REM CAKRAM (DISC BRAKE)
Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang
atau tangkai secara hidrolis dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran
roda dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah
sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plat disc (plat piringan) yang
terbuat dari stainless steel (baja) yang akan berputar bersamaan dengan roda. Pada saat
rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan piston yang bekerja secara
hidrolik.
Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi duatipe, yaitu rem
cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang digunakan adalah rem
cakram hidrolis.

Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram (disk brake) adalah sebagai berikut :
1. Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada
saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.
2. Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat dua buah
rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua sisi
kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk
tertarik kesatu sisi.

3. Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence antara rem dan bantalan akan
sedikit berubah. Kerena itu tangkai remdan pedal dapat beroperasi dengan normal.
4. Jika rem basah, maka air tersebut akan dipercikkan keluar dengan gaya sentrifugal.

http://teknikmesinqomaruddin.blogspot.co.id/2009/02/rem-cakram_02.html
http://danmogot.com/blog/artikel-926-sistem-dan-cara-kerja-rem-cakram-kendaraanbermotor.html#.WCm1ZhI5q00 13 11 ( 21.04)
http://nicknameblogger.blogspot.co.id/2011/11/makalah-sistem-rem.html 13 11 ( 22.22)
http://anwarsiddiq5.blogspot.co.id/2014/05/definisi-rem-dan-komponenkomponennya.html 13 11 (22.35)
http://indra-yvc-st.blogspot.co.id/2011/11/cara-kinerja-disc-brake-rem-cakram.html

Anda mungkin juga menyukai