Anda di halaman 1dari 47

TUGAS MAKALAH

“ PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR”


TENTANG REM

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ABDUL ROJAK

KELAS : XII TBSM 1

YAYASAN PATRIOT PENDIDIKAN CABANG KUNINGAN


SMK MODEL PATRIOT IV CIAWIGEBANG
TERAKREDITASI “A”
Jalan Raya Sidaraja-CiomasCiawigebangKuninganJawa Barat 45591
Telepon/Fax. (0232)878977 e-mail: smk_patriot_ciawigebang75@yahoo.com
TUGAS MAKALAH
“ PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR”
TENTANG REM

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DIKI WAHYUDI

KELAS : XII TBSM 1

YAYASAN PATRIOT PENDIDIKAN CABANG KUNINGAN


SMK MODEL PATRIOT IV CIAWIGEBANG
TERAKREDITASI “A”
Jalan Raya Sidaraja-CiomasCiawigebangKuninganJawa Barat 45591
Telepon/Fax. (0232)878977 e-mail: smk_patriot_ciawigebang75@yahoo.com
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 1


B. Maksud dan Tujuan ....................................................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................................... 2

A. Pengertian Rem ............................................................................................................................. 2


B. Fungsi Rem .................................................................................................................................... 2
C. Prinsip Rem .................................................................................................................................... 2
D. Jenis-jenis Rem .............................................................................................................................. 2
E. Nama-nama Bagian Rem ............................................................................................................... 4
F. System Rem ................................................................................................................................... 6
G. Prinsip Rem .................................................................................................................................... 6
H. Tipe Rem ........................................................................................................................................ 7

BAB II PENUTUP ............................................................................................................................ 8

A. Kesimpulan..................................................................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan negara industri dapat maju pesat karena dipengaruhi oleh adanya hasil teknologi
yang tinggi dimana komponen-komponen mesin memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar,
baik dari segi komponen maupun umur penggunaan yang tahan lama. Mobil adalah satu kesatuan
terdiri dari berbagai komponen yang menyatu, disebut dengan kendaraan. Masing-masing adalah
mesin, chasis dan pemindah daya, listrik dan aksesoris. Penemuan alat-alat modern dan otomatis
membawa manusia ketingkat kenyamanan yang lebih tinggi. Dan perkembangan teknologi tersebut
juga berpengaruh dalam bidang otomotif, sebagai contoh kendaraan model dahulu dalam
pengoperasiannya masih menggunakan manual, namun pada kendaraan model sekarang dalam
pengoperasiannya sudah banyak yang menggunakan otomatis misalnya: sistem power window,
sistem rem Antilock Brake System (ABS) dan juga pada sistem pemindah daya (power train).

B. Maksud dan tujuan


Dalam pembahasan makalah sistem rem angin ini kami sangat berharap apa yang ada pada
makalah ini dapat terapkan dalan kehidupan kita sehari-hari, dan dalam makalah ini berisi juga
tentang bagaimana cara proses kerja beserta gambar yang mungkin membuat siapa pun yang
membaca bisa lebih mudah memahami tentang pembahasan sisitem rem angin ini, ini pun sengaja
kami buat agar kami ataupun yang membaca dapat dengan mudah menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari karena memang gambar tersebut kami buat semudah-mudahnya untuk
dipahami.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Rem
Rem adalah suatau bagian Kendaraan yang Peranannya sangat penting dalam sistem mesin,
misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan sebagainya. Selain itu rem juga
mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal ini diakibatkan karena pemeliharaan
yang kurang rutin dan penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis,
dan terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang remnya, maka
dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.

B. Fungsi Rem
Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan
serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan ditempat yang menurun.

C. Prinsip Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan)
dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak Kelemahan ini harus dikurangi
dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak hingga berhenti.Mesin merubah energi panas
menjadi energi kinetis (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.Sebaliknya rem merubah
energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.Umumnya rem bekerja
disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman
(breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek.
D. Jenis-jenis rem.
1. REM CAKRAM
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang
satu ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada
roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya
menjadi maksimal dan terarah.Rem cakram menjadi salah
satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal
untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah
memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram
yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk
mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.

a. Kelebihan rem cakram


Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan
sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga
pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.Kemudian rem
cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat
dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi
(ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal
digunakan.Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya
dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga
membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang
menggunakan rem cakram pada keempat rodanya.

b. Kekurangan rem cakram


Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan
lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada
bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan
sesering mungkin.
2. Rem tromol

fungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan


bagian dalam dari tromol yang berputar bersama – sama dengan
roda, untuk menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat
berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing
yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan
kendaraan komersial.

Rem Tromoltahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol,
tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem piringan karena mekanismenya yang
agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya dipakai pada roda – roda belakang yang tidak begitu
banyak memerlukan tenaga pengereman.

a. Kelebihan rem tromol


Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman contoh :
kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan
pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.

b. Kekurangan rem tromol


Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat
partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus
membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan
mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah
rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat
melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat
digunakan kembali.
E. Nama-nama bagian rem

1. Rem Cakram
a. Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram
1) Piringan rotor , Untuk menjamin pendiginan yang baik
2) Selang rem, Untuk jalurnya fluida atau minyak rem
3) Plat pengatur pad, Untuk menahan rem
4) Plat momen, Penahan silinder agar tidak jatuh
5) Pad rem, Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan kendaran
6) Pegas penahan pad, Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas karena
tergajal
7) Pegas anti berisik, Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik
8) Shim anti cicit, Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar yidak lepas
9) Silinder rem, Sebagai wadah dari pad rem

2. REM TROMOL
a. Fungsi-fungsi bagian Rem Tromol
1) Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan silinder roda dan sepatu rem
bagian yang tidak berputar;
2) Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master silinder;
3) Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk membebaskannya dari tromol
sesaat injakan pedal dilepaskan;
4) Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol;
5) Pen pegas penahan sepatu
6) Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama – sama roda;
7) Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol;
8) Tuas penyetel.
b. TIPE REM TRMOL
1. Tipe Rem Tromol
a) Tipe Leading Trailing

Gambar 11. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas dari
tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.

b) Tipe Two Leading


Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston. Keuntungan
tipe ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya
pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe
sehingga daya pengereman kurang baik.

Gambar 12. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

c) Tipe Dual Two Leading


Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan
menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur.
d) Tipe Uni-Servo
Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan : Saat kendaraan maju kedua
sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian : Saat kendaraan
mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

e) Tipe Duo-Servo
Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel cylinder dengan 2
piston.Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.

Gambar 15. Rem Tromol Tipe Duo-Servo

F. Sistem Rem
Sistem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan atau memungkinkan perkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting
untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai
kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.
G. Prinsip Rem
Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan
pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dapat di kurangin
dengan maksud menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi panas
menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja
disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek
pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

H. Type Rem

Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa type
tergantung pada penggunaannya.

a. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaran.
b. Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c. Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada
truk diesel dan kendaran berat
d. Engines break digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan kendaraan, Beaking effect
(reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putarn dari mesin itu sendiri, tidak ada khusus yang
diperlukan, untuk itu engine break tidak diterangkan

1. Rem kaki

Rem kaki (foot break) di kelompokan menjadi dua tipe,yaituh:

1. Rem hidraulis (hydraulic break)

2. Rem panematik (peneumatic break)


Rem hidraulis lebih respond lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan juga konstruksinya yang
khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis
banyak digunakan pada kendaran penumpang truk ringan.

Sistem rem panematik termasuk kompresor atau jenis yang menghasilkan udara, udara yang
bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Tipe sistem rem ini banyak
digunakan pada kendaran berat seperti truk dan bus.

Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut: rem hidraulis menekan mekanisme rem dan
menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.

2. Rem Parkir

Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk memarkir


kendaraan. Rem parkir terbagi menjadi dua tipe : tipe roda belakang dan
tipe center brake Kendaraan penumpang menggunakan tipe roda
belakang, dan kendaraan truk atau niaga menggunakan tipe center brake.

3. Rem Tambahan

fungsi utama rem adalah mengurangi putaran roda, bukan sebagai alat penghenti
kendaraan. Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tanpa fitur ABS akan tetap meluncur meskipun
sudah menginjak rem. Ini bukan persoalan roda yang masih berputar, tapi adanya gaya sentrifugal,
yang berbanding lurus dengan kecepatan mobil (semakin cepat mobil, semakin besar gaya
sentrifugal).
BAB V

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dengan hasil Analisis Kami dan berdasarkan sunber yang kami dapatkan selama membuat
makalah ini bahwa dapat di simpulkan :

“Rem yaitu alat untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan
atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada
keselamatan dan menjamin untuk pengendaraan yang aman. Rem juga bias diartikan sebagai
kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat
manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman”.

B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang ingin Kami sampaikan sebagai berikut :

1. Untuk Keamanan Kontrol selalu Rem pada kendaraan anda


2. Jangan Sampai Kanvas Rem Melebihi batas maksimum pemakaian (Kampas rem tipis/tidak layak
pakai)
3. Lakukan Pengontrolan Rutin Pada Rem Anda
4. Apabila Rem Rusak segera perbaiki karna itu sangat berbahaya
5. Hati-hati Di Jalan Saat Berkendara
6. SELAMAT BERKENDARA
DAFTAR PUSTAKA

Solihin. Drs, Mulyadi. S.Pd., 2002 Perbaikan Chasis dan pemindahan tenaga, SMK. Tingkat 2,
Bandung, CV. ARMICO.

Toyota Astra Motor 1995, New Step I Training Manual, Jakarta PT. TAM Training Center.

http://www.slideshare.net/triaduga/petunujk-penulisan-makalah
Makalah Otomotif sistem Rem

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Sistem
Rem” yang merupakanSalah satu tugas dari Mata Pelajaran Prod.Otomotif

Penulis menyadari betul bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai penyempurnaan
makalah ini, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca,
seiring dengan itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
selesainya makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar …………………………………………………………….. i

Daftar Isi …………………………………………………………………… ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

BAB II Landasan Teori

2.1 Pengertian Rem

2.2 Fungsi Rem

2.3 Perinsip Rem

2.4 Jenis-Jenis Rem

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan negara industri dapat maju pesat karena dipengaruhi oleh adanya hasil teknologi
yang tinggi dimana komponen-komponen mesin memiliki kualitas yang baik dan memenuhi
standar, baik dari segi komponen maupun umur penggunaan yang tahan lama. Mobil adalah satu
kesatuan terdiri dari berbagai komponen yang menyatu, disebut dengan kendaraan. Masing-
masing adalah mesin, chasis dan pemindah daya, listrik dan aksesoris. Penemuan alat-alat
modern dan otomatis membawa manusia ketingkat kenyamanan yang lebih tinggi. Dan
perkembangan teknologi tersebut juga berpengaruh dalam bidang otomotif, sebagai contoh
kendaraan model dahulu dalam pengoperasiannya masih menggunakan manual, namun pada
kendaraan model sekarang dalam pengoperasiannya sudah banyak yang menggunakan otomatis
misalnya: sistem power window, sistem rem Antilock Brake System (ABS) dan juga pada sistem
pemindah daya (power train).

1.2 Maksud dan tujuan

Dalam pembahasan makalah sistem rem angin ini kami sangat berharap apa yang ada pada
makalah ini dapat terapkan dalan kehidupan kita sehari-hari, dan dalam makalah ini berisi juga
tentang bagaimana cara proses kerja beserta gambar yang mungkin membuat siapa pun yang
membaca bisa lebih mudah memahami tentang pembahasan sisitem rem angin ini, ini pun
sengaja kami buat agar kami ataupun yang membaca dapat dengan mudah menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari karena memang gambar tersebut kami buat semudah-mudahnya
untuk dipahami.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rem

Rem adalah suatau bagian Kendaraan yang Peranannya sangat penting dalam sistem mesin,
misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan sebagainya. Selain itu rem juga
mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal ini diakibatkan karena
pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis (aus),
minyak rem habis, dan terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada
selang remnya, maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.

2.2 Fungsi Rem

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta
memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan ditempat yang menurun.

2.3 Prinsip Rem

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan)
dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak Kelemahan ini harus dikurangi
dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak hingga berhenti.Mesin merubah energi
panas menjadi energi kinetis (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.Sebaliknya rem
merubah energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.Umumnya
rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar.
Efek pengereman (breaking effect)diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua

obyek.

2
A. REM CAKRAM

Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini
dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi
maksimal dan terarah.Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada
mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin
berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya
dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong
sepatu rem (brake pads) ke cakram. 1. Kelebihan rem cakram Rem cakram dapat digunakan dari
berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai
andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang
telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.Kemudian rem cakram memiliki sistem
rem yang berpendingin diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil
melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram
yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.Kegunaan rem
cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti
pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan
pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang
menggunakan rem cakram pada keempat rodanya.

2. Kekurangan rem cakram

Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan
lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen
pada bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pembersihan sesering mungkin.

B. Rem tromol

ungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian dalam dari tromol yang
berputar bersama – sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat
berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada
kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.

Rem Tromoltahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol,
tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem piringan karena mekanismenya
yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya dipakai pada roda – roda belakang yang tidak
begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.
1. Kelebihan rem tromol

Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman
contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol dapat
digunakan pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.

2. Kekurangan rem tromol

Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini
membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya
harus membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir
air akan mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja,
jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak
setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat
gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.

2.5 Nama-nama bagian rem

A . Rem Cakram

a) Piringan rotor

b) Selang rem

c) Plat pengatur pad

d) Plat momen

e) Plat rem

f) Pegas penahan pad

g) Pegas anti berisik

h) Shim anti cicit

i) Silinder rem

j) Karet pelindung utama

k) Perapat piston

l) Piston
m) Karet pelindung silinder

n) Ring set

o) Bushing lucur

p) Karet pelindung (Boot

1.1 Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram

1. Piringan rotor

Untuk menjamin pendiginan yang baik

2. Selang rem

Untuk jalurnya fluida atau minyak rem

3. Plat pengatur pad

Untuk menahan rem

4. Plat momen

Penahan silinder agar tidak jatuh

5. Pad rem

Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan kendaran

6. Pegas penahan pad

Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas karena tergajal

7. Pegas anti berisik

Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik

8. Shim anti cicit

Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar yidak lepas

9. Silinder rem

Sebagai wadah dari pad rem 5


B. REM TROMOL

A Plat penahan

b Silinder roda

c Pegas pembalik

d Sepatu rem

e Pen pegas

f Tromol rem

g Tuas sepatu h Tuas penyetel.

1.2 Fungsi-fungsi bagian Rem Tromol

1. Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan silinder roda dan sepatu
rem bagian yang tidak berputar;

2. Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master silinder;

3. Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk membebaskannya dari
tromol sesaat injakan pedal dilepaskan;

4. Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol;

5. Pen pegas penahan sepatu;

6. Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama – sama roda;

7. Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol;

8. Tuas penyetel.

6
1.3 TIPE REM TRMOL

1. Tipe Rem Tromol

a. Tipe Leading Trailing

Gambar 11. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas
dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.

b. Tipe Two Leading

Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston. Keuntungan tipe
ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya
pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing
shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

Gambar 12. Rem Tromol Tipe Leading Trailing 7

c. Tipe Dual Two Leading

Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston,
dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur.
d. Tipe Uni-Servo

Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan : Saat kendaraan maju kedua
sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian : Saat kendaraan
mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

Gambar 14. Rem Tromol Tipe Uni-Servo

e. Tipe Duo-Servo

Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel cylinder dengan
2 piston.Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.

2.6 Sistem Rem

Sistem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan


kendaraan atau memungkinkan perkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting
untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai
kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

9
2.7 Prinsip Rem

Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan
pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dapat di kurangin
dengan maksud menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi panas
menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja
disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek
pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

2.8 Type Rem

Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa type
tergantung pada penggunaannya.

1. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaran.

2. Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.

3. Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan
pada truk diesel dan kendaran berat.

4. Engines break digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan kendaraan, Beaking effect
(reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putarn dari mesin itu sendiri, tidak ada khusus
yang diperlukan, untuk ituengine break tidak diterangkan
10

1. Rem kaki

Rem kaki (foot break) di kelompokan menjadi dua tipe,yaituh:

1. Rem hidraulis (hydraulic break)

2. Rem panematik (peneumatic break)

Rem hidraulis lebih respond lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan juga konstruksinya yang
khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis
banyak digunakan pada kendaran penumpang truk ringan.

Sistem rem panematik termasuk kompresor atau jenis yang menghasilkan udara, udara yang
bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Tipe sistem rem ini banyak
digunakan pada kendaran berat seperti truk dan bus.

Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut: rem hidraulis menekan mekanisme rem dan
menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.

2.Rem Parkir

Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk memarkir kendaraan. Rem parkir terbagi
menjadi dua tipe : tipe roda belakang dan tipe center brake Kendaraan penumpang menggunakan
tipe roda belakang, dan kendaraan truk atau niaga menggunakan tipe center brake.

11

3.Rem Tambahan
fungsi utama rem adalah mengurangi putaran roda, bukan sebagai alat penghenti kendaraan.
Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tanpa fitur ABS akan tetap meluncur meskipun sudah
menginjak rem. Ini bukan persoalan roda yang masih berputar, tapi adanya gaya sentrifugal, yang
berbanding lurus dengan kecepatan mobil (semakin cepat mobil, semakin besar gaya sentrifugal).

2.9 Mekanisme kerja

A. Master Silinder

Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan hidraulis.

Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem, demikian juga master silinder
yang membangkitkan tekanan hidraulis. Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda.
Master silinder tipe ganda banyak digunakan dibandingkan tpe tunggal.

Gambar 3.Single Master Cylinder Gambar 4. Tandem Master Cylinder 12

B. Boster Rem

Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segerah
menghentikan kendaraan. Boster rem melipat gandakan daya pemekanan pedal, sehingga daya
pengereman yang lebih besar di perlukan.

Boster dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (type integral) atau dapat juga
dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri.

Boster rem mempunyai diaphragma (memberan) yang bekerja dengan adanya perbedan tekanan
antara tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin.
Master silinder di hubungkan dengan pedal dan memberan untuk memperoleh daya pengereman
yang besar dari langkah pedal yang minimum.

Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal,boster rem dirancang
sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang dengan sendirinya rem akan
memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm normal tanpa
bantuan boster.Untuk kendaran yang digerakkan oleh mesin diesel, boster remnya diganti dengan
pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada intake manifoldpada mesin diesel tidak cukup
kuat.

Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan bagian belakang (ruang tekan
variasi), dan masimg-masing ruang dibatasi dengan memberan dan piston boster.

Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk katup udara, katup vakum,
katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang
penggerak katup (valve operating road).
13

C. Katup Pengimbang

Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan ditambah jalan. Gesekan ini akan
sesuai adanya pembagian beban pada roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan,
bagian depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila kendaran direm,
maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia,
dan karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.

Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap keempat rodanya, maka roda
belakang akan terkunci (menyebabkan slip antara ban dan permukan jalan) ini disebabkan oleh
daya pengereman terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang gesekan akan menurun, dan
roda belakang seperti ekor ikan (bergerak kekanan dan kekiri dan sukar terkontrol) dan ini sangat
berbahaya.

Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman
yang lebih besar untuk roda depan dari pada roda belakang atas tersebut disebut katup
pengembali (proportioning valve) atau bias disebut katup P. Alat ini bekerja secara otomatis
menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang dengan demikian daya pengereman
(daya cengkeram) pada roda belakang akan berkurang.

Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load silinder and proportioning valve
(LSPV) yang merubah tekanan awal split point dari roda-roda belakang sesuai

Dengan beban, proportioning and by pass valve (P dan BV) yang meneruskan tekanan master
silinder langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila system rem dapat tidak berfungsi,
katup decelaration sensing proportioning valve (DSPV) yang membedakan tekanan awal split
pointsesuai dengan,deselerasi selama pengereman dan perlengkapan lainnya.
14

BAB V

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Dengan hasil Analisis Kami dan berdasarkan sunber yang kami dapatkan selama membuat
makalah ini bahwa dapat di simpulkan :

“Rem yaitu alat untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan
atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada
keselamatan dan menjamin untuk pengendaraan yang aman. Rem juga bias diartikan sebagai
kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat
manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman”.

3.2 Saran-saran

Adapun saran-saran yang ingin Kami sampaikan sebagai berikut :

1. Untuk Keamanan Kontrol selalu Rem pada kendaraan anda

2. Jangan Sampai Kanvas Rem Melebihi batas maksimum pemakaian (Kampas rem tipis/tidak
layak pakai)

3. Lakukan Pengontrolan Rutin Pada Rem Anda

4. Apabila Rem Rusak segera perbaiki karna itu sangat berbahaya

5. Hati-hati Di Jalan Saat Berkendara

6. SELAMAT BERKENDARA
DAFTAR PUSTAKA

1. I. Solihin. Drs, Mulyadi. S.Pd., 2002 Perbaikan Chasis dan pemindahan tenaga, SMK. Tingkat 2,
Bandung, CV. ARMICO.

2. Toyota Astra Motor 1995, New Step I Training Manual, Jakarta PT. TAM Training Center.

3. http://www.slideshare.net/triaduga/petunujk-penulisan-makalah
TUGAS MAKALAH
“ PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR”
KEPALA SILINDER

DI SUSUN OLEH :

NAMA : IRFAN

KELAS : XII TBSM 1

YAYASAN PATRIOT PENDIDIKAN CABANG KUNINGAN


SMK MODEL PATRIOT IV CIAWIGEBANG
TERAKREDITASI “A”
Jalan Raya Sidaraja-CiomasCiawigebangKuninganJawa Barat 45591
Telepon/Fax. (0232)878977 e-mail: smk_patriot_ciawigebang75@yahoo.com
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG.


Zaman dahulu manusia menggunakan binatang untuk kendaraan . Seperti
kuda,kerbau,gajah dan sebagainya. Maka diciptakan sepeda. Namaun sepeda ini harus di
kayuh agar dapat berjalan . Kemudian di ciptakan sepeda motor . Sepeda ini di gerakan oleh
mesin dan tidak perlu di kayuh . sepeda ini menggunakan bahan bakar bensin. Sepeda motor
dapat menempuh jarak yang jauh dengan cepat.

1.2. RUMUSAN MASALAH.

1. Kerusakan kerusakan pada kepala silinder


2. Ring piston berrmasalah membuat mesin tidak sempurna
3. Gerakan langkah piston
4. Kerusakan pada poros Nok

1.3.TUJUAN PEMBUATAN TA.


Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui cara menservis, memperbaiki serta
mendiagnosa kerusakan sepeda motor . Dan mengetahui alat-alat atau kunci yang di gunakan
dalam menservis agar tidak merusak komponen yang di service

1.4.MANFAAT
Agar dapat lebih mengerti tentang mesin. Dan juga cara merawat , memperbaiki dan
menggunakan sepeda motor dengan baik. Serta dapat menggunakan alat-alat atau kunci
dengan tepat/baik.

1.5.SISTEMATIKA PENULISAN.

 BAB I PENDAHULUAN.
Mesin diciptakan karena sangat dibutuhkan . Mesin sangat membantu dalam kehidupan.

 BAB II LANDASAN TEORI


Kepala silinder Sebagai penutup lubang silinder dan tempat komponen lainnya.

 BAB III PEMBAHASAN MASALAH


Untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan kerusakan pada sepeda motor

 BAB IV PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 LANDASAN TEORI
Bagian paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder.
Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat
dudukan busi.

Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat
dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi,
disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok
silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran,
supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar
kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin
berpendingin udara.

2.2. BLOK SILINDER

Blok silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston


berada tepat di tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan
khusus agar tidak cepat aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat
pelumasan yang mencukupi tetapi keausan lubang silinder tetap tak
dapat dihindari. Karenanya dalam jangka waktu yang lama keausan
tersebut pasti terjadi. Keausan lubang silinder bisa saja terjadi secara
tidak merata sehingga dapat berupa keovalan atau ketirusan.
Masing-masing kerusakan tersebut harus diketahui untuk
menentukan langkah perbaikannya.
Cara mengukur keausan silinder:
1. Lepaskan blok silinder
2. Lepaskan piston
3. Ukur diameter lubang silinder dengan ”dial indikator” bagian yang
diukur bagian atas, tengah dan bawah dari lubang silinder.
Pengukuran dilakukan dua kali pada posisi menyilang
2.3. PISTON

2.2.1 Piston

Piston mempunyai bentuk seperti silinder. Bekerja dan bergerak


secara translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder. Piston merupakan
sumbu geser yang terpasang presisi di dalam sebuah silinder. Dengan
tujuan, baik untuk mengubah volume dari tabung, menekan fluida dalam
silinder, membuka-tutup jalur aliran atau pun kombinasi semua itu. Piston
terdorong sebagai akibat dari ekspansi tekanan sebagai hasil
pembakaran. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang
tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Gerakan
langkah piston bisa 2400 kali atau lebih setiap menit. Jadi setiap detik
piston bergerak 40 kali atau lebih di dalam silindernya. Temperatur yang
diterima oleh piston berbeda-beda dan pengaruh panas juga berbeda dari
permukaan ke permukaan lainnya. Sesungguhnya yang terjadi adalah
pemuaian udara panas sehingga tekanan tersebut mengandung tenaga
yang sangat besar. Piston bergerak dari TMA ke TMB sebagai gerak
lurus. Selanjutnya, piston kembali ke TMA membuang gas bekas.
Gerakan turun naik piston ini berlangsung sangat cepat melayani proses
motor yang terdiri dari langkah pengisian, kompresi, usaha dan
pembuangan gas bekas
Bagian atas piston pada mulanya dibuat rata. Namun, untuk
meningkatkan efisiensi motor, terutama pada mesin dua langkah,
permukaan piston dibuat cembung simetris dan cembung tetapi tidak
simetris. Bentuk permukaan yang cembung gunanya untuk
menyempurnakan pembilasan campuran udara bahan bakar. Sekaligus,
permukaan atas piston juga dirancang untuk melancarkan pembuangan
gas sisa pembakaran.
2.4. KATUP (Valve)

Katup digerakkan oleh mekanisme katup, yang terdiri atas:


- Poros cam
- Batang penekan
- Pegas penutup
- Rol baut penyetel
Katup hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan
motor dua langkah umumnya tidak memakai katup. Katup pada motor
empat langkah terpasang pada kepala silinder. Tugas katup untuk
membuka dan menutup ruang bakar. Setiap silinder dilengkapi dengan
dua jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan penutupan kedua
katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam (camshaft).
Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan dua cam, yaitu cam
katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros engkol
melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan
kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada
poros cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Sebab
itu lintasan pena engkol setengah kali lintasan poros cam.
Katup dibuat dari bahan yang keras dan mudah menghantarkan
panas. Katup menerima panas dan tekanan yang tinggi dan selalu
bergerak naik dan turun, sehingga memerlukan kekuatan yang tinggi.
Selain itu hendaknya katup tahan terhadap panas dan gesekan.
Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan
ruang silinder di atas piston dengan udara luar pada saat yang
dibutuhkan. Karena proses pembakaran gas dalam silinder mesin harus
berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup rapat. Jika sampai terjadi
kebocoran gas meski sedikit, maka proses pembakaran akan terganggu.
Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada saat pembakaran
gas berlangsung.
Katup masuk dan katup buang berbentuk cendawan (mushroom)
dan di sebut “poppet valve”. Katup masuk menerima panas pembakaran,
dengan demikian katup mengalami pemuaian yang tidak merata yang
akan berakibat dapat mengurangi efektivitas kerapatan pada dudukankatup. Untuk
meningkatkan efisiensi biasanya lubang pemasukan dibuat
sebesar mungkin. Sementara itu katup buang juga menerima tekanan
panas, tekanan panas yang diterima lebih tinggi, hal ini akan mengurangi
efektivitas kerapatan juga, sehingga akibatnya pada dudukan katup
mudah terjadi keausan. Untuk menghindari hal tersebut, kelonggaran
(clearence ) antara stem katup dan kepala stem dibuat lebih besar.
Untuk membedakan katup masuk dengan katup buang dapat
dilihat pada diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih
besar dari pada katup buang.
Dari berbagai penampang katup yang digambarkan mari kita lihat
gambar katup pada gambar 2.11 berikut ini, disana diperlihatkan dimana
katup terpasang, dan komponen lain yang menyertainya pada
pemasanganSebagaimana terlihat pada gambar bagian lain dari katup adalah
kepala katup. Kepala katup mempunyai peranan yang sangat penting,
karena ia harus tetap bekerja baik, walaupun temperaturnya berubahubah.
Bidang atas kepala katup ini disebut tameng. Bentuknya ada yang
cekung dan ada yang cembung. Tameng cekung disebut tameng
terompet dan biasanya dipakai sebagai katup masuk. Sedangkan tameng
cembung dipakai sebagai katup buang karena kekuatannya yang lebih
tinggi.
Pada katup juga terpasang pegas-pegas. Pegas-pegas katup
ditugaskan untuk menutup katup sesuai dengan gerak tuas ungkit
menjauhi ujung batang katup.

Inovasi Penempatan Katup


Berbagai jenis katup dapat pula dibedakan dari cara
penempatannya pada kepala silinder. Inovasi mesin sepeda motor
dilakukan untuk mengantisipasi kecepatan tinggi, penambahan tenaga
output dan upaya konstruksi seringan mungkin. Ada tiga macam inovasi
katup dari segi penempatannya, yaitu Katup Samping (Side-Valve),
Overhead-Valve (OHV) dan Single Overhead Camshaft (SOHC).
Katup samping (SV) merupakan konstruksi yang paling sederhana
dan ringan dan mekanis penggeraknya ditempatkan di samping katup.
Model ini dianggap yang paling tua dan kurang mampu melayani putaran
tinggi. Oleh karena itu, model ini dimodifikasi menjadi model OHV. Katup
jenis ini memiliki batang katup yang lebih panjang karena digerakkan oleh
poros cam yang terletak sejajar dengan poros engkol. Gerakan poros
cam dipandu oleh pipa yang terpasang kuat pada blok silinder. Jenis
yang ketiga (SOHC) dirancang untuk membuat komponen sistem katup
lebih ringan. Batang katup digerakkan bukan oleh poros cam, yang
dianggap membuat komponen lebih berat, tetapi melalui roda gigi.
Bahkan, pada inovasi terbaru ada pula yang digerakkan oleh rantai (cam
chain). Inovasi terakhir ini disebut Double Overhead Camshft (DOHC)

Kerenggangan Katup
Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh
penyetelan celah katup. Jika celah katup lebih kecil dari standar berarti
katup cepat membuka dan lebih lama menutup, pembukaan yang lebih
lama membuat gas lebih banyak masuk. Akibatnya bensin lebih boros
dan akibat dari keterlambatan katup menutup adalah tekanan kompresi
menjadi bocor karena pada saat terjadi langkah kompresi (saat piston
bergerak dari bawah keatas), katup belum menutup padahal seharusnya
pada saat itu katup harus menutup rapat hal ini mengakibatkan tenaga
mesin berkurang. Mesin tidak bisa stasioner, dan sulit dihidupkan, selain
itu akibat celah katup terlalu sempit dapat terjadi ledakan pada
karburator.
Selanjutnya apabila celah katup lebih besar dari standar berarti
katup terlambat membuka dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada
katup masuk maka pemasukan campuran bahan bakar udara
berlangsung cepat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit.
Tekanan kompresi menjadi rendah karena jumlah campuran bensin dan
udara yang dikompresikan sedikit. Jika tekanan kompresi rendah maka
akan berakibat tenaga motor menjadi berkurang. Akibat selanjutnya
adalah mesin sulit dihidupkan. Setelah hidup maka suara mesinpun
berisik sekali. Karena pemasukan gasnya kurang, mesin akan tersendatsendat
pada putaran tinggi. Sementara itu mesin tidak dapat berputar
stasioner. Itulah sebabnya celah katup harus disetel dengan tepat.
Biasanya besar kerenggangan celah katup masuk dan katup
buang sekitar 0,04 – 0,07 mm.. Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan:

a. Penyetelan celah katup sepeda motor satu silinder


1. Kunci kontak OFF. Posisi piston pada top kompresi. Untuk
memastikan bahwa posisi piston pada top kompresi,
perhatikan bahwa pada saat ini tanda T pada rotor magnet
tepat dengan tanda garis pada bodi sepeda motor, celah
platina membuka dan kedua katup menutup.
2. Jika posisi piston belum tepat pada posisi top kompresi putar
poros engkol dengan kunci. Agar memutarnya ringan maka
lepas busi dari dudukannya.
3. Setel celah katup dengan feeler sesuai dengan ketentuan.
Untuk menyetel celah katup, kendorkan mur dan masukkan
feeler dengan ketebalan yang sesuai spesifikasi. Setelah itu
putar baut penyetel dan keraskan mur pengunci sedemikian
rupa sehingga feeler hanya dapat ditarik dengan sedikit
tahanan (agak berat). Setelah dikeraskan mur penguncinya,
masukkan sekali lagi foler tersebut sebagai pengecekan
apakah penyetelannya sudah tepat.
4. Setelah kedua katup disetel, pasang kembali bagian yang
dilepas dan hidupkan motor untuk pengontrolan. Jika ternyata
celah katup terlalu longgar maka akan timbul suara berisik dari
arah kepala silinder. Jika celah katup terlalu sempit biasanya
motor agak sulit dihidupkanb. Penyetelan celah katup sepeda motor dua silinder
1. Kunci kontak OFF. Posisi piston silinder pertama pada top
kompresi. Untuk memastikan bahwa posisi piston silinder
pertama pada top kompresi, perhatikan bahwa pada saat ini
tanda T pada rotor magnet tepat segaris dengan tanda garis
pada bodi motor, celah platina membuka dan kedua katup
silinder pertama menutup.
2. Jika posisi piston belum pada top kompresi, putar poros
engkol dengan kunci. Agar memutarnya ringan, lepas terlebih
dahulu busi dari dudukannya.
3. Setel kedua katup silinder pertama seperti cara menyetel
katup pada sepeda motor satu silinder. Katup silinder yang
satunya dapat disetel setelah poros engkol diputar satu kali
putaran penuh dari kedudukannya.
Perhatikan
1. Jika baut penyetel diputar ke kanan searah putaran jarum jam
maka celah katup menjadi sempit. Jika baut penyetel diputar ke
kiri, berlawanan dengan arah putar jarun jam, celah katup menjadi
longgar.
2. Pada saat mengeraskan mur pengunci baut penyetel harus
ditahan agar celah katup tidak berubah.
3. Feeler yang sudah aus sekali atau bengkok sebaiknya tidak
digunakan untuk menyetel celah katup.
4. Jangan mengeraskan mur pengunci terlalu keras karena akan
menyulitkan untuk mengendorkannya kembali.
5. Untuk memudahkan penyetelan katup, lepas bagian-bagian yang
menggangu, seperti tangki bensin untuk jenis sepeda motor
tertentu.

2.5. CHAMSHAFT (Nokn As)

Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan dalam mesin untuk


menjalankan poppet valve. Dia terdiri dari batangan silinder. Cam
membuka katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan
lainnya, ketika mereka berputar.
Hubungan antara perputaran camshaft dengan perputaran poros
engkol sangat penting. Karena katup mengontrol aliran masukan bahan
bakar dan pengeluarannya, mereka harus dibuka dan ditutup pada saat
yang tepat selama langkah piston. Untuk alasan ini, camshaft
dihubungkan dengan crankshaft secara langsung (melalui mekanisme
gear) atau secara tidak langsung melalui rantai yang disebut ”rantai
waktu”. Dalam mesin dua langkah yang menggunakan sebuah camshaft,
setiap valve membuka sekali untuk setiap rotasi crankshaft dalam mesin
ini, camshaft berputar pada kecepatan yang sama dengan crankshaft.
Dalam mesin empat langkah katup-katup akan membuka
setengah lebih sedikit, oleh karena itu dua putaran penuh crankshaft
terjadi di setiap putaran camshaft.
Gesekan luncur antara bagian muka cam dengan follower
tergantung kepada besarnya gesekan. Untuk mengurangi aus ini, cam
dan follower mempunyai permukaan yang keras, dan minyak pelumas
modern mengandung bahan yang secara khusus mengurangi gesekan
luncur. Lobe (daun telinga) dari camshaft biasanya meruncing,
mengakibatkan follower atau pengangkat katup berputar sedikit dalam
setiap tekanan, dan membuat aus komponen. Biasanya bagian muka dari
cam dan follower dirancang untuk aus bersamaan, jadi ketika salah satu
telah aus maka keduanya harus diganti untuk mencegah aus yang
berlebihan.
2.6 RANTAI CAM DAN PERENGGANGANNYA

Katup masuk dan katup buang pada sepeda motor membuka dan
menutup sesuai dengan proses yang terjadi pada ruang bakar. Proses
yang terjadi pada ruang bakar motor ditentukan oleh langkah piston di
mana langkah piston tersebut ditentukan oleh putaran poros engkol.
Sebaliknya putaran poros engkol dipengaruhi pula oleh proses yang
terjadi dalam ruang bakar. Dengan demikian ada hubungan timbal-balik
antara putaran poros engkol dan proses yang terjadi dalam ruang bakar
Agar pembukaan katup-katup sesuai dengan proses yang terjadi
dalam ruang bakar maka mekanisme pembukaan dan penutupan katup–
katup tersebut digerakkan oleh putaran poros engkol. Ada tiga macammekanisme penggerak
katup, yaitu dengan batang pendorong, roda gigi,
dan rantai (rantai camshaft).
Rantai camshaft sepeda motor harus dipasang dengan tegangan
yang cukup. Rantai camshaft yang terlalu tegang akan menimbulkan
bunyi mendesing terutama pada putaran tinggi sedangkan rantai
camshaft yang terlalu kendor akan menimbulkan suara berisik. Untuk
menyetelnya harus diperhatikan terlebih dahulu mekanisme
penyetelannya. Cara penyetelan rantai camshaft untuk setiap sepeda
motor tidak sama.
Jika kekencangan rantai berubah-ubah, akan berpengaruh pada
putaran mesin, valve timing atau saat pengapian akan berubah-ubah
pula. Untuk menghasilkan setelan rantai yang standar, ada 3 tipe
penyetelan rantai:
- Tipe penyetelan manual
Tipe ini memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala.
Cara penyetelan dengan menekan batang penekan
- Tipe penyetelan otomatis
Jika rantai mengalami kekendoran, maka secara otomatis batang
penekan akan menekan chain guide (karet), karena adanya per
penekan. Karet akan melengkung, dan akan menekan rantai
sehingga rantai mengalami ketegangan. Selanjutnya batang
penekan yang berbentuk rachet bergerak searah dan tidak dapat
kembali
- Tipe semi otomatis
Ketegangan rantai secara otomatis menyetel sendiri, jika baut
pengunci dilepas, sehingga batang penekan akan masuk kedalam
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1 KERUSAKAN DAN PERBAIKAN

1. Permukaan kepala silinder


tidak rata
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikan : amplas permukaan
silinder cop sampai rata-ganti
silinder cop
2. Dudukan katup rusak
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikannya : Skur klep/katup,
Ganti dudukan katup
3. Baut & mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya:-Kencangkan mur
4. baut-Baut &mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : -Ganti mur
5. baut-Silinder cop retak
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : Silinder cop di las, Ganti silinder cop
6. Lubang busi dol
Akibatnya : Bocor kompresi
Perbaikannya:Lubang busi diverbus
7. Paking silinder cop rusak
Akibatnya:bocor kompresi
Perbaikannya:ganti packing silinder cop
8. Ruang bakar kotor
Akibatnya : mesin cepat panas & suara kasar
Perbaikannya : Bersihkan ruang bakar
9. Dudukan noken as aus
Akibatnya : Suara kasar dari silinder cop
Perbaikan : Silinder copdiverbus
10. Dudukan as timlar aus
Akibatnya : suara kasar dari arah katup
Perbaikannya : Dudukan as diverbus

3.2. RING PISTON BERMASALAH

Performa mesin adalah salah satu perhatian penting para pengendara. Paling enak,
begitu gas diinjak dapur pacu mobil merespon dengan amat maksimal. Pengendara pasti
mengeluh bila mesin terasa tak bertenaga. Bukan hanya karena mesin payah, tapi praktis
gejala semacam ini juga menunjukkan konsumsi bahan bakar yang boros.

Pada umumnya, salah satu yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya kebocoran
kompresi mesin. Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga mesin yang maksimal.
Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran. Kebocoran dapat menyebabkan
kompresi mesin menurun sehingga output yang dihasilkan mesin pun kecil.

Diantara beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kebocoran adalah


kerusakan pada ring piston. Komponen yang terletak di dalam mesin ini dapat tergores (aus),
atau kotor. Hubungan antara kondisi ring piston dan kebocoran mesin sangat kuat mengingat
ring piston memegang peranan penting dalam menjaga kerapatan antara piston dan dinding
silinder.

Dengan kerapatan ini, ring piston akan mencegah terlalu banyaknya campuran bahan
bakar dan udara masuk ke ruang oli. Ini perlu dicegah karena bila terlalu banyak masuk ke
ruang oli, akan menyebabkan tekanan kompresi mesin menurun.
bila merasakan tenaga mesin yang lemah disertai gejala-gejala seperti di atas, maka coba
fokuskan perhatian ke masalah kompresi. Caranya:

Lakukan tes tekanan kompresi. Ada alat khusus yang bisa digunakan yang bisa
menunjukkan standar tekanan kompresi yang diijinkan oleh masing-masing kendaraan. Bila
tekanan kompresi ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya adalah menemukan
penyebab masalah kompresi.
Hubungan antara kompresi dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara
menambahkan oli ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini perlu
dilakukan mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada ring piston. Bisa
juga disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus; paking silinder head (gasket) tidak dapat
merapatkan blok silinder dan silinder head. Apabila, kompresi naik setelah ditambahkan oli,
maka penyebab utamanya hanya dua: dinding silinder dan ring piston.
Bila sudah terbukti ring piston rusak, solusi satu-satunya adalah overhaul.

Sebetulnya, masalah di atas dapat kita hindari. Yaitu, dengan melakukan perawatan
rutin. Terutama, yang terkait dengan oli mesin dan sistem pendinginan mesin (air radiator).
Oli harus diperiksa dan diganti secara rutin. Pergantian oli tergantung pada tipe yang
digunakan. Bisa setiap 5.000 km, 10.000 km dst. Tergantung rekomendasi produsen oli.
Kuantitas dan kualitas oli juga harus diperiksa. Harus diantara garis E – F. Lebih save bila
berada di posisi F.
Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan sampai timbul
korosi berlebihan yang dapat menghambat proses pendinginan mesin.
Piston dibuat dari campuran aluminium karena bahan ini dianggap
ringan tetapi cukup memenuhi syarat-syarat :
1. Tahan terhadap temperatur tinggi.
2. Sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya.
3. Mudah menghantarkan panas pada bagian sekitarnya
4. Ringan dan kuat.
Piston terdiri dari piston, ring piston dan batang piston. Setiap
piston dilengkapi lebih dari satu buah ring piston. Ring tersebut terpasang
longgar pada alur ring. ring piston dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Ring Kompresi, jumlahnya satu, atau dua dan untuk motor-motor
yang lebih besar lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan
antara piston dengan dinding silinder sehingga tidak terjadi
kebocoran pada waktu kompresi.
2. Ring oli, dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya
sedemikian rupa sehingga dengan mudah membawa minyak
pelumas untuk melumasi dinding silinder
Ring piston mesin dua langkah sedikit berbeda dangan ring piston
mesin empat langkah. Ring piston mesin dua langkah biasanya hanya 2
buah, yang keduanya berfungsi sebagai ring kompresi. Pemasangan ring
piston dapat dilakukan tanpa alat bantu tetapi harus hati-hati karena ring
piston mudah patah. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ring piston
dua langkah dapat berakibat:
1. Dinding silinder bagian dalam cepat aus
2. Mesin tidak stasioner
3. Suara mesin pincang
4. Tenaga mesin kurang
5. Mesin sulit dihidupkan
6. Kompresi mesin lemah

3.3. GERAKAN LANGKAH PISTON

Untuk menjamin agar mesin tetap beroperasi, piston harus selalu


bergerak secara berkesinambungan, gerakan piston akan berhenti di
TMA (Titik Mati Atas) atau di TMB (Titik Mati Bawah). Kedua titik ini
disebut dead center. Ketika piston bergerak keatas, dari TMB ke TMA,
atau bergerak turun dari TMA ke TMB, satu kali gerak tunggal dari piston
dinamakan ”langkah”, jarak pergerakan piston ini diukur dengan satuan
mm.
Untuk menghasilkan tenaga yang lebih, dilakukan penelitian
terhadap hubungan antara panjang langkah dengan ukuran diameter
piston. Susunan dari panjang langkah dan diameter piston ditunjukkan
oleh gambar 2.10. Mesin langkah pendek dapat membuat kecepatan lari
lebih tinggi, dan memungkinkan untuk tenaga lebih tinggi juga.
Pada motor dua langkah pemasangan ring piston harus tepat
pada spi yang terdapat pada alur ring piston. Spi pada ring piston harus
masuk pada lekukan di dalam alur pistonnya. Spi (pen) tersebut berfungsi
untuk mengunci ring piston agar tidak mudah bergeser ke kiri atau ke

kanan. Berbeda dengan ring piston mesin empat langkah di mana ring
tidak dikunci dengan spi. Bergesernya ring piston mesin empat langkah
tidak begitu berbahaya tetapi pada mesin dua langkah ring dapat
menyangkut di lubang bilas atau lubang buang sehingga ring dapat
patah.
Sebelum piston dipasang ke dalam silinder, ring piston harus
dipasang terlebih dahulu. Pemasangan ring piston yang baik dan benar
adalah dengan memperhatikan tanda-tanda yang ada. Ring piston
pertama harus dipasang di bagian paling atas. Biasanya pada permukaan
ring piston sudah ada nomornya. Tulisan dan angka pada permukaan
ring piston harus ada di bagian atas atau dapat dibaca dari atas. Hal lain
yang perlu diperhatikan adalah penempatan sambungan ring pistonnya.
Sambungan ring piston (celah) tidak boleh segaris, artinya jika ada tiga
ring piston maka jarak antar sambungan ring piston harus sama yaitu
1200. jika ada dua ring piston jarak antar sambungannya adalah 1800. Di
samping itu sambungan ring piston tidak boleh segaris dengan pena
pistonnya. Kesemua ini untuk mencegah kebocoran kompresi. Untuk
pemasangan ring piston sepeda motor dua langkah, spi pada ring piston
harus masuk pada lekukan di dalam alur pistonnya.
Ring piston dipasang pada piston untuk menyekat gas diatas
piston agar proses kompresi dan ekspansi dapat berlangsung dengan
sebaik-baiknya, karena saat proses tersebut ruang silinder di atas piston
harus betul-betul tertutup rapat, ring piston ini juga membantu
mendinginkan piston, dengan cara menyalurkan sejumlah panas dari
piston ke dinding silinder.
Fungsi ring piston adalah untuk mempertahankan kerapatan
antara piston dengan dinding silinder agar tidak ada kebocoran gas dari
ruang bakar ke dalam bak mesin. Oleh karena itu, ring piston harus
mempunyai kepegasan yang yang kuat dalam penekanan ke dinding
silinder.
Piston bersama-sama dengan ring piston berfungsi sebagai
berikut:
1. Mengisap dan mengkompresi muatan segar di dalam silinder
2. Mengubah tenaga gas (selama ekspansi) menjadi usaha mekanis
3. Menyekat hubungan gas di atas dan dan di bawah piston
Pada pemasangan piston kita mengenal adanya pena piston.
Pena piston berfungsi untuk mengikat piston terhadap batang piston.
Selain itu, pena piston juga berfungsi sebagai pemindah tenaga dari
piston ke batang piston agar gerak bolak-balik dari piston dapat diubah
menjadi gerak berputar pada poros engkol. Walaupun ringan bentuknyatetapi pena piston
dibuat dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi
agar tahan terhadap beban yang sangat besar.
Bagian lain dari piston yaitu batang piston sering juga disebut
dengan setang piston, ia berfungsi menghubungkan piston dengan poros
engkol. Jadi batang piston meneruskan gerakan piston ke poros engkol.
Dimana gerak bolak-balik piston dalam ruang silinder diteruskan oleh
batang piston menjadi gerak putaran (rotary) pada poros engkol. Ini
berarti jika piston bergerak naik turun, poros engkol akan berputar.
Ujung sebelah atas di mana ada pena piston dinamakan ujung
kecil batang piston dan ujung bagian bawahnya disebut ujung besar. Di
ujung kecil batang piston ada yang dilengkapi dengan memakai bantalan
peluru dan dilengkapi lagi dengan logam perunggu atau bush boaring
(namanya dalam istilah di toko penjualan komponen kendaraan
bermotor). Ujung besarnya dihubungkan dengan penyeimbang poros
engkol melalui king pin dan bantalan peluru.
Pada umumnya panjang batang penggerak kira-kira sebesar dua
kali langkah gerak torak. Batang piston dibuat dari bahan baja atau besi
tuang.
Piston pada sepeda motor dibedakan menjadi dua macam yaitu
piston untuk sepeda motor empat langkah dan piston untuk sepeda motor
dua langkah. Secara umum kedua bentuk piston tersebut tidak samaPiston untuk sepeda
motor dua langkah biasanya tidak mepunyai
alur untuk ring oli sehingga jumlah alur pada piston sepeda motor dua
langkah biasanya hanya dua. pada sisi piston di dalam alurnya terdapat
lekukan untuk menjamin agar ring piston tidak bergeser memutar setelah
dipasang. Piston dua langkah berlubang pada sisinya. Fungsi lubang
tersebut untuk mengalirkan gas baru ke dalam ruang engkol.
Piston yang digunakan untuk keperluan sepeda motor berbeda
dengan yang digunakan untuk kendaraan roda empat. Piston untuk
sepeda motor mempunyai ukuran khusus yang sudah ditentukan, ukuran
piston disebut STD (standar) merupakan ukuran yang pokok dari pabrik
pembuatnya, merupakan ukuran yang masih asli dan belum pernah
mengalami perubahan. Jadi dilihat dari ukurannya maka ada dua ukuran
piston yaitu ukuran standard dan ukuran piston over size. Piston standar
digunakan pada silinder mesin standard sedangkan piston over size
digunakan pada silinder yang sudah over size. Yang dimaksud dengan
over size adalah perluasan diameter silinder. Diperluasnya diameter
silinder tersebut karena keausan dinding silinder. Ukuran-ukuran piston
untuk keperluan sepeda motor antara lain adalah:
- + STD = Piston yang masih asli/baru
- Ukuran + 0,25 mm = Piston over size 25
- Ukuran 0,25 mm
- Ukuran 0,50 mm
- Ukuran 0,75 mm
- Ukuran 1,0 mm
Pemasangan piston ke dalam silindernya harus memperhatikan
tanda-tanda yang ada. Tanda yang ada biasanya berupa anak panah.
Anak panah tersebut harus menghadap ke saluran buang (knalpot), jika
pemasangan piston terbalik maka akibatnya sangat fatal yaitu keausan
yang terjadi antara dinding silinder dengan sisi pistonnya menjadi sangat
besar. Tanda lain yang harus diperhatikan adalah apabila kita hendak
mengganti piston, jika pada permukaan kepala piston tertulis angka
tertentu, angka tersebut menunjukkan bahwa diameter silinder sepeda
motor sudah mengalami over size. Piston pengganti harus sesuai dengan
ukuran silindernya atau sama dengan piston yang diganti.
Dalam perawatannya piston perlu di servis, tahapan
perlakuannnya adalah:
1. Piston dilepaskan dari dudukannya
2. Rendam piston dalam cairan pembersih bersama-sama dengan
batang piston, lalu keringkan.
3. Bersihkan kotoran arang pada alur ring piston.
4. Amati alur ring piston kemungkinan aus. Keausan terbesar
biasanya terjadi pada alur ring kompresi.
5. Periksa kebebasan alur ring piston dengan feeler gauge. Alur ring
piston dapat diperbaiki dengan memotong alur lebih besar danmemasang ring baja di sisi
atas.
6. Periksa apakah terjadi keretakan pada piston. Keretakan piston
sekecil apapun harus diganti.
7. Lepas pen piston. Sebelum pen piston dilepas beri tanda
sehingga mudah dipasang kembali seperti posisi semula.
8. Bila pen piston tipe apungan, lepas ring pengunci sehingga pen
mudah dikeluarkan. Hati-hati waktu melepas ring, jangan sampai
rusak. Umumnya mesin saat ini menggunakan pen yang dapat
bergerak dalam piston dan dipres pada batang piston.
9. Setelah pemeriksaan terhadap pen piston selesai pasang kembali
seperti semula. Karena kebebasan pen terhadap pistonnya
sangat kecil yaitu antara 0,005 sampai 0,0127 mm untuk piston
dari almunium maka perlu pemasangan dengan teliti. Kebebasan
pada batang piston yang menggunakan bantalan sedikit lebar
besar yaitu sekitar 0,0127 mm.

3.4. KERUSAKAN PADA NOKEN AS

Ganggunan poros nok dapat menyebabkan mesin sulit stasioner, mesin pincang, saat
pengapian tidak stabil. Permasalahan yang sering dihadapi sehingga menyebabkan gangguan
tersebut antara lain:
1) Poros bengkok Kebengkok poros menyebabkan putaran poros tidak sesumbuh, hal
ini menyebabkan platina terbuka dan lama buka tidak sama antara bagian nok satu dengan
yang lain atau silinder satu dengan yang lain sehingga saat pengapian dan kuat percikan api
yang dihasilkan tiap silinder berubah-ubah, putaran mesin tidak stabil.
2) Keausan pada poros pengerak dan nok Akibat tekanan pegas platina maka celah
antara poros dengan nok menjadi menjadi kecil, sumbuh poros tidak segaris dengan sumbuh
nok, namun saat putaran tinggi akibat gaya centrifugal nok akan bergerak sehingga poros dan
nok sesumbuh. Gerakan tersebut akan mendorong rubbing block sehingga celah pemutus arus
membesar, saat pengapian maju.
3) Poros penggerak dan nok macet Antara poros dengan nok harus dapat bergerak
sehingga nok dapat berputar saat centrifugal advancer bekerja. Kelonggaran antara poros
dengan nok sangat kecil sehingga sering menjadi macet, untuk menghindari macet maka
kedua bagian tersebut perlu dilumasi. Macetnya poros dan nok menyebabkan centrifugal
advancer tidak dapat berfungsi sehingga tenaga mesin lemah saat putaran menengah maupun
tinggi karena saat pengapian kurang maju. Bila dilakukan penyetelan tenaga mesin baik pada
putaran menengah dan tinggi maka mesin tidak dapat stasioner karena saat stasioner
pengapian terlalu maju, atau sebaliknya. Memeriksa apakah poros dengan nok macet dengan
cara memutar rotor dengan tangan searah putaran rotor saat poros tertahan, bila rotor dapat
bergerak dan saat dilepas kembali lagi maka hubungan poros dengan nok normal.
Pemeriksaan juga dapat menggunakan timing tester dan selang vacuum advancer dilepas.
Hidupkan mesin dan tambah putaran mesin, maka pengapian harus semakin maju sebanding
dengan bertambahnya putaran, bila tetap maka poros macet.
4). Nok aus. Nok selalu bergesekan dengan rubbing blok, sehingga bila tidak
diperhatikan pelumasanya menyebabkan cepat aus. Keausan nok menyebabkan celah
semakin sempit untuk sudut dweel yang sama, sempitnya celah menyebabkan percikan api
pada permukaan kontak pemutus arus besar, waktu pemutusan lambat dan induksi tegangan
tinggi menjadi kecil. Selain itu percikan api pada permukaan kontak pemutus arus yang besar
menyebabkan pemutus arus cepat aus. Keausan nok sering tidak merata antara nok silinder
satu dengan yang lain, akibatnya saat dilakukan penyetelan celah pemutus arus celah
berubah-ubah saat dilakukan pengecekan ulang. Misalnya saat penyetelan berada di rubbing
blok yang aus, celah disetel 0,40 mm dan kemudian mesin dihidupkan. Setelah beberapa saat
dilakukan pengecekan, saat pengecekan rubbing block berada pada nok yang normal, maka
hasil pengecekan akan menunjukkan celah yang lebih lebar dari 0,40 mm.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan
tempat dudukan busi.

Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan
gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu
agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak
rusak.
B. SARAN
Agar mesin tidak sering mengalami kerusakan, ada baiknya kita melakukan
perawatan yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai