Anda di halaman 1dari 2

Fungsi relay adalah sebagai jembatan penghubung antara arus dari baterai

langsung ke masa. Penggunaan relay akan memotong alur arus listrik yang
melewati rangkaiaan untuk mencapai beban. Artinya, relay akan membuat
aliran arus lebih sederhana dan lebih ringkas. Hasilnya, hambatan yang terjadi
pada rangkaian kelistrikan tersebut akan lebih kecil sehingga penggunan
listrik bisa lebih hemat dan beban kelistrikan bisa lebih maksimal kinerjanya.

Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digeraka oleh skema
elektromagnetik yang diatur oleh saklar utama. Dalam hal ini saklar didalam
relay akan menghubungkan arus langsung dari baterai ke beban kelistrikan,
sehingga arus besar dari baterai tersebut tidak perlu berputar-putar melewati
saklar yang letaknya didalam dashboard.

Hampir semua sistem kelistrikan mobil memakai relay, contohnya pada


rangkaian lampu atau klakson pemakaian relay terbukti membuat cahaya
lampu lebih terang dan bunyi klakson juga lebih keras. Hal ini bisa
dimodifikasi untuk membuat penghematan pemakaian arus listrik sehingga
tingkat keekonomisan bahan bakar juga akan berpengaruh.

Secara umum pada sebuah relay memiliki 4 buah terminal antara lain

 Terminal 30, sebagai penyedia arus dari baterai


 Terminal 87, sebagai terminal yang terhubung dengan beban kelisrikan
 Terminal 85, sebagai sinyal dari saklar utama untuk menentukan kapan
relay bekerja.
 Terminal 86, merupakan masa dari solenoid yang tepasang didalam
relay.

dari keempat terminal diatas, relay ada yang memiliki karakteristik NO


(normaly open) aliran listrik pada tipe ini akan terputus saat relay dalam
kondisi mati. Dan katakteristik NC (normaly close) yang rangkaian arusnya
tersambung saat kondisi relay mati dan rangkaian ini akan terputus ketika
relay bekerja.

Dilihat dari jumlah kaki atau terminalnya, relay juga mengalami perkembangan.
Setidaknya ada 5 jenis relay yang dibedakan dari jumlah terminal antara lain.

 Relay 3 kaki, relay ini memiliki tiga terminal antara lain terminal 30
sebagai sumber arus, 87 sebagai penghubung beban, dan 86 sebagai
control relay. Sementara terminal 85 sudah tersambung ke terminal 30
didalam relay, untuk pengaturan kinerja relay dilakukan dari control
masa terminal 86 relay.
 Relay 4 kaki, relay yang menjadi dasar relay ini dipakai pada rangkaian
kelistrikan beban tunggal seperti klakson dan foglamp. relay ini memiliki
kontrol power dari terminal 85 untuk mengatur kapan relay hidup.
 Relay 5 kaki, relay ini juga sebenarnya sama seperti relay 4 kaki hanya
saja ada terminal 87a sebagai output kedua, dengan kata lain ada dua
buah output pada relay ini. Hal itu memungkinkan suatu rangkaian
dengan beban ganda bisa dijalankan melalui satu relay. Contoh relay ini
ada pada rangkaian headlam (low and High), dan Stop lamp (tail and
Brake).
 Relaty 8 kaki, relay ini memang jarang ditemukan pada rangkaian
kelistrikan mobil. Apda relay ini memungkinkan ada dua perintah saklar
pada sebuah relay.

Anda mungkin juga menyukai