langsung ke masa. Penggunaan relay akan memotong alur arus listrik yang
melewati rangkaiaan untuk mencapai beban. Artinya, relay akan membuat
aliran arus lebih sederhana dan lebih ringkas. Hasilnya, hambatan yang terjadi
pada rangkaian kelistrikan tersebut akan lebih kecil sehingga penggunan
listrik bisa lebih hemat dan beban kelistrikan bisa lebih maksimal kinerjanya.
Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digeraka oleh skema
elektromagnetik yang diatur oleh saklar utama. Dalam hal ini saklar didalam
relay akan menghubungkan arus langsung dari baterai ke beban kelistrikan,
sehingga arus besar dari baterai tersebut tidak perlu berputar-putar melewati
saklar yang letaknya didalam dashboard.
Secara umum pada sebuah relay memiliki 4 buah terminal antara lain
Dilihat dari jumlah kaki atau terminalnya, relay juga mengalami perkembangan.
Setidaknya ada 5 jenis relay yang dibedakan dari jumlah terminal antara lain.
Relay 3 kaki, relay ini memiliki tiga terminal antara lain terminal 30
sebagai sumber arus, 87 sebagai penghubung beban, dan 86 sebagai
control relay. Sementara terminal 85 sudah tersambung ke terminal 30
didalam relay, untuk pengaturan kinerja relay dilakukan dari control
masa terminal 86 relay.
Relay 4 kaki, relay yang menjadi dasar relay ini dipakai pada rangkaian
kelistrikan beban tunggal seperti klakson dan foglamp. relay ini memiliki
kontrol power dari terminal 85 untuk mengatur kapan relay hidup.
Relay 5 kaki, relay ini juga sebenarnya sama seperti relay 4 kaki hanya
saja ada terminal 87a sebagai output kedua, dengan kata lain ada dua
buah output pada relay ini. Hal itu memungkinkan suatu rangkaian
dengan beban ganda bisa dijalankan melalui satu relay. Contoh relay ini
ada pada rangkaian headlam (low and High), dan Stop lamp (tail and
Brake).
Relaty 8 kaki, relay ini memang jarang ditemukan pada rangkaian
kelistrikan mobil. Apda relay ini memungkinkan ada dua perintah saklar
pada sebuah relay.