Anda di halaman 1dari 9

UNIT V (P-5)

INSTALASI PENERANGAN HUBUNGAN PERIKSA


LENGKAP DENGAN KWH METER

1.1. Tujuan Praktikum

Agar praktikan dapat mengetahui keadaan lampu diruangan lain


dengan cara menempatkan satu lampu periksa diruangan khusus.

1.2. Alat dan Bahan

A. Alat
1. Tang Kombinasi
2. Tang Potong
3. Tang Lancip
4. Tang Kupas
B. Bahan
1. Kabel NYA
2. Kabel NYAF
3. Lampu 40 W

1.3. Teori Singkat

A. Instalasi Listrik

Instalasi listrik adalah suatu sistem/rangkaian yang digunakan


untuk menyalurkan daya listrik (Electrical Power) untuk kebutuhan
manusia. Instalasi pada garis besarnya dapat dibagi dalam :
 Instalasi penerangan listrik
 Instalasi daya listrik
Yang termasuk didalam instalasi penerangan listrik adalah seluruh
instalasi listrik yang digunakan untuk memberikan daya listrik pada
lampu. Pada lampu ini daya listrik/tenaga listrik diubah menjadi cahaya
yang digunakan untuk menerangi tempat/bagian sesuai dengan
kebutuhannya. Instalasi penerangan listrik ada 2 (dua) macam :
 Instalasi didalam gedung
 Instalasi diluar Gedung
Instalasi didalam gedung adalah instalasi didalam bangunan
gedung (termasuk untuk penerangan teras, dan lain-lain). Instalasi diluar
gedung adalah instalasi diluar bangunan gedung (termasuk disini adalah
penerangan halaman, taman, jalan, penerangan papan nama, dan lain-
lain). Tujuan utama dari instalasi penerangan adalah untuk memberikan
kenyamanan pada mata didalam menikmati sesuatu atau melaksanakan
tugang sehingga hal tersebut dapat dilakukan tanpa adanya akomodasi
data yang berlebihan. Jadi pada pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan
ketelitian maka diperlukan penerangan yang mempunyai kuat penerangan
besar sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memerlukan
ketelitian tidak perlu menggunakan penerangan yang mempunyai kuat
penerangan besar. Disamping kekuatan diatas, maka pada hal-hal tertentu,
misalnya untuk memenuhi faktor-faktor keindahan/estetika, maka
ketentuan-ketentuan diatas kadang-kadang diabaikan, midalnya untuk
penerangan didalam nite club, bar, dan lain-lain. Jadi faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam merencanakan suatu instalasi penerangan listrik
adalah:
 Comfort (kenyamanan),
 Estetika (keindahan),
 Memenuhi syarat-syarat teknis.
Instalasi daya listrik adalah instalasi yang digunakan untuk
menjalankan mesin-mesin listrik, termasuk disini adalah instalasi untuk
melayani motor-motor listrik dipabrik, pompa air dan lain-lain. Pada
mesin-mesin ini energi listrik diubah menjadi energi mekanis sesuai
dengan kebutuhan manusia. Syarat-syarat teknis didalam merencanakan
instalasi adalah:
 Aman bagi manusia, hewan atau barang,
 Material yang dipasang harus mempunyai kwalitas yang baik,
 Penghantar (kabel) yang digunakan harus mampu dialiri arus
(current carrying capasity) yang lewat.
 Kerugian tegangan/drop voltage pada beban tidak boleh
melebihi2% dari tegangan nominal pada penerangan,5% dari
tegangan nominal pada mesin-mesin listrik

B. Instalasi Penerangan Sistem Hubung Periksa

Pada hubungan ini menggunakan penghantar/hantaran bantu (H),


dan lampu periksa (Lo) adalah lampu periksa yang diletakan di ruang
khusus (ruang jaga). Saklar periksa (SKo) dan lampu periksa (Lo) akan
bekerja atau berfungsi bila pada suatu tempat atau ruangan ada lampu yang
menyala, ini disebabkan karena sumber atau arus listrik yang masuk
kesaklar periksa (SKo) didapat dari output saklar-saklar yang berada
ditempat batau ruangan lain.
Dengan adanya hubungan ini, kita dapat menyelidiki apakah
disuatu tempat atau ruangan masih ada lampu yang menyala atau tidak.
Jadi hantaran (H) akan menjadi hantaran fase bila ada lampu disuatu
tempat atau ruangan ada yang menyala. Hubungan rangkaian ini banyak
digunakan di gedung-gedung besar, seperti perkantoran, pabrik, rumah
sakit dan lain sebagainya.

1.4. Langkah Percobaan

A. Instalasi Penerangan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Menyambungakan kabel instalasi MCB, sekering, saklar, lampu
dan sumber tegangan/arus
3. Melakukan pengecekan sambungan-sambungan kabel instalasi
4. Memberikan sumber tegangan/arus pada instalasi dengan
menghidupkan MCB dan saklar
5. Menghidupkan lampu pada instalasi dengan menekan saklar ke
posisi ON
6. Melakukan pengujian rangkaian instalasi dengan melakukan
pengukuran hambatan isolasi dan tegangan.

B. Pengukuran Hambatan Isolasi


1. Mengatur range selector switch multimeter pada pengukuran
tahanan isolasi
2. Mengatur saklar 1 ON/OFF dan saklar 2 ON/OFF pada instalasi
penerangan
3. Menghubungkan terminal output multimeter dengan kabel phase,
netral dan ground (P-N, P-G, N-G)
4. Melihat hasil pengukuran pada layer multimeter
5. Mencatat hasil pengukuran pada lembar pengamatan

C. Pengukuran Tegangan
1. Mengatur range selector switch multimeter pada pengukuran
tegangan
2. Mengatur hubungan seri dengan menghidupkan hanya saklar 1
pada instalasi penerangan dan hubungan parallel dengan
menghidupkan saklar 1 dan saklar 2 pada instalasi
3. Mengukur tegangan sumber dengan cara Menghubungkan terminal
output multimeter dengan kabel phase dan netral pada sumber
tegangan.
4. Melihat hasil pengukuran pada layer multimeter
5. Mencatat hasil pengukuran pada lembar pengamatan
D. Pengukuran KWH Meter
1. Menyiapkan stopwatch untuk mengukur waktu
2. Mengamati angka pada kwh meter
3. Mencatat waktu perpindahan angka kwh meter setiap perpindahan
0,01
1.5. Gambar Percobaan

Gambar 5.1 Pengawatan Tunggal

Gambar 5.2 Pengawatan Instalasi Penerangan Sistem Hubung Periksa

1.6. Hasil Percobaan/Pengamatan


a. Pengukuran Hambatan Isolasi (beban/lampu belum dipasang)

Tabel 5.1 Pengukuran Hambatan Isolasi


SK0 SK1 SK2 P-N P-H N-H
ON ON ON 350MΩ 1,2MΩ 750MΩ
ON OFF ON 350MΩ 1,4MΩ 750MΩ
OFF OFF OFF 500 MΩ 350 MΩ 750MΩ
OFF ON OFF 400 MΩ 1,5 MΩ 660MΩ
b. Pengukuran Tegangan dan Arus (lampu dipasang dihubunkan dengan
sumber)

Tabel 5.2 Pengukuran Tegangan dan Arus


Tegangan Arus Tegangan Lampu-Lampu
Sumber Sumber
Vs: 217V I:1,11A Lo:214,7V L1:214,6V L2:214,9V

c. Pengamatan Lampu

Tabel 5.3 Pengamatan Lampu


SK0 SK1 SK2 Keadaan Lampu
L0 L1 L2
ON ON ON Hidup Hidup Hidup
ON ON OFF Hidup Hidup Mati
ON OFF ON Hidup Mati Hidup
ON OFF OFF Mati Mati Mati
OFF ON ON Mati Hidup Hidup
OFF OFF ON Mati Mati Hidup
OFF ON OFF Mati Hidup Mati
OFF OFF OFF Mati Mati Mati

d. Pengukuran KWH Meter

Tabel 5.4 Pengukuran Kwh Meter


Beban (Watt) Waktu (detik) Data KWH Meter
P0: 60w P1: 80w P2: 100w 217 detik 0,01

1.7. Pertanyaan
1. Hitung pemakaian daya dari pemakaian 3 buah lampu berdasarkan putaran
KWH meter
2. Hitung besarnya hambatan isolasi minimal pada rangkaian tersebut
3. Hitung besarnya drop tegangan yang terjadi dari sumber ke L1, dari
sumber ke L2 dan dari sumber ke L3, dan hitung berapa besarnya arus
yang mengalir
Jawab
1. Diketahui :
P0 = 60 watt t : 217 detik
P1 = 80 watt
P2 = 100 watt
Ditanya : Ptotal…… ?
Jawab :
Ptotal : (60 + 80 + 100) 217
: 240 x 217 = 52.080 watt

2. Diketahui :
V = 217 volt
Ditanya : R minimum… ?
Jawab :
R minimum = 1000 ohm x 217 volt
= 217.000 ohm

3. Diketahui :
P0 = 60 watt V : 217 volt
P1 = 80 watt
P2 = 100 watt
Ditanya : I…. ?
Jawab :
P 240
I= =
V 217
= 1,10 A
1.8. Kesimpulan
System instalasi penerangan pada percobaan kali ini bekerja
apabila salah satu saklar dalam keadaan terhubung saklar 1 (SK1) ON
atau saklar 2 (SK2) ON, maka saklar periksa (SK0) akan bekerja dan
lampu periksa (L0) menyala, kemudian hantaran bantu (H) menjadi
hantaran fase. Sedangkan bila saklar 1 (SK1) OFF dan saklar 2 (SK2)
OFF, maka saklar periksa (SK0) tidak bekerja dan lampu periksa (L0)
mati.
1.9. Daftar Pustaka

http://www.info-elektro.com/2013/08/sistem-penerangan-pada-instalasi-
listrik.html. Diakses pada 12 April 2019.
Modul Praktikum Instalasi Listrik. 2017. Institut Sains & Teknologi Akprind.
Diakses pada tanggal 12 April 2019.

Catatan:

TTD NILAI

Anda mungkin juga menyukai