Anda di halaman 1dari 26

Karakteristik komponen komponen saklar

elektroik dan elektromagnetik


Pengertian Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklaryang dioperasikan secara listrik dan terdiri
dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak
Saklar/Switch). Komponen ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan
saklar sehingga arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik bertegangan lebih tinggi.

Contohnya relay yang memiliki elektromagnetik 5V dan 50 mA mampu menggerakan


Armature Relay untuk menghantarkan listrik 220V dan 2A. Relay dapat dibeli secara offline
maupun online salah satunya di PHOENIX CONTACT.

Bukan hanya pada panel listrik saja, komponen elektronika yang satu ini juga ada starter dan
juga klakson mobil serta jenis kendaraan lainnya.

Fungsi Relay
Ada beberapa fungsi relay yang perlu Anda ketahui yaitu :

 menjalankan fungsi logika (logic function)


 memberikan fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
 mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan dari sinyal tegangan rendah.
 melindungi motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan tegangan maupun
hubungan singkat arus listrik.

Komponen Relay
Relay memiliki tiga komponen utama yaitu common, koil, dan kontak. Berikut masing-
masing penjelasannya :

 Common : bagian yang menyambung Normally Close (dalam keadaan normal).


 Koil : disebut juga kumparan yang berfungsi untuk menciptakan medan magnetik.
 Kontak : terdiri atas normally open dan normally close. Normally open adalah kondisi
awal sebelum sakelar diaktifkan maka akan selalu berada pada posisi terbuka,
sedangkan normally close adalah kondisi awal sebelum sakelar diaktifkan maka akan
selalu berada pada posisi tertutup.
Di dalam relay ada berbagai komponen tambahan yang masing-masing juga memiliki fungsi
sendiri-sendiri yaitu :

1. Electromagnet (Coil)
Electromagnet berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke iron core dan
membuat armature merubah posisi awalnya. Selain itu juga berfungsi membentuk medan
magnet ketika memeroleh tegangan listrik yang sesuai tegangan relay.

Electromagnet atau coil berbentuk lilitan kawat tembaga berlapis email.

2. Armature
Armature adalah sebuah material berupa lempengan logam yang berfungsi sebagai tuas
kontak yang bergerak merubah posisi kontak. Perubahan posisi ini bergantung dari sifat
magnetik komponen besi yang mempengaruhinya.

3. Spring
Spring adalah modul yang berfungsi mengatur kondisi dari armature. Jadi, apabila ada aliran
listrik dari coil maka spring bakal mendorong sisi belakang armature ke atas sehingga
posisinya berubah.

4. Switch Contact Point


Switch Contact Point adalah saklar yang berfungsi sebagai kontak output relay. Ada dua
kondisi yaitu normally open dan normally close.

Maksud dari normally open adalah kontak normal saat lilitan A1 dan lilitan A2 belum
memperoleh tegangan atau juga disebut sebagai kontak tertutup. Sedangkan normally close
artinya adalah kontak relay secara normal ketika lilitan A1 dan A2 belum mendapatkan
tegangan disebut sebagai kontak terbuka.

5. Inti Besi
Bagian inti besi memiliki dua fungsi dalam sistem ini. Fungsi pertama yaitu dengan sifat
magnetiknya berperan dalam hal menarik armature sehingga bisa mengubah posisi switch
contact points.

Fungsi kedua yaitu menjadi bahan bersifat magnetik saat terinduksi dari coil elektromagnetik.

Cara Kerja Relay


Bagaimanakah prinsip dan cara kerja dari relay itu? 

Jadi, ketika kumparan elektromagnetik yang didalamnya terdapat logam feromagnetis dialiri
arus listrik maka akan timbul medan magentik sementara. Selanjutnya bakalan menarik tuas
armature sehingga posisi kontak switch atau saklar jadi berubah. Jika sebelumnya adalah
normally close berubah menjadi normally open.

Nah sifat magnetik sementara ini akan terus ada selama coil elektromagnetik masih dialiri
listrik. Contoh penerapan sederhana relay adalah lampu otomatis 220 VAC yang dikontrol
rangkaian sensor cahaya dengan tegangan hanya 6 Volt DC.

Jenis Relay
Berikut ini beberapa jenis relay yang sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari :

1. Relay Elektromagnetik
Dirancang khusus menggunakan listrik mekanik dan magnetik. Ciri lainnya yaitu adanya coil
dalam kontak mekanis. Maka dari itu, ketika coil diaktifkan oleh sistem supply, maka kontak
mekanis akan terbuka.

2. Relay Induksi
Relay Induksi merupakan komponen pelindung dalam listrik AC dan DC. Gerakan pada
kontak mekanis terjadi karena konduktor cawan bergeser melalui interaksi fluks
elektromagnetik.
3. Relay Daya Tarik
Jenis relay yang satu ini dapat digunakan pada aliran listrik berarus searah maupun bolak-
balik. Saat coil dialiri arus listrik, bagian besinya akan tertarik.

Jika hal tersebut terjadi, maka bisa merubah posisi dari off menjadi on. Relay ini tidak
memiliki waktu delay sehingga tidak cocok dipakai pada operasi instan.

4. Relay Penahan Magnetik


Merupakan jenis relay yang menggunakan magnet permanen dengan remitansi tinggi supaya
arus listrik tetap stabil. Selain itu juga untuk melindungi rangkainnya dari konsleting listrik
yang berpotensi kebakaran.

5. Relay Hibrida
Merupakan gabungan dari relay elektromagnetik dan komponen-komp onen lainnya. Bagian
inputnya berisi rangkaian elektronik yang bisa menjalankan fungsi kontrol dan perbaikan.

6. Reed Relay
Terdiri atas sepasang stripe magnetic yang tersegel pada tabung gelas. Medan magnet pada
coil yang melilit membuatnya menjadi bergerak sehingga terjadi perubahan posisi pada
kontak mekanis.

7. Relay Thermal
Relay thermal adalah relay yang mempunyai ciri khas ketika efek panas terkena kontak
mekanis maka posisi kontaknya akan berubah. Relay thermal berfungsi untuk melindungi
bagian-bagian komponen seperti tegangan, daya, dan arus listrik.

8. Solid State Relay


Merupakan relay dengan komponen utamanya yaitu Solid State. Supaya operasi switching
bisa dilakukan tanpa harus memindahkan bagian apapun.

Selain itu, ada juga jenis relay berdasarkan jumlah pole dan throw. Pole adalah banyaknya
kontak yang dimiliki sebuah relay sedangkan throw adalah banyaknya kondisi yang dimiliki
sebuah kontak. Berikut ini jenis-jenisnya :

 Single Pole Single Throw : relay yang mempunyai empat kaki terminal. Dua sebagai
kontak point dan dua lainnya untuk coil.
 Single Pole Double Throw : memiliki lima kaki terminal. Tiga sebagai kontak point,
dua sebagai throw dan satu sebagai pole.
 Double Pole Double Throw : memiliki delapan kaki terminal. Enam sebagai kontak
point dan dua untuk saklar single pole double throw.

Selain jenis-jenis yang sudah disebutkan diatas, masih banyak lagi jenis-jenis relay lainnya
yang tidak mungkin disebutkan semuanya pada artikel ini.

Keuntungan Menggunakan Relay


Memakai relay dalam sistem listrik atau elektromnika memberikan banyak sekali keuntungan
yaitu :

 Bisa memakai arus listrik kecil untuk mengendalaikan arus listrik besar.
 Bisa mengendalikan lebih dari satu kontak komponen berkat adanya sebuah sinyal
kontrol.
 Bisa mengaktifkan maupun menonaktifkan peralatan yang sulit
 Bisa mengamankan atau mengisolasi bahaya tegangan tinggi.
 Dan masib banyak lagi keunggulan lainnya.

Demikian pembahasan lengkap seputar pengertian, fungsi, jenis-jenis, cara kerja, dan
keuntungan memakai relay. Kalau Anda mencari relay, bisa langsung menghubungi Laskar
Otomasi yang merupakan distributor resmi dari Phoenix.

Apa itu Saklar ?


Saklar adalah sebuah komponen listrik yang berfungsi untuk memutus dan
menghubungkan arus listrik. Entah berapa kali saya mengulang kata-kata ini. Yah
pokoknya gitu. Aliran listrik akan mengalir apabila suatu kontak dihubungkan dengan
kontak lainnya. Sebaliknya, aliran listrik akan terputus apabila hubungan tersebut
dibuka atau dipisahkan.

Yang jelas komponen yang digunakan untuk memutus dan menghubung arus itu
disebut saklar entah bagaimanapun bentuk dan bagaimana proses pemutus dan
menghubungkan arus listrik tersebut. 
Terkadang kita sering menyebutkan bahwa saklar itu stop kontak, padahal stop
kontak merupakan Komponen yang berfungsi sebagai pembuka Jalan suplay listrik
bukan untuk memutus dan menghubungkan arus listrik.

Fungsi saklar
tidak mungkin sebuah alat di buat hanya untuk gaya-gayaan, begitu juga untuk
saklar. banyak fungsi serta manfaat yang didapat ketika kita menggunakan saklar.
Yaitu :

1. Saklar berfungsi untuk meringankan pekerjaan manusia. semua mesin


memiliki fungsi sama yaitu meringankan pekerjaan manusia.
2. Mengurangi resiko sengatan listrik.
3. mengurahi resiko korseling listrik. penggunaan saklar untuk Instalasi listrik
lebih dianjurkan untuk memutus dan menghubungkan arus dibandingkan
menggunakan stop kontak dengan maksud mengurangi resiko korseling
listrik.

Jenis-jenis saklar Listrik

sumber gambar : google Image


terdapat banyak sekali jenis saklar yang di fungsikan pada peralatan listrik. Dan
macam-macam saklar tersebut memiliki cara kerja dan kemampuan yang berbeda-
beda, disesuaikan dengan kebutuhan kebutuhan penggunanya.

secara umum, jenis saklar dibedakan menjadi :

1. jenis-jenis saklar berdasarkan Cara kerjanya


2. Jenis-jenis saklar berdasarkan Cara geraknya
3. Jenis-jenis saklar berdasarkan jumlah kontak hubungnya
4. Jenis-jenis saklar berdasarkan Tipe Instalasinya
5. Jenis-jenis Saklar berdasarkan Penempatannya
6. Jenis-jenis saklar berdasarkan cara menghubung dan memutus arusnya

macam-macam saklar berdasarkan Cara kerjanya

Secara cara kerja, saklar itu terbagi 2 yaitu saklar manual dan saklar otomatis

Apa yang dimaksud saklar manual atau Otomatis? Yang dimaksud dengan saklar
manual adalah saklar yang pekerjakan atau difungsikan dengan cara langsung oleh
manusia. Misalnya seperti saklar yang ada diperumahan, 

Sementara itu, saklar Otomatis adalah saklar yang berkerja secara otomatis dengan
adanya pancingan-pancingan yang memincu saklar tersebut bekerja.

Misalnya kontaktor magnet, Relay, Timer, dan alat lainnya, biasanya saklar otomatis
bekerja melalui magnet atau coil yang akan aktif dengan aliran listrik.

macam-macam saklar berdasarkan Cara geraknya

Berdasarkan cara gerak gimana sih? 

Pada saklar terdapat 2 jenis kontak hubung yaitu kontak hubung yang diam sebagai
penghubung langsung pada penghantar listrik (kabel) dan yang bergerak. Nah, dalam
cara terhubungnya kontak hubung diam dan bergerak, saklar memiliki beberapa
metode, Yaitu :

sumber gambar : https://teknikelektronika.com/


1. Toggle Switch (Saklar Pengalih)

Toggle Switch atau Saklar Pengalih merupakan jenis saklar yang menghubungkan
dan memutuskan energi listrik dimana bagian kontak hubung yang diam dan yang
berfungsi untuk bergerak setelah terhubung dan condong pada satu posisi, maka
switch akan menetap pada posisi tersebut, digerakan kembali.

Contoh penerapan Toggle Switch (saklar pengalih) adalah pada saklar rumah (saklar
tunggal, seri dan Tukar)

2. Saklar Tombol Dorong (Push Button Switch)

Saklar tombol dorong atau kita teknisi lebih familiar dengan sebutan push botton
merupakan jenis saklar yang menghubung dan memutuskan arus ketika ada
dorongan, dan berhenti bekerja apabila saklar kehilangan daya dorongan tersebut.
semua jenis saklar Tombol dorong disebut Push botton.

Penempatannya pada Instalasi tenaga motor listrik 3 fasa. Dikombinasikan dengan


kontaktor magnet 

selengkapnya baca : pengertian push button switch / saklar tekan pada sistem
kontrol motor listrik 3 fasa 

3. Saklar pemilih (selektor Switch)

saklar pemilih atau selektor switch merupakan jenis saklar yang dioperasikan
dengan cara memilih (biasanya dengan cara di Putar) kontak hubung yang akan di
fungsikan. Digunakan pada rangkaian yang memerlukan pilihan lebih dari 1 posisi.

Contoh penerapan Selektor switch ini bisa di lihat pada alat ukur listrik seperti
multitester / AVOmeter. untuk memilih jenis satuan yang akan di ukur atau pada
kipas angin yang untuk memilih kecepatan kipas angin yang di inginkan

Macam-macam saklar berdasarkan Jumlah kontak hubungnya

kontak hubung pada saklar dibedakan pada dua, yaitu Pole dan Throw

1. "Pole" merupakan kondisi yang memperlihatkan banyaknya kontak saklar


pada saklar
2. "Throw" merupakan kondisi yang memperlihatkan jumlah kondisi yang akan
terjadi

bingung? Simak gambar :

1. Single Pole single Throw (SPST)

sumber gambar : Kelistrikanku.com

SPST merupakan jenis saklar yang hanya memiliki satu kontak penghubung untuk
satu kondisi.

contoh penerapannya pada saklar Tunggal di rumah

2. Single Pole Double Throw (SPDT)

SPDT merupakan jenis saklar yang memiliki satu kontak penghubung dengan dua
kondisi.

contoh penerapannya pada saklar Tunggal atau saklar hotel


3. Double Pole Single Throw (DPST)

DPST merupakan jenis saklar yang memiliki dua kontak hubung pada satu kondisi.

4. Double Pole Double Throw (DPDT)

DPDT merupakan jenis saklar yang memiliki dua kontak hubung untuk dua kondisi.

5. Three Pole Double Throw (TPDT)

sumber gambar : Kelistrikanku.com

TPDT merupakan jenis saklar yang memiliki 3 kontak hubung untuk dua kondisi.

contoh penerapannya pada instalasi tenaga untuk menghidupkan motor listrik 3 fasa

6. Single Pole 6 Throw (SP6T)

silahkan sobat simpulkan sendiri jenis saklar seperti apa SP6T ini. Pokoknya,
contohnya bisa di lihat di selektor switch

baca selengkapnya :  Mengenal istilah TPDT DPDT DPST SPDT SPST pada saklar

Macam-macam saklar berdasarkan Tipe Instalasinya

Terdapat 3 jenis umum intalasi saklar dan setiap saklar yang digunakan pada
instalasi tertentu akan berbeda-beda.

1. Saklar instalasi Tenaga. umumnya saklar yang digunakan berukuran besar.


Contohnya Push button, Kontaktor magnet, TPDT, dan lain-lain
2. Saklar Instalasi Rumah. Umunya saklar ini bersipat diam tertempel di Tembok
rumah dan hanya berfungsi untuk memutus dan mematikan sambungan
listrik pada lampu. Contohnya saklar tunggal, saklar ganda dan saklar tukar.
3. Saklar instalasi elektronik. bentuk, karakteristik dan jenisnya hampir sama
dengan instalasi tenaga, namun ukurannya yang lebih kecil. contohnya limit
switch, selektor switch, Tempelatur swicth dan lain-lain.

Macam-macam saklar berdasarkan penempetannya

Secara penempatan saklar terbaik menjadi 2 yaitu saklar Inbow dan saklar outbow.

Saklar Inbow adalah saklar yang berada didalam Tembok, semetara outbow
merupakan saklar yang berada di luar tembok.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA

 Ternyata Ini Penyebab MCB Listrik Dirumah Sering Turun


 Membuat Rangkaian Instalasi Lampu, Saklar Dan Stop Kontak
 3 Teknik Memasang Stop Kontak Saklar 2 Dan 3 Kabel
kontak inbow dan outbow ini pada merupakan jenis saklar intalasi rumah, saklar
rumah terbagi menjadi beberapa, yaitu :

Saklar tunggal
Saklar tunggal yaitu saklar yang memiliki 1 kontak hubung misalnya saklar yang
biasa digunakan dirumah

Saklar seri (ganda)


Saklar ganda (seri) adalah saklar yang memiliki 2 kontak hubung yang dapat bekerja
secara bersamaan atau satu persatu misalnya yang ada diperumahan

Saklar tukar
Saklar tukar adalah jenis saklar yang memilki dua kontak hubung saling bertukaran
sebenarnya secara prinsif kerja saklar tukar hampir sama dengan saklar tunggal,
namun perbedaannya saklar tukar memiliki 3 lubang 2 kontak hubung yang dapat
diatur sedemikian rupa. dan ini adalah contoh terbaik dari SPDT.

Baca juga : Instalasi pemasangan saklar tukar


Macam–macam saklar dilihat dari cara menghubung dan memutusnya

Tidak hanya dibedakan menjadi banyak tombolnya, saklar juga dibedakan


berdasarkan bagaimana ia difungsikan. yaitu :

1. Saklar tekan 
Saklar tekan adalah saklar yang bekerja bila ditekan oleh gaya luar misalnya
manusia contoh saklar perumahan Inbow ataupun outbow dan push botton pada
rangkaian panel motor

2. Saklar Waktu 
Saklar yang bekerja dengan waktu, bila sudah mencapai waktu yang telah ditentukan
maka saklar tersebut akan bekerja, saklar ini termasuk jenis saklar otomatis. Baca
selengkapnya : Memahami TDR Timer Delay Relay atau saklar waktu

3. Saklar suhu (tempelature Switch

Saklar suhu atau biasa dikenal dengan nama


Thermostat bekerja bila suhu naik atau suhu turun sesuai fungsi awal pembuatan
saklar suhu
contoh Pemasangan saklar suhu adalah pada motor listrik seperti pada pompa air
dan kipas angin, bila terjadi panas lebih maka pompa air atau kipas angin akan mati
karena saklar suhu atau Thermostat memutus arus listrik.

Contoh lainnya terdapat pada Kulkas yang akan memutus hubungan arus listrik bila
suhu dari kulkas terlalu dingin. saklar suhu ini termasuk jenis saklar otomatis
Baca :  cara memperbaiki Kipas angin mati Total

4. Saklar sentuh
Saklar sentuh atau dalam bahasa kerennya limit switch adalah saklar yang bekerja
bila terjadi sentuhan. misalnya saklar yang bekerja pada Pintu kulkas, dimana saklar
akan otomatis menghidupkan lampu kulkas bila pintu kulkas tersebut dibuka. dan
sebaliknya.

baca selengkapnya :  saklar yang bekerja bila terkena sentuhan limit switch

5. Saklar magnet
saklar magnet merupakan jenis saklar yang Bekerja bila terjadi tarikan magnet yang
dihasilkan dari koil atau kumparan magnet, sehingga bila kumparan magnet ini diberi
aliran arus listrik maka akan memutus atau menghubungkan arus. saklar ini
merupakan jenis saklar semi otomatis

 
selengkapnya baca : kontaktor magnet

6. Saklar tarik
Saklar tarik bekerja bila ada tarikan misalnya pada kipas angin.

7. Saklar Dimmer
sebetulnya Saklar dimmer merupakan jenis saklar tunggal. Hanya saja, yang menarik
dari saklar dimmer ini adalah dapat mengatur tinggat kecerahan sebuah lampu.
sehingga bila lampu di rumah anda terlalu terang tidak perlu mengganti lampu,
tinggal atur saja dengan menggunakan saklar dimmer ini. 

8. PLC Switch
merupakan salah satu cara untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dengan
cara mengatur bahasa pemograman pada komputer. Umumnya PLC digunakan pada
Instalasi tenaga di pabrik-pabrik untuk mengerjakan semua pekerjaan secara
otomatis.

9. Flow Switch
Flow switch adalah jenis saklar yang bekerja memutus dan menghubungkan arus
listrik dengan cara mendeteksi cairan pada pipa.

10. Float switch


saklar level adalah jenis saklar yang akan memutus atau menghubungkan arus
dengan mendeteksi penuhnya air pada tabung.

11. saklar tekanan (Pressure Switch)


Adalah jenis saklar yang berfungsi jika terdapat tekanan pada suatu ruangan yang
menyebabkan terjadinya perubahan kontak hubung. Pressure switch ini mengambil
hukum Pascal yang berbunyi "tekanan yang diberi zat cair pada ruang tertutup di
teruskan ke segala arah dengan sama besar.

fungsi dimmer ini bisa juga kita lihat pada potensio meter rangkaian elektronika.
dengan fungsi yang sama yaitu mengatur derasnya arus listrik yang masuk pada
komponen.

Cara memasang dan memperbaiki saklar


Untuk memasang saklar, tentu kita tidak bisa mengambil satu cara untuk diterapkan
pada semua saklar karena berbeda jenis saklar, berbeda pula cara pasangnya. Yang
harus di Garis bawahi dan diingat adalah saklar adalah alat yang berfungsi untuk
memutuskan dan menghubungkan arus.

Maka dari itu hampir semua jenis saklar memiliki teknik pasang yang sama yaitu :

 terhubung pada satu bagian penghantar listrik (biasanya kabel)


 dipisahkan kembali dengan kontak hubung pada saklar
 Dan terdapat kontak hubung yang siap menerima sambungan tersebut.

bagaimana dengan memperbaiki saklar ?

bila saklar mengalami kerusakan, dan sobat ingin memperbaikinya sendiri. Jangan
khawatir karena pada pembahasan berikut ini saya akan paparkan cara memperbaiki
saklar sekaligus stop kontak.
pa itu relay?

Sederhananya, pengertian relay adalah sebuah komponen elektronik


yang difungsikan sebagai sakelar elektrik. Relay berfungsi dengan
adanya arus listrik. Adanya relay juga akan membuat komponen
dapat mengendalikan arus listrik yang besar. Selain itu relay
merupakan salah satu bagian komponen elektronika yang dapat
mengimplementasikan Logical Switching.

Kalau mau dibuat simpel lagi, relay adalah sebuah elektromekanis


yang dapat memberikan pergerakan mekanis ketika mendapatkan
sebuah energi listrik. Definisinya sebagai berikut:

 Alat yang memakai gaya elektromagnetik untuk menonaktifkan


atau mengaktifkan saklar
 Saklar yang digerakkan secara mekanis memakai arus listrik

Relay sendiri termasuk dalam sebuah komponen elektronika, yang


memiliki peran penting dalam sebuah sistem elektronika berbentuk
rangkaian.

Relay memiliki 3 bagian utama, yaitu:

1. Common, adalah bagian yang menyambung Normally


Close (untuk keadaan normalnya)
2. Koil (atau kumparan), adalah sebuah komponen utama relay
yang difungsikan untuk menciptakan medan magnet
3. Kontak, memiliki dua bagian. Yakni Normally Open dan Normally
Close

Khusus untuk Normally Open dan Normally Close memiliki definisi


sebagai berikut:

Normally Close Normally Close adalah suatu kondisi awal sebelum sakelar diaktifkan maka akan selalu
(NC) berada di posisi Close atau tertutup.

Normally Open Normally Open adalah suatu kondisi awal sebelum sakelar diaktifkan maka akan selalu
(NO) berada di posisi Open atau terbuka.
Biasanya relay memiliki bentuk bermacam-macam rupa dan ukuran
agar dapat disesuaikan pada rangkaian yang ingin menggunakan
komponen tersebut.

Bentuk Relay

Bentuk relay sendiri berbentuk komponen seperti kotak kecil. Nah, tapi
bisa berbeda-beda ya, tergantung dari penggunaannya nanti.

Baca Juga:  Pengertian Transitor

Fungsi Relay Dalam Penggunaannya


Fungsi Relay
Sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa, pengertian relay adalah
sebuah komponen yang penting untuk saklar atau rangkaian elektrik
lainnya. Selain itu, ada beberapa fungsi relay yang harus diketahui:

 Dapat mengendalikan sirkuit dengan arus listrik yang besar


dengan menggunakan bantuan sinyal tegangan rendah.
 Bisa memberikan penundaan waktu (Time Delay Function).
 Dapat menjalankan fungsi logika (Logic Function) seperti
manusia.
 Bisa melindungi sakelar atau rangkaian elektronik lainnya dari
terjadinya korsleting atau kelebihan arus listrik.
 Dapat memperpanjang umur pemakaian sakelar.

Nah, untuk dalam penggunaannya sendiri ada beberapa yang perlu


diketahui:

1. Fungsi Relay pada Panel Listrik


Pada panel listrik, biasanya terdapat beberapa atau banyak relay yang
berfungsi untuk mengendalikan kontaktor. Dikarenakan kontaktor ini
memiliki kapasitas arus yang bisa sangat besar.

Kontrol utamanya sendiri bisa berupa PLC (prorammable logic control)


yang biasanya punya kapasitas arus yang sangat besar. Untuk kontrol
utama berupa PLC. PLC ini tidak bisa langsung mengendalikan
kontaktor yang punya arus kapasitas besar. Nah, relay ini berfungsi
sebagai perantara sebagai salah satu bagian untuk mengontrol arus
tersebut.

Pada panel listrik, relay biasanya dipakai untuk sebuah interlock.


Interlock adalah sebuah sirkuit yang memiliki fungsi untuk
mengamankan proses kerja pada sirkuit itu sendiri. Misalnya untuk
mencegah intervensi ketika terdapat dua atau mungkin lebih kondisi
berbeda supaya tidak bekerja dalam waktu yang sama.

Contohnya, sirkuit kontaktor berfungsi mengalirkan listrik dari PLN


(atau genset misalnya). Tentu output beban yang dialirkan nanti hanya
dari satu sumber saja, tidak keduanya. Nah, coba bayangkan,
kalau output dari dua genset langsung dihubungkan ke beban. Di
sinilah interlock berperan.

2. Fungsi Relay Pada Mobil

Cara kerja relay pada motor, mobil atau kendaraan lainnya, tetap
memanfaatkan cara kerja elektromagnetik untuk memindahkan
kontak pada relay. Kurang lebih sama seperti pada panel listrik.

Fungsi relay pada mobil sendiri adalah untuk mengontrol arus


besar hanya dengan memakai sumber arus kecil. Mobil atau motor
dinyalakan memakai kunci dari kontak starter. Diperlukan arus yang
besar untuk memutar motor starter tersebut, sehingga digunakanlah
relay pada proses ini.

3. Fungsi Relay Starter Mobil

Lanjut, ke yang agak teknis.


Pengertian komponen relay, seperti kunci kontak, saklar lampu, dan
alat-alat kontrol lainnya yang terdapat pada kendaraan memiliki
spesifikasi-spesifikasi tersendiri (sesuai dengan produsen pabriknya).
Contohnya, pada sebuah saklar untuk menyalakan lampu biasanya
memiliki spesifikasi sebanyak 10 Ampere.

Ketika suatu waktu kita ingin menambah jumlah lampu, tentu arus
yang dipakai akan jadi lebih besar. Nah, kalau dipaksakan memakai
saklar akan muncul kemungkinan saklar menjadi meleleh. Di sinilah
relay bisa dipakai.

Relay yang dipakai pada mobil sendiri umumnya relay hella.


Keuntungannya:

 Bisa memperpanjang usia saklar, dikarenakan beban saklar


utama menjadi berkurang
 Bisa berfungsi sebagai relay starter pada mobil
 Dapat dipakai sebagai kunci pengamanan tambahan
 Bisa dibuat kombinasi dengan rangkaian tertentu
 Bisa dipakai untuk aksesoris pendukung. Contohnya menambah
klakson

4. Fungsi Relay Klakson

Pada klakson,  banyak yang salah paham kalau fungsi relay pada
klakson motor, mobil dan kendaraaan lainnya, adalah agar aki pada
kendaraan tidak cepat soak.

Padahal, ketika sumber listriknya masih sama (aki), tetap saja akan
membuat aki menjadi soak. Bahkan bisa lebih lagi kalau dipasang
relay klakson, dikarenakan relay klakson membutuhkan arus listrik
supaya bisa dipakai.

Nah, karena itu, pengertian relay klakson, lebih tepatnya adalah


supaya tidak merusak switch / saklar pada kendaraan. Contohnya
pada klakson jenis horn, biasanya memakai tenaga
listrik aftermarket yang memiliki bentuk lebih besar, dan suara yang
jauh lebih nyaring.
Tidak heran, kalau pemakaian dayanya juga lebih besar. Ada yang
mencapai 6 ampere. Karena itulah saklar tidak cocok (atau kurang
awet).

Bahkan contoh itu baru satu klakson jenis keong saja loh. Coba deh
kalau ditambahkan satu klakson lagi, otomatis arusnya akan
bertambah menjadi 12 Ampere.

Keuntungan Memakai Relay

Kalau membaca penjelasan fungsi dan pengertian relay sebelumnya,


kita sebenarnya sudah bisa menyimpulkan apa saja keuntungan yang
bisa didapat dari pemakaian relay.

Diantaranya adalah:

1. Relay dapat memakai arus listrik kecil untuk mengendalikan alat


yang memiliki arus listrik besar
2. Dengan sebuah sinyal kontrol, relay bisa mengendalikan lebih
dari satu kontak komponen
3. Relay bisa mengaktifkan atau menonaktifkan peralatan yang
sulit, bahkan tidak bisa dijangkau
4. Relay dapat mengamankan, atau mengisolasi bahaya tegangan
tinggi dari manusia. Karena rangkaian tegangan tinggi
dikendalikan secara perantara oleh relay melalui tegangan
rendah

Macam-macam Jenis Relay yang Sering Ditemui

ram-e-shop.com
Relay adalah komponen yang penting untuk dipasang pada sakelar
atau rangkaian elektrik lainnya. Nah, di sini relay mempunyai beberapa
jenis yang mungkin kita belum mengetahuinya. Berikut ini adalah
beberapa jenis dari relay:

1. Relay Elektromagnetik

Pengertian relay elektromagnetik adalah sebuah relay yang dirancang


menggunakan komponen listrik mekanik dan magnetic. Selain itu
terdapat juga coil untuk operasi dan kontak mekanis. Itulah sebabnya
ketika coil diaktifkan oleh sistem supply, maka kontak mekanis ini
akan terbuka.

2. Relay Induksi

Pengertian relay induksi, (biasanya) adalah sebuah komponen


pelindung dalam arus listrik AC dan DC. Gerakan yang terjadi pada
kontak mekanis ini diperoleh dari konduktor berupa cawan bergeser
melalui interaksi fluks elektromagnetik.

3. Relay Penahan Magnetic

Pengertian relay ini, adalah sebuah relay penahan magnetik, adalah


jenis relay yang menggunakan magnet permanen dengan remitansi
yang tinggi. Hal tersebut dimaksudkan untuk membuat arus listrik
menjadi tetap stabil. Dengan demikian, relay jenis ini dapat melindungi
rangkaiannya dari korsleting listrik atau kelebihan arus listrik.

4. Relay Daya Tarik

Pengertian relay jenis ini dapat digunakan pada aliran arus listrik
bertipe AC (bolak-balik) dan DC (searah). Besi pada relay tersebut
akan tertarik ketika coil dialiri dengan arus listrik.

Hal tersebut akan dapat membuatnya menjadi sebuah pendorong ke


arah armature dan terjadinya perubahan posisi dari off menjadi on.
Selain itu, jenis relay ini tidak memiliki waktu delay sehingga cocok
digunakan untuk operasi instan.

5. Solid State Relay (SSR)

Relay pada jenis ini menggunakan komponen solid state agar dapat


melakukan operasi switching tanpa memindahkan bagian apapun. Hal
ini terjadi karena energi kontrol yang diperlukan jauh lebih rendah
dibandingkan relay elektromagnetik.

6. Relay Hibrida
Jenis ini tediri dari relay elektromagnetik dan beberapa komponen
elektronik lainnya. Umumnya, bagian input relay ini berisi rangkaian
elektronik yang dapat melakukan perbaikan serta fungsi kontrol.

7. Relay Thermal

Relay ini memiliki ciri khas ketika efek panas terkena kontak mekanis,
maka posisi kontaknya akan berubah posisinya. Relay ini digunakan
untuk melindungi bagian-bagian komponen, karena terdiri dari elemen
bimental seperti sensor suhu dan lain-lain.

Contoh perlindungannya seperti tegangan, daya dan arus listrik. Jika


parameter ini melanggar batasnya, maka akan menghasilkan alarm
dan secara otomatis akan mengisolasi rangkaian tertentu.

8. Reed Relay

Relay pada jenis ini terdiri dari sepasang strip magnetic yang disegel


pada tabung gelas. Medan magnet yang telah diterapkan
pada coil yang melilit ini, membuat strip magnetic bergerak, sehingga
terjadinya perubahan posisi pada kontak mekanis.

Baca Juga:  Pengertian Trafo

Jenis Modul Pada Relay


tokopedia.com
Relay hanya mempunyai beberapa modul sederhana didalamnya.
Meskipun terbilang sederhana, namun fungsinya dari komponen ini
sangat bermanfaat sekali. Berikut ini adalah beberapa modul relay:

1. Electromagnet (Coil)

Modul pada relay ini digunakan sebagai penghantar arus listrik ke iron
core (besi) dan membuat armature merubah posisi awalnya.

2. Armature

Modul pada relay ini digunakan sebagai komponen yang berfungsi


untuk merubah kondisi dari relay. Hal tersebut terjadi karena
berubahnya posisi pada sisi depan armature ke switch contact point.

3. Spring

Pengertian modul relay spring, adalah modul yang dipakai sebagai


komponen yang bertindak untuk mengatur kondisi dari armature.
Ringkasnya, jika adanya aliran listrik pada coil maka spring akan
mendorong sisi belakang armature ke atas sehingga merubah
posisinya.

4. Switch Contact Point (Saklar)

Switch, merupakan sebuah modul relay’pemberi kondisi’. Simpelnya


begini, pada saklar relay terdapat dua opsi (Close dan Open) dan
pilihannya berdasarkan dari komponen armature yang dialiri listrik
atau tidak.

5. Iron Core (Besi)

Iron Core, adalah modul relay yang dipakai digunakan sebagai


komponen pengendali dari electromagnetic (coil).

Rangkaian Relay, Gimana Cara Kerjanya?

www.
teknikelektronika.comRangkaian relay terdiri dari beberapa modul
yang telah kita bahas sebelumnya. Rangkaian ini berfungsi agar relay
dapat bekerja pada sebuah sakelar atau perangkat elektronik lainnya.

Cara Kerja Relay

Anda mungkin juga menyukai