5 Pertanyaan
Jawaban :
Pada percobaan praktikum kali ini dapat dilihat bahwa Jika saklar Q1
berlogika 0 atau OFF maka lampu mati karena arus terputus pada Q1 namun jika
Saklar Q1 berlogika 1 atau ON maka lampu akan menyala. Kemudian analisa pada
Kotak Kontak jika kutub ke1 terhubung pada L1 kabel yang bermuatan arus listrik
dan kutub ke2 terhubung pada kabel N dengan demikian Kotak Kontak akan aktif dan
1
JURNAL PASOPATI ‘Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Departemen
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
jika kutub ke1 terhubung pada L1 atau kabel yang bermuatan arus listrik dan kutub ke
2 terhubung pada kabel PE maka Kotak Kontak juga akan aktif, akan tetapi jika
Kotak Kontak tidak terhubung pada kabel L1 di salah satu kutubnya meskipun kutub
satunya terhubung pada kabel N atau PE maka Stop Kontak tidak aktif karena tidak
ada arus listrik yang mengalir. Selain itu diketahui juga disaat MCB berlogika 0 atau
OFF kemudian Saklar berlogika 1 atau ON maka lampu akan mati karena arus listrik
terputus pada MCB walaupun Saklar Q1 dalam logika 1 ataupun 0. Lalu Ketika MCB
berlogika 1 atau kondisi ON arus listrik akan mengalir ke Saklar Q1.
1.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Saklar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk
menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu penghantar.
MCB (Miniatur Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik yang
berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban
lebih dan hubung singkat arus listrik
Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih
tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena
panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak MCB
Disaat MCB berlogika 0 atau OFF kemudian Saklar berlogika 1 atau ON
maka lampu tidak menyala karena arus listrik terputus pada MCB walaupun
Saklar Q1 dalam logika 1 maupun 0.
Disaat saklar Q1 berlogika 0 atau mati maka lampu mati karena arus terputus
pada Q1 namun jika Saklar Q1 berlogika 1 atau ON Maka Lampu akan
Menyala.
2.5 PERTANYAAN
Jawaban :
MCB Q1 Q2 L1
1 1 Mati
1 0 Hidup
1 0 1 Hidup
0 0 Mati
1 1 Mati
1 0 Mati
0 0 1 Mati
0 0 Mati
2.7 Analisa Data
Saklar tukar adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah
lampu atau kelompok lampu secara bergantian. Saklar ini hanya mempunyai satu
tuas penghubung dengan dua posisi dan sering disebut dengan Sakelar Hotel. Untuk
mengoperasikan saklar tukar, caranya adalah : Tekan tuas penghubung hingga
saklar berkondisi ON atau OFF pada posisi 1 atau 2. Jika saklar ditekan pada posisi
1, berarti posisi 1 ON dan posisi 2.2
Prinsip kerja rangkaian di atas adalah, lampu akan menyala jika kedua
saklar berada pada posisi yang sama, misal posisi saklar berada dibagian kontak
atas semua atau kontak bawah semua. Dapat dilihat dari rangkaian diatas.
Sedangkan lampu akan padam jika posisi saklar berbeda tempat, misal satu saklar
berada di kontak atas dan satu lainnya di kontak bawah atau sebaliknya. Konsep
inilah yang menyebabkan saklar bisa dihidupkan maupun dimatikan dari arah
bergantian. Untuk pengaplikasiannya saklar tukar ini biasanya digunakan di hotel,
rumah penginapan.
Pada percobaan praktikum kali ini dapat diketahui bahwa ketika MCB
berlogika 0 atau OFF, kemudian Q1 berlogika 0 atau OFF dan Q2 berlogika 0 atau
OFF begitu juga jika Q1 berlogika 1 atau ON dan Q2 berlogika 0 atau OFF dan
sebaliknya maka lampu dalam kondisi Mati karena arus terputus pada MCB. Ketika
2
Dhykta, Dhymalk. “Dasar Tentang Limit Switch”. 4 Maret 2016.
Putra, Zaki. 2018. Saklar Tunggal dan Saklar Ganda Seri
MCB berlogika 1 atau ON, kemudian Q1 berlogika 0 atau OFF dan Q2 berlogika 0
atau OFF maka lampu dalam keadaan mati karena tidak ada arus mengalir pada Q1
dan Q2, namun jika Q1 berlogika 1 (ON) dan Q2 berlogika 0 (OFF) dan begitu juga
sebaliknya maka lampu dalam kondisi hidup karena ketika kutub pertama terbuka
dan kutub kedua tertutub arus akan mengalir.
2.8 Kesimpulan
Saklar tukar adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah
lampu atau kelompok lampu secara bergantian.
Saklar tukar hanya mempunyai satu tuas penghubung dengan dua posisi dan
sering disebut dengan Sakelar Hotel.
Gambar 3.5
2. Apa yang akan terjadi jika kontak K1 13 dan 14 dilepas?
3. Apa yang akan terjadi jika kontak K1 13 dan 14 dihubung singkat?
Jawab :
1. Prinsip kerja dari rangkaian pengendali adalah sambungkan MCB (F2) dan TOR
(F3) agar aliran listrik dari sumber dapat mengalir. Kemudian sambungkan S1 dan
S2, maka LED H1 dan H2 akan menyala, dimana kontak (K1) 13 14 dan K1 23 24
yang sebelumnya masih dalam kondisi open berubah menjadi closed karena dialiri
listrik. Ketika saklar S1 dimatikan, maka LED H1 dan H2 tetap menyala karena
listrik masih mengalir dari sumber ke K1 13 14. Untuk mematikan motor induksi 1
phasa tersebut, maka saklar S2 harus diputuskan. Maka dapat dikatakan bahwa S2
merupakan tombol reset atau off agar LED H1 dan H2 mati dan S1 merupakan
tombol on atau menyalakan LED H1 dan H2.
2. Jika K1 13 dan 14 dilepas atau OFF maka jika kontaktor K1 mendapat arus
maka K1 13 dan 14 akan ON dan akan akan menyalurkan arus terus menerus
sampai tombol reset ditekan.
3. Ketika saklar S1 dan S2 disambungkan, maka motor induksi dapat bekerja.
Ketika S1 diputuskan dan S2 disambungkan, maka motor induksi tidak bekerja
karena tidak ada aliran listrik yg mengalir. Ketika S1 disambungkan lagi dan S2
diputuskan, maka motor induk masih dapat bekerja karena aliran listrik masih
dapat mengalir dari S1 langsung ke kontaktor (K1).
3.6 Analisa Data
Motor induksi 1-fasa merupakan motor listrik arus bolak balik yang bekerja
berdasarkan induksi medan magnet dari kumparan stator ke kumparan rotornya.
Motor induksi ini biasanya mempunyai 2 buah kumparan yang disebut dengan
kumparan utama dan kumparan bantu 3. Cara kerja dari motor induksi 1-fasa adalah
Dengan menghubungkan motor induksi satu fasa ke sumber tegangan bolakbalik satu
fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan fluksi yang berbentuk sinusoidal.
Fluks magnet ini hanya merupakan fluks pulsasi, bukan merupakan fluks medan
putar, sehingga tidak memutarkan rotor yang dalam keadaan diam, hanya putaran
fluksi yang dihasilkan. Jadi motor induksi satu fasa tidak dapat start sendiri. Untuk
dapat start sendiri, motor memerlukan alat bantu, alat bantu ini ada yang digunakan
saat start atau selama motor bekerja4.
Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah suatu alat listrik yang
dipergunakan sebagai pengaman bila terjadi arus bocor pada salah satu penghantar
yang melalui alat tersebut. Sakelar ini memiliki sebuah transformator arus dengan inti
berbentuk gelang. Inti ini melingkari semua hantaran suplai ke mesin atau sistem
yang diamankan, termasuk penghantar netral5.
Kontaktor (Magnetic Contactor) atau saklar magnet yaitu peralatan listrik yang
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah
belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti
besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbultadi.
Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC (Normally
Close) akan membuka. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak
Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu
3
Anthony, Zuriman et al, “Sistem Kendali Arus Kumparan Motor Induksi 1-fasa dengan
Menggunakan Arduino”, Jurnal Teknik Elektro ITP, vol. 8, no. 2, pp 76, Juli 2019.
4
Buku
5
Sudiartha, I Wayan, dan TA, I Ketut, “Analisis Penggunaan Saklar Arus Bocor (ELCB) Sebagai Proteksi
Tegangan Sentuh Terhadap Manusia”, Jurnal Logic, vol. 14, no. 1, pp 36, Maret 2014.
digunakan untuk rangkaian kontrol. Di dalam suatu kontaktor elektromagnetik
terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat
berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti
besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan
kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan
kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak
NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka6.
Pada percobaan kali ini pada rangkaian pengendali, sambungkan MCB (F2) dan
TOR (F3) agar aliran listrik dari sumber dapat mengalir. Kemudian sambungkan S1
dan S2, maka motor induksi 1 phasa yang berada di rangkaian daya dapat bekerja,
dimana kontak (K1) yang berada di rangkaian pengendali dan rangkaian daya dengan
kondisi sebelumnya masih dalam kondisi open berubah menjadi closed karena dialiri
listrik. Ketika saklar S2 dimatikan, maka motor tetap menyala karena listrik masih
mengalir dari S1 ke K1. Untuk mematikan motor induksi 1 phasa tersebut, maka
saklar S1 harus diputuskan. Maka dapat dikatakan bahwa S1 merupakan tombol reset
atau off agar motor induksi tersebut mati, dan S2 merupakan tombol on atau
menjalankan motor induksi 1 phasa tersebut.
6
Gunawan, Ery dan Wahyono, Eko, “Rancangan Instalasi Lampu Penerangan Jalan Umum dengan
Sistem Kontaktor dan Timer”, Jurnal Cahaya Baskara, vol. 1, no. 1, pp 37, Januri 2017
3.7 Kesimpulan
Motor induksi 1-fasa merupakan motor listrik arus bolak balik yang bekerja
berdasarkan induksi medan magnet dari kumparan stator ke kumparan
rotornya.
Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah suatu alat listrik yang
dipergunakan sebagai pengaman bila terjadi arus bocor pada salah satu
penghantar yang melalui alat tersebut.
Kontaktor (Magnetic Contactor) atau saklar magnet yaitu peralatan listrik
yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Ketika relay dialiri arus listrik, maka kondisi yang sebelumnya normally open
berubah menjadi normally closed.
Cara kerja dari percobaan ini adalah adanya S1 dan S2, di mana S1 bekerja
sebagai tombol reset atau off yang berfungsi menghentikan motor induksi,
dan S2 bekerja sebagai tombol on yang berfungsi untuk menghidupkan atau
menggerakkan motor induksi.
4.5 Pertanyaan
Gambar 4.5
Jawab :
1. Pada saat F2 dan S2 dalam keadaan On maka K1 akan bekerja dan akan
menghidupkan H1. Pada saat dalam kondisi ON maka K1 akan mati dan H2 tidak
menyala. Lalu, K1 bekerja dan akan menghidupkan H2. Kemudian, pada saat S1
dalam kondisik OFF maka K1 dan K2 tidak dapat bekerja.
4.6 Data Hasil Percobaan
Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa
pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada
motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara
motor 1 fasa dengan motor 3 fasa. Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa, bila sumber
tegangan 3 fase dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan
kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns
= 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub
motor.
Penjelasan arah putah motor adalah dapat dijelaskan oleh kaidah tangan kanan
(right-hand rule). Kaidah tangan kanan menyatakan, jika jari telunjuk menyatakan
arah dari vektor arus i dan jari tengah menyatakan arah dari vektor kerapatan fluks B,
maka ibu jari akan menyatakan arah gaya F yang bekerja pada konduktor tersebut.
Gaya F yang dihasilkan pada konduktor – konduktor rotor tersebut akan
menghasilkan torsi (τ). Bila torsi mula yang dihasilkan pada rotor lebih besar
daripada torsi beban (τ0 > τb), maka rotor akan berputar searah dengan putaran
medan putar stator7.
Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap
suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi
melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
7
Denis, et al, “Pengasutan Balik Putaran Motor Induksi 3 Fasa Berbasis SMS Controller
Menggunakan Bahasa Pemrograman Bascom”, Jurnal Transient, vol. 2, no. 4, pp 901 – 902,
Desember 2013
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. TOR bekerja berdasarkan
prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang tinggi, maka
benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus. Untuk
mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur dengan
memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai didapat harga yang
diinginkan8.
Pada percobaan kali ini, sambungkan pengaman F1 F2 (ELCB dan MCB) dan F3
(TOR) agar dapat mengalirkan listrik ke saklar. Kemudian sambungkan saklar S1 dan
S2 agar listrik menuju K1, maka semua relay yang menyambung ke K1 akan berubah
kondisi dari normally open menjadi normally closed karen adanya aliran listrik,
kemudian LED H1 akan menyala dan menggerakkan motor induksi motor 3 fasa
dengan arah putaran ke kanan. Ketika ingin membalikkan arah putaran ke kiri,
putuskan dulu saklar S1 untuk mereset rangkaian pengendali, lalu sambungkan saklar
S1 dan S3, di mana dari saklar S3 mengalirkan listrik ke kontaktor K2. Kondisi
semua relay yang tersambung ke K2 juga berubah kondisi dari normally open
menjadi normally closed karena adanya aliran listrik, dan inputan untuk motor
induksi 3 fasa tersebut menjadi terbalik berdasarkan rangkaian daya, maka lampu
LED H2 yang tersambung dari K2 akan menyala dan motor induksi 3 fasa tersebut
bergerak namun arah putarannya menjadi terbalik (ke arah kiri) yang disebabkan oleh
terbaliknya inputan tadi.
8
Pradika, Hendy dan Moediyono, “Thermal Overload Relay sebagai Pengaman Overload Pada
Miniatur Gardu Induk Berbasis Programmable Logic Controller (PLC) CP1E-E40DR-A”, Jurnal Gema
Teknologi, vol. 17, no. 2, pp 82, Oktober 2012 – April 2013.
4.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Gambar 5.5
Jawab :
Saklar listrik / switch adalah suatu alat untuk membuka dan menutup suatu
rangkaian listrik atau untuk mengalirkan sinyal listrik ke dalam suatu rangkaian
listrik. Posisi menutup adalah ’on’, dan membuka adalah ’off’. Switch
dihubungkan seri dengan sumber dan beban9.
9
Darmana, Tasdik, “Rancangan Rangkaian Anti Bouncing untuk Rangkaian Digital”, J. Sutet, vol.
7, no. 1, pp. 24, Januari-Mei 2017.
kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisian kapasitor10.
Pada percobaan kali ini adalah sambungkan semua pengaman pada rangkaian
pengendali dan rangkaian daya, kemudian menghubungkan S1 aliran listrik dapat
mengalir ke kontaktor K1 dan motor induksi 3 fasa akan bekerja dengan
rangkaian hubungan bintang agar dapat menyalakan motor. Kemudian dengan
waktu yang sudah diatur pada on delay timer, yaitu 8 detik, maka akan merubah
kondisi rangkaian pengendali di mana yang sebelumnya hubungan bintang
menjadi hubungan bintang, di mana hubungan bintang berfungsi membuat mesin
motor induksi tersebut terus bekerja dan menghasilkan kecepatan putar yang lebih
cepat sesuai data hasil percobaan.
10
Aryono, Dwi dan Mislan, “Pemakaian Timer pada Pengereman Dinamik Motor Induksi Rotor
SangkartigaPhasa”, Jurnal Teknik Elektro, vol. 1, no. 1, pp 31, Mei 2012
5.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :