Anda di halaman 1dari 26

1.

5 Pertanyaan

1. Ketentuan-ketentuan apa yang berlaku mengenai pemasangan kotak kontak


pada instalasi listrik rumah?
2. Berapakah seharusnya kemampuan hantar arus suatu kotak kontak?
3. Mengapa tabung-tabung kontak dibuat berpegas?

4. Pemberian tanda warna kabel untuk dihubungkan ke kotak kontak adalah:

Jawaban :

• Tinggi pemasangan kurang lebih harus 150 cm di atas lantai, apabila


kurang dari 150 cm harus dilengkapi tutup.
• Kotak kontak fase tunggal, baik yang berkutup dua atau tiga harus
dipasang sehingga kutub netralnya berada disebelah kanan atau dibawah
kutub tegangan

• Letak kontak harus mudah dicapaitangan


2 Menurut PUIL 2011 pasal 510.4.1.4.2. Yaitu : “Pemasangan kotak kontak atau
tusuk kontak dengan arus pengenal setinggi-tingginya yaitu 16 Ampere ”
2 Tabung tabung kontak di buat berpegas agar memperoleh kontak yang baik,.
Karena pada umumnya pemasangan kotak kontak pada bangunan selalu di tanam
di dalam dinding.

3 Warna untuk PE : Kuning strip hijau.

Warna untuk N : Biru.

Warna untuk L : Merah, Hitam atau Kuning.


1.6 Data Hasil Percobaan

Tabel 1.1 Hubungan saklar tunggal dan kotak kontak

MCB Q1 Lampu Kotak Kontak


1 ON ON
1
0 OFF ON
1 OFF OFF
0
0 OFF OFF
1.7 Analisa Data

Saklar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi


untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu penghantar. Berdasarkan
jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu saklar tunggal
dan saklar majemuk. Prisip kerjanya yaitu apabila ditekan maka terminalnya akan
berubah menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu kelompok beban listrik.1
MCB (Miniatur Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik yang
mempunyai peran yang sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem
proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik
(short circuit atau konsleting). Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus
lebih maka arus lebih tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena
panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak MCB.

Pengaplikasian MCB dan saklar tunggal banyak ditemui di instalasi listrik


pada rumah tempa tinggal kita . Saklar tunggal ini biasanya digunakan di ruangan
yang hanya membutuhkan satu beban (lampu) dan satu saklar untuk mengendalikan
beban tersebut. Cara pemasangannya adalah Tinggi pemasangan kurang lebih harus
150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi tutup. Kotak
kontak fase tunggal, baik yang berkutup dua atau tiga harus dipasang sehingga kutub
netralnya berada disebelah kanan atau dibawah kutub tegangan ,kemudian letak
kontak harus mudah dicapai tangan

Pada percobaan praktikum kali ini dapat dilihat bahwa Jika saklar Q1
berlogika 0 atau OFF maka lampu mati karena arus terputus pada Q1 namun jika
Saklar Q1 berlogika 1 atau ON maka lampu akan menyala. Kemudian analisa pada
Kotak Kontak jika kutub ke1 terhubung pada L1 kabel yang bermuatan arus listrik
dan kutub ke2 terhubung pada kabel N dengan demikian Kotak Kontak akan aktif dan
1
JURNAL PASOPATI ‘Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Departemen
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
jika kutub ke1 terhubung pada L1 atau kabel yang bermuatan arus listrik dan kutub ke
2 terhubung pada kabel PE maka Kotak Kontak juga akan aktif, akan tetapi jika
Kotak Kontak tidak terhubung pada kabel L1 di salah satu kutubnya meskipun kutub
satunya terhubung pada kabel N atau PE maka Stop Kontak tidak aktif karena tidak
ada arus listrik yang mengalir. Selain itu diketahui juga disaat MCB berlogika 0 atau
OFF kemudian Saklar berlogika 1 atau ON maka lampu akan mati karena arus listrik
terputus pada MCB walaupun Saklar Q1 dalam logika 1 ataupun 0. Lalu Ketika MCB
berlogika 1 atau kondisi ON arus listrik akan mengalir ke Saklar Q1.

1.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

 Saklar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk
menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu penghantar.
 MCB (Miniatur Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik yang
berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban
lebih dan hubung singkat arus listrik
 Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih
tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena
panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak MCB
 Disaat MCB berlogika 0 atau OFF kemudian Saklar berlogika 1 atau ON
maka lampu tidak menyala karena arus listrik terputus pada MCB walaupun
Saklar Q1 dalam logika 1 maupun 0.
 Disaat saklar Q1 berlogika 0 atau mati maka lampu mati karena arus terputus
pada Q1 namun jika Saklar Q1 berlogika 1 atau ON Maka Lampu akan
Menyala.
2.5 PERTANYAAN

1. Di mana harus digunakan saklar hotel (saklar tukar) ?

2. Bagaimana penggunaan saklar hotel? Uraikan cara kerjanya.

Jawaban :

1 Saklar tukar digunakan untuk menyalakan atau mematikan lampu dari


2 tempat yang berbeda. Contoh pengaplikasiannya adalah pada
kamar hotel yang menempatkan saklar di dua tempat yaitu di
dsamping pintu masuk dan disamping tempat tidur.
2  Lampu akan menyala jika kedua saklar berada pada posisi yang sama, misal
posisi saklar berada dibagian kontak atas semua atau kontak bawah semua.
Sedangkan lampu akan padam jika posisi saklar berbeda tempat, misal satu
saklar berada di kontak atas dan satu lainnya di kontak bawah atau
sebaliknya. Konsep inilah yang menyebabkan saklar bisa dihidupkan
maupun dimatikan dari arah bergantian.
2.6 Data hasil percobaan

Tabel 2.1 Hubungan saklar tunggal dan kotak kontak.

MCB Q1 Q2 L1
1 1 Mati
1 0 Hidup
1 0 1 Hidup
0 0 Mati
1 1 Mati
1 0 Mati
0 0 1 Mati
0 0 Mati
2.7 Analisa Data

Saklar tukar adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah
lampu atau kelompok lampu secara bergantian. Saklar ini hanya mempunyai satu
tuas penghubung dengan dua posisi dan sering disebut dengan Sakelar Hotel. Untuk
mengoperasikan saklar tukar, caranya adalah : Tekan tuas penghubung hingga
saklar berkondisi ON atau OFF pada posisi 1 atau 2. Jika saklar ditekan pada posisi
1, berarti posisi 1 ON dan posisi 2.2

Gambar rangkaian saklar tukar

Prinsip kerja rangkaian di atas adalah, lampu akan menyala jika kedua
saklar berada pada posisi yang sama, misal posisi saklar berada dibagian kontak
atas semua atau kontak bawah semua. Dapat dilihat dari rangkaian diatas.
Sedangkan lampu akan padam jika posisi saklar berbeda tempat, misal satu saklar
berada di kontak atas dan satu lainnya di kontak bawah atau sebaliknya. Konsep
inilah yang menyebabkan saklar bisa dihidupkan maupun dimatikan dari arah
bergantian. Untuk pengaplikasiannya saklar tukar ini biasanya digunakan di hotel,
rumah penginapan.

Pada percobaan praktikum kali ini dapat diketahui bahwa ketika MCB
berlogika 0 atau OFF, kemudian Q1 berlogika 0 atau OFF dan Q2 berlogika 0 atau
OFF begitu juga jika Q1 berlogika 1 atau ON dan Q2 berlogika 0 atau OFF dan
sebaliknya maka lampu dalam kondisi Mati karena arus terputus pada MCB. Ketika

2
Dhykta, Dhymalk. “Dasar Tentang Limit Switch”. 4 Maret 2016.
Putra, Zaki. 2018. Saklar Tunggal dan Saklar Ganda Seri
MCB berlogika 1 atau ON, kemudian Q1 berlogika 0 atau OFF dan Q2 berlogika 0
atau OFF maka lampu dalam keadaan mati karena tidak ada arus mengalir pada Q1
dan Q2, namun jika Q1 berlogika 1 (ON) dan Q2 berlogika 0 (OFF) dan begitu juga
sebaliknya maka lampu dalam kondisi hidup karena ketika kutub pertama terbuka
dan kutub kedua tertutub arus akan mengalir.
2.8 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

 Saklar tukar adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah
lampu atau kelompok lampu secara bergantian.

 Saklar tukar hanya mempunyai satu tuas penghubung dengan dua posisi dan
sering disebut dengan Sakelar Hotel.

 Pengaplikasiannya saklar tukar ini biasanya digunakan di hotel, rumah


penginapan.
 Ketika MCB berlogika 0, kemudian Q1 berlogika 0 dan Q2 berlogika 0
begitu juga jika Q1 berlogika 1 dan Q2 berlogika 0 dan sebaliknya maka
lampu dalam tidak menyala karena arus pada MCB terputus
 Ketika MCB berlogika 1, kemudian Q1 berlogika 0 dan Q2 berlogika 0 maka
lampu dalam keadaan mati karena tidak ada arus mengalir pada Q1 dan Q2,
namun jika Q1 berlogika 1 (ON) dan Q2 berlogika 0 , lampu dalam akan
menyala karena ketika kutub pertama terbuka dan kutub kedua tertutub arus
akan mengalir.
3.5 Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pengendali berikut ini :

Gambar 3.5
2. Apa yang akan terjadi jika kontak K1 13 dan 14 dilepas?
3. Apa yang akan terjadi jika kontak K1 13 dan 14 dihubung singkat?

Jawab :

1. Prinsip kerja dari rangkaian pengendali adalah sambungkan MCB (F2) dan TOR
(F3) agar aliran listrik dari sumber dapat mengalir. Kemudian sambungkan S1 dan
S2, maka LED H1 dan H2 akan menyala, dimana kontak (K1) 13 14 dan K1 23 24
yang sebelumnya masih dalam kondisi open berubah menjadi closed karena dialiri
listrik. Ketika saklar S1 dimatikan, maka LED H1 dan H2 tetap menyala karena
listrik masih mengalir dari sumber ke K1 13 14. Untuk mematikan motor induksi 1
phasa tersebut, maka saklar S2 harus diputuskan. Maka dapat dikatakan bahwa S2
merupakan tombol reset atau off agar LED H1 dan H2 mati dan S1 merupakan
tombol on atau menyalakan LED H1 dan H2.

2. Jika K1 13 dan 14 dilepas atau OFF maka jika kontaktor K1 mendapat arus
maka K1 13 dan 14 akan ON dan akan akan menyalurkan arus terus menerus
sampai tombol reset ditekan.
3. Ketika saklar S1 dan S2 disambungkan, maka motor induksi dapat bekerja.
Ketika S1 diputuskan dan S2 disambungkan, maka motor induksi tidak bekerja
karena tidak ada aliran listrik yg mengalir. Ketika S1 disambungkan lagi dan S2
diputuskan, maka motor induk masih dapat bekerja karena aliran listrik masih
dapat mengalir dari S1 langsung ke kontaktor (K1).
3.6 Analisa Data
Motor induksi 1-fasa merupakan motor listrik arus bolak balik yang bekerja
berdasarkan induksi medan magnet dari kumparan stator ke kumparan rotornya.
Motor induksi ini biasanya mempunyai 2 buah kumparan yang disebut dengan
kumparan utama dan kumparan bantu 3. Cara kerja dari motor induksi 1-fasa adalah
Dengan menghubungkan motor induksi satu fasa ke sumber tegangan bolakbalik satu
fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan fluksi yang berbentuk sinusoidal.
Fluks magnet ini hanya merupakan fluks pulsasi, bukan merupakan fluks medan
putar, sehingga tidak memutarkan rotor yang dalam keadaan diam, hanya putaran
fluksi yang dihasilkan. Jadi motor induksi satu fasa tidak dapat start sendiri. Untuk
dapat start sendiri, motor memerlukan alat bantu, alat bantu ini ada yang digunakan
saat start atau selama motor bekerja4.

Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah suatu alat listrik yang
dipergunakan sebagai pengaman bila terjadi arus bocor pada salah satu penghantar
yang melalui alat tersebut. Sakelar ini memiliki sebuah transformator arus dengan inti
berbentuk gelang. Inti ini melingkari semua hantaran suplai ke mesin atau sistem
yang diamankan, termasuk penghantar netral5.

Kontaktor (Magnetic Contactor) atau saklar magnet yaitu peralatan listrik yang
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah
belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti
besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbultadi.
Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC (Normally
Close) akan membuka. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak
Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu

3
Anthony, Zuriman et al, “Sistem Kendali Arus Kumparan Motor Induksi 1-fasa dengan
Menggunakan Arduino”, Jurnal Teknik Elektro ITP, vol. 8, no. 2, pp 76, Juli 2019.
4
Buku
5
Sudiartha, I Wayan, dan TA, I Ketut, “Analisis Penggunaan Saklar Arus Bocor (ELCB) Sebagai Proteksi
Tegangan Sentuh Terhadap Manusia”, Jurnal Logic, vol. 14, no. 1, pp 36, Maret 2014.
digunakan untuk rangkaian kontrol. Di dalam suatu kontaktor elektromagnetik
terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat
berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.

Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti
besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan
kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan
kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak
NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka6.

Pada percobaan kali ini pada rangkaian pengendali, sambungkan MCB (F2) dan
TOR (F3) agar aliran listrik dari sumber dapat mengalir. Kemudian sambungkan S1
dan S2, maka motor induksi 1 phasa yang berada di rangkaian daya dapat bekerja,
dimana kontak (K1) yang berada di rangkaian pengendali dan rangkaian daya dengan
kondisi sebelumnya masih dalam kondisi open berubah menjadi closed karena dialiri
listrik. Ketika saklar S2 dimatikan, maka motor tetap menyala karena listrik masih
mengalir dari S1 ke K1. Untuk mematikan motor induksi 1 phasa tersebut, maka
saklar S1 harus diputuskan. Maka dapat dikatakan bahwa S1 merupakan tombol reset
atau off agar motor induksi tersebut mati, dan S2 merupakan tombol on atau
menjalankan motor induksi 1 phasa tersebut.

6
Gunawan, Ery dan Wahyono, Eko, “Rancangan Instalasi Lampu Penerangan Jalan Umum dengan
Sistem Kontaktor dan Timer”, Jurnal Cahaya Baskara, vol. 1, no. 1, pp 37, Januri 2017
3.7 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

 Motor induksi 1-fasa merupakan motor listrik arus bolak balik yang bekerja
berdasarkan induksi medan magnet dari kumparan stator ke kumparan
rotornya.
 Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah suatu alat listrik yang
dipergunakan sebagai pengaman bila terjadi arus bocor pada salah satu
penghantar yang melalui alat tersebut.
 Kontaktor (Magnetic Contactor) atau saklar magnet yaitu peralatan listrik
yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
 Ketika relay dialiri arus listrik, maka kondisi yang sebelumnya normally open
berubah menjadi normally closed.
 Cara kerja dari percobaan ini adalah adanya S1 dan S2, di mana S1 bekerja
sebagai tombol reset atau off yang berfungsi menghentikan motor induksi,
dan S2 bekerja sebagai tombol on yang berfungsi untuk menghidupkan atau
menggerakkan motor induksi.
4.5 Pertanyaan

1.Jelaskan prinsip kerja rangkaian Gambar 4.5 di bawah ini.

Gambar 4.5

Jawab :

1. Pada saat F2 dan S2 dalam keadaan On maka K1 akan bekerja dan akan
menghidupkan H1. Pada saat dalam kondisi ON maka K1 akan mati dan H2 tidak
menyala. Lalu, K1 bekerja dan akan menghidupkan H2. Kemudian, pada saat S1
dalam kondisik OFF maka K1 dan K2 tidak dapat bekerja.
4.6 Data Hasil Percobaan

Tabel 4.1 Sistem Kontrol dengan Putaran Kanan Kiri

Fase Arah Putar

U1, V1, W1 Ke kiri

W1, V1, U1 Ke kanan


4.7 Analisa Data
NFB ( No Fused Breaker) diartikan sebagai pemutus tanpa sikring, berfungsi untuk
menghubungkan dan memutus tegangan arus utama dengan sirkuitatau beban, selain
itu berfungsi juga untuk memutuskan melindungi beban dari arus yang berlebihan ataupun
jika terjadi hubungan singkat. Cara kerja NFB, ketika arus yang mengalir melaluinya
melebihi dari nilai yang tertera pada NFB maka secara otomatis NFB akan memutuskan
arusnya.

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa
pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada
motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara
motor 1 fasa dengan motor 3 fasa. Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa, bila sumber
tegangan 3 fase dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan
kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns
= 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub
motor.

Penjelasan arah putah motor adalah dapat dijelaskan oleh kaidah tangan kanan
(right-hand rule). Kaidah tangan kanan menyatakan, jika jari telunjuk menyatakan
arah dari vektor arus i dan jari tengah menyatakan arah dari vektor kerapatan fluks B,
maka ibu jari akan menyatakan arah gaya F yang bekerja pada konduktor tersebut.
Gaya F yang dihasilkan pada konduktor – konduktor rotor tersebut akan
menghasilkan torsi (τ). Bila torsi mula yang dihasilkan pada rotor lebih besar
daripada torsi beban (τ0 > τb), maka rotor akan berputar searah dengan putaran
medan putar stator7.

Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap
suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi
melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk

7
Denis, et al, “Pengasutan Balik Putaran Motor Induksi 3 Fasa Berbasis SMS Controller
Menggunakan Bahasa Pemrograman Bascom”, Jurnal Transient, vol. 2, no. 4, pp 901 – 902,
Desember 2013
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. TOR bekerja berdasarkan
prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang tinggi, maka
benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus. Untuk
mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur dengan
memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai didapat harga yang
diinginkan8.

Pada percobaan kali ini, sambungkan pengaman F1 F2 (ELCB dan MCB) dan F3
(TOR) agar dapat mengalirkan listrik ke saklar. Kemudian sambungkan saklar S1 dan
S2 agar listrik menuju K1, maka semua relay yang menyambung ke K1 akan berubah
kondisi dari normally open menjadi normally closed karen adanya aliran listrik,
kemudian LED H1 akan menyala dan menggerakkan motor induksi motor 3 fasa
dengan arah putaran ke kanan. Ketika ingin membalikkan arah putaran ke kiri,
putuskan dulu saklar S1 untuk mereset rangkaian pengendali, lalu sambungkan saklar
S1 dan S3, di mana dari saklar S3 mengalirkan listrik ke kontaktor K2. Kondisi
semua relay yang tersambung ke K2 juga berubah kondisi dari normally open
menjadi normally closed karena adanya aliran listrik, dan inputan untuk motor
induksi 3 fasa tersebut menjadi terbalik berdasarkan rangkaian daya, maka lampu
LED H2 yang tersambung dari K2 akan menyala dan motor induksi 3 fasa tersebut
bergerak namun arah putarannya menjadi terbalik (ke arah kiri) yang disebabkan oleh
terbaliknya inputan tadi.

8
Pradika, Hendy dan Moediyono, “Thermal Overload Relay sebagai Pengaman Overload Pada
Miniatur Gardu Induk Berbasis Programmable Logic Controller (PLC) CP1E-E40DR-A”, Jurnal Gema
Teknologi, vol. 17, no. 2, pp 82, Oktober 2012 – April 2013.
4.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

 NFB ( No Fused Breaker) diartikan sebagai pemutus tanpa sikring, berfungsi untuk


menghubungkan dan memutus tegangan arus utama dengan sirkuitatau beban, selain
itu berfungsi juga untuk memutuskan melindungi beban dari arus yang berlebihan
ataupun jika terjadi hubungan singkat.
 Motor induksi 3-fasa merupakan motor induksi yang secara konstruksi
mempunyai 3 kelompok kumparan yang terdistribusi secara merata pada
statornya.
 Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka
terhadap suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu
yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang
berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.
 Penjelasan arah putaran motor dapat dijelaskan dengan kaidah tangan kanan
(right-hand rule)
 Dalam percobaan, arah putaran motor induksi 3 fasa akan menuju ke arah
kanan ketika saklar S1 dan S2 disambungkan, dan untuk mendapatkan arah
putaran ke kiri, diputuskan dulu saklar S1 dan S2, kemudian sambungkan
saklar S1 dan S3 maka inputan di rangkaian daya akan terbalik dan arah
putaran motor menuju ke kiri.
5.5 Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Gambar 5.5 berikut :

Gambar 5.5
Jawab :

1. Prinsip kerja dari rangkaian pengendali di atas adalah menyambungkan


menyambungkan saklar S2 atau bisa disebut tombol on, maka motor induksi 3 fasa
tersebut dapat berjalan melalui kontaktor K1. Ketika ingin mengubah arah putaran,
maka dapat menyambungkan S3 dengan syarat memutuskan S1 dan S2 terlebih
dahulu kemudian sambungkan S1 dan S3, maka arah putaran dari motor tersebut
berubah dan aliran listrik mengalir ke K2. Kemudian agar motor bekerja untuk waktu
yang lama, maka dapat mengubah kondisi yang asalnya hubungan bintang yang
berfungsi menggerakkan motor menjadi hubungan segitiga, perubahan kondisi
tersebut dibantu dengan kontaktor penunda waktu K3. Ketika waktu sudah diatur,
maka aliran listrik menuju ke K4 dan K5 secara otomatis sesuai waktu yang sudah
diatur, yang mana rangkaian bekerja berdasarkan hubungan segitiga.
5.6 Data Hasil Percobaan

Tabel 5.1 Hubungan Bintang-Segitiga

Hubungan V(volt) I(ampere) Kecepatan Putar

Segitiga 220 7 1300 rpm

Bintang 380 1 1000 rpm


5.7 Analisa Data
Rangkaian Star Delta adalah Rangkaian (StaterDevice) berfungsi untuk
mengurangi lonjakan arus starting yang tinggi atau bisa disebut Inrush Current
Cara kerja motor dengan hubungan star dan delta adalah ketika tombol start
disambungkan atau ditekan maka kondisi star akan aktif dan motor akan bergerak.
Sesaat kemudian kondisi star akan mati lalu bergantian dengan kondisi delta yang
akan menyala, perpindahkan hubungan star ke delta dibantu oleh relay penunda
waktu dimana secara otomatis akan merubah hubungan star ke delta sesuai waktu
yang diatur.

Saklar listrik / switch adalah suatu alat untuk membuka dan menutup suatu
rangkaian listrik atau untuk mengalirkan sinyal listrik ke dalam suatu rangkaian
listrik. Posisi menutup adalah ’on’, dan membuka adalah ’off’. Switch
dihubungkan seri dengan sumber dan beban9.

Time Delay Relay (TDR) adalah suatu piranti yang menggunakan


elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar sering disebut
juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam
instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara
otomatis. On Delay adalah suatu Timer yang dihubungkan secara langsung ke
kontaktor yang akan berfungsi menunda waktu ON jika kontaktor bekerja ( ON )
Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan
induksi magnet dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja
dengan prinsip induksi motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat
tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak
secara mekanis dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan relay yang
menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang
dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh

9
Darmana, Tasdik, “Rancangan Rangkaian Anti Bouncing untuk Rangkaian Digital”, J. Sutet, vol.
7, no. 1, pp. 24, Januari-Mei 2017.
kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisian kapasitor10.
Pada percobaan kali ini adalah sambungkan semua pengaman pada rangkaian
pengendali dan rangkaian daya, kemudian menghubungkan S1 aliran listrik dapat
mengalir ke kontaktor K1 dan motor induksi 3 fasa akan bekerja dengan
rangkaian hubungan bintang agar dapat menyalakan motor. Kemudian dengan
waktu yang sudah diatur pada on delay timer, yaitu 8 detik, maka akan merubah
kondisi rangkaian pengendali di mana yang sebelumnya hubungan bintang
menjadi hubungan bintang, di mana hubungan bintang berfungsi membuat mesin
motor induksi tersebut terus bekerja dan menghasilkan kecepatan putar yang lebih
cepat sesuai data hasil percobaan.

10
Aryono, Dwi dan Mislan, “Pemakaian Timer pada Pengereman Dinamik Motor Induksi Rotor
SangkartigaPhasa”, Jurnal Teknik Elektro, vol. 1, no. 1, pp 31, Mei 2012
5.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

 Rangkaian Star Delta adalah Rangkaian (Stater Device) berfungsi untuk


mengurangi lonjakan arus starting yang tinggi atau bisa disebut Inrush
Current
 Cara kerja motor dengan hubungan star dan delta adalah ketika tombol
start disambungkan maka kondisi star akan aktif dan motor akan bergerak.
Sesaat kemudian kondisi star akan mati lalu bergantian dengan kondisi
delta yang akan menyala, perpindahkan hubungan star ke delta dibantu
oleh relay penunda waktu dimana secara otomatis akan merubah hubungan
star ke delta.
 Time Delay Relay (TDR) adalah suatu piranti yang menggunakan
elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar sering
disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu.
 Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan bekerja bila
motor listrik mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan
menarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu
tertentu.
 Relay yang menggunakan prinsip elektronik, bila tegangan sinyal telah
mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung.
 Dengan hubungan hubungan star dan delay berdasarkan percobaan,
menurunkan tegangan menjadi 220 V, menaikkan arus menjadi 7 ampere,
dan menaikkan kecepetan putar menjadi 1300 rpm.

Anda mungkin juga menyukai