Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM RANCANGAN INSTALASI TENAGA

RANGKAIAN INTERLOCK

Disusun Oleh :

Niken Warasi (061830310798)

Kelas: 3 LC

Dosen Pembimbing: Muhammad Noer S. S,T. M.M

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

TAHUN AJARAN 2019/2020

PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada
mata kuliah PRAKTIKUM RANCANGAN INSTALASI TENAGA.
Banyak pengetahuan yang didapatkan selama mengerjakan makalah ini. Semua ini berkat
kerja sama kelompok sehingga dapat terselesainya penulisan makalah ini. Walaupun dalam
penulisan makalah ini banyak kendala yang ditemui, baik secara teknis maupun non teknis,
tetapi dapat diatasi dengan hasil yang cukup memuaskan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih sangat jauh
dari kesempurnaan dan harapan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang membangun guna
menyempurnakan makalah berikutnya.
Demikianlah semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya. Dan makalah ini dapat turut serta dalam membangun peningkatan mutu mahasiswa.

Palembang, September 2019

Penulis
I. JUDUL : Rangkaian Interlock dengan Kontaktor
II. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa/i dapat memasang/merangkai rangkaian Interlock


2. Mahasiawa/i dapat membuat diagram control dan pengawatan dari rangkaian Interlock.

III. DASAR TEORI

Rangkaian interlock dengan kontaktor adalah istilah yang digunakan dalam sistem
rangkaian kontrol sebagai sarana untuk mengunci/menutup kondisi dari dua atau lebih
kondisi yang berbeda sehingga dengan maksud tidak saling bekerja pada saat yang
bersamaan.

1. Kontaktor

Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu: "saklar yang sistem operasinya
dengan cara kerja sistem elektromagnetik dan merupakan suatu alat yang aman untuk
penyambungan dan pemutusan secara terus menerus/continue".
Kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat
alat kontrol beban, seperti: penerangan, pemanas, pengotrol motor-motor listrik, pengaman
motor-motor listrik.
Pada pengaman motor-motor listrik beban lebih dilakukan secara terpisah, kontaktor
akan bekerja dengan normal biladiberikan tegangan 85% sampai 110% dari tegangan
permukaannya. Sedangkan bia lebih kecil dari 85% kontaktor akan bergetar atau berbunyi.
Jika lebih besar dari 110% kontaktor akan panas dan terbakar.Kontaktor mempunyai kotak-
kontak utama dan kontak-kontak bantu yang terdiri dari Normally Open (NO) dan Normally
Close (NC).
Simbol-simbol:
Contoh penandaan konektor-konektor kontaktor menurut IEC:

2. Kabel hubung

Kabel yang umum dipakai pad instalasi listrik adalah kabel NYM dan kabel NYA
dengan ukuran yang disesuaikan dengan beban yang ada, namun biasanya untuk intalasi
penerangan digunakan kabel dengan ukuran 1,5 mm.

Gambar 3.1 gambar kabel penghubung

3. Panel Baja

Panel baja disini digunakan sebagai tempat melekatkan atau memasang peralatan
dan bahan, berukuran sekitar 1 x 1,5 meter, dengan bentuk seperti jaring-jaring kecil.
Sedangkan kabel hubung digunakan sesuai warna PUIL, atau bisa juga diganti jika tidak
tersedia warna tersebut. Kotak kontak yang digunakan cukup dengan satu slot saja. Power
supply terdiri dari kabel dan kepalanya yang dihubungkan ke kotak hubung tempat pertama
penyambungan 3 kabel utama, Netral, Phasa, dan Protection Earth (Grounding).
4. Push Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push
button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push
button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open).

a. gambar push button

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Panel baja
2. Power supply
3. Kabel hubung
4. Kotak hubung
5. Kontaktor
6. Push Button
7. Lampu tanda

V. LANGKAH KERJA

1. Gunakanlah pakaian laboratorium yang lengkap dan aman.


2. Buat gambar perancangan instalasi penerangan
a.
3. Diagram control

a.
b. Diagram Pengawatan
4. Periksa panel baja, kuatkan kaki-kakinya jangan sampai terjatuh saat praktikum.
5. Siapkan dan Pilih kotak hubung, lampu tanda, kabel hubung, saklar, kontaktor dan power
supply yang baik
6. Kemudian, pasang komponen-komponen tersebut pada panel baja dengan hati hati,
sesuaikan dengan sketsa atau rancangan yang sudah digambar
7. Mulailah untuk menyambungkan kabel. Selesaikan satu persatu . Pertama selesaikan
kabel fasa dahulu, kemudian kabel netral.
8. Masukkan penghubung sesuai warna lobang, jangan salah warna untuk memudahkan
dalam pengecekan bila terjadi kesalahan.
9. JANGAN menyambungkan kabel power supply ke aliran listrik sebelum rangkaian siap.
10. Setelah semua kabel sudah tersambung dengan baik, alirkan listrik ke kabel power
supply. Lalu tekan push button.
11. Dan lampu tanda akan menyala.

VI. ANALISA

Pada saat rangkaian telah selesai dirangkai dan sumber tegangan di"on"kan , saat PB0
ditekan kontaktor tidak bekerja dan lampu tidak menyala, ini dikarenakanakan saat PB0 ditekan
bukannya menghantarkan namun malah memutuskan tegangan karena PB0 merupakan NC,
kalaupun pada saat PB0 menghantarkan tegangan (tidak ditekan), kontaktor tetap tidak akan
bekerja dan lampu tetap tidak menyala, karena PB1 dan atau NO13-14 kontaktor masih terbuka.
Saat PB1 ditekan kontaktor bekerja dan lampu tanda H1 menyala, ini dikarenakan K1
mendapatkan tegangan sehingga K1 on, maka kontak bantu K1 yang tadinya terputus menjadi
tersambung, dan yang tadinya tersambung menjadi terputus, sehingga jika K1 bekerja maka K2
tidak dapat bekerja hal ini dikarenakan jika K1 bekerja kontak bantu K1 NC yang sejalur dengan
K2 terputus sehingga K2 tidak mendapatkan tegangan. Begitu pula Sebaliknya.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Jika K1 bekerja maka K2 tidak dapat bekerja, begitu pula sebaliknya jika K2 bekerja
maka K1 tidak dapat bekerja. K1 dan K2 tidak dapat bekerja secara bersamaan.
2. Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perencanaan bahan-bahan
harus dilakukan agar saat melakukan instalasi tidak ada bahan-bahan yang kurang atau
berlebih. Jadi, untuk menimalkannya lebih baik dilakukan perencanaan dan pengecekan
sebelum instalasi sesuai dengan gambar.
3. Intinya yaitu jika kontaktor berfungsi, push button berfungsi dan lampu tanda menyala
maka berhasil. Karena itu harus pandai menginstal kabel dengan rapi dan benar.
4. Sebelum rangkaian terpasang dengan baik jangan menyambungkan kabel power supply
ke aliran listrik.

Anda mungkin juga menyukai