NOMOR TUGAS : 09
NAMA TUGAS : PENGUKURAN TAHANAN PEMBUMIAN
KELAS : TL 5B
GROUP : 01
NAMA PRAKTIKAN : HASWINDA (1803311021)
FACHMI ADAM MUHARAM. (1803311071)
KINTAN SALSABILA (1803311054)
TANGGAL PRAKTIKAN : 17 Desember 2020
TANGGAL PENGUMPULAN : 24 Desember 2020
NILAI:
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian diagram diatas dengan cara :
2. Periksalah kondisi baterai alat ukur
3. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya
4. Pindahkan posisi elektroda P sejauh 1m atau 1,5n kedepan lakukan pengukuran
5. Pindahkan posisi elektroda P sejauh 1m atau 1,5n kebelakang lakukan
pengukuran
6. Bandingkan Hasil Pengukuran langkah 3, 4 dan 5
7. Pindahkan posisi pengukuran pada sudut yang lain, sehingga setiap titik
pembumian diukur pada 3 sudut yang berbeda
8. Bandingkan hasiilnya dan hitunglah tahanan pembumian rata rata pada satu titik
pembumian
9. Factor apa saja yang berpengaruh terhadap pengukuran nilai tahanan
pembumian
10. Catat koordinat Gedung dan hari guruh petir berdasarkan data online
11. Catat dan amati bahan atap kondisi lingkungan di sekitar Gedung
12. Catat dan amati kondisi serta lokasi grounding di sekitar Gedung
13. Gambar enah lokasi grounding disertai ukuran, berinama setiap titik grounding
14. Catat luas bangunan ( P x L)
VI. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Earth Resistance Meter 1 Buah
2. Elektroda Bantu 1 Buah
3. Kabel sepanjang 5m, 10m, dan 20
4. Meteran
Lap.
1
Telkom
Pada praktikum ini yang dapat dianalisa dari praktikum pengukuran tahanan
tanah adalah di titik tempat pengukuran pada Tower Lab. Telkom, Grounding
Penangkal Petir Lab. TT, didapatkan nilai tahanan dalamnya besar. Dan nilai
tahanan yang kami ukur memiliki nilai yang berbeda sesuai sudut dan titik P nya.
Pada alat ukur, terminal digeser jika nilai yang didapatkan tidak stabil, kami
menggunakan terminal 3a.
Adapun hal yang dapat mempengaruhi dari tahanan tanah yakni kadar
air, mineral / garam, derajat keasaman serta tekstur dari tanah tersebut.
1. Kadar air, bila air tanah dangkal/penghujan maka nilai tahanan sebaran mudah
didapatkan.
2. Mineral/Garam, kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan
sebaran/resistansi karena jika tanah semakin banyak mengandung logam maka
arus petir semakin mudah menghantarkan.
3. Derajat Keasaman, semakin asam PH tanah maka arus petir semakin mudah
menghantarkan.
4. Tekstur tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit untuk
mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini air dan
mineral akan mudah hanyut.
Cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan resistansi tanah dapat dilakukan
dengan cara mem-paralelkan sistem pentanahan. Paralel grounding dapat
meningkatkan sistem grounding. serta dapat juga dilakukan dengan cara maksimum
grounding yakni memasukan material grounding berupa lempengan tembaga yang
diikat oleh kabel BC.
IX. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada praktikum ini adalah
pengukuran tahanan tanah pada area Lab. Teknik Telekomunikasi ini sistem
pentanahan masih berkerja dengan baik.
Ketelitian dalam pembacaan alat ukur serta ketepatan dalam pemasangan
alat dan bahan pada waktu pengujian pentanahan memberikan pengaruh pada waktu
melakuakan pengukuran.