Anda di halaman 1dari 4

 Pemutus Tenaga (PMT) - 20 kv

·         Dioperasikan (dimasukkan / dilepaskan) dalam keadaan berbeban


pada kondisi normal maupun gangguan
·         Media peredam yang digunakan
–      Gas SF6 (SF 6 CB )
–      Minyak   (OCB)
–      Hampa udara     ( VCB )
·         Lokasi pemasangan :
–      Di sisi 20 kv gardu induk sebagai peralatan hubung saluran
masuk dan keluar dilengkapi dengan relai yang dapat
memutuskan / membuka pmt bila saluran ada   gangguan
–      Di gardu hubung
–      Di gardu distribusi konsumen khusus

 Pemutus Beban (PMB = LBS ) - 20 kV

·         Dioperasikan dalam keadaan berbeban / tidak pada kondisi normal


saja
·         Media peredam yang digunakan
–      Gas SF6          ( SF6 CB )
–      Minyak            ( OCB )
–      Hampa udara ( VCB )
–      Udara tekan    ( ABCB )
·         Dapat dikoordinasikan dengan fuse, dimana bila fuse bekerja, maka
pin penekan pada fuse akan terlontar dan digunakan untuk mentripkan
lbs
·         Lokasi pemasangan
–      Di gardu hubung saluran keluar
–      Di gardu distribusi : saluran masuk / keluar dan saluran beban

 Pemisah ( PMS ) - 20 kv
§  Dioperasikan dalam keadaan tanpa beban
§  Dihubungkan secara seri dengan pmt sisi masuk / keluar
§  Digunakan juga sebagai saklar pentanahan
 Saklar Beban 1000 v

·         Sebagai penghubung antara trafo sisi tr dengan rak tr


·         Mempunyai kecepatan pembukaan penutupan yang cepat

Contoh Spesifikasi Peralatan Hubung


Ø  LBS merek F & G type ga 24
ring main unit
-          Un          :  24 kv
-          BIL          :  125 kv 50 hz
-          In            :  630 a
-          I dyn       :  50 ka, i th : 20 ka is

Ø  PMT - Low Oil Content Circuit Breaker Type HL 620


-          Rated voltage 20 / 24 kv
-          Rated current 400 amp rms sym
-          Breaking capacities : 14,5 / 12,6 k.amp rms
-          Asym breaking capacities : 16 / 13,9 k amp rms
-          Making capacities  36 / 31,5 psak k amp rms
-          Short time currents ; 14,5 k amp rms is

 PERALATAN PROTEKSI

A.   Relai Arus Lebih Dan Relai Hubung Tanah (OCR & GFR )
Jenis yang dipakai :
·         Inverse + instantaneous, sebagai pengaman saluran / beban
·         Definite + instantaneous sebagai pengaman dan pembatas
saluran / beban

B.   Fuse - 20 kV
·         Untuk pasangan dalam menggunakan hrc fuse / current limiting
fuse dengan atau tanpa pin pelepas
·         Untuk pasangan luar menggunakan expulsion fuse, dapat
meledak saat fuse putus

C.   Fuse 220 v
·         Digunakan dari jenis tabung tertutup (nh fuse), sebagai pengaman
saluran

D.   Arrester
·         Kapasitasnya 5 ka, 10 ka, 15 ka dipasang di kabel keluar / masuk
dan di dekat trafo

 KABEL

·            Kabel saluran masuk / keluar 20 kv - 3 inti


jenis kabel  :       N (NA) 2x SEFBY, N (NA) 2x SEFGbY, N (NA)
2XSEBY
·            Kabel penghubung kubikel dengan trafo 20 kv - 1 inti jenis kabel
N2XSY dengan penampang 25, 35, 50 mm2
·            Kabel penghubung trafo dengan rak tr 220 v 1 inti jenis kabel NYY
dengan penampang 70, 95, 150, 240 mm2
·            Kabel penghubung rak tr dengan saluran keluar jenis kabel NYFGbY
dengan penampang maksimal 95 mm2 untuk saluran tic

 TRAFO DISTRIBUSI

·         Tegangan kerja (nominal) 20.000 v / 231 - 400 V, terdiri dari :


-          Trafo 1 (satu) fasa untuk kapasitas 25 KVA dan 50 KVA
-          Trafo 3 (tiga) fasa untuk kapasitas mulai 50 KVA sampai dengan
1000. KVA
·         Berdasarkan lokasi pemasangan
-          Trafo pasangan luar, terminal sisi tegangan 20 kv berbentuk
bushing terbuat dari bahan porselin
-          Trafo pasangan dalam, terminal sisi tegangan 20 kv berbentuk
socket
·         Sadapan
-          Trafo 1 (satu) fasa 3 (tiga) sadapan 20 kv ± 21/2 %
-          Trafo 3 (tiga) fasa 5 (lima) sadapan
            *  20 kv ± 2 x 21/2 %
            *  20 kv ± 2 x 5 %
·         Hubungan belitan trafo 3 fasa dyn5

Anda mungkin juga menyukai