Anda di halaman 1dari 194

MARINE HIGH VOLATAGE - MAHIVO

1 HIGH VOLATAGE

2 ELECTRICAL HAZARD

3 CLASIFICCATION SOCIETY

HOW HIGH Is HIGH


4 VOLTAGE

POWER DISTRIBUTION
5 SYSTEM

6 PROTECTION

GENERATOR SAFTY
7 ASPECS

8 MOTORS and MOTROL


CONTROL
Low Voltage and High Voltage on Ship?

GENERAL CARGO SHIP TANKERS 1.5 ton 5 MW


Kapal Nelayan Tradisional Low Voltage ( LV )
2 MW – Low Voltage

CONTAINERSHIPS MODERN LNG CARRIER PASSANGER CRUISE SHIP


8 MW – 6.6 KV ( High Voltage) 12 MW – 6.6 KV ( High Voltage) 75 MW – 6.6 KV ( HV)
SISTEM TENAGA LISTRIK

Prime MOVER
Electrical DISTRIBUTION
STANDARD

By
Hadi SETIYAWAN
Sistem Tenaga Listrik

PLTS 1 MWp DISTRIBUSI SEKUNDER-/-TR


380/220 Volt
Pelanggan TR

cirata 380V-3 Φ
TRANSMISI
500 KV T/L
SUTT (70-150 kV) TRANSFORMER
SUTET (275–500 kV) 20 kV/380 Volt

PLTU/G

DISTRIBUSI PRIMER
150KV T/L 20 kv
220V-1 Φ
Trafo Generator
275/500kV
Gardu Induk Gardu Induk
PLTGU Penurun Tegangan Gardu Induk & Penurun Tegangan 20 KV Feeder
150/20 kV, 70/20 kV 150/20 kV, 70/20 kV

PLTA
Pembangkit Pelanggan TM - 20 KV
(PLTA, PLTU, PLTD) Pelanggan TT - 150KV
Diatas 1 MW

PEMBANGKITAN TRANSMISI & GARDU INDUK DISTRIBUSI PEMANFAATAN

www.pln.co.id
www.pln.co.id |
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL
20 KV

Panel 20 kV
6.3 kV

G Pusat PLTD

TRAFO 6.3 / 20 kV
Gardu Hubung 20 KV Jaringan Tegangan Menengah 20 KV

SR / TR – 220 V

JTM 20 kV
Jaringan Tegangan Rendah Gardu Distribusi
20 kV / 380/220 V
Gardu Distribusi
20 kV / 380/220 V TRAFO Distribusi
TR-380V JTR 380/220 V 25 sd 250 kVA

20 KV PelangganTegangan Rendah
( Daya < 250 kVA ) PelangganTegangan Menengah
www.pln.co.id
( Daya > 250 |kVA )
Jaringan Tegangan Menengah
Case Study : Pembangkit PLTD
9 unit ,Total S= 30,870 MVA,V= 6,3 kV Unit Trafo standard IEC 76 Step Up 20 kV
G 2 x 3125 kVA
2x6500 kVA 20 KV

G 3 x 6522 kVA
6.3 kV
3x6500 kVA
Panel 20 kV
G 4 x 3180 kVA 4x3180 kVA

PF= 0.8 TRAFO 6.3 / 20 kV


Kabel AAAC-S 3 x 150 mm2, dan XLPE 150 20 KV
600 rpm

25 sd 250 KVA

TR/SR-220 V
25 sd 250 KVA

Gardu Hubung JTM - 20 kV JTR- 380/220 V


TR-380 V

Kabel JTR 4 x 70 mm2


20 KV
Kabel SR 2 x 10 mm2
Beban Puncak Daya Terpasang
www.pln.co.id |
Kabel AAAC 3 x 150 mm2, dan XLPE 150
P = 15,510 KW S= 52,889 KVA
Catatan eksisting…..
Ukuran kabel
• Jaringan JTM 20 kv - kabel AAAC ato sekarang harus menggunakan AAACS (selubung) minimal
ukuran 70 mm2 sd 150 mm2
• Untuk Kabel jaringan Rendah - JTR 380/ 220 =Menyesuaikan besarnya daya
1. Ukuran 4 x 50 mm2 NON pln
2. SEDANG USER pln 4x70 , DARI 3 x 70 + 50 (peraturan lama)
• Jaringan Tegangan Rendah SR, tergantung daya…
Sr 2 x 10 mm2, ( 2 kabel hitam dgn N tanda garis hitam)
Catatan : Kondisi di lapangan jika membutuhkan kabel 16 mm2 ato 25 mm2 , tidak ada ukuran 2 x 16, 2 x 25,
yg tersedia ukuran kabel 4 x 16 mm2, dan 4 x 25 mm2  dilakukan pemisahan atu pembelahan kabel
menjadi 2 sesuai kebutuhan daya
Ukuran Trafo Distribusi 20 KV:
• Ukuran minimal 25 kVA sd 250 kVA
• Besar di atas > 250 kVA hrs indoor (lengkap peralatan kubikel)
• Ukuran 25 kV biasanya dipakai pelanggan privat/ tower BTS dll www.pln.co.id |
Power Distribution System On SHIP

2 220 V

2
220 V

220 V 3

440 V 440 V
24 V.dc 3
POWER DISTRIBUTION ON SHIP
Diagram of a Typical Electrical System for a Ship

Pembangkit Listrik Distribusi Listrik Pemanfaatan Listrik

L
Prime Mover-1 o
a
d

MAIN SWITCHBOARD
1 TM TRAFO STEP DOWN

A
C
KAPASITAS
5 sd 100 MW
L
o
a
d

D
2 3 C
Prime Mover-2
High Voltage - HV Low Voltage - LV
Why High Voltage in Ships?
1– Kebutuhan Daya yang lebih tinggi di kapal, adalah alasan utama untuk evolusi HV di kapal.
2– Kebutuhan Daya yang lebih tinggi telah dibutuhkan oleh pengembangan kapal yang lebih besar,
untuk transportasi peti kemas dsb.
3– Gas Carriers yang membutuhkan tenaga listrik pendingin yang luas.
4– Kapal dengan permintaan Daya Listrik yang Besar perlu untuk memanfaatkan utilitas dari instalasi
Tegangan Tinggi (HV).

5– Manfaat Desain berhubungan dengan hubungan hukum ohm sederhana yang saat ini (untuk daya
yang diberikan) berkurang jika tegangan meningkat. Bekerja pada tegangan tinggi secara signifikan
mengurangi Ukuran keseluruhan relatif dan Berat Peralatan daya listrik.

For a given Power,


Higher the Voltage, Lesser is the Current
440 KW = 440,000 Watts
= 440 Volts x 1000 Amps
=1100 Volts x 400 Amps
=11000 Volts x 40 Amps

P = V.I CosФ
Copper loss = I² R [kW]
WHAT IS CLASSED AS HIGH VOLTAGE?
In marine practice,
Voltages below 1000 VAC (1kV) are considered Low Voltage, and High Voltage is any voltage above
1000 V (> 1 kV).
Typical marine High Voltage System (HV), voltages are 3.3 kV, 6.6 kV and 11 kV

Keuntungan & Kerugian menggunakan HV


Keuntungan:
- Untuk daya yang diberikan, Tegangan yang lebih tinggi berarti Arus yang lebih
rendah, menghasilkan
- Pengurangan ukuran generator, motor, kabel dll.
- Hemat Ruang dan berat
- Kemudahan Instalasi
- Pengurangan biaya Instalasi
- Turunkan kerugian - pemanfaatan daya yang dihasilkan lebih efisien.
- Pengurangan level hubung singkat dalam sistem yang menentukan desain dan
aplikasi peralatan listrik yang digunakan dalam sistem tenaga.
Kekurangan:
1. Persyaratan isolasi yang lebih tinggi untuk kabel dan peralatan yang digunakan
dalam sistem.
2. Faktor risiko yang lebih tinggi dan perlunya kepatuhan yang ketat terhadap
prosedur keselamatan yang ketat.
Sejarah Singkat Permesinan Kapal
( Marine Engineering
Sumber : http://biru-lautku.blogspot.com/2010/07/smkn-4-probolinggo.html
Catu daya Tegangan Tinggi Kapal ( Vessel ) adalah sebuah alat
dari Generator Utama
transportasi di lautan dan perairan lain
seperti sungai dan danau.
Perkembangan teknologi
kelautan (Marine Techology) yang
begitu pesat fungsi utama kapal bukan
G KOPLING hanya sebagai pengangkut barang dan
penumpang. Namun banyak jenis kapal
yang dibuat untuk keperluan khusus,
G seperti kapal perang, kapal ikan, kapal
pesiar (yacht), kapal semisubmersible
seperti kapal selam dan lain-lainnya

Sampai dengan abad XVIII, kapal hanya digerakkan dengan


kekuatan angin. Mesin untuk menggerakkan kapal baru
mulai sejak ditemukannya MESIN UAP oleh James Watt.
1. Selalu 2. AIR (laut) yang 3. Adanya (1736 – 1819).
AIR (laut) Luas  hk Internsio Awak Kapal
 Kapal yang digerakkan oleh 1 (satu) buah MESIN INDUK yang dihubungkan
ke baling-baling dengan perantara sistem reduction reversing gear dan
dilengkapi dengan sistem pengendalian dari jarak jauh yang digerakkan
secara mekanis dari rumah kemudi (wheel house)
Kapal secara umum dilengkapi : 2 (dua) MESIN BANTU yang masing-masing
menggerakkan GENERATOR listrik arus bolak-balik untuk keperluan
pemakaian tenaga listrik dan penerangan di atas kapal.
Untuk keperluan di PELABUHAN dipasang 1 (satu) unit generator set kecil
dan fasilitas untuk hubungan dengan tenaga listrik di darat (shore connection).
Untuk penerangan dalam keadaan DARURAT, disediakan instalasi listrik
sistem DC-24 Volt.

Instalasi kamar mesin dirancang sesuai dengan peraturan BKI ( Biro Klasifikasi
Indonesia ), Persyaratan keselamatan dari Direktorat Jendral Perhubungan Laut
dan Peraturan pemerintah lainnya yang berlaku.
Sumber :
https://www.slideshare.net/YoggaHaw/mpk-pertemuan-ke-1-revised
ENGINE

Engine adalah suatu alat yang memiliki


kemampuan untuk merubah energi
panas yang dimiliki oleh bahan bakar
menjadi energi gerak.

Berdasarkan fungsinya engine pada


biasa digunakan sebagai sumber tenaga
atau penggerak utama (Prime
Mover/PM) pada machine, genset, kapal
(marine vessel) ataupun berbagai
macam peralatan industri.
COMPONENT OF POWER DISTRIBUTION SYSTEM ON SHIP

1 GENERATING 2 SWITCHBOARD LOAD 5


H
I
G
H

TRANSFORMER 6.600 / 440 V


TRAFO
STEP DOWN
4

L
O
W

V
O
L
T

CABLE
3 HV & LV 3
COMPONENT OF POWER DISTRIBUTION SYSTEM ON SHIP
1.GENERATOR – Pembangkit Listrik

1 1
2 2

1.ENGINE / Mesin  Energi PANAS Pembakaran menjadi MEKANIK


 bahan bakar Bensin, Solar, Gas Alam
2.ALTERNATOR / Generator AC  Energi MEKANIK menjadi LISTRIK
KOMPONEN GENSET DAN FUNGSINYA
Sumber : http://nobodyprayingforme.com/komponen-genset-dan-fungsinya/

1. KOMPONEN – ENGINE / Mesin

2. KOMPONEN – Alternator/Generator AC

3. KOMPONEN – tangki bahan bakar

4. KOMPONEN – Regulator tegangan

5. KOMPONEN – Sistem pendingin gas buang

6. KOMPONEN – Sistem pelumas

7. KOMPONEN – Baterai

8. KOMPONEN – Panel Kontrol

9. KOMPONEN – Bingkai / Bingkai Utama


Pemeriksaan dan Pengukuran Motor Diesel sebagai Penggerak Mula

KONSTRUKSI DASAR STRUKTUR KONSTRUKSI SISTEM PELUMASAN SISTEM BAHAN BAKAR SIRKULASI UDARA

ALAT BANTU MENGHIDUPKAN MESIN SISTEM PENDINGIN GENERATOR TRANSMISI BAGIAN UTAMA ENGINE

MAIN DISTRIBUSI PANEL SAFETY DEVICE PENGUJIAN NDT


Tangki Bahan Bakar
Panel Kontrol

Pandingin

Generator AC

Mesin/Engine

Frame – Bingkai Utama


Komponen Utama
Genset
Engine – Diesel – Pesawat Tenaga – Penggerak Utama ( Prime Mover )
-STANDARD UKUR DAN UJI NDT (Non Distructive Teste)-
IKLIM KERJA
UJI BEBAN – Load Test
(PANAS & DINGIN) - ISSB
PENGUJIAN NDT
PENGUJIAN/ UKUR SAFETY DIVICE
PENCAHAYAAN
SIRKULASI UDARA
KEBISINGAN
TRANSMISI
SAMBUNGAN
LAS
EMERGENCY STOP
GROUNDING

PENYALUR PETIR

PUTARAN POROS DIESEL (rpm) PONDASI dan GETARAN TAHANAN ISOLASI


BAGIAN GENERATOR SET

http://blog.qualitypower.co.id/2015/06/nama-dan-bagian-bagian-pada-generator-set-genset.html
BAGIAN GENERATOR

http://blog.qualitypower.co.id/2015/06/nama-dan-bagian-
bagian-pada-generator-set-genset.html
What is Generator?
What is Generator?
What is Motor?
COMPONENT OF POWER DISTRIBUTION SYSTEM ON SHIP
2.SWITCHGEAR
Pada pelaksanaannya banyak pelaku dilapangan menggunakan istilah yang berbeda-
beda, kadang ada yang menyebut : Distribution Board, Switchgear, MCC, KUBIKEL,
Panel dan sebagainya
Main Switchboard
SWITCH BOARD COMPONENT
SWITCHGEAR
adalah komponen peralatan-peralatan
untuk Memutuskan dan
Menghubungkan, Pengukuran
Tegangan, Arus, maupun Daya,
Peralatan Proteksi, dan Kontrol,
Disebut juga Cubicle (KUBIKEL) karena
peralatan-peralatan tersebut dikemas
plat blok berbentuk almari denga
pintu di bagian depan yang bisa di
buka dan di tutup menurut standar
Operasi yang diminta, Cubicle HV atau
Swichgear HV ini berisi
peralatan-peralatan(?)
Fungsi Main Switch Board

2 1. Power Distribution,
distribusi tenaga ke berbagai
1 area
2. Electrical protection,
perlindungan listrik untuk site
3. Monitoring, pemantauan
4 status dan kualitas llistrik
4. Back Up Power,
perlindungan daya untuk
mencegah terganggunya daya
pada are utama
Main Switchboard secara Umum dirancang untuk membagi pasokan 3 fase menjadi sirkuit fase tunggal
untuk digunakan dengan perangkat fase tunggal seperti penerangan, komputer serta Panel Kontrol
mesin.
Main Switchboard adalah feeder utama yang dibuat dengan fungsi untuk melakukan 4 fungsi utama
berikut sebagai berikut :

1. Power Distribution, distribusi tenaga ke berbagai area


2. Electrical protection, perlindungan listrik untuk site
3. Monitoring, pemantauan status dan kualitas llistrik
4. Back Up Power, perlindungan daya untuk mencegah terganggunya daya pada are utama
Component and Function of Switchboard
1. Power Distribution Function
Fungsi : Mendistribusikan tenaga ke berbagai area

HV
High Voltage

PRIME MOVER

TRAFO
Step Down Low Voltage (LV)
LOAD
Component and Function of Switchboard
2. Electrical Protection
Pasokan listrik masuk yang tidak normal, jika dibiarkan tidak terlindungi, akan merusak peralatan, dapat
menyebabkan kerusakan yang signifikan, bahaya kebakaran, dan merupakan bahaya bagi orang-orang di
lokasi.
Masalah yang mungkin timbul adalah sebagai berikut:
Short Circuit SHORT CIRCUIT AND OVER LOAD PROTECTION
Over Load Perangkat yang melindungi terhadap dua
gangguan listrik ini adalah sebagai berikut:
Over Voltage
Under Voltage
Phase Lost
Phase Sequence Relay Protection
Earth Leakage Relai Proteksi Terpisah digunakan untuk
melindungi terhadap Tegangan Lebih,
Surge Protection Tegangan Bawah, Kehilangan Fasa,
Pemutus Sirkuit- CB Sekring - fUSE Urutan Fase, Kebocoran Bumi atau
Perlindungan Lonjakan
Component and Function of Switchboard
Macam – macam CB
Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik,
yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan
ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal. Adapun macam dari Circuit Breaker yaitu:

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)


2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)
3. ACB (Air Circuit Breaker)
4. OCB (Oil Circuit Breaker)
5. VCB (Vacuum Circuit Breaker)
6. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)
MCB (Miniatur Circuit Breaker) MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

ACB (Air Circuit Breaker) OCB (Oil Circuit Breaker) VCB (Vacuum Circuit Breaker) SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)
MCB 1 Phasa MCB 3 Phasa

dan 2 Amper
MCCB (Mold Case Circuit Breaker)
MCCB
Keterangan :
1.Type Device, tipe produk MCCB-nya.
2.Ui, rate insulated Voltage (tingkat isolasi tegangan) = 800 V
3.Uimp, rate impulse withstand voltage (tingkat impulse menahan
Tegangan) = 8 Kv
4.Ics, service breaking capacity (kapasitas layanan prmutusan } =
nilai Ampere (A) dari MCCB -nya.
5.Icu, ultimate breaking capacity, ini adalah kemampuan ampere
yang bisa diterima saat hubung singkat dalam (kA)
6.Ue, operational operation, voltage yang dianjurkan.
7.Color lebel = lebel warna
8. Symbol MCCB
9. Standart referensi yang sudah didapatkan.
10.sama juga merupakan Standart referensi.
Catatan:
Dari name plate diatas yang penting dan paham untuk di cermati
dan dilihat adalah pada bagian Type Device, Ics, Icu, dan Ue
karena mencakup mulai dari ampere yang diijinkan dan voltage
yang diperbolehkan.
PMT Udara Hembus PMT Minyak PMT Vacum PMT Gas SF6
(Air blast Circuit (Oil Circuit Breaker) (Vacum Circuit Breaker) ( SF6 Circuit Breaker)
Breaker) - (I) Memutus Arus - (I) Memutus Arus - (I) Memutus Arus
- (I) Memutus Arus Range 10 kA Range kecil - Range 40 kA
Range 40 kA - (V) Tegangan 500 kV - (V) Tegangan 38 kV - (V) Tegangan 765 kV
- (V) Tegangan 765 kV

Catatan : PMT Gas SF6 adalah :


- SF6 =Sulphur Hexa Fluorida, gas dgn sifat : Tidak Berwarna, Tdk Berbau, Tdk Beracun, Tdk mudah Terbakar
- (I) Memutus Arus
- Pada suhu 150 derajat C tidak merusak metal dan bahan isolasi
- SF6 ada 2 : 1. tekanan rendah 2 kg/cm2
2. tekanan tinggi 5 kg/cm2
Pengaman Generator { MEDIUM }
GENERATOR CIRCUIT BREAKER LOAD

G CB
Reserve
POWER
Relay
Stator Under / Over
Earth Voltage
OVER
Fault Relay
Current
Relay Relay
Differential
Relay
Component and Function of Switchboard
3. MONITORING - Pemantauan Status dan Kualitas Listrik
Power Meter menampilkan parameter listrik
seperti Tegangan (V),
Arus (I), Daya Aktif (P), Daya Reaktif (Q), dan
Harmonik.
Digunakan untuk mengukur Kualitas Daya serta
mengukur catatan jumlah daya (KWh meter)
yang digunakan untuk tujuan Penghematan
Energi.
Peralatan ini dapat dipisahkan menjadi dua
kelompok utama Analog Power Meter dan
Digital Power Meter .

Power Factor Meter


Adalah alat yang digunakan untuk mengukur
factor daya (cos phi)

Frequensi Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur
Frekuensi tegangan
Component and Function of Switchboard

4. BACKUP POWER – Cadangan Daya

Cadangan Daya untuk Mencegah


gangguan daya untuk area utama
Daya cadangan dalam berbagai bentuk
dan banyak tingkatan.
Generator secara manual dan beralih
dari catu daya ke sistem yang
sepenuhnya otomatis yang memiliki
Catu Daya Tidak Terganggu (UPS)
yang mendukung sirkuit esensial,
sementara Pengontrol Generator
memulai generator secara otomatis
dan ketika daya sudah siap, sakelar
Transfer Transfer Otomatis kelebihan
suplai untuk mengisi ulang baterai
UPS. Kebalikannya terjadi ketika
pasokan utama kembali normal
Uninterrupted Power Supply (UPS) Emergency GENERATOR
Generator Diesel terdiri dari mesin diesel dan generator listrik.
Digunakan untuk memberikan daya sementara jika terjadi
kegagalan daya primer.
Pengontrol generator dapat mendeteksi bahwa daya utama
telah gagal dan menghidupkan generator

UPS pada dasarnya adalah baterai besar dan inverter


yang mengubah Alternating Current (AC) ke Direct ATS AUTOMATIC TRANSFER SWITCHES
Current (DC) untuk penyimpanan energi dan DC ke AC ATS adalah sakelar otomatis yang mendeteksi bahwa sumber
untuk memasok ke beban. daya sekunder siap dan mengalihkan sumber daya. Ia
melakukan hal yang sama ketika daya primer kembali normal.
3.KABEL

COMPONENT OF POWER DISTRIBUTION SYSTEM ON SHIP


Kabel Laut
High Low
Voltage Voltage
COMPONENT OF POWER DISTRIBUTION SYSTEM ON SHIP
4.TRANSFORMATOR

TRANSFORMATOR HV ke LV
COMPONENT OF POWER DISTRIBUTION SYSTEM ON SHIP
5. LOAD - BEBAN
Kapal Latih 1200 JT
2

1
4

3
1 C
G

2 G
Instalasi listrik kapal

ISOLASI ANTARA
KABEL DAN PLAT
DINDING KAPAL
KABEL MARINE
WIRING DIAGRAM LOW VOLTAIG
KAPAL LATIH 1200 GT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN

MAIN SWICTH
MAIN SWICTH BOARD
BOARD
GENERATOR NO 3 GENERATOR NO 2 GENERATOR NO 1

GENERATOR NO 3

GENERATOR PEMBANGKIT LISTRIK


LAMPU INDIKATOR
OVER VOLTAIG RELAY

UNDER VOLTAIG RELAY MONITORING


POWER QUALITY

OVER CURRENT RELAY

BUSBAR / REL
LOW VOLTAIG 380 V
MCB PROTECTION

LOAD DISTRIBUTION

UKURAN DAN JENIS


KABEL

BEBAN MOTOR l / POMPA UKURAN DAN JENIS


BEBAN
BEBAN LAMPU PENERANGAN
Lighting and
Electrical PROTECTION
SYSTEM
Perlengkapan Listrik Kapal
JENIS LAMPU
Sumber :
http://www.asmarines.com/pemesanan-wire-rope
Perlengkapan Listik Kapal
Lampu TL
LAMPU NAVIGASI

Mast atau tiang kapal pada kapal-kapal modern fungsinya


adalah sebagai tempat dari lampu-lampu navigasi, bendera,
isyarat-isyarat siang hari (shape), Radar, GPS, Antena radio dan
Forg Horn atau sebagai tempat kedudukan dari alat angkat
(derrick).

Letak Mast berada diatas Wheelhouse sebagai tempat lampu-


lampu navigasi, alat-alat navigasi etc.

dan diatas geladak kekuatan umumnya sebagai tiang untuk alat


angkat (Derrick).
LAMPU NAVIGASI
Sumber :
http://www.asmarines.com/pemesanan-wire-rope
Circuit Breaker and Circuit Breaker Circuit Breaker Types,
Electrical PROTECTION Animation and Construction and
SYSTEM WORKING MAINTENANCE

Pemutus Tenaga Listrik/


CB
ON Ship
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK

Generator Transformator Transmisi DISTRIBUSI

Dalam sistem tenaga listrik seperti gambar diatas, apabila terjadi gangguan pada
titik K, maka hanya C.B.6 saja yang boleh bekerja ,sedangkan untuk C.B.1 , C.B.2
dan C.B.-C.B. yang lain tidak boleh bekerja. 107
DEFINISI – DEFINISI :
1.
Proteksi sitem tenaga listrik adalah suatu proses menjadikan
Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, dan Pemanfaatan (konsumsi)
enegi listrik se-aman mungkin dari efek-efek kegagalan dan kejadian
yang menempatkan sistem tenaga pada risiko.

2.
Proteksi terhadap suatu sistem tenaga listrik adalah sistem pengaman
yang di lakukan terhadap peralatan-peralatan listrik, yang terpasang
pada sistem tenaga listrik.

108
Proteksi terhadap suatu sistem tenaga listrik adalah sistem
pengaman yang di lakukan terhadap peralatan-peralatan listrik,
yang terpasang pada sistem tenaga listrik.
Misalnya : Generator, Transformator, Jaringan Transmisi/distribusi
dan lain-lain

Terhadap KONDISI ABNORMAL dari sistem itu sendiri. Yang di


maksud dengan kondisi abnormal tersebut antara lain dapat
berupa :
a. Hubung singkat
b. Tegangan lebih/kurang
c. Beban lebih
d. Frekwensi sistem turun/naik
109
Paper of ANSI/IEEE Std 242 1986/2001 (Objectives of
Electrical System Protection)

110
TUJUAN dari Sistem Proteksi secara luas adalah

1. Mengidentifikasi gangguan, memisahkan bagian instalasi yang terganggu dari


bagian lain yang masih normal dan sekaligus mengamankan instalasi dari
kerusakan atau kerugian yang lebih besar, serta memberikan informasi /
tanda bahwa telah terjadi gangguan, yang pada umumnya diikuti dengan
membukanya PMT.
2. Pemutus Tenaga ( PMT ) untuk memisahkan / menghubungkan satu bagian
instalasi dengan bagian instalasi lain, baik instalasi dalam keadaan normal
maupun dalam keadaan terganggu. Batas dari bagian-bagian instalasi tersebut
dapat terdiri dari satu PMT atau lebih.

SYARAT yang harus dimiliki oleh sebuah sistem proteksi adalah :

Sensitif , Andal, Selektif, Cepat


111
1) Peka/sensitive
Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi,artinya harus cukup sensitive terhadap
gangguan di daerahnya meskipun gangguan tersebut minimum,selanjutnya memberikan jawaban /
response.
2) Andal/reliability
Keandalan relay dihitung dengan jumlah relay bekerja/mengamankan daerahnya terhadap jumlah
gangguan yang terjadi.Keandalan relay dikatakan cukup baik bila mempunyai harga : 90-
99%..Misalnya,dalam sutu tahun terjadi gangguan sebanyak 25 x dan relay misal dapat bekerja
dengan sempurna sebanyak 23 x ,maka keandalan relay
23 / 25 x 100 % = 92 %
Keandalan dapat dibagi 2 :
Dependability : relay harus dapat diandalkan setiap saat
Security : tidak boleh salah kerja /tidak boleh bekerja yang bukan seharusnya
bekerja.
3) Sederhana / simplicity
Makin sederhana sistem relay semakin baik,mengingat setiap peralatan / komponen relay
memungkinkan mengalami kerusakan.Jadi sederhana maksudnya kemungkinan terjadinya
kerusakan kecil.
4) Murah / economy
Relay sebaiknya yang murah,tanpa meninggalkan persyaratan-persyaratan yang telah disebutkan
diatas.

112
Hal – hal yang menyebabkan
CB – PMT mengalami kegagalan….
• Kerusakan Relay atau
• Relay tidak bekerja
* Kerusakan pada VT
* Terganggunya sumber (DC)
* Terganggu Relay

113
Relay adalah Sebuah alat yang bertugas
menerima/mendeteksi besaran tertentu untuk kemudian
mengeluarkan perintah sebagai tanggapan (respons) atas
besaran yang dideteksinya.

Berdasarkan cara mendeteksi besaran:


a) Relay Primer; besaran yang dideteksi misalnya arus,
dideteksi secara langsung.
b) Relay Sekunder; besaran yang dideteksi, melalui alat-alat
bantu misalnya trafo arus/trafo tegangan
Konstruksi Relay terdiri dari dua bagian utama yaitu
kumparan magnit dan kumparan induksi

114
115
Klasifikasi Relay
Dari beberapa macam relay yang ada,dapatlah kita membedakannya menurut klasifikasinya sebagai berikut :

1. Berdasarkan prinsip kerjanya :


§ Relay Elektromagnetis.tarikan dan induksi
§ Relay Termis
§ Relay Elektronis

2. Berdasarkan konstruksinya
§ Tipe angker tarikan
§ Tipe batang seimbang
§ Tipe cakram induksi
§ Tipe kap induksi
§ Tipe kumparan yang bergerak
§ Tipe besi yang bergerak dan lainnya

3. Berdasarkan basaran yang diukur


§ Relay tegangan
§ Relay arus
§ Relay impedansi
§ Relay frekuensi dan lainnya

116
Jenis-jenis Relay
Relay Arus Lebih
Merupakan rele Pengaman yang bekerja karena
adanya besaran arus dan terpasang pada Jaringan
Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada
pengaman Transformator tenaga.
Rele ini berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik
akibat adanya gangguan phasa-phasa.

117
CONTOH RELAY ARUS LEBIH
118
Alat Proteksi Generator

Gangguan pada generator antara lain dapat disebabkan oleh:

a. Hubung singkat (short-circuit) pada lilitan stator.


b. Beban lebih (overload).
c. Panas lebih (overheating) pada lilitan dan bearing.
d. Tegangan lebih (overvoltage) dan kecepatan lebih.
e. Kehilangan medan penguat (loss of field).
F. Arus tidak seimbang (unbalance current) pada stator.
g.RELAY Daya balik (motoring).
h. Out of step 119
4.Empat faktor PENTING :
a. Memilih jenis rele yang sesuai dengan jenis gangguan yang
mungkin timbul.

b. Mengkoordinasi penyetelan rele yang satu dengan yang lainnya.

c. Mempertimbangkan segi produksi, pemeliharaan generator dan


pemeliharaan peralatan pengamannya.

d. Mengadakan tenaga-tenaga operator dan teknisi pemeliharaan


yang memadai.
1
3 1

G
2
2

Pengaman GENERATOR secara garis besarnya terdiri dari :


1. Tterhadap gangguan DI LUAR GENERATOR,
yaitu gangguan pada system yang terhubung generator. 3
2. Pengamanan terhadap ganguan yang terjadi
DIDALAM GENERATOR
3. Pengamanan terhadap gangguan dalam MESIN
PENGGERAK yang memerlukan pelepasan PMT generator.
PROTEKSI ARUS LEBIH - OCR

adalah perlindungan sistem dan peralatan dari


arus yang melebihi arus nominalnya.
Sedangkan tujuan proteksi itu sendiri adalah
untuk mendiskriminasi bagian sistem atau
peralatan akibat gangguan yang terjadi
sehingga sistem dan peralatan tidak mengalami
kerusakan

122
ILUSTRASI RANGKAIAN OCR PENGHANTAR PADA GARDU INDUK 150 KV

123
Circuit Breaker / PMT dengan Rele Proteksi

124
Video :Substation circuitbreaker testing
Close Position
Open Position
Independent Pole
Tri Pole
Live Tank
Dead Tank
open
close
Performance test
Performance Tester
SWITCHGEAR - Marine Application -
Kubikel
Kubikel PMT - Berfungsi sebagai
pemutus dan
penghubung arus listrik dengan cepat
dalam keadaan
normal maupun gangguan.

kubikel ini disebut juga istilah


kubikel PMT (Pemutus Tenaga) - CB
yang dilengkapi degan
relai peroteksi dan bisa di pasang
sebagai
alat pembatas, pengukuran dan
pengaman

https://dokumen.tips/documents/pemeliharaan-pmt-kubikel-outgoing-20-kv-di-gi-satu-cara-untuk-meningkatkan-.html
INCLINATION TEST :
COMPARTMENT

VCB INSTALATION
Cable Compartment
SWITCHGEAR
SWITCHGEAR
Electric Propulsion Electric Propulsion Electric Propulsion
and High Voltage - and High Voltage - and High Voltage -
PRACTICE PRACTICE PRACTICE

HIGH VOLTAGE
ON Ship
Daya Tinggi yang diperlukan untuk penggerak kapal listrik umumnya membutuhkan
sebuah instalasi daya ber- VOLTASE TINGGI (HV)

• PENGGERAK KAPAL TENAGA LISTRIK


Sejumlah Alasan penngunaan
Instalasi Penggerak Bertenaga
Liatrik (HV) :

1. Fleksibilitas dalam Penataan


2. Keberagaman Beban, antara
Layanan Listrik Kapal dan
Listrik untuk Penggerak
3. Beroperasi secara Ekonomis
dengan beban tidak Penuh/
sebagian
4. Mudah Pengontrolan
5. Memiliki Ciri-ciri Kebisingan
dan Getaran yang Rendah
1. Fleksibilitas
LAY OUT dan Sistem Pasokan Tenaga Listrik di Kapal

1
SISTEM DAYA
LISTRIK
LOW VOLTAGE

HIGH VOLTAGE
2. Keragaman Sistem Pasokan Tenaga Listrik di Kapal
Beban dan Ekonomis
MAIN
GENERATOR

MAIN SWITCHBOARD High Voltage -


- SWBD- HV

Engine Control Low Voltage –


Room ( ECR) SWBD LV
3. Getaran dan Kebisingan

OPSI-OPSI PENGGERAK KAPAL BERTENAGA LISTRIK


UNIT
PENGGERAK
HV – POWER SYSTEM
SISTEM DAYA PENGGERAK KAPAL - HV
INTERKONEKSI DARI KOMPONEN PENGGERAK KAPAL UTAMA
SKEMA PENGONTROLAN MOTOR PENGGERAK
Lighting and Lighting and Lighting and
Electrical PROTECTION Electrical PROTECTION Electrical PROTECTION
SYSTEM SYSTEM SYSTEM

Penangkal PETIR
ON Ship

Petir (lightning) adalah salah satu penampakan terbesar dari kekuatan yang tidak terkendali yang mungkin
dialami oleh kita semua di laut, dan ketika ditemui dari dekat dan bahayanya signifikan, untuk sedikitnya
dapat menghanguskan setiap barang listrik di kapal, memicu ledakan atau kebakaran, menciptakan lubang di
sisi lambung , dan membuat Anda mati di air. Itu berita buruknya. Petir sangat tidak dapat diprediksi
sehingga tidak ada 100 persen cara aman untuk mempersiapkan dan mempertahankannya. Namun, kita
dapat menyalurkan saat petir menyambar
Sistem penangkal petir memiliki tiga bagian utama
yaitu:
a. Terminal Udara - Splitze, bagian ujung tembaga tajam atau lancip,
b. Sistem penghantar bawah terbuat tembaga strip yang kuat,
c. Terminal pembumian, menyediakan koneksi yang solid dan handal dengan
massa umum bumi sehingga energi yang membahayakan dapat mengalir
dalam tanah/laut.

Why on ship….?
Bagian-bagian utama kapal.
1: Smokestack atau Cerobong; 2: Buritan; 3: Propeler dan Kemudi;
4: Portside (sebelah kanan dikenal dengan nama starboard); 5: Jangkar;
6: Bulbous bow; 7: Haluan; 8: Geladak; 9: Anjungan
Kapal Pesiar Tersambar Petir ….
ATENA, LAMPU NAVIGASI DAN SISTEM RADAR
ZONA PERLINDUNGAN DARI SAMBARAN PETIR

Bangunan Gedung Bangunan Kapal

Sistem perlindungan petir telah menawarkan alternatif agar


sambaran petir dapat mengalir pada jalur yang mempunyai
resitansi terendah dari penghantar listrik terhadap massa
bumi atau mengalir ke laut
https://www.boatingsafetymag.com/boatingsafety/lightning-strike
SAMBUNGAN LOOP ELEKTRODE SIEDARC

ELEKTRODE SIEDARC PLAT TUNGGAL

Elektrodesiedarc dirancang untuk memenuhi standar National


Fire Protection Association (NFPA). SAMBUNGAN HANTARAN PADA TIANG
Marine Lightning Protection Inc.

SIEDARC Electrode 3215 NW 17th Street


Gainesville
Florida 32605
Elektroda Siedarc melakukan fungsinya sebagai terminal Menyediakan terminal keluar di sekeliling lambung
keluar untuk disipasi muatan listrik ke dalam air. Dirancang adalah kunci untuk desain sistem yang efektif
dengan spesifikasi yang sama seperti terminal udara petir, karena memungkinkan konduktor penurun petir
masing-masing tertanam dalam melalui lambung kapal, dialihkan secara eksternal ke semua perkawatan
lebih disukai tepat di atas permukaan air. dan perkakas penghubung. Ilustrasi di sebelah kiri
menunjukkan tata letak dengan enam elektroda
Siedarc dan dua HStrip yang menyediakan terminal
Sumber : http://www.marinelightning.com/Siedarc.htm
keluar dari jaringan konduktor eksternal. Tampilan
portnya sama. Artinya, ada enam elektroda, dan
dua H-Strips. Layout ini mewujudkan sistem
proteksi petir ExoTerminalTM.
Sementara jumlah elektroda yang disarankan
untuk kapal tipikal adalah 6, seperti yang
ditunjukkan di atas, jumlah yang lebih kecil
mungkin cukup dalam air garam. Untuk informasi
umum tentang penempatan konduktor petir dan
terminal pentanahan, lihat Panduan Pembumian.
Untuk diskusi yang lebih teknis tentang konsep
fisik, lihat grounding concept
Sumber :
http://www.marinelightning.com/Information/GroundingConcepts.htm
Grounding Concept
Konsep Grounding
Layout yang direkomendasikan untuk konduktor petir dalam sistem ini
terdiri dari:
• 1.sebuah konduktor lingkaran di sekeliling perahu di tingkat dek
• 2.jaringan konduktor pengikat pada tingkat dek yang terhubung ke
konduktor loop
• 3.beberapa konduktor utama eksternal
• 4. konduktor utama internal hanya jika diperlukan
• 5. terminal pentanahan di ujung setiap konduktor utama
http://www.marinelightning.com/Information/GroundingGuide.htm
Komponen sistem proteksi petir
Sistem proteksi petir pada kapal memiliki empat komponen utama.
• 1. Strike Termination Devices atau Terminal Udara ( Air Terminal)
menyediakan terminal bagi petir untuk melekat pada perahu.
• 2. Konduktor utama menyalurkan arus petir ke arah air.
• 3. Terminal pentanahan memungkinkan arus keluar ke air.
• 4. Jaringan konduktor pengikat menyamakan voltase antara sistem
proteksi petir dan konduktor konduktor.
Fungsi sistem pentanahan
Sistem pentanahan menyediakan jalur penghubung antara sistem
proteksi petir dan air. Fungsi nya sbg berikut:
1. untuk menginisiasi aliran arus ke dalam air;
2. untuk membangun jaringan impedansi rendah untuk arus petir
puncak;
3. untuk mencegah sideflash yg mengalir ke perlengkapan; dan
4. untuk meminimalkan bahaya kejutan bagi awak kapal (kru)
Manfaat Elektroda SIEDARC
Standar yang ada untuk sistem proteksi petir menentukan terminal grounding terbenam dengan
area grounding 1 ft2. Namun, graounding lebih efektif jika beberapa terminal grounding
didistribusikan di lambung kapal. Juga, karena arus cenderung mengalir ke air dalam saluran
percikan, area kontak dapat ditambah melalui inisiasi percikan.
Menggunakan elektroda SiedarcTM sebagai terminal tambahan untuk spark-promotion, daripada,
memiliki beberapa keunggulan daripada menggunakan plat grounding yang di rendam:

1. Muatan yang dihilangkan oleh petir berada di permukaan air.


2. Elektroda dirancang untuk memenuhi standar NFPA untuk terminal udara.
3. Setiap elektroda hanya membutuhkan satu lubang pemasangan.
4. Elektroda dapat dimasukkan ke dalam lambung, dengan demikian mengurangi hambatan dan
menghindari korosi galvanik.
5. Elektroda dipasang secara istimewa di atas garis air.
6. Mengarahkan konduktor petir di sekitar area sensitif mengurangi bahaya emi (reduce emi)dan
sengatan listrik (shock hazard)
7. Elektroda dibentuk untuk mendorong aliran arus awal (initial).
INSTALASI SIEDARC
• Setiap SiedarcTM dipasang melalui lambung biasanya tepat di atas permukaan air.
Hanya dibutuhkan lubang 1,05 "untuk pemasangan MUSHROM HEAD kepala-
jamur (lihat di bawah) yang kemudian dimasukkan dan diikat dengan
menggunakan mur GRP di dalamnya.

Fitting flush-head membutuhkan lubang miring seperti yang ditunjukkan di ATAS .


Untuk hull pembuatan atau sandwich baru yang membutuhkan colokan epoksi,
tersedia template logam (FlushPlug) untuk membentuk bentuk lubang yang benar.
NOTE: material - Marine Lightning Protection Inc. are changing our line of electrodes from
tinned copper (tembaga) to silicon bronze (perunggu) and are still
Elektroda Siedarc tersedia dengan empat jenis koneksi seperti
di bawah :

1. In-line melalui koneksi ke terminal pentanahan terbenam.


1 Tidak ada kabel

2. Konektor tipe lug crimp-it-yourself ekonomis.


2 Tidak ada kabel

3. Koneksi kualitas tertinggi untuk menjalankan kabel


tegak lurus. Sangat direkomendasikan untuk lokasi yang
terpapar. 3
Kabel dalam panjang 4 '& 8'.

4. Koneksi kualitas tertinggi untuk menjalankan kabel paralel.


Sangat disarankan untuk aplikasi dengan izin rendah.
Kabel dalam panjang 4 '& 8'. 4
• The daisy chain connection is intended to be used whenever a cable run passes by a
SiedarcTM electrode with an ultimate termination on an immersed terminal such as a HStripTM,
or keelbolt. In The EHLoopTM, as shown in the diagram above, both the daisy-chain
SiedarcTM electrode and an HStripTM are connected into a continuous loop that also includes
the mast base and chainplates.
• The EConTM connection comprises a heavy-duty lug that has been rounded off and tinned to
minimize sideflash risk from the connection. All connecting surfaces far exceed the cross
sectional area of the cable.
• In both parallel and perpendicular connections the cable is rotary swaged onto the fitting
using the same technique as is used for standing rigging to give a near-perfect
connection. The parallel connection uses a separate connecting fitting, the BallConTM, that is
secured to the electrode with a hex screw. This allows for a low-clearance (<3" from outer
hull surface) installation when the cable has to run up the hull. The ball-shaped
BallConTM connection also provides a large thermal capacity for heat dissipation. The
perpendicular connection is swaged directly onto the electrode before it is embedded in the
through hull and so requires more clearance. For an 8" radius of curvature, this is about 13",
as shown below. If smaller radii of curvature are acceptable, the flexible heat shrink and cable
allow for a clearance of about 6-7" from the through-hull head.

Anda mungkin juga menyukai