PENDAHULUAN
SPESIFIKASI TEKNIS
PENGUJIAN
UU No. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 68 Ayat
1 menyatakan bahwa : “Untuk menjamin kelaikan prasarana
perkeretaapian, wajib dilakukan pengujian dan
pemeriksaan”.
Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2009 Pasal 141
menyatakan bahwa : “Untuk menjamin kelaikan teknis dan
operasional prasarana perkeretaapian, wajib dilakukan
pengujian dan pemeriksaan”.
PM Perhubungan No.30 Tahun 2011 mengenai Tata Cara
Pengujian dan Pemberian Sertifikasi Prasarana
Perkeretaapian.
JENIS PENGUJIAN
PRASARANA PERKERETAAPIAN
PERTAMA
(dilakukan untuk prasarana
BERKALA
perkeretaapian baru dan (dilakukan untuk setiap jenis
prasarana perkeretaapian yang prasarana perkeretaapian yang
mengalami perubahan telah dioperasikan)
spesifikasi teknis)
UJI
RANCANG UJI FUNGSI UJI FUNGSI
BANGUN
Instalasi listrik adalah seluruh sistem
pemberi tenaga listrik yang digunakan
untuk menggerakkan kereta api
bertenaga listrik, memfungsikan peralatan
persinyalan dan telekomunikasi kereta api
yang bertenaga listrik, dan memfungsikan
fasilitas penunjang lainnya.
(PM Nomor. 12 Tahun 2011)
Instalasi listrik terdiri dari :
Catu daya listrik; dan
Peralatan transmisi tenaga
listrik.
• Peralatan Penerima Daya
1. • Peralatan Penyearah
• Peralatan DC kubikel
2. • Peralatan tegangan rendah AC dan DC
• Peralatan penyulang
3. • Proteksi
PLN KA
AC 6 kV Distribution
Hydro-electric power Transmission line line
station
Transformer
Station
Office
Transformer
Feeder
Contact wire
Rail
PANEL PENERIMA
PERALATAN PENURUN
TEGANGAN
PERALATAN
PENYEARAH
PERALATAN DC
o KABEL PENERIMA DAYA
o SAKLAR PEMISAH
o PEMUTUS TENAGA
o TRAFO ARUS
o TRAFO TEGANGAN
o INDIKATOR
o PROTEKSI
Sistem tegangan AC 20 kV
Nominal voltage : 20 kV
Rated voltage : 24 kV
Insulation level : 110 kV (impulse 1.2/50µs)
50 kV (rms50 Hz–1 minute)
Rated frequency : 50 Hz
minimal 600 A
Rated Bus Current :
Rated short time minimal 20 kA
withstand current :
minimal 20 kA
Maximum fault level :
Toleransi 10%
o KABEL PENERIMA DAYA
1) Tegangan : sesuai dengan tegangan masukan;
4) Isolasi lapisan luar, dalam dan inti : minimal PE; Harus Kedap Air;
Rated secondary : 5A
current
o TRAFO TEGANGAN
Standard : IEC 60 044-2 atau setara
PERALATAN PENURUN
TEGANGAN
PERALATAN
PENYEARAH
PERALATAN DC
TRANSFORMATOR 20 KV/1200
Harus mampu bekerja pada kondisi beban :
a. 100 % kontinu/terus – menerus;
b. 150 % selama 2 jam;
c. 200 % selama 5 menit; dan
d. 300 % selama 1 menit.
Mempunyai tap tegangan masukan ±10 % dari tegangan nominal
Taping primer trafo yaitu 22 kV, 21 kV, 20 kV, 19 kV dan 18 kV,
sedangkan sisi sekunder terdiri dari dua lilitan 3 phase dengan
tegangan 1200 V.
Minimal dilengkapi proteksi deteksi gas, dielektrik level, tekanan
dan temperatur.
TRANSFORMATOR 20 KV/1200
Type : ONAN
Kapasitas : 4530 kVA
Rated insulation voltage : 24 kV
Operating voltage of primary, tap N : 20 kV
Frequency : 50 Hz
Rated voltage sekunder on tap N (no load, L-L) : 1200 V
Voltage adjusment in pimary : +10 %
Maximum induction on tap N at rated voltage : 1,8 V
Primary current with In at tap N : 102 A
Primary current for peak at 3 In for 1 munute on tap N : 308 A
Secondary current on tap N – for In : 100 %
a. Untuk 2 hour : 150 %
b. For 5 minute : 200 %
c. For 1 minute : 300 %
Temperature rise (winding) : ≤600 C (resistance method)
(Insulation oil) : ≤500 C (Thermometer method)
Accessories - Protection relay : DGPT
Off – circuit tap – changer : 1 Set
AUX TRANSFORMATOR 20 kV/380 V
Auxiliary transformer 20 kV /380 V digunakan untuk peralatan kontrol gardu traksi
dan sebagai sumber daya sistem persinyalan dan pada Transformator
menggunakan isolator type elastimold (indoor)
Type : ONAN
Kapasitas : 50 kVA
Coupling :Yzn 11
Phase :3
Hight Voltage (Primer Voltage) : 20 kV
low Voltage (Secondary Voltage) : 380/ 220 V
Voltage adjusment in pimary : +10 %
Standart and regulation : IEC 60076 atau setara
AUX TRANSFORMATOR 6 kV/380 V
Transformator cadangan 6 kV/380 V digunakan hanya dan jika trafo 20 kV/380 V
rusak ataupun mati karena sumber PLN hilang. Hal ini sering terjadi karena
pasokan listrik dari PLN tidak selalu ada. Transformator menggunakan isolator
type elastimold (indoor). Sehingga perlu di pasok sumber 6 kV dari gardu yang
lain. Dengan karakteristik transformator :
Type : ONAN
Kapasitas : 50 kVA
Coupling/vektor :Yzn 11
Phase : 3 phase
Hight voltage (primer voltage) : 6 kV
Low voltage (secundary voltage) : 400 V
Standart and regulation : IEC 60076 atau setaranya
PANEL PENERIMA
PERALATAN PENURUN
TEGANGAN
PERALATAN
PENYEARAH
PERALATAN DC
Harus memperhatikan jarak dalam ruangan minimal
100 cm antara dinding dengan kubikel untuk
memudahkan perawatan;
Saluran kabel penerima dan keluaran harus tertutup
Dioda rectifier menggunakan sistem full wave
rectifier dengan 12 pulsa.
Bahan dasar dioda adalah silicon dan ditempatkan
dalam panel dilengkapi pendingin heatsink yang
cukup serta exhaust vent untuk mengeluarkan
udara panas.
Pendinginan dapat berupa udara murni/ natural cooling atau
heat pipe atau minyak / oil immersed self –cooled nitrogen gas.
Harus mampu bekerja pada kondisi beban :
a. 100 % kontinu/terus – menerus;
b. 150 % selama 2 jam;
c. 200 % selama 5 menit; dan
d. 300 % selama 1 menit.
Hubungan Dioda: 3 fasa sistem jembatan dengan Gelombang
Penuh minimum 12 pulsa.
Kapasitas minimal : 4000 kW
Tipe : Indoor
Tegangan output nominal : 1500 V DC
Tegangan input : 1200 V
Jumlah phasa : 3 phasa x 2 (paralel)
100% terus menerus
Kapasitas pembebanan : 150 % untuk 2 jam
200 % untuk 5 menit
300 % untuk 1menit
: 2600 A atau sesuai dengan
Arus output nominal kapasitas
Ambient temperature : + 40 C0
Max peak reverse voltage : 4500 V DC
Level proteksi : IP 20
PANEL PENERIMA
PERALATAN PENURUN
TEGANGAN
PERALATAN
PENYEARAH
PERALATAN DC
Sistem tegangan DC 1500 V
Nominal voltage : 1500 V
Rated voltage : 2000 V
Insulation level : 20kV (impulse)
Point-to-Point
Communication Line
• Pengujian dilakukan pada tiap titik titik arrester, grounding trolley dan grounding OHGW;
• Pengukur tahanan tanah dilengkapi dengan penghubung dan dua batang besi panjang 30 cm;
• Batang elektroda tanah dilengkapi dengan klem penambat, lepaskan dari saluran penghubung
ketanah yang tertambat;
• Melakukan pemancangan dua batang besi sejajar dengan batang pentanahan;
• Menghubungkan alat ukur tanah lewat kabel penghubung dengan batang besi yang ditanam;
• Melakukan pengukuran tahanan tanah sesuai petunjuk/ manual peralatan yang tersedia;
• Hasilnya alat ukur tanah harus dapat menunjukan nilai standar minimal sebesar ≤1 ohm.
Messenger Wire
V-Truss Feeder Wire`
beam Trolley Wire
Disconnectin
g Switch
Pole
Rel Rel
1 4
1 Messenger ST 135
Messenger ST 90 5
3 6
Insulator
Trolly wire 84
• Sistem Penyulang
• Sistem Katenari
• Fasilitas Pendukung
• Proteksi
penempatan
tiang trolly
s
kawat Trolly d
d d
(R-d)
2
S
d=
16R
System Over Head Catenary
7
1 Tiang penyangga 3
6
2 Ground wire 8
3 4
Feeder wire
4 Messenger wire
5 Trolly wire 9
10 5
6 Feeding branch
7 Cantilever
9 Isolator Stem 11
10 Pull-off
11 Rel
Over Head Ground
Wire
Kawat pemikul
(Messenger)
Kawat Penggantung
(Hanger)
Kawat Penghantar
(Trolly Wire)
Pull-off / pengait
kawat trolly
Cantilever
Bah Luas A Bah Luas A Bah Luas A Bah Luas A Bah Luas A Bah Luas A
an (mm2) an (mm2) an (mm2) an (mm2) an (mm2) an (mm2)
GT
1 Belanda 107 BC 95 BC 240 St 35 - - - -
Cu
150
GT
2 Jepang 110 St 90 BC 185 St 55 St 55 Cu 35
Cu
300 90
325 135
GT
3 Perancis 107 Bz 116,24 BC 261,54 St 56 St 90 St 50
Cu
SIMPLE CATENARY
Feeder Wire
Insulator
Messenger Wire
Hanger
Wire
Trolley Wire
Hanger
Kawat Trolley
90
Jarak rata-rata antar Tiang 50 – 60 m
Jenis - Jenis Tiang : Tiang Beton (Concrette), Tiang Steel
Mast (H-Beam, Tiang Q, AR, AF)
Posisi kawat Trolley dipasang Zig-Zag dengan deviasi
maksimum 300 mm
Tinggi maksimum kawat Trolley = 5,7 m
Tinggi nominal kawat Trolley = 5,3 m
Tinggi minimum kawat Trolley = 4,3 m
91
Peralatan Transmisi Tenaga Listrik untuk arus searah
paling sedikit meliputi:
1. Sistem Penyulang;
2. Sistem Katenari;
3. Fasilitas Pendukung;
4. Proteksi; dan
5. Jaringan Distribusi Daya
GUY STAY ST. 90 mm2 V-TYPE GUY STAY ST. 90 mm2 SINGLE TYPE
W ire
nger
M esse
ire
Messenger Wire yW
Troll
Trolly Wire
FRP
TROLLEY TROLLEY
TROLLEY TROLLEY
Cu.300mm²
St.90mm² Tension 1200kgf
Tension 1000kgf Penyulang daya
Pemikul beban trolley wire listrik ke trolley wire
dan material lain
Isolasi elektrik
Feeder Wire Insulator
Messenger Wire
Hanger
Wire
Trolley Wire
- Menggantung trolley wire
- Mempertahankan kedudukan
- Konduktor arus listrik lurus trolley wire
- Saluran kontak dengan
pantograph KRL
Cu.110mm²
Diameter 12.34mm, (110mm²)
Diameter 12.24mm, (107mm²)
Tension 1000kgf
Arrester Grounding
OHGW Pull-off
Pelindung jaringan
dari petir
LR
Hanger
Trolley Wire
Insulator
Stem Insulator
Trolley Wire
Tensi = 900 kg
Ketinggian dari permukaan rel:
standar = 5300
Minimum = 4250 mm
Maksimum = 5700 mm
Gradien:
Main track = lebih kecil dari 5 /mil
Side track = lebih kecil dari 15 /mil
Deviasi:
Track lurus = 200 mm
Track lengkung = 300 mm
Panjang maksimum setiap seksi pematian troli= 1600 m
TRANSMISI LISTRIK
LIGHTNING ARRESTER
FEEDER WIRE
1 4
5
3 2 3
5 NO ARTICLE TYPE QTY
7
6 1 Connecting Fitting For Lighning Arrester 1
for CU.300mm2 x 2
7 6 2 Hard Drawn Copper Stranded - CU.35 mm2 As recuired
Conductor
3 Lightning Arrester DC. 1500 V 1
6 Trolly Wire
1
2
51
TENSI MAKSIMAL : 3.900 kgf
°
PEMUAIAN PER 250mm : 3,0%
KONDUKTIFITAS : 97,5%
1,7
27°
12,34
DIAMETER : 12,34mm
DIAMETER : 8,1 mm
LUAS PENAMPANG NOMINAL : 73,5 mm2
12,34 TENSI MAKSIMAL : 2.574 kgf
DEAD-END FIXED TYPE
Messenger Wire
Messenger Wire
Trolly Wire
Trolly Wire
Messenger Wire
Trolly Wire
LR
Rigid cantilever(single angle) Rigid cantilever(Double angle)
Tipe Pulley
Mess
Trolly
WTS 110
Tipe Spring
AUTOMATIC TENSIONING DEVICE FIXED TYPE
AUTOMATIC TENSIONING DEVICE PULLEY TYPE
Messenger Wire
Trolley Wire
Messenger Wire
Trolley Wire
Trolly 1
90 mm
H2 H1 Trolly 2
Track 1
Track 2
Standar : H = H 2-H 1 3 0 mm
Sistem Penyulang / System Feeding terdiri dari :
Kawat Penyulang/ Feeder Wire;
Cabang Penyulang/Feeding Branch; dan
Saklar Pemisah/Disconnecting Switch.
Over Head Ground Wire
Kawat Pembumian
Cantilever
Berfungsi untuk menyangga / memikul messenger
wire (kawat pemikul)
CANTILEVER
Messenger Wire
Berfungsi untuk mengantarkan daya listrik ke
kawat trolley melalui cabang penyulang/feeder
branch (setiap 250 m)
Feeder wire
1. Tiang;
2. Pengikat/ Pole Band;
3. Temberang;
4. Isolator
5. Batang Penyangga;
Proteksi
1. Kawat Pentanahan Atas;
2. Arester; dan
3. Sistem Pentanahan/ Grounding
Penegang kawat
trolly / ATD
Tiang
Proteksi terdiri dari :
Kawat Pentanahan Atas;
Arester; dan
Sistem Pentanahan/ Grounding.
LIGHTNING
ARRESTER
LIGHTNING
FEEDER WIRE ARRESTER
LIGHTNING
ARRESTER
GROUNDING
E
RUANG BEBAS
2500
BATAS IV ( +6200 )
1950 + 6045
TINGGI KAWAT TROLLY MAXIMAL +5900
1950
BATAS III ( +5000 )
+ 4845
1300 BATAS II ( + 4700 )
1100
BATAS I ( + 4500 )
TINGGI KAWAT TROLLY MINIMAL +4300 + 4320
+ 4120
+ 4050
2550
+ 3550
1950 1950
1300 1600
+ 1000
+ 750
1530
1300 + 450
14 Jarak bebas dari sinyal dan saluran telekom ke sistem saluran atas. 1.200
15 Jarak bebas tiang di peron variable tergantuang dari lebar peron. 4.100 - 5.000
16 Tinggi minimum kawat kontak dalam kaitannya dengan tinggi lokomotif, tinggi 4.300
pantograf dalam keadaan diturunkan, kelonggaran untuk pemeliharaan jalan
rel.
SIZE
NO DESCRIPTION
(mm)
21 Jarak aman horizontal antara kawat troli pada pemisah petak. 300
22 Jarak aman vertikal antara dua kawat troli pada pemisah petak. 380 - 400
23 Jarak aman horizontal antara kawat troli pada sambungan petak. 150
24 Tinggi kawat troli yang dinaikkan terhadap kawat troli terusan normal pada 300
sambungan petak.
Luas penampang kawat trolly yang sudah ada saat ini untuk
sistem Eropa 107 mm2 dan sistem Jepang 110 mm2. Kawat trolly
dipasang/ digantungkan dengan hanger, jarak hanger ke hanger 5
meter dan tinggi hanger minimal 15 cm.
Pemasangan kawat trolly di atas rel pada ketinggian standar 5,3
meter, ketinggian maksimum 5,7 meter dan ketinggian minimum
4,3 meter.
Pengujian terhadap tinggi trolly dilakukan di lintas untuk
mengetahui apakah tinggi kawat trolly masuk kategori standar,
minimum atau di atas tinggi maksimum yang bertujuan untuk
menghindari percikan api dan loss daya bagi KRL
Pemasangan zig-zag kawat trolly dimaksudkan agar
keausan daripada slay collector/ permukaan bagian
atas pantograp KRL yang selalu bersentuhan
dengan kawat trolly merata. Zig-zag yang ada pada
jalan lurus 300 mm dan lengkung 200 mm.
Pengujian dilakukan di lintas untuk mendapatkan
informasi mengenai deviasi dari kawat trolly
PERALATAN PENGUJIAN INSTALASI LISTRIK
• Pengujian dilakukan pada tiap titik titik arrester, grounding trolley dan grounding OHGW;
• Pengukur tahanan tanah dilengkapi dengan penghubung dan dua batang besi panjang 30 cm;
• Batang elektroda tanah dilengkapi dengan klem penambat, lepaskan dari saluran penghubung
ketanah yang tertambat;
• Melakukan pemancangan dua batang besi sejajar dengan batang pentanahan;
• Menghubungkan alat ukur tanah lewat kabel penghubung dengan batang besi yang ditanam;
• Melakukan pengukuran tahanan tanah sesuai petunjuk/ manual peralatan yang tersedia;
• Hasilnya alat ukur tanah harus dapat menunjukan nilai standar minimal sebesar ≤1 ohm.
as rel
penempatan
tiang trolly
s
kawat Trolly d
d d
(R-d)
R sumbu track
S2
d=
16R
300 mm
JARINGAN CATENARY JENIS V TRUSS BEAM
Pantograph KRL nyangkut
Kawat LAA putus
Isolator retak/ pecah
Pencurian rail connector
Pencurian kabel pembumian
Pemcurian kabel negatif/ minus
Pohon tumbang
Portal perlintasan putus tersangkut kendaraan
Kabel-kabel intercome
Salah pengoperasian DS