Anda di halaman 1dari 17

High Voltage Test &

Measuring Techniques
BY AVIV AL RASYID
Teori Dasar Pengujian Tegangan
 Pada pengujian tegangan, sebuah kabel diasumsikan sebagai sebuah kapasitor dimana konduktor dan kawat
screening/metal sheath/air sebagai 2 lempeng logam dengan material isolasi sebagai bahan dielektriknya.

 Pengujian tegangan dilakukan dalam kondisi open circuit atau tidak ada arus yang mengalir pada konduktor.

 Besar kapasitan kabel akan menentukan besar arus charging yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian tegangan.

Screening/
Konduktor metal
sheath
Teori Dasar Pengujian Tegangan
 Pada kabel HV besar kapasitan dapat ditentukan dengan 2 cara:
 Perhitungan:

Dimana:
C : Kapasitan kabel (F/m) Ich : Arus charging (A)

Ɛ0 : Permitivity ruang hampa (8.854 x 10-12 F/m) Ɛr : Permitivity relatif material

r0 : radius isolasi ri : radius innersemiconductor


ω : Frekuensi Angular (2πf)

 Pengukuran:
Pengukuran dilakukan dengan mengukur besar kapasitan antara konduktor dan kawat screening dengan menggunakan
alat ukur kapasitan seperti multimeter.
Teori Dasar Pengujian Tegangan
 Contoh Soal:  Jawab:
Sebuah kabel HV 87/150 (170) kV tipe N2XCK2Y 1 x Dis = Di : 43.8 mm Din = D0 : 83.8 mm
1000 mm² memiliki spesifikasi:
Diameter konduktor : 39.2 mm
C = 0.00214 x 102 µF/km
Diameter innersemikonduktif : 43.8 mm
C = 0.214 µF/km = 0.214 nF/m
Diameter insolasi : 83.8 mm
Tentukan kapasitan (C) kabel dan arus charging (Ich) jika
diketahui panjang kabel adalah 500 m dengan permittivity
XLPE (Ɛr) adalah 2.5 ! Ich = 2,923,026 x 10-6 A = 2.923 A
HV AC Test
 HV AC test dengan transformer pengujian (ACT)
 Transformer pengujian tipe tank
 Transformer pengujian tipe silinder
 Transformer pengujian dengan isolasi SF6
 Transformer pengujian bertingkat
 HV AC test dengan rangkaian resonant (ACR)
 Inductance-tuned Resonat Circuits of Fix Frequency (ACRL)
 Frequency-tuned Resonant Circuits of Variable Frequency (ACRF)
Resonant HV AC Test System
 Pada prinsipnya resonan reaktor bekerja berdasarkan sistem rangkaian resonansi yang dihasilkan dengan
memodifikasi induktansi pada reaktor untuk mengkompensasi arus kapasitif dari sebuah beban kapasitif
seperti pada kabel dengan frekuensi natural (f₀):
Jenis – Jenis Rangkaian Resonant HV
Ada 2 jenis rangkaian resonant yang digunakan dalam pengujian HV:
 Inductance-tuned Resonant Circuits of Fix Frequency (ACRL)
 Pada sistem ini, titik resonansi dicapai dengan mengubah induktansi pada reactor HV hingga frekuensi natural f ₀ identik dengan frekuensi feeding f F.
Induktansi pada reaktor dapat diubah dengan mengubah jarak gap pada magnetic core.

 Frequency-tuned Resonant Circuits of Variable Frequency (ACRF)


 Pada sistem ini, reaktor tidak memiliki core gap sehingga induktansi pada reaktor akan bernilai tetap dan titik resonansi dicapai dengan mengubah-ubah
frekuensi natural f₀ pada exiter transformer. Pengubahan frekuensi natural f ₀ berdasarkan besar kapasitan kabel (objek uji) yang akan diuji. Semakin
besar kapasitan kabel maka akan semakin kecil frekuensi yang dibutuhkan begitu juga sebaliknya.
Inductance-tuned Resonant Circuits of Fix Frequency (ACRL)
Inductance-tuned Resonant Circuits of Fix Frequency (ACRL)

 Induktan pada reaktor sebanding dengan kuadrat jumlah lilitan (w²), permeability (µ₀) dari celah udara pada
gap, luas penampang (A) pada magnetic core gap dan berbanding terbalik dengan lebar gap (a) dengan k
sebagai faktor kesebandingan.

 Sehingga semakin besar induktan (LMax) diperoleh dengan memperkecil lebar gap (aMin) beban kapasitan
minimal (CMin) dan begitu juga sebaliknya.
 Dengan semakin lebar jarak gap maka fluk magnet dan losses (rugi-rugi) juga akan semakin meningkat,
dengan induktansi non linier dan penurunan Quality Factor (Q).
 Oleh karena itu, dilakukan pembatasan pada batas maksimum lebar gap amax/amin ≈ 20.
 Biasanya, sebuah rangkaian resonansi dilengkapi dengan sebuah beban kapasitif dasar (Cb) yang nilainya sama
atau lebih besar dari beban kapasitif minimum (Cmin) pada rangkaian. Sehingga rangkaian dapat beroperasi
meskipun tanpa beban kapasitif. Kondisi ini sangat bermanfaat ketika rangkaian dioperasikan tanpa beban
untuk keperluan pemeriksaan.
Frequency-tuned Resonant Circuits of Variable Frequency (ACRF)
Frequency-tuned Resonant Circuits of Variable Frequency (ACRF)

 Pada sistem ini, reaktor tidak memiliki core gap sehingga induktansi pada reaktor akan bernilai tetap dan titik
resonansi dicapai dengan mengubah-ubah frekuensi natural f₀ pada exiter transformer.
 Pengubahan frekuensi natural f₀ berdasarkan besar kapasitan kabel (objek uji) yang akan diuji. Semakin besar
kapasitan kabel maka akan semakin kecil frekuensi yang dibutuhkan begitu juga sebaliknya. Kondisi ini sesuai
dengan persamaan:
dan
 Sehingga arus maksimal yang dibutuhkan pada pengujian adalah:

 Sehingga besar daya kapasitif maksimum pada adalah: . Karena sistem kelistrikan umumnya menggunaka
frekuensi 50/60 Hz maka:
Frequency-tuned Resonant Circuits of Variable Frequency (ACRF)

 Pada sistem ini Quality Factor lebih tinggi dibanding inductance-tuned, karena pada sistem ini nilai induktansi
pada reaktor konstan sehingga loncatan-loncatan fluk magnet berkurang yang pada akhirnya dapat
meminimalisir rugi-rugi daya (power losses).
 Pada sistem ini quality factor rata-rata bernilai 50 – 150.
 Pada sistem ini frekuensi diatur menggunakan sebuah konverter frekuensi statis.
 Daya AC tiga fasa yang masuk pada input sistem disearahkan (DC) dengan menggunakan rectifier. Kemudian
sebuah rangkaian transistor daya yang dibantu dengan rangkaian osilasi dan filter HV akan mengubah
tegangan DC menjadi tegangan AC dengan sudut daya 90° dengan bentuk sinusoidal sempurna.
 Tegangan ini kemudian masuk ke tranfo eksitasi untuk kemudian masuk ke reaktor. Pada sistem ini
pengontrolan frekuensi harus mampu dengan tingkat ketelitian tinggi (±0.1 Hz).
HV AC Test System Berdasarkan Rangkaian Resonan
 Dalam sebuah rangkaian resonansi seri, reaktor HV dihubungkan secara seri dengan lilitan HV pada trafo

eksitasi
 Rangkaian resonansi paralel diaplikasikan hanya pada pengujian khusus dengan bahan uji memiliki beban

kapasitif yang sangat besar dengan tegangan uji yang kecil.


 Pada rangkaian ini reaktor HV dihubungkan secara paralel dengan trafo eksitasi sehingga pengontrolan

tegangan dilakukan pada trafo eksitasi.


 Karena rangkaian dihubungkan secara paralel maka Quality Factor (Q) menjadi:
HV AC Test System Berdasarkan Rangkaian Resonan
 Pada sebuah pengujian tegangan pada dasarnya terdapat 2 jenis Quality Factor yaitu:
 Quality Factor system (QF)
 Quality Factor test object (QT)

 Untuk menghitung Quality factor total digunakan persamaan:


Rangkaian HV Resonant Reactor

500 kV

250 kV

4 µF 4 µF 4 µF
30 kV Test
Object

380 V 15 kV
500 V 1000 V 1000 V
400 kVA
KVM KVM
ARC PD
Spesifikasi HV Resonant Reactor
 Reactor :
 Single :
 Inductance (L) : 26.5 ~ 530 H
 Capacitance (C) : 17.5 ~ 356 nF
 Paralel :
 Inductance (L) : 13.3 ~ 270 H
 Capacitance (C) : 35 ~ 712 nF
 Arus (I) : 56 A
 Seri :
 Inductance (L) : 53 ~ 1080 H
 Capacitance (C) : 8.9 ~ 178 nF
 Arus (I) : 28 A

Note :
 Sebelum melakukan pengujian pastikan kapasitan kabel lebih rendah dari kapasitan reactor (seri/parallel/single)
 Kapasitan reactor seri = ½ kapasitan reactor single
 Kapasitan reactor parallel = 2 x kapasitan reactor single
HV AC Test System Berdasarkan Rangkaian Resonan
 Contoh soal: Jawab:
Sebuah HV resonant test system akan digunakan untuk melakukan uji Total beban kapasitif:
rutin terhadap kabel XLPE dengan panjang 400 m dengan teganga uji Vt
Ct = Cl + Cs = (260 pF/m x 400) + 4 nF = 108 nF
= 280 kV/50 Hz.
Adapun kapasitansi kabel adalah : 260 pF/m, dan kapasitan devider,
beban dasar, dan kopling kapasitor adalah 4 nF. Quality Factor:
Pengujian dilakukan dengan menggunakan water terminal yang Qt = 2πf x Ct x Rp = 2 x 3.14 x 50 Hz x 108 nF x 3.6 MΩ = 121
memiliki resistan (Rp) 3.6 MΩ dengan beban 22 kW.
Q = (Qf x Qt)/(Qf + Qt) = (70 x 121)/(70 + 121) = 44.3
Alat uji diasumsikan memiliki Quality factor supply sebesar 70.
Hitung tegangan dan daya yang harus disuplai oleh trafo eksitasi !
Daya untuk pengujian:
St = 2πf x C x Vt² = 2 x 3.14 x 50 Hz x 108 nF x (280 kV)²
= 2650 kVA

Eksitasi:
Vf = Vt/Q = 280 kV/44.3 = 6.3 kV
Pf = Pt/Q = 59,82 kW

Anda mungkin juga menyukai