Anda di halaman 1dari 14

SALURAN TRANSMISI

Saluran transmisi didefinisikan sebagai alat untuk menyalurkan energi


elektromagnet dari suatu titik ke titik lain. Saluran transmisi dapat berupa
kabel koaxial, kabel sejajar/twinlead, bumbung gelombang, optik, dan
sebagainya.
Macam-macam saluran transmisi umumnya ditentukan dari daerah frekuensi
operasi, kapasitas daya yang disalurkan, maupun redaman saluran per
meter.
Contoh saluran transmisi adalah : kabel PLN, kabel penghubung antara sentral
yang bisa berbentuk serat optik, kabel koax, strip line, dsb.Saluran
transmisi biasanya bekerja dalam range kHz – GHz.
Lanjutan
• Tahanan R adalah tahanan nyata penghantar,
induktansi L adalah induktansi kawat dan
kapasitansi C adalah kapasitansi yang terbentuk
antara kawat dengan kawat ( kabel pita ) dan
kawat dengan pelindungnya ( kabel koaksial)
Parameter Saluran Transmisi
• Resistansi(R) satuan Ohm/m
resistansi seri selalu muncul (pada suhu ruangan/25°C ) dalam konduktor
karena konduktor sempurna dalam praktek belum ada (pada temperatur
ruangan).Hambatan yang dihasilkan resistor disebut sebagai resistansi.

• Induktansi(L)satuan H/m :
Ketika suatu sumber tegangan dihubungkan ke dua konduktor, suatu aliran
arus muncul karena aliran muatan dalam saluran. Akibatnya medan
magnetic muncul (mengikuti aturan arah sebuah skrup/aturan tangan
kanan), yang berbanding lurus terhadap arus tersebut, menglilingi
konduktor. Lingkaran flux yang menyertai per satuan arus I disebut
induktansi, L.
hambatan yang dihasilkan oleh induktor biasa disebut reaktansi induktif
yang disimbolkan dengan XL,
• Kapasitansi (C) s/m
Suatu muatan pada konduktor berbanding lurus terhadap perbedaan
potensial (tegangan). Akibatnya saluran mempunyai kapasitansi
Lanjutan
hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor disebut raktansi kapasitif yang sering
disimbolkan dengan XC.
Besar hambatan gabungan yang dihasilkan dalam rangkain seri RLC disebut
hambatan total atau impedansi.Impedansi ZO (mpedansi karakteristik)
Impedansi karakteristik merupakan perbandingan tegangan dan arus pada
saluran dalam keadaan tidak ada pantulan atau untuk gelombang berjalan.
LANJUTAN
VSWR (Voltage standing wave ratio
• VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) VSWR adalah rasio
perbandingan antara gelombang datang dan gelombang
pantul dimana kedua gelombang tersebut membentuk
gelombang berdiri. Gelombang berdiri (Standing Wave)
merupakan gabungan antara refleksi dan interferensi yaitu
geombang pantul menginterferensi gelombang datang
sehingga fasa gelombang datang terganggu oleh gelomabang
pantul yang mengakibatkan gelombang datang mengalami
kerusakan. Semakin tinggi nilai VSWR berarti performansi dari
antena tersebut semakin tidak baik atau gelombang yang
terinterferensi semakin besar
• VSWR merupakan parameter yang juga sebagai penentu
matching antara antena dan transmitter.
Lanjutan
• Kondisi yang paling di harapkan untuk nilai VSWR terbaik yaitu bernilai 1
namun untuk nilai VSWR paling besar yang bisa di toleransi berdasarkan teori
yaitu bernailai 2. BUKTIKAN ???
• Berdasarkan perhitungan dan teori niali VSWR diproleh dengan rumus dasar
sebagai berikut
• VR = Tegangan Pantul
• VT = Teganagan yang di transmisikan
• PR = Daya Pantul
• PT = Daya yang di transmisikan
• V0+ = Tegangan Gelomabang yang di transmisikan
• V0- = Tegangan Gelomabng yang di pantulkan
Lanjutan
Return Loss
• Return loss adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui
berapa banyak daya yang hilang pada beban dan tidak kembali sebagai
pantulan. Retrurn loss pada dasarnya memiliki asal yang saling bersinergi
dengan VSWR yaitu terjadi disebabkan oleh pencampuran antara gelombang
yang ditransmisikan dan gelombang yang di panutulkan yang sama-sama
menentukan matching antara perangkat transmiter dengan antena.

• Kondisi yang paling di harapkan untuk nilai Return loss terbaik yaitu kurang
dari -10dB karena menyatakan nilai kehilangan suatu daya namun jika dilihat
dalam pengolahan data matematis nilai dari return loss dinyatakan dengan
nilai positif. Jadi nilai return loss maksimum yang di perbolehkan adalah
bernilai 10dB.
Dalam perumusan, daya pantul maksimum antena berjumlah 10% = 10/100
dari daya yang ditransmisikan. Mengapa??
Lanjutan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi return loss :
• Tidak samnya Impedansi saluran dengan impedansi antena
• Kerusakan pada feeder antena
• Kerusakan pada conector media transmisi
• Tidak sesuai antara conector ntena dengan conector media transmisi

• Rumus Return Loss :


Return Loss
• Dalam perumusan, daya pantul maksimum antena berjumlah
10% = 10/100 dari daya yang ditransmisikan. Mengapa?? Dapat
dihitung menggunakan rumus daya...
• Rumus nilai daya : RL(dB) = 10 log PR / PT
= 10 log 10/100
= 10 log 0,1
= -10 dB
Return Loss
• Rumus Return Loss :

Buktikan???
Contoh Soal

Tentukan nilai arus efektifnya


Tugas KE 2

tentukan nilai beda potensialnya :

Anda mungkin juga menyukai