Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI

Judul Percobaan : Modulasi Analog


Nama Praktikan (NPM) : Handika Al Falaq (1615031070)
Nama Asisten (NPM) : Haryo Widoseno Sudarman (1415031059)
Fitri Lestari (1515031053)
Kelompok :5
No Catatan Tanggal TTD
1 Praktikum 20/04/2018
2 ASS 1 25/04/2018
+Gambar proses AM, FM, dan
PM
+Penjelasan modulasi lebih
lengkap
+Kesimpulan

Bandar Lampung,
Asisten

______________________
NPM.
PEMBAHASAN

Modulasi adalah suatu proses penumpangkan informasi kepada sinyal carrier


(pembawa) yang mana sinyal carrier tersebut akan berubah sesuai dengan sinyal
informasi. Sedangkan analog adalah suatu jenis sinyal dengan menggunakan
prinsip sinyal sinusoidal. Sehingga modulasi analog adalah proses penumpangan
sinyal informasi yang berbentuk analog (dalam bentuk sinusoidal) ke sinyal
carrier, yang mana sinyal carrier-nya akan menyesuaikan bentuknya dengan
sinyal informasi.

Demodulasi atau kebalikan dari modulasi yang merupakan proses pemisahan


sinyal informasi dari sinyal carrier (pembawa) yang menggunakan sebuah alat
yang bernama demodulator sehingga sinyalinformasi yang telah terpisah akan
dapat ditampilkan kembali sesuai dengan yang dikirimkan

Terdapat tiga jenis modulasi analog, yaitu:

a. AM (Amplitudo Modulation)

Modulasi amplitudo merupakan proses merubah-ubah amplitudo gelombang


pembawa sesuai dengan perubahan amplitudo gelombang informasinya, tetapi
frekuensi dan phasanya tetap.

b. FM (Frequency Modulation)

Modulasi frekuensi merupakan proses merubah-ubah frekuensi gelombang


pembawa sesuai dengan perubahan amplitudo gelombang informasinya, tetapi
amplitudo dan phasanya tetap.

c. PM (Phase Modulation)

Modulasi amplitudo merupakan proses merubah-ubah phasa gelombang pembawa


sesuai dengan perubahan amplitudo gelombang informasinya sebesar 180 derajat,,
tetapi frekuensi dan phasanya tetap.
Berdasarkan percobaan AM, FM dan PM yang telah dilakukan maka didapat
sebuah hasil yaitu

1. Hasil percobaan modulasi amplitude (AM)


1.1. Hasil percobaan modulasi amplitudo (AM) dengan Fs:10.000 dan Fc:300

Gambar 1.1. Hasil percobaan modulasi amplitudo (AM) dengan Fs:10.000 dan
Fc:300

Berdasarkan gambar 1.1 hasil percobaan modulasi amplitude dengan Fs:10.000


dan Fc:300 dimana gambar paling atas merupakan gambar gelombang informasi
dengan amplitude sebesar 2, gambar yang ditengah gambar gelombang carrier dan
yang paling bawah dengan amplitude 2, dan gambar paling bawah merupakan
gambar gelombang sinyal informasi yang telah dimodulasi amplitudonya disaat
amplitude sinyal informasi berada dibagiantertinggi dan terendah makan modulasi
amplitudonya akan membentuk gelombang tetapi disaat amplitude sinyal
informasi di nol maka sinyal informasi yang telah termodulasi akan menjadi nol.
1.2. Hasil percobaan modulasi amplitudo (AM) dengan Fs:19.000 dan Fc:900

Gambar 1.2. Hasil percobaan modulasi amplitudo (AM) dengan Fs:19.000 dan
Fc:900

Berdasarkan gambar 1.2 hasil percobaan modulasi amplitude dengan Fs:19.000


dan Fc:900 dimana gambar paling atas merupakan gambar gelombang informasi
dengan amplitude sebesar 2, gambar yang ditengah gambar gelombang carrier dan
yang paling bawah dengan amplitude 2, dan gambar paling bawah merupakan
gambar gelombang sinyal informasi yang telah dimodulasi amplitudonya disaat
amplitude sinyal informasi berada dibagiantertinggi dan terendah makan modulasi
amplitudonya akan membentuk gelombang tetapi disaat amplitude sinyal
informasi di nol maka sinyal informasi yang telah termodulasi akan menjadi nol.

Terdapat perbedaan antara hasil percobaan modulasi amplitudo (AM) Fs:10.000


dan Fc:300 dengan hasil percobaan modulasi amplitudo (AM) dengan Fs:19.000
dan Fc:900 dimana hasil sinyal informasi termodulasi pada percobaan kedua lebih
rapat dari percobaan pertama tetapi amplitude dan phasanya sama.
2. Hasil percobaan modulasi frekuensi (FM)

2.1. Hasil percobaan modulasi frekuensi (FM) dengan Fs:100 dan Fc:10

2.1. Hasil percobaan modulasi frekuensi (FM) dengan Fs:100 dan Fc:10

Berdasarkan gambar 2.1 hasil percobaan modulasi amplitude dengan Fs:100 dan
Fc:100 dimana gambar paling atas merupakan gambar gelombang informasi
dengan amplitude sebesar 2, gambar yang ditengah gambar gelombang carrier dan
yang paling bawah dengan amplitude 2, dan gambar paling bawah merupakan
gambar gelombang sinyal informasi yang telah dimodulasi frekuensinya disaat
gelombang informasi berada di titik positif maka pada gelombang yang
termodulasi akan tetap seperti sinyal carrier tetapi disaat sinyal informasi berada
di titik negative maka sinyal yang termodulasi akan membentuk gelombang yang
lebih rengang.
2.2. Hasil percobaan modulasi frekuensi (FM) dengan Fs:800 dan Fc:80

Gambar 2.2. Hasil percobaan modulasi frekuensi (FM) dengan Fs:800 dan Fc:80

Berdasarkan gambar 2.2 hasil percobaan modulasi amplitude dengan Fs:800 dan
Fc:80 dimana gambar paling atas merupakan gambar gelombang informasi
dengan amplitude sebesar 2, gambar yang ditengah gambar gelombang carrier dan
yang paling bawah dengan amplitude 2, dan gambar paling bawah merupakan
gambar gelombang sinyal informasi yang telah dimodulasi frekuensinya disaat
gelombang informasi berada di titik positif maka pada gelombang yang
termodulasi akan tetap seperti sinyal carrier tetapi disaat sinyal informasi berada
di titik negative maka sinyal yang termodulasi akan membentuk gelombang yang
lebih rengang.

Terdapat perbedaan antara hasil percobaan modulasi frekuensi (FM) Fs:100 dan
Fc:10 dengan hasil percobaan modulasi frekuensi (FM) dengan Fs:800 dan Fc:80
dimana hasil sinyal informasi termodulasi pada percobaan kedua lebih rapat dari
percobaan pertama tetapi phasanya sama.
3.1 Hasil percobaan modulasi Phase (PM) dengan Fs:100 dan Fc:10

3.1 Hasil percobaan modulasi Phase (PM) dengan Fs:100 dan Fc:10

Berdasarkan gambar 3.1 hasil percobaan modulasi phase dengan Fs:100 dan Fc:10
dimana gambar paling atas merupakan gambar gelombang informasi dengan
amplitude sebesar 2, gambar yang ditengah gambar gelombang carrier dan yang
paling bawah dengan amplitude 2, dan gambar paling bawah merupakan gambar
gelombang sinyal informasi yang telah dimodulasi frekuensinya disaat gelombang
informasi berada di titik positif maka pada gelombang yang termodulasi akan
merapat tetapi disaat sinyal informasi di titik negative maka sinyal yang
termodulasi akan semakin merengang gelombangnya atau phasanya.

.
3.1 Hasil percobaan modulasi Phase (PM) dengan Fs:100 dan Fc:10

Gambar 3.1 Hasil percobaan modulasi Phase (PM) dengan Fs:800 dan Fc:80

Berdasarkan gambar 3.1 hasil percobaan modulasi phase dengan Fs:800 dan Fc:80
dimana gambar paling atas merupakan gambar gelombang informasi dengan
amplitude sebesar 2, gambar yang ditengah gambar gelombang carrier dan yang
paling bawah dengan amplitude 2, dan gambar paling bawah merupakan gambar
gelombang sinyal informasi yang telah dimodulasi frekuensinya disaat gelombang
informasi berada di titik positif maka pada gelombang yang termodulasi akan
merapat tetapi disaat sinyal informasi di titik negative maka sinyal yang
termodulasi akan semakin merengang gelombangnya atau phasanya.

Terdapat perbedaan antara hasil percobaan modulasi phasa (PM) Fs:100 dan
Fc:10 dengan hasil percobaan modulasi phasa (PM) dengan Fs:800 dan Fc:80
dimana hasil sinyal informasi termodulasi pada percobaan kedua phasanya lebih
rapat dari percobaan pertama.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari percobaan modulasi analog ini adalah.

1. Modulasi merupakan sebuah proses penumpangan sinyal informasi ke sinyal


pembawa atau carrier dengan memodufikasi amplitude, frekuensi atau phasa
sinyal pembawa mengikuti sinyal informasi.

2. Modulasi analog memiliki 3 jenis yaitu AM (Amplitudo Modulation), FM


(Frequency Modulation) dan PM (Phase Modulation).

3. Pada modulasi amplitude terjadinya perubahan amplitude dimana karakterisik


sinyal pembawa mengikuti karakteritik sinyal informasi dimana yang berubah
adalah ampllitudenya

4. Pada modulasi frekuensi terjadinya perubahan amplitude dimana karakterisik


sinyal pembawa mengikuti karakteritik sinyal informasi dimana yang berubah
adalah frekuensinya.

5. Pada modulasi phasa terjadinya perubahan amplitude dimana karakterisik


sinyal pembawa mengikuti karakteritik sinyal informasi dimana yang berubah
adalah phasannya.

Anda mungkin juga menyukai