Saluran transmisi
•
Alat untuk menyalurkan energi elektromagnet dari suatu titik
ke titik lain. Sebagai contoh untuk mentransfer output sinyal
RF dari sebuah pemancar ke antena. Saluran transmisi ini
berperan mentrasnfer energi dari output pemancar ke antena
dengan rugi yang serendah mungkin.
•
Transfer energi yang optimal bergantung kepada karakteristik
fisik dan listrik (impedansi dan resistansi) dari saluran
transmisi.
•
Saluran transmisi dapat berupa kabel koaxial, kabel
sejajar/twinlead, bumbung gelombang, optik, dan sebagainya.
Aplikasi Saluran Transmisi
Setiap saluran transmisi mempunyai dua ujung.
Ujung pertama saluran terhubung kepada suatu sumber yang biasa
dinamakan sebagai ujung input (input end) atau ujung generator (generator
end).
Ujung yang kedua adalah ujung pemancar (transmitter end), ujung kirim
(sending end) dan sumber (source). Ujung lainnya dari saluran ini dinamakan
output atau ujung penerima (receiver end). Istilah lain dari ujung output
adalah ujung beban (load end) dan sink. Seperti gambar dibawah ini
Ujung1 Ujung 2
Frekwensi Rendah VS Frekwensi Tinggi
+ -
•
Pada frekuensi rendah, voltase dan arus akan
mempengaruhi seluruh elemen rangkaian pada
saat dan waktu yang sama .
•
Pada frekuensi tinggi, tegangan dan arus tidak
berpengaruh diseluruh elemen rangkaian.
•
Maka rangkaian harus dipecah menjadi bagian
kecil, dimana didalamnya berisi yang elemen
rangkaian yang dianggap sama.
•
Ini karena dimensi rangkaian sebanding dengan
panjang gelombang yang sesuai dengan rumus
gelombang:
λ=c/f
dimana,
c = kecepatan cahaya
f = frekuensi tegangan / arus
Parameter saluran transmisi
Konstanta primer saluran :
– R’, L’, G’, C’
•
Jika suatu saluran menggunakan suatu dielektrik
tertentumaka panjang gelombang bisa dituliskan :
Kecepatan Phasa (Vp)
Kecepatan Phasa (phase velocity / wave velocity/ velocity
of propagation) didefinisikan sebagai kecepatan dimana
gelombang merambat sepanjang saluran pada frekuensi
tertentu.
•
Skema saluran transmisi sering direpresentasikan dengan garis dua-kawat.
i(z,t)
V(z,t) z
Δz
Gambar 1: Tegangan dan arus definisi.
RΔz LΔz
GΔz CΔz v(z + Δz,t)
Δz
Gambar 2: elemen rangkaian ekuivalen
R = tahan per satuan Panjang seri, untuk review kedua konduktor (Ω / m)
L = induktansi seri per satuan Panjang, untuk review kedua konduktor, (H / m)
G = shunt konduktansi per satuan Panjang, Hertz S / m
C = shunt kapasitansi per satuan Panjang, di F / m
PERSAMAAN SALURAN TRANSMISI
•
L Induktansi seri menggambarkan total induktansi
diri dari dua konduktor.
•
C kapasitansi adalah Shunt karena dekat dari dua
konduktor.
•
R Resistansi seri merupakan hambatan yang
dikarenakan konduktivitas konduktor yang terbatas.
•
G konduktansi adalah Shunt karena kerugian
dielektrik dalam material antara konduktor.
•
Dengan menggunakan hukum tegangan Kirchhoff,
persamaan gelombang untuk V (z) dan I (z) dapat ditulis
sebagai:
d 2V z 2 d 2 I z
2
V z 0 [1] 2
I z 0 [2]
dz dz 2
dimana
j R jL G jC
[3]
PERSAMAAN SALURAN TRANSMISI
Solusi untuk Gelombang berjalan sesuai dengan Persamaan [2]
Dan [3] dimana persamaan sebelumhnya ditemukan sebagai:
V z V e 0
z z
V e
0
[4]
dimana
Re merupakan bagian real.
V(z) dan I(z) adalah phasor dalam bentuk besaran kompleks.
Dimana :
γ = α + j β adalah konstanta propagasi
α = konstanta redaman (N/z) (neper/unit panjang)
PERSAMAAN SALURAN TRANSMISI
Ø Z0 menentukan hubungan antara tegangan dan gelombang
saat ini
Ø Z0 adalah fungsi dari dimensi fisik dan r
Ø Z0 biasanya impedansi nilainya real (misalnya 50 atau 75 ohm)
1.5
1.2
50 ohm standar
1.1
nilai normal
1.0
0,9
0.8
0,5
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
impedansi karakteristik
untuk penerbangan koaksial (ohm)
PERSAMAAN SALURAN TRANSMISI
Hitunglah :
1. Karakteristik impedansi.
2. Propagasi konstan.
SOLUSI
R j L
Z0 [6]
G j C
2 j 2 109 8 10 9
0.5 10 3 j 2 109 0.23 10 12
50.31 87.72°
1.529 10 3 70.91°
769.24 10 4
158.63°
0.2774 79.31° 0.051 j 0.273