Anda di halaman 1dari 50

SAMPUL

TUGAS KOMUNIKASI
DIGITAL

OFDM DAN APLIKASINYA

OLEH :

DZUL FATUH APRIANTO (D411 14 025)

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

1
UNIVERSITAS HASANUDDIN

2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas dengan membahas OFDM(Orthogonal Frequency Division
Multiplexing) dan aplikasinya dalam bentuk paper.

Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua, teman-teman dan dosen mata kuliah
bersangkutan, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi kami sebagai penyusun tugas, sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, April 2016

Dzul Fatuh Aprianto

2
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................ 3
PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. KOMUNIKASI DIGITAL.....................................................................3
B. MODULASI DIGITAL.........................................................................9
C. MULTIPLEXING DAN MULTIPLE ACCSES..........................................14
D. OFDM DAN OFDMA........................................................................26
E. APLIKASI OFDM............................................................................. 34
BAB III..................................................................................................... 45
PENUTUP............................................................................................. 45
A. KESIMPULAN................................................................................. 45
B. SARAN.......................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 47

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebutuhan komunikasi data akses kecepatan tinggi memerlukan


broadband channels. Modulasi pembawa-jamak (Multicarrier Modulation)
merupakan suatu teknik yang dapat diandalkan untuk komunikasi data akses
kecepatan tinggi. Prinsip dasar modulasi pembawa-jamak adalah Frequency
Division Multiplexing (FDM). Sistem FDM memiliki beberapa kelemahan
antara lain memiliki efisiensi spektrum yang rendah karena membutuhkan
guard band yang cukup lebar agar terhindar dari interferensi antar
subpembawa.
Pada akhir tahun 1957 dikembangkan sistem transmisi data paralel
yang mampu meningkatkan efisiensi bandwidth. Guard band dihilangkan,
spektrum frekuensi subpembawa saling bersinggungan namun tidak saling
mengganggu. Sistem ini dikenal dengan nama Orthogonal Frequency
Division Multiplexing (OFDM). Sinyal-sinyal subpembawa pada OFDM
merupakan sinyal sinusoidal yang saling tegak lurus (orthogonal), sehingga
memungkinkan terjadinya persinggungan (overlap) pada domain frekuensi
tanpa menimbulkan interferensi.
OFDM merupakan sebuah teknik transmisi dengan beberapa
frekuensi (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). Pada
prinsipnya, teknik OFDM hampir sama dengan FDM (frequency division
multiplexing) yaitu membagi lebar pita (bandwidth) yang ada kedalam
beberapa kanal. Namun teknik OFDM membagi kanal trsebut dengan lebih
efisien dibanding sistem FDM. Karena masing-masing frekuensi sudah saling

4
tegak lurus (orthogonal) sehingga terjadi overlap antarfrekuensi yang
bersebelahan, maka tidak diperlukan guard band[1].

Pada saat ini, OFDM telah dijadikan standar dan dioperasikan di


Eropa yaitu pada proyek DAB (Digital Audio Broadcast), selain itu juga
digunakan pada ADSL. ADSL merupakan singkatan dari Asymmetric Digital
Subscriber Line. Teknologi ADSL dipakai untuk menyelenggarakan akses
internet dengan cepat, yang kecepatan pengiriman datanya bisa mencapai 8
Mbps untuk uplink dan 1 Mbps untuk downlink. Ini merupakan suatu
terobosan baru dimana jaringan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
teknologi ini adalah jaringan telepon yang sudah tersambung ke rumah-rumah
dan kantor-kantor sehingga tidak diperlukan penyediaan jaringan komunikasi
baru yang memerlukan biaya yang sangat besar. Dengan teknologi ADSL ini
dimungkinkan setiap orang untuk dapat mengakses internet secara cepat
karena sebagian besar jaringan telepon telah tersambung ke rumah-rumah.Hal
inilah yang melatar belakangi penulis untuk mengangkat judul OFDM dan
salah satu aplikasinya yaitu ADSL . Dimana ADSL merupakan teknologi yang
sangat penting dalam melakukan komunikasi seperti mengakses internet serta
komunikasi suara secara bersamaan

B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui Komunikasi Digital
2. Untuk mengetahui Modulasi Digital
3. Untuk mengetahui Multiplexing dan multiple accses
4. Untuk mengetahui OFDM dan OFDMA
5. Untuk mengetahui aplikasi dari OFDM pada ADSL

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. KOMUNIKASI DIGITAL

komunikasi digital adalah komunikasi yang berbasis sinyal elektrik


komputer, sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem bilangan
biner. Bilangan biner tersebut akan membentuk kode-kode yang
merepresentasikan suatu informasi tertentu.
Komunikasi digital merupakan komunikasi data dalam bentuk pulsa
yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0
dan 1 . Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan , yaitu 0 dan 1 , sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh derau , tetapi transmisi dengan sinyal digital
hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat . Biasanya
sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret . Sinyal yang mempunyai dua
keadaan ini biasa disebut dengan bit . Bit merupakan istilah khas pada sinyal
digital . Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai
untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah
sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum , jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n
buah . Teknologi komunikasi digital memiliki beberapa keunggulan
diantaranya :

1. Sesuai dengan teknologi komputer


setelah melalui proses digitalisasi, informasi yang masuk akan berubah
menjadi serangkaian bilangan biner yang membentuk informasi dalam wujud
kode digital. Kode digital tersebut nantinya akan mampu dimanipulasi oleh
komputer. Contohnya adalah gambar kamera video yang telah diubah menjadi
bentuk digital. Bentuk digital tersebut mewakili element gambar (pixel).
Elemen gambar tersebut dapat dimanipulasi oleh komputer. Sehingga kita
dapat menciptakan efek tertentu pada gambar serta dapat juga memperbaiki
kualitas gambar yang dianggap kurang baik. Bentuk manipulasinya bisa
berupa penambahan intensitas cahaya pada gambar, sehingga gambar yang
ada menjadi lebih terang atau gelap, meningkatkan ketajaman gambar yang
kurang fokus, serta memperbaiki warna pada bagian tertentu dari gambar

2. Mudah menampilkan manipulasi sinyal (encryption).


Keuntungan kedua dari sistim komunikasi digital adalah bahwa kita
berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai
bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan
mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah
ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau
keamanan dalam transmisi sinyal.
3. Multiplexing

Teknologi ini memungkinkan kita untuk mendistribusikan Informasi


dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak secara sekaligus.
Informasi yang berupa sinyal digital akan di distribusikan melalui sebuah
saluran komunikasi tunggal. Nantinya saluran tunggal tersebut akan terbagi
lagi menjadi saluran yang lebih kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan
konstruksi dan pemeliharaan akan semakin berkurang. terdapat dua sistem
multiplexing yang ditawarkan yaitu:

1. Frequency-division multiplexing (FDM)


Saluran komunikasi tersebut akan terbagi menjadi saluran kecil yang
memiliki frekuensi yang unik. Sehingga sinyal digital yang berisi informasi
kemudian masuk dan didistribusikan pada saluran tersebut tak akan
bercampur baur satu sama lain. Contoh dari sistem multiplexing jenis ini
adalah pada siaran elevisi dan kabel. FDM popular dengan sebutan code
transparant
2. Time division multiplexing (TDM)
Sistem multiplexing ini cara kerjanya adalah dengan membagi sinyal
digital yang masuk menjadi kepingan yang lebih kecil. Kemudian masing-
masing dari sinyal tersebut akan dikirimkan serentak dalam satu waktu.
Sistem ini cepat serta efisien.Sistem ini dapat pula dipantau melalui komputer.

4. Keutuhan data pada saat proses transmisi


Pada saat informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital, walaupun
telah menempuh jarak yang cukup jauh keutuhan data akan tetap terjaga.
Sinyal digital tersebut akan melaui serangkaian repeater station (stasiun
pengulang) yang berfungsi untuk melindungi dan memperkuat sinyal
sepanjang jalur perjalanan transmisi. Gangguan berupa cuaca buruk dan noise
tidak akan memengaruhi transmisi sinyal digital. Hal tersebut terjadi karena,
pada repeater station sinyal digital akan mengalami regenerasi. Sinyal-sinyal
yang rusak akan digantikan oleh sinyal baru.

5. Sistem komunikasi yang fleksibel


Teknologi digital melalui teknologi Integrated Service Digital Network (
ISDN ) atau dalam bahasa indonesia populer dengan sebutan jaringan
telekomunikasi digital pelayanan terpadu dapat menghantarkan berbagai
informasi dalam sebauh jaringan tunggal. [ISDN] ISDN bisa diibaratkan
sebagai sebuah pipa saluran informasi besar yang terdiri dari berbagai
komponen informasi yang dapat berupa gambar, data, suara. Semua data
tersebut dapat diakses dan dipindahkan dengan mudah melalui alat tertentu
yang mudah dicolokan dan dicabut . Contoh alat yang digunakan untuk
transfer data dengan metode tersebut adalah kabel data dan flashdisk alat ini
banyak digunakan untuk pertukaran data dan informasi dalam bentuk digital.
Teknologi ISDN ini membawa revolusi dalam cara kita berkomunikasi. Kita
dapat bertukar gambar, grafik, dan data dengan mudah, cepat serta dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja.

6. Efisiensi Biaya
Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang
kemudian akan menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital juga
lebih stabil, praktis dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya.
Hal tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit. Hal ini
dikarenakan adanya teknologi integrated circuit ( IC) yang kemudian akan
lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini memberikan dampak yang
signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer yang sebelumnya
harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat dan
tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.

7. Regenerasi Sinyal
Di dalam komunikasi digital, representasi sinyal suara dalam format
digital melibatkan proses konversi sinyal analog menjadi urutan cuplikan-
cuplikan diskrit. Setiap cuplikan diskrit direpresentasikan dengan sejumlah
digit biner. Ketika ditransmisikan, setiap digit biner direpresentasikan oleh
satu dari kemungkinan nilai sinyal (misalnya pulsa atau tanpa pulsa, pulsa
positif atau pulsa negatif). Bagian penerima akan memutuskan nilai diskrit
mana yang ditransmisikan dan merepresentasikan pesan sebagai urutan dari
cuplikan-cuplikan pesan diskrit yang terkodekan biner. Jika hanya mengalami
sedikit gangguan atau interferensi atau distorsi selama proses pengiriman data,
maka data biner di penerima akan identik dengan urutan digit biner yang
dibangkitkan oleh proses enkoding.

Selain memiliki beberapa keunggulan ,komunikasi digital juga


memiliki eberapa kekurangan di antaranya :
1. Permintaan saluran informasi yang tinggi
Segala jenis informasi yang telah didigitalisasi akan mampu
didistribusikan secara efisien dan dalam jumlah yang banyak melalui sistem
multiplexing. Namun terdapat beberapa saluran aplikasi yang tak mampu
menampung jumlah arus data digital yang dikirimkan tersebut. Contohnya
adalah saluran telepon yang belum dapat mengakomodasi tampilan video
digital pada penggunaan aplikasinya.

2. Kesalahan pada saat digitalisasi


Pada saat proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital. Konsep
informasi yang ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi. Konsep
informasi tersebut akan diubah menjadi sinyal digital, dan sinyal digital
tesebut merupakan rangkaian dari kode-kode tertentu. Dikawatirkan konsep
informasi asli yang terdapat pada dunia nyata tersebut tidak dapat
terepresentasikan dengan baik saat digitalisasi. Contohnya adalah warna, jika
suatu warna belum terdapat dalam sistem penyimpanan teknologi digital,
maka akan dicari padanan warna yang paling dekat dan paling mirip dengan
warna tersebut. Hal ini menyebabkan warna yang akan tertampil setelah
digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili warna aslinya.
3. Dominasi dunia oleh teknologi analog
Sampai saat ini dunia masih didominasi oleh teknologi analog. Banyak
bentuk informasi komunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya
pun menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk menikmati layanan
teknologi digital kita harus menggunakan analog-digital converter (ADC) dan
digital-analog converter (DCA).
4. Investasi Publik
Untuk menikmati layanan digital secara keseluruhan. Maka harus
dilakukan penggantian alat komunikasi seperti telepon, televisi dan radio dari
yang sebelumnya berbasis teknologi analog menjadi teknologi digital. Hal ini
menyebabkan masyarakat mengeluarkan biaya yang tidak sedikit terlebih lagi
teknologi ini masih tergolong teknologi yang pada saat artikel ini dibuat
merupakan teknologi yang tergolong baru. Hal ini menyebabkan instrumen
yang disediakan untuk masyarakat umum sifatnya masih terbatas dan mahal
harganya. Hal ini menjadi permasalahan bagi kelangsungan industri
pertelekomunikasian dan hal ini juga akan memengaruhi kemampuan
membeli masyarakat.
5. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.
Kerugian sistim digital adalah bahwa sistim digital memerlukan
bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat
ditransmisikan menggunakan single -sideband AM dengan bandwidth yang
kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistim digital, untuk
mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali
dari sistim analog.
6. Memerlukan sinkronisasi.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting
bagi sistim untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan
kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim
dengan benar.

B. MODULASI DIGITAL
Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu
gelombang divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain.
Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan.
Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa
sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi
tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier.
Maka secara garis besar dapat diasumsikan bahwa modulasi
merupakan suatu proses dimana gelombang sinyal termodulasi ditransmisikan
dari transmitter ke receiver. Pada sisi receiver sinyal modulasi yang diterima
dikonversikan kembali kebentuk asalnya, proses ini disebut dengan
demodulasi. Rangkaian yang digunakan untuk proses modulasi disebut dengan
modulator, sedangkan rangkaian yang digunakan untuk proses demodulasi
disebut demodulator.

Modulasi terbagi menjadi dua bagian yaitu modulasi sinyal analog dan
modulasi sinyal digital.

1. Modulasi Analog

Modulasi analog adalah proses pengiriman sinyal data yang masih


berupa sinyal analog atau berbentuk sinusoidal. Adapun yang
termasuk kedalam modulasi analog adalah sebagai berikut:

Amplitude Modulation (AM)

Amplitude Modulation (AM) adalah modulasi yang paling sederhana.


Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya sesuai dengan
signal informasi yang akan dikirimkan. Modulasi ini disebut juga linear
modulation, artinya bahwa pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti
signal informasi yang akan ditransmisikan.

Frequency Modulation (FM)

Frequency Modulation (FM) adalah nilai frekuensi dari gelombang


pembawa (carrier wave) diubah-ubah menurut besarnya amplitudo dari sinyal
informasi.Karena noise pada umumnya terjadi dalam bentuk
perubahan amplitudo,FM lebih tahan terhadap noise dibandingkan dengan
AM.
Phase Modulation (PM)

Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah


fasa sinyal pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasi atau sinyal
pemodulasinya. Sehingga dalam modulasi PM amplitudo dan frekuensi yang
dimiliki sinyal pembawa tetap, tetapi fasa sinyal pembawa berubah sesuai
dengan informasi

Adapun bentuk dari sinyal modulasi analog adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Bentuk sinyal modulasi analog

2. Modulasi Digital

Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog


ke dalam sinyal digital (bit-bit pengkodean). Pada teknik ini, sinyal informasi
digital yang akan dikirimkan dipakai untuk mengubah frekuensi dari sinyal
pembawa. Dalam komunikasi digital, sinyal informasi dinyatakan dalam
bentuk digital berupa biner 1 dan 0, sedangkan gelombang pembawa
berbentuk sinusoidal yang termodulasi disebut juga modulasi digital. Adapun
yang termasuk kedalam modulasi digital adalah sebagai berikut:

1. Amplitude Shift Keying (ASK)


Modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK) adalah pengiriman
sinyal digital berdasarkan pergeseran amplitudo. Sistem modulasi ini
merupakan sistem modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu
nilai tegangan dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan yang
bernilai 0 volt. Sehingga dapat diketahui bahwa didalam sistem
modulasi ASK, kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung
pada ada tidaknya sinyal informasi digital. Adapun bentuk dari sinyal
modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK) adalah Sebagai berikuberikut

1 0 1

Gambar 2.2 Sinyal modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK).

2. Frequency Shift Keying (FSK)

Modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK) merupakan sejenis


Frequency Modulation (FM), dimana sinyal pemodulasinya (sinyal digital)
menggeser outputnya antara dua frekuensi yang telah ditentukan
sebelumnya, yang biasa diistilahkan frekuensi mark dan space. Modulasi
digital dengan FSK juga menggeser frekuensi carrier menjadi beberapa
frekuensi yang berbeda didalam band-nya sesuai dengan keadaan digit yang
dilewatkannya. Jenis modulasi ini tidak mengubah amplitudo dari signal
carrier yang berubah hanya frekuensi.

Teknik FSK banyak digunakan untuk informasi pengiriman jarak jauh


atau teletype. Standar FSK untuk teletype sudah dikembangkan selama
bertahun-tahun, yaitu untuk frekuensi 1270 Hz merepresentasikan mark atau
1, dan 1070 Hz merepresentasikan space atau 0. Adapun bentuk dari
sinyal modulasi digital
Frequency Shift Keying (FSK) adalah sebagai berikut:

1 0 1

Gambar 2.3 Sinyal modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK).

3. Phase Shift Keying (PSK)

Modulasi digital Phase Shift Keying (PSK) merupakan modulasi yang


menyatakan pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran fasa. Biner 0
diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fasa yang sama terhadap
sinyal yang dikirim sebelumnya dan biner 1 diwakilkan dengan mengirim
suatu sinyal dengan fasa berlawanan dengan sinyal dengan sinyal yang
dikirim sebelumnya. Dalam proses modulasi ini, fasa dari frekuensi
gelombang pembawa berubah- ubah sesuai dengan perubahan status sinyal
informasi digital. Adapun bentuk dari sinyal modulasi digital Phase Shift
Keying (PSK) adalah sebagai berikut:
1 0 1

Gambar 2.4 Sinyal modulasi digital Phase Shift Keying


(PSK).

Namun untuk cara kerja sistem dari perancangan alat lebih dititik beratkan
pada modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK).
C. MULTIPLEXING DAN MULTIPLE ACCSES

1) MULTIPLEXING

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak)


informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi.
Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel,
pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik
multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan
kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh,
satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan
percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi
percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling
bercampur satu sama lain.

Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan


cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga
menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan
Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia
hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum
digantikan dengan teknologi digital.

Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran
pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber
loop). Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan
saluran secara bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM).
Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga
semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama
tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan
saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya
terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang
ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125
microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat. Teknik multiplexing yang ketiga
adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division
Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari
satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber
informasi.

Pada pembahasan ini, digambarkan teknik-teknik yang efisien dalam


penggunaan data link dengan beban yang sangat berat. Secara spesifik, dengan
perangkat yang dihubungkan dengan jalur ujung-ke-ujung, umumnya diharapkan
adanya frame multiple yang menonjol sehingga link data tidak macet di antara kedua
station tersebut. Biasanya, dua station yang saling berkomunikasi tidak akan
menggunakan link data berkapasitas penuh. Untuk efisiensinya, kaasitas tersebut
harus dibagi. Istilah umum untuk pembagian semacam itu disebut multiplexing.

Aplikasi multiplexing yang umum adalah dalam komunikasi long-haul. Media


utama pada jaringan long-haul berupa jalur gelombang mikro, koaksial, atau serat
optik berkapasitas tinggi. Jalur-jalur ini dapat memuat transmisi data dalam jumlah
besar secara simultan dengan menggunakan multiplexing.

Pada gambar dibawah ini menggambarkan fungsi multiplexing dalam bentuk


yang paling sederhana. Terdapat input n untuk multiplexer. Multiplexer dihubungkan
ke demultiplexer melalui sebuah jalur tunggal. Saluran tersebut mampu membawa n
channel data yang terpisah.
Multiplexer menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur input n
dan mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi. Demultiplexer menerima
aliran data yang sudah dimultiplexkan, kemudian memisahkan (malakukan
demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu mengirimkannya ke saluran output
yang tepat.

Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan


melalui hal-hal berikut ini:

Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi.
Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps
menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu,
biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data
meningkat.

Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan


rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebagian
besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data diantara 9600 bps dan
64 kbps sudah cukup memadai.

Pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai syarat-syarat bagi perangkat


komunikasi data. Pernyataan yang sama diterapkan untuk komunikasi suara.
Maksudnya, semakin besar fasilitas transmisi sebagai syarat untuk channel suara,
semakin berkurang biaya per channel suara individu. Kapasitas yang diperklukan
untuk sebuah channel suara tunggal biasanya sedang-sedang saja.

Terdapa tiga jenis teknik multiplexing. Pertama, Frequency-Division


Multiplexing (FDM), yang paling banyak dilakukan dan cukup dikenal oleh siapa
saja yang pernah menggunakan radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time
Division Multiplexing (TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini
paling banyak dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data
yang didigitalkan. Jenis ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
synchronous dengan cara menambahkan rangkaian rumit ke multiplexer. Jenis ini
memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical TDM, synchronous TDM, dan
intellegence TDM. Buku ini menggunakan istilah statistical TDM, yang menyoroti
salah satu sifat utamnya. Terakhir, kita mengamati jalur pelanggan digital, yang
mengkombinasikan teknologi TDM synchronous dan FDM.

Teknik Multiplexing
a) Frequency Division Multiplexing (FDM).
Gabungan banyak kanal input yang menjadi sebuah kanal output yang
berdasarkan frekuensi, dimana gabungan ini digunakan ketika bandwidth dari
medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi. Tiap
sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi
carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak
overlap. Contoh yang paling dikenal dari FDM adalah siaran radio dan televisi
kabel. FDM disebut juga code transparent. Pada gambar di bawah , dapat
dilihat enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang
memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f 1,...,f6). Tiap
sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi
carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. Sinyal input baik analog
maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.

b) Time Division Multiplexing (TDM).


Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data rate dari sinyal
digital yang ditransmisi. Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analog yang
membawa data digital) melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian
porsi yang dapat berupa level bit atau dalam blok blok byte atau yang
lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu. Prinsip TDM adalah
menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan
mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).
TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. Pada TDM,
penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan. TDM lebih
efisien daripada FDM.

c) Statistical Time Division Multiplexing.


TDM yang bekerja seperti FDM mengurangi/menghapus alokasi idle time
pada Terminal yang tak aktif dan menghapus/mengurangi blok-blok kosong
dalam Blok-blok pesan campuran. Statistical TDM dikenal juga sebagai
asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous
TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan
TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan
memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM
dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminal mana
yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang
dibutuhkannya. Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan
bufferbuffer input, mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian
mengirim frame tersebut. Dan untuk output, multiplexer menerima suatu
frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output tertentu.

2) MULTIPLE ACCSES

Keterbatasan frekuensi menyebabkan lahirnya sebuah teknologi yang


memungkinkan pengguna seluler untuk berbagi frekuensi agar dapat melakukan
komunikasi maka teknologi ini disebut Multiple Access Sistem. Sistem tersebut
sangat penting, karena dapat mendukung pemakai dengan jumlah banyak dan
simultan. Dengan kata lain, pemakai dengan jumlah yang besar saling berbagi
ruang pada kanal radio dan sembarang pemakai dapat memperoleh akses ke
sembarang kanal (tiap pemakai tidak selalu mendapat kanal yang sama). Kanal
yang dimaksud adalah berupa bagian dari sumber radio yang terbatas, yang
sementara dialokasikan untuk tujuan tertentu. Metode Multiple Access
menjelaskan bagaimana spektrum radio dibagi ke dalam kanal-kanal dan
bagaimana kanal-kanal tersebut dialokasikan ke banyak pemakai.
Multiple access adalah suatu cara pengaksesan beberapa sumber daya
secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada kanal radio.
Digunakannya multiple access karena banyaknya pemakai yang ingin
menggunakan kanal radio melalui saluran yang terbatas dipakai bersama-sama
baik dalam domain frekuensi, waktu, waktu dan frekuensi secara serempak.
Tiga teknik multiple access yang sering digunakan adalah :
1. Teknik multiple access pembagian frekuensi (Frequency Division Multiple
Access).
2. Teknik multiple access pembagian waktu (Time Division Multiple Access).
3. Teknik multiple access pembagian sandi (Code Division Multiple Access).
Gambar 2.1 Tipe Metode Multiple access

a) FDMA (Frequency Division Multiple Accsess)

FDMA (Frequency Division Multiple Access) melakukan pembagian


spektrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. Setiap panggilan
hubungan akan memperoleh kanal tersendiri. Metode FDMA paling tidak
efisien dan umumnya digunakan pada jaringan analog seperti AMPS. FDMA
merupakan suatu teknik pengaksesan yang menggunakan frekuensi sebagai
media perantaranya. Untuk memahami FDMA, bisa dianalogikan tentang
station radio mengirimkan sinyalnya pada frekuensi yang berbeda pada kanal
yang tersedia kepada tiap-tiap pengguna ponsel. FDMA digunakan sebagian
besar untuk transmisi analog. Saat untuk membawa informasi digital, FDMA
sudah tidak efesien lagi. Dalam FDMA frekuensi dibagi menjadi beberapa
kanal frekuensi yang lebih sempit. Tiap pengguna akan mendapatkan kanal
frekuensi yang berbeda untuk berkomunikasi secara bersamaan.
Pengalokasian frekuensi pada FDMA bersipat eksklusif karena kanal
frekuensi yang telah digunakan oleh seorang pengguna tidak dapat digunakan
oleh pengguna yang lain. Antar kanal dipisahkan dengan bidang frkuensi yang
lebih sempit lagi (guard band) untuk menghindari interferensi antar kanal
yang berdekatan (adjacent channel) agar menempati alokasi frekuensi yang
diberikan.
FDMA membagi bandwidth menjadi 124 buah frekuensi pembawa
(carrier frequency) yang masing-masing menjadi daerah fekuensi daerah
selebar 200 kHz. Satu atau lebih frekuensi pembawa dialamatkan pada
masing-masing BTS (Base Transceiver Station) yang tersedia. Dalam sistem
yang menggunakan frekuensi division multiple access ini frekuensi yang
digunakan adalah berbeda-beda dengan sistem time division multiple access
pada sistem tersebut frekuensi sinyal yang digunakan adalah sama untuk
menghindari adanya interfrensi pada saat pentransmisian sinyal maka sistem
ini mentransmisikan sinyal dengan pengaturan waktu yang berbeda-beda
namun frekuensi yang digunakan adalah sama.

Kelebihan dan Kekurangan frekuensi multiple access

Beberapa kelemahan dari sistem frekuensi multiple access adalah :

Pada saat pentransmisian sinyal jika antara BTS terdapat kanal yang sama
maka akan terjadi interfrensi yang menyebabkan kerusakan sinyal,

Sulitnya melakukan panggilan. Dengan kata lain sistem ini dapat terjadi
interfrensi dari sesama BTS yang berdekatan.

Daya tahan terhadap gangguan baik noise maupun jarak tempuh lebih
lemah dari pada komunikasi yang telah menggunakan sistem digital.

Dalam komunikasi ini juga harus memperhatikan beberapa hal seperti:


line of sight dan topologi bumi sehingga sinyal dapat berjalan baik ke
receiver.

Fleksibilitas rendah: kalau ada rekonfigurasi kapasitas (sama dengan


lebar pita) modifikasi diperlukan di TRX (untuk saluran tersebut, untuk
saluran bertetangga, filter dan peralatan lain mungkin perlu diubah).
Kapasitas berkurang drastic sejalan dengan penambahan jumlah carrier
akibat noise intermodulasi dan back-off.

Perlunya pemerataan daya tiap saluran di TXR untuk menghindari


capture effect (harus real time mengantisipasi pelemahan akibat hujan,
awan tebal, dsb)

Beberapa keunggulan dari sistem frekuensi multiple access adalah :

Sistem keseluruhan sederhana: pengoperasian mudah, peralatan murah


dan terbukti handal.

Dimensioning stasiun bumi kecil

Mengurangi informasi bit rate dan efisien menggunakan kode digital yang
dapat memperkecil kapasitas kapasitas.

Transmisi berjalan, sistem melakukan secara kontinyu (jadi apabila


terjadi kesalahan di tengah proses tidak mengulang dari awal) dan
mengurangi jumlah bit yang di butuh kan.

b) TDMA (Time Division Multiple Access)


Merupakan transmisi teknologi digital yang memungkinkan sejumlah user
untuk mengakses sebuah channel frekuensi radio tanpa interferensi dengan cara
mengalokasikan slot waktu yang unik bagi tiap user dalam setiap channel. Pada
metode akses jamak pembagian waktu atau Time Division Multiple Access
(TDMA), tiap pemakai akan menggunakan seluruh spektrum frekuensi tertentu
yang disediakan dalam waktu yang singkat yang disebut slot waktu (time slot).
Tiap pengguna mendapatkan sebuah slot waktu yang berulang secara periodik
dan hanya diijinkan mengirimkan informasi pada slot waktu tersebut. Antar slot
waktu diberi jeda waktu untuk menghindari interferensi antar pengguna. Jika
slot waktu dalam frekuensi yang diberikan sedang digunakan semua, maka
pengguna berikutnya harus diberikan slot waktu dengan frekuensi yang
berbeda.
TDMA bergantung pada sinyal audio yang telah didigitalisasi yang
kemudian dibagi menjadi sejumlah paket berukuran milidetik. TDMA
mengalokasikan sebuah channel frekuensi untuk waktu yang singkat dan
kemudian dipindahkan ke channel lain. Sampel digital dari sebuah transmitter
menempati slot waktu yang berbeda dalam beberapa band dalam waktu yang
sama.

Gambar 2.2 Time Division Multiple Access

Teknik akses yang digunakan dalam TDMA adalah dengan membagi


carrier pembawa frekuensi 30kHz untuk 3 user. Pada TDMA beberapa
pemakai dapat menggunakan kanal frekuensi yang sama, tetapi setiap kanal
hanya dapat digunakan untuk waktu yang sanga singkat. Setiap pemakai
diberikan slot waktu dan hanya dapat mengirimkan informasi pada waktu
yang telah ditentukan. Analoginya seperti sebuah ruangan yang sebelumnya
telah dibagi menjadi beberapa ruang yang lebih kecil dan selanjutnya setiap
ruang kecil tersebut digunkan oleh beberapa pasang pemakai untuk
melakukan komunikasi.

Tetapi untuk menghindari interferensi, pada satu waktu hanya dua orang
saja yang dapat menggunakan ruang kecil tersebut. Setiap pasang diberi slot
waktu sehingga jika waktunya habis harus segera meninggalkan ruangan dan
bergantian dengan pasangan yang lain.

Kelebihan dan kekurangan Time Division multiple accses

Keunggulan TDMA:

Meningkatkan efisiensi transmisi.

Dapat dengan mudah diadaptasi pada transmisi data sebagaimana pada


transmisi suara.

User tidak akan mengalami interferensi selama transmisi.

Memperpanjang masa pakai baterai dan talktime.

Menghemat biaya peralatan, ruang dan pemeliharaan.

Teknologi paling cost-effective untuk mengupgrade sistem analog yang


ada ke digital.

Layanannya compatible untuk ponsel dual-mode.

Kekurangan TDMA :

Pemborosan bandwidth.

User telah memiliki slot waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Multipath distortion

c) CDMA (Code Division Multiple Access)


CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu
teknik akses jamak (multiple access) yang memisahkan percakapan dalam
domain kode. CDMA merupakan penggunaan dari berbagai spektrum
frekuensi yang sama tanpa ada permbicaraan ganda. Dalam bentuk
pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses
secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada
TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara
mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan
tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari
kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise.
Untuk menandai pemakai yang memakai spektrum frekuensi yang sama,
CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo Random Code
Sequence). Berbeda dengan FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan
TDMA (Time Division Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu
dan frekuensi yang sama dalam akses masing-masing pemakai. Penggunaan
frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA kritis terhadap
interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi maka kapasitas CDMA
semakin kecil. CDMA membawa manfaat yang besar dan berada di atas
teknologi serupa yang lain untuk saat ini. CDMA menawarkan kapasitas
jaringan yang terbesar untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya
infrastruktur yang sama.

Kelebihan dan kekurangan Code Division Multiple Access

Keunggulan CDMA

CDMA selain mengacak juga mentransmisikan suara dalam kode-kode


sehingga sama sekali tidak bisa disadap.
Dalam layanan CDMA, frekuensi yang dipancarkan seluruhnya ini
menjamin pembicaraan tidak terputus.
Dapat mengirimkan informasi dengan daya yang kecil sehingga
memungkinkan daya baterai yang lebih tahan lama.
Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali
GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi.
CDMA tarifnya akan jauh berada dibawah GSM karena biaya
investasinya sangat murah.

Kekurangan CDMA

Jika keluar kota harus melapor ke provider terlebih dahulu.


Kemampuan roaming. Handphone GSM jauh lebih variatif dari segi
model dan harga. Sedangkan CDMA masih sedikit.
Kecepatan uploadnya lebih lambat dari kecepatan downloadnya.
Cakupan dari CDMA itu sendiri,GSM berapapun pelanggannya pada
suatu area tertentu, maka luas cakupannya adalah sama. Sedangkan dalam
CDMA luas cakupan dari BTS itu sendiri tergantung dari jumlah
pelanggannya

D. OFDM DAN OFDMA

1) OFDMA (Orthogonal Frquency Division Multiplexing)

OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing) merupakan


teknik pentransmisian data berkecepatan tinggi dengan menggunakan beberapa
sinyal carrier secara parallel dalam pemodulasiannya. Sehingga data yang
ditransmisikan akan mempunyai kecepatan yang lebih rendah. Teknik seperti
ini dapat menghemat bandwidth kanal sistem komunikasi.

Pada teknik transmisi OFDM setiap sub-carrier tidak ditempatkan


berdasarkan bandwidth yang ada, tetapi sub-carrier tersebut disusun untuk
saling overlapping. Jarak atau space antara sub- carrier diatur sedemikian
rupa, sehingga antar sub-carrier mempunyai sifat yang orthogonal.
Keorthogonalitasan diantara sub-carrier inilah yang menyebabkan munculnya
istilah Orthogonal Frquency Division Multiplexing. Dengan menggunakan
teknik overlapping ini dapat menghemat bandwidth kanal sampai dengan 50% .
Untuk pembentukan dan penguraian symbol OFDM dapat digunakan Inverse
Fast Fourier Transform (IFFT) dan Fast Fourier Transform (FFT)

2. Sistem OFDM

Prinsip utama dari OFDM adalah pembagian kecepatan tinggi aliran data
ke dalam sejumlah aliran data kecepatan rendah kemudian dikirimkan secara
simultan melalui suatu subcarrier. Sistem OFDM sederhana ditunjukkan pada
gambar 2.

Gambar 2 Blok Diagram OFDM

Prinsip kerja dari OFDM dapat dijelaskan sebagai berikut. Deretan data
informasi yang akan dikirim dikonversikan kedalam bentuk parallel, sehingga
jika bit rate semula adalah R, maka bit rate pada tiap-tiap jalur parallel adalah
R/N dimana N adalah jumlah jalur parallel (sama dengan jumlah sub-
carrier). Setelah itu modulasi dilakukan pada tiap-tiap sub-carrier. Modulasi
ini bisa berupa BPSK, QPSK, QAM atau yang lain, tapi ketiga teknik tersebut
sering digunakan pada OFDM. Kemudian sinyal yang telah termodulasi tersebut
diaplikasikan ke dalam IFFT untuk pembuatan simbol OFDM. Penggunaan
IFFT ini memungkinkan pengalokasian frekuensi yang saling tegak lurus
(orthogonal).

Setelah itu symbol OFDM ditambahkan cyclic prefix kemudian simbol-


simbol OFDM dikonversikan lagi kedalam bentuk serial, dan kemudian sinyal
dikirim. Sinyal keluaran dari trasnsmitter berupa sinyal yang saling
overlapping, hal seperti ini dapat menghemat bandwidth kanal sampai 50%.
Kondisi overlapping ini tidak akan menimbulkan interferensi di karenakan telah
memenuhi kondisi orthogonal.

Pada receiver, dilakukan operasi yang berkebalikan


dengan apa yang dilakukan di stasiun pengirim. Mulai dari konversi dari
serial ke parallel, pelepasan cyclic prefix kemudian konversi sinyal parallel
dengan FFT setelah itu demodulasi, dan terakhir konversi parallel ke seria l,
dan akhirnya kembali menjadi bentuk data informasi.

Pada teknik OFDM masing-masing sub-carrier tidak disebar


berdasarkan bandwidth yang ada, tetapi sub-carrrier tersebut disusun saling
overlap. Jarak atau space antara sub-carrier disusun sedimikian rupa, sehingga
antar sub-carrier akan saling orthogonal. Dalam tiap sub-carrier dibedakan
dengan sebuah simbol dan masing- masing simbol saling orthogonal atau tidak
saling mempengaruhi, sebuah simbol dikatakan orthogonal dengan yang lain
jika factor korelasinya adalah 0 .

Istilah orthogonal mengandung makna hubungan matematis antara


frekuensi-frekuensi yang digunakan. Dengan menggunakan persamaan
matematika dapat diekspresikan sebagai berikut, dua buah sinyal dapat
dikatakan orthogonal jika memenuhi syarat:

Dimana m n dan dengan interval a < t < b

Gambar 5 Spektrum Sinyal OFDM

Telah diketahui bahwa suatu sinyal orthogonal meskipun saling


overlapping mereka tidak saling mengiterferensi. Dari gambar di atas jika
ditarik suatu garis lurus maka nilai puncak dari suatu sub-carrier akan
terhubung dengan nilai minimum dari sub-carrier yang ada di
sebelahnya. Atau dapat dijelaskan bahawa energy pada tiap-tiap sub-carrier
tidak berkorelasi dengan energy pada sub-carrier yang ada di dekatnya
.Dikarenakan oleh hal seperti itu, meskipun sub-carrier saling overlapping
tidak akan terjadi interferensi

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OFDM


A. Keunggulan OFDM

Untuk memperjelas perbedaan OFDM, baik dalam operasi dasarnya


maupun dalam segi efisiensi spektrumnya, dengan sistem single carrier, dan juga
dengan sistem multicarrier konvensional, bisa dilihat pada Gambar.3. Dari
gambar tersebut bisa dilihat, bahwa OFDM adalah salah satu jenis dari
multicarrier (FDM), tetapi memiliki efisensi pemakaian frekuensi yang jauh lebih
baik. Pada OFDM overlap antar frekuensi yang bersebelahan diperbolehkan,
karena masing-masing sudah saling orthogonal, sedangkan pada sistem
multicarrier konvensional untuk mencegah interferensi antar frekuensi yang
bersebelahan perlu diselipkan frekuensi penghalang (guard band), dimana hal ini
memiliki efek samping berupa menurunnya kecepatan transmisi bila
dibandingkan dengan sistem single carrier dengan lebar spektrum yang sama.
Sehingga salah satu karakteristik dari OFDM adalah tingginya tingkat efisiensi
dalam pemakaian frekuensi. Selain itu pada multicarrier konvensional juga
diperlukan band pass filter sebanyak frekuensi yang digunakan, sedangkan pada
OFDM cukup menggunakan FFT saja.
Karakter utama yang lain dari OFDM adalah kuat menghadapi frequency
selective fading. Dengan menggunakan teknologi OFDM, meskipun jalur komunikasi
yang digunakan memiliki karakteristik frequencyselective fading (dimana bandwidth
dari channel lebih sempit daripada bandwidth dari transmisi sehingga mengakibatkan
pelemahan daya terima secara tidak seragam pada beberapa frekuensi tertentu), tetapi
tiap sub carrier dari sistem OFDM hanya mengalami flat fading (pelemahan daya
terima secara seragam). Pelemahan yang disebabkan oleh flat fading ini lebih mudah
dikendalikan, sehingga performansi dari sistem mudah untuk ditingkatkan. Teknologi
OFDM bisa mengubah frequency selective fading menjadi flat fading, karena
meskipun sistem secara keseluruhan memiliki kecepatan transmisi yang sangat tinggi
sehingga mempunyai bandwidth yang lebar, karena transmisi menggunakan
subcarrier (frekuensi pembawa) dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga
kecepatan transmisi di tiap subcarrier sangat rendah dan bandwidth dari tiap
subcarrier sangat sempit, lebih sempit daripada coherence bandwidth (lebar daripada
bandwidth yang memiliki karakteristik yang relatif sama). Perubahan dari frequency
selective fading menjadi flat fading bisa diilustrasikan seperti gambar berikut :
Keuntungan yang lainnya adalah, dengan rendahnya kecepatan transmisi di
tiapsubcarrier berarti periode simbolnya menjadi lebih panjang sehinnga kesensitifan
sistem terhadap delay spread (penyebaran sinyal-sinyal yang datang terlambat)
menjadi relatif berkurang.

A. Kelemahan OFDM

Sebagai sebuah sistem buatan menusia, tentunya teknologi OFDM pun tak
luput dari kekurangan-kekurangan. Diantaranya, yang sangat menonjol dan sudah
lama menjadi topik penelitian adalah frequency offset dan nonlinear distortion
(distorsi nonlinear).

Frequency Offset

Sistem ini sangat sensitif terhadap carrier frequency offset yang disebabkan oleh jitter
pada gelombang pembawa (carrier wave) dan juga terhadap Efek Doppler yang
disebabkan oleh pergerakan baik oleh stasiun pengirim maupun stasiun penerima.

Distorsi Non-linier

Teknologi OFDM adalah sebuah sistem modulasi yang menggunakan multi-frekuensi


dan multi-amplitudo, sehingga sistem ini mudah terkontaminasi oleh distorsi
nonlinear yang terjadi pada amplifier dari daya transmisi.

Sinkronisasi sinyal
Pada stasiun penerima, menentukan start point untuk memulai operasi Fast Fourier
Transform (FFT) ketika sinyal OFDM tiba di stasiun penerima adalah hal yang relatif
sulit. Atau dengan kata lain, sinkronisasi daripada sinyal OFDM adalah hal yang sulit.

2) OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple Access)


OFDMA merupakan sistem multiuser berbasis OFDM yang menggabungkan
teknik multi-akses yang saat ini telah digunakan dalam sistem komunikasi wireless.
Multi-akses memungkinkan beberapa user berbagi spektrum frekuensi dan berbagi
akses secara simultan tanpa saling mengganggu. Teknologi OFDM bisa mengubah
frequency selective fading menjadi flat fading, karena transmisi menggunakan
subcarrier dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga kecepatan transmisi di tiap
subcarrier sangat rendah dan bandwidth dari tiap subcarrier sangat sempit, lebih
sempit daripada coherence bandwidth. Dengan demikian masing-masing subcarrier
hanya terkena flat fading.
Kelebihan OFDMA
Efisien dalam pemakaian bandwidth
Pada OFDM overlap antar frekuensi yang bersebelahan diperbolehkan, karena
masing-masing sudah saling orthogonal, sedangkan pada sistem multicarrier
konvensional untuk mencegah interferensi antar frekuensi sebelahan
diselipkan frekuensi penghalang (guard band) punya efek samping
menurunnya kecepatan transmisi bila dibandingkan dengan sistem single
carrier dengan lebar spektrum yang sama.
Kuat menghadapi frequency selective fading.
Tahan terhadap ISI(Inter Symbol Interferrence) dan Fading. ISI pada sistem
OFDM dapat dihilangkan dengan menyisipkan guard interval atau yang
sering dikenal dengan cyclic prefic (CP). Caranya dengan menyalin bagian
akhir simboL sepanjang periode CP yang digunakan dan menempatkannya
pada awal simbol.
Kekurangan OFDMA
Memiliki PAPR yang tinggi, sehingga membutuhkan power amplifier dengan
linearitas yang tinggi pula.
PAPR adalah perbandingan antara daya puncak sinyal dengan daya rata-
ratanya.Dapat terjadi sebagai hasil superposisi dari dua atau lebih subcarrier
sehingga menghasilkan nilai puncak sinyal yang sangat besar.
Nilai PAPR yang besar akan menyebabkan sistem membutuhkan komponen
sistem yang memiliki daerah linear yang besar untuk mengakomodasi
amplitudo sinyal. Sedangkan Power amplifier (PA) merupakan salah satu
komponen sistem yang tidak linear.

E. APLIKASI OFDM

Sala satu aplikasi dari OFDM adalah ASDL. Asymmetric Digital


Subscriber Line (ADSL) adalah salah satu bentuk dari teknologi Digital
Subscriber Line, teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi
data lebih cepat melalui kabel telepon tembaga dari voiceband modem
konvensional dapat menyediakan. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan
frekuensi yang tidak digunakan oleh panggilan telepon suara [1]. Splitter A -
atau microfilter - memungkinkan sambungan telepon tunggal yang akan
digunakan untuk kedua layanan ADSL dan panggilan suara pada saat yang
sama.
Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju downstream dimulai pada
256 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada jarak 1,5 km (5000 ft)
dari kantor sentral yang dilengkapi DSLAM atau remote terminal. Rata-rata
laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 256 kbit/s
dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s

1) SEJARAH ADSL
Penelitian tentang cara pentransferan data berkecepatan tinggi dengan
menggunakan saluran telepon sudah lama dilakukan oleh para ahli.
Sedangkan penelitian teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
sendiri pertama kali dimulai pada tahun 1989 yang dilakukan oleh perusahaan
Bell Core. Kemudian diawal tahun 1990 berbagai uji coba dilakukan di
Amerika, Eropa dan Jepang.

Pada saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD
(Video On Demand = menyaksikan suatu acara (program TV, video film dan
sejenisnya) sesuai dengan keinginan kita saja). Karena pada VOD kecepatan
tinggi untuk akses pen-download-an (dari server ke user) sangat diperlukan,
sedangkan kecepatan akses peng-upload-an (dari user ke server) tidaklah
begitu dipentingkan. Dengan kata lain kecepatan akses untuk download dan
upload pada VOD berbeda (asymmetric).

Akan tetapi pada saat itu teknologi ADSL yang dikembangkan oleh
Bell Core ini tidak begitu mengalami kemajuan. Dapat dikatakan mengalami
kemacetan. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab, antara lain : saat itu biaya
pengoperasian server sangatlah mahal, teknologi ADSL untuk VOD sendiri
masih belum matang dan belum mendapat sambutan yang hangat dari
customer.

Pada tahun 1995, internet berkembang begitu pesatnya. Kebutuhan


akan akses kecepatan tinggi dengan biaya murah merupakan salah satu syarat
untuk kemajuan internet itu sendiri di masa mendatang. Kemudian penelitian
terhadap teknologi ADSL kembali dilakukan oleh para ahli.

Pengertian Usage, Download, dan Upload


Usage Adalah jumlah byte yang digunakan ketika melakukan
aktivitas mengakses internet.
Download adalah aktivitas mengakses internet untuk
memindahkan data / file / aplikasi yang ditransfer dari server
setelah pengguna internet melakukan request terhadap data / file /
aplikasi tersebut pada suatu halaman web.
Upload adalah aktivitas pengguna internet ketika melakukan
request terhadap suatu data / file / aplikasi di suatu halaman web

Pengertian Downstream dan Upstream


Downstream adalah kecepatan transfer (biasanya yang dari koneksi
internet) dimana data dapat dikirim dari server ke klien. Proses
downstream sering dikenal sebagai men-download.
Upstream adalah kecepatan data dapat ditransfer dari klien ke server
(upload).
Pengertian Symmetric dan Asymmetric
Suatu koneksi dua arah, dimana upstream dan downstream dari dua
atau lebih perangkat yang diatur dengan rate sama besar.
Suatu koneksi dua arah, dimana upstream dan downstream dari dua
atau lebih perangkat yang diatur dengan rate tidak sama besar.

2) CARA PENGGUNAAN ADSL

Adapun cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama-tama kita


terlebih dahulu harus memiliki perangkat ADSL. Setelah memiliki perangkat
ADSL, kita harus memeriksa keberadaan nomor telepon rumah kita di layanan
Telkom Speedy, apakah sudah terdaftar atau belum. Selanjutnya yang harus
diperhatikan adalah, seberapa jauh jarak antara gardu Telkom dengan rumah
kita. Karena dalam ADSL, jarak sangat berpengaruh pada kecepatan koneksi
Internet. Setelah memastikan bahwa nomor telepon sudah terdaftar dan jarak
sudah diperhitungkan, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah
pemasangan ADSL pada sambungan telepon.

Untuk menyambungkan antara ADSL dengan line telepon, kita


menggunakan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line.
Splitter ini berguna untuk menghilangkan gangguan ketika kita menggunakan
modem ADSL. Sehingga nantinya kita tetap dapat menggunakan Internet dan
menjawab telepon secara bersamaan.

3) Peralatan ADSL
a) DSLAM
Digital subscriber line access multiplexer, atau sering disingkat menjadi
DSLAM adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan
memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk
mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat.
Berfungsi juga sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat
dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscribe Line (DSL).
b) Splitter (DSL Filter)
Splitter adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan sinyal suara dan sinyal
data, dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon dan sinyal
data yang diarahkan menuju BRAS melalui media transmisi yang bisa
berbentuk E1, STM-1 (Fiber Optic). Selanjutnya dari BRAS akan diarahkan
ke masing masing ISP.

c) Modem ADSL

Modem ADSL atau modem DSL adalah perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan komputer atau router ke saluran telepon, untuk menggunakan
layanan ADSL. Kecepatan yang diperoleh dengan menggunakan modem
ADSL dapat mencapai sampai dengan 512 Kps, untuk penggunaan tertentu
mampu menggunakan kecepatan hingga 2 Mbps.

4) TOPOLOGI ADSL
5) CARA KERJA TEKNOLOGI ADSL

Metodanya adalah dengan membagi sinyal yang dikirim melalui kabel


telepon dengan teknik DMT (Discrete Multitone) yang distandarisasi oleh
ANSI untuk digunakan dalam ADSL. Layanan telepon standart membatasi
frekuensi yang bisa dibawa oleh switch , telepon dan peralatan lainnya. Suara
manusia dalam percakapan biasa, dapat di bawa pada frekuensi 400 Hz
sampai 3.400 Hz. Dalam banyak kasus, kabel dapat menghandle frekuensi
sampai berjuta juta Hertz. Peralatan modern yang mengirimkan sinyal digital
daripada sinyal analog dapat menggunakan kapasitas kabel telepon semaximal
mungkin, yang mana di gunakan oleh modem DSL.

DMT membagi jalur data menjadi 247 Channel, dengan besar masing
masing channel 4Khz. Dalam analogi sederhana, berarti ada 247 jalur koneksi
yang dibuat oleh modem ADSL ke central office. Setiap channel di monitor,
dan bila channel mengalami penurunan kualitas maka modem akan
menggunakan channel lainnya. Penggantian channel ini dilakukan terus
meneruh untuk mendapatkan channel yang terbaik untuk mentransmisikan
data melalui kabel telepon tsb.

Kemudian Kontrol dan monitoring channel dilakukan di frekuensi 8


KHz untuk informasi upstream dan downstreamnya. Saat ini, komunikasi
yang paling sering digunakan ADSL adalah full-duplex. Full-duplex
komunikasi ADSL adalah biasanya dicapai pada sepasang kawat oleh salah
satu frekuency-division duplex (FDD), echo-cancelling duplex (ECD), or
time-division duplexing (TDD). FDD menggunakan dua pita frekuensi yang
terpisah, disebut sebagai upstream dan downstream bands. Upstream band
digunakan untuk komunikasi dari end user ke kantor pusat. Downstream band
digunakan untuk berkomunikasi dari kantor pusat ke end user.
Perencanaan frekuensi untuk ADSL. Area merah frekuensi yang digunakan untuk
telepon normal, area hijau (upstream) dan biru (downstream) digunakan untuk ADSL

Dengan ADSL standar (Lampiran A), frekuensi dari 25,875 kHz sampai 138
kHz digunakan untuk komunikasi upstream, sedangkan 138 kHz - 1104 kHz
digunakan untuk komunikasi downstream. Masing-masing lebih lanjut dibagi ke
dalam saluran frekuensi yang lebih kecil dari 4,3125 kHz.

6) CIRI ADSL
ADSL sendiri memiliki bermacam-macam jenis dengan kecepatan, jenis
router, USB dan perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat
dipakai untuk dua komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga
yang dapat digunakan untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet.
Namun ada baiknya dalam memilih modem ADSL, kita memilih menggunakan
modem yang memiliki tombol on dan off. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat
mengatur penggunaan koneksi sebanyak yang kita butuhkan dan menghemat biaya
koneksi yang digunakan. Terlebih di Indonesia masih menggunakan penghitungan
waktu atau banyaknya bandwidth yang digunakan.

Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya
lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang
terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPP,
Power, DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi
Ethernet dan USB.

Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting
adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi
sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan
adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing.

Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL


di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password. Hal ini digunakan
untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan oleh
provider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan.
Jika kita mengubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan
kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses ini berhasil
dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet dengan ADSL.
7) KEUNTUNGAN ADSL
Dengan menggunakan Modem ADSL akan memberikan pelayanan
yang efektif dan efisien dan mempunyai keuntungan sebagai berikut

1. Anda dapat tersambung ke Internet, dan tetap dapat


menggunakan telepon untuk menerima / menelepon.penilaian
langsung bisa diketahui
2. Tidak perlu kabel telepon baru, ADSL memungkinkan
mengggunakan kabel telepon yang ada.
3. Kecepatan jauh lebih tinggi dari modem biasa.
4. Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi
untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk
menghantarkan suara dan fax.
5. bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy,
penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih
murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan
tagihan yang membengkak.

8) KEKURANGAN ADSL

Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.

Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data.


Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita
dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses
Internetnya.

Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL semisal Mac.


Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan
waktu lama, tapi pada modem adsl jenis terbaru management modem
dapat di lalukan via web interface sehingga tingkat kompatibilitas nya
meningkat dan menjadikan modem adsl dapat digunakan pada setiap jenis
pc selama pc bersangkutan memiliki ethernet card .

Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke


daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang
menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser
frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga
mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk
ADSL.

Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang
langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan
noise yang mengganggu kinerja DSL.

Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini.
Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL
yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga
akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.

Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang


Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan
DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya
hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat,
koneksinya akan meningkat.

9) Beberapa ISP Penyedia ADSL


Penggunaan ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar hanya di
pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas sampai ke luar Jawa. Seperti Bali dan
Sumatera. Walaupun kualitas yang ditawarkan memang masih banyak
mengalami masalah, namun adanya ADSL dalam berkoneksi internet
sangatlah membantu dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan
sistem dial-up. Secara umum segmen pembayaran ADSL akan terbagi dua
bagian yaitu,

1. Segmen Telkom, dari rumah / gedung ke ISP.


2. Segmen Internet, dari ISP ke Internet.

Pola pembayaran masing-masing segmen berbeda dan sangat


tergantung kreatifitas masing-masing ISP dalam memberikan jasa ADSL
kepada pelanggan. Bagi mereka yang berlangganan ADSL ke ISP non-
Telkom, maka pada dasarnya harus membayar ke dua (2) provider terpisah
yaitu, Telkom dan ISP-nya. Keputusan pemilihan ISP lebih sering di sebabkan
karena dua (2) faktor utama, yaitu, harga dan layanan.

Berbagai segmen biaya yang harus dikeluarkan saya coba buatkan


daftar-nya dalam beberapa tabel berikut. Tabel tersebut merupakan kompilasi
dari berbagai situs/ Web dari para ISP yang terdaftar di APJII
http://www.apjii.or.id --> keanggotaan --> 1996-1999 atau 2000, 2001, 2002,
2003, dst.

Biasanya ISP penyedia ADSL adalah pemain-pemain lama yang sudah


beroperasi di tahun 2000-an. Pemain baru lebih banyak menyediakan jasa
akses menggunakan dial-up atau Wireless di 2.4GHz. Beberapa ISP yang
terdeteksi menyediakan layanan ADSL
ISP ALAMAT WEB
Speedy http://www.telkomspeedy.com
IndoNet http://www.indo.net.id
CBN http://www.cbn.net.id
Pacific http://www.pacific.net.id
Centrin http://www.centrin.net.id
BizNet http://www.biz.net.id
IPNet http://www.ipnet.net.id
RadNet http://ww.rad.net.id

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Komunikasi digital merupakan komunikasi data dalam bentuk pulsa yang


dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1
2. Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog ke
dalam sinyal digital bentuk digital berupa biner 1 dan 0, Adapun yang
termasuk kedalam modulasi digital adalah ASK, FSK dan PSK
3. Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak)
informasi melalui satu saluran. Terdapa tiga jenis teknik multiplexing yaitu
TDM, FDM dan Statistical TDM
4. Multiple access adalah suatu cara pengaksesan beberapa sumber daya secara
bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada kanal radio. Terdapat
beberapa jenis Multiple accses yaitu FDMA, TDMA, dan CDMA
5. OFDM (Orthogonal Frquency Division Multiplexing) merupakan
teknik pentransmisian data berkecepatan tinggi dengan menggunakan
beberapa sinyal carrier secara parallel dalam pemodulasiannya.
6. OFDMA merupakan sistem multiuser berbasis OFDM yang menggabungkan
teknik multi-akses yang saat ini telah digunakan dalam sistem komunikasi
wireless
7. Salah satu aplikasi ofdm adalah ASDL. Asymmetric Digital Subscriber Line
(ADSL) adalah salah satu bentuk dari teknologi Digital Subscriber Line,
teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data lebih cepat
melalui kabel telepon tembaga

B. SARAN
`

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tertuang dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org_wiki_ADSL
2. http://daftarblogbacklink.blogspot.com/2012/02/teknologi-adsl-penjelasan-
cara-kerjanya.html
3. http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-
content/uploads/2012/05/L2F607041_MKP.pdf
4. http://xa.yimg.com/kq/groups/23334222/1222456205/name/ADSL-
ULTIMATE.pdf
5. http://elektronika-dasar.web.id/teknologi-broadband-adsl/
6. http://elektronika-dasar.web.id/jaringan-broadband-adsl/
7. http://elektronika-dasar.web.id/standarisasi-teknologi-adsl/
8. http://www.elektroindonesia.com/elektro/tel24.html
9. http://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/?p=365
10. http://budysucks.blogspot.co.id/2010/11/aplikasi-ofdm-dalam-komunikasi-
digital.html
11. http://yolandadevira.blogspot.co.id/2013/01/ofdm-pada-komunikasi-digital-
pita-lebar.html
12. http://fakhriyhario.lecture.ub.ac.id/2012/03/ofdma-orthogonal-frequency-
division-multiple-access/
13. https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep_komunikasi_digital

Anda mungkin juga menyukai