TUGAS KOMUNIKASI
DIGITAL
OLEH :
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
1
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas dengan membahas OFDM(Orthogonal Frequency Division
Multiplexing) dan aplikasinya dalam bentuk paper.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua, teman-teman dan dosen mata kuliah
bersangkutan, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi kami sebagai penyusun tugas, sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.
2
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................ 3
PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. KOMUNIKASI DIGITAL.....................................................................3
B. MODULASI DIGITAL.........................................................................9
C. MULTIPLEXING DAN MULTIPLE ACCSES..........................................14
D. OFDM DAN OFDMA........................................................................26
E. APLIKASI OFDM............................................................................. 34
BAB III..................................................................................................... 45
PENUTUP............................................................................................. 45
A. KESIMPULAN................................................................................. 45
B. SARAN.......................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 47
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
tegak lurus (orthogonal) sehingga terjadi overlap antarfrekuensi yang
bersebelahan, maka tidak diperlukan guard band[1].
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui Komunikasi Digital
2. Untuk mengetahui Modulasi Digital
3. Untuk mengetahui Multiplexing dan multiple accses
4. Untuk mengetahui OFDM dan OFDMA
5. Untuk mengetahui aplikasi dari OFDM pada ADSL
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI DIGITAL
6. Efisiensi Biaya
Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang
kemudian akan menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital juga
lebih stabil, praktis dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya.
Hal tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit. Hal ini
dikarenakan adanya teknologi integrated circuit ( IC) yang kemudian akan
lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini memberikan dampak yang
signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer yang sebelumnya
harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat dan
tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.
7. Regenerasi Sinyal
Di dalam komunikasi digital, representasi sinyal suara dalam format
digital melibatkan proses konversi sinyal analog menjadi urutan cuplikan-
cuplikan diskrit. Setiap cuplikan diskrit direpresentasikan dengan sejumlah
digit biner. Ketika ditransmisikan, setiap digit biner direpresentasikan oleh
satu dari kemungkinan nilai sinyal (misalnya pulsa atau tanpa pulsa, pulsa
positif atau pulsa negatif). Bagian penerima akan memutuskan nilai diskrit
mana yang ditransmisikan dan merepresentasikan pesan sebagai urutan dari
cuplikan-cuplikan pesan diskrit yang terkodekan biner. Jika hanya mengalami
sedikit gangguan atau interferensi atau distorsi selama proses pengiriman data,
maka data biner di penerima akan identik dengan urutan digit biner yang
dibangkitkan oleh proses enkoding.
B. MODULASI DIGITAL
Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu
gelombang divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain.
Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan.
Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa
sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi
tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier.
Maka secara garis besar dapat diasumsikan bahwa modulasi
merupakan suatu proses dimana gelombang sinyal termodulasi ditransmisikan
dari transmitter ke receiver. Pada sisi receiver sinyal modulasi yang diterima
dikonversikan kembali kebentuk asalnya, proses ini disebut dengan
demodulasi. Rangkaian yang digunakan untuk proses modulasi disebut dengan
modulator, sedangkan rangkaian yang digunakan untuk proses demodulasi
disebut demodulator.
Modulasi terbagi menjadi dua bagian yaitu modulasi sinyal analog dan
modulasi sinyal digital.
1. Modulasi Analog
2. Modulasi Digital
1 0 1
1 0 1
Namun untuk cara kerja sistem dari perancangan alat lebih dititik beratkan
pada modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK).
C. MULTIPLEXING DAN MULTIPLE ACCSES
1) MULTIPLEXING
Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran
pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber
loop). Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan
saluran secara bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM).
Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga
semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama
tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan
saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya
terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang
ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125
microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat. Teknik multiplexing yang ketiga
adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division
Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari
satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber
informasi.
Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi.
Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps
menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu,
biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data
meningkat.
Teknik Multiplexing
a) Frequency Division Multiplexing (FDM).
Gabungan banyak kanal input yang menjadi sebuah kanal output yang
berdasarkan frekuensi, dimana gabungan ini digunakan ketika bandwidth dari
medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi. Tiap
sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi
carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak
overlap. Contoh yang paling dikenal dari FDM adalah siaran radio dan televisi
kabel. FDM disebut juga code transparent. Pada gambar di bawah , dapat
dilihat enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang
memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f 1,...,f6). Tiap
sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi
carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. Sinyal input baik analog
maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.
2) MULTIPLE ACCSES
Pada saat pentransmisian sinyal jika antara BTS terdapat kanal yang sama
maka akan terjadi interfrensi yang menyebabkan kerusakan sinyal,
Sulitnya melakukan panggilan. Dengan kata lain sistem ini dapat terjadi
interfrensi dari sesama BTS yang berdekatan.
Daya tahan terhadap gangguan baik noise maupun jarak tempuh lebih
lemah dari pada komunikasi yang telah menggunakan sistem digital.
Mengurangi informasi bit rate dan efisien menggunakan kode digital yang
dapat memperkecil kapasitas kapasitas.
Tetapi untuk menghindari interferensi, pada satu waktu hanya dua orang
saja yang dapat menggunakan ruang kecil tersebut. Setiap pasang diberi slot
waktu sehingga jika waktunya habis harus segera meninggalkan ruangan dan
bergantian dengan pasangan yang lain.
Keunggulan TDMA:
Kekurangan TDMA :
Pemborosan bandwidth.
Multipath distortion
Keunggulan CDMA
Kekurangan CDMA
2. Sistem OFDM
Prinsip utama dari OFDM adalah pembagian kecepatan tinggi aliran data
ke dalam sejumlah aliran data kecepatan rendah kemudian dikirimkan secara
simultan melalui suatu subcarrier. Sistem OFDM sederhana ditunjukkan pada
gambar 2.
Prinsip kerja dari OFDM dapat dijelaskan sebagai berikut. Deretan data
informasi yang akan dikirim dikonversikan kedalam bentuk parallel, sehingga
jika bit rate semula adalah R, maka bit rate pada tiap-tiap jalur parallel adalah
R/N dimana N adalah jumlah jalur parallel (sama dengan jumlah sub-
carrier). Setelah itu modulasi dilakukan pada tiap-tiap sub-carrier. Modulasi
ini bisa berupa BPSK, QPSK, QAM atau yang lain, tapi ketiga teknik tersebut
sering digunakan pada OFDM. Kemudian sinyal yang telah termodulasi tersebut
diaplikasikan ke dalam IFFT untuk pembuatan simbol OFDM. Penggunaan
IFFT ini memungkinkan pengalokasian frekuensi yang saling tegak lurus
(orthogonal).
A. Kelemahan OFDM
Sebagai sebuah sistem buatan menusia, tentunya teknologi OFDM pun tak
luput dari kekurangan-kekurangan. Diantaranya, yang sangat menonjol dan sudah
lama menjadi topik penelitian adalah frequency offset dan nonlinear distortion
(distorsi nonlinear).
Frequency Offset
Sistem ini sangat sensitif terhadap carrier frequency offset yang disebabkan oleh jitter
pada gelombang pembawa (carrier wave) dan juga terhadap Efek Doppler yang
disebabkan oleh pergerakan baik oleh stasiun pengirim maupun stasiun penerima.
Distorsi Non-linier
Sinkronisasi sinyal
Pada stasiun penerima, menentukan start point untuk memulai operasi Fast Fourier
Transform (FFT) ketika sinyal OFDM tiba di stasiun penerima adalah hal yang relatif
sulit. Atau dengan kata lain, sinkronisasi daripada sinyal OFDM adalah hal yang sulit.
E. APLIKASI OFDM
1) SEJARAH ADSL
Penelitian tentang cara pentransferan data berkecepatan tinggi dengan
menggunakan saluran telepon sudah lama dilakukan oleh para ahli.
Sedangkan penelitian teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
sendiri pertama kali dimulai pada tahun 1989 yang dilakukan oleh perusahaan
Bell Core. Kemudian diawal tahun 1990 berbagai uji coba dilakukan di
Amerika, Eropa dan Jepang.
Pada saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD
(Video On Demand = menyaksikan suatu acara (program TV, video film dan
sejenisnya) sesuai dengan keinginan kita saja). Karena pada VOD kecepatan
tinggi untuk akses pen-download-an (dari server ke user) sangat diperlukan,
sedangkan kecepatan akses peng-upload-an (dari user ke server) tidaklah
begitu dipentingkan. Dengan kata lain kecepatan akses untuk download dan
upload pada VOD berbeda (asymmetric).
Akan tetapi pada saat itu teknologi ADSL yang dikembangkan oleh
Bell Core ini tidak begitu mengalami kemajuan. Dapat dikatakan mengalami
kemacetan. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab, antara lain : saat itu biaya
pengoperasian server sangatlah mahal, teknologi ADSL untuk VOD sendiri
masih belum matang dan belum mendapat sambutan yang hangat dari
customer.
3) Peralatan ADSL
a) DSLAM
Digital subscriber line access multiplexer, atau sering disingkat menjadi
DSLAM adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan
memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk
mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat.
Berfungsi juga sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat
dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscribe Line (DSL).
b) Splitter (DSL Filter)
Splitter adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan sinyal suara dan sinyal
data, dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon dan sinyal
data yang diarahkan menuju BRAS melalui media transmisi yang bisa
berbentuk E1, STM-1 (Fiber Optic). Selanjutnya dari BRAS akan diarahkan
ke masing masing ISP.
c) Modem ADSL
Modem ADSL atau modem DSL adalah perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan komputer atau router ke saluran telepon, untuk menggunakan
layanan ADSL. Kecepatan yang diperoleh dengan menggunakan modem
ADSL dapat mencapai sampai dengan 512 Kps, untuk penggunaan tertentu
mampu menggunakan kecepatan hingga 2 Mbps.
4) TOPOLOGI ADSL
5) CARA KERJA TEKNOLOGI ADSL
DMT membagi jalur data menjadi 247 Channel, dengan besar masing
masing channel 4Khz. Dalam analogi sederhana, berarti ada 247 jalur koneksi
yang dibuat oleh modem ADSL ke central office. Setiap channel di monitor,
dan bila channel mengalami penurunan kualitas maka modem akan
menggunakan channel lainnya. Penggantian channel ini dilakukan terus
meneruh untuk mendapatkan channel yang terbaik untuk mentransmisikan
data melalui kabel telepon tsb.
Dengan ADSL standar (Lampiran A), frekuensi dari 25,875 kHz sampai 138
kHz digunakan untuk komunikasi upstream, sedangkan 138 kHz - 1104 kHz
digunakan untuk komunikasi downstream. Masing-masing lebih lanjut dibagi ke
dalam saluran frekuensi yang lebih kecil dari 4,3125 kHz.
6) CIRI ADSL
ADSL sendiri memiliki bermacam-macam jenis dengan kecepatan, jenis
router, USB dan perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat
dipakai untuk dua komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga
yang dapat digunakan untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet.
Namun ada baiknya dalam memilih modem ADSL, kita memilih menggunakan
modem yang memiliki tombol on dan off. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat
mengatur penggunaan koneksi sebanyak yang kita butuhkan dan menghemat biaya
koneksi yang digunakan. Terlebih di Indonesia masih menggunakan penghitungan
waktu atau banyaknya bandwidth yang digunakan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya
lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang
terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPP,
Power, DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi
Ethernet dan USB.
Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting
adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi
sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan
adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing.
8) KEKURANGAN ADSL
Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang
langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan
noise yang mengganggu kinerja DSL.
Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini.
Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL
yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga
akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
`
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tertuang dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org_wiki_ADSL
2. http://daftarblogbacklink.blogspot.com/2012/02/teknologi-adsl-penjelasan-
cara-kerjanya.html
3. http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-
content/uploads/2012/05/L2F607041_MKP.pdf
4. http://xa.yimg.com/kq/groups/23334222/1222456205/name/ADSL-
ULTIMATE.pdf
5. http://elektronika-dasar.web.id/teknologi-broadband-adsl/
6. http://elektronika-dasar.web.id/jaringan-broadband-adsl/
7. http://elektronika-dasar.web.id/standarisasi-teknologi-adsl/
8. http://www.elektroindonesia.com/elektro/tel24.html
9. http://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/?p=365
10. http://budysucks.blogspot.co.id/2010/11/aplikasi-ofdm-dalam-komunikasi-
digital.html
11. http://yolandadevira.blogspot.co.id/2013/01/ofdm-pada-komunikasi-digital-
pita-lebar.html
12. http://fakhriyhario.lecture.ub.ac.id/2012/03/ofdma-orthogonal-frequency-
division-multiple-access/
13. https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep_komunikasi_digital