Anda di halaman 1dari 19

V.

MODULASI

Antena yang akan digunakan untuk memancarkan suatu sinyal haruslah


memenuhi persyaratan, dimana ukurannya harus mendekati orde λ dari
sinyal yang dimaksud.
Jika yg akan dikirim adalah informasi berupa sinyal musik dgn bandwidth
(100 -10.000)Hz , berarti ukuran antena mendekati λ = 30 km , suatu hal
yang mustahil dilakukan.
Makanya timbul pertanyaan, apakah mungkin bila yg dipancarkan adalah
frekuensi tinggi ( λ << ) dan selanjutnya frekuensi tinggi tsb berlaku
sebagai carrier / pembawa / kenderaan sedang informasi merupakan
penumpangnya.

Untuk menumpangkan informasi kepada carriernya, pertama-tama harus


diketahui sifat / karakteristik keduanya.
Sinyal carrier dan sinyal informasi adalah gelombang elektromaknetik
yang bisa berupa sinyal sinusoidal atau pulsa, sebagaimana Gbr.V-1 dan
Gbr.V-2.
Pada Gbr.V-1 terlihat masing-masing sinyal sinus dapat dibedakan atas
amplituda, frekuensi dan fasanya, sedang pada Gbr.V-2 masing-masing
sinyal pulsa dpt dibedakan atas amplituda, lebar dan posisi / periodenya.

3 Sinyal 1
Sinyal 3
2

1 sinyal 2
t
0

-1

-2

-3

Gbr.V-1: Tiga sinyal sinusoidal yang berbeda

V-1
Sinyal 1
3

2
Sinyal 3

1 Sinyal 2
t
0

-1

-2

-3

Gbr.V-2 : Tiga sinyal berbentuk pulsa yang berbeda

Tabel V-1: ALTERNATIF MODULASI

No Informasi Cara Carrier Modulasi


1 Sinus Sinus
 Amplituda  Amplituda A.M.
 Frekuensi  Frekuensi F.M.
 Phasa  Phasa P.M.
2 Sinus Pulsa
 Amplituda  Amplituda P.A.M.
 Frekuensi  Lebar/Width P.W.M.
 Phasa  Periode/posisi P.P.M.
P.C.M.
D.M.
3 Pulsa Sinus
 Amplituda  Amplituda A.S.K.
 Lebar/Width  Frekuensi F.S.K.
 Periode/posisi  Phasa P.S.K.
4 Pulsa Pulsa
 Amplituda  Amplituda ?
 Lebar/Width  Lebar/Width ?
 Periode/posisi  Periode/posisi ?

Modulasi : Proses penumpangan informasi kepada carrier dgn cara…

V-2
V.1 AMPLITUDE MODULATION ( A.M. )

V.1.1 BENTUK GRAFIS SINYAL AM

Definisi:
Modulasi Amplituda adalah peristiwa penumpangan sinyal informasi
kepada carrier dengan cara :
 Merobah-robah amplituda carrier sebanding dengan amplituda
informasi.
 Frekuensi carrier adalah tetap

Teg(Volt)
+1
a 0 t(det)
-1

+3

t(det)
b 0

-3

+4
+3
+2
t(det)
c 0

-2
-3
-4

Gbr.V.7: Cara memperoleh sinyal AM.


a. Sinyal informasi / pemodulasi
b. Sinyal carrier / pembawa
c. Sinyal AM

V-3
V.1.2 BENTUK MATEMATIS SINYAL AM

Untuk menentukan bentuk matematis sinyal AM maka bila sinyal


carrier dan sinyal informasi / pemodulasi adalah:
 Sinyal Carrier : ec = Ac sin ct = Ac sin 2  fc t
 Sinyal pemodulasi : em = Am sin mt , maka bentuk sinyal AM :
= Am sin 2  fm t
et = Ac sin (1+ m sin mt) sin ct
= Ac sin ct + ½ mAc sin (c+m)t - ½ mAc sin (c-m)t
dimana:
Ac = Amplituda maksimum carrier
c = 2  fc = frekuensi sudut carrier
fc = frekuensi carrier
Am = Amplituda maksimum pemodulasi
m = 2  fm = frekuensi sudut pemodulasi
fm = frekuensi pemodulasi
m = indeks modulasi AM = Amin / Amaks = (Ac - Am) / (Ac + Am)

Terlihat bahwa sinyal AM mempunyai 3 komponen yakni :


 Komponen carrier : Ac sin ct
 Komponen Upper Side Band (USB) : ½ mAc sin (c+m)t
 Komponen Lower Side Band (LSB) : ½ mAc sin (c-m)t
Berdasarkan hasil analisa ini maka spektrum frekuensi dari sinyal AM dapat
dilihat pada Gbr,V-4.
Ac

½ mAc ½ mAc

f(Khz)

fc - fm fc fc + fm

997 1000 1003

Gbr.V-4: Spektrum frekuensi sinyal Modulasi Amplituda dengan:


a. Sinyal carrier fc dan sinyal pemodulasi fm
b. Sinyal carrier fc=1000KHz dan sinyal pemodulasi fm=3KHz

V-4
V.1.3 BANDWIDTH SINYAL AM

f(Khz)

fc -fm(maks) fc -fm(min) fc fc+fm(min) fc+fm(maks)

990 999,9 1000 1000,1 1010

Gbr.V-4: Spektrum frekuensi sinyal Modulasi Amplituda dengan:


c. Sinyal carrier fc dan sinyal pemodulasi fm
d. Sinyal carrier fc=1000KHz dan pemodulasi berupa sinyal musik
dengan fm= ( 0,1 – 10) KHz

Agar informasi diterima tujuan secara utuh,maka ketiga komponen spektrum


haruslah terkirim dgn lengkap, dan untuk itu kebutuhan bandwidth adalah:
a. Pemodulasi frekuensi tunggal fm= 3 KHz maka :
B = 2 fm = 2 x 3 KHz = 6 KHz
b. Pemodulasi frekuensi tunggal fm= ( 0,1 – 10) KHz maka :
B = 2 fm(makz) = 2 x 10KHz = 20 KHz

V.1.4 DISTRIBUSI DAYA PADA SPEKTRUM SINYAL AM

Dari analisis diatas dapat dinyatakan bahwa amplituda spektrum sinyal AM


mempunyai perbandingan :

Amplituda tegangan : LSB : C : USB = ½ mAc : Ac : ½ mAc


= m : 2 : m
Amplituda daya : LSB : C : USB = (½ mAc)2 : Ac 2 : ( ½ mAc) 2
= m2 : 22 : m2
= m2 : 4 : m2

Contoh: Bila suatu Pemancar AM punya daya output Pout = 54 Watt serta
indeks modulasi m = 0,5 hitung besarnya daya pada masing2 komponen
spektrumnya
Penyelesaian :

V-5
LSB : C : USB = (½ mAc)2 : Ac 2 : ( ½ mAc) 2
= m2 : 4 : m2 = 0,25 : 4 : 0,25 = 1 : 16 : 1
Daya Carrier = 16/18 x 54 Watt = 48 Watt
Daya LSB = 1/18 x 54 Watt = 3 Watt
Daya USB = 1/18 x 54 Watt = 3 Watt
Berdasar hasil perhitungan di atas maka distribusi daya pada spektrum
frekuensi AM dapat dilihat pada Gbr.V-6a
Ac

½ mAc ½ mAc ½ mAc ½ mAc

fc-fm fc fc+ fm fc-fm fc fc+ fm

a b

½ mAc ½ mAc

fc-fm fc fc+ fm fc-fm fc fc+ fm

c d

Gbr.V-6: Spektrum frekuensi yang dihasilkan oleh:


a. Pemancar AM
b. Pemancar Double Side Band Suppressed Carrier (DSB-SC)
c. Pemancar Single Side Band (SSB) dgn LSB
d. Pemancar Single Side Band (SSB) dgn USB

Catatan: Bandingkan kelebihan / kekurangan masing-masing satu sama lain

V-6
V.2 FREQUENCY MODULATION ( F.M. )

V.2.1 BENTUK GRAFIS SINYAL FM

Definisi:
Modulasi Frekuensi adalah peristiwa penumpangan sinyal informa-si
kepada carrier dengan cara :
 Merobah-robah frekuensi carrier sebanding dengan amplituda
informasi.
 Amplituda carrier adalah tetap

Teg(Volt)
+1
a 0 t(det)
-1

+3

t(det)
b 0

-3

+3

t(det)
c 0

-3

Gbr.V.7: Cara memperoleh sinyal FM.


a. Sinyal informasi / pemodulasi
b. Sinyal carrier / pembawa
c. Sinyal FM

V-7
V.2.2 BENTUK MATEMATIS SINYAL FM

Untuk menentukan bentuk matematis sinyal FM maka bila sinyal


carrier dan sinyal informasi / pemodulasi adalah:
 Sinyal Carrier : ec = Ac sin ct
 Sinyal pemodulasi : em = Am sin mt , maka bentuk sinyal FM :

et = Ac sin (1+ mf sin mt) sin ct

dimana:
Ac = Amplituda maksimum carrier
c = 2  fc = frekuensi sudut carrier
fc = frekuensi carrier
Am = Amplituda maksimum pemodulasi
m = 2  fm = frekuensi sudut pemodulasi
fm = frekuensi pemodulasi
mf =  f / fm = indeks modulasi FM
 f = deviasi maksimum frekuensi sesaat FM thd carrier

Bila persamaan diatas diuraikan lebih lanjut dengan bantuan fungsi


Bessel, akan diperoleh hasil sebagai berikut:

et = k [ Jo (mf) sin ct


+ J1 (mf) { sin (c+ m)t – sin (c- m)t }
+ J2 (mf) { sin (c+2m)t + sin (c-2m)t }
+ J3 (mf) { sin (c+3m)t – sin (c-3m)t }
+ J4 (mf) { sin (c+4m)t + sin (c-4m)t }
…………………
+ Jn (mf) { sin (c+nm)t – sin (c-nm)t }
..………………. ]
dimana:
Jn (mf) = Fungsi Bessel orde ke n dengan argument mf
= Sideband ke n dari spektrum FM
Jo (mf) = Amplituda carrier
J1 (mf) = Amplituda sideband ke-1
J2 (mf) = Amplituda sideband ke-2
J3 (mf) = Amplituda sideband ke-3
Jn (mf) = Amplituda sideband ke-n

V-8
V.2.3 SPEKTRUM SINYAL FM

Berdasarkan hasil analisis ini maka bentuk spektrum frekuensi sinyal


AM dapat dilihat pada Gbr.V.8.

J2 (mf) Jo (mf) J2 (mf)


J3 (mf) J3 (mf)
J5 (mf) J5 (mf)

fc-4fm fc-2fm fc fc+2fm fc+4fm

Gbr.V.8: Spektrum frekuensi sinyal FM dengan 5 pasang sideband

V.2.3 BANDWIDTH SINYAL FM

Agar informasi diterima tujuan secara utuh,maka semua komponen


spektrum haruslah terkirim dengan lengkap, sehingga dg demikian
kebutuhan bandwidth adalah:
B = ( fc + 5 fm ) - ( fc - 5 fm ) = 10 fm

Bandwidth dari FM secara umum tergantung pada jumlah sideband


yang ada, hal mana ditentukan oleh nilai indeks modulasi mf.
Dengan bantuan fungsi Bessel seperti terlihat pada Gbr.V.9, maka
amplituda dan jumlah sideband untuk berbagai-bagai nilai mf dapat
ditentukan, hasilnya terlihat pada Tabel V.2

Tabel V.2 AMPLITUDA SIDEBAND SINYAL FM

N mf Jo J1 J2 J3 J4 J5 JlhSB BW
o
1. 0,2 0,96 0,10 - - - - 1 2 fm
2. 0,5 0,90 0,18 0,07 - - - 2 4 fm
3. 1,0 0,70 0,38 0,20 0,04 - - 3 6 fm
4. 2,0 0,20 0,58 0,40 0,15 0,08 0,04 5 10 fm
5. 4,0 -0,38 -0,18 0,30 0,43 0,30 0,18 5 10 fm

V-9
Gbr.V.9 Kurva Bessel untuk menentukan amplituda
sideband sinyal FM

V-10
V.3 PHASE MODULATION ( P.M. )

V.3.1 BENTUK MATEMATIS SINYAL PM

Untuk menentukan bentuk matematis sinyal PM maka bila sinyal


carrier dan sinyal informasi / pemodulasi adalah:
 Sinyal Carrier : ec = Ac sin (ct+ )
 Sinyal pemodulasi : em = Am sin (mt +), akan tetapi guna
penyederhanaan analisis diasumsikan  = 0.
 Karena  dirobah sebanding dengan amplituda pemodulasi, maka
sinyal PM :
et = Ac sin (ct+ )
= Ac sin (ct+ 0+ mp sin mt)
et = Ac sin (ct+ mp sin mt) , bila dibuat 0 = 0
dimana:
Ac = Amplituda maksimum carrier
c = 2  fc = frekuensi sudut carrier
fc = frekuensi carrier
Am = Amplituda maksimum pemodulasi
m = 2  fm = frekuensi sudut pemodulasi
 = c+ mp m cos mt
mp = ( f)p / fm = indeks modulasi PM
 f = deviasi maksimum frekuensi sesaat FM thd carrier
fm = frekuensi pemodulasi.

Bila persamaan sinyal PM dibandingkan dengan persamaan sinyal


FM, ternyata bahwa bentuknya adalah ekivalen, perbedaannya hanya
pada nilai indeks modulasinya saja.

V.3.2 BENTUK GRAFIS SINYAL PM

Definisi:
Modulasi Phasa adalah peristiwa penumpangan sinyal informasi
kepada carrier dengan cara :
 Merobah-robah phasa carrier sebanding dg amplituda informasi.
 Amplituda carrier adalah tetap

V-11
Teg(Volt)
+1
a 0 t(det)
-1

+3

t(det)
b 0

-3


+3

0 t(det)
c

-3

Gbr.V.10: Cara memperoleh sinyal PM.


a. Sinyal informasi / pemodulasi
b. Sinyal carrier / pembawa
c. Sinyal PM

Kesimpulan:
 Apabila dibandingkan bentuk sinyal PM pada Gbr V.10 dan sinyal
FM pada Gbr.V.7 maka ternyata bentuknya adalah sama.
 Perbedaan keduanya hanyalah dari sudut peninjauannya saja.

V-12
V.4 PULSE AMPLITUDE MODULATION

Definisi:
Pulse Amplitude Modulation adalah peristiwa penumpangan sinyal
informasi kepada carrier yang berupa pulsa dengan cara :
 Merobah-robah amplituda carrier sebanding dengan amplituda
informasi.
 Periode carrier adalah tetap

Teg(volt)
+1
a 0 t(det)
-1

0 t(det)

5
4
c 3

0
t(det)

Gbr.V.11: Cara memperoleh sinyal PAM.


a. Sinyal informasi / pemodulasi
b. Sinyal carrier / pembawa
c. Sinyal PAM

V-13
V.5 PULSE WIDTH MODULATION

Definisi:
Pulse Width Modulation adalah peristiwa penumpangan sinyal
informasi kepada carrier yang berupa pulsa dengan cara :
 Merobah-robah lebar pulsa carrier sebanding dengan amplituda
informasi.
 Periode carrier adalah tetap

Teg(volt)
+1
a 0 t(det)
-1

0 t(det)

5
4
c 3

0
t(det)

Gbr.V.12: Cara memperoleh sinyal PWM.


a. Sinyal informasi / pemodulasi
b. Sinyal carrier / pembawa
c. Sinyal PWM

V-14
V.6 PULSE POSITION MODULATION

Definisi:
Pulse Position Modulation adalah peristiwa penumpangan sinyal
informasi kepada carrier yang berupa pulsa dengan cara :
 Merobah-robah posisi carrier sebanding dengan amplituda
informasi.
 Lebar pulsa carrier adalah tetap

Teg(volt)
+1
a 0 t(det)
-1

0 t(det)

4
c

0
t(det)

Gbr.V.13: Cara memperoleh sinyal PPM.


a. Sinyal informasi / pemodulasi
b. Sinyal carrier / pembawa
c. Sinyal PPM

V-15
V.7 PULSE CODE MODULATION

Sinyal Informasi kontinu

a.
Sinyal PAM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nomor sampling
0 1 2 3 4 5 6 7

Sinyal Informasi kontinu


Level kuantisasi

b. Sinyal terkuantisasi
Sinyal PAM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nomor sampling

111
Level uantisasi

110
3 4 5 6

c. 101
100
Sinyal PAM
011
010
1 2

001
000
7
0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nomor sampling

Sampling : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Level : 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4
PCM : 001 010 011 011 011 011 011 100 100 100

Gbr.V-14: Tahapan pembentukan sinyal PCM


a. Tahapan sampling menghasilkan sinyal PAM

V-16
b. Tahapan kuantisasi menghasilkan sinyal terkuantisasi
c. Tahapan coding menghasilkan sinyal PCM
Ada 3 tahapan kegiatan yg harus dilakukan untuk merobah sinyal informasi
analog menjadi sinyal PCM, yakni :
 SAMPLING
Melakukan pencuplikan terhadap sinyal informasi yang kontinu sehingga
diperoleh sinyal PAM sebagaimana Gbr V-14a.
 KUANTISASI
Membagi amplituda sinyal informasi atas beberapa level dan selanjutnya
dilakukan pendekatan amplituda sampling ke level terdekat shg diperoleh
sinyal terkuantisasi, dalam contoh pada Gbr.V-14b dipilih 8 level.
 CODING
Level kuantisasi dikodekan ke digit biner agar sinyal terkuantisasi dirobah
menjadi sinyal PCM. Pada Gbr.V-14c coding menggunakan 3 digit (23
=8).

Sinyal informasi yang dikirim/dipancarkan akan diperoleh kembali


dipenerima dengan baik bila sampling, kuantisasi dan coding memenuhi /
memperhatikan persyaratan tertentu, yakni:
 Kecepatan sampling fs ≥ frekuensi informasi fm
 Jumlah level kuantisasi tergantung jumlah digit kode yang digunakan.
 Semakin banyak digit kode maka bandwidth semakin lebar.

Sinyal terkuantisasi
Sinyal terkuantisasi
kuantisasi

kuantisasi
8 Level

4 Level

Sinyal Informasi kontinu


Sinyal Informasi kontinu

21 sampling 21 sampling

Sinyal terkuantisasi
kuantisasi
4 Level

Sinyal Informasi kontinu

7 sampling

Gbr.V-15: Sinyal informasi yang sampai ditujuan


akan berbeda bila kecepatan sampling
dan jumlah level kuantisasi tidak sama

V-17
V.8 DELTA MODULATION

+ - + - + - + - Sinyal Informasi
+ - kontinu
_

- + -
_ + _ + _
_

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nomor sampling

+ + + + + + + +
_ -_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Sinyal Delta Modulasi

Gbr.V-16: Proses pengolahan sinyal informasi menjadi sinyal DM

Proses Delta Modulasi merupakan proses untuk merobah suatu sinyal


analog menjadi sinyal digital melalui tahapan sebagai berikut:
 SAMPLING
Pencuplikan sinyal informasi analog yang menghasilkan sinyal PAM.
 PENENTUAN SELISIH ( DELTA /  ) AMPLITUDA
Ampituda sampling selanjutnya dibandingkan dgn suatu level
amplituda standard, jika selisihnya (  ) positip, maka yg terkirim
adalah satu pulsa positip, sebaliknya bila selisihnya (  ) adalah
negatip, maka yg terkirim adalah satu pulsa negatip.
 Dari periode sampling yg menentukan lebar pulsa seperti terlihat pada
Gbr.V.16 dapat diperoleh deretan pulsa positip atau negatip. Deretan
pulsa tersebut merupakan sinyal Delta Modulasi

V-18
Sinyal informasi terkirim

Sinyal tranformasi

Sinyal informasi diterima

Gbr.V.17: Proses perubahan sinyal informasi menjadi sinyal Delta


Modulasi yang hasilnya tidak memenuhi syarat.

Catatan:
PCM dan Delta Modulasi dapat dibandingkan dalam hal:
 Kecepatan pengiriman
 Bandwidth
 Perangkat
Apa kelebihan /
kekurangan
masing-masing

?????

V-19

Anda mungkin juga menyukai