Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NOMOR PERCOBAAN : 03

JUDUL PERCOBAAN : PENGUKURAN KAPASITANSI DAN


KONDUKTANSI

KELAS / GROUP : TEKNIK TELEKOMUNIKASI 5B/ 04


NAMA PRAKTIKAN : FADILLAH BASRI (1315030100)
NAMA KELOMPOK : 1. AGAM YUDI P. (1315030030)
: 2. MAHRANI ANNISA (1315030057)
: 3. MUTHIA ANNISA (1315030065)
: 4. NOVELIA VEGANANDA P. (1315030068)
TANGGAL PERCOBAAN : 30 NOVEMBER 2017
TGL. PENYERAHAN LAP. : 4 DESEMBER 2017
NILAI :
DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM, SST.MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
PENGUKURAN KAPASITANSI DAN KONDUKTANSI

I. TUJUAN
1. Merangkai jembatan Wien dan mengerti fungsinya.
2. Mengukur kapasitansi kabel saluran hubung buka.
3. Mengukur rugi-rugi (suceptansi paralel).
4. Menghitung impedansi karakteristik.

II. DIAGRAM RANGKAIAN

R2 dan R4 :10 turn helical potensiometer

Gambar 1. Diagram Rangkaian dalam Pengukuran Kapasitansi dan


Konduktansi

III. DASAR TEORI

Suatu jembatan Wien digunakan untuk pengukuran kapasitansi, resistansi


dielektrik. Jembatan ini diseimbangkan oleh tegangan (R4) dan fasa (R2).
Keseimbangan dilakukan dengan mengatur R4 dan R2. Nilai R2 diukur dengan ohm
meter dan berikut ini berlaku saat seimbang.

1
2

C.R 4
Cx (1)
R3
dan
R 2.R 3
Rx
R4 (2)
(C dalam Farad, dan R dalam )

Rx adalah resistansi dielektrik yang paralel terhadap kapasitansi. 1/Rx = G


(2)
Impedansi Karakteristik

Bila suatu saluran dibebani seharga impedansi karakteristiknya, maka tidak ada
gelombang yang dipantulkan ke sumber gelombang. Dengan demikian penyaluran
energi dapat maksimum dengan anggapan rugi-rugi pelemahan saluran diabaikan.
Dengan hubungan seperti ini tegangan pada semua titik sepanjang saluran sama
besarnya (secara teori). Dalam kenyataan tegangan menurun sepanjang saluran yang
disebabkan pelemahan kabel. Untuk frekuensi di atas 10 kHz, karakteristik impedansi
dihitung dari karakteristik saluran :

R' jL'
Z (3)
G ' jC '

Disederhanakan menjadi

L
Z (4)
C

Dalam suatu daerah antara (mendekati 100 kHz ke 1 MHz), efek kulit
(4)
mempengaruhi R' dan L', sehingga suatu kabel HF (50 ) diukur pada frekuensi
rendah, menghasilkan karakteristik yang hasilnya lebih tinggi dari impedansi
karakteristik (mendekati 70 ).
3

IV. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


Alat-alat yang digunakan pada praktikum saat ini, yaitu
- 1 buah Generator Fungsi
- 1 buah Oscilloscope Dual Trace
- 1 buah Frequency Counter
- 1 buah resistor 100 ; 1%; 0,5 W
- 1 buah potensiometer 1 k, 10 putaran
- 2 buah saluran koaksial
- 1 buah potensiometer 470 k, 0,5 W
- 1 buah kapasitor 10 nF, 1%
- 1 kabel BNC/4mm banana
- 1 set kabel penghubung dan plug
- 1 buah multimeter analog
- 1 tee konector BNC

V. LANGKAH KERJA

Sebelum merangkai peralatan , semua alat harus di uji kelayakan guna

5.1.Membuat rangkaian seperti gambar diagram 1.

Menghubungkan saluran ke terminal Cx, Rx dengan akhir saluran dihubung


buka. gunakan tegangan U1 = 4 Vpp, 20 kHz sinus.

Melakukan pengaturan Oscilloscope :


Y1 (0,2 ... 0,005 V/div; DC), TB 50 s /div (menyesuaikan keperluan), auto,
trigger; ext, U1. Menyeimbangkan jembatan untuk tegangan minimum dengan
mengatur R4 dan fasa minimum dengan R2, lakukan secara bergantian.
Mengukur resistansi R4 dan R2 dengan ohm meter.
5.2.Menghitung nilai Cx dan Rx.

5.3.Menghitung C' = C/l; G' = 1/R'; R' = R/l, panjang kabel 100 m.

5.4.Menghitung impedansi karakteristik dengan persamaan (4).


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai