Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TELKOM 2

KONVERTER ANALOG TO DIGITAL (A/D)

DISUSUN OLEH :

NAMA : HANIAH FATHIN

NIM : 1905061014

KELAS : TK-5B

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 2


I. TUJUAN ................................................................................................................................... 3
II. DASAR TEORI .......................................................................................................................... 3
III. ALAT DAN BAHAN .................................................................................................................. 4
IV. LANGKAH PERCOBAAN .......................................................................................................... 5
V. TABEL PERCOBAAN ................................................................................................................ 5
VI. ANALISA DATA ....................................................................................................................... 7
VII. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 9
VIII. JAWABAN TUGAS .................................................................................................................. 9

2
KONVERTER ANALOG TO DIGITAL (A/D)

I. TUJUAN
1. Memahami operasi Koverter Analog to Digital
2. Memahami operasi DAC804

II. DASAR TEORI


Konverter Analog to/from Digital (ADC atau DAC) digunakan untuk
transformasi sinyal analog ke/dari sinyal digital pada data transmisi, penyimpanan
data media atau hasil komputasi sinyal digital untuk kontrol, tampilan (display)
informasi atau pemrosesan sinyal.
ADC adalah suatu perangkat yang banyak digunakan dalam industri,
dimana merupakan suatu sistem digital yang berkomunikasi dengan dunia luar.
ADC mengubah tegangan atau arus masukan analog ke keluaran digital. Kegunaan
ADC diantaranya pengatur proses industri, komunikasi digital (bagian dalam proses
PCM) dan rangkaian pengukuran/atau pengujian. Secara umum, ADC digunakan
sebagai perantara antara sensor, kebanyakan berupa analog degan komputer, seperti
sensor suhu, cahaya, tekanan atau berat, aliran air dan sebagainya, kemudian diukur
dengan menggunakan sistem digital (komputer).
Suatu contoh komponen ADC, adalah ADC 0804, Gambar 4.1. Prinsip dasar
konverter ADC adalah suatu tegangan analog yang diberikan pada masukan, maka
keluaran ADC akan menghasilkan level bit-bit digital pada port paralel (8 bit).
Dalam

Gambar 4.1.ADC 0804

3
rangkaian, pulsa digital dibangkitkan oleh 8 clock dan dilengkapi dengan register
buffer. Apabila konversi telah dilaksanakan maka rangkaian kembali mengirim
sinyal selesai konversi ke logika rendah. Selanjutnya, keluaran digital akan tetap
tersimpan walaupun akan memulai siklus konversi yang baru.
Contoh lain komponen ADC adalah ADC 0809, Gambar 4.2 (a), komponen
ini terdiri atas 2 bagian yaitu multiplekser dan konverter. Bagian multiplekser
memiliki 8 buah masukan. Setiap masukan memiliki alamat sendiri, sehingga dapat
memilih secara terpisah melalui address A0, A1 dan A2, sesuai tabel 4.2 (b) yang
menunjukkan alamat dari masing-masing masukan. Sedangkan bagian konverter,
fungsinya sama seperti ADC0804 diatas.

(a) (b)
Gambar 4.2. ADC0809

III. ALAT DAN BAHAN

1. Modul KL-92001 : 1 buah


2. Modul KL-94001 : 1 buah
3. Multimeter Digital : 1 buah
4. Kabel secukupnya.

4
IV. LANGKAH PERCOBAAN

1. Tempatkan Konverter ADC0804 ke modul KL-94001. Hidupkan sumber


daya listrik.
2. Dengan menggunkan Digital Voltmeter (DVM), ukurlah tegangan pada
Vref/2 pada pin (9) dan atur perlahan-lahan VR1 sampai pengukuran
tegangan kira-kira 2,5 V. Tegangan masukan analog berkisar dari 0 V
sampai 5 V.
3. Ukurlah masukan tegangan analog (pin 6) dan perlahan-lahan atur VR2
sampai pengukuran tegangan 0 V.
4. Masukkan konektor penghubung di J1. Hal ini bertujuan untuk menahan
keluaran digital, amati tampilan LED dan catat hasilnya pada Tabel 4.1.
5. Lepaskan konektor dari J1, keluaran digital akan berbeda dengan perubahan
masukan analog.
6. Lakukan dengan cara sama untuk masukan tegangan dc analog. Hati-hati
dalam menyesuaikan VR2 untuk mendapatkan masukan analog lainnya
yang sesuai dengan tabel 4.1.

V. TABEL PERCOBAAN
Tabel 4.1

Tegangan Masukan Keluaran Digital


Analog (V) Biner (Diukur) Heksadesimal (Dihitung)

0 0000 0000 00

0,2 0000 1010 0A

0,4 0001 0100 14

0,6 0001 1111 1F

0,8 0010 1001 29

1,0 0011 0011 33

1,2 0011 1101 3D

5
1,4 0100 0111 47

1,6 0101 0010 52

1,8 0101 1100 5C

2,0 0110 0110 66

2,2 0111 0000 70

2,4 0111 1010 7A

2,6 1000 0101 85

2,8 1000 1111 8F

3,0 1001 1001 99

3,2 1010 0011 A3

3,4 1010 1101 AD

3,6 1011 1000 B8

3,8 1100 0010 C2

4,0 1100 1100 CC

4,2 1101 0110 D6

4,4 1110 0000 E0

4,6 1110 1011 EB

4,8 1111 0101 F5

5,0 1111 1111 FF

6
VI. ANALISA

Pada percobaan ini hasil pengukurannya dapat dianalisa sebagai berikut:


VREF = 5V
➢ Vin = 0V
N = 0/5 x 255 = 0, = 0H

➢ Vin = 0,2 V
N = 0,2/5 x 255 = 10,2 = 0AH

➢ Vin = 0,4 V
N = 0,4/5 x 255 = 20,4 = 14H

➢ Vin = 0,6 V
N = 0,6/5 x 255 = 30,6 = 31 = 1FH

➢ Vin = 0,8 V
N = 0,8/5 x 255 = 40,8 = 41 = 29H

➢ Vin = 1,0 V
N = 1,0/5 x 255 = 51 = 33H

➢ Vin = 1,2 V
N = 1,2/5 x 255 = 61,2 = 30H

➢ Vin = 1,4 V
N = 1,4/5 x 255 = 71,4 = 47H

➢ Vin = 1,6 V
N = 1,6/5 x 255 = 82 = 52H

➢ Vin = 1,8 V
N = 1,8/5 x 255 = 91,8 = 92 = 5CH

➢ Vin = 2,0 V
N = 2,0/5 x 255 = 102 = 66H

➢ Vin = 2,2 V
N = 2,2/5 x 255 = 112,2 = 70H

7
➢ Vin = 2,4 V
N = 2,4/5 x 255 = 122,4 = 7AH

➢ Vin = 2,6 V
N = 2,6/5 x 255 = 132,6 = 133 = 85H

➢ Vin = 2,8 V
N = 2,8/5 x 255 = 142,8 = 8FH

➢ Vin = 3,0 V
N = 3,0/5 x 255 = 153 = 99H

➢ Vin = 3,2 V
N = 3,2/5 x 255 = 163,2 = A3H

➢ Vin = 3,4 V
N = 3,4/5 x 255 = 173,4= ADH

➢ Vin = 3,6 V
N = 3,6/5 x 255 = 183,6 = 184 = B8H

➢ Vin = 3,8 V
N = 3,8/5 x 255 = 193,8 = 194 = C2H

➢ Vin = 4,0 V
N = 4,0/5 x 255 = 204 = CCH

➢ Vin = 4,2 V
N = 4,2/5 x 255 = 214,2 = D6H

➢ Vin = 4,4 V
N = 4,4/5 x 255 = 224,4 = E0H

➢ Vin = 4,6 V
N = 4,6/5 x 255 = 234,6 = 235 = EBH

➢ Vin = 4,8 V
N = 4,8/5 x 255 = 244,8 = 245 = F5H

➢ Vin = 5,0 V
N = 5,0/5 x 255 = 255 = FFH

8
VII. KESIMPULAN

1. ADC bekerja dengan mengubah tegangan atau arus masukan analog ke


keluaran digital.
2. Prinsip ADC adalah suatu tegangan analog yang diberikan pada
masukan, maka keluaran ADC akan menghasilkan level bit-bit digital
pada port paralel (8 bit).
3. ADC digunakan sebagai perantara antara sensor seperti sensor suhu,
cahaya, tekanan atau berat, aliran air yang kemudian diukur dengan
menggunakan sistem digital.

VIII. JAWABAN TUGAS

1. Jelaskan prinsip dasar :


a. Multiplekser
JAWABAN :
Prinsip dasarnya adalah multiplexer akan menerima banyak data
input, kemudian hanya mengizinkan (memilih) salah satu input data
untuk dilewatkan/diteruskan menjadi output dalam waktu tertentu.
Pemilihan data input yang akan dikeluarkan lewat output pada
multiplexer disebut selector line atau input SELECT. Sebuah
multiplexer sejumah N input dan memiliki sejumlah M selector
dengan 1 output. Jumlah N input adalah 2 M pemilih .Multiplexer
kebalikan adalah demultiplexer(DEMUX).

b. Buffer
JAWABAN :
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan
output sama dengan tegangan inputnya. Dalam hal ini seperti
rangkaian common colektor yaitu berpenguatan = 1. Fungsi dari
rangkaian buffer pada peralatan elektronika adalah sebagai
penyangga, dimana prinsip dasarnya adalah penguat arus tanpa terjadi

9
penguatan tegangan. Rangkaian buffer yang dibangun dari sebuah
operasional amplifier (Op- Amp), dapat dibuat dengan sangat
sederhana. Dengan menghubungkan jalur input inverting ke jalur
output operasional amplifier (op-amp) maka rangkaian buffer akan
memberikan kemampuan mengalirkan arus secara maksimal sesuai
kemampuan maksimal operasional amplifier (op-amp) mengalirkan
arus output.

2. Sebut dan jelaskan satu contoh ADC yang lain.


JAWABAN :
ADC pada Ponsel
ADC dalam ponsel berupa IC Audio yang berguna untuk mengubah
gelombang yang memiliki frekuensi tinggi, hingga menjadi suara yang
dapat didengar oleh telinga manusia. Proses tersebut dalam ponsel
sering disebut dengan penurunan frekuensi atau demodulation. Selain
itu, suara juga dapat diolah menjadi data di IC Audio. Gelombang suara
tersebut berasal dari mikrofon, kemudian masuk ke dalam IC Audio dan
diolah menjadi frekuensi data. Proses ini disebut dengan modulation
atau penaikan frekuensi.

3. Buatlah rangkaian simulasi pada percobaan ini (Tugas tambahan)


JAWABAN :

10

Anda mungkin juga menyukai