Anda di halaman 1dari 13

KELAS 2C

GENAP 2019/2020

LAPORAN

PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA

(Pengukuran Komunikasi Serial)

OLEH

NAMA : NOVITA
NIM : 32218069

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2020
A. Tujuan
1. Mampu menghubungkan 2 PC untuk dapat berkomunikasi lewat port serial
RS232.
2. Mengetahui sistem pengkabelan untuk mengubungkan 2 PC lewat port serial.
3. Mengetahui cara pengukuran sinyal digital pada saluran komunikasi data
serial 2 PC.
4. Mengetahui adanya pulsa start bit, data bit (word), stop bit, even parity, dan
odd parity.
5. Dapat membedakan setting port pada pengiriman kode ASCII secara
asinkron dengan membaca karakteristik susunan kode biner yang dikirim.
B. Landasan Teori
Metode transmisi ini dipergunakan bila data ingin dikirimkan ternyata
dibangkitkan dengan interval yang random (contohnya adalah mengirim karakter),
maka setiap sinyal dari tiap karakter dalam jalur transmisi akan diberi idle (marking)
dengan interval yang Panjang diantara beberapa karakter. Pada komunikasi asinkron
ini maka receiver harus dapat mengsinkronkan kembali permulaan dari tiap-tiap
karakter yang diterima karena karakter yang dikirim telah terbungkus oleh satu startbit
dan satu atau dua stopbit serta kemungkinan ditambahkannya parity.

Pada gambar 1 menunjukkan bahwa polaritas antara start bit dan stop bit adalah
berbeda, perbedaan ini untuk meyakinkan bahwa minimum selalu ada transisi (101)
diantara masing-masing urutan karakter, dengan mengabaikan urutan bit dalam karakter
yang dikirimkan. Pertama kali transisi 10 sesudah periode adanya idle akan dipergunakan
receiver untuk menentukan permulaan karakter baru. Kode ASCII merupakan kode
alphanumeric yang paling populer yang dipakai dalam teknik telekomunikasi. Untuk
mencari kode biner dari tiap karakter ASCII dapat dipergunakan tabel ASCII, sedangkan
cara membaca tabel yaitu pada grafik kita ubah dulu menjadi bilangan biner, kemudian
diubah menjadi bilangan hexadecimal dan kita bandingkan bilangan hexadecimal tersebut
dengan table dibawah ini.
Contoh:
1001101 (biner) 4D (hex) karakter M (ASCII)

C. Alat dan Bahan


1. Personal Komputer
2. Kabel serial null modem tanpa Handshaking
3. Osiloskop dan probe

D. Langkah Kerja
1. Sambungkan kabel serial pada PC 1 dan PC 2 (serial port) dengan menggunakan
DB9 tanpa handshaking.
2. Pada komputer ke 1 terminal transmit data (TxD) yang berada pada pin no
dihubungkan ke komputer ke 2 pada terminal receive data (RxD) yang berada
pada pin 2.
3. Pada komputer ke 1 terminal receive data (RxD) yang berada pada pin no2
dihubungkan ke komputer ke 2 pada terminal transmit data (TxD) yang berada
pada pin no 3.
4. Pada komputer ke 1 terminal ground yang berada pada pin no 5 dihubungkan ke
komputer ke 2 pada terminal ground yang berada pada pin no 5.
5. Hubungkan probe Digital Storage Osciloscope pada pin no 3 (TxD) dan pin no 5
(ground) pada PC pengirim.
6. Setting Hyperteminal pada kedua PC supaya dapat terkoneksi seperti praktikum
sebelumnya.
7. Setting Hyperterminal dengan 300 8N1 dengan parameter:
 Bits per second = 300
 Data bits = 8
 Parity = none
 Stop bits = 1
 Flow Control = none
8. Ketik sebuah karakter “M” pada PC 1 sebagai Tx dan amati yang di PC 2.
9. Atur display pada DSO dengan mengatur [VOLT/DIV], [TIME/DIV] dan
[DELAY] sehingga pada monitor osiloskop terlihat gambar.
10. Kemudian pause pada DSO (Digital Storage Osciloscope) dan gambar pada
kertas Milimeter block dan tulis hasilnya di Tabel 1. Gambarkan pada kertas
millimeter bagian mana yang disebut start bit, data bit, parity bit dan stop bit.
11. Ulangi langkah 8-10 dengan mengetikkan huruf “m”.
12. Gambarkan pada kertas millimeter bagian mana yang disebut start bit, data bit,
stop bit dan tulis hasilnya di tabel 1.
13. Ubah setting Hyperterminal dengan 300 8E1 dengan parameter:
 Bits per second = 300
 Data bits = 8
 Parity = even
 Stop bits = 1
 Flow Control = none
14. Ulangi langkah 7-12 untuk karakter “M” dan “m” dengan mengubah pengaturan
parameter Hyperteminal seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Perubahan parameter huruf dan parameter hyperterminal


NO. Parameter Huruf ASCII (MSB Gambar Gambar hasil
dan LSB) Secara Teori Osiloskop
1 300 8N1 m
M
3 300 8E1 m
M
3 300 8O1 m
M
4 800 7N1 m
M
5 800 7E1 m
M
6 800 7O1 m
M
15. Tulis hasil percobaan dan analisanya

E. TUGAS LAPORAN LENGKAP


1. Jelaskan perbedaan 7E1 dan 8N1 dalam komunikasi serial.
2. Jelaskan perbedaan pengecekan data menggunakan data parity, checksum dan
CRC.
Gunakan perhitungan secara manual untuk menggambarkan perbedaan tersebut.
F. DATA HASIL
NO. Parameter Huruf ASCII (MSB Gambar Gambar hasil
dan LSB) Secara Teori Osiloskop
1 300 8N1 m
M
3 300 8E1 m
M
3 300 8O1 m
M
4 800 7N1 m
M
5 800 7E1 m
M
6 800 7O1 m
M

300 8N1
Karakter M Karakter m
0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0
LSB MSB LSB MSB
Urutan Urutan
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0
Parity = None Parity = None
Stop bit = 1 Stop bit = 1

300 8N1 “M”

300 8N1 “m”


300 8E1
Karakter M Karakter m
0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0
LSB MSB LSB MSB
Urutan Urutan
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0
Parity = 0 Parity = 1
Stop bit = 1 Stop bit = 1

300 8E1 “M”

300 8E1 “m”

300 8O1
Karakter M Karakter m
0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0
LSB MSB LSB MSB
Urutan Urutan
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0
Parity = 1 Parity = 0
Stop bit = 1 Stop bit = 1

300 8O1 “M”


300 8O1 “m”

800 7N1
Karakter M Karakter m
1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0
LSB MSB LSB MSB
Urutan Urutan
1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
Parity = None Parity = None
Stop bit = 1 Stop bit = 1

800 7N1 “M”

800 7N1 “m”

800 7E1
Karakter M Karakter m
1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0
LSB MSB LSB MSB
Urutan Urutan
1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
Parity = 0 Parity = 1
Stop bit = 1 Stop bit = 1
800 7E1 “M”

800 7E1 “m”

800 7O1
Karakter M Karakter m
1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0
LSB MSB LSB MSB
Urutan Urutan
1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
Parity = 1 Parity = 0
Stop bit = 1 Stop bit = 1

800 7O1 “M”

800 7O1 “m”


G. ANALISA
Pada percobaan 300 8N1, 300 menunjukkan banyaknya baud yang dikirim oleh PC,
sementara 8 adalah bit data yang dikirim ( untuk M > 01001101 dan n=01101101), N=
tidak ada parity, dan 1 merupakan bit stop 1 pada pengiriman data serial. Pada
percobaan 300 8E1. Seperti halnya sebelumnya namun pada pengiriman data di
berikan parity Even (genap) pada data (untuk M = 0 dan m = 1). Kemudia perconaan
300 8O1 adalah pemberian parity genap pada data (untuk M = 1 dan m = 0).

Pada percobaan 800 7N1, 800 menunjukkan banyaknya baud yang di kirim oleh PC,
sementara 8 adalah bit data yang dikirim (untuk M = 1001101 dan n = 1101101),
Seperti di jelaskan di atas bahwa N berarti tidak ada parity, E pemberian parity Genap,
dan O merupakan pemberian parity ganjil.

Perlu kita ketahui bahwa cara memperoleh niali parity yaitu dengan mengikuti
parameter yang di berikan Misal 800 7E1 pada karakter M. Untuk karakter M meiliki
nilai biner yaitu 1011001. Dapat kita ketahui bahwa “E” pada 7E1 merupakan parity
Even (genap), jika bit 1 pada data karakter genap maka bit paritinya adalah 0 tetapi
jika bit 1 pada karakternya ganjil maka bit paritynya adalah 1.
H. JAWABAN
1) Jelaskan perbedaan 7E1 dan 8N1 dalam komunikasi serial.
7E1 terdapat 7 bit pada setiap karakternya dengan menggunakan parity genap
pada bit 1 nya sedangakan pada 8N1 terdapat 8 bit perkarakternya tetapi tidak
terdapat bit parity.
2) Jelaskan perbedaan pengecekan data menggunakan data parity, checksum dan
CRC.
Gunakan perhitungan secara manual untuk menggambarkan perbedaan tersebut.
Parity CRC dan checksum merupakan teknik atau cara untuk mendeteksi bit error
pada saat pengiriman data. Namun dari ketiganya terdapat beberapa perbedaan
dapat di jelaskan seperti perhitungan berikut:
Parity

CRC
Checksum
I. KESIMPULAN
Pada pengiriman data terutaman data digital pasti akan terjadi kesalahan-kesalahan
dalam pengiriman. Pada funsi ini parity bit memiliki peran yang besar yaitu
melengkapi kerusakan sinyal data yang dikirim. Parity bit merupakan salah satu cara
untuk mendeteksi error pada pengiriman data.

Anda mungkin juga menyukai